• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III KERJASAMA LEMBAGA PEMERINTAH DAERAH DENGAN

3.1.2 Proses Pembahasan di DPRD

Proses pembuatan Peraturan Daerah selanjutnya lebih diserahkan kepada pembahasan di raung lingkup DPRD kabupaten. Dalam tahap ini Baik Raperda yang berasal dari inisiatif DPRD dan insiatif Pemerintah Daerah dibahas dengan prosedur yang sama. Raperda yang masuk ke Sekretariat DPRD baik atas usul inisiatif DPRD maupun atas inisiatif Pemerintah Daerah, selanjutnya akan dilakukan pembahasan oleh DPRD bersama Bupati. Dalam hal ini Pemerintah

Daerah akan membentuk Tim Asistensi dengan Sekretaris berada di Biro/ Bagian Hukum.

Pada tahapan pembahasan di DPRD ini dilakukan beberapa tingkatan pembicaraan. Tingkat-tingkat pembicaraan ini dilakukan dalam rapat paripurna, rapat komisi, rapat gabungan komisi, rapat panitia khusus dan diputuskan dalam rapat paripurna. Hal ini dijelaskan oleh Anggota DPRD Kabupaten Dairi Sabam Sibarani S.Sos yang berasal dari Frakso Golongan Karya yang menyatakan

“.... Tahap pembuatan Peraturan di internal DPRD baik Raperda

yang berasal dari pemerintah maupun inisiatif DPRD sendiri akan melakukan pembahasan pertama dalam rapat Paripurna DPRD. Rapat ini ditujukan pemeberitahuan kepada seluruh jajaran anggota DPRD bahwa akan ada pembentukan Peraturan Daerah yang baru. Selanjutnya akan diadakan rapat komisi dan rapat gabungan komisi untuk membahas lebih lanjut dan untuk penentuan Panitia Khusus. Panitia Khsus kita bentuk bertugas mempelajari lebih intens pentingnya raperda tersebut terhadap kondisi masyarakat maupun pemerintahan daerah. Hasil rapat Panitia Khusus ini selanjutnya akan diserahkansecara bertahap kepada fraksi untuk melakukan rapat apakah setuju atu tidak terhadap perda yang akan dibentuk. Kemudian setiap fraksi akan menunjukkan sikabnya pada rapat paripurna DPRD Kabupaten Dairi. Disinilah proses pembahasan final antara DPRD dengan Eksekutif yang di dalamnya termasuk Bupati Dairi dan SKPD yang terlibat. Serta tidak lupa juga diundang

tokoh-tokoh masyarkat yang akan memberi pandangannya juga...”32

Secara lebih detail mengenai pembahasan di DPRD baik atas inisiatif Pemerintah Daerah maupun atas inisiatif DPRD akan ditentukan oleh Peraturan Tata Tertib DPRD masing-masing Daerah. Khusus untuk RAPERDA atas inisiatif DPRD, Kepala Daerah akan menunjuk Sekretaris Daerah atau Pejabat Unit Kerja untuk mengkoordinasikan rancangan tersebut. Kerjasama DPRD dan Pemerintah       

32 

wawancara peneliti dengan informan (anggota DPRD Kabupaten Dairi) pada hari Selasa tanggal 15 April 2014, Pukul 10.30 Wib 

Kabupaten Dairi dalam tahap-tahap pembuatan peraturan daerah tetap memiliki ruang lingkup tersendiri. Baik DPRD Kabupaten Dairi dan Pemerintah Dairi tetap memiliki batas dan tidak diperbolehkan mencampuri tugas masing-masing lembaga dalam tahap tertentu.

Tahap pembahasan Raperda ini merupakan tahap yang paling lama dan paling membutuhkan keseriusan yang lebih bagi setiap lembaga pemerintahan yang terlibat terutama DPRD Kabupaten Dairi. Proses pembahasan tersebut lebih banyak dilaksanakan didalam lemaga DPRD. Dimulai dengan penyelenggaraan rapat paripurna, dimana usulan Raperda dan naskah akademik yang masuk kedalam agenda pembahasan diumumkan oleh pimpinan DPRD Kabupaten Dairi. Tahap awal ini dapat disebut sebagai tahap perkenalan terhadap akan dibentuknya peraturan daerah yang baru. Dalam rapat ini turut diundang dari jajaran Pemerintah Kabupaten Dairi dan tokoh masyarakat. pembahasan dalam rapat komisi yang berkenaan dengan esensi peraturan yang akan dibentuk. Hasil rapat ini akan memberikan mandat kepada komisi memiliki sinkronisasi wewenang untuk membahas masalah yang terdapat dalam Raperda tersebut.

