• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses Pelingkupan

Dalam dokumen Tabel Data Iklim Wilayah Studi (Halaman 55-61)

3. Komposisi Penduduk

2.3.1. Proses Pelingkupan

Seperti diuraikan pada deskripsi rencana kegiatan, dalam kegiatan pengembangan gas Matindok ini dimunculkan beberapa alternatif yaitu:

2. Jalur alternatif-2 yaitu pemasangan pipa melintasi SM Bangkiriang dilakukan dengan sistem pemboran horizontal.

3. Jalur alternatif-3 yaitu pemasangan trunkline dari BS Donggi akan dilakukan melalui pantai SM Bangkiriang sepanjang sekitar 4 km.

Jalur alternatif-2 dan jalur alternatif-3 dimaksudkan untuk menghindari gangguan pada lahan di Bangkiriang sebagai Suaka Margasatwa, walaupun kondisi hutan di SM Bangkiriang sekarang ini sudah rusak.

b. Alternatif penyediaan air tawar untuk LNG Plant

Dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan air tawar yang besar untuk operasional LNG Plant, maka penyediaan air tawar diusahakan dari 3 alternatif yaitu:

1. Air tawar diambil dari air tanah dalam 2. Air tawar disuling dari air laut

3. Air tawar diambil dari air permukaan

c. Alternatif lokasi LNG Plant dan Pelabuhan Khusus

Sementara ini PPGM masih mengkaji dua kemungkinan lokasi LNG Plant dan pelabuhan khusus yaitu di Desa Uso (Kecamatan Batui) dan Desa Padang (Kecamatan Kintom). Oleh karena itu dalam kajian AMDAL ini dua rencana lokasi akan menjadi kajian alternatif.

Proses pelingkupan rencana pengembangan gas Matindok dilakukan dengan cara diskusi antar pakar penyusun dokumen ANDAL, survei literatur, survei lapangan, hasil konsultasi publik yang telah dilaksanakan saat akan menyusun dokumen ANDAL, serta dengan menggunakanproffessional judgement.

Dalam proses pelingkupan, identifikasi dampak potensial berdasarkan atas pertimbangan atas kombinasi antara kondisi rona lingkungan hidup dan informasi jenis dan intensitas setiap kegiatan yang direncanakan, termasuk didalamnya alternatif-alternatif yang telah ditetapkan. Hasil identifikasi dampak potensial menunjukkan bahwa pada tahap konstruksi dan operasi ketiga jalur alternatif pemasangan pipa akan terjadi perbedaan dampak potensial yang signifikan pada subkomponen biologi, dan sebaliknya tidak akan ada perbedaan yang signifikan untuk subkomponen geofisik-kimia, sosekbud dan kesmas. Hal ini disebabkan semua alternatif melewati lahan yang dimiliki negara sehingga tahap prakonstruksi tidak berpotensi menimbulkan dampak. Pada tahap operasional ketiga alternatif rencana penyediaan air tawar untuk operasional Kilang LNG yang diambil dari air permukaan diduga akan berpotensi menimbulkan dampak yang berbeda nyata pada subkomponen geofisik-kimia dan soseskbud. Sementara untuk semua tahapan kegiatan dari dua alternatif lokasi kompleks LNG Plant dan Pelabuhan Khusus diduga dampak potensial yang terjadi akan berbeda nyata pada soseskbud, karena kedua lokasi yang relatif dekat itu merupakan hamparan ekosistem yang relatif sama, namun kondisi sosial ekonomi dan budaya masyarakatnya relatif berbeda.

Dengan mempertimbangkan identifikasi dampak potensial pada setiap alternatif yang dimunculkan tersebut diatas, maka proses pelingkupan ini meliputi setiap rencana kegiatan dan termasuk didalamnya alternatif-alternatifnya. Jadi kajian alternatif tidak ditampilkan secara terpisah, melainkan akan diintegrasikan pada setiap komponen lingkungan yang terkena dampak.

Alur pikir dan hasil proses pelingkupan dapat diringkaskan seperti tercantum dalam Gambar 2.30. dan Gambar 2.31.

Gambar 2.31. Kerangka Proses Pelingkupan Isu Pokok Kegiatan Proyek Pengembangan Gas Matindok di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah

Konstruksi: 1. Terjadi kebisingan 2. Terjadi erosi tanah

3. Gangguan sistem drainase dan Irigasi 4. Gangguan transportasi darat 5. Peningkatan kuantitas aliran permukaan 6. Penurunan kualitas air permukaan 7. Penurunan kualitas air laut 8. Gangguan vegetasi 9. Gangguan satwa liar 10. Gangguan biota air tawar 11. Gangguan bioata air laut

12. Peningkatan pendapatan masyarakat 13. Adanya kesempatan berusaha 14. Gangguan proses sosial

15. Perubahan sikap dan persepsi masyarakat 16. Penurunan sanitasi lingkungan

Operasi:

1. Perubahan kualitas udara ambien (debu dan gas) 2. Terjadi kebisingan

3. Penurunan kualitas air permukaan 4. Penurunan kualitas air laut 5. Gangguan transportasi darat 6. Gangguan biota air tawar 7. Gangguan biota air laut 8. Perubahan kependudukan 9. Peningkatan pendapatan masyarakat 10. Adanya kesempatan berusaha 11. Gangguan proses sosial

