• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI

D. Rancangan Tindakan

Rancangan penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu rancangan penelitian menurut Kemmis dan Taggart (1968). Penelitian ini terdiri dari dua siklus dan setiap siklus terdiri atas tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi dan evaluasi, serta tahap refleksi.

1. Pra Tindakan

a. Identifikasi masalah yang diawali dengan pendekatan pada pihak sekolah melalui guru mata pelajaran dan meminta informasi serta menganalisis prestasi belajar siswa pada tahun sebelumnya pada sub-bab sistem peredaran darah manusia.

b. Observasi, kegiatan ini dilakukan untuk mendapat gambaran awal kondisi kegiatan belajar mengajar Biologi di kelas VIII A SMP Negeri 1 Long Ikis, Kalimantan Timur.

c. Menghubungi pihak sekolah SMP Negeri 1 Long Ikis, Kalimantan Timur untuk mendapatkan persetujuan sebagai tempat mengadakan penelitian. d. Berdiskusi dengan dosen pembimbing mengenai informasi yang

diperoleh dan menentukan judul penelitian.

e. Mengerjakan rancangan penelitian dan studi kepustakaan dengan bimbingan dosen hingga rancangan penelitian selesai.

f. Permintaan surat izin kepada pihak kampus yaitu kepada sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (JPMIPA) Universitas Sanata Dharma untuk melakukan penelitian.

g. Menyerahkan surat izin dari kampus kepada pihak sekolah SMP Negeri 1 Long Ikis, Kalimantan Timur untuk mengadakan penelitian.

2. Siklus I

a. Perencanaan (planning)

Pada tahap ini peneliti terlebih dahulu merencanakan tindakan yang akan dilaksanakan, antara lain sebagai berikut:

1) Menganalisis materi dan telaah Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) untuk rencana pembelajaran.

2) Membuat perangkat pembelajaran yang berupa silabus dan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan digunakan pada saat melakukan penelitian.

3) Mempersiapkan materi pembelajaran yang akan diajarkan. 4) Membuat instrumen pengumpulan data, yaitu:

a) Membuat soal evaluasi (tes awal/pre-test dan tes akhir/post-test) untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa secara kognitif melalui penerapan metode bermain peran (role play). b) Membuat lembar observasi untuk mengetahui perkembangan

hasil belajar siswa secara afektif di dalam kelompok menggunakan metode bermain peran (role play).

c) Membuat kuesioner untuk mengukur motivasi belajar siswa. 5) Membuat alat bantu mengajar berupa kartu soal yang berisi peran

yang akan diperankan peserta didik terkait pokok bahasan sistem peredaran darah manusia dan membuat LKS.

b. Pelaksanaan (Action) dan Observasi (Observation)

Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan skenario pembelajaran yang telah direncanakan menggunakan metode pembelajaran bermain peran (role play) dan pengamatan yang dilakukan oleh observer. Kegiatan ini meliputi:

2) memberikan apersepsi untuk memotivasi siswa.

3) menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

4) menyampaikan materi secara singkat.

5) membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil.

6) memberi penjelasan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan. 7) melaksanakan kegiatan pembelajaran siklus I dengan metode

bermain peran (role play) sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Pada pelaksanaan pembelajaran siklus I, anggota kelompok dipilih sendiri oleh siswa sesuai kelompok belajarnya. Setiap siswa bertanggung jawab atas peran yang didapatnya.

8) memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya jika ada yang belum jelas.

9) setiap anggota kelompok mendapat kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh kelompok lain.

10) guru memberi konfirmasi konsep-konsep dari materi tersebut. 11) menambahkan konsep sesuai materi bahan ajar.

12) memberikan tes akhir/post-test silklus I.

13) membuat kesimpulan pembelajaran yang telah dilaksanakan bersama siswa.

14) melakukan refleksi bersama siswa.

Pengamatan dilakukan bersamaan dengan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan.

Hal yang diamati adalah aktivitas siswa dalam kelompok terkait ranah afektif.

c. Refleksi (reflection)

Pada tahap ini refleksi dilakukan berdasarkan apa yang telah diperoleh pada siklus I yang meliputi hasil observasi kegiatan siswa, observasi proses pembelajaran, dan hasil test akhir (post-test) siklus I. Dari hasil yang diperoleh tersebut menjadi bahan bagi peneliti untuk mengidentifikasi kelemahan dan kelebihan selama proses pembelajaran berlangsung dan apa saja yang belum dapat dicapai pada siklus I. Kegiatan refleksi ini menjadi acuan bagi peneliti dalam perencanaan dan pelaksanaan tindakan untuk siklus berikutnya, yaitu siklus II.

3. Siklus II

Pelaksanaan siklus II didasarkan atas hasil yang telah diperoleh pada siklus I. Kegiatan pada siklus II meliputi:

a. Pra Tindakan

Tahap ini merupakan tahap mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran (role play), yang meliputi: 1) identifikasi masalah dan merumuskan masalah berdasarkan hasil

refleksi pada siklus I.

2) membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

3) menyusun instrumen penelitian yang sesuai dengan metode bermain peran (role play) yang meliputi kartu soal, lembar observasi, dan soal tes akhir (post-test) siklus II.

b. Pelaksanaan (action) dan Pengamatan (observation).

Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran (role play) sesuai dengan rencana kegiatan yang telah disusun, kegiatan yang dilakukan meliputi:

1) pengkondisian kelas ke dalam suasana belajar.

2) melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan metode pembelajaran bermain peran (role play) sesuai dengan RPP yang telah dibuat sebelumnya. Pada pelaksanaan pembelajaran siklus II, kelompok yang dibentuk sama dengan kelompok pada siklus I, namun siswa yang bertanya berhak menunjuk orang yang diinginkan untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.

Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran, hal yang diamati antara lain:

1) mengamati kegiatan diskusi siswa

2) mengevaluasi pemahaman siswa melalui tes akhir (post-test)

Observasi dilakukan oleh observer dengan mengisi lembar observasi afektif yang telah disediakan. Hasil observasi dan evaluasi yang diperoleh menjadi bahan refleksi bagi peneliti terhadap tindakan yang telah dilakukan dan untuk menyusun rencana tindakan berikutnya.

c. Refleksi (reflection)

Refleksi dilakukan berdasarkan apa yang diperoleh dari observasi proses pembelajaran, kuesioner yang diisi siswa, dan hasil tes akhir/

post-test siklus II. Dari hasil yang telah diperoleh tersebut menjadi bahan bagi peneliti untuk mengidentifikasi kelemahan dan kelebihan selama proses pembelajaran berlangsung dan hal-hal apa saja yang belum berhasil dicapai pada siklus II. Kegiatan ini menjadi dasar peneliti untuk membuat kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah dilaksanakan.

Dokumen terkait