Setiap poin yang dimandatkan dalam rapat paripurna harus menjadi landasan pelaksanaan rapat komisi DPRD Kabupaten Dairi. Dalam rapat ini juga akan ditunjukkan siapa-siapa saja yang akan menjadi Panitia Khusus pembahasan Raperda tersebut. pembahasan dalam Komisi ditutup dengan catatan adanya mandat yang berisi pokok-pokok yang menjadi bahan pembahasan untuk ketahap berikutnya. Tahap selanjutnya adalah membahas dalam rapat Panitia khusus

pembahasa Raperda. Tahap ini akan lebih menjadi pembahasan dengan melakukan pendekatan uji materi produk hukum lebih terperinci. Hasil pembahasan panitia khusus akan menjadi dasar pilihan sebelum diserahkan kepada setiap fraksi di DPRD Kabupaten Dairi.

Setelah panitia khusus selesai melaksanakan tugasnya dalam pembahasan Raperda, selanjutnya hasil pembahasan tersebut diserakan kepada komisis dan pimpinan DPRD Kabupaten Dairi. Melalui Pimpinan DPRD, hasil rapat Panitia Khusus kemudian diserahkan kepada setiap fraksi sebelum tahap voting

dilakukan. Setiap fraksi akan mempertimbangkan isi dari perda yang telah dibahas dalam tahap-tahap sebelumnya. Tahap ini disebut sebagai tahap rapat intern setiap fraksi untuk menentukan pilihan setiap fraksi.

Setelah waktu pelaksanaan rapat fraksi yang telah ditentukan selesai, maka DPRD akan melakukn rapat paripurna internal di gedung DPRD Kabupaten Dairi. Agenda terpenting dalam rapat ini adalah pengambilan sikap setiap fraksi apakah setuju terhadap Peraturan Daerah yang baru atau menolak Peraturan daerah tersebut ataupun bersikap netral. Namun sebelum melakukan vooting, DPRD Kabupaten Dairi harus mengutamakan musyawarah untuk mufakat. Hal ini telah tertuang dalam Pancasila pada sila ke-4.

Pimpinan DPRD akan memimpin rapat dan harus mengarahkan jalannya rapat dengan mengusahakan rapat menghasilkan 1 suara yang sama. Setiap anggota diberi kesempatan untuk berbicara untuk saling mengemukakan pandangannya terhadap perda yang akan disahkan yang dapat mempengaruhi

anggota rapat lainnya. Namun apabila tidak terjadi musyawarah untuk mufakat, maka rapat akan dilanjutkan dengan sistem vooting. Dalam proses pengambilan suara, Setiap 1 fraksi sesuai dengan peraturan memiliki 1 hak suara. Melalui rapat paripurna ini, setiap fraksi akan ditanyakan mengenai pilihannya. Akumulasi suara terbanyak akan dijadikan sebagai 1 kesatuan suara dari DPRD Kabupaten Dairi. DPRD kabupaten Dairi yang terdiri dari 6 fraksi memungkinkan suara yang sama kuat. Jika fenomena jumlah suara yang sama kuat terjadi, maka rapat akan dipending sesuai dengan waktu yg disepakati. Waktu pending rapat dijadikan sebagai momen untuk melakukan pendekatan-pendekatan antar fraksi. Pendekatan ini dilakukan agar terjadi perubahan dalam jumlah suara baik suara pendukung Peraturan daerah yang baru dengan suara yang menolak.

Setelah masa pending berakhir, setiap anggota rapat kembali membahas kelanjutan dari pengambilan suara yang telah dialakukan sebelumnya. Oleh sebab itu, pengambilan keputusan kembali dilakukan dan menghasilkan keputusan final dari DPRD Kabupaten Dairi. Jika hasil keputusan tersebut menolak maka akan diberikan surat konfirmasi kepada pihak Permerintah daerah Kabupaten dairi. Jika hasilnya menyetujui pembentukan Peraturan Daerah yang Baru, keputusan DPRD tersebut akan diserahkan kepada pihak eksekutif daerah yang berwenang.

Dokumen terkait