• Tidak ada hasil yang ditemukan

PakamNo.1204/Pid.B/2014/PN.LP/LD

Pengadilan Negeri Lubuk Pakam yang bersidang di Labuhan Deli, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dengan acara biasa dalam peradilan tingkat pertama, menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa :

Nama : ARSYAD DAULAY

Tempat lahir : Padang Sidempuan Umur /Tgl Lahir : 32 Tahun/ 20 Maret 1979 Jenis kelamin : Laki-Laki

Kebangsaan : Indonesia

Tempat Tinggal : Jl. Letda Sujono Kel. Bantan Kec.Medan Tembung

Agama : Islam

Pekerjaan : Wiraswasta Terdakwa ditahan berdasarkan penetapan dari :

2. Perpanjangan Penuntut Umum tanggal 02 Juni s/d tanggal 11 Juli 2014;

3. Penuntut Umum tanggal 01 Juli 2014 s/d tanggal 20 Juli 2014;

4. Penahanan Hakim Pengadilan Negeri tanggal 11 Juli 2014 s/d 09 Agustus 2014;

Dipersidangan terdakwa menyatakan tidak didampingi oleh Penasihat Hukum, dan ia akan maju sendiri untuk membela kepentingannya dalam perkara ini;

PENGADILAN NEGERI tersebut;

Setelah membaca Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor : 1204/Pid.B/2014/PN.LP/LD tanggal 11 Juli 2014

Setelah membaca Penetapan Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam, Nomor : 1204/Pid.B/2014/PN.LP/LD tanggal

tentang penunjukan Majelis Hakim;

14 Juli 2014

Setelah membaca berkas pemeriksaan pendahuluan;

tentang penetapan hari sidang ;

Setelah membaca Berita Acara Sidang dalam perkara ini;

Setelah mendengar keterangan saksi-saksi, pendapat ahli/bukti surat serta keterangan Terdakwa di persidangan Selengkapnya sebagaimana termuat dalam berita acara persidangan dalam perkara ini;

Setelah memperhatikan barang bukti yang dimajukan oleh Penuntut Umum di depan persidangan;

Setelah mendengar tuntutan pidana dari Penuntut Umum yang dibacakan dimuka persidangan pada tanggal 21 OKTOBER 2014, yang pada

pokoknya menuntut agar Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam yang bersidang di Labuhan Deli, yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan :

1. Menyatakan terdakwa ARSYAD DAULAY, bersalah melakukan tindak pidana “Yang melakukan, menyuruh melakukan atau turut melakukan perbuatan membujuk anak melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul” sebagaimana diatur dan diancam dalam pasal 82 UU No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, dalam Surat Dakwaan Tunggal;

2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa ARSYAD DAULAY, dengan pidana penjara selama: 12 (dua belas) tahun penjara dikurangi selama terdakwa dalam masa penangkapan dan atau penahanan dan denda sebesar Rp.60.000.000,- (enam puluh juta rupiah), subsidair 6 (enam) bulan kurungan, dengan perintah terdakwa tetap ditahan;

3. Menetapkan apabila terdakwa dipersalahkan dan dijatuhi hukuman supaya dibebankan untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.2.000,- (dua ribu rupiah);

Menimbang, bahwa atas tuntutan pidana tersebut, terdakwa tidak mengajukan pembelaan, akan tetapi mohon keringanan hukuman dengan alasan masing-masing terdakwa mempunyai tanggungan keluarga serta anaknya yang masih kecil-kecil.

Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan dengan dakwaan sebagai berikut :

--- Bahwa ia terdakwa ARSYAD DAULAY, bersama dengan MASLAN dan IWAN (keduanya belum tertangkap) pada hari Minggu tanggal 11 Mei 2014 sekira pukul 23.30 Wib atau setidaknya pada waktu lain dalam tahun 2014 bertempat di Jl. Perbatasan Gang Artis Dusun Bandar Setia Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Lubuk Pakam, yang melakukan, menyuruh melakukan atau turut melakukan dengan sengaja melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan atau membujuk atau membujuk anak untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul terhadap saksi korban, Farid Al Tariq (usia 14 tahun sesuai dengan fotokopi ijazah Madrasah Ibtidaiyah Nomor : MI.02/02/10/PP.1.1/029/2012 tanggal 16 Juli 2012), yang dilakukan dengan cara sebagai berikut :

