• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancangan Pembelajaran Unsur Intrinsik dan Kebahasaan Drama di SMA

BAB II LANDASAN TEORI

2.4 Rancangan Pembelajaran Unsur Intrinsik dan Kebahasaan Drama di SMA

Revisi kurikulum 2013 tahun 2017 tidak terlalu signifikan. Namun, perubahan difokuskan untuk meningkatkan hubungan atau keterkaitan diantaranya kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) dan penyusunan rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang guru harus rangkum adalah PPK, 4C, dan HOTS sehingga guru harus kreatif dalam mendesain rancangan pembelajaran (Kemendikbud, 2017: 07). Jadi, Kurikulum 2013 Revisi 2017 merupakan kurikulum baru yang ditetapkan pada pembelajaran 2017/2018. Kurikulum ini adalah pengembangan dari kurikulum yang sebelumnya, baik kurikulum 2013. Kurikulum berbasis kompetensi yang dirintis pada tahun 2004 maupun kurikulum tingkatan satuan pendidikan pada tahun 2006.

Hal yang ditekankan pada kurikulum 2013 revisi 2017 adalah fokus penguatan pendidikan karakter (PPK) yang meliputi strategi membangun budaya literasi di sekolah dan Hinghe Order of Thingking Skill (HOTS) yang merupakan kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif,

metakognitif, dan berpikir kreatif yang merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Dengan kurikulum 2013 revisi 2017, peserta didik mampu berpikir kritis dalam belajar dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang sudah didapat serta mampu merefleksikan diri dari semua proses pembelajaran dan mampu berpikir kreatif dalam menghadapi kesulitan belajar.

Sementara kurikulum 2013 menekankan pada peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hand skill yang meliputi aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

Rancangan pembelajaran merupakan suatu alat yang digunakan dalam proses pembelajaran peserta didik, tetapi dalam hal ini rancangan pembelajaran lebih difokuskan untuk meningkatkan keterampilan pembelajaran peserta didik (Uno, 2007: 2). Rancangan pembelajaran adalah seperangkat rencana dan pengatuan kegiatan pembelajaran, media pembelajaran, waktu, pengelolaan kelas, dan nilai hasil pembelajaran (Triwiyanto, 2015: 97).

Peneliti sependapat dengan pendapat Triwiyanto karena rancanan yang disebutkan lebih lengkap dan sesuai dengan penyusunan RPP dengan komponen-komponen yang ada suatu rancangan bisa disusun dengan baik. Rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang mengembangkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabar dalam silabus (Anwar, 2011: 180).

2.4.1. Prinsip-Prinsip Pengembangan RPP

Prinsip pengembangan RPP atau Penyusunan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dapat dijelaskan sebagai berikut. Perencanaan pembelajaran atau bisa disebut rancangan pelasanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana pembelajaran mata pelajaran per unit yang akan ditetapkan guru dalam pembelajaran di kelas (Muslich, 2007: 53). Rancangan pembelajaran mencakup komponen-komponen sebagai berikut:

1. Standar komponen, kompetensi dasar, dan indikator pencapaian hasil belajar.

2. Tujuan pembelajaran.

3. Materi pembelajaran.

4. Pendekatan dan metode pembelajaran.

5. Langkah-langkah kegiatan pembelajran.

6. Alat dan sumber belajar.

7. Evaluasi pembelajaran.

2.4.2. Langkah-Langkah Pengbangan RPP

Cara mengemangkan RPP dan garis bersarnya, sebagai berikut (Majid, 2014: 261).

1. Mencantumkan identitas

2. Mencantumkan tujuan pembelajaran.

3. Mencantumkan materi pembelajaran

4. Mencantumkan metode atau model pembelajaran.

5. Mencantumkan langkah-langkah kegiatan pembelajaran.

6. Mencantumkan media, alat, bahan, dan sumber belajar.

7. Mencantumkan penilaian.

Dilihat dari prinsip pengembangan RPP dan langkah-langkah pengembangan RPP menurut Majid dan Muslich diharapkan guru dipermudah dalam menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran. Kegiatan dalam pelaksanaan pembelajaran yang mencakup kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan pendahuluan adalah di mana guru mempersiapkan peserta didik supaya fokus dalam mengikuti pembelajaran yang akan dilaksanakan dan mumulai pembelajaran dengan doa, serat guru memberikan kegiatan literasi, dan mengajukan pertanyaan yang bersangkutan dengan materi pembelajaran.

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan dari kurikulum yang telah ditentukan serta dilakukan dengan kegiatan yang menyenangkan, interatif, inisiatif, memotivasi, dan mendapat informasi yang aktual dari pembelajaran yang dilakukan.

Kegiatan penutup adalah di mana peserta didik dan guru menyimpulkan materi pembelajaran secara bersama-sama sehingga peserta didik benar-benar memahami materi yang telah dipelajari serta mampu mengembangkan ilmu pengetahuan di masyarakat.

