• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rekomendasi, Keterbatasan, dan Implikasi

Suatu Pola Interaksi Edukatif Pada Pembelajaran Akuntansi dan Matematika

IV. Rekomendasi, Keterbatasan, dan Implikasi

Rekomendasi bagi perbaikan kualitas pembelajaran adalah: (1) perlu ada penataan sistem pendidikan secara utuh dan integral, dalam bentuk program yang lebih realistik dalam membentuk peserta didik yang berkepribadian, (2) penerapan metode keteladanan (modelling) dan etika mulia membutuhkan komitmen yang kuat, kompetensi, konsistensi, dan kerja keras dalam upaya membangun pribadi yang berkarakter untuk mengantarkan peserta d i d i k m e n c a p a i k e s u k s e s a n y a n g sesungguhnya. Oleh karena itu semua pihak yang berkepentingan seyogyanya terlibat aktif dalam menjaga komitmen dan konsistensi.

Adapun keterbatasan dalam studi empirik ini adalah hasil investigasi dan observasi hanya berjalan satu semester. Hal ini memungkinkan penemuan dan dampak yang terlihat masih belum begitu mendalam. Keterbatasan yang lain adalah perangkat seperti komponen angket/lembar observasi dan pengolahan hasil observasi yang masih sederhana.

Sedangkan implikasi dari penulisan karya ilmiah ini adalah dapat memberikan inspirasi dan opsi pola interaksi edukatif dalam metode pembelajaran yang dapat d i k o m b i n a s i k a n d e n g a n m o d e l pembelajaran yang tentunya dapat diaplikasikan dalam proses belajar dan mengajar. Metode keteladanan (modelling) dan etika mulia mempunyai implikasi yang kuat dalam perubahan perilaku pada peserta didik dan dapat membangun karakter yang kuat pada peserta didik.

Abdul Fattah, Abu Ghuddah. 2009. 40 Metode Pendidikan dan Pengajaran Rasulullah. Edisi Terjemahan. Penerbit Irsyad Baitussalam. Bandung

Ad. Rooijakkers. 1991. Mengajar dengan Sukses, Petunjuk Untuk Merencanakan dan

Menyampaikan Pengajaran. Penerbit PT. Grasindo. Jakarta.

Al Hakim, Suparlan. 2004. Strategi Pembelajaran Berdasarkan Deep Dialogue/Critical Thinking

(DD/CT). P3G, Dirjen Dikdasmen.

Anton Prayitno. 2008. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model STAD Terhadap Kualitas

Belajar Matematika Peserta didik SMP

Chase, A.-M., Peterson, B., Dawes, I., & Ellul, R. 2002. The future learner. Keynote paper in the

Second Online Conference of the Technology Colleges Trust, 13-26 October and 24

N o v e m b e r - 7 D e c e m b e r , R e t r i e v e d 2 7 M a y 2 0 0 3 , <http://www.cybertext.net.au/tct2002/keynote/chase.htm>.

Eni, J Sulistyorini. 2007. Analisis Hubungan Faktor-faktor Peningkatan Mutu Pendidikan Akuntansi

Terhadap Peningkatan Mutu Profesi Akuntan Publik di Perguru/dosen/dosenan Tinggi Swasta di Surakarta.

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Hanpeserta didikny Kamarga. 2009. Inovasi Pendidikan dan Upaya Percepatan Pembangunan

Bangsa. Makalah disampaikan atas permintaan panitia dalam "Diklat Pendidikan Nasional, Mempercepat Pembangunan Nasional dengan Pendidikan Bermutu", Diva

Pendidikan, pada tanggal 9 Mei 2009.

Keraf, A. Sony. 1998. Etika Bisnis Tuntutan dan relevansinya. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Ludigdo, Unti dan Machfoedz, Mas'ud. 1999. Profesi Akuntan dan Mahapeserta didik Tentang Etika

Bisnis. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Edisi Januari: 1-19.

M. Neo, T.K. Neo, X.L. Tai. S. P. Teoh. 2005. Innovative teaching and learning: Engaging students

in webbased constructivist learning in a Malaysian classroom. Centre for Innovative Education (CINE), Faculty of Creative Multimedia, Multimedia University, Cyberjaya,

Malaysia.

Mulyasa. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan Implementasi. Penerbit Pustaka Pelajar.

Muslimin Ibrahim, dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Pusat Sains dan Matematika Sekolah, Program Pasca Sarjana UNESA: University Press.

Nurchasanah, Harjono. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif STAD sebagai Upaya

Memaksimalkan Implementasi KBK 2004 Pada Mata Pelajaran Kimia di Kelas X SMAN 5 Semarang.

