• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dari hasil penelitian pada bab sebelumnya dan kesimpulan di atas, penelitian ini merekomendasikan tiga hal berikut ini..

Pertama, dengan kebutuhan responden atas siaran RRI yang paling banyak adalah pada berita atau informasi, maka perhatian RRI Jember mestinya dicurahkan lebih banyak untuk siaran tersebut. Berita/informasi yang paling banyak dibutuhkan adalah berita ekonomi. Untuk itu, RRI Jember bisa memberikan porsi yang lebih untuk tema berita ini. Jika melihat bahwa mayoritas responden adalah petani, maka tema ekonomi bisa disesuaikan dengan pendengarnya. RRI Jember bisa memberi porsi informasi yang cukup tentang perekonomian lokal, pertanian, harga-harga kebutuhan pokok, harga-harga komoditas pertanian, termasuk informasi yang bisa membantu pendengar untuk meningkatkan kapasitas perekonomiannya. Tema lainnya yang juga dibutuhkan adalah pendidikan, terutama pendidikan umum. RRI Jember bisa menjadi ruang bagi pendengar untuk belajar tentang kesehatan, lingkungan hidup, pengetahuan hukum, dan sebagainya.

Kedua, evaluasi yang telah dilakukan oleh responden memang menunjukkan bahwa siaran RRI Jember sudah cukup baik. Akan tetapi, RRI perlu memerhatikan siaran pendidikan dan siaran kebudayaan yang mendapat nilai tidak sebaik program berita dan hiburan dari responden. Bagaimanapun, sebagai radio publik, RRI Jember harus bisa menghadirkan siaran pendidikan dan siaran kebudayaan yang kerapkali tidak

87 disediakan oleh jenis media lain. siaran pendidikan perlu dikembangan sehingga radio ini bisa menggantikan peran sekolah yang tidak bisa dikenyam oleh sebagian besar responden karena mayoritas responden hanya menamatkan tingkat pendidikan yang masih dasar. Siaran kebudayaan pun juga perlu dikembangkan karena tugas RRI salah satunya adalah sebagai pelestari budaya. Siaran kebudayaan tidak melulu harus dimaknai dengan menyiarkan wayang atau lagu-lagu daerah, tetapi juga bisa dibuat dalam bentuk kajian budaya atau bentuk pengenalan budaya lainnya yang memang berkembang di masyarakat Jember sendiri.

Ketiga, siaran pemberdayaan masyarakat perlu terus dikembangkan oleh RRI Jember. Sebagai radio publik, RRI berkewajiban untuk menjadi media yang ikut serta memberdayakan masyarakat melalui siarannya. Pemberdayaan masyarakat terutama ditujukan untuk membantu masyarakat dan membekali masyarakat dengan informasi yang diberikan melalui RRI sehingga masyarakat bisa mengembangkan kapasitas dirinya, baik secara ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Selain itu, siaran RRI juga harus bisa mendorong partisipasi publik dalam setiap kesempatan di lingkungannya. Partisipasi inilah yang nantinya akan menggeliatkan dinamikan masyarakat di wilayah yang bersangkutan.

Dalam siaran pemberdayaan masyarakat ini, responden paling banyak menginginkan siaran langsung sehingga memungkinkan mereka untuk ikut berinteraksi dalam siaran, baik secara langsung maupun tidak langsung. Perlu juga membuat siaran pemberdayaan masyarakat secara langsung dari lapangan, lewat penyuluhan atau dialog interaktif. Tujuannya adalah mendekatkan RRI dengan pendengarnya sekaligus mempromosikan RRI kepada masyarakat yang lebih luas. RRI bisa menggandeng lembaga-lembaga terkait sebagai sponsor maupun narasumber asal tidak bertentangan dengan prinsip RRI sebagai lembaga penyiaran publik. Siaran pemberdayaan masyarakat di luar studio harus dilakukan secara berkala, yaitu seminggu sekali atau minimal sebulan sekali. RRI bisa membuat siaran langsung di desa-desa dengan melibatkan warga. Namun, siaran ini perlu mengingat kapasitas dalam RRI sendiri, baik secara finansial, sumber daya manusia, maupun waktu.

