• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENUTUP, bagian akhir dari skripsi yang berisikan mengenai kesimpulan dan saran. Kesimpulan menjelaskan ringkasan dari

E. Proses Penataan PKL di Tanah Abang

Tanah Abang sudah seperti jantung Kota Jakarta, semua serba ada antara lain, menjadi pusat perdagangan grosir yang sudah dikenal sejak dahulu hingga sekarang. Selain itu, Tanah Abang merupakan salah satu titik lokasi strategis yang dilintasi oleh kereta api salah satunya seperti Kereta Rel Listrik (KRL) yang menjadi lokasi transit kereta menuju jabodetabek yang membuat penumpang KRL di Stasiun Tanah Abang dari tahun ke tahun semakin meningkat, begitu pula dengan jumlah kendaraan yang setiap harinya berlalu-lalang melintasi kawasan Tanah Abang. Seiring dengan hal tersebut, terjadi pula peningkatan jumlah PKL yang berjualan di sekitar Pasar Tanah Abang dengan menarik perhatian pengunjung Tanah Abang

39

untuk mencari pundi-pundi rupiah. Semua itu tanpa kita sadari membuat aktivitas di Tanah Abang begitu padat.

Penataan Tanah Abang sudah menjadi perhatian semasa pemerintahan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Gubernur Joko Widodo saat itu pernah merelokasi PKL yang berada di Jalan Kebon Jati ke Blok G Pasar Tanah Abang. Seperti yang diungkapkan oleh Bapak AS Penanggung jawab atas JPM Tanah Abang yang mengatakan bahwa :

―Untuk mengatasi PKL di Tanah Abang ini tentunya sudah banyak usaha yang dilakukan oleh pemerintah, seperti pada masa pemerintahan waktu itu Gubernurnya Pak Jokowi ya, waktu itu Pak Jokowi merelokasi PKL dari Kebon Jati ya kalau tidak salah, ke Blok G‖. (Wawancara Bapak AS, 8 Agustus 2019).

Relokasi PKL dari area Kebon Jati ke Blok G Tanah Abang sebelumnya sudah menjadi salah satu tahapan proses penataan PKL di kawasan Tanah Abang. Namun pada masa Gubernur Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, dilakukan kebijakan baru terkait penataan kawasan Tanah Abang. Pemerintah Provinsi DKI telah melakukan penataan Tanah Abang tahap I sejak 22 Desember 2017 (Berita Satu, 2019).

Tahap pertama, Pemerintah Daerah DKI Jakarta dibantu oleh dinas perhubungan melakukan penutupan dua jalur jalan di Jalan Jatibaru Raya, tepatnya di depan Stasiun Tanah Abang, dimulai pukul 08.00 hingga 18.00 WIB. Selanjutnya, konsep penataan Tanah Abang tahap II di antaranya meliputi revitalisasi Blok G dan melakukan pembangunan jembatan penyeberangan yang menghubungkan antar blok pasar Tanah Abang dengan Stasiun Tanah Abang. Dari dua jalur tersebut, satu jalur digunakan untuk

40

berdagang para PKL, sedangkan satu jalur lain digunakan untuk operasional Tanah Abang Explorer.

Berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh Bapak AS, Penanggung jawab atas JPM Tanah Abang yang menyatakan bahwa:

―Iya, jadi awalnya Gubernur DKI yang sekarang Pak Anies itu beberapa kali meninjau kawasan Tanah Abang ini, setelah beberapa kali dikaji dan beberapa kali rapat dengan pemerintah ya baru lah ada kebijakan penataan angkutan umum terlebih dahulu. Kemarin tuh ramai sekali pemberitaan para sopir angkot menolak penutupan jalan terkait rencana pemerintah untuk menata PKL ke tempat khusus yang waktu itu akan di bangun tenda khusus PKL berjualan, jadi di kawasan itu di jam tertentu tidak boleh ada angkot yang melintas kecuali busway ya, lalu timbul lah pro dan kontra mengenai penutupan jalan dan juga terkait tenda khusus PKL itu‖. (Wawancara Bapak AS, 8 Agustus 2019).

