• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN FISKAL REGIONAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJIAN FISKAL REGIONAL"

Copied!
180
0
0

Teks penuh

(1)

Provinsi Maluku Utara

KAJIAN FISKAL REGIONAL

Tahun 2019

KEMENTERIAN KEUANGAN

(2)

ii

KAJIAN FISKAL REGIONAL 2019

KANWIL DJPb PROV MALUKU UTARA

KATA PENGANTAR

Kajian Fiskal Regional disusun

untuk memberikan gambaran

kebijakan fiskal yang telah

dilaksanakan di Provinsi Maluku Utara. Dampaknya terhadap perkembangan ekonomi regional juga dituangkan melalui analisis yang mendalam, sehingga dapat dimanfaatkan oleh para pemangku kepentingan dalam mengambil keputusan.

Dalam melakukan analisis kajian Fiskal, Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Maluku Utara menggunakan pendekatan analisis deskriptif, time series, Input-Output,

Dynamic Location Quotient dan Shift-Share. Penggunaan analisis tersebut dilakukan sebagai acuan kerangka berfikir ilmiah dalam memberikan saran dan rekomendasi kebijakan yang dapat diambil oleh para pemangku kepentingan.

Segala puji bagi Allah SWT karena dengan rahmat dan hidayat-Nya, Kajian Fiskal Regional Provinsi Maluku Utara Tahun 2019 telah diselesaikan dengan baik. Ucapan terima kasih kami sampaikan semua pihak yang telah mendukung penyusunan Kajian Fiskal Regional Provinsi Maluku Utara ini antara lain Bank Indonesia Perwakilan Maluku Utara, BPS Provinsi Maluku Utara, Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota se Maluku Utara, dan pihak-pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu atas saran dan masukannya.

Kami menyadari bahwa dalam menyusun kajian ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penyusun sangat menghargai saran dan kritik yang konstruktif guna perbaikan kajian ini di masa yang akan datang. Akhir kata, kami berharap kajian ini bisa memberi manfaat untuk para pembaca.

Ternate, 27 Februari 2020 Kepala Kanwil,

(3)

TIM PENYUSUN

KAJIAN FISKAL REGIONAL TAHUN 2019

KANWIL DJPb PROVINSI MALUKU UTARA

PENANGGUNGJAWAB

KEPALA KANWIL

BAYU ANDY PRASETYA

KETUA TIM

KEPALA BIDANG PPA II

GUNAWAN SUPRIYANTO

KOORDINATOR

FAUZI KURNIAWAN

ANGGOTA

EDWIN ASRUL

FITRA RIADIAN

I KETUT OKA WIDIASA

RAYMOND JACKSON EFFENDY

AVVIZ ELFARIJ

EDY SLAMET

JOKO ARIANTO

KURNIAWAN ARI SETYANTO

MUHAMMAD KOMARA NOVIANTO

MUHAMMAD RAMLI

APRI SULISTYO NUGROHO

IDA PUSPITA NINGTIAS

RIMA ROSITA

LAYOUT/GRAFIS

APRI SULISTYO NUGROHO

IDA PUSPITA NINGTIAS

(4)

KAJIAN FISKAL REGIONAL 2019

KANWIL DJPb PROV MALUKU UTARA

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... ii

Tim Penyusun ... iii

Daftar Isi ... iv

Daftar Tabel ... viii

Daftar Grafik ... xi

Daftar Gambar ... xiii

Daftar Boks ... xiv

Executive Summary ... xv

Dashboard Makro Fiskal Regional ... xx

BAB I Sasaran Pembangunan dan Tantangan Daerah ... 1

1.1 Pendahuluan ... 1

1.2 Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah ... 1

1.2.1 Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ... 1

1.2.2 Berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah ... 3

1.3 Tantangan Daerah ... 4

1.3.1 Tantangan Ekonomi Daerah ... 4

1.3.2 Tantangan Sosial Kependudukan ... 5

1.3.3 Tantangan Geografi Wilayah ... 7

BAB II Perkembangan dan Analisis Ekonomi Regional ... 10

2.1 Indikator Makro Ekonomi Fundamental ... 10

2.1.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ... 10

2.1.2 Suku Bunga ... 22

2.1.3 Inflasi ... 23

2.1.4 Nilai Tukar ... 24

2.2 Indikator Kesejahteraan ... 25

2.2.1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) ... 26

2.2.2 Tingkat Kemiskinan ... 28

2.2.3 Tingkat Ketimpangan (Rasio Gini) ... 31

2.2.4 Kondisi Ketenagakerjaan dan Tingkat Pengangguran ... 32

2.3 Efektivitas Kebijakan Makro Ekonomi dan Pembangunan Regional ... 34

BAB III Perkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBN di Tingkat Regional ... 36

(5)

KAJIAN FISKAL REGIONAL 2019

KANWIL MALUKU UTARA

3.2 Pendapatan Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi ... 37

3.2.1 Perkembangan Penerimaan Perpajakan ... 37

3.2.2 Penerimaan Negara Bukan pajak (PNBP) Tingkat Provinsi ... 40

3.2.3 Penerimaan Hibah ... 41

3.3 Belanja Pemerintah Pusat Tingkat Provinsi Maluku Utara ... 41

3.3.1 Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Organisasi (Bagian Anggaran/Kementerian/Lembaga) ... 42

3.3.2 Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Fungsi ... 42

3.3.3 Perkembangan Pagu dan Realisasi Berdasarkan Jenis Belanja ... 43

3.3.4 Arah dan Sensitivitas Kebijakan Fiskal ... 44

3.3.5 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional 46 3.4 Transfer ke Daerah ... 48

3.4.1 Dana Transfer Umum ... 48

3.4.2 Dana Transfer Khusus ... 49

3.4.3 Dana Desa ... 52

3.4.4 Dana Insentif Daerah, Otonomi Khusus dan Keistimewaan ... 53

3.5 Analisis Cash Flow Pemerintah Pusat ... 54

3.6 Pengelolaan Badan Layanan Umum (BLU) Pusat ... 54

3.7 Pengelolaan Manajemen Investasi Pusat ... 54

3.7.1 Penerusan Pinjaman ... 55

3.7.2 Kredit Program ... 55

3.8 Perkembangan dan Analisis Belanja Wajib (Mandatory Spending) dan Belanja Infrastruktur Pusat di Daerah ... 59

3.8.1 Mandatory Spending di Daerah ... 59

3.8.2 Belanja Infrastruktur ... 61

BAB IV Perkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBD ... 62

4.1 APBD Tingkat Provinsi ... 62

4.2 Jenis Pendapatan dalam APBD ... 63

4.3 Jenis Belanja dalam APBD ... 66

4.3.1 Rincian Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan ... 66

4.3.2 Rincian Belanja Daerah Berdasarkan Fungsi ... 68

4.3.3 Rincian Belanja Daerah Menurut Jenis Belanja (Sifat Ekonomi) ... 68

4.4 Pengelolaan BLU Daerah ... 71

4.4.1 Profil dna Jenis Layanan Satker BLU Daerah ... 71

(6)

KAJIAN FISKAL REGIONAL 2019

KANWIL MALUKU UTARA

4.4.3 Analisis Legal ... 72

4.5 Surplus/Defisit APBD ... 73

4.5.1 Rasio Surplus/Defisit terhadap Agregat Pendapatan ... 73

4.5.2 Rasio Surplus/Defisit terhadap Dana Transfer ... 74

4.5.3 Rasio Surplus/Defisit terhadap PDRB ... 74

4.6 Pembiayaan ... 74

4.6.1 Rasio SiLPA terhadap Alokasi Belanja ... 75

4.6.2 Rasio Pinjaman Daerah terhadap Total Pembiayaan ... 75

4.6.3 Keseimbangan Umum ... 76

4.6.4 Keseimbangan Primer ... 76

4.7 Analisis Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah ... 77

4.7.1 Analisis Horisontal dan Vertikal ... 77

4.7.2 Analisis Kapasitas Fiskal Daerah ... 78

4.8 Perkembangan Belanja Wajib Daerah ... 79

4.8.1 Belanja Daerah Sektor Pendidikan ... 79

4.8.2 Belanja Daerah Sektor Kesehatan ... 80

4.8.3 Belanja Infrastruktur Daerah ... 81

BAB V Perkembangan dan Analisis Pelaksanaan Anggaran Konsolidasian (APBN dan APBD) ... 82

5.1 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian ... 82

5.2 Pendapatan Konsolidasian ... 83

5.2.1 Analisis Proporsi dan Perbandingan ... 83

5.2.2 Analisis Perubahan ... 85

5.2.3 Analisis Rasio Pajak ... 86

5.2.4 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan Konsolidasian ... 88

5.3 Belanja Konsolidasian ... 89

5.3.1 Analisis Proporsi dan Perbandingan ... 89

5.3.2 Analisis Perubahan ... 85

5.3.3 Analisis Rasio ... 85

5.3.4 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal kepada Indikator Regional Ekonomi 94

5.4 Surplus/Defisit Konsolidasian ... 95

5.5 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal Agregat ... 96

BAB VI Keunggulan dan Potensi Ekonomi Regional Serta Tantangan Fiskal Regional ... 99

(7)