Untuk membuat siaran pemberdayaan yang baik, sumber daya manusia RRI harus terus dikembangkan. Tim kerja harus dibuat efektif dan efisien, terutama untuk membuat Siaran Pedesaan di luar sehingga tidak perlu mengganggu pekerjaan lain di RRI. SDM RRI yang berhubungan dengan siaran pemberdayaan masyarakat harus membekali diri dengan pengetahuan tentang pemberdayaan masyarakat itu sendiri

88 maupun tentang kondisi dan permasalahan di masyarakat setempat (misalnya tentang pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, UMKM, dan sebagainya), serta kapasitas penelitian. Pengembangan kapasitas ini bisa dilakukan lewat banyak cara, yaitu lebih sering terjun langsung ke lapangan dan berhubungan dengan para pelaku di lapangan, membaca buku atau informasi terbaru tentang pemberdayaan masyarakat, diskusi dengan akademisi, mengikuti forum-forum desa, dan sebagainya.

Model siaran DBU masih layak dipergunakan sebagai salah satu acuan model siaran pemberdayaan masyarakat di RRI, dengan pengembangan dititikberatkan pada pembentukan jaringan antarpendengar untuk ikut berpartisipasi dalam siaran dan memperkuat jaringan antarkelompok pendengar. Multi level and network listener bisa dikembangkan untuk mempercepat dampak siaran pemberdayaan masyarakat sekaligus memperkuat komitmen pendengar. Dalam jaringan antarkelompok ini, RRI sebagai lembaga penyiaran publik hanya bertugas sebagai fasilitator jaringan dan membuat masyarakat yang berada dalam jaringan ini mampu memberdayakan dirinya. Dengan demikian, pemberdayaan masyarakat tidak lagi bersifat top-down, melainkan pemberdayaan yang berasal dari masyarakat itu sendiri. Pengembangan jaringan pendengar bisa dilakukan pada proses produksi siaran langsung dari lapangan.

Keempat, RRI perlu membuat laboratorium pengembangan program siaran pemberdayaan masyarakat di beberapa RRI yang dikelola secara baik dan dievaluasi secara berkala, salah satunya adalah di RRI Jember. Dengan laboratorium ini, program siaran pemberdayaan masyarakat bisa dipakai sebagai contoh dan diduplikasi oleh satker RRI lainnya, tentu dengan berbagai penyesuaian menurut masing-masing satker.

89 DAFTAR PUSTAKA

Babalola, B.K. (2012) Educational Broadcasting in Negeria: A Historical Development Perspective, dalam Journal of Communication and Culture, Vol.3, No.2, Agustus 2012.

Badan Pusat Statistik. (2015) Jumlah Penduduk Miskin Setember 2014 Mencapai 27,73 Juta Orang. Diunduh dari http://www.bps.go.id/index.php/brs/1026 tanggal 18 April 2015.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Jember. (2014) Kabupaten Jember dalam Angka. Jember: Badan Pusat Statistik Kabupaten Jember.

Banerjee, Indrajit dan Kalinga Seneviratne (ed.). (2006) Public Service Broadcasting in the Age of Globalization. Singapore: Asian Media Information and Communication Centre.

Eriyanto. (2007) Teknik Sampling Analisis Opini Publik. Yogyakarta: LKiS Yogyakarta. Martono, Nanang. (2011) Sosiologi Perubahan Sosial: Perspektif Klasik, Modern,

Posmodern, dan Poskolonial. Jakarta: Rajawali Press.

