Peningkatan dari pemanfaatan yang efektif dari ruas jalan nasional terpilih sepanjang koridor Sumatera bagian barat dengan menurunkan biaya pengguna jalan
Lender Kode Loan Masa Laku Mata Uang Pinjaman Nilai (Juta)
Penarikan
Kumulatif Pinjaman Belum Ditarik (Juta)
PV
TA 2015 (Juta)
(Juta) % Target Realisasi %
Bank Dunia 8043-ID
12/03/2012 s/d
31/12/2017 USD 250,0 48,3 19,3 201,7 -46,2 69,2 37,0 53,4
Ruas Jalan Krui-Biha Lampung
Sumber: Website Proyek WINRIP (www.winrip-ibrd.com)
Instansi Pelaksana
Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Lokasi Proyek a. Provinsi Bengkulu b. Provinsi Lampung c. Provinsi Sumatera Barat d. Provinsi Sumatera Utara
Ruang Lingkup (Pekerjaan dan Sasaran)
a. Bagian 1 : Perbaikan dan Perluasan Kapasitas dari Jalan Nasional b. Bagian 2 : Dukungan Implementasi
c. Bagian 3 : Pengembangan Kelembagaan Sektor Jalan d. Bagian 4 : Kesiagaan untuk Tanggap Risiko Bencana
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
72
Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan dan Pencapaian Indikator Kinerja
Anggaran. Pada TA 2015, penanggungjawab proyek hanya dapat menyerap dana pinjaman sebesar USD 36,98 juta dari target USD 69,20 juta. Keterlambatan ini terutama disebabkan target penyerapan pada sebagian paket pekerjaan fisik yang tidak dapat direalisasikan, yakni paket yang belum selesai proses pengadaannya dan paket yang
mengalami keterlambatan
pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Pengadaan. Sepanjang tahun 2015, penanggungjawab proyek telah menyelesaikan proses lelang dari 4 paket pekerjaan fisik. Dengan tambahan 4 kontrak pekerjaan ini, kini terdapat 11 paket pekerjaan fisik yang telah efektif. Sementara dari 10 sisa paket pekerjaan fisik yang belum efektif, 8 paket masih dalam proses lelang dan 2 paket telah diusulkan untuk dibatalkan. Pembatalan Paket 9 (Rantau Tijang – Kota Agung, termasuk Jembatan Way Manai) dan Paket 18 (Mukomuko – Batas Sumbar) disebabkan oleh kondisi jalan yang dinilai masih baik setelah dilakukan rehabilitasi dengan menggunakan dana Rupiah Murni pada TA 2011 – 2013.
Status pengadaan paket pekerjaan fisik yang belum efektif – per Desember 2015 No
Paket Paket Status Proses Pengadaan
Jadwal Kontrak Efektif
Lama Pekerjaan 8 Batas Kota Pariaman - Manggopoh Persiapan tanda tangan kontrak 02/16 24 bulan 10 Simpang Empat – Sp Air Batam Evaluasi penawaran 02/16 24 bulan 12 Kambang - Indrapura Pengumuman pemenang lelang 02/16 24 bulan
14 Painan - Kambang Lelang 03/16 21 bulan
16 Seblat - Ipuh (termasuk Jembatan Air
Lalang dan Air Guntung) Lelang 03/16 21 bulan
20 Lubuk Alung - Sicincin Lelang 06/16 18 bulan
21 Lubuk Alung - Kuraitaji Lelang 06/16 18 bulan
Penanggungjawab proyek memperkirakan akan terdapat 4 paket pekerjaan fisik yang waktu pelaksanaannya akan melampaui masa laku perjanjian pinjaman, yakni Paket 8, 10, 12, dan 15. Khusus untuk Paket 15, saat ini kontrak pekerjaan di ruas Sibolga – Batas TapSel telah efektif, namun pekerjaan diperkirakan baru dapat diselesaikan pada Februari 2018 disebabkan keterlambatan penyelesaian pembebasan lahan. Dengan adanya indikasi terlampauinya masa laku perjanjian pinjaman, pelaksana proyek perlu mempertimbangkan untuk mengusulkan perpanjangan masa laku pinjaman. Namun saat ini pengusulan perpanjangan belum dapat dilakukan karena manajemen Bank Dunia hanya dapat menyetujui usulan perpanjangan untuk proyek dengan nilai kinerja satisfactory (berdasarkan Aide-Memoire Mid-Term Review Januari 2015). Hingga bulan Juni 2015 (berdasarkan ISR Bank Dunia), kinerja proyek masih dinilai sebagai moderately unsatisfactory.