2.4.3. Komponen-Komponen RPP

Pembelajaran merupakan komponen yang tidak bisa lepas dari rancangan pembelajaran dengan demikian adanya komponen-komponen rancangan pembelajaran selalu ada

keterkaitan. Sanjaya (2008: 60), berpendapat bahwa dalam Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) minimal ada lima komponen pokok, yaitu komponen tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, model, media dan sumber pembelajaran serta komponen evaluasi. Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Bab IV Pasal 20 menyatakan bahwa perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rancangan pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar dan penilaian hasil belajar.

2.4.3.1 Tujuan Pembelajaran

Sanjaya (2008: 60) berpendapat bahwa dalam merumuskan tujuan pembelajaran guru harus menjabarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar (SK/KD) menjadi indikator hasil belajar. Dalam tujuan pembelajaran ada dua standar yang harus dipenuhi dalam tujuan pembelajaran yaitu standar isi dan standar kompetensi lulusan dengan tujuan pembelajaran dirumuskan sehingga dengan tujuan pembelajaran mampu tercapai dan dikuasai oleh siswa.

Jadi, guru harus merumuskan tujuan yang hendak dicapai dari pembelajaran tersebut serta guru harus mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan karakteristik daerah tersebut, misalnya mengembangkan kurikulum muatan lokal (mulok) dengan demikian guru harus membuat indikator hasil belajar sesuai dengan sikap dan prilaku peserta didik.

2.4.3.2 Materi atau Isi

Majid (2014: 263), menjelaskan bahwa materi haruslah mulai dari manfaat pembelajaran drama, pengertian drama, penjelasan mengenai unsur-unsur intrinsik. Materi atau isi pembelajaran berkaitan langsung dengan bahan pembelajaran yang harus dikuasi oleh peserta didik berdasarkan tujuan pembelajaran itu sendiri. Dalam mengembangkan materi dan isi pembelajaran guru harus mampu mengembangkan wawasan dan mencari sumber belajar dari berbagai sumber yang baru tetapi tetap memperhatikan kompetensi yang harus dicapai dari tujuan pembelajaran.

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ada dua materi pembelajaran yang harus dikuasai peserta didik yaitu materi pembelajaran secara umum dan materi pembelajaran antardaerah. Materi pembelajaran secara umum berupa materi yang berdasarkan tujuan pembelajaran secara umum yang menjadi tujuan pemerintah pusat sementara materi yang berdasarkan karakteristik antar daerah guru tetap menyampaikan materi secara pokok tentang alat transportasi, tetapi cara pembahasaan atau titik fokus dalam mempelajari alat transportasi akan berdasarkan kondisi daerah itu sendiri misalnya guru di Kalimantan akan lebih berfokus membahas alat transportasi laut karena daerah Kalimantan masih kurang akan alat transportasi darat sementara di Jawa, lebih berfokus dalam pembelajaran alat transportasi darat karena daerah Jawa lebih dominan alat transportasi darat.

2.4.3.3 Strategi dan Metode Pembelajaran

Metode dapat diartikan bena-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan atau strategi yang dipilih (Majid, 2014: 263). Metode merupakan rancangan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu dalam pembelajaran, sementara metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru untuk mengimplementasikan strategi yang sudah dirancang oleh guru. Stategi yang telah dirancang harus mampu mendorong peserta didik agar lebih aktif dalam proses belajar mengajar di kelas.

2.4.3.4 Media dan Sumber Belajar

Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan, media, narasumber, alat, dan bahan (Majid, 2014: 263). Media merupakan alat bantu untuk mencapai tujuan pembelajaran serta mempermudah guru dalam mencapai tujuan pembelajaran, sementara sumber belajar adalah semua sumber yang digunakan untuk bahan belajar dan mengajar baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam belajar.

Media dan sumber belajar merupakan alat bantu baik guru maupun peserta didik untuk mempermudah dalam mencapai tujuan pembelajaran.

2.4.3.5 Evaluasi dan Penilaian

Evaluasi merupakan alat ukur yang digunakan untuk melihat seberapa jauh keberhasilan atau ketercapaian hasil belajar setiap peserta didik. Dalam evaluasi KTSP diarahkan bukan hanya untuk menilai keberhasilan setiap peserta didik tetapi digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang proses belajar yang diikuti oleh setiap peserta didik di kelas. Guru tidak hanya membuat rancangan pembelajaran dan guru tidak hanya membuat tes tertulis sebagai alat evaluasi tetapi guru juga harus menggunakan alat evaluasi nontes misalnya wawancara dan lain sebagainya.

Guru harus mampu mengunakan alat evaluasi sebagai bahan pertimbangan dalam mengajar ke depannya melalui evaluasi pembelajaran sebelumnya dengan keberhasilan yang sudah dicapai maka guru bisa mempertahankan dan meningkatkan kualitas belajar mengajar.

Penilaian dijabarkan atas jenis atau teknik penilaian, berbentuk instrumen, dan instrumen yang digunakan untuk mengukur ketercapaian indikator dan tujuan pembelajaran. Penilaian dituangkan dalam bentuk matriks horizontal maupun vertikal (Majid, 2014: 263).

Dokumen terkait