Bahwa pada hari Minggu tanggal 11 Mei 2014 sekira pukul 23.00 Wib, ketika tersangka sedang duduk dan mengobrol bersama dengan Maslan dan Iwan (keduanya belum tertangkap) didekat rumah Iwan di Jl. Perbatasan Gang Artis Dusun Bandar Setia Kecamatan Percut Sei Tuan melihat saksi korban, Farid Al Tariq melewati terdakwa, Maslan dan Iwan. Selanjutnya Iwan yang kenal dengan saksi korban langsung memanggil saksi korban kemudian Iwan langsung mengajak saksi untuk membeli makanan dan minuman dan memberikan uang sebesar Rp.5.000,- (lima ribu rupiah) kepada saksi korban dan tidak lama kemudian, terdakwa dan Maslan langsung menyusul Iwan dan saksi korban. Selanjutnya setelah membelikan makanan dan minuman untuk saksi korban, Iwan

yang melihat daerah yang dilewatinya sepi dan gelap, Iwan mengajak saksi korban ke arah pinggiran sungai sementara terdakwa dan Maslan duduk tidak jauh dari pinggiran sungai tersebut. Selanjutnya karena sudah menerima uang, makanan dan minuman dari Iwan dan keadaan yang sepi dan gelap, saksi korban mau menuruti apa yang dilakukan oleh Iwan dimana saksi korban disuruh berdiri oleh Iwan selanjutnya Iwan membuka celaan pendek dan celaan dalam saksi korban selanjutnya Iwan memasukkan alat kemaluan saksi korban kedalam mulut Iwan dan Iwan mengisap-isap alat kemaluan saksi korban selama 5 (lima) menit hingga kemaluan saksi korban menegang namun tidak mengeluarkan sperma kemudian Iwan menyuruh saksi korban memakai kembali celaan dan celaan dalam saksi korban. Selanjutnya tidak beberapa lama kemudian terdakwa mendatangi Iwan dan saksi korban selanjutnya terdakwa mengatakan kepada saksi korban agar tetap dipinggir sungai karena akan diberikan uang oleh terdakwa selanjutnya terdakwa langsung menyerahkan uang sebesar (Rp.10.000,- (sepuluh ribu rupiah) kepada saksi korban dan dalam posisi berdiri, terdakwa langsung membuka celana dan celana dalam saksi korban kemudian terdakwa meraba, memegang kemudian menggoyang-goyangkan (mengocok) alat kemaluan saksi korban supaya mengeras/ menegang selama beberapa menit namun karena alat kemaluan saksi korban tidak juga menegang kemudian terdakwa memasukkan alat kemaluan saksi korban kedalam mulut terdakwa kemudian mengisap-isap alat kemaluan saksi korban selama 5 (lima) menit selanjutnya terdakwa pergi meninggalkan saksi korban dan saksi korban memakai kembali celana dalam dan celana pendeknya kemudian pada saat saksi korban hendak pergi dari pinggiran

sungai tersebut, datang Maslan menghampiri saksi korban dan langsung disuruh duduk dipinggiran sungai kemudian Maslan meraba-raba alat kemaluan saksi korban kemudian Maslan mencium dan menggigit leher saksi korban selanjutnya Maslan membuka celana dalam dan celana pendek saksi korban kemudian Maslan menghisap-isap alat kemaluan saksi korban selanjutnya Maslan membuka celana pendek dan celana dalamnya dimana alat kemaluan Maslan sudah menegang/ mengeras selanjutnya saksi korban disuruh rebahan oleh saksi korban dengan posisi terlungkup kemudian Maslan memasukkan alat kemaluannya keluar masuk dubur saksi korban selama kurang 7 (tujuh) menit selanjutnya Maslan dan saksi korban memakai kembali celana dalam dan celana pendek masing-masing selanjutnya Maslan langsung memberikan uang sebesar Rp.10.000,- (sepuluh ribu rupiah) kepada saksi korban dan pergi meninggalkan saksi korban sementara saksi korban langsung pulang kerumah dan tiba di rumah sekira pukul 01.00 Wib selanjutnya sesampai saksi korban di rumah, saksi Parlaungan Efendi Pulungan (ayah kandung saksi korban) dan saksi Mhd. Syahreza Pulungan yang merasa curiga dengan saksi korban yang lemas dan ada bekas gigitan dileher korban, saksi Parlaungan Efendi Pulungan langsung menanyakan kepada saksi korban? Kenapa kau digigit orang, ceritakan yang sebenarnya?. Selanjutnya saksi korban menceritakan apa saja yang dialaminya akibat perbuatan terdakwa, Maslan dan Iwan. Selanjutnya saksi Parlaungan Efendi Pulungan langsung membuat pengaduan ke kantor Polsek Percut Sei Tuan untuk meminta terdakwa diproses menurut ketentuan hukum yang berlaku. Akibat perbuatan terdakwa bersama dengan Iwan dan Maslan, saksi korban mengalami luka robek pada anus arah jam