KAJIAN FISKAL REGIONAL 2019

KANWIL MALUKU UTARA

6.1 Analisis Sektor Unggulan dan Potensial Maluku Utara ... 99

6.1.1 Model Analisis Input-Output (I/O) ... 99

6.1.2 Location Quotient (LQ) ... 100

6.1.3 Analisis Shift-Share ... 101

6.2 Sektor Unggulan Provinsi Maluku Utara ... 103

6.2.1 Sektor Pertanian dan Perikanan ... 103

6.2.2 Pertambangan dan Pengalian ... 105

6.3 Sektor Potensial Daerah Maluku Utara ... 107

6.3.1 Masa Depan ada di Lautan ... 107

6.4 Tantangan Fiskal Regional dalam Mendorong Potensi Ekonomi Daerah ... 112

BAB VII Analisis Tematik ... 118

7.1 Sekilas Tentang Stunting ... 118

7.2 Konvergensi Program Pencegahan Stunting ... 119

7.3 Evaluasi Program Penangan Pencegahan Stunting di Maluku Utara ... 120

7.4 Simpulan ... 130

7.5 Hambatan ... 131

7.6 Rekomendasi ... 131

BAB VIII Penutup ... 132

8.1 Simpulan ... 132

8.2 Rekomendasi ... 132

8.2.1 Rekomendasi untuk Sektor Unggulan di Maluku Utara ... 132

8.2.2 Rekomendasi Untuk Rendahnya Kapasitas Fiskal Daerah Di Maluku Utara ... 133

(8)

KAJIAN FISKAL REGIONAL 2019

KANWIL MALUKU UTARA

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tujuan dan Sasaran Strategis Maluku Utara 205-2019 ... 2

Tabel 2.1 Perkembangan Ekonomi Makro Regional Provinsi ... 10

Tabel 2.2 Laju Pertumbuhan PDRB Maluku Utara dan Nasional Berdasarkan Harga Konstan (y-o-y) ... 11

Tabel 2.3 PDRB Maluku Utara Sisi Permintaan Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) dan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) ... 12

Tabel 2.4 Perkembangan Ekspor Maluku Utara ... 15

Tabel 2.5 PDRB Maluku Utara Sisi Penawaran Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) dan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) ... 17

Tabel 2.6 Perkembangan PDRB per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku ... 19

Tabel 2.7 Perkembangan PDRB per Kapita menurut Kabupaten/Kota di Maluku Utara ... 19

Tabel 2.8 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Maluku Utara ... 27

Tabel 2.9 Jumlah Penduduk Miskin per Kab/Kota di Provinsi Maluku Utara ... 29

Tabel 2.10 Perkembangan Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan ... 30

Tabel 2.11 Perkembangan Rasio Gini Menurut Kabupaten dan Kota di Maluku Utara ... 31

Tabel 2.12 Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan ... 33

Tabel 2.13 Capaian Target Makro Ekonomi Maluku Utara ... 34

Tabel 3.1 APBN Provinsi Maluku Utara (dalam Miliar) ... 36

Tabel 3.2 Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat di Provinsi Maluku Utara (dalam Miliar Rupiah) ... 37

Tabel 3.3 Tax Ratio Provinsi ... 39

Tabel 3.4 Perkembangan PNBP Menurut Jenis (dalam Miliar Rupiah) dan PNBP Ratio ... 40

Tabel 3.5 PNBP Fungsional Tingkat Provinsi Maluku Utara (dalam Juta) ... 41

Tabel 3.6 Rasio Belanja Pemerintah di Maluku Utara Tahun 2019 ... 45

Tabel 3.7 Perbandingan PDRB dengan Belanja Pemerintah Pusat di Maluku Utara tahun 2018 ... 45

Tabel 3.8 Pagu dan Realisasi DAU Maluku Utara ... 49

Tabel 3.9 Pagu dan Realisasi DAK Fisik Reguler Maluku Utara ... 50

Tabel 3.10 Pagu dan Realisasi DAK Fisik Penugasan Maluku Utara ... 50

Tabel 3.11 Pagu dan Realisasi DAK Fisik Afirmasi Maluku Utara ... 51

Tabel 3.12 Dana Alokasi Khusus Non Fisik Maluku Utara ... 52

Tabel 3.13 Pagu dan Realisasi Dana Desa Maluku Utara ... 52

Tabel 3.14 Pagu dan Realisasi DID Maluku Utara ... 53

Tabel 3.15 Perkembangan Penyaluran KUR per Sektor ... 58

Tabel 3.16 Rasio Pagu Fungsi Pendidikan terhadap Pagu APBN Maluku Utara . 60 Tabel 3.17 Rasio Pagu Fungsi Kesehatan terhadap Pagu APBN Maluku Utara .. 60

Tabel 3.18 Rasio Pagu Program Penyelenggaraan Jalan terhadap Total Pagu .. 61

Tabel 4.1 Postur APBD Lingkup Provinsi Maluku Utara (dalam Miliar Rupiah) ... 62

Tabel 4.2 Jenis Pendapatan Provinsi Maluku Utara (dalam Miliar Rupiah) ... 63

Tabel 4.3 Perkembangan Belanja APBD Berdasarkan Klasifikasi Urusan di Provinsi Maluku Utara (dalam Miliar Rupiah) ... 67

(9)

KAJIAN FISKAL REGIONAL 2019

KANWIL DJPb PROV MALUKU UTARA

Tabel 4.4 Profil Belanja APBD Berdasarkan Fungsi di Provinsi Maluku Utara (dalam

Miliar Rupiah) ... 68

Tabel 4.5 Jenis Belanja APBD di Provinsi Maluku Utara (dalam Miliar Rupiah) . 69 Tabel 4.6 Profil dan Jenis Layanan Satker BLUD ... 71

Tabel 4.7 Perkembangan Nilai Aset BLUD ... 72

Tabel 4.8 Proporsi Pagu APBD dan Pagu BLUD ... 72

Tabel 4.9 Analisis Legal Pembentukan BLUD di Maluku Utara ... 72

Tabel 4.10 Rasio Surplus/Defisit terhadap Pendapatan ... 73

Tabel 4.11 Rasio Surplus/Defisit terhadap Dana Transfer ... 74

Tabel 4.12 Rasio SiLPA terhadap Alokasi Belanja ... 75

Tabel 4.13 Rasio Pinjaman Daerah terhadap Total Pembiayaan ... 75

Tabel 4.14 Keseimbangan Umum APBD ... 76

Tabel 4.15 Keseimbangan Primer APBD ... 77

Tabel 4.16 Analisis Horisontal APBD Provinsi Maluku Utara (Miliar Rupiah) ... 77

Tabel 4.17 Analisis Vertikal APBD Provinsi Maluku Utara tahun 2019 (Miliar Rupiah) 78 Tabel 4.18 Kapasitas Fiskal Daerah ... 79

Tabel 4.19 Belanja Daerah Sektor Pendidikan ... 80

Tabel 4.20 Belanja Daerah Sektor Kesehatan ... 80

Tabel 4.21 Belanja Infrastruktur Daerah ... 81

Tabel 5.1 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Maluku Utara tahun 2018 dan 2019 (dalam Miliar Rupiah) ... 82

Tabel 5.2 Perubahan Rasio Pajak Konsolidasian terhadap PDRB Provinsi Maluku Utara tahun 2018 dan 2019 ... 86

Tabel 5.3 Rasio Pajak per Kapita Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku Utara tahun 2019 ... 87

Tabel 5.4 Realisasi Pendapatan Konsolidasian Provinsi Maluku Utara tahun 2018 dan 2019 ... 88

Tabel 5.5 Rasio Belanja Konsolidasian Provinsi Maluku Utara tahun 2018 dan 2019 72 Tabel 5.6 Rasio Belanja Konsolidasian per Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku Utara tahun 2019 ... 92

Tabel 5.7 Rasio Belanja Konsolidasian per Fungsi Provinsi Maluku Utara tahun 2019 ... 93

Tabel 5.8 Ringkasan Laporan Operasional Statistik Keuangan Pemerintah Tingkat Wilayah Provinsi Maluku Utara tahun 2019 ... 97

Tabel 6.1 Analisis Indeks Input-Output BPS Maluku Utara tahun 2019 ... 99

Tabel 6.2 Analisis Dynamic Location Quotient (DLQ) ... 100

Tabel 6.3 Hasil Analisis Sektoral Perekonomian Maluku Utara ... 101

Tabel 6.4 Rata-rata NTP Menurut Sub Sektor ... 104

Tabel 6.5 Komoditas Unggulan Sektor Pertanian Maluku Utara ... 104

Tabel 6.6 Perkembangan Produktivitas Tanaman Kelapa Maluku dan Papua ... 105

Tabel 6.7 Potensi Komoditan Unggulan Sektor Pertambangan dan Penggalian 106

Tabel 6.8 Potensi Komoditas Unggulan Sektor Pertambangan ... 107

Tabel 6.9 Perusahaan Investasi Perikanan di Maluku Utara ... 108

Tabel 6.10 Perkembangan Produksi Ikan Tangkap ... 109

Tabel 6.11 Produksi Perikanan Budidaya Maluku Utara ... 110

Tabel 6.12 Jumlah Fasilitas Akomodasi Pendukung Pariwisata ... 111

Tabel 7.1 Angka Stunting di Maluku Utara ... 121

(10)

KAJIAN FISKAL REGIONAL 2019

KANWIL DJPb PROV MALUKU UTARA

Tabel 7.3 Realisasi Penggunaan Dana Program Penanganan Stunting di Maluku

Utara ... 124 Tabel 7.4 Jumlah Fasilitas Kesehatan di Maluku Utara ... 125 Tabel 7.5 Kinerja Pengorganisasian di Dinkes Halmahera Selatan ... 128 Tabel 7.6 Realisasi Capaian Output Strategis Bidang Kesehatan di Maluku Utara

(11)

KAJIAN FISKAL REGIONAL 2019

KANWIL DJPb PROV MALUKU UTARA

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1.1 PDRB Kab/Kota di Maluku Utara tahun 2018 ... 4

Grafik 1.2 Kepadatan Penduduk per Kabupaten/Kota (jiwa/km2) ... 5

Grafik 1.3 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin 2018 6

Grafik 1.4 Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia Maluku Utara ... 7

Grafik 2.1 Perkembangan Laju Pertumbuhan Ekonomi di Kawasan Regional ... 11

Grafik 2.2 Perkembangan Indeks Tendensi Konsumen ... 13

Grafik 2.3 Perkembangan iCOR Provinsi Maluku Utara 2015-2019 ... 14

Grafik 2.4 Rasio Pendapatan per Kapita terhadap PDRB per Kapita menurut Kabupaten/Kota di Maluku Utara ... 20

