• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PENGETAHUAN PETANI DALAM PROSES PRODUKSI

3.2. Proses Produksi Tanaman Bunga

3.2.1. Proses Produksi Pada Media Greenhouse

3.2.1.4. Proses Pemeliharaan

Untuk proses perawatan atau pemeliharaan tanaman bunga ada perbedaan yang cukup signifikan yang dilakukan petani yang menggunakan media alam terbuka dengan petani yang menggunakan media greenhouse sebagai media tanamnya sehingga tanaman bunga yang dihasilkan juga memiliki sedikit perbedaan. Untuk bunga yang ditanam dalam media greenhouse diperlukan beberapa tahapan pemeliharan agar tumbuhan bunga dapat tumbuh dengan sempurna. Tahapan pemeliharaan yang dilakukan petani bunga greenhouse terdiri dari tahapan pengaturan cahaya, angkat kaki, kikit dan penyemprotan dengan pestisida.

Pengaturan Cahaya

Pada umumnya bunga yang dibudidayakan dalam media greenhouse sangat membutuhkan pengaturan suhu dan cahaya. Hal ini dikarenakan bunga yang dibudidayakan dalam media greenhouse tidak seperti bunga yang dibudidayakan dalam media terbuka yang sangat bebas mendapat udara dan cahaya matahari tanpa adanya media yang dapat menghalangi cahaya matahari untuk diserap tanaman. Tanaman bunga yang ditanam dalam media greenhouse tidak mendapatkan cahaya matahari secara langsung untuk pertumbuhan tanaman karena ditanam dalam media tertutup. Untuk itu agar mendapat cahaya dan dapat tumbuh seperti tanaman bunga yang ditanam dalam media terbuka sangat diperlukan pengaturan cahaya.

Pengaturan cahaya pada tanaman dilakukan dengan penyinaran lampu listrik. Tanaman bunga yang ditanam dalam media greenhouse diberi cahaya lampu listrik sejak berumur 1 hari – 1 bulan. Hal ini dilakukan agar proses pertumbuhan bunga dapat tumbuh dengan baik sampai pada usia panen. Penyinaran dengan menggunakan lampu listrik juga mempunyai aturan tersendiri, tidak setiap saat lampu dihidupkan. Biasanya lampu dihidupkan menjelang sore hari sampai subuh. Berikut waktu penyinaran tanaman yang dilakukan petani greenhouse.

Lampu listrik dihidupkan pada : Pukul 18.30 – 21.30 WIB Pukul 01.30 – 03.30 WIB

Tanaman yang tumbuh dalam media greenhouse terutama tanaman bunga Krisan dengan berbagai jenisnya memiliki ukuran tinggi normal berkisar 80 cm, akan tetapi terkadang tinggi tanaman mencapai lebih dari 1 m, bahkan terkadang mencapai tinggi orang dewasa. Hal ini diakibatkan dari pembiasan sinar lampu pada tanaman lain sehingga untuk mengatasi pembiasan agar tanaman tidak terlalu tinggi sehingga tidak menyulitkan para petani pada saat proses perawatan dan panen maka diberi pembatas berupa kain-kain atau karung bekas pupuk di sepanjang pinggiran bedeng agar sinar lampu tidak membias ke tanaman lain.

Proses Angkat Kaki

Setiap harinya tanaman bunga disiram dua kali dalam sehari yaitu pada saat pagi hari dan sore hari sampai tanaman bunga siap untuk di angkat kaki (umumnya tanaman bunga yang berusia ± 1 bulan). Proses angkat kaki dilakukan dua kali dalam sebulan. Pertama, pada saat usia tanaman 1 bulan dan yang kedua, pada saat tanaman

berusia 2 bulan sampai berbunga hingga siap panen. Semua tanaman bunga jenis Krisan harus dilakukan proses angkat kaki oleh petani bunga greenhouse sehingga menghasilkan produksi bunga yang baik.

