• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

C. Prosedur Tetap Pemberian Pembebasan Bersyarat,

Prosedur tetap pemberian Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat di Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Tanjung Balai dilakukan dengan beberapa tahapan, antara lain224 :

1. Tahap Pembinaan

Pada tahap pembinaan ini dilakukan 2 (dua) hal, antara lain :

a. Wali Narapidana/Anak Didik Pemasyarakatan mengajukan nama-nama Narapidana/Anak Didik Pemasyarakatan yang telah memenuhi syarat substantif dan syarat administratif kepada Sekretaris Tim Pengamat Pemasyarakatan (selanjutnya disebut TPP).

b. Sekretaris TPP melakukan beberapa hal, antara lain :

1) Menyiapkan berkas-berkas Narapidana/Anak Didik Pemasyarakatan yang bersangkutan, yaitu :

224

Derektorat Jenderal Pemasyarakatan, Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan (Jakarta : Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia, 2001), hal. 103-108.

a) Kartu Pembinaan.

b) Penelitian Pemasyarakatan (selanjutnya disebut LITMAS) dari BAPAS atau yang dilegalisir oleh BAPAS.

c) Perhitungan tahap pembinaan.

d) Salinan putusan Pengadilan (ekstra vonis).

e) Surat Keterangan asli dari Kejaksaan bahwa Narapidana/Anak Didik Pemasyarakatan tidak mempunyai perkara lagi.

f) Salinan Daftar Huruf F.

g) Salinan Daftar Perubahan atau pengurangan masa pidana.

h) Surat pernyataan sanggup dari pihak yang akan menerima Narapidana/Anak Didik Pemasyarakatan.

i) Surat keterangan dari psikolog atau dokter.

j) Bagi Narapidana/Anak Didik Pemasyarakatan Warga Negara Asing, diperlukan syarat tambahan antara lain :

(1) Surat keterangan sanggup menjamin dari Kedutaan Besar/Konsulat Negara orang Asing yang bersangkutan.

(2) Surat rekomendasi dari Kepala Kantor Imigrasi setempat.

2) Membuat risalah singkat pembinaan Narapidana/Anak Didik Pemasyarakatan yang akan disidangkan yang meliputi kegiatan pembinaannya dan keadaan perilakunya selama yang bersangkutan berada di Lembaga Pemasyarakatan.

3) Membuat undangan dan menyampaikan undangan sidang TPP yang dilampiri dengan risalah singkat pembinaan Narapidana/Anak Didik Pemasyarakatan sebagaimana yang dimaksud dengan angka 2).

2. Tahap yang dilakukan oleh TPP a. Melaksanakan sidang TPP.

b. Membuat berita acara persidangan yang ditanda-tangani oleh seluruh anggota yang hadir.

c. Membuat dan menyampaikan rekomendasi TPP kepada Ka.LAPAS. 3. Tahap yang dilakukan oleh Ka.LAPAS

a. Mempelajari rekomendasi dan risalah sidang TPP.

b. Mengusulkan pemberian Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat kepada Ka.KanWil Dep.Kum.HAM setempat.

c. Apabila keputusan Pembebasan Bersyarat telah diterbitkan, memerintahkan kepada unit pembinaan untuk mengantar Narapidana/Anak Didik Pemasyarakatan yang akan melaksanakan Pembebasan Bersyarat ke Kejaksaan Negeri setempat dan BAPAS setempat.

d. Apabila keputusan Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat telah diterbitkan, memerintahkan kepada unit pembinaan untuk mengantar Narapidana/Anak Didik Pemasyarakatan yang akan melaksanakan Pembebasan Bersyarat ke BAPAS setempat.

4. Tahap Pembinaan Selanjutnya

a. Berdasarkan keputusan yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan untuk Pembebasan Bersyarat dan Ka.Kanwil.Dep.Kum.HAM setempat untuk Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat, maka unit pembinaan membuat dan menyerahkan surat pengantar beserta tembusan keputusan Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat kepada Administrasi Keamanan dan Ketertiban (selanjutnya disebut KAMTIB).

b. Membuat berita acara serah terima Narapidana/Anak Didik Pemasyarakatan yang akan melaksanakan Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat.