Grafik 2.5 Klasifikasi Kabupaten/Kota Menurut Tipologi Klaseen ... 21

Grafik 2.6 Pergerakan Suku Bunga dan Inflasi Maluku Utara ... 22

Grafik 2.7 Perkembangan Inflasi di Kawasan Regional ... 23

Grafik 2.8 Laju Inflasi (m-to-m) Malut Tahun 2019 ... 24

Grafik 2.9 Perkembangan Nilai Tukar Rupiah dan Ekspor-Impor ... 25

Grafik 2.10 Perkembangan IPM Provinsi Maluku Utara dan Nasional ... 26

Grafik 2.11 Perbandingan Jumlah Penduduk Miskin Perkotaan dan Pedesaan dan Kawasan Regional ... 29

Grafik 2.12 Perkembangan Rasio Gini Provinsi Maluku Utara, Regional dan Nasional ... 31

Grafik 2.13 Perkembangan Kondisi Ketenagakerjaan Maluku Utara ... 33

Grafik 3.1 Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat per Lokasi di Provinsi Maluku Utara tahun 2019 (dalam Miliar) ... 38

Grafik 3.2 Penerimaan Pajak per Sektor dan PDRB atas Dasar Harga Berlaku (dalam Miliar Rupiah) ... 39

Grafik 3.3 Perkembangan Pagu dan Realisasi Anggaran Belanja APBN Provinsi Maluku Utara ... 41

Grafik 3.4 Alokasi Anggaran Berdasarkan Fungsi ... 43

Grafik 3.5 Perkembangan Alokasi dan Realisasi Pagu per Jenis Belanja ... 44

Grafik 3.6 Scatterplot Hubungan Belanja Modal dan PDRB Periode tahun 2012-2019 47 Grafik 3.7 Scatterplot Hubungan Pengeluaran Pemerintah dan Inflasi Tahun 2019 47 Grafik 3.8 Realisasi dan Pertumbuhan Dana Transfer Provinsi Maluku Utara ... 47

Grafik 3.9 Perkembangan Penyaluran Kredit Program ... 56

Grafik 3.10 Perkembangan Penyaluran KUR per Sektor ... 57

Grafik 3.11 Perkembangan Penyaluran KUR per Wilayah ... 58

Grafik 4.1 Rasio PAD terhadap Belanja Pemda tahun 2019 ... 64

Grafik 4.2 Realisasi PAD di Provinsi Maluku Utara Tahun 2019 ... 65

Grafik 4.3 Perkembangan Realisasi Belanja Kab/Kota di Provinsi Maluku Utara (dalam Miliar Rupiah) ... 70

Grafik 4.4 DPK Pemda Tahun 2019 ... 70

Grafik 5.1 Proporsi Realisasi Pendapatan Konsolidasian Tahun 2019 ... 84

Grafik 5.2 Perbandingan Pendapatan Konsolidasian Provinsi Maluku Utara Tahun 2018 dan 2019 (Miliar Rupiah) ... 84

(12)

KAJIAN FISKAL REGIONAL 2019

KANWIL DJPb PROV MALUKU UTARA

Grafik 5.3 Perbandingan Pendapatan Konsolidasian Pemerintah Pusat dan Daerah

Provinsi Maluku Utara tahun 2019 (Miliar Rupiah) ... 85

Grafik 5.4 Perubahan Pendapatan Perpajakan dalam Negeri dan Internasional Provinsi Maluku Utara tahun 2018 dan 2019 (Miliar Rupiah) ... 86

Grafik 5.5 Proporsi Pajak per Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku Utara tahun 2019 86 Grafik 5.6 Proporsi Realisasi Belanja Konsolidasian Provinsi Maluku Utara ... 89

Grafik 5.7 Perbandingan Belanja Konsolidasian Provinsi Maluku Utara Tahun 2018 dan 2019 (Miliar Rupiah) ... 90

Grafik 5.8 Perbandingan Belanja Konsolidasian Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi Maluku Utara tahun 2019 (Miliar Rupiah) ... 90

Grafik 5.9 Perubahan Belanja Konsolidasian Provinsi Maluku Utara tahun 2018 dan 2019 ... 91

Grafik 5.10 Proporsi Belanja Fungsi Konsolidasian Provinsi Maluku Utara tahun 2019 ... 94

Grafik 5.11 Nilai Korelasi antar Indikator Regional Provinsi Maluku Utara ... 95

Grafik 5.12 Proporsi Defisit Konsolidasian Provinsi Maluku Utara... 96

(13)

KAJIAN FISKAL REGIONAL 2019

KANWIL DJPb PROV MALUKU UTARA

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta Provinsi Maluku Utara ... 8

Gambar 2.1 Klasifikasi IPM Provinsi Maluku Utara ……….. 28 Gambar 7.1 Kerangka Berpikir Evaluasi Konvergensi Penanganan Stunting .. 122 Gambar 7.2 Status Pengawasan Dokumen Program Penanganan Stunting 130

(14)

KAJIAN FISKAL REGIONAL 2019

KANWIL DJPb PROV MALUKU UTARA

DAFTAR BOKS

Boks 2.1 Gubernur Mendorong Investasi Maluku Utara………. ... 15 Boks 2.2 Ekspor Produk Pertanian dari Maluku Utara … ... 17 Boks 2.3 Analisis Tipologi Klassen dan Penciptaan Klaster Perekonomian … ... 21

(15)

xv

KAJIAN FISKAL REGIONAL 2019

KANWIL DJPb PROV MALUKU UTARA

EXECUTIVE SUMMARY

Pertumbuhan ekonomi Maluku Utara tahun 2019 mencapai 6,13 persen. Capaian pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2019 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2018, namun di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,02 persen.

Dari sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi Maluku Utara ditopang ekspor luar negeri, investasi (Pembentukan Modal Tetap Bruto), konsumsi pemerintah, dan konsumsi rumah tangga. Sementara itu, neraca perdagangan Maluku Utara pada tahun 2019 mengalami surplus sebesar US$19,21 juta. Ekspor Maluku Utara sangat dipengaruhi oleh kegiatan produksi pengolahan hasil tambang sebab komoditas utama ekspor masih didominasi oleh hasil pertambangan.

Dari sisi penawaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh sektor industri konstruksi 9,21 persen, diikuti sektor jasa lainnya sebesar 8,18 persen serta perdagangan besar dan eceran sebesar 7,77 persen. PDRB per kapita Maluku Utara tercatat sebesar Rp31,48 juta, meningkat dari tahun sebelumnya sebesar Rp29,49 juta. Angka tersebut masih lebih rendah dibanding PDB per kapita nasional sebesar Rp59,1 juta. Dibandingkan dengan provinsi sekitar, PDRB per kapita Maluku Utara masih tertinggal dari provinsi Papua Barat dan Sulawesi Utara.

Penghitungan tingkat inflasi Maluku Utara pada tahun 2019 hanya diwakili kota Ternate sebagai satu-satunya kota inflasi di Maluku Utara menurut BPS Provinsi Maluku Utara. Tingkat inflasi y) mencapai 2,02 persen atau menurun dibanding inflasi (y-o-y) tahun 2018 sebesar 4,12 persen. Angka inflasi tahun 2018 menjadi yang tertinggi selama tiga tahun terakhir dan lebih tinggi daripada inflasi nasional pada akhir 2018. Tetapi tahun 2019, inflasi kota ternate lebih rendah dibanding inflasi nasional sebesar 2,72 persen. Dibandingkan kota lain di kawasan regional, inflasi di Kota Ternate tergolong rendah.

Capaian indeks pembangunan manusia (IPM) di Provinsi Maluku Utara pada tahun 2019 sebesar 68,7, lebih rendah dibandingkan capaian nasional sebesar 71,9. Angka ini meingkat sebesar 0,94 poin dibandingkan tahun 2018 yang sebesar 67,76. Meningkatnya IPM Maluku Utara terjadi pada semua komponen pembentuk yaitu: Dimensi Umur Panjang dan Hidup Sehat, Dimensi Pengetahuan, dan Dimensi Standar Hidup Layak.

(16)

xvi

KAJIAN FISKAL REGIONAL 2019

KANWIL DJPb PROV MALUKU UTARA

Persentase penduduk miskin di Maluku Utara mengalami kenaikan dari 6,67 persen

per periode Maret 2019 menjadi 6,91 persen per periode September 2019. Peningkatan terutama terjadi di daerah perdesaan, disebabkan oleh Nilai Tukar Petani yang masih dibawah 100 khususnya pada subsektor tanaman pangan dan tanaman perkebunan rakyat. Untuk kawasan regional NTP Maluku Utara yang dibawah 100 masih selevel dengan Sulawesi Utara dan Papua.

Ketimpangan pendapatan (Gini Ratio) di Provinsi Maluku Utara berada pada tingkat ketimpangan sedang (0,31), di bawah rasio gini nasional sebesar 0,38. Dibandingkan dengan Provinsi lain di kawasan regional, Provinsi Maluku Utara berada pada urutan ke empat terendah nasional dan merupakan yang terendah di wilayah Indonesia Timur. Pada sektor ketenagakerjaan, terjadi peningkatan tingkat pengangguran terbuka pada 2019 menjadi 4,97 persen dari 4,77 persen pada tahun 2018. Sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan dan perikanan merupakan sektor penyerap tenaga kerja terbanyak dari penduduk yang bekerja. Hal tersebut selaras dengan distribusi PDRB Malut yang didominasi sektor pertanian.