Nasdian, Fredian Tonny. (2014) Pengembangan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Poerbojopoetro, Soetojo, dkk. (1975) Pedoman Siaran Pedesaan. Jakarta: Radio Republik Indonesia dan Badan Pendidikan, Latihan, dan Penyuluhan Pertanian. Soetomo. (2013) Pemberdayaan Masyarakat: Mungkinkah Muncul Antitesisnya?

90

Dokumentasi Kegiatan

Hasil Penelitian Pengembangan Program Siaran

Pemberdayaan Masyarakat di RRI Jember,

8 Juni 2015  Direktur Utama LPP RRI (Niken Widiastuti), sedang memberikan sambutan arahan pentingnya seminar hasil penelitian  Kapuslitbangdiklat RRI (Sutrisno Santoso) penyaji seminar, Agus Sukoyo/Moderator, dan Intan/Peneliti  Peserta seminar adalah narasumber/informan penelitian  Hadir: Dwi Hernuningsih/Anggota Dewas, Kabul Budiono/Dir PP, Ardike/ Kepala RRI Denpasar,

 Dan kepala RRI se Jatim

Mahasiswa Poltek UNJ Jember, ikut

berpartisispasi dalam penelitian sebagai enumerator dan peserta seminar.

91

Narasumber/Informan juga dilibatkan dalam seminar guna mengklarifikasi hasil penelitian.

Pembahas, Direktur PP (Kabul Budiono) dan Prof. Ahmad Subagyo, dari Universitas Negeri Jember.

94

LAPORAN HASIL PRA SURVEI

PENGEMBANGAN PROGRAM SIARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI RRI JEMBER

Tanggal 18 – 21 Maret 2015

N0 TANGGAL/ LOKASI/ NARASUMBER

POKOK PEMBICARAAN Dok Foto

1. 19 Maret 2015 Pok1 dan Pok 2

Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Jl. PB. Sudirman 90 Jember DR. Misnawi (Kepala Divisi Penelitian Kakao)

Agung W. Susilo (Puslitkoka) Nur Ariefandie F (ICCRI)

 Produktifitas Kakao diharapkan mampu 2-3 Ton yang diaplikasikan oleh para petani masih sangat rendah dari yang kami tetapkan hanya mencapai 500 - 600 kg per panen. Produktifitas Kopi 3 ton realisasi nya mencapai 700 kg, hal ini dikarenakan kurangnya informasi tentang teknologi pembudidayaan kakao dan kopi.

 Vietnam dulu belajar ke Indonesia dalam waktu 3 tahun hasil produksinya sudah mampu melebihi dari Indonesia.

 Bermitra dengan petani untuk memberikan penyuluhan tentang bagaimana budidaya kakao;

 Permasalahannya masyarakat petani yang sering melalaikan SOP pemeliharaan tanaman sehingga hasil menjadi kurang maksimal.

 Lembaga ini memiliki peneliti sebanyak 40 orang [kopi dan kakao];

 Peneliti ada yang dibekali dengan perubahan iklim global;  Setiap bulan menerima tamu dari lembaga dan institusi

penelitian baik pemerintah maupun swasta;

 Pernah ada wacana ingin mendirikan lembaga penyiaran yang biayanya ditanggung oleh Bank Dunia tetapi tidak jadi karena terbentur biaya;

 Pusat Penelitian menjadi acuan litbang kopi kakao domestik maupun mancanegara;

95 N0 TANGGAL/ LOKASI/

NARASUMBER

POKOK PEMBICARAAN Dok Foto

 Lembaga ini sangat apresiasi dengan penyiaran sehingga mereka akan siap dan akan menghadirkan narasumber yang bervariasi sesuai topik yang dibahas di RRI.

2. 19 Maret 2015 Pok2

PT. Mitratani Dua tujuh Jln. Brawijaya 83 Mangli Jember 68136

Ir. Guntaryo Tri Indarto (Direktur Utama)

 Kedelai merupakan tanaman subtropis yang ditanam di daerah tropis, sehingga sudah dihalsilkan benih sendiri. SPM 1,2, & 3.

