• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Rasio Keuangan Altman

Nilai minimum, maximum dan mean dari masing-masing rasio keuangan digunakan untuk memperoleh informasi mengenai karakteristik rasio-rasio keuangan dari kelima rasio keuangan dari kelima rasio keuangan yang digunakan oleh Altman dan dua rasio keuangan yang digunakan oleh Foster yang dijadikan variabel penelitian selama tahun 2007 sampai dengan 2009.

No Kode Listing Date Listed Shares Tahun Berdiri Status Perusahaan Bidang Usaha

1 MYTX 10 Oktober 1989 1,466,666,57710 Februari 1987

2 ARGO 7 Januari 1991 264,705,00012 Juli 1977

3 DOID 15 Juni 2001 3,395,205,930 26-Nov-90

4 ERTX 21 Agustus 1990 98,236,00012 Oktober 1972

5 ESTI 13 Oktober 1992 2,015,208,72011 Desember 1973

6 ADMG 20 Oktober 1993 3,889,179,559 25-Apr-86

7 INDR 3 Agustus 1990 654,351,707 3-Apr-74

8 KARW 20 Desember 1994 587,152,70018 Februari 1978

9 PAFI 22 Juli 1997 875,357,00031 Desember 1987

10 HDTX 6 Juni 1990 708,571,000 6-Apr-73

11 PBRX 16 Agustus 1990 445,440,00021 Agustus 1980

12 RICY 22 Januari 1998 641,717,51022 Desember 1987

13 RDTX 14 Mei 1990 268,800,000 27-Sep-80

14 SSTM 20 Agustus 1997 836,707,000 18-Nov-72

15 TFCO 26 Februari 1980 930,000,00025 Oktober 1973

Ever Shine Textile Industry Tbk Nama Perusahaan Argo Pantes Tbk Apac Citra Centertex Tbk Daeyu Orchid Indonesia Tbk

Eratex Djaja Tbk

Ricky Putra Globalindo Tbk Roda Vivatex Tbk Sunson Textile Manufacture Tbk

Tifico Tbk Garment Textile Garment Textile Textile Textile GT Petrochem Industries Tbk Indorama Synthetics Tbk Karwell Indonesia Tbk Panasia Filament Inti Tbk

Panasia Indosyntec Tbk Pan Brothers Tex Tbk

Textile Textile Polyster PMDN PMDN PMDN PMA PMDN PMDN PMA Polyster Garment Textile Textile Textile&Garment Garment PMDN PMA PMDN PMDN PMDN PMDN PMDN PMDN

87 Berdasarkan perhitungan menggunakan program excel, diperoleh hasil seperti dalam tabel B.1 yaitu :

Tabel B.1 : Rasio Keuangan Altman Perusahaan Textile dan Garment Go-Public di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009

Sumber: Hasil penelitian, diolah :

Dari perhitungan tabel B.1 memperlihatkan :

a. Working Capital To Total Assets Ratio (X1)

Nilai minimal dari Working Capital To Total Assets

Ratio (X1) merupakan nilai terendah dari rasio tersebut pada

kelompok perusahaan textile dan garment go-public di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009. Perusahaan dengan X1

terendah pada tahun 2007 adalah PT Apac Citra Centertex Tbk yaitu : -55,49%, sedangkan tahun 2008 dan 2009 adalah PT Argo Pantes Tbk yaitu -46,03% dan -53,91%.

Nilai maksimal dari Working Capital To Total Assets

Ratio (X1) merupakan nilai tertinggi dari rasio tersebut.

Perusahaan dengan rasio X1 tertinggi selama tiga tahun

Variabel

Min Max Mean Min Max Mean Min Max Mean

WC/TA (%) -55.49 54.44 2.77 -46.03 49.88 6.42 -53.91 48.34 2.90 RE/TA (%) -53.8 40.72 -10.06 -60.43 41.83 -12.44 -85.10 43.71 -16.83 EBIT/TA (%) -6.47 18.80 -0.57 -15.36 6.52 -2.96 -8.04 10.17 1.35 MVE/BTD (%) 1.58 275.69 32.25 1.87 238.89 26.36 2.15 212.27 37.10 S/TA (kali) 0.44 2.13 0.86 0.48 2.35 0.93 0.38 2.43 0.93 2007 2008 2009

88 berturut-turut adalah PT Pan Brothers Tex Tbk, yaitu 54,44% pada tahun 2007, kemudian turun menjadi 49,88% pada tahun 2008, dan turun lagi menjadi 48,34% pada tahun 2009.

