• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan Akses Jalan Lintas Jawa dan Kalimantan

Lender Kode Loan Masa Laku Mata Uang Pinjaman Nilai (Juta)

Penarikan

Kumulatif Pinjaman Belum Ditarik (Juta)

PV

TA 2015 (Juta)

(Juta) % Target Realisasi %

ADB 2817-INO 31/07/2012 s/d 31/07/2018 USD 180,0 48,2 1) 26,8 131,8 -30,2 29,1 2) 26,5 1) 91,1 IDB 0161 IND- 29/04/2013 s/d 29/04/2017 USD 65,0 6,8 10,4 58,2 -56,4 11,1 3) 6,8 60,8 Keterangan:

1) Berdasarkan data penyerapan dari dokumen Status of ADB Assisted Projects in Indonesia atau Statement of Loan dari ADB.

2) Berdasarkan data DIPA 2015 dari dokumen LPKPHLN Triwulan II 2015. Target yang tercantum sebesar Rp 393.036.404.000,- dan tidak berubah dari data LPKPHLN Triwulan I 2015 tetapi asumsi nilai tukar yang dipakai LPKPHLN Triwulan II 2015 mengalami perubahan menjadi USD 1 = Rp13.500,- sehingga target Rp 393.036.404.000,- ekuivalen dengan USD 29,114 juta. Di LPKPHLN Triwulan I 2015, asumsi nilai tukar yang dipakai adalah USD 1 = Rp 12.500,- sehingga Rp 393.036.404.000,- ekuivalen dengan USD 31,44 juta.

3) Terdapat perubahan target dibandingkan dengan TW III 2015 dikarenakan adanya perubahan DIPA 2015.

Clearing and Grubing in Space Vegetation Lot 3 Wawar- Congot

Instansi Pelaksana

a. Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

b. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan c. Direktorat Jenderal Kepolisian Lalu

Lintas, Kepolisian Republik Indonesia

Lokasi Proyek

a. Provinsi Jawa Tengah b. Provinsi Jawa Timur c. Provinsi Kalimantan Utara d. Provinsi Kalimantan Barat

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

76

Ruang Lingkup (Pekerjaan dan Sasaran)

a. Pekerjaan Jasa Konstruksi (civil works) untuk 11 paket

b. Pekerjaan Jasa Konsultansi (civil works) yaitu CTC (Dit. Bina Program), DSC-1, DSC-2 dan DSC-3 (Dit. Bina Pelaksanaan Wilayah II)

c. Pekerjaan Jasa Konsultansi (roads sector developmet program), yaitu Road Safety Support, Institutional Development for Road Network Management, Road Safety Awareness Campaign and Training, Overloading and Speed Enforcement, Indonesia Transport Sector Development Strategy and Policy Study, Integrated Vehicle Overloading Control Strategy dan HIV/AIDS and Anti-Trafficking Program

Kinerja Pelaksanaan Proyek

Ekuivalen Juta USD

No Paket Kontrak/ Komponen Nilai Kontrak Keuangan Fisik (%) Realisasi Kumulatif TA 2015 Realisasi Kumulatif TA 2015

Nilai % Target Realisasi % Target Realisasi

Porsi ADB 1 Civil Works 28-RCP01 8,36 3,91 46,84 2,36 2,21 93,60 76,41 79,87 76,41 30-RCP01 34,49 3,96 11,48 5,38 3,96 73,64 8,71 1,42 8,71 30-RCP02 30,17 7,74 25,65 4,78 4,49 93,88 58,26 58,24 58,26 30-RCP03 24,13 5,62 23,29 3,16 2,96 93,70 37,11 39,27 37,11 34-RCP01 14,07 3,12 22,17 4,06 3,12 76,92 43,75 30,28 43,75 34-RCP02 12,25 2,29 18,70 2,90 2,29 78,98 38,99 52,69 38,99 34-RCP03 21,41 4,35 20,31 4,352 4,347 99,89 40,12 36,26 40,12 34-RCP04 26,64 1,79 6,72 1,793 1,791 99,90 12,02 14,13 12,02 2 Goods 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 Consulting Services and Training 6,20 2,08 33,56 1,90 1,55 81,82 0 0 0 Porsi IDB 1 Civil Works 24-RCP01 18,05 3,38 18,71 3,52 3,38 95,94 2,24 1,12 2,24 24-RCP02 10,52 2,04 19,37 3,21 2,04 63,44 2,94 2,93 2,94 24-RCP03 4,32 0,91 21,08 1,88 0,91 48,35 14,41 17,52 14,41 2 Consulting Services and Training 1,49 0,31 20,67 0,35 0,31 88,55 5 10 5

