BAB VIII Penutup
8.2.2 Rekomendasi Untuk Rendahnya Kapasitas Fiskal Daerah Di Maluku Utara
informasi untuk mencegah kebocoran penerimaan PAD;
b. Pemberian kemudahan izin investasi pembangunan pabrik pengolahan mineral, serta menggalakkan produktivitas dari sektor pertanian dan sumber daya laut melalui pengembangan perikanan dan pariwisata;
c. Memanfaatkan program pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan secara optimal, salah satunya dengan memberdayakan pembiayaan Ultra Mikro (UMi).
d. Pelaksanaan mandatory spending untuk urusan pendidikan harus difokuskan untuk pengembangan SDM di Maluku Utara melalui bantuan biaya pendidikan dan peningkatan mutu pendidik.
134
KAJIAN FISKAL REGIONAL 2019
KANWIL DJPb PROV MALUKU UTARA
f. Penetapan APBD tepat waktu dan percepatan proses lelang dalam rangkapercepatan penyerapan dana transfer.
g. Pemerintah Daerah Maluku Utara agar memperluas basis objek pajak yang belum tersentuh dan mengintensifkan program-program lainnya yang mendukung peningkatan pajak dan retribusi daerah seperti penggunaan teknologi informasi;
135
KAJIAN FISKAL REGIONAL 2019
KANWIL DJPb PROV MALUKU UTARA
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, L. 1999. Ekonomi Pembangunan. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Keluarga Pahlawan Negara,Yogyakarta.
Harsono, Fitri Haryanti., 2019. “Menkes NIla: Stunting pada 2019 Turun jadi 27,67 persen” Liputan6, 18 Oktober. Diakses pada 3 Februari 2020. https://www.liputan6.com/health/read/4089259/menkes-nila-stunting-pada-2019-turun-jadi-2767-persen.
Hasibuan, S.P Malayu., 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Bumi Aksara. Jakarta.
Irawan, Yeni. 2010. Analisis Incremental Capital Output Rasio Di Provinsi Sumatera Utara. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol 9 Nomor 2.
Nawawi, Hadari, 2000, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis yang Kompetitif, Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
Notoatmodjo, S. (2010). Pengembangan Sumber Daya Manusi. Jakarta: Rineka cipta. McCoy, M. & Hargie, O.D.W., 2001. Evaluating evaluation: implications for assessing
quality. International Journal of Health Care Quality Assurance, 14(6–7), pp.317– 327.
Mondy. R. Wayne dan Premeaux, Shane R. (1995). Management:Concepts, Practices, and Skills. Massachusetts : Allyn and Bacon, Inc.
Phillips, A.W., 1958. The Relation Between Unemployment and the Rate of Change of Money Wage Rates in the United Kingdom, 1861-1957. JSTOR
Saputri, R.A. & Tumangger, J. 2019. Hulu-Hilir Penanggulangan Stunting di Indonesia. JPI: Journal of Political Issues 1 (1), p.1-9.
Setiawan, E., Machmud, R. & Masrul, 2018. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang Tahun 2018. Jurnal Kesehatan Andalas, 7 (2).
136
KAJIAN FISKAL REGIONAL 2019
KANWIL DJPb PROV MALUKU UTARA
Trihono, Atmarita, Tjandrarini, D.H., 2015. Pendek (Stunting) di Indonesia, Masalah danSolusinya., Jakarta: Lembaga Penerbit Balitbangkes.
Widodo, Hg.S.T. 1990. Indikator Ekonomi Dasar Perhitungan Perekonomian Indonesia. Kanisius. Yogyakarta.