Sementara untuk pekerjaan non-fisik Technical Advisory Capacity Building for Disaster Risks Reduction yang proses pengadaan belum dapat diselesaikan sejak awal TA 2015, penanggungjawab proyek telah mengusulkan perubahan lingkup pekerjaan untuk paket ini. Lingkup pekerjaan yang semula bersifat studi dan pelatihan akan diubah menjadi kegiatan Perencanaan dan Pengelolaan Pengamanan Lereng. Usulan perubahan ini berimplikasi pada perlunya realokasi antar kategori pinjaman.
6,92 17,30 38,06 69,20 3,52 12,13 18,84 36,98 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 TW I TW II TW III TW IV Ju ta US D Triwulan Realisasi Akumulatif 8043-ID
terhadap Target TA 2015 Target 2015 Realisasi 2015
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
73 Pelaksanaan paket pekerjaan. Secara keseluruhan, kemajuan pelaksanaan pekerjaan fisik proyek mengalami perbaikan yang signifikan jika dibandingkan dengan TA 2014. Pada TA 2014, realisasi fisik hanya terjadi di Paket 1–4 yang telah efektif sejak akhir TA 2013, namun dengan tingkat realisasi hanya mencapai 9–34 %. Akselerasi pelaksaan pekerjaan terjadi pada TA 2015 khususnya untuk Paket 1–4 yang mencapai realisasi fisik sebesar 70–96%.
Paket 1, yakni rehabilitasi ruas jalan Krui – Biha, pada awalnya direncanakan untuk dapat PHO pada bulan Oktober 2015. Namun karena keterlambatan yang terjadi di awal pelaksanaan pekerjaan, target PHO tidak dapat dicapai. Saat ini kontrak pekerjaan telah diamandemen hingga bulan Januari 2016. Realisasi fisik kontrak telah mencapai 91%. Terdapat 4 paket lain dengan target realisasi fisik 100% pada akhir tahun 2015 dan akan PHO pada Januari 2016, namun hingga akhir TA 2015 kemajuan fisik dari keempat paket ini juga belum dapat memenuhi target yang direncanakan, sehingga jadwal penyelesaian pekerjaan telah disesuaikan.
Deviasi realisasi pekerjaan fisik terbesar terjadi pada Paket 5 dan Paket 6. Data pembebasan lahan dan permukiman kembali di ruas jalan antara Simpang Rampa – Poriaha (Paket 5) tidak sesuai dengan kondisi lapangan, sehingga studi LARAP tambahan perlu dilakukan. Saat ini studi tersebut sudah dilakukan dan tinggal menunggu pelaksanaannya di TA 2016. Sementara keterlambatan di ruas jalan Ps Pedati – Kerkap (Paket 6) disebabkan pekerjaan field engineering dan justifikasi teknis yang belum selesai. Pembahasan kedua pekerjaan ini akan dilakukan di tingkat Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR pada tanggal 7 Januari 2016.