Kikit

Untuk melakukan pemeliharaan tanaman bunga biasanya petani melakukan pembuangan atau pemotongan bunga yang terlalu banyak cabang. Hal ini dilakukan agar bunga yang terlalu banyak cabang tidak mengganggu bunga utama yang tumbuh sehingga bunga utama dapat cepat berkembang. Selain itu para petani biasanya memotong atau membuang bunga yang tidak penting yang biasanya para petani menyebutnya dengan kikit. Kikit dilakukan pada bunga yang tidak penting yang dapat mengganggu bunga utama juga membuang daun yang terlalu lebat pada batang dan daun yang sudah rusak akibat terserang hama daun. Proses pengikitan juga tidak sembarangan. Seperti yang dikatakan ibu Dewi yang merupakan salah satu aron

(pekerja harian) di media greenhouse dengan logat Jawanya sebagai berikut:

“Ngikit gak sembarangan apalagi ngikit bunga, salah-salah bisa bunga utama yang terkikit. Kalau ngikit daun lebih mudah, cukup ngikit daun yang kelihatannya numpuk sama daun yang sudah jelek dan kekuning-kuningan karena kena hama. Kalau ngikit bunga harus kita perhatiin bunga utamanya biasanya ada 5 tangkai dan besar, selebihnya itulah yang harus dibuang karena bisa mengganggu bunga utama”

Menurut para petani greenhouse proses pengikitan jika sudah dipahami cukup mudah untuk selain daun yang lebat juga tanaman bunga yang kadang terlalu tinggi

akibat pembiasan sinar lampu listrik sehingga petani kesulitan untuk menjangkau daun atau bunga yang memiliki batang yang cukup tinggi.

Penyemprotan dengan Pestisida

Dalam proses penyemprotan tanaman dengan pestisida, petani setempat biasanya menyebut dengan sebutan songkret (semprot dari bawah). Tanaman bunga yang sudah tumbuh besar dan berumur lebih dari 2 bulan dan yang kan siap panen memiliki batang yang panjang dan daun yang lebat sehingga mengakibatkan jarak antara tanaman bunga yang satu dengan yang lainnya menjadi sangat dekat meskipun sudah diberi pembatas berupa tali agar tanaman bunga tidak terlalu dekat dengan tanaman lainnya dan tidak miring sehingga tetap pada tempatnya. Akibat lebatnya bunga dan daun sehingga mengakibatkan kurangnya ruang bernafas antara bunga yang satu dengan bunga yang lain khususnya pada bagian tengah dan bawah batang. Untuk itulah dilakukan songkret agar batang-batang daun bagian bawah dapat berkembang dengan baik.

Setelah selesai melakukan proses penyemprotan dengan pestisida petani kembali memberi Mabar (pupuk organik) dan kembali melakukan proses angkat kaki

untuk yang kedua kalinya, kemudian tanaman bunga dibiarkan sampai timbul/tumbuh pucuk bunga yang baru pada usia 2 ½ bulan dan kemudian kembali diberi pupuk sampai tanaman bunga berusia 3 bulan dan siap panen.

Semua proses perawatan yang dilakukan untuk berbagai jenis bunga potong Krisan dan bunga lainnya pada media greenhouse di atas sedikit berbeda dengan

perawatan bunga Mawar, meskipun pada dasarnya proses media tanam dilakukan pada media greenhouse. Proses perawatan bunga Mawar tidak melakukan proses penyinaran dengan lampu listrik karena bunga Mawar yang ditanam tidak memerlukan banyak sinar matahari seperti bunga Krisan. Bunga Mawar yang dibudidayakan setelah berumur ½ bulan diberi pancingan pupuk oleh petani dan biasanya petani menyebutnya dengan mancing. Mancing merupakan proses pemberian pupuk untuk bunga Mawar yang gunanya untuk memancing proses pertumbuhan bunga. Masa panen bunga Mawar terjadi 5 bulan sekali sehingga untuk memperbanyak hasil panen petani melakukan bending sebanyak tiga kali selama masa proses perawatan sampai menuju masa panen.

Bunga Mawar sendiri tidak membutuhkan banyak air sehingga proses penyiraman yang dilakukan hanya dua hari sekali. Agar bunga Mawar terhindar dari hama penyakit maka petani menyemprot tanaman bunga Mawar sejak berumur 1 minggu, penyemprotan itu sendiri dilakukan dua kali dalam seminggu dengan menggunakan beberapa obat-obatan yang khusus dipakai untuk bunga Mawar dan pestisida. Bunga Mawar sendiri dapat bertahan hingga 4 tahun sehingga petani tidak perlu bersusah payah untuk mengganti dengan bibit yang baru.

Dokumen terkait