12 dengan ukuran 0,5 cm dan arah 7 ukuran 0,5 cm sesuai dengan Visum Et Repertum Nomor : 123/Ver/P/PRM-03/2014 tanggal 13 Mei 2014 yang dibuat dan diperiksa oleh dr. Robert F Siregar, Sp. B, Dokter Pemerintah pada RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan.

--- Sebagaimana diatur dan diancam pidana menurut Pasal 82 UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana.

Menimbang, bahwa terhadap dakwaan tersebut terdakwa menyatakan telah mengerti dan tidak akan mengajukan keberatan (eksepsi);

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum telah menghadapkan 2 (dua) orang Saksi di bahwa Sumpah Yaitu 1.FARID AL TARIQ dan 2. PARLAUNGAN EFENDI PULUNGAN yang pada pokoknya masing-masing menerangkan bahwa benar pada hari Minggu tanggal 11 Mei sekira pukul 23.30 wib di Jl. Perbatasan Gang Artis Dusun Bandar Setia Kec.Percut Sei Tuan Kab.Deli Serdang, terdakwa bersama dengan Maslan dan (keduanya belum tertangkap) melihat saksi korban Farid Al Tariq melewati terdakwa Maslan dan Iwan. Selanjutnya Iwan membeli makanan dan minuman dan memberikan uang sebesar Rp.5000,- (lima ribu rupiah) kepada saksi korban kemudian mengajak saksi korban ke daerah yang sepi dam gelap dan setibanya dipinggiran sungai, saksi korban merasa takut, saksi korban langsung disuruh berdiri oleh Iwan selanjutnya Iwan memasukkan alat kemaluan ke mulut Iwan dan Iwan menghisap-isap alat kemaluan saksi korban selama 5 (lima) menit hingga kemaluan saksi korban menegang namun tidak mengeluarkan sperma kemudian

Iwan menyuruh saksi korban memakai kembali celana dan celana dalam saksi korban. Selanjutnya tidak beberapa lama kemudian datang terdakwa dan mengatakan kepada saksi korban agar tetap dipinggir sungai karena aka diberikan uang oleh terdakwa sebesar Rp.10.000,- (sepuluh ribu rupiah) kepada saksi korban dan dalam posisi berdiri, terdakwa langsung membuka celana pendek dan celana dalam saksi korban kemudian terdakwa meraba dan memegang kemudian menggoyang-goyangkan (mengocok) alat kemaluan saksi korban supaya mengeras/ menegang selama beberapa menit namun karena alat kemaluan saksi korban tidak juga menegang kemudian terdakwa memasukkan alat kemaluan saksi korban kedalam mulut terdakwa kemudian menghisap-isap alat kemaluan saksi korban selama 5 menit selanjutnya terdakwa pergi meninggalkan saksi korban dan saksi korban kembali memakai celana dalam dan celana pendeknya kemudian saat saksi korban hendak pergi dari pinggiran sungai kemudian Maslan meraba-raba alat kemaluan saksi korban kemudian Maslan mencium dan menggigit leher saksi korban selanjutnya Maslan membuka celana dalam dan celana pendek saksi korban kemudian Maslan menghisap-isap alat kemaluan saksi korban selanjutnya Maslan membuka celana pendek dan celana dalamnya dimana alat kemaluan masalah sudah menegang/ mengeras selanjutnya saksi korban disuruh rebahan oleh saksi korban dengan posisi terlungkup kemudian Maslan memasukkan alat kemaluannya kedalam lubang dubur saksi korban selama kurang lebih 7 (tujuh) menit selanjutnya Maslan dan saksi korban memakai celana dalam dan celana pendek masing-masing selanjutnya Maslan langsung memberikan uang sebesar Rp.10.000,- (sepuluh ribu rupiah) kepada saksi korban

