• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANGAN FINAL 5.1 Revisi Rancangan Skematik

5.4. Rancangan Final Bangunan

Saat ini, kebutuhan perumahan dan bangunan komersial kian meningkat di kota-kota besar misalnya seperti kota Medan. Hal ini menuntut pembangunan propeti yang semakin marak. Tak jarang, bangunan hunian seperti apartemen menjadi jawaban atas melonjaknya kebutuhan tempat tinggal masyarakat diperkotaan. Pemukiman terbentuk atas kesatuan antara manusia dan lingkungan di sekitarnya. Permukiman merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa elemen yaitu alam dan manusia. Di dalam suatu wilayah permukiman, manusia merupakan pelaku utama kehidupan.

Dengan mengusung tema “Healthy Urban Settlement (Permukiman Kota yang Sehat), dengan penerapan konsep “Green Architecture” pada bangunan apartemen yang dirancang diharapkan dapat menghasilkan bangunan yang sehat, baik untuk penghuni bangunan itu sendiri maupun bagi lingkungan sekitar. Rumah ataupun hunian yang sehat merupakan bangunan tempat tinggal yang memenuhi syarat kesehatan yaitu hunian yang memiliki tempat pembuangan akhir limbah yang sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, kepadatan hunian yang sesuai dan lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah (Depkes RI, 2003).

Seiring dengan berkembang dan majunya zaman, maka tuntutan dan kebutuhan manusia akan hunian semakin meningkat. Selain keamanan dan kenyaman serta estetika, faktor kesehatan juga menjadi prioritas utama bagi penghuni yang menempati bangunan tersebut. Hal ini akan menjadi tolak ukur bagi bangunan itu sendiri apakah bangunan tersebut layak atau tidak untuk dihuni. Masyarakat kota yang akrab dengan hiruk pikuk dan polusi udara membutuhkan penawar yang dapat memberi mereka kenyamanan. Untuk itu, apartemen ini dirancang sedemikian rupa agar penghuni apartemen tersebut dapat merasakan kenyamanan dan menikmati bangunan hunian yang sehat. Hunian adalah struktur fisik atau bangunan untuk tempat berlindung, dimana lingkungan berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani serta keadaan sosialnya baik untuk kesehatan keluarga dan individu (Komisi WHO mengenai Kesehatan dan Lingkungan, 2001).

91

Pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan (lahan, kota, bisnis, masyarakat, dsb) yang berprinsip memenuhi kebutuhuan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan (menurut Brundtland Report dari PBB, 1987). Namun, pembangunan keberlanjutan bukan hanya tentang lingkungan, namun juga kesehatan penghuni/ pengguna bangunan.

Apartemen yang dirancang untuk masyarakat kelas menengah atas ini dilengkapi dengan fasilitas penunjang pada podiumnya yang berupa mall dan fasilitas hunian pada bagian tower serta dilengkapi dengan area servis yang terdapat pada basement. Mall yang terdiri dari tiga lantai ini memiliki fasilitas retail-retail dan fasilitas komersial lainnya. Pada lantai pertama mall, terdapat fasilitas berupa retail-retail penjualan elektronik dan lain sebagainya, food court, restaurant, Grand Sitting Room, coffee shop, bakery shop dan Exibition Hall.

Sementara pada lantai kedua mall, terdapat fasilitas berupa retail-retail, departement store, cafe & bar, book store, karoke, butik dan amusement center.

Lantai pertama dan kedua pada bangunan mall ini merupakan area publik, yang mana fasilitas yang terdapat pada bagian ini dapat diakses oleh siapapun.

93

Dan pada lantai ketiga mall terdapat fasilitas berupa food court, fitness center, swalayan, lounge apartment, musholla, tempat penitipan anak, salon & spa, kantor pengelola dan lobby apartment. Area pada lantai ketiga mall ini merupakan area semi publik, yang mana fasilitas yang terdapat pada lantai ini lebih diprioritaskan untuk penghuni apartemen namun masyarakat umum tetap dapat menggunakannya.