12. Perubahan sikap dan persepsi masyarakat 13. Penurunan sanitasi lingkungan 14. Penurunan tingkat kesehatan masyarakat Pasca Operasi:

1. Peningkatan kualitas udara ambien (debu dan gas) 2. Terjadi kebisingan

3. Peningkatan kualitas air permukaan 4. Peningkatan kualitas air laut 5. Gangguan transportasi darat 6. Penurunan pendapatan masyarakat 7. Hilangnya kesempatan berusaha 8. Perubahan sikap dan persepsi masyarakat DAMPAK PENTING HIPOTETIS

A. Geo-Fisik-Kimia

Perubahan kualitas udara ambien Terjadi kebisingan

Peningkatan kuantitas aliran permukaan Terjadi erosi tanah

Gangguan sistem drainase dan irigasi Penurunan kualitas air permukaan Penurunan kualitas air laut Gangguan transportasi darat B. Komponen Biologi

Gangguan vegetasi Gangguan satwa liar Gangguan biota air tawar Gangguan biota air laut C. Komponen Sosekbud

Perubahan kependudukan Perubahan pola kepemilikan lahan Peningkatan/penurunan pendapatan

masyarakat

Adanya kesempatan berusaha Gangguan proses sosial Perubahan sikap dan persepsi

masyarakat D. Komponen Kesmas

Penurunan sanitasi lingkungan Penurunan tingkat kesehatan masyarakat

KLASIFIKASI DAN PRIORITAS A. Geo-Fisik-Kimia

Perubahan iklim mikro Perubahan kualitas udara ambien Terjadi kebisingan

Perubahan sifat tanah Peningkatan kuantitas aliran

permukaan

Peningkatan debit air sungai Penurunan debit air sungai Terjadi erosi tanah

Gangguan sistem drainase dan irigasi

Penurunan kualitas air permukaan Penurunan kualitas air laut Penurunan kuantitas air tanah Gangguan transportasi darat Gangguan transportasi laut B. Komponen Biologi

Gangguan vegetasi Gangguan satwa liar Gangguan biota air tawar Gangguan biota air laut C. Komponen Sosekbud

Perubahan kependudukan Perubahan pola kepemilikan lahan Peningkatan/penurunan pendapatan

masyarakat

Adanya kesempatan berusaha Gangguan proses sosial Perubahan sikap dan persepsi

masyarakat D. Komponen Kesmas

Penurunan sanitasi lingkungan Penurunan tingkat kesehatan

masyarakat Deskripsi Rencana Kegiatan Pra-Konstruksi Konstruksi Operasi Pasca Operasi Deskripsi Rona Lingkungan Awal Komp. Geofisikkimia Komp. Biologi Komp. Sosekbud Komp. Kesmas Identifikasi Dampak Potensial EVALUASI DAMPAK POTENSIAL

untuk kegiatan-kegiatan tersebut relatif kecil dibandingkan dengan luas daerah sekitarnya yang hampir 100% tertutup oleh vegetasi, maka pengaruhnya tidak signifikan dalam mempengaruhi iklim mikro, dan ditetapkan sebagai bukan dampak negatif hipotetik.

Tahap Operasi

Perubahan iklim mikro dapat terjadi secara signifikan sebagai akibat kegiatan operasi produksi gas dan gas cair. Kegiatan operasi produksi di pusat pengolahan gas dan pencairan gas akan menimbulkan panas dan cahaya yang berumber dari colok api (flare stack). Panas dan cahaya akan menyebar ke sekitarnya dari nyala api yang terdapat di colok api tersebut, gas yang dibakar dari colok api adalah gas buangan dalam jumlah dan tekanan kecil. Dalam keadaan normal hanya berupa nyala kecil. Tujuan pembakaran gas di colok api dilakukan sebagai pengamanan apabila terjadi tekanan gas yang berlebihan dari sumbernya dan pada proses produksi gas dan gaas cair. Dalam keadaan demikian maka gas akan dialirkan ke colok api untuk dibakar, sehingga buangan sebelum masuk ke udara bebas hanya berupa sisa pembakaran (SO2, NO2dan debu).

Perubahan iklim mikro akibat kegiatan pembukaan dan pematangan lahan tidaklah signifikan karena lahan yang dibuka relatif sempit dibanding dengan lahan sekitarnya yang lebih luas dan masih tertutup oleh vegetasi.

Demikian pula halnya dengan perubahan iklim mikro (pencahayaan dan suhu udara) yang diduga terjadi dari colok api karena gas yang dibakar jumlahnya kecil, sehingga perubahan iklim mikro tersebut mempunyai intensitas perubahan kecil. Dengan demikian, penyebaran panas dan cahaya relatif pendek dan tidak mengganggu penduduk. Sementara itu sekitar kilang LNG akan relatif lebih panas karena operasi produksi LNG. Namun karena lokasinya di pantai dengan angin yang kencang maka perubahan ini tidak akan signifikan. Oleh karena itu perubahan iklim mikro secara hipotetik tidak akan menjadi dampak penting.

2. Perubahan Kualitas Udara Ambien

Dalam dokumen Tabel Data Iklim Wilayah Studi (Halaman 55-61)

Dokumen terkait