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

77Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan dan Pencapaian Indikator Kinerja

Porsi ADB

Angka penyerapan anggaran secara keseluruhan pada tahun 2015 sudah mencapai 87,1%. Variation order sudah dikirimkan ke pihak ADB. Secara umum permasalahan yang terjadi berkaitan dengan LARAP di beberapa paket pekerjaan civil work, 60% proses LARAP sudah dilaksanakan yang meliputi survei ulang untuk pengumpulan data-data tambahan. Direncanakan LARAP akan selesai pada akhir bulan Januari atau Februari. Selain itu terdapat isu mengenai penetapan beberapa lokasi proyek menjadi hutan lindung oleh pemerintah daerah setempat yang belum diketahui tindak lanjutnya. Saat ini pihak executing agency sudah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Terdapat pula permasalahan-permasalahan pada paket pekerjaan yang meliputi:

1. Jawa Tengah  24 RCP-01 (CW-01)

LARP Program Peningkatan Pendapatan bagi warga terkena proyek dan santunan untuk warga yang rentan terkena proyek belum dilakukan. Meskipun demikian warga yang terkena proyek sudah boleh memanfaatkan tanah kompensasi. Sebelum pekerjaan konstruksi dilakukan, warga masih memanfaatkan tanah mereka. Saat ini setelah pekerjaan konstruksi dimulai, warga sudah memanfaatkan tanah kompensasi.

 24 RCP-02 (CW-02)

Sama halnya dengan CW-01, saat ini CW-02 sudah mengajukan justifikasi teknis dan sedang dalam proses pembahasan di BBPJN V. Masalah kompensasi masih berlangsung hingga Triwulan IV 2015. Masih terdapat 8 warga yang belum mengambil kompensasi tanah dari kantor pengadilan setempat. Masalah kompensasi tersebut hingga saat ini belum ada realisasinya.

 24 RCP-03 (CW-03)

Sama halnya dengan CW-01 dan CW-02, saat ini CW-03 sudah mengajukan justifikasi teknis dan sedang dalam proses revisi di BBPJN V. Pada CW-03 sedang dilaksanakan pemeliharaan rutin perkerasan dan saluran, namun untuk memproduksi batu pecah masih harus menunggu ijin dari pemerintah daerah setempat yang belum diberikan.

2. Jawa Timur

 28 RCP-01A (CW-04)

Proses pembayaran pertukaran kawasan hutan dari Kabupaten Malang ke kawasan hutan Kabupaten Bondowoso diselesaikan pada tahun 2015. Sedangkan untuk sisa kawasan hutan seluas 26,73 hektar belum dibayarkan. Bappeda Kabupaten Malang menjelaskan bahwa pembayaran akan dilaksanakan sesuai jadwal multi years karena adanya keterbatasan kapasitas APBD Kabupaten Malang.

Ijin penggunaan lahan hutan yang sudah diajukan perpanjangan saat ini sudah diberikan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan perpanjangan ijin dispensasi sudah dikeluarkan dan diterima oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Malang.

Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) telah menyiapkan rencana akhir dengan menyiapkan beberapa anggaran dalam APBD 2015 untuk pelaksanaan program pemulihan pendapatan. Pada tanggal 5 November 2015, BPM telah melakukan pelatihan ekonomi produktif bagi 54 warga terkena dampak proyek. BPM menjanjikan akan memberi gerobak untuk berjualan pada tahun 2016 kepada 54 warga terkena dampak proyek.