Pada tahun 2019, Provinsi Maluku Utara mendapatkan alokasi APBN untuk belanja pemerintah pusat sebesar Rp5,35 triliun. Angka ini mengalami penurunan sebesar 7,9 persen dibandingkan tahun 2018 yang sebesar Rp5,81 triliun. Realisasi belanja pemerintah pusat tahun 2019 mencapai 96,68 persen atau lebih tinggi dari tahun 2018 sebesar 96,04 persen. Realisasi penerimaan perpajakan tahun 2019 sebesar Rp2,36 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 28,9 persen dibanding tahun 2018. Sedangkan realisasi PNBP tahun 2019 mencapai Rp204,4 miliar atau menurun dari tahun 2018 sebesar Rp212,5 miliar.

Realisasi pendapatan pada APBD di seluruh Maluku Utara tahun 2019 naik Rp2,95 triliun dibanding tahun 2018 yang berasal dari pendapatan transfer. Sementara PAD tahun 2019 mengalami penurunan Rp152 miliar dibandingkan tahun 2018. Dari sisi belanja mengalami kenaikan realisasi dari sebelumnya Rp9,62 triliun pada tahun 2018, menjadi Rp11,41 triliun pada tahun 2019. Kenaikan belanja tersebut secara nominal yang paling besar terdapat pada belanja operasi.

Terkait Penerusan Pinjaman dan Kredit Program, saat ini tidak terdapat penerusan pinjaman kepada Pemda/Perusahaan Terbuka/BUMN/BUMD di Maluku Utara. Untuk kredit program, per tanggal 31 Desember 2019 penyaluran KUR di Maluku Utara selama mencapai Rp264,14 miliar meningkat dibanding penyaluran KUR tahun 2018 sebesar

(17)

xvii

KAJIAN FISKAL REGIONAL 2019

KANWIL DJPb PROV MALUKU UTARA

Rp258 miliar. Peningkatan KUR di tahun 2018 tidak terlepas dari meningkatnya target

penyaluran KUR yang ditetapkan Pemerintah.

APBD 2019 di Maluku Utara ditetapkan defisit (ekspansif) sebesar Rp194 miliar. Hal tersebut berkebalikan dari tahun 2018 dengan surplus Rp316 Miliar. Pembiayaan netto ditetapkan Rp566 miliar dengan motif untuk berjaga-jaga. Sampai dengan akhir tahun anggaran, realisasi pembiayaan netto tercatat 14,3 persen dibanding alokasi pembiayaan netto pada APBD.

Tingkat kemandirian setiap Kabupaten/Kota di Maluku Utara dilihat menggunakan rasio kontribusi PAD terhadap total pendapatannya. Penghitungan tersebut menghasilkan Kabupaten Kepulauan Sula sebagai daerah dengan tingkat kemandirian tertinggi. Sementara Kabupaten Taliabu menjadi daerah dengan tingkat kemandirian fiskal terendah dengan porsi PAD terhadap total pendapatan sebesar 0,47 persen.

Dalam lingkup Provinsi Maluku Utara, terdapat 5 (lima) BLUD yang semuanya merupakan Rumah Sakit Umum Daerah. Kelima RSUD ini relatif baru dalam menjalankan bisnisnya berbentuk BLUD. RSUD Labuha dibentuk tahun 2015. RSUD Dr. H. Chasana Boesoerie dibentuk tahun 2017. RSUD Tobelo, RSUD Soasio Tidore dan RSUD Jailolo dibentuk tahun 2018. Selain lima RSUD tersebut, Kanwil DJPb Provinsi Maluku Utara juga mendorong 8 RSUD lainnya untuk segera menerapkan pola keuangan BLUD.

Realisasi pendapatan konsolidasian Tahun 2019 meningkat 85,63 persen dibanding realisasi tahun 2018 atau berkisar Rp2,5 triliun. Pendapatan Pemerintah Pusat didominasi oleh penerimaan dari sektor perpajakan sebesar Rp1.832,81 miliar (89,61 persen dari total pendapatan pemerintah pusat). Sementara pendapatan pemerintah daerah tercatat sebesar Rp10.598 miliar, didominasi oleh penerimaan dari transfer Pemerintah Pusat.

Dari sisi belanja, realisasi belanja konsolidasian mencapai Rp16.071,5 miliar atau meningkat 4,76 persen dibanding tahun 2017. Belanja Pemerintah Pusat dan Daerah didominasi untuk belanja barang. Berdasarkan fungsi, belanja konsolidasian di Maluku Utara didominasi oleh belanja untuk fungsi pelayanan umum sebesar 30,98 persen dan fungsi ekonomi sebesar 20,03 persen. Porsi belanja konsolidasian menurut fungsi menunjukkan belum terpenuhinya mandatory spending untuk fungsi pendidikan dan fungsi kesehatan.

(18)

xviii

KAJIAN FISKAL REGIONAL 2019

KANWIL DJPb PROV MALUKU UTARA

Realisasi belanja pemerintah yang merupakan komponen pengeluaran pemerintah

pada pembentukan PDRB memberikan kontribusi sebesar 31,22% dari PDRB. Kontribusi tersebut merupakan terbesar kedua setelah Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga. Belanja fungsi pendidikan dengan porsi 14,71 persen memiliki hubungan positif dengan indikator pendidikan berupa pertumbuhan Angka Partisipasi Murni dan Angka Partisipasi Kasar. Sementara Belanja fungsi kesehatan dengan porsi 8,81 persen memiliki hubungan positif dengan indikator kesehatan berupa pertumbuhan jumlah fasilitas kesehatan namun memiliki hubungan negatif dengan pertumbuhan tenaga kesehatan. Pemerintah Daerah perlu melakukan evaluasi agar belanja yang telah dikeluarkan dapat mendukung sasaran pembangunan.

Berdasarkan analisis Input-Output, Dynamic Location Quotient (DLQ), dan Analisis

Shift- Share diketahui bahwa yang menjadi leading sector atau sektor unggulan dan

tumbuh positif di Maluku Utara, yaitu pertambangan dan penggalian; Industri Pengolahan; Perdagangan Besar, Eceran, Reparasi Mobil dan Sepedah Motor; Transportasi dan Pergundangan; Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib; Jasa Pendidikan; dan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial. Sektor unggulan yang sedang mengalami penurunan kinerja adalah sektor: Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan. Meski sedang mengalami penurunan kinerja, kegiatan pada sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan, selalu memberikan kontribusi terbesar pada PDRB Maluku Utara, menyerap tenaga kerja yang banyak.

Selain sektor unggulan, ada pula sektor-sektor yang potensial unggul. Berdasarkan analisis Input-Output, sektor pariwisata adalah sektor yang paling potensial untuk dikembangkan. Hal tersebut mengingat bahwa Maluku Utara kaya akan keindahan alam dan warisan agar budaya. Potensi tersebut perlu didukung dari sisi alokasi anggaran dan jaminan akan iklim investasi untuk sektor pariwisata.

Permasalahan dan tantangan perekonomian yang dihadapi oleh Maluku Utara antara lain meningkatnya inflasi, meningkatnya angka kemiskinan, dan ketimpangan pendapatan yang semakin tinggi. Berdasarkan analisis SWOT yang digunakan, beberapa solusi untuk meningkatkan sektor pertanian dan perikanan ialah dengan pengembangan industri agrobisnis tanaman kelapa (hilirisasi), hortikultura, industri pengolahan ikan, dan pemanfaatan pembiayaan murah untuk UMKM di sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan.

Salah satu solusi yang direkomendasikan untuk menghadapi tantangan perekonomian di Maluku Utara adalah pemanfaatan dana desa untuk BUMDes di sektor

(19)

xix

KAJIAN FISKAL REGIONAL 2019

KANWIL DJPb PROV MALUKU UTARA

pertanian, perkebunan, dan perikanan. Tahun 2018, sebanyak Rp786,2 miliar dana

desa disalurkan kepada 1.063 desa di seluruh Maluku Utara melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara. Sudah empat tahun berjalan, berbagai output dana desa sudah dapat dinikmati masyarakat desa seperti jalan desa, jalan tani, jembatan desa, selokan, pelatihan masyarakat dan lainnya.

(20)

1

INDIKATOR

MAKRO

EKONOMI

Nilai Tukar Rupiah

Rp13.901

Suku Bunga

5,00 %

2,72 %

Inasi

2

INDIKATOR

KESEJAHTERAAN

Indeks Pembangunan Manusia

Tingkat Kemiskian

Gini Rasio

2018: 67,76 2019: 68,7

Desa: 6,91 Kota: 4,24

Malut: 0,31 Nasional: 0,38

Kondisi Ketenagakerjaan Malut

DASHBOARD MAKRO FISKAL REGIONAL

(21)

3

PERKEMBANGAN

APBN

4

PERKEMBANGAN

APBD

DASHBOARD MAKRO FISKAL REGIONAL

Belanja

Pendapatan

Belanja

Pendapatan

(22)

DASHBOARD MAKRO FISKAL REGIONAL

5

CAPAIAN

OUTPUT

PROGRAM

Sektor

Infrastruktur

Sektor Pendidikan

Jumlah Pembangunan: 98

Jumlah Penggadaan: 1.022

Sektor Kesehatan

Jumlah Pembangunan: 1.094

Jumlah Penggadaan: 692

(23)

SASARAN PEMBANGUNAN

DAN TANTANGAN DAERAH

PRIORITAS PEMBANGUNAN

DAERAH MALUKU UTARA

PEMBANGUNAN

SUMBER DAYA MANUSIA

PENGEMBANGAN INVESTASI

PERCEPATAN PEMBANGUNAN

INFRASTRUKTUR

(24)

BAB I

SASARAN PEMBANGUNAN

DAN TANTANGAN DAERAH

(25)

KAJIAN FISKAL REGIONAL 2019

KANWIL DJPb PROV MALUKU UTARA

BAB I SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN

DAERAH

1.1 PENDAHULUAN

Sejak dimulainya era otonomi daerah, Pemerintah Daerah memiliki kewenangan untuk menentukan dan menyelenggarakan pembangunan di wilayahnya. Dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia, sasaran pembangunan di daerah harus selaras dan sinkron dengan arah kebijakan Pemerintah Pusat. Penyusunan sasaran pembangunan sudah seyogyanya memperhatikan potensi dan tantangan daerah sebagai upaya untuk memberi solusi atas isu-isu strategis di daerah.