5. Tahap yang dilakukan KAMTIB

a. Membuat surat perintah pengawalan Narapidana/Anak Didik Pemasyarakatan yang akan melaksanakan Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat.

b. Menyerahkan surat perintah pengawalan dan tembusan keputusan Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat kepada Kepala Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (selanjutnya disebut KPLP).

6. Tahap yang dilakukan KPLP

a. Petugas pengawal menyampaikan surat perintah pengawalan kepada Kepala Regu Pengamanan (selanjutnya disebut Ka.RUPAM).

b. Ka.RUPAM memerintahkan kepada petugas pengamanan blok untuk memanggil Narapidana/Anak Didik Pemasyarakatan yang bersangkutan.

c. Petugas pengamanan blok melakukan :

1) Mencocokkan surat keputusan Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat dengan Narapidan/Anak Didik Pemasyarakatan yang bersangkutan.

2) Menyerahkan Narapidana/Anak Didik Pemasyarakatan yang bersangkutan kepada Ka.RUPAM.

d. Ka.RUPAM melakukan tindakan, antara lain :

1) Mencocokkan surat keputusan Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat dengan Narapidana/Anak Didik Pemasyarakatan yang bersangkutan.

2) Mencatat nama Narapidana/Anak Didik Pemasyarakatan yang bersangkutan pada buku laporan pengamanan.

3) Mencatat nama yang keluar pada buku pengeluaran Narapidana/Anak Didik Pemasyarakatan dan ditandatangani oleh petugas pengawal.

4) Petugas pengawal membawa buku pengeluaran Narapidana/Anak Didik Pemasyarakatan yang dikawalnya kepada petugas Portir.

e. Petugas Portir melakukan :

1) Meneliti dan menjaga agar jumlah Narapidana/Anak Didik Pemasyarakatan yang berada diruang portir seimbang dengan kekuatan penjagaan pada portir.

2) Setelah yakin dengan kekuatan penjagaan di Portir, petugas portir membuka pintu II dan memerintahkan Narapidana/Anak Didik Pemasyarakatan masuk dengan tertib, kemudian mengunci kembali.

3) Mencocokkan dan mencatat nama Narapidana/Anak Didik Pemasyarakatan, jam keluar dan nama pengawalnya pada buku laporan.

4) Mencatat nama Narapidana/Anak Didik Pemasyarakatan yang keluar pada papan lalu-lintas Narapidana/Anak Didik Pemasyarakatan.

5) Membuka pintu I dan memerintahkan Narapidana/Anak Didik Pemasyarakatan keluar pintu.

6) Menutup dan mengunci kembali pintu I dengan sempurna.

f. Petugas pengawal dan petugas unit pembinaan bersama-sama membawa Narapidana/Anak Didik Pemasyarakatan yang diberikan Pembebasan Bersyarat ke Kejaksaan Negeri setempat untuk mendapatkan pengesahan (eksekusi) dan selanjutnya membawa Narapidana/Anak Didik Pemasyarakatan yang bersangkutan kepada BAPAS dengan membuat berita acara serah terima.

g. Bagi Narapidana/Anak Didik Pemasyarakatan yang diberikan Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat, maka petugas pengawal dan pembinaan menyerahkan langsung kepada BAPAS dengan membuat berita acara serah terima.

h. Apabila pada lokasi Lembaga Pemasyarakatan tidak terdapat BAPAS, maka pihak Lembaga Pemasyaraktan mengirimkan surat pemberitahuan tentang pemberian Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat

kepada BAPAS yang wilayah kerjanya mencakup lokasi Lembaga Pemasyarakatan yang bersangkutan.

Bahwa prosedur tetap pemberian Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat harus sesuai dengan Prosedur Tetap (Protap) pelaksanaan tugas pemasyarakatan yang dikeluarkan oleh Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, jadi pelaksanaan pemberian Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat tersebut tidak boleh di luar dari ketentuan yang telah ditetapkan oleh Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

Namun apabila pelaksanaan pemberian Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat tersebut dilaksanakan di luar dari ketentuan yang berlaku, maka pihak-pihak yang melakukan tindakan tersebut akan dikenakan sanksi administratif dan bahkan dapat juga dikenakan sanksi pidana penjara sesuai dengan besar atau kecilnya kesalahan yang telah dilakukan.

Dokumen terkait