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI MALUKU UTARA
JALAN JATI LURUS NO. 254, TERNATE 97716; TELEPON (0921) 3111178; FAKSIMILE (0921) 3111179; SUREL [email protected]; LAMAN WWW.DJPB.KEMENKEU.GO.ID/KANWIL/MALUT
NOTA DINAS
NOMOR ND-308/WPB.31/2020
Yth : Direktur Pelaksanaan Anggaran
Dari : Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi
Maluku Utara
Sifat : Segera
Lampiran : 1
Hal : Penyampaian Laporan Kajian Fiskal Regional Kanwil DJPb Provinsi Maluku
Utara Tahunan 2019
Tanggal : 27 Februari 2020
Menunjuk Nota Dinas Direktur Pelaksanaan Anggaran nomor ND-54/PB.2/2020 tanggal 22 Januari 2020 tentang Penyusunan dan Tema Analisis Tematik Kajian Fiskal Regional Tahunan 2019, bersama ini kami sampaikan Laporan Kajian Fiskal Regional Tahun 2019 lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Maluku Utara sebagaimana berkas
terlampir. Tembusan softcopy laporan dimaksud telah dikirim ke alamat email
[email protected] dan [email protected] pada tanggal 27 Februari 2020. Adapun
ringkasan kajian dimaksud sebagai berikut :
1. Berdasarkan RKPD tahun 2019, 3 (tiga) prioritas pembangunan daerah di Provinsi Maluku Utara ialah pembangunan SDM, pembangunan investasi dan percepatan pembangunan infrastruktur. Tantangan daerah yang dihadapi antara lain: pemerataan pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah Provinsi Maluku Utara, konektifitas antar pulau, pemerataan jumlah dan struktur penduduk serta tingkat pendidikan.
2. Perekonomian Maluku Utara tumbuh sebesar 6,13 persen (y-on-y). Inflasi Kota Ternate sebesar 2,72 persen (y-on-y) tercatat di atas inflasi nasional 0,34 persen. Angka kemiskinan meningkat sedangkan gini rasio menurun dibanding tahun 2018. Hal tersebut mengindikasikan bahwa masih belum meratanya dampak pertumbuhan ekonomi;
3. Selama tahun 2019, realisasi pendapatan negara di Provinsi Maluku Utara sebesar 117,09 persen dari target, meningkat dibanding tahun 2018 sebesar 104,5 persen. Belanja negara tahun 2019 terealisasi 98,59 persen dari pagu atau lebih rendah 0,1 persen dibanding realisasi pada tahun 2018.
4. Realisasi pendapatan daerah tahun 2019 sebesar 109,09 persen dari target pendapatan. Belanja daerah di Provinsi Maluku Utara terserap sebesar 85,58 persen dari pagu total seluruh Pemda.
5. Total pendapatan konsolidasian pemerintah pusat dan daerah pada tahun 2019 sebesar Rp5,584 triliun yang diantaranya sebesar 45,95 persen merupakan pendapatan pusat.
pemerintah pusat dan daerah didominasi oleh belanja barang masing-masing sebesar 40,23 dan 31,12 persen.
6. Hasil analisis Input-Output, Dynamic Location Quotient, dan Shift-Share menunjukkan bahwa yang menjadi sektor unggulan di Provinsi Maluku Utara adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, sektor pertambangan dan penggalian serta sektor pariwisata;
7. Permasalahan dan tantangan yang dihadapi oleh pengambil kebijakan di daerah diantaranya : kemiskinan meningkat, ketimpangan pendapatan meningkat, melemahnya kinerja sektor perkebunan dan perikanan, nilai tukar petani masih defisit serta terbatasnya kemampuan keuangan daerah;
8. Rekomendasi atas permasalahan dan tantangan yang dihadapi adalah sebagai berikut : a. Intensifikasi penerimaan PAD salah satunya melalui pemanfaatan teknologi informasi
untuk mencegah kebocoran penerimaan PAD;
b. Pemberian kemudahan izin investasi pembangunan pabrik pengolahan mineral, serta menggalakkan produktivitas dari sektor pertanian dan sumber daya laut melalui pengembangan perikanan dan pariwisata;
c. Memanfaatkan program pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan secara optimal, salah satunya dengan memberdayakan pembiayaan Ultra Mikro (UMi).
d. Pelaksanaan mandatory spending untuk urusan pendidikan harus difokuskan untuk pengembangan SDM di Maluku Utara melalui bantuan biaya pendidikan dan peningkatan mutu pendidik.
e. Pengawasan pemanfaatan dana BOS dengan melibatkan pihak terkait
f. Penetapan APBD tepat waktu dan percepatan proses lelang dalam rangka percepatan penyerapan dana transfer.
g. Pemerintah Daerah Maluku Utara agar memperluas basis objek pajak yang belum tersentuh dan mengintensifkan program-program lainnya yang mendukung peningkatan pajak dan retribusi daerah seperti penggunaan teknologi informasi;
h. Optimalisasi pemanfaatan dana desa dengan melibatkan instansi terkait
Demikian disampaikan, atas perhatian dan perkenannya diucapkan terima kasih.
Ditandatangani secara elektronik Bayu Andy Prasetya