1.2 TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

1.2.1 Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Tujuan dan sasaran pembangunan daerah tidak terlepas dan harus sejalan dengan pembangunan nasional. Tahun 2019 merupakan tahun kelima penjabaran lima tahunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Maluku Utara. RPJMD Provinsi Maluku Utara merupakan penjabaran dari visi dan misi Kepala Daerah terpilih yakni “Maluku Utara CINTA 2019”. Kata CINTA dalam visi tersebut memiliki makna terciptanya masyarakat Maluku Utara yang Cerdas, Indah, Nikmat, Taqwa, dan Aman pada tahun 2019.

Visi Cerdas mengandung arti terwujudnya sumber daya manusia yang berkualitas, unggul, amanah, dan berdaya saing. Indah memiliki arti terwujudnya pemerataan sumber daya (ekonomi) dan Nikmat yang memiliki arti terwujudnya terpenuhinya kebutuhan dasar (ekonomi). Taqwa mengandung arti terwujudnya kehidupan beragama dan berbudaya dalam masyarakat, serta penyelenggaraan pemerintahan yang melayani dan bersih merupakan arti dari Aman.

Untuk mewujudkan visi tersebut, Pemerintah Daerah Provinsi Maluku Utara menetapkan misi pokok pembangunan daerah meliputi kualitas SDM, Pemerataan dan Pengembangan Ekonomi Wilayah, Agama dan Budaya, serta tata kelola aparatur Pemerintah. Misi tersebut selanjutnya dituangkan ke dalam tujuan dan sasaran pembangunan daerah selama 5 (lima) tahun. Pembangunan di bidang ekonomi menjadi

(26)

KAJIAN FISKAL REGIONAL 2019

KANWIL DJPb PROV MALUKU UTARA

fokus pembangunan daerah yang tergambar dari dituangkannya dua misi bidang ekonomi yaitu Indah dan Nikmat.

Beberapa tujuan dan sasaran strategis yang berpengaruh pada penetapan kebijakan fiskal serta perkembangan ekonomi regional tertuang dalam tabel berikut :

Visi Misi Tujuan Sasaran

Cerdas Membangun Masyarakat yang berkualitas dan Mandiri

Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia

Meningkatnya Kualitas SDM Meningkatnya jumlah sarana dan prasarana di setiap jenjang

pendidikan Mewujudkan masyarakat

yang sehat

Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan dasar dan

lanjutan di setiap kab/kota

Indah

Mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi serta meningkatkan nilai tambah produksi melalui pemanfaatan SDA secara

berkelanjutan

Memperluas kegiatan usaha serta mewujudkan

swasembada pangan

Terwujudnya kegiatan usaha dan industri yang berbasis SDA

Pertanian yang mampu mewujudkan swasembada

pangan Meningkatkan penghasilan

masyarakat dan lapangan pekerjaan

Meningkatnya lapangan kerja yang berpihak pada tenaga kerja

lokal Nikmat Mempercepat pembangunan infrastruktur untuk menunjang pengembangan ekonomi wilayah Meningkatkan pelayanan sistem jaringan jalan

Terlaksananya pengembangan jaringan jalan yang menjangkau

kawasan strategis Meningkatkan layanan

listrik dan telekomunikasi

Meningkatnya jangkauan layanan listrik dan

telekomunikasi Taqwa beragama dan berbudaya Membangun kehidupan

Mewujudkan kehidupan masyarakat yang religius dan berkepedulian sosial

Terwujudnya tata kehidupan yang religius dan kepedulian

sosial yang meningkat Mengembangkan seni dan

budaya

Terwujudnya seni dan budaya untuk memperkokoh jati diri

masyarakat Aman

Mewujudkan Pemerintahan yang melayani, bersih, dan

berwibawa melalui perbaikan tata kelola

Mewujudkan pelayanan publik yang prima

Meningkatnya integritas dan profesionalisme para aparatur

Meningkatnya layanan yang berorientasi pada masyarakat Menciptakan organisasi

pemerintahan yang menjalankan fungsi

pelayanan

Terciptanya tata kelola sesuai kaidah good governance Terwujudnya organisasi yang

tepat fungsi dan ukuran (rightsizing)

Sumber : Pemerintah Provinsi Maluku Utara (2019)

Penetapan tujuan dan sasaran strategis pembangunan daerah berimbas pada pembangunan pada masing-masing sektor. Sektor pendidikan dan kesehatan menjadi sektor yang paling mendapat perhatian dalam kaitan untuk mencapai terwujudnya masyarakat Maluku Utara yang berkualitas dan mandiri. Hal tersebut sejalan dengan kebijakan nasional yang memprioritaskan pembangunan di bidang pendidikan dan kesehatan.

Sektor lain yang menjadi perhatian Pemerintah Daerah adalah Pertanian dan Infrastruktur. Sektor pertanian merupakan sektor yang memiliki kontribusi terbesar terhadap pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Maluku Utara.

Tabel 1.1 Tujuan dan Sasaran Strategis Maluku Utara 2015-2019

(27)

KAJIAN FISKAL REGIONAL 2019

KANWIL DJPb PROV MALUKU UTARA

Sejalan dengan tujuan pembangunan daerah untuk meningkatkan penciptaan lapangan kerja, sektor pertanian merupakan sektor yang memberikan lapangan pekerjaan terbesar di Maluku Utara. Pembangunan infrastruktur seperti jalan, kelistrikan, dan jaringan telekomunikasi juga merupakan salah satu prioritas pembangunan. Ketersediaan infrastruktur akan memberikan multiplier effect bagi seluruh aspek pembangunan daerah.

1.2.2 Berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah

Sebagai penjabaran dari RPJMD, Pemerintah Daerah setiap tahun menetapkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Penetapan RKPD didasarkan pada rencana kebutuhan tahunan disesuaikan dengan road map pembangunan jangka menengah yang tertuang pada RPJMD. Tahun 2019 merupakan tahun terakhir pelaksanaan RPJMD 2015-2019. RKPD 2019 fokus pada optimalisasi pemanfaatan seluruh sumber daya untuk mengejar pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan daerah dalam RPJMD.

Penyusunan RKPD Maluku Utara 2019 dilaksanakan dengan mempertimbangkan Arah Kebijakan Pemerintah Pusat melalui 5 (lima) prioritas pembangunan nasional 2019 dalam menjabarkan 9 (sembilan) agenda Nawa Cita dan Arah Pengembangan wilayah Provinsi Maluku Utara dalam RKP 2019. Penyusunan RKPD juga memperhatikan arah kebijakan RPJMD Provinsi Maluku Utara tahun 2014 – 2019 yang memuat Gebrakan CINTA Gosale Puncak sebagai agenda pembangunan strategis untuk mewujudkan visi Maluku Utara CINTA 2019.

Berdasarkan hal tersebut dan memperhatikan isu strategis, maka RKPD Provinsi Maluku Utara Tahun 2019 ini mengambil tema pembangunan : “Pembangunan SDM, infrastruktur dan pengembangan investasi”, serta diarahkan pada 3 (tiga) prioritas pembangunan daerah, yaitu :

a. Pembangunan Sumber Daya Manusia; b. Pengembangan Investasi;

c. Percepatan pembangunan infrastruktur.

Adapun untuk mencapai tujuan pembangunan daerah 2019, ditetapkan sasaran pembangunan dengan mengikuti prioritas pembangunan yang disesuaikan dengan prioritas-prioritas pembangunan daerah Maluku Utara sebagai berikut:

a. Prioritas 1, Pembangunan sumberdaya manusia di tahun 2019 dijabarkan ke dalam lima belas sasaran pembangunan;

(28)

KAJIAN FISKAL REGIONAL 2019

KANWIL DJPb PROV MALUKU UTARA

b. Prioritas 2, Pengembangan investasi di tahun 2019 dijabarkan ke dalam enam sasaran pembangunan;

c. Prioritas 3, Percepatan pembangunan infrastruktur di tahun 2019 dijabarkan ke dalam lima sasaran pembangunan.

1.3 TANTANGAN DAERAH 1.3.1 Tantangan Ekonomi Daerah

Untuk mencapai visi dan misi sesuai RPJMD 2015-2019, berbagai tantangan dihadapi oleh Pemerintah Daerah. Dalam aspek ekonomi daerah, tantangan terbesar adalah pemerataan pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah Maluku Utara. Perekonomian Maluku Utara didominasi dari aktivitas perekonomian pada sektor pertanian, perkebunan, dan kehutanan. Tetapi pertumbuhan sektor tersebut masih tertinggal dibanding sektor pertambangan, pengolahan, dan perdagangan.

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku Utara (2019)

Tantangan pemerataan ekonomi merupakan salah satu isu penting dalam aspek ekonomi di Maluku Utara. Kesenjangan perekonomian terindikasi dari besarnya sumber pertumbuhan yang disumbangkan oleh sektor pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 21,92 persen. Adapun share aktivitas perdagangan di Maluku Utara terpusat pada Kota Ternate yang merupakan pintu gerbang perdagangan Maluku

6% 6% 6% 17% 15% 9% 4% 4% 27% 7% Halmahera Barat Halmahera Tengah Kepulauan Sula Halmahera Selatan Halmahera Utara Halmahera Timur Pulau Morotai Pulau Taliabu Ternate Tidore Kepulauan Ternate Halsel Halut Grafik 1.1 PDRB Kab/ Kota di Maluku Utara tahun 2018

(29)

KAJIAN FISKAL REGIONAL 2019

KANWIL DJPb PROV MALUKU UTARA

Utara. PDRB kota Ternate yang didominasi oleh sektor perdagangan besar dan eceran tercatat sebagai PDRB tertinggi di Maluku Utara yang mencapai 26 persen dari keseluruhan PDRB di Maluku Utara. Adapun rata-rata PDRB di Kabupaten/Kota lainnya di Maluku Utara sebesar 7 hingga 8 persen dari total PDRB Maluku Utara.