Mean digunakan untuk mengukur nilai sentral suatu distribusi data berdasarkan nilai rata-rata yang digunakan dengan cara membagi nilai hasil penjumlahan sekelompok data dengan jumlah data yang diteliti. Mean Working Capital

to Total Assets Ratio (X1) yang dimilki oleh perusahaan textile

dan garment pada tahun 2007 adalah 2,77%,tahun 2008 naik

menjadi 6,42%, dan untuk tahun 2009 turun lagi menjadi 2,90%.

b. Retained Earnings to Total Assets Ratio (X2)

Nilai minimal dari Retained Earnings to Total Assets

Ratio (X2) merupakan nilai terendah dari rasio tersebut pada

kelompok perusahaan textile dan garment go-public di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009. Perusahaan dengan X2

terendah pada tahun 2007 adalah PT Ricky Putra Globalindo Tbk yaitu -53,80%, pada tahun 2008 adalah PT Karwell Indonesia Tbk yaitu -60,43% dan pada tahun 2009 adalah PT Panasia Indosyntec Tbk yaitu -85,10%.

Nilai Maksimal dari Retained Earnings to Total Assets

89 Perusahaan dengan rasio X2 tertinggi selama tiga tahun berturut-turut adalah PT Roda Vivatex Tbk, yaitu 40,72% pada tahun 2007, kemudian naik menjadi 41,83% pada tahun 2008, dan naik lagi menjadi 43,71% pada tahun 2009. Rasio X2 pada PT Roda Vivatex Tbk selama tiga tahun berturut-turut mengalami kenaikan.

Mean Retained Earnings to Total Assets Ratio (X2)

selama tiga tahun berturut-turut yang dimiliki oleh perusahaan

textile dan garment selalu mengalami penurunan. Pada tahun

2007 yaitu sebesar 10,06%, pada tahun 2008 turun menjadi -12,44%, dan pada tahun 2009 turun lagi menjadi -16,83%.

c. Earnings Before Interest and taxes to Total Assets Ratio

(X3)

Nilai minimal dari Earnings Before Interest and taxes

to Total Assets Ratio (X3) merupakan nilai terendah dari rasio

tersebut pada kelompok perusahaan textile dan garment

go-public di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009. Perusahaan

dengan X3 terendah pada tahun 2007 adalah PT Roda Vivatex Tbk yaitu -6,47%, pada tahun 2008 adalah PT Eratex Djaja Tbk yaitu -15,36% dan pada tahun 2009 adalah PT Panasia Filament Inti Tbk yaitu -8,04%.

90 Nilai maksimal dari Earnings Before Interest and

taxes to Total Assets Ratio (X3) merupakan nilai terendah dari

rasio tersebut. Perusahaan dengan rasio X3 tertinggi selama tahun 2007 dan 2008 adalah PT Pan Brother Tex Tbk yaitu 18,80% dan 6,52%, sedangkan pada tahun 2009 perusahaan dengan rasio X3 tertinggi adalah PT GT Petrochem Industries Tbk yaitu 10,17%.

Mean Earnings Before Interest and taxes to Total

Assets Ratio (X3). Pada tahun 2007 adalah -0,57% pada tahun

2008 mengalami penurunan menjadi -2,69%, dan pada tahun 2009 mengalami kenaikan menjadi 1,35%.

d. Market Value Equity to Book Value of Total Debt ratio (X4)

Nilai minimal dari Market Value Equity to Book Value

of Total Debt Ratio (X4) merupakan nilai terendah dari rasio

tersebut pada kelompok perusahaan textile dan garment

go-public di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009. Perusahaan

dengan X4 terendah pada tahun 2007 adalah PT GT Petrochem Industries Tbk yaitu 1,58%, tahun 2008 adalah PT Panasia Filament Inti Tbk yaitu 1,87%, dan tahun 2009 adalah PT Eratex Djaja Tbk yaitu sebesar 2,15%.

Nilai maksimal dari Market Value Equity to Book

91 rasio X4 tertinggi selama tahun 2007 samapi dengan 2009 adalah PT Vivatex Tbk yaitu sebesar 275,69% pada tahun 2007, turun menjadi 238,89% pada tahun 2008, dan turun lagi menjadi 212,27% pada tahun 2009. Meskipun setiap tahun mengalami penurunan tetapi PT Roda Vivatex Tbk masih lebih baik dibandingkan dengan perusahaan-perusahaannya lainnya.

Mean Market Value Equity to Book Value of Total

Debt ratio (X4) dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2009

mengalami fluktuatif yaitu sebesar 32,25% pada tahun 2007, turun menjadi 26,36% pada tahun 2008, dan mengalami kenaikan menjadi 37,10% pada tahun 2009. X4 dari tahun ketahun mengalami kecenderungan menurun untuk masing-masing perusahaan.

e. Sales to Total Assets Ratio (X5)

Nilai minimal dari Sales to Total Assets Ratio (X5)

merupakan nilai terendah dari rasio tersebut pada kelompok perusahaan textile dan garment go-public di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009. Perusahaan dengan X5 terendah pada tahun 2007 adalah PT GT Petrochem Industries Tbk yaitu 0,44 kali, tahun 2008 adalah PT Argo Pantes Tbk yaitu

92 0,48 kali, dan tahun 2009 adalah PT Daeyu Orchid Indonesia Tbk yaitu 0,38 kali.

Nilai maksimal dari Sales to Total Assets Ratio (X5)

merupakan nilai tertinggi dari rasio tersebut. Perusahaan dengan rasio X5 tertinggi selama tahun 2007 samapi dengan tahun 2009 adalah PT Pan Brother Tex Tbk yaitu sebesar 2,13 kali pada tahun 2007, naik menjadi 2,35 kali pada tahun 2008, dan naik lagi menjadi 2,43 kali pada tahun 2009.

Mean Sales to Total Assets Ratio (X5) untuk tahun 2007 sebesar 0,86 kali, naik menjadi 0,93 kali pada tahun 2008, dan stagnan pada tahun 2009 yaitu sebesar 0,93 kali. Rata-rata perusahaan industry textile dan garment memiliki penjualan yang lebih kecil daripada aktivanya, dan sebagian besar perusahaan berada dibawah rata-rata industry terutama pada tahun 2007 sampai dengan 2009.

93 B.2 Rasio Keuangan Foster

Tabel B.2 : Rasio Keuangan Foster Perusahaan Textile

dan Garment Go-Public di Bursa Efek Indonesia tahun

2007-2009

Sumber : Hasil Penelitian, diolah

Dari perhitungan tabel B.2 memperlihatkan:

a. Transportation Expense to Operating Revenue Ratio

(TE/OR Ratio)

Nilai minimal dari Transportation Expense to

Operating Revenue Ratio (TE/OR Ratio) merupakan nilai

terendah dari rasio tersebut pada kelompok perusahaan textile

dan garment go-public di Bursa Efek Indonesia tahun

2007-2009. Perusahaan dengan TE/OR terendah pada tahun 2007 dan 2008 adalah PT Tifico Tbk yaitu 0,040 dan 0,032 dan pada tahun 2009 adalah PT Daeyu Orchid Indonesia Tbk yaitu sebesar 0,031.

Nilai maksimal dari Transportation Expense to

Operating Revenue Ratio (TE/OR Ratio) merupakan nilai

tertinggi dari rasio tersebut. Perusahaan dengan rasio TE/OR

Variabel

Min Max Mean Min Max Mean Min Max Mean

TE/OR (%) 0.04 0.157 0.09 0.032 0.164 0.093 0.031 0.175 0.08

TIE(%) -18.084 3.882 -1.959 -7.335 20.720 2.578 -41.62 6.263 -2.348

94 tertinggi pada tahun 2007 adalah PT Eratex Djaja Tbk yaitu 0,157, tahun 2008 dan 2009 adalah PT Ricky Putra Globalindo Tbk yaitu 0,164 dan 0,175.

Mean Transportation Expense to Operating Revenue

Ratio (TE/OR Ratio) dari tahun 2007 sampai dengan 2009

mengalami fluktuasi yaitu sebesar 0,090 pada tahun 2007, naik menjadi 0,093 pada tahun 2008, dan mengalami penurunan pada tahun 2009 yaitu sebesar 0,081.

b. Time Interest Earned Ratio (TIE Ratio)

Nilai minimal dari Time Interest Earned Ratio (TIE

Ratio) merupakan nilai terendah dari rasio tersebut pada

kelompok perusahaan textile dan garment go-public di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009. Perusahaan dengan TIE

terendah pada tahun 2007 adalah PT Karwell Indonesia Tbk yaitu 18,084, tahun 2008 adalah PT Argo Pantes Tbk yaitu -7,335 dan pada tahun 2009 adalah PT Ricky Putra Globalindo yaitu sebesar yaitu -41,617.

Nilai maksimal dari Time Interest Earned Ratio (TIE

Ratio) merupakan nilai tertinggi dari rasio tersebut.

Perusahaan dengan rasio TIE tertinggi pada tahun 2007 adalah PT Daeyu Orchid Indonesia Tbk yaitu 3,882, tahun 2008 adalah PT Ever Shine Textile Industry Tbk yaitu 20,720, dan

95 pada tahun 2009 adalah PT Panasia Filament Inti Tbk yaitu sebesar 6,263.

Mean Time Interest Earned Ratio (TIE Ratio) dari tahun 2007 sampai dengan 2009 mengalami fluktuasi yaitu sebesar -1,959 pada tahun 2007, naik menjadi 2,578 pada tahun 2008, dan mengalami penurunan pada tahun 2009 yaitu sebesar -2,348.

C. Perhitungan Working Capital to Total Assets Ratio (X1)