 Sementara ini pemasaran produk edamame ditangani oleh pabrik

 Pola budidaya dengan pola inti, sehubungan dengan mulai banyaknya permintaan, sehingga dikembangkan system plasma bekerja sama dengan masyarakat.

 Ditargetkan dari 1000 lebih, 240 hektar ini dan sisanya adalah mengembangkan petani, 120 hektar akan dilakukan secara bertahap

 Akan membuat petani mitra dengan masyarakat berkaitan dengan penanaman edamame.

 Akan memberikan penyuluhan tentang edukasi produk dari

edamame dan OKRA.

 Pernah menjadi narasumber dalam acara dialog interaktif di RRI Programa 1.

 Sosialisasi terjun langsung kepada petani.

 Petani yang menjadi mitra kerjasama mendapat benih, pupuk, dan pengawasan yang terstandar dari pihak PT. Mitratani Dua Tujuh yang diharapkan kualitas hasil edamame sesuai

keinginan pembeli (Negara pemesan). 3. 19 Maret 2015

Pok1

 Merupakan perkebunan dan pembibitan buah. Ada tiga macam buah naga yang di kembangkan warna unggu,warna kuning dan jingga. Disamping buah naga juga

96 N0 TANGGAL/ LOKASI/

NARASUMBER

POKOK PEMBICARAAN Dok Foto

Mitra Tani Unggul Dusun Darungan Desa Sidomulyo Kec.Semboro Kota Jember Jawa Timur

Ibu Uswatun (Ketua Mitra Tani Unggul)

dikembangkan tanaman buah lainnya misalnya Durian, Sirkaya, Jambu dll.

 Pemasarannya sampai ke Manca Negara Asia.Timur Tengah dan terutama Jepang.

 Mitra Tani Unggul membantu pemasaran asalkan produksinya sama yang dihasilkan oleh mitra tani.dan juga memberikan cara-cara pemupukan, pemeliharaan secara alami.

 Mitra Tani Unggul mempunyai 20 karyawan yang dihidupi dari hasil pengelolaan dan pembudidayaan perkebunan tesebut.

 Bu Uswatun merindukan cara siaran pemeberdayaan masyarakat seperti tahun 1986an yaitu adanya Kelompencapir. Bahkan dia masih menjalin hubungan kemitraan dengan para petani karena siaran RRI.

 Pernah diajak mengikuti pameran saat Jamsinas di Jambi dengan memamerkan produk dan cara pembudidayaan buah naga varietas unggul.

97 N0 TANGGAL/ LOKASI/

NARASUMBER

POKOK PEMBICARAAN Dok Foto

4. 19 Maret 2015 Pok1

HKTI Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Jawa Timur di Jember Jl. Diponegoro 163 Candijati-Arjana Jember

Jumantoro (Ketua HKTI-Jember) Telp.0331-7849044

Fax.0331-540053

 Jumantoro adalah ketua HKTI sekaligus petani yang

memberdayakan masyarakat dengan berbagai kegiatan sosial kemasyakatan khusus petani di pedesaan.

 Menyambut baik adanya program siaran pemberdayaan masyarakat yang dapat melibatkan para petani di daerahnya.

 Menurutnya RRI merupakan satu-satunya radio yang netral dapat menjembatani masyarakat.

 Dia terinpirasi saat menjadi narasumber di RRI dengan pendengar yang terlibat langsung dalam dialog. Akhirnya dimobilnya ditulis “no lying to be continue” jangan ada dusta yang bekelanjutan, tulisan itu dipasang di mobilnya, saking citanya pada RRI.

 Jumantoro memberikan masukan pentingnya program pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan, bukan hanya untuk kepentingan sesaat.