Tantangan selanjutnya adalah ketergantungan pertumbuhan ekonomi terhadap sumber-sumber daya alam yang bersifat terbatas seperti pertambangan komoditas nikel. Pada masa eksploitasi, produksi mineral hasil tambang tentunya memberikan dampak yang besar bagi perekonomian Maluku Utara. Namun demikian, keterbatasan sumber daya tersebut menyebabkan dampak ekonomi yang terbatas pula. Selain itu, eksplorasi dan eksploitasi tambang memiliki dampak lingkungan dan sosial yang tinggi sehingga kerap sangat terpengaruh oleh kebijakan Pemerintah Pusat.

1.3.2 Tantangan Sosial Kependudukan

Dari aspek sosial kependudukan, berbagai parameter sosial kependudukan seperti demografi meliputi jumlah dan struktur penduduk, tingkat pendidikan dan lainnya. Selain pemerataan ekonomi, Maluku Utara juga memiliki tantangan pemerataan jumlah penduduk. Jumlah penduduk Maluku Utara pada tahun 2018 sebanyak 1.232.632 dengan laju pertumbuhan sebesar 2,05 persen per tahun. Ketimpangan jumlah penduduk tergambar jelas pada kepadatan penduduk di masing-masing kabupaten/ kota di wilayah Maluku Utara.

Sumber: BPS Provinsi Maluku Utara

Jika dibandingkan dengan luas wilayah maka tingkat kepadatan penduduk mencapai 37,79 jiwa/km2. Kota Ternate sebagai pusat perdagangan dan bisnis memiliki

kepadatan yang paling tinggi di Maluku Utara. Kepadatan penduduk Kota

2.002,97

67,19 60,36 55,36 48,01 13,71 27,89 17,28 25,85 19,90

Ternate Halbar Tidore Sula Halut Haltim Halsel Taliabu Morotai Halteng

Grafik 1.2 Kepadatan Penduduk per Kabupaten Kota (Jiwa/Km2)

(30)

KAJIAN FISKAL REGIONAL 2019

KANWIL DJPb PROV MALUKU UTARA

Ternate mencapai 2.002,97 jiwa per km2 atau jauh di atas kepadatan penduduk di

kabupaten/kota lain. Adapun kabupaten/kota selain Kota Ternate yang mempunyai kepadatan penduduk lebih tinggi dari kepadatan penduduk provinsi adalah Halmahera Barat (67,19 jiwa per km²), Tidore Kepulauan (60,36 jiwa per km²), Kepulauan Sula (55,36 jiwa per km²) dan Halmahera Utara (48,01 jiwa per km2). Sedangkan kabupaten

dengan jumlah kepadatan penduduk terendah adalah Kabupaten Halmahera Timur (13,71 jiwa per km2).

Komposisi kelompok umur penduduk provinsi Maluku utara pada tahun 2018 di dominasi oleh kelompok umur produktif (15 – 64 tahun) yaitu berjumlah 771.987 jiwa dan disusul oleh kelompok umur (0-14 tahun) yang berjumlah 423.068 jiwa, sedangkan kelompok umur usia tua (65 tahun keatas) berjumlah 37.577 jiwa. Untuk komposisi penduduk menurut jenis kelamin jumlah penduduk laki-laki adalah 628.572 jiwa dan penduduk perempuan adalah 604.060 jiwa.

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku Utara (2019)

Maluku Utara memiliki potensi demografi berupa tingginya jumlah penduduk usia produktif. Jumlah penduduk yang tergolong produktif (rentang umur 15 – 64 tahun) mencapai 62,63 persen dari total penduduk yang ada. Sebanyak 51,05 persen dari usia produktif merupakan penduduk berjenis kelamin laki-laki. Banyaknya penduduk usia produktif menjadi modal yang sangat berharga dalam mewujudkan sasaran pembangunan yang ditetapkan.

216.067 394.167 18.338 207.001 377.820 19.239 (100.000) 100.000 300.000 500.000 0 - 14 (bukan usia produktif)

15 - 64 (Usia Produktif) Di atas 65 (bukan usia produktif)

Perempuan Laki-laki Grafik 1.3 Jumlah Penduduk Menurut kelompok Umur dan Jenis Kelamin 2018

(31)

KAJIAN FISKAL REGIONAL 2019

KANWIL DJPb PROV MALUKU UTARA

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku Utara (2019)

Sejalan dengan hal tersebut, prioritas pembangunan daerah diarahkan pada peningkatan kualitas SDM. Apabila disandingkan dengan salah satu indikator kualitas SDM yakni Indeks Pembangunan Manusia, sasaran peningkatan kualitas SDM menunjukkan adanya peningkatan. Namun demikian, kualitas pembangunan manusia di Maluku Utara masih tergolong ke dalam kategori sedang atau masih di bawah rata-rata pembangunan manusia di Indonesia yang tergolong tinggi. Hanya dua kota yang tergolong dalam kategori sangat tinggi dan tinggi yaitu Kota Ternate (sangat tinggi 80,03) dan Kota Tidore Kepulauan (Tinggi 70,83).

1.3.3 Tantangan Geografi Wilayah

Maluku Utara termasuk daerah provinsi kepulauan, karena terdiri dari banyaknya gugusan pulau yang ada dengan sebaran pulau mencapai 805 buah pulau. Luas wilayah lautan Maluku Utara mencapai 114.288,94 km2 atau mencapai 78,39 persen dari total

luas wilayah Maluku Utara 145.801,10 km2. Dengan bentang wilayah tersebut, Maluku

Utara memiliki potensi ekonomi yang sangat besar dari sektor perikanan dan kelautan, serta pariwisata bahari. Namun demikian, kondisi geografis tersebut juga menghadirkan berbagai tantangan yang dihadapi.

66,63 67,2 67,76 68,7 70,18 70,81 71,39 71,92 2016 2017 2018 2019

Maluku Utara Nasional

Grafik 1.4 Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia Maluku Utara

(32)

KAJIAN FISKAL REGIONAL 2019

KANWIL DJPb PROV MALUKU UTARA

Secara geografis Provinsi Maluku Utara terletak antara 3o Lintang Utara sampai 3o

Lintang Selatan dan 124o – 129o Bujur Timur. Sementara itu apabila dilihat dari posisi

geostrategis, Provinsi Maluku Utara terletak pada posisi perbatasan negara Indonesia dengan perairan internasional, yakni terhadap Laut Pasifik (Negara Palau) dan pada perairan yang relatif tidak jauh dengan perairan negara Filipina. Secara administratif, Maluku Utara memiliki batas wilayah :

a. Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Halmahera; b. Sebelah Barat berbatasan dengan Laut Maluku;

c. Sebelah Utara berbatasan dengan Samudera Pasifik; dan d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Seram

Koneksitas antar pulau menjadi tantangan terbesar dalam pembangunan dilihat dari sudut pandang geografis. Sebaran penduduk yang terbentang dari pulau satu ke pulau lainnya menimbulkan biaya transportasi yang relatif tinggi dibanding wilayah daratan. Ketersediaan infrastruktur seperti jalan baru dapat menekan biaya koneksitas antar daerah dalam satu pulau, tetapi belum mampu menjadi solusi koneksitas antar

Gambar 1.1 Peta Provinsi Maluku Utara

(33)

KAJIAN FISKAL REGIONAL 2019

KANWIL DJPb PROV MALUKU UTARA

pulau. Besarnya biaya transportasi antar pulau turut berdampak pada melambatnya pergerakan SDM, barang dan jasa, serta perekonomian antar wilayah.

Tantangan pada aspek geografi wilayah membutuhkan penanganan yang komprehensif dengan mengutamakan aspek peningkatan kualitas SDM. Dengan SDM yang unggul, kondisi geografis yang dimiliki oleh Maluku Utara dapat diubah menjadi potensi atau peluang bagi pembangunan daerah. Kualitas SDM di daerah pesisir mutlak diperlukan untuk dapat mengatasi kesenjangan ekonomi di daerah tersebut. Dengan SDM yang unggul, maka berbagai potensi ekonomi di wilayah pesisir seperti budidaya perikanan, eksploitasi ikan tangkap, serta wisata bahari dapat dimanfaatkan dengan baik.

Sektor perikanan yang tergabung dengan pertanian dan kehutanan menjadi sektor yang mendominasi struktur perekonomian di Maluku Utara sebesar 21,92%. Namun, laju pertumbuhan sektor ini hanya sekitar 4 persen atau di bawah laju pertumbuhan rata-rata yang berkisar 6-7 persen. Pemanfaatan potensi geografis Maluku Utara yang dianugerahi keanekaragaman hayati laut melalui tangan-tangan SDM yang berkualitas dengan sendirinya akan mendorong petumbuhan ekonomi Maluku Utara.

(34)

BAB 2

PERKEMBANGAN

DAN ANALISIS

EKONOMI REGIONAL

Pertumbuhan Ekonomi

Maluku Utara 2018

6,13 %

Inflasi 2019

2,02 %

Pengangguran

4,97 %

Kemiskinan

6,91 %

Gini Ratio

0,31

(35)

BAB II

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS

EKONOMI REGIONAL

(36)

10

KAJIAN FISKAL REGIONAL 2019

KANWIL DJPb PROV MALUKU UTARA

BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI

REGIONAL

Perekonomian Maluku Utara pada tahun 2019 mencapai 6,13 persen (y-on-y). Inflasi mencapai angka 2,02 persen (y-on-y) dan ekspor mencapai 13.975 ribu ton atau setara dengan US$854,14 juta. Sementara itu, tingkat pengangguran terbuka tahun 2019 tercatat sebesar 4,97 persen dan jumlah penduduk miskin sebanyak 6,91 persen.