Target dan realisasi fisik untuk paket pekerjaan fisik dengan target PHO pada TA 2016 No
Paket Paket Tanggal PHO penyelesaian Jadwal Target 2015 Realisasi 2015
1 Krui – Biha 10/01/16 10/01/16 100% 91%
2 Padang Sawah – Sp Empat (termasuk Jembatan
Air Gadang) 05/01/16 19/04/16 100% 93%
3 Manggopoh – Padang Sawah 05/01/16 20/03/16 100% 96%
4 Ipuh - Bantal 09/01/16 11/04/16 100% 70%
5 Simpang Rampa - Poriaha 08/12/16 08/12/16 36% 4%
6 Ps Pedati - Kerkap 02/06/16 02/06/16 43% 21%
19 Lais - Bintunan 08/01/16 08/05/16 100% 57,48%
Proses pembebasan lahan masih dilakukan di Paket 13 (Sp Rukis – Tj Kemuning) dan Paket 17 (Sp Gunung Kemala – Pg Tampak termasuk Jembatan Way Tauu). Sebagian WTP telah memperoleh pembayaran untuk tanah yang dibebaskan, sementara dana untuk sisa WTP lainnya telah dialokasikan di TA 2016. Pencapaian indikator kinerja. Hingga Triwulan IV TA 2015, telah dilakukan rehabilitasi jalan sepanjang 139,69 Km dari target 640,47 Km. Penanggungjawab proyek telah mengusulkan penyesuaian target indikator rehabilitasi jalan dari 715,60 Km menjadi 640,47 Km serta indikator perbaikan jembatan dari 194 m (4 jembatan) menjadi 160 m (3 jembatan). Pengurangan target panjang ruas jalan yang direhabilitasi disebabkan adanya pembatalan 2 paket pekerjaan serta selisih panjang antara target awal (di dalam Project Implementation Plan) dengan lingkup pekerjaan di dalam DED. Sementara pengurangan target panjang jembatan yang diperbaiki disebabkan terdapat 1 jembatan yang telah selesai diganti serta selisih panjang jembatan antara desain dengan perkiraan awal.
Amandemen Perjanjian Pinjaman. Bappenas telah mengirimkan rekomendasi amandemen perjanjian pinjaman proyek kepada Kementerian Keuangan pada tanggal 29 Januari 2016, yang pada prinsipnya mendukung usulan penanggungjawab proyek untuk melakukan perubahan lingkup pekerjaan Technical Advisory Capacity Building for Disaster Risks Reduction, realokasi antar kategori dana pinjaman, penyesuaian target indikator kinerja proyek, dan penyesuaian konten dokumen perjanjian sesuai nomenklatur kelembagaan yang baru.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
74
Permasalahan/Kendala Yang Dihadapi Tindak Lanjut
Lain-lain
- Keterlambatan kemajuan pekerjaan fisik dari jadwal.
- Studi LARAP Paket 5 tidak sesuai dengan kondisi lapangan.
- Pekerjaan Field Engineering dan Justifikasi Teknik di Paket 6 belum selesai.
- Masih terdapat WTP di Paket 13 dan 17 yang pembayaran pembebasan lahannya belum diselesaikan.
- Paket 9 dan 18 akan dibatalkan.
- Konsultan Design and Supervision Consultant (DSC) mengalami kekurangan tenaga engineer.
- Waktu pekerjaan Paket 8, 10, 12 dan 15 diperkirakan akan melewati masa laku pinjaman.
- Amandemen kontrak untuk
memperpanjang masa laku kontrak Paket 1 telah dilakukan, dan denda terhadap kontraktor akan diterapkan sebagaimana kontrak. Penyesuaian jadwal pelaksanaan pekerjaan telah dilakukan untuk Paket 2, 3, 4, dan 19.
- Studi LARAP tambahan telah dilaksanakan. Implementasi akan dilakukan di tahun 2016. - Pembahasan pekerjaan Field Engineering dan Justifikasi Teknik untuk Paket 6 di tingkat Ditjen Bina Marga pada tanggal 7 Januari 2016.
- Dana pembebasan lahan telah dialokasikan di TA 2016.
- Bappenas telah mengirimkan rekomendasi pembatalan paket kepada Kementerian Keuangan pada tanggal 29 Januari 2016. - Sedang dilakukan amandemen kontrak
untuk penambahan tenaga engineer. Amandemen kontrak sedang menunggu NOL Bank Dunia.
- Perbaikan kinerja proyek menjadi satisfactory sebelum pengajuan perpanjangan masa laku pinjaman.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
75