98 N0 TANGGAL/ LOKASI/

NARASUMBER

POKOK PEMBICARAAN Dok Foto

5. 19 Maret 2015 Pok2

Home industry: Pengrajin Tasbeh di Desa Krajan Kec.Mbalung Kab. Jember

Pengrajin Tasbeh 1. Bapak Zaenal Solihin

 Pengrajin tergolong pada usaha rumahan dengan modal dan alat yang terbatas.

 Permasalahan yang dihadapi adalah pemasaran tasbeh masih tergantung pada pesanan dari pelanggan.

 Belum adanya koperasi yang menampung hasil kerajinan tasbeh.

 Membutuhkan mesin produksi dengan merk Weslek untuk menambah produktifitas produk tasbeh, dengan adanya mesin diharapkan dapat mengurangi pengangguran di lingkungan.

 Pengrajin berkeinginan mengurangi pengangguran di lingkungan sekitarnya.

 Mereka mendengarkan RRI khususnya acara tembang kenangan, acara pro 2.

 Pernah diundang sebagai narasumber cak itok (dialog interaktfi RRI Jember).

6. 20 Maret 2015 Pok1

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Jawa Timur. UPT Pengujian Sertifikasi Mutu Barang Lembaga Tembakau Jember

Jl. Kalimantan No.1 Jember

 Lembaga ini sebagai media penghubung dengan pola kemitraan antara petani dan pengusaha yang difasilitasi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Jawa Timur.  Lembaga ini menetapkan 150 hektar petani dengan pengusaha,

dan tahun ini sekitar 500 hektar.

 Dengan adanya pola kemitraan ini diharapkan diuntungkan kedua belah pihak (pengusaha dan petani)

 Merencanakan Museum tembakau sebagai tempat wisata sejarah tembakau di Jawa Timur, bahwa Jember merupakan kilasan sejarah tembakau di Indonesia sejak masa penjajahan Belanda.

99 N0 TANGGAL/ LOKASI/

NARASUMBER

POKOK PEMBICARAAN Dok Foto

Ir. Desak Nyoman Siksiawati, MMA. (Kepala UPT Pengujian Sertifikasi Mutu Barang Lembaga Tembakau Jember)

Sunito (Kepala Musieum Tembakau UPT Pengujian Sertifikasi Mutu Barang Lembaga Tembakau Jember)

 Mereka keinginan memberikan penerangan manfaat tembako bukan hanya untuk rokok, tetapi masih banyak manfaat darinya misalnya untuk pupuk organik, bahan kecantikan, dan bahan obat.

 Pernah sebagai narasumber di RRI Jember, dan menyambut baik dengan adanya program pemberdayaan masyarakat.

7. 20 Maret 2015 Pok2

Dinas Koperasi dan UMKM (Jl. Karimata, Jember)

Murtado/08124901145 (Kepala Dinas koperasi dan UMKM)

 Pada tahun 2015 menganggarkan untuk sosialisasi program koperasi dan UMKM melalui media radio (RRI dan Radio Rosalina)

 Menginginkan adanya kelompok pendengar di pedesaan untuk mensosialisasikan koperasi.

 Pihak Dinas Koperasi dan UMKM menginginkan Acara siaran pedesaan disiarkan pada malam hari

100 N0 TANGGAL/ LOKASI/

NARASUMBER

POKOK PEMBICARAAN Dok Foto

8. 20 Maret 2015 Pok2

Badan Pemberdayaan Masyarakat, Jln. Jawa no.26 Jember

Iswanto (Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat)

 Melakukan pelatihan program pemberdayaan sesuai keterampilan yang dibutuhkan contoh seperti pertukangan, meubeler, dan sebagainya

 BPM akan memberikan bantuan setelah ada proposal pengajuan dari masyarakat, selanjutnya disurve oleh BPM kalau dinilai layak untuk menerima bantuan, maka ditindaklanjuti oleh BPM.

 Program pemberdayaan masyarakat mandiri terpadu yang bergerak dalam produktifitas sumberdananya dari BPM dan CSIR

9. 20 Maret 2015 Pok1

Universitas Negeri Jember UNEJ Agung Purwanto (Kepala Humas Unej)

Prof Achmad Bagyo (Lemlit UNEJ)

 Program pemberdayaan bagi calon mahasiswa melalui program bina lingkungan.