Indikator 2017 2018 2019 Keterangan

Pertumbuhan Ekonomi (%) 7,67 7,92 6,13 Negatif Inflasi (%) 1,97 4,12 2,02 Positif Ekspor (ribu ton) 2.486 11.014 13.975 Positif Ekspor (US$ juta) 272,09 676,19 854,14 Positif Pengangguran (%) 5,33 4,77 4,97 Negatif Kemiskinan (%) 6,44 6,62 6,91 Negatif Rasio Gini 0,330 0,336 0,31 Negatif

Sumber : BPS Provinsi Maluku Utara (2019)

Capaian pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2019 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2018, namun di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,02 persen. Untuk ekspor mengalami peningkatan dalam tiga tahun terakhir. Tingkat pengangguran tahun 2019 mencatat tren negatif karena mengalami kenaikan dibanding tahun 2018.

Perekonomian Maluku Utara mengalami inflasi sebesar 2,02 persen yang menurun dibanding tahun 2018 sebesar 4,12 persen. Penurunan pertumbuhan ekonomi sejalan dengan peningkatan angka kemiskinan pada tahun 2019. Angka kemiskinan di Maluku Utara tahun 2019 tercatat meningkat 29 basis poin menjadi 6,91 persen dibanding tahun 2018 sebesar 6,62 persen.

2.1 INDIKATOR MAKROEKONOMI FUNDAMENTAL 2.1.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Maluku Utara atas dasar harga berlaku (ADHB) tahun 2019 Rp39.716 miliar, lebih besar dibanding tahun 2018 sebesar Rp36.497,6 miliar. Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) tahun 2019 mencapai Rp26.586miliar, lebih besar dibanding tahun 2018 sebesar Rp25.050,1miliar. Secara nasional, Produk Domestik Bruto (PDB) ADHB pada tahun

Tabel 2.1 Perkembangan Ekonomi Makro Regional Provinsi

(37)

11

KAJIAN FISKAL REGIONAL 2019

KANWIL DJPb PROV MALUKU UTARA

2019 mencapai Rp15.833,9Triliun. Perekonomian Maluku Utara menyumbang 0,25

persen terhadap perekonomian nasional yang diukur dari kontribusi PDRB terhadap PDB.

2.1.1.1 Pertumbuhan Ekonomi

Sebagaimana disajikan pada tabel 2.2, pertumbuhan ekonomi Maluku Utara tahun 2019 mengalami penurunan menjadi sebesar 6,13 persen atau lebih rendah dari tahun 2018 sebesar 7,92 persen. Penurunan ini dikarenakan terjadi perlambatan di Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian, Industri Pengolahan serta Pertanian, Kehutanan dan Perikanan.

Wilayah 2017 2018 2019 Laju Pertumbuhan

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 2017 2018 2019

Maluku Utara 7,61 6,99 7,76 8,30 7,90 7,31 8,17 8,25 7,70 7,49 4,12 5,38 7,67 7,92 6,13 Nasional 5,01 5,01 5,06 5,19 5,06 5,27 5,17 5,18 5,07 5,05 5,02 4,97 5,07 5,17 5,02

Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Pusat dan BPS Provinsi Malut (2019, diolah)

Grafik 2.1 disamping menunjukkan dalam kurun waktu empat tahun terakhir, perekonomian Maluku Utara selalu memiliki pertumbuhan yang tergolong tinggi dibanding provinsi-provinsi terdekat. Bahkan selama dua tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Maluku Utara melesat menjadi yang paling tinggi dibandingkan seperti Sulawesi Utara, Maluku, dan Papua Barat. Bahkan pada tahun 2019, seluruh provinsi di kawasan regional mencatatkan pertumbuhan di atas

pertumbuhan nasional. Sumber : Badan Pusat Stastistik (2019) 2.1.1.2 Nominal PDRB

1) PDRB sisi permintaan

PDRB sisi permintaan diperoleh melalui pendekatan pengeluaran yang menjelaskan bagaimana PDRB suatu wilayah digunakan untuk memenuhi kebutuhan permintaan. Faktor yang dominan mendorong pertumbuhan ekonomi Maluku Utara

0 2 4 6 8 102015 2016 2017 2018 2019

Malut Nasional Sulut

Maluku PapBar Tabel 2.2 Laju Pertumbuhan PDRB Maluku Utara dan Nasional Berdasarkan Harga Konstan (y-o-y) Grafik 2.1 Perkembangan Laju Pertumbuhan Ekonomi di Kawasan Regional

(38)

12

KAJIAN FISKAL REGIONAL 2019

KANWIL DJPb PROV MALUKU UTARA

Tahun 2019 dari sisi permintaan adalah ekspor luar negeri, investasi (Pembentukan

Modal Tetap Bruto), konsumsi pemerintah, dan konsumsi rumah tangga.

Terjadi peningkatan PDRB ADHB pada komponen ekspor luar negeri menjadi sebesar Rp12,53Triliun dari tahun sebelumnya Rp9,85Triliun. Distribusi PDRB dari komponen ekspor juga meningkat menjadi menjadi 31,54 persen. Distribusi PDRB masih dominan dipengaruhi oleh konsumsi rumah tangga sebesar 54,26 persen. Meningkatnya hampir seluruh komponen pengeluaran tidak diikuti oleh komponen net ekspor antar daerah. Selama tiga tahun terakhir, komponen ini selalu memiliki nilai negatif dan menghambat laju PDRB.

Komponen Pengeluaran PDRB ADHB (Triliun Rupiah) PDRB ADHK (Triliun Rupiah) Laju Pertumbuhan ADHK (%) Distribusi ADHB (%) 2017 2018 2019 2017 2018 2019 2017 2018 2019 2017 2018 2019 Konsumsi Rumah Tangga 18,36 19,99 21,55 13,17 13,74 14,29 5,11 4,38 3,98 56,89 54,79 54,26 Konsumsi LNPRT 0,38 0,46 0,57 0,28 0,32 0,38 7,98 14,08 20,24 1,19 1,26 1,44 Konsumsi Pemerintah 9,89 11,11 12,19 6,66 6,98 7,59 3,63 4,72 8,80 30,66 30,45 30,69 PMTB 9,96 11,73 19,18 7,37 8,13 13,58 14,95 10,26 67,06 30,86 32,14 48,30 Perubahan Inventori -0,12 0,52 -0,71 -0,83 0,37 -0,47 - - - -0,39 1,43 -1,78 Ekspor Luar Negeri 3,70 9,85 12,53 3,38 7,48 9,06 680,35 121,49 21,15 11,48 26,99 31,54 Impor Luar Negeri 2,04 4,14 11,49 1,56 2,76 7,73 -35,65 77,40 180,15 6,34 11,35 28,93 Net Ekspor Antar Daerah -7,86 -13,03 -14,11 -6,01 -9,22 -10,12 -166,3 -53,24 -9,77 -24,35 -35,71 -35,52 P D R B 32,27 36,49 39,71 23,21 25,05 26,58 7,67 7,92 6,13 100 100 100

Sumber: BPS Provinsi Maluku Utara (2019)

a) Konsumsi Rumah Tangga

Komponen konsumsi rumah tangga merupakan komponen struktur pembentuk PDRB tertinggi dengan kontribusi sebesar 54,26 persen. Namun, laju pertumbuhan konsumsi rumah tangga selalu mengalami perlambatan selama tiga tahun terakhir. Perlambatan pertumbuhan konsumsi rumah tangga terkonfirmasi dari turunnya Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan III 2019 ke titik terendah selama lima tahun terakhir ke level 98,08 (grafik 2.2), namun pada akhir Triwulan IV 2019 mampu

Tabel 2.3 PDRB Maluku Utara Sisi Permintaan Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) dan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK)

(39)

13

KAJIAN FISKAL REGIONAL 2019

KANWIL DJPb PROV MALUKU UTARA

meningkat menjadi level 104,24. Tertahannya harga komoditi utama Maluku Utara

seperti kopra, pala, dan cengkeh turut memberikan andil terhadap turunnya komsumsi rumah tangga.

Sumber: BPS Provinsi Maluku Utara (2019)

b) Investasi

Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) memiliki kontribusi sebesar 48,30 persen terhadap struktur PDRB, terbesar kedua setelah konsumsi rumah tangga. Pertumbuhan investasi tidak terlepas dari kebijakan larangan ekspor mineral bahan mentah. Larangan tersebut berdampak pada peningkatan investasi (PMTB) berupa impor barang modal untuk pembangunan smelter, pembangunan listrik, dan cold storage di Maluku Utara. Laju pertumbuhan PMTB pada tahun 2019 meningkat cukup signifikan menjadi 67,06 persen dibanding tahun 2018 yang mencapai 10,26 persen. Ini menunjukkan adanya pembangunan dalam bentuk belanja modal yang dilakukan sebagai investasi pendukung sektor pertambangan.

Arsyad (1999) menyatakan bahwa investasi merupakan salah satu faktor yang menentukan dalam perumusan target pertumbuhan ekonomi sebelum melakukan perencanaan pembangunan ekonomi. Untuk menentukan target secara realistis dibutuhkan indikator yang berkaitan dengan investasi. Incremental Capital Output Rasio (ICOR) merupakan indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui berapa investasi yang diperlukan agar ekonomi tumbuh sesuai dengan target yang telah ditentukan. ICOR merupakan besaran perbandingan pertambahan modal dengan pertambahan pendapatan. Semakin rendah koefisien ICOR, semakin efisien perekonomian suatu wilayah pada suatu waktu tertentu.

129,95 98,13 98,08 104,24 95 115 135 Q1 2016 Q2 2016 Q3 2016 Q4 2016 Q1 2017 Q2 2017 Q3 2017 Q4 2017 Q1 2018 Q2 2018 Q3 2018 Q4 2018 Q1 2019 Q2 2019 Q3 2019 Q4 2019

Indeks Tendensi Konsumen Grafik 2.2

Perkembangan Indeks Tendensi Konsumen

(40)

14

KAJIAN FISKAL REGIONAL 2019

KANWIL DJPb PROV MALUKU UTARA

ICOR dapat diterapkan untuk menganalisa investasi di Provinsi Maluku Utara.