Perdy Karuru. 2001. Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses dalam Seting Pembelajaran

Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Kualitas Belajar IPA Peserta didik SLTP.

www.depdiknas.go.id.

Pratley Peter. 1997. The Essence of Business Ethics. Edisi Terjemahan. Penerbit Andi Offset. Yogyakarta.

Rosenblum, S. & Louis, K. S. 1981. Stability and Change, Innovation in an Educational Context. New York & London : Plenum Press.

Rogers, E. M. 1983. Diffusion of Innovations. New York : The Free Press, A Division of Macmillan Publishing Co. Inc.

Slavin. 1995. Cooperative Learning Theory. Second Edition. Massachusetts: Allyn and Bacon. Sri Sulistyorini. 1998. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Mata Pelajaran IPA.

Edukasi Edisi 3 Tahun X IKIP Semarang.

Sri Untari. 2007. Pembelajaran Inovatif Berbasis Deep Dialogue/Critical Thinking Suseno, Franz Magnis. 1997. Etika Dasar. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Swidler, L. 2000. Religion Dialogue in Dialogue Era. Philadelpia, University Press

Syuul T Karamo., 2009. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Metode STAD (Student Team-

AchievementDivision) Pada Pelajaran Matematika di Kelas IV Sekolah Dasar

Tandrasokhi Halawa. 2009. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model STAD dalam

Meningkatkan Pemahaman Matematika pada Lingkaran Peserta didik Kelas VIII MTs Darussa'adah Poncokusumo Kabupaten Malang. (Tesis)

Undang-Undang Republik Indonesia. Seri Peraturan Perundang-Undangan Republik Indonesia 1985-1993. Penerbit PT. Wikrama Waskitha. Jakarta.

Widarti. 2002. Rencana Pembelajaran Geografi Bernuasa Deep Dialogue/Critical Thinking,

(makalah dalam Pelatihan Instruktur Mata pelajaran Geografi SMP). Malang PPPG

IPS-PMP

Winarno Surahmad. 1984. Pengantar Interaksi Belajar Mengajar, Dasar dan Teknik Metodologi

Pengajaran. Edisi IV. Penerbit Transito. Bandung.

Yurnetti. 1999. Pembelajaran Kooperatif sebagai Model Alternatif dalam Pembelajaran Fisika. Jurnal Fisika HFI B5(2002) 0561.

Yulihoney. 2009. Penerapan Model STAD (Students Teams Achievement Division) pada

A. Pendahuluan

Pada era kompetisi global saat ini, beberapa perusahaan berkembang sebagai perusahaan multinasional yang melakukan operasinya di berbagai negara. IFRS merupakan salah satu solusi bagi ber-kembangnya perdagangan internasional. Para perusahaan multinasional yang mencari dana lintas bursa saham hanya perlu mengikuti satu standar akuntansi secara internasional saja. (Verani Carolina, Riki Martusa, Meythi: 2001)

Saat ini Standar Akuntansi Keuangan dikembangkan dengan pendekatan principle-based, sehingga akan mampu menghasilkan laporan keuangan yang diperlukan untuk proses pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan tersebut akan menghasilkan informasi yang dapat dipahami dengan baik, relevan, andal dan dapat dibandingkan. Perkembangan standar akuntansi internasional

(Inter-national Financial Reporting Standards- IFRS) merupakan faktor penting yang harus

diperhatikan dalam pengembangan Standar Akuntansi Keuangan. Manfaat dari program konvergensi IFRS diharapkan akan mengurangi hambatan-hambatan investasi, meningkatkan transparansi perusahaan, mengurangi biaya yang terkait dengan penyusunan laporan keuangan, dan mengurangi cost of capital. Sementara tujuan akhirnya laporan keuangan yang disusun berdasarkan SAK hanya akan memerlukan sedikit rekonsiliasi untuk m e n g h a s i l k a n l a p o r a n k e u a n g a n berdasarkan IFRS. IAI telah mencanangkan program konvergensi IFRS yang akan diberlakukan secara penuh pada 1 Januari

2012.

Program konvergensi IFRS sebagai kepentingan nasional harus menjadi concern semua pihak yang terkait. Seiring dengan hal tersebut, muncul tuntutan yang besar dari publik akan informasi terkini terkait rencana dan proses program konvergensi IFRS sehingga publik akan mampu mempersiapkan dan mengambil keputusan dalam menghadapi dampak dari program konvergensi IFRS. Sosialisasi s e c a r a k o m p r e h e n s i f d a l a m mengkomunikasikan setiap perkembangan program konvergensi IFRS akan mampu mengurangi "kejutan" bagi publik atas dampak dari perubahan Standar Akuntansi Keuangan yang akan konvergen dengan IFRS.

B. Pembahasan