 MENURUT Agung Purwanto, perlu komunitas sebagai saluran komunikasi-sekarang era TV. Era radio mulai ditinggalkan masyarakat untuk itu bagi RRI dengan mempertimbangkan unsur kekuatan radio yaitu ruang imajinasi pendengar, RRI perlu menyediakan waktu dan program agar bisa bersaing dengan TV.

 Perlu adanya program pemberdayaan masyarakat dari kampus-misal taklshow kerjasama dengan Lablit pemberdayaan masyarakat.

 Menjadi program link pemberdayaan masyarakat, masyarakat diajak

 Direkomendasikan narasumber Prof. Achmad Subagyo selaku peneliti Unej, penemu beras dari bahan baku tepung tapioka.

101 N0 TANGGAL/ LOKASI/

NARASUMBER

POKOK PEMBICARAAN Dok Foto

10. 20 Maret 2015 Pok1

Program dialog interaktif Forum Komunikasi Pemerhati (FKP) RRI ‘Ngobrol Bareng Cak Itok’ Cak Itok, Sekda Kab Jember, DPR kab Jember, dan anggota FKP

 Acara ngobrol bareng Cak Itok dimulai awal Januari 2015 sebagai ajang komunikasi kelompok pemerhati RRI jember  Pokok bahasan bervariasi dalam rangka pemberdayaan

masyarakat

 Disiarkan setiap pukul 20.00-22.00 wib setiap hari Jumat Malam.

 Format acara dialog santai ini disukai masyarakat jember, dengan bukti mereka tanpa diundang bersedia datang hanya untuk menyimak secara langsung. Disamping itu online via telepon mendapat tanggapan positip dari berbagai pemerhati.

Kelompok 1 Agus Sukoyo Ai Salamah Muh Yusuf Kelompok 2 Diran Asep Sugiantoro Wiwiek

Pendamping RRI Jember Mudiono Aryono Endang Subagyo Wardiman Driver Moch Sujoni Nofen Wijaya

102

KUESIONER

SURVEI PENGEMBANGAN PROGRAM SIARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI RRI

JEMBER

TAHUN 2015

Kuesioner ini merupakan wawancara tertulis yang dilakukan oleh enumerator, dilakukan untuk menggali data kuantitatif. Bpk/Ibu/Sdr dimohon menjawab secara jujur. Perlu dipahami bahwa pengembangan program siaran merupakan serangkaian program siaran yang sudah ada sebelumnya. Sejumlah pertanyaan dimaksudkan untuk menggali terobosan baru berdasarkan pada data yang bersumber dari masyarakat secara langsung.

Atas perkenan Bpk/Ibu/Sdr bersedia menjawab kuesioner ini, kami ucapkan terima kasih. Hormat kami, Tim Survei PROFIL RESPONDEN 1. Nama responden ... 2. Alamat responden ... ...  RT...  RW... Kelurahan......  Kecamatan... ...

3. Jenis kelamin  Laki-laki  Perempuan 4. Usia  15 s.d. 23 tahun  > 23 s.d. 33 tahun  > 33 s.d. 43 tahun  > 43 s.d. 53 tahun  > 53 s.d. 63 tahun  > 63 tahun 5. Status dalam keluarga  Ayah  Ibu  Anak  Saudara  Lainnya, ...

6. Pekerjaan utama  Petani  Nelayan  Guru/Dosen  Pegawai Pemerintah/PNS  Pegawai BUMN/BUMD  TNI/Polri  Pedagang  Wiraswasta, sebutkan ...  Mahasiswa/Pelajar  Buruh pabrik  Seniman  Pekerja serabutan  Pensiunan  Ibu Rumah Tangga  Tidak bekerja  Lainnya, sebutkan ... 7. Pendidikan terakhir  SD  SLTP  SLTA  D1/D2/D3  D4/S1  S2/S3  Tidak lulus SD  Tidak sekolah  Lainnya, ...