3. Kalimantan Barat  30 RCP-01 (CW-05)

Untuk porsi pekerjaan di Kalimantan Barat, perkembangan terkait LARP pembayaran kompensasi telah dilaksanakan. Menurut surat yang diterima dari Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Barat kepada Direktur Pelaksana Wilayah II Ditjen Bina Marga pada tanggal 11 Februari 2014, pembayaran kompensasi berdasarkan taksiran LARP-ADB untuk tahun 2011 sebesar Rp

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

78

2.055.890.700,- dan telah direalisasikan oleh Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Barat dengan dana anggaran sebesar Rp 8.757.281.035,- untuk tahun pajak 2011-2014. Sedangkan laporan LARP telah selesai dibuat dan telah disampaikan ke ADB dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

 30 RCP-02 (CW-06)

Untuk LARP, terdapat perkembangan yang perlu diperhatikan. Pengukuran jalan telah dilaksanakan di Jalan Ismoyo Kota Singkawang sepanjang 3,6 Km. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa AP berada di luar pagar tanah bangunan milik AP, meskipun bangunan yang direlokasi di ROW 13 m. Sebagai tindak lanjut hal tersebut disimpulkan beberapa hal : (i) proyek hanya mempengaruhi pagar populasi, dan Pemerintah Kota Singkawang telah menganggarkan untuk pembayaran kompensasi dan sudah dikeluarkan SK Walikota Singkawang terkait kompensasi tersebut, namun belum ada realisasi; (ii) tidak ada dampak pada tanaman dan pohon; (iii) tidak ada rumah yang rentan terkena dampak.

Selain informasi di atas, hasil pemantauan dan pengukuran tim safeguards bersama Kementerian Pekerjaan Umum di Sambas mendapati pada kilometer pertama ROW 1, terdapat area yang terkena proyek pelebaran RRDP (pagar, jembatan, dan dinding bangunan dengan jarak antara 20 – 25 m). Sedangkan untuk addendum kontrak yang sebelumnya diajukan, saat ini sudah disetujui.  30 RCP-03 (CW-07)

Sudah dilakukan addendum kontrak yang disetujui pada 20 Oktober 2015. Terkait usulan kapasitas 4 jalur sepanjang 5,623 Km, sudah dilaksanakan CTC pada akhir bulan Oktober 2015 dan draft laporan LARP sudah disampaikan ke ADB pada tanggal 16 Desember 2015. Pembayaran kompensasi kepada 5 warga yang terkena dampak pekerjaan konstruksi pelebaran jalan hingga akhir bulan Desember 2015 belum terealisasi meskipun sudah sudah terbit SK Bupati Kabupaten Sambas mengenai pembayaran kompensasi tersebut.

4. Kalimantan Utara  34 RCP – 01 (CW 08)

Usulan justifikasi teknis saat ini dalam proses revisi oleh DSC-1 Kalimantan. Proses perkuatan badan jalan pada lokasi longsoran saat ini sedang dalam proses pelaksanaan. Proses desain untuk perkuatan jalan tersebut sedang dikerjakan oleh DSC-1 Kalimantan. Terdapat usulan untuk membangun jembatan untuk menindaklanjuti longsor yang dapat terjadi.

Kemudian, untuk status LARAP, lahan yang terkena proyek RRDP adalah tanah milik masyarakat dan negara dengan luas 31,67 Hektar. Tanah masyarakat meliputi kebun, tegalan, dan permukiman. Sedangkan untuk tanah negara meliputi kawasan hutan yang termasuk ke dalam Kawasan Hutan Produksi Terbatas. Walaupun terkena proyek RRDP, tidak akan ada penggantian bagi tanah masyarakat. Hal ini dikarenakan Pemerintah Kabupaten Bulungan khawatir, kedepannya masyarakat akan terus meminta ganti rugi lahan bagi proyek-proyek lain. Sebagai gantinya, Pemerintah Kabupaten Bulungan akan menginisiasi program-program melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada.

 34 RCP – 02 (CW 09)

Executing agency belum menerima addendum kontrak yang sebelumnya sudah diajukan ke ADB. Untuk kegiatan di lapangan, saat ini akan dilakukan produksi batu pecah, dimana pelaksanaannya menunggu ijin dari pemerintah daerah. Untuk menindaklanjuti permasalahan tersebut, batu pecah yang saat ini digunakan dibeli dari pihak ketiga.