dan pergi meninggalkan saksi korban sementara korban langsung pulang ke rumah dan tiba di rumah sekira pukul 01.00 wib, selanjutnya sesampai saksi korban di rumah, saksi Parlaungan Efendi Pulungan (ayah kandung saksi korban) dan saksi Mhd. Syahreza Pulungan yang merasa curiga dengan saksi korban yang lemas dan ada bekas gigitan di leher saksi korban, saksi Parlaungan Efendi Pulungan langsung menanyakan kepada saksi korban “kenapa kau digigit orang, ceritakan yang sebenarnya”. Selanjutnya saksi korban menceritakan apa yang saja dialaminya akibat perbuatan terdakwa, Maslan dan Iwan. Selanjutnya saksi Parlaungan Efendi Pulungan langsung membuat pengaduan ke kantor Polsek Percut Sei Tuan untuk meminta terdakwa diproses menurut ketentuan hukum yang berlaku.

(keterangan saksi-saksi mana sebagaimana termuat dalam berita acara persidangan dalam perkara ini);

Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi-saksi tersebut di atas, Terdakwa menyatakan tidak keberatan;

Menimbang, bahwa di persidangan Terdakwa ARSYAD DAULAY, telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut :

- Bahwa pada hari Minggu tanggal 11 Mei 2014 sekira pukul 23.00 Wib, ketika tersangka sedang duduk dan mengobrol bersama dengan Maslan dan Iwan (keduanya belum tertangkap) didekat rumah Iwan di Jl. Perbatasan Gang Artis Dusun Bandar Setia Kecamatan Percut Sei Tuan, Terdakwa bersama temannya Iwan dan Maslan (keduanya belum tertangkap) melakukan tindakn pidana percabulan. Melihat saksi korban, Farid Al Tariq melewati terdakwa,

Maslan dan Iwan. Selanjutnya Iwan yang kenal dengan saksi korban langsung memanggil saksi korban kemudian Iwan langsung mengajak saksi korban untuk membeli makanan dan minuman dan memberikan uang sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah) kepada saksi korban dan tidak lama kemudian, terdakwa dan Maslan langsung menyusul Iwan dan saksi korban. Selanjutnya setelah membelikan makanan dan minuman untuk saksi korban, Iwan yang melihat daerah yang dilewatinya sepi dan gelap, Iwan mengajak saksi korban ke arah pinggiran sungai sementara terdakwa dan Maslan duduk tidak jauh dari pinggiran sungai tersebut. Selanjutnya karena sudah menerima uang, makanan dan minuman Terdakwa, Iwan dan Maslan dan keadaan yang sepi dan gelap, saksi korban mau menuruti apa yang dilakukan oleh Terdakwa, Iwan dan Maslan secara bergantian, dimana saksi korban disuruh berdiri oleh Iwan selanjutnya Iwan membuka celana pendek dan celana dalam saksi korban selanjutnya Iwan memasukkan alat kemaluan saksi korban kedalam mulut Iwan dan Iwan menghisap-isap alat kemaluan saksi korban selama 5 (lima) menit hingga kemaluan saksi korban menegang namun tidak mengeluarkan sperma kemudian Iwan menyuruh saksi korban memakai kembali celana. Korban langsung pulang ke rumah dan tiba di rumah sekira pukul 01.00 Wib selanjutnya sesampai saksi korban di rumah, saksi Parlaungan Efendi Pulungan (ayah kandung saksi korban) dan saksi MHD Syahreza Pulungan yang merasa curiga dengan saksi korban yang lemas dan ada bekas gigitan dileher saksi korban, saksi Parlaungan Efendi Lubis langsung menanyakan kepada saksi korban? Kenapa kau digigit orang,

ceritakan yang sebenarnya?, akibat perbuatan terdakwa bersama dengan Iwan dan Maslan, saksi korban mengalami luka robek pada anus arah jam 12 dengan ukuran 0,5 cm dan arah jam 7 ukuran 0,5 cm ;

(Selengkapnya sebagaimana tertuang dalam berita acara persidangan dalam perkara ini);

Menimbang, bahwa di depan persidangan Penuntut Umum tidak ada mengajukan barang bukti, dan tidak perlu dipertimbangkan;