103 8. Agama  Islam  Kristen  Katolik  Budha  Hindu  Konghucu

9. Berapa perkiraan pengeluaran rumah tangga per bulan di keluarga Anda?  < Rp500.000  > Rp500.000 – Rp1.000.000  > Rp1.000.000 – Rp1.500.000  > Rp1.500.000 – Rp2.000.000  > Rp2.000.000 – Rp2.500.000  > Rp2.500.000 10. Kepemilikan teknologi media di rumah (boleh lebih dari satu)

 TV  Radio  HP  Komputer/Laptop  VCD/DVD Player  MP3/MP4  Lainnya, ... 11. Media apa yang Anda

akses?

(boleh lebih dari satu)

 TV  Radio  Surat kabar  Majalah  Media online  Tabloid  Lainnya, ...

104 KEBIASAAN BERMEDIA

12. Rata-rata perhari

mendengarkan radio Kurang dari 1 jam 1 – 3 jam 3 – 5 jam Lebih dari 5 jam 13. Waktu yang paling sering

digunakan untuk mendengarkan radio  Pukul 05.00-08.00  Pukul 08.00-10.00  Pukul 10.00-12.00  Pukul 12.00-14.00  Pukul 14.00-17.00  Pukul 17.00-21.00  Pukul 21.00-24.00  Pukul 24.00-05.00 14. Apakah Anda

mendengarkan RRI  Ya Tidak

15. Tempat paling sering digunakan untuk mendengarkan RRI  Di rumah  Di tempat kerja  Di kendaraan  Di tempat umum  Lainnya, ... 16. Jenis program acara yang

paling sering didengarkan  Musik/Hiburan  Berita/informasi  Kebudayaan

 Pendidikan (Agama)  Iklan

 Lainnya,

... 17. Alasan utama Anda

mendengarkan RRI, karena ….  Hiburan  Pendidikan  Berita/informasi  Kebudayaan  Iklan/promo/pengumu man  Penyiar  Reporter  Pengasuh acara ...  Lainnya, ... 18. Aktivitas ketika

mendengarkan RRI  Hanya mendengarkan radio Sambil melakukan aktivitas lainnya, sebutkan ... 19. Perangkat paling sering

digunakan untuk mendengarkan RRI  HP  Radio transistor  Radio mobil  Radio streaming  MP3/MP4  Lainnya, ... 20. Gaya penyiar RRI paling

disukai  Suara bagus  Ekspresif  Interogatif  Lugas/tegas  Berwibawa  Humoris  Gaul/trendi  Lainnya, ... 21. Gaya reporter RRI paling

disukai  Suara bagus  Ekspresif  Interogatif  Lugas/tegas  Berwibawa  Humoris  Gaul/trendi  Lainnya, ... 22. RRI menjadi rujukan

utama untuk mendapatkan siaran kebudayaan

 Ya

 Kadang-kadang Tidak 23. RRI menjadi rujukan

utama untuk

mendapatkan hiburan

 Ya

 Kadang-kadang Tidak 24. RRI menjadi rujukan

utama untuk mendapat berita informasi

 Ya

 Kadang-kadang Tidak 25. RRI menjadi rujukan

utama untuk mendapat pendidikan

 Ya

 Kadang-kadang Tidak 26. RRI menjadi rujukan

utama untuk mendapat iklan/promo/pengumuman

 Ya

 Kadang-kadang Tidak

105 EVALUASI PROGRAM SIARAN RRI JEMBER

Berikan Penilaian atas Program Siaran RRI Jember sbb: 27. Titian Pagi Pukul 05.30 – 06.00 Penyajian Isi  Sangat bagus  Bagus  Biasa saja  Buruk  Sangat buruk  Sangat bagus  Bagus  Biasa saja  Buruk  Sangat buruk 28. Selamat Pagi Jember

Pukul 06.30 – 08.00  Sangat bagus Penyajian Isi  Bagus  Biasa saja  Buruk  Sangat buruk  Sangat bagus  Bagus  Biasa saja  Buruk  Sangat buruk 29. OPSI (Opini dan Aspirasi)

Pukul 08.00 – 09.00  Sangat bagus Penyajian Isi  Bagus  Biasa saja  Buruk  Sangat buruk  Sangat bagus  Bagus  Biasa saja  Buruk  Sangat buruk 30. Cetar (Celoteh Tamu

RRI) Pukul 10.00 – 11.00 Penyajian Isi  Sangat bagus  Bagus  Biasa saja  Buruk  Sangat buruk  Sangat bagus  Bagus  Biasa saja  Buruk  Sangat buruk 31. Siaran Pedesaan (Gema Desa) Pukul 19.30 – 20.00 Penyajian Isi  Sangat bagus  Bagus  Biasa saja  Buruk  Sangat buruk  Sangat bagus  Bagus  Biasa saja  Buruk  Sangat buruk 32. Zona Edukasi Pukul 20.00 – 21.00 Penyajian Isi  Sangat bagus  Bagus  Biasa saja  Buruk  Sangat buruk  Sangat bagus  Bagus  Biasa saja  Buruk  Sangat buruk 33. Dialog Interaktif dengan

Cak Itok (Jumat Malam) Pukul 20.00 – 22.00 Penyajian Isi  Sangat bagus  Bagus  Biasa saja  Buruk  Sangat buruk  Sangat bagus  Bagus  Biasa saja  Buruk  Sangat buruk

34. Acara……. Penyajian Isi

 Sangat bagus  Bagus  Biasa saja  Buruk  Sangat buruk  Sangat bagus  Bagus  Biasa saja  Buruk  Sangat buruk

106 Berikan Penilaian Terhadap Aspek-Aspek Berikut

35. Program siaran hiburan  Sangat bagus  Bagus  Biasa saja

 Buruk  Sangat buruk 36. Program siaran

berita/informasi  Sangat bagus  Bagus  Biasa saja

 Buruk  Sangat buruk 37. Program siaran

pendidikan  Sangat bagus  Bagus  Biasa saja

 Buruk  Sangat buruk 38. Program siaran

kebudayaan  Sangat bagus  Bagus  Biasa saja

 Buruk  Sangat buruk 39. Program siaran

iklan/penunjang  Sangat bagus  Bagus  Biasa saja

 Buruk  Sangat buruk 40. Kualitas penyiar  Sangat bagus

 Bagus  Biasa saja

 Buruk  Sangat buruk 41. Kualitas pengasuh acara  Sangat bagus

 Bagus  Biasa saja

 Buruk  Sangat buruk 42. Kualitas reporter  Sangat bagus

 Bagus  Biasa saja

 Buruk  Sangat buruk 43. Kualitas suara (daya

pancar siaran)  Sangat bagus  Bagus  Biasa saja

 Buruk  Sangat buruk

Berikan Penilaian atas Pernyataan Berikut 44. Siaran RRI memberi

pengetahuan tentang sumber daya alam yang ada di Jember

 Sangat setuju  Setuju  Biasa saja

 Tidak setuju  Sangat tidak setuju 45. Siaran RRI membantu

saya mengetahui potensi lokal Jember

 Sangat setuju  Setuju  Biasa saja

 Tidak setuju  Sangat tidak setuju 46. Siaran RRI memberi

pendidikan untuk meningkatkan ekonomi  Sangat setuju  Setuju  Biasa saja  Tidak setuju  Sangat tidak setuju 47. Siaran RRI menginspirasi

saya untuk mengelola keuangan keluarga

 Sangat setuju  Setuju  Biasa saja

Dokumen terkait