Pada atap podium terdapat roof garden yang menjadi fasilitas utama untuk penghuni apartemen. Di sini terdapat taman, kolam, pepohonan serta tempat bersantai yang dapat digunakan oleh penghuni apartemen sebagai tempat untuk berinteraksi.

Sementara pada hunian apartemen, terdapat empat jenis unit hunian yaitu tipe studio, tipe deluxe, tipe suite dan tipe penthouse.

Tipe studio memiliki luasan yang paling kecil dibandingkan dengan tipe unit hunian lainnya. Tipe studio ini memiliki ukuran 8,5 x 8,38 meter dengan fasilitas 1 unit kamar mandi dan dapur. Unit ini merupakan unit hunian dengan 1 ruang tidur tanpa kamar.

95

Selanjutnya tipe deluxe memiliki luasan 8,5 x 11,48 meter dengan fasilitas 1 ruang tidur untuk keluarga kecil dengan 1-2 anak.

Tipe suite merupakan unit hunian dengan luas 17 x 8,38 meter dengan fasilitas 2 ruang tidur untuk keluarga kecil dengan 1-2 anak.

Gambar 5.19 Denah Unit Suite

Dan yang ke empat adalah tipe penthouse yang memiliki luasan 26 x 10,98 meter dengan fasilitas 3 ruang tidur untuk keluarga dengan 2 anak dewasa. Setiap unit hunian memiliki bukaan yang langsung menghadap keluar sehingga tiap unit hunian dapat memperoleh sirkulasi udara dan pencahayaan alami. Dengan demikian, penggunan energi listrik untuk pencahayaan dan pengkondisian udara pada siang hari dapat diminimalisir. Apartemen yang dirancang ini terdiri dari 20 lantai (3 lantai untuk mall dan 17 lantai untuk hunian) dengan total jumlah unit hunian yakni 220 unit. Apartemen ini merupakan bangunan bertingkat tinggi. New

Shorter Oxford English Dictionary mengartikan bangunan tinggi sebagai

“bangunan yang memiliki banyak tingkat”. Struktur bangunan tinggi memiliki tantangan desain untuk pembangunan struktural.

Epilog

“Kesempurnaan hanya Milik Tuhan”

Manusia sebagai pelaku utama dalam kehidupan memiliki peran penting dalam berlangsungnya kehidupan di muka bumi. Dahulu manusia hanya membutuhkan hunian yang sederhana seperti rumah panggung yang terbuat dari kayu-kayu liar. Kebutuhan manusia pada saat itupun hanya terbatas pada makanan, dan pakaian yang seadanya. Seiring dengan berkembangnya zaman dan waktu, teknologi pun semakin berkembang pula. Tuntutan dan kebutuhan manusia akan berbagai hal juga semakin berkembang, misalnya hunian. Gaya hidup dan budaya mempengaruhi lingkungan dan tempat tinggal manusia. Jumlah penduduk yang semakin meningkat turut menambah permasalahan kota yang dihadapi yakni pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan karena banyaknya tuntutan akan hunian.

Arsitektur merupakan bagian dari teknologi yang dapat memberi pengaruh terhadap pembangunan kota maupun dunia. Dengan arsitektur, permasalahan akan pembangunan dan lingkungan dapat teratasi dengan cara mengamalkan dengan benar disiplin ilmu tersebut. Namun arsitektur bukanlah penyempurna akan permasalahan kehidupan yang kerap dihadapi oleh manusia. Masih jamak didapati bahwa proyek-proyek besar hanya mementingkan kalangan tertentu saja. Selain itu, masih terdapat pula pembangunan yang belum sepenuhnya memberikan dampak positif bagi penghuni maupun lingkungan sekitar.

Penulis juga menyadari, bahwa rancangan yang telah dibuat bukanlah rancangan yang sempurna. Namun, penulis terus berusaha dan belajar dengan harapan dapat menghasilkan rancangan yang mampu menjawab akan persoalan yang dihadapi masyarakat baik dari segi sosial, ekonomi dan lingkungan. Tidak ada hasil rancangan yang sempurna, karena kesempurnaan hanyalah milik Tuhan. Manusia hanya dapat berusaha untuk menghasilkan yang terbaik.