Menimbang, bahwa atas barang bukti yang dimajukan Penuntut Umum tersebut di atas Terdakwa membenarkannya;

Menimbang, bahwa berdasarkan alat-alat bukti yang berupa keterangan saksi-saksi keterangan terdakwa, serta barang bukti tersebut yang berhubungan satu sama lain maka terdapat fakta-fakta hukum;

Menimbang, bahwa Majelis berdasarkan alat-alat bukti yang ada selanjutnya akan mengadakan pengkajian-pengkajian apakah fakta hukum diperoleh selama persidangan telah memenuhi unsur-unsur pasal yang didakwakan kepada Terdakwa;

Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaan Tunggal sebagai mana telah melanggar pasal 82 UU No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim terlebih dahulu mempertimbangkan Dakwaan tersebut yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut :

1. Barang siapa :

3. Dengan sengaja melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa, melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum sebagaimana telah diuraikan di atas maka Majelis Hakim sependapat dengan Penuntut Umum, bahwa perbuatan terdakwa telah memenuhi seluruh unsur-unsur pasal 82 UU No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, oleh karena itu haruslah dinyatakan Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan oleh Penuntut Umum tersebut;

Menimbang, bahwa selama pemeriksaan di persidangan tidak ditemukan alasan pemaaf maupun alasan pembenar atas perbuatan terdakwa maka Majelis berpendapat terdakwa harus dijatuhi pidana yang setimpal dengan kesalahannya;

Menimbang, bahwa oleh karena selama proses pemeriksaan perkara ini terdakwa telah berada di dalam tahanan maka patut apabila pidana yang dijatuhkan dikurangkan segenapnya dengan masa penahanan yang telah dijalani terdakwa;

Menimbang, bahwa oleh karena tidak ditemukan adanya alasan hukum terdakwa dikeluarkan dari dalam tahanan, maka Majelis memerintahkan agar terdakwa tetap berada di dalam tahanan;

Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa di pidana, maka kepada terdakwa harus pula dibebankan untuk membayar biaya perkara;

Menimbang, bahwa pidana yang diberikan kepada terdakwa adalah bukan merupakan tindakan balas dendam, akan tetapi semata merupakan sarana agar terdakwa dapat memperbaiki diri dan belajar dari kesalahannya agar kelak dapat kembali ke masyarakat sebagai warga negara yang taat hukum;

Menimbang, bahwa di persidangan terdakwa tidak mengajukan pembelaan/ pledoi, akan tetapi secara lisan menyampaikan mohon keringanan hukuman dengan alasan-alasan yang telah dikemukakan, Majelis telah mempertimbangkannya;

Menimbang, bahwa lamanya pidana yang dijatuhkan, telah dipertimbangkan berdasarkan atas azas kepastian hukum dan keadilan serta kemanfaatan, sehingga dipandang adil dan patut;

Menimbang, bahwa mengenai barang bukti tidak ada diajukan dalam perkara ini oleh Penuntut Umum mengenai hal ini tidak perlu dipertimbangkan;

Menimbang, bahwa sebelum Majelis menjatuhkan pidana kepada terdakwa, perlu dipertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan meringankan; Hal-hal yang memberatkan :

- Bahwa perbuatan terdakwa saksi korban trauma bagi masa depannya mengingat korban adalah korban Sodom;

- Bahwa Terdakwa meresahkan masyarakat karena perbuatan terdakwa termasuk kejahatan Pedophilia;

Hal-hal yang meringankan :

- Terdakwa belum pernah dijatuhi hukuman;

- Terdakwa bersikap sopan dan mengaku terus terang perbuatannya;

Mengingat ketentuan pasal 82 UU No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP serta Undang-undang Nomor 8 tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana, serta ketentuan-ketentuan yang lain yang berkaitan dengan perkara ini;

1. Menyatakan Terdakwa

M E N G A D I L I

ARSYAD DAULAY, tersebut telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana :

2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama: 11 (sebelas) tahun serta denda sebesar Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) dengan ketentuan apabila pidana denda tidak dapat dibayar maka diganti dengan pidana Kurungan selama : 5 (lima) bulan;

“menyuruh melakukan atau turut melakukan perbuatan membujuk anak melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul”.

3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana dijatuhkan;

4. Menetapkan agar terdakwa tetap ditahan;

5. Membebani Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah);