• Tidak ada hasil yang ditemukan

Redesain Kelembagaan Pengelolaan Waduk Cirata

BAB VIII. ANALISIS KELEMBAGAAN PENGELOLAAN KJA WADUK

8.2 Redesain Kelembagaan Pengelolaan Waduk Cirata

Dalam pengelolaan Waduk Cirata terdapat interaksi dari berbagai stakeholder yang memiliki kepentingan berbeda-beda diantaranya yaitu kepentingan pembangkit linstrik dan budidaya ikan dengan sistem KJA. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap tindakan stakeholder dalam melakukan pengelolaan waduk. Pengguna sumberdaya waduk terdiri dari kelompok lokal, kelompok private, dan kelompok pemerintah. Kelompok lokal terdiri dari kelompok pembudidaya ikan, nelayan, pedagang ikan, pengolah hasil perikanan, buruh KJA, dan pengguna langsung sumberdaya lainnya. Kelompok ini memanfaatkan sumberdaya waduk bagi pemenuhan kebutuhan hidupnya sehari- hari. Rata-rata tingkat pendidikan kelompok ini masih rendah dan sering dinilai sebagai penyebab pencemaran dan sedimentasi yang ada di waduk. Apabila pelaksanaan dan pengawasan pengelolaan waduk dilakukan dengan baik, kelompok ini juga akan melakukan kegiatannya dengan tertib. Mereka merupakan target dari kebijakan dan perundang-undangan yang dibuat pemerintah. Kelompok private yaitu BPWC dan kelompok penjual pakan. Kelompok ini memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi. BPWC berwenang mengelola waduk secara lestari untuk kebutuhan pasokan listrik dari kegiatan PLTA. Kelompok penjual pakan melakukan kegiatan penjualan pakan dengan cara dibayar diakhir dengan ikan hasil budidaya. Hal ini menyebabkan pembudidaya ikan memiliki ketergantungan terhadap penjual pakan. Kelompok pemerintah yaitu pemerintah daerah, DKP Provinsi dan tiap Kabupaten, UPTD, dll. Kelompok ini merupakan pembuat kebijakan dan peraturan terkait pengelolaan sumberdaya perikanan. Kelompok ini juga memiliki akses yang cukup besar terhadap pendanaan, teknologi, dan informasi terkini. Kurangnya koordinasi dan persamaan pandangan antar stakeholder menyebabkan sulitnya pengelolaan waduk yang begitu besar. Pihak pengelola saat ini berupaya untuk merangkul dinas terkait dan kelompok- kelompok lokal untuk bersama membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan

107 pelestarian waduk. Sampai sekarang sudah dilakukan beberapa kali kegiatan pertemuan untuk membahas sistem pengelolaan waduk yang baik.

Dalam pengelolaan Waduk Cirata diperlukan kelembagaan yang mampu menjembatani kepentingan beberapa pihak yang memanfaatkan Waduk Cirata terutama antara kepentingan pembangkitan listrik dan kegiatan budidaya perikanan. Perlu dibentuk suatu visi bersama antara berbagai pihak yang berkepentingan yaitu untuk pengelolaan waduk secara berkelanjutan sehingga menjaga kestabilan kegiatan pembangkitan listrik dan usaha perikanan. Prioritas utama waduk yang merupakan milik PLN sebagai sarana pembangkit listrik jelas tidak boleh dikesampingkan. Hal tersebut perlu disepakati oleh semua pihak yang terkait dalam pemanfaatan waduk sehingga aktifitasnya tidak mengganggu kegiatan pembangkitan listrik. Setelah terbentuk kesepakatan mengenai pengelolaan waduk, diperlukan pula komitmen dari berbagai pihak yang terkait terutama BPWC dan Dinas Perikanan untuk terus bekerjasama dalam menjalankan kesepakatan tersebut.

Berdasarkan wawancara dengan beberapa informan, semuanya sepakat bahwa yang diperlukan dalam membuat pengelolaan Waduk Cirata yang lebih baik adalah dengan memperkuat koordinasi diantara stakeholder yang terlibat. Peraruran yang ada dinilai sudah cukup mencakup kebutuhan yang ada di Waduk Cirata. Namun, implementasi dan penegakannya saja yang masih sangat kurang dalam pelaksanaanya. Perlu adanya pembagian tugas yang jelas antara pengelola waduk, dinas terkait, dan kelompok masyarakat lokal dalam pengelolaan waduk. Sanksi yang ada juga perlu ditegakan bagi pelanggar aturan. Selama ini telah terjadi pembiaran terhadap petani ikan yang melanggar ketentuan. Saat ini telah dibentuk Masyarakat Peduli Cirata (MPC) yang diharapkan dapat memudahkan pengelolaan dan pengawasan terhadap kegiatan di waduk dengan melibatkan masyarakat. Berdasarkan indikator acceptabilitas, possibility, efektivitas, pengutan koordinasi merupakan yang paling mungkin dilakukan. Daya penerimaan terhadap kelembagaan baru belum tentu terjamin dapat memfasilitasi berbagai kepentingan. Beberapa informan berpendapat sebaiknya mengoptimalkan kelembagaan yang telah ada. Kemungkinan pelaksanaan terhadap penguatan koordinasi paling mungkin terjadi asal ada komitmen yang

108

kuat diantara para stakeholder untuk melakukan tugasnya secara terkoordinasi dengan kesepakan pembagian tugasnya. Efisiensi dalam pencapaian tujuan dan keutuhan kewenangan juga lebih mudah dilakukan karena setiap stakeholder dalam setiap pertemuan dan pembuatan kebijakannya mengetahui betul kepentingannya terhadap waduk yang harus dijaga.

MPC baru dideklarasikan pada tanggal 21 Maret 2014. Tujuan dibentuknya MPC adalah mewujudkan implementasi atas masterplan pengelolaan Waduk Cirata; mengoptimalkan sumberdaya stakeholder, pengusaha dan peran masyarakat pemanfaat Waduk Citara; dan terciptanya Waduk Cirata lestari, sehingga tidak terjadi kerusakan pada peralatan pembangkit dan dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Struktur MPC dapat dilihat pada Gambar 17.

Sumber : BPWC, 2014

Gambar 17. Draft struktur MPC

Di dalam MPC dibentuk kelompok yang khusus menangani persoalan yang terjadi di Waduk Cirata. Kelompok tersebut terdiri dari kelompok KJA, kelompok sampah dan gulma, kelompok pemanfaatan lahan, dan kelompok TPA. Tujuan dibentuknya kelompok ini adalah diharapkannnya pengelolan yang lebih terfokus pada sumber-sumber permasalahan yang mengganggu fungsi waduk. Struktur anggota setiap kelompok dapat dilihat pada Gambar 18. Stuktur yang telah dibentuk baru pada kelompok KJA, kelompok sampah dan gulma, dan

Kelompok 1.KJA

2.Sampah & Gulma 3.Pemanfaatan Lahan 4.TPA Forum Koordinasi MPC BPWC Jalur koordinasi Dinas Terkait MPC 1. Pembinaan 2. Supervisor 3. koordinasi

Fokus Bahasan (Dinas terkait) 1. BPLHD 2. Dinas Perikanan 3. Dinas Perhubungan 4. DLL Jalur operaional

109

Sumber : BPWC, 2014

Gambar 18. Draft struktur kelompok dalam MPC

MPC diharapkan dapat menjadi penguat koordinasi diantara banyaknya pihak yang terlibat dalam pengelolaan dan pemanfaatan Waduk Cirata. Forum MPC harus mampu menjembatani kepentingan beberapa pihak yang memanfaatkan Waduk Citara terutama kepentingan pembangkit listrik dan kegiatan budidaya perikanan. Visi MPC yaitu Pemerintah, BPWC dan masyarakat bekerja bersama demi terciptanya Waduk Cirata yang lestari, bersih dan berkesinambungan bagi PLTA Cirata dan seluruh mayarakat di wilayah Waduk Cirata. Visi tersebut diharapkan mampu menjadi pedoman bagi setiap pihak dalam melakukan kegiatan pemanfaatan dan pengelolaan Waduk Cirata. MPC dapat dijadikan sebagai pengawal bagi terciptanya visi tersebut agar tidak hanya menjadi wacana, tentunya dengan didorong dengan kesadaran dan komitmen di antara pemerintah, BPWC dan masyarakat di sekitar Waduk Cirata.

Penanggung Jawab

Koordinator

sekretariat

Ketua Kelompok KJA

Anggota : 1. Kelopok KJA 2. GPMT 3. BPWC 4. Penyuluh perikanan Ketua Kelompok Sampah/ Gulma Anggota : 1. Kelopok pengrajin 2.BPWC 3.GPMT 4.Penyuluh/marketing Ketua Kelompok Lahan Anggota : 1.Kelopok pengrajin 2.BPWC 3.Pemda/Muspika 5. Penyuluh

110

Dokumen terkait