Kemudian, untuk status LARAP, lahan yang terkena proyek RRDP adalah tanah milik masyarakat dan negara dengan luas 27,72 Hektar. Tanah masyarakat meliputi kebun, tegalan, dan permukiman. Sedangkan untuk tanah negara meliputi kawasan hutan yang termasuk ke dalam Kawasan Hutan Produksi Terbatas. Walaupun terkena proyek RRDP, tidak akan ada penggantian bagi tanah masyarakat. Hal ini dikarenakan Pemerintah Kabupaten Bulungan khawatir, kedepannya masyarakat akan terus meminta ganti rugi lahan bagi proyek-proyek lain. Sebagai gantinya,

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

79 Pemerintah Kabupaten Bulungan akan menginisiasi program-program melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada.

 34 RCP – 03 (CW 10)

Untuk perkembangan kegiatan, saat ini pekerjaan pembuatan parit atau saluran samping masih menunggu relokasi pohon-pohon sawit yang sudah dalam proses pengerjaan. Dengan adanya masa tunggu ini, pelaksanaan kegiatan diproyeksikan terlambat.

Selanjutnya untuk status LARAP, lahan yang terkena proyek RRDP adalah tanah negara yang dikelola penduduk dan tanah yang dikuasai perusahaan perkebunan dengan status Hak Guna Usaha (HGU). Tanah negara yang dikuasai penduduk berupa kawasan perkebunan kelapa sawit, sedangkan tanah HGU yang dikuasai perusahaan berupa perkebunan sawit. Sehingga untuk tanah tersebut, baik tanah HGU maupun yang dikelola penduduk tidak ada penggantian dan hanya kompensasi berupa pekerjaan untuk memindahkan bangunan dan tanaman kelapa sawit yang terkena proyek ke tempat yang telah ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama.

 34 RCP – 04 (CW 11)

Addendum kontrak telah diterima meskipun masih secara informal. Usulan justifikasi teknis saat ini dalam proses revisi di DSC-1 Kalimantan. Terdapat tanah, bangunan milik penduduk dan tanaman yang terkena proyek sehingga diperlukan pelaksanaan LARAP dan relokasi. Berkaitan dengan hal tersebut tidak ada penggantian atau kompensasi kecuali kompensasi berupa pemindahan tanaman kelapa sawit atas permintaan warga terkait.

Porsi IDB

Progress pelaksanaan kegiatan dan pencapaian indikator kinerja paket kontrak/kegiatan:

1. 24-RCP-01 untuk Tambakmulya-Wawar dari target 1,12% progress telah mencapai 2,24%. Kontraktor telah menerima uang muka dan telah melaksanakan program mobilisasi serta survei topograpi. Justifikasi teknis untuk pelaksanaan paket pekerjaan ini telah diajukan dan dalam proses pembahasan di BBPJN V.

2. 24-RCP-02 untuk Giriwoyo-Duwet (Section I) dari target sebesar 2,93% telah mencapai 2,94%. Justifikasi teknis sedang dalam proses pembahasan di BBPJN V.

3. 24-RCP-03 untuk Wawar-Congot dari target 17,52% baru mencapai 14,41%, justifikasi teknis sedang dalam proses revisi di BBPJN V. Selain itu produksi batu pecah belum dapat dilakukan karena masih menunggu ijin dari pemerintah daerah setempat.

Permasalahan/KendalaYang Dihadapi Tindak Lanjut

Porsi ADB

Pengadaan Barang dan Jasa

- Terdapat 4 (empat) Technical Assistance (TA) yang belum terkontrak.

- 1 paket sedang menyiapkan TOR, Harga Perkiraan Sendiri (HPS) dan draft Request for Expression of Interest (REOI). 2 paket dipindahkan ke aktivitas lain, namun masih menunggu keputusan dari Komite Pengarah (Bappenas). 1 paket sedang dalam proses pengumuman pemenang lelang oleh Pokja.

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

80