Dalam proses penataan Tanah Abang ini, dimulai dari tahap pertama yaitu penutupan jalan di Jalan Jatibaru Raya. Kebijakan Pemerintah Provinsi menutup jalan Jatibaru tersebut, merupakan upaya penataan lingkungan Tanah Abang dan juga merelokasi sementara PKL yang selama ini berjualan di trotoar ke Jalan Jatibaru Raya yang kemudian diberi tenda khusus pedagang. Namun, aturan itu menuai protes dari pengendara kendaraan bermotor, sopir angkutan umum yang setiap hari melintas di Tanah Abang, pejalan kaki, dan pedagang yang berdampak. Selain itu, alih fungsi Jalan Jatibaru Raya telah mengesampingkan hak pejalan kaki dalam menggunakan fasilitas trotoar karena trotoar yang seharusnya dilewati oleh pejalan kaki, dialihfungsikan menjadi lokasi sementara PKL berdagang.

Berikut gambar kondisi keberadaan tenda khusus PKL yang berada di Jalan Jatibaru Raya :

41

Gambar II.E.1. Tendanisasi PKL di Jalan Jatibaru Raya Tanah Abang

Sumber : DetikNews.com, diakses pada 5 Oktober 2019.

Berdasarkan gambar tersebut, terlihat kondisi Jalan Jatibaru Raya Tanah Abang yang menjadi lokasi sementara PKL yang berada di kawasan Tanah Abang. Terlihat banyaknya tenda yang memenuhi jalan tersebut, dan di sisi lain terdapat operasional transjakarta yang melintas untuk mengangkut dan menurunkan penumpang.

Tahap kedua, pemerintah DKI Jakarta melakukan sosialisasi dengan PKL yang berada di tempat relokasi sementara yaitu di Jalan Jatibaru Raya.

Sosialisasi dilakukan dengan cara melakukan pendataan jumlah PKL dan membuka pendaftaran untuk PKL yang akan direlokasi ke jembatan penyeberangan multiguna Tanah Abang.

Seperti yang disampaikan oleh Bapak AS, Penanggung jawab atas JPM Tanah Abang yang mengatakan bahwa:

―Jadi, Gubernur itu mengajukan ke UMKM Kecamatan untuk mendata pedagang kaki lima yang ada dibawah, mereka didata, terus akhirnya dipindahkanlah ke tenda, dulu ada tenda-tenda kan, terus akhirnya dibangunlah JPM Tanah Abang ini, setelah itu dipindahkanlah pedagang yang dari tenda itu ke atas

42

sini. Tapi hanya yang memiliki KTP DKI Jakarta saja yang dapat direlokasi ke JPM ini‖ (Wawancara Bapak AS, 8 Agustus 2019).

Sebagaimana yang disampaikan oleh Bapak AS selaku Penanggung jawab atas JPM Tanah Abang, hanya PKL yang memiliki KTP DKI Jakarta saja yang dapat mendaftar untuk nantinya direlokasi ke JPM Tanah Abang.

Hal yang sama diungkapkan oleh Ibu NR, pedagang tas di JPM Tanah Abang yang pernah berdagang di tenda khusus PKL di Jalan Jatibaru Raya Tanah Abang mengatakan bahwa:

―Awalnya sih sebelum yang jualan yang dikasih tenda itu, kita didata dulu tuh syaratnya KTP nya harus KTP Jakarta, setelah itu kita dapat nomer undian tempat jualannya kita dapat nomer berapa di tenda itu gitu. Eh gak berapa lama kan katanya mau dibangun jembatan nih, terus kita yang di tenda di data ulang buat nanti dipindahin ke jembatan ini. Nih ini semua yang jualan disini kebanyakan yang dari bawah semua yang dari tenda‖

(Wawancara Ibu NR, 21 Agustus 2019).

Dari hasil wawancara penulis dengan Ibu NR, selaku pedagang di JPM Tanah Abang, sebelum PKL direlokasi ke tenda yang berada di Jalan Jatibaru, terlebih dahulu dilakukan pendaftaran bagi PKL yang akan direlokasi sementara di tenda. Menurut Ibu NR, pendaftaran PKL hanya yang memiliki KTP DKI Jakarta. Dengan demikian, upaya penataan PKL di Tanah Abang hanya diperuntukan oleh PKL yang berasal dari DKI Jakarta.

43 BAB III

Dokumen terkait