Secara matematis, ICOR dihitung menggunakan rumus :

Sumber: Aplikasi MEBE dan BPS Provinsi Maluku Utara (2019, diolah)

Grafik 2.3 merupakan hasil perhitungan ICOR dari tahun 2015-2019. ICOR tahun 2019 menunjukkan angka yang cukup tinggi 5,96. Widodo (1990) menyatakan bahwa, produktivitas investasi dapat dikatakan baik apabila nilai ICOR berada pada kisaran 3 - 4. Nilai ICOR Provinsi Maluku Utara yang di atas 4 merupakan peringatan bagi Pemerintah untuk memperhatikan hal ini dikarenakan angka ini menunjukkan bahwa terdapat indikasi investasi di Maluku Utara masih kurang efisien. Investasi yang dilakukan masih belum mampu meningkatkan PDRB secara signifikan dan dibutuhkan kajian lanjutan yang lebih mendalam lagi terkait ini.

Terjadinya inefisiensi Sumber Daya tentunya akan menghambat pembangunan ekonomi secara berkelanjutan dan dalam periode waktu yang panjang. Hal ini tentunya akan menjadi tugas rumah bagi semua pihak yang menginginkan Maluku Utara maju dan mandiri secara ekonomi, yakni menjadikan investasi di Maluku Utara dapat efisien sehingga mampu benar-benar mensejahterakan masyarakat dilihat dari pendapatannya sebagai indikatornya. 2,79 3,33 3,19 2,78 5,96 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 2015 2016 2017 2018 2019 ICOR = I / Δ Y Keterangan: I : Investasi (PMTB) Δ Y : Perubahan PDRB Grafik 2.3 Perkembangan ICOR Provinsi Maluku Utara 2015-2019

(41)

15

KAJIAN FISKAL REGIONAL 2019

KANWIL DJPb PROV MALUKU UTARA

c) Ekspor dan Impor

Komponen ekspor luar negeri Maluku Utara tahun 2019 tumbuh 21,15 persen. Pertumbuhan pada tahun 2019 memang tidak sebesar tahun 2017 dan 2018 yang mencapai di atas 100 persen. Pertumbuhan tahun 2017 dan 2018 terjadi akibat melimpahnya produksi pengolahan hasil tambang pasca implementasi regulasi ekspor mineral. Meskipun pertumbuhan operasional smelter stagnan selama tahun 2019, ekspor mineral Maluku Utara tetap tumbuh. Hal tersebut dipengaruhi relaksasi kebijakan ekspor melalui Peraturan Menteri ESDM yang memperkenankan ekspor mineral dengan kadar lebih rendah dari hasil pengolahan smelter.

Komoditi/Negara

Total Ekspor (US$ Million) Pertumbuhan (%)

2017 2018 2019 2017 2018 2019

Komoditi

Besi dan Baja 195,02 316,23 342,46 466,5 58,59 8,29 Bijih,Kerak, dan Abu Logam 76,92 359,96 511,68 -- 396,13 42,15 Benda dari Besi dan Baja 0,13 - - -- -100 - Kopra - - - -- -- - Total 272,08 676,19 854,14 680,42 148,52 26,316 Negara Tujuan Ekspor

Tiongkok 266,87 495,63 671,83 675,28 85,72 35,55

Gubernur Minta Bupati Memberikan Kemudahan dan Peluang Investor Masuk Maluku Utara

Pemerintah kabupaten di Maluku Utara diminta Gubernur Maluku Utara untuk memberikan dukungan terhadap pengembangan iklim investasi di masing-masing wilayah. Pemprov memberi kemudahan dan peluang sebanyak-banyaknya investor masuk ke Malut agar kesejahteraan kepada masyarakat meningkat. Kebijakan Pemprov tersebut menekankan untuk harus mengikuti prosedur dan aturan berlaku .

Salah satu bentuk investasi di Maluku Utara ialah perkebunan kelapa sawit yang dimiliki oleh Korindo Group melalui unit usaha kelapa sawitnya, PT Gelora Mandiri Membangun (PT GMM). Terletak di desa Gane Dalam, Kabupaten Halsel, PT GMM mengelola perkebunan kelapa sawit seluas 10.000 Ha. Melalui investasi usaha perkebunan sawit ini perusahaan memproyeksikan dapat menyerap 1.800 tenaga kerja dengan mayoritas menggunakan tenaga kerja lokal sehingga dapat turut mengurangi jumlah pengangguran dan berdampak pula pada meningkatnya roda perekonomian daerah ini. Sumber : https://www.tribunnews.com/regional/2019/11/18/gubernur-minta-bupati-beri-Boks 2.1 Gubernur mendorong Investasi Msluku Utara Grafik 2.4 Perkembangan Ekspor Maluku Utara

(42)

16

KAJIAN FISKAL REGIONAL 2019

KANWIL DJPb PROV MALUKU UTARA

PERKEMBANGAN & ANALISIS EKONOMI REGIONAL

Taiwan - 53,09 - - -- -100 India - 25,49 47,82 - -- 87,55 Ukraina 5,21 12,59 41,85 - 388,61 232,49 Korea Selatan - 89,38 92,6 - -- 3,65 Singapura - - 0,001 - -- 0,00 Total 272,08 676,19 854,14 680,42 148,52 26,316

Sumber: BPS Provinsi Maluku Utara (2019)

Ekspor Maluku Utara tahun 2019 didominasi oleh komoditi bahan mineral golongan barang besi dan baja serta bijih, kerak, dan abu logam. Golongan barang bijih berupa bijih nikel memberi kontribusi ekspor sebesar 60 persen. Sedangkan 40 persen sisanya disumbang oleh golongan barang Besi dan Baja.

Negara tujuan ekspor Maluku Utara tahun 2019 masih didominasi oleh negara Tiongkok dengan kontribusi mencapai 78,6 persen. Sedangkan negara tujuan ekspor lainnya seperti India, Ukraina dan Korea Selatan mengalami peningkatan nilai ekspor pada tahun 2019. Dari segi komoditi ekspor, Maluku Utara selama tahun 2019 tercatat hanya mengekspor nikel dan turunannya.

Maluku Utara sebelumnya selalu mengekspor komoditi kopra, tetapi sejak tahun 2017 kopra tidak lagi menjadi komoditi ekspor. Kualitas kopra Maluku Utara yang tidak memenuhi standar pasar kopra dunia menjadi penyebab berhentinya aktivitas ekspor kopra dari Maluku Utara. Pemerintah Daerah harus menetapkan kebijakan untuk mendorong peningkatan kualitas kopra Maluku Utara. Untuk komoditas perkebunan lainnya seperti Pala juga menarik untuk diekspor, namun memerlukan perbaikan kualitas agar memenuhi standar pasar internasional.

Dari sisi impor, pembangunan dan pengoperasian smelter memicu impor barang untuk komponen bahan bakar mineral serta mesin dan peralatan mekanis yang mencapai 73,14 persen dari total impor. Kelompok barang impor dengan jumlah yang besar terdapat pada kelompok barang Mesin dan Peralatan Mekanik yang menyumbang 38,87 persen dari total impor. Peningkatan impor mesin dan peralatan mekanis berdampak pada meningkatnya investasi berupa barang modal. Hal tersebut diharapkan mampu mendorong tumbuhnya perekonomian Maluku Utara di masa yang akan datang.

Pengusaha Tidore Ekspor Fuli

Pertumbuhan sektor pertanian, perkebunan dan perikanan Provinsi Maluku Utara mengalami peningkatan selama tahun 2019. Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan pertumbuhan

(43)

17

KAJIAN FISKAL REGIONAL 2019

KANWIL DJPb PROV MALUKU UTARA

2) PDRB sisi penawaran

PDRB sisi penawaran merupakan nilai produk barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di suatu daerah selama periode waktu tertentu. Pertumbuhan ekonomi Maluku Utara Tahun 2019 didukung oleh seluruh lapangan usaha yang disajikan dalam tabel berikut:

Lapangan Usaha PDRB ADHB (Triliun Rupiah) PDRB ADHK (Triliun Rupiah) Laju Pertumbuhan ADHK (%) Distribusi ADHB (%) 2017 2018 2019 2017 2018 2019 2017 2018 2019 2017 2018 2019 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 7,72 8,24 8,70 5,10 5,31 5,52 3,16 4,11 4,04 23,9 22,6 21,9 Pertambangan dan Penggalian 2,96 3,93 4,27 2,25 2,50 2,69 11,2 12,3 6,35 9,18 10,7 10,7 Industri Pengolahan 2,07 2,71 2,83 1,66 1,96 2,01 32,1 18,2 2,11 6,43 7,45 7,12 Pengadaan Listrik, Gas 0,03 0,03 0,03 0,02 0,02 0,02 7,42 3,81 5,49 0,10 0,09 0,09 Pengadaan Air, Pengolahan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 7,11 5,09 5,46 0,08 0,07 0,07 Konstruksi 2,13 2,43 2,73 1,55 1,69 1,85 8,24 9,05 9,21 6,62 6,67 6,89 Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi 5,62 6,31 6,96 4,16 4,53 4,86 6,46 8,28 7,77 17,4 17,2 17,5 Tabel 2.5 PDRB Maluku Utara Sisi Penawaran Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) dan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Boks 2.2 Ekspor Produk Pertanian dari Maluku Utara

(44)

18

KAJIAN FISKAL REGIONAL 2019

KANWIL DJPb PROV MALUKU UTARA

Transportasi dan Pergudangan 2,01 2,21 2,41 1,34 1,45 1,54 8,01 7,48 6,02 6,26 6,06 6,09 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 0,14 0,16 0,17 0,10 0,11 0,12 9,72 6,52 7,21 0,46 0,44 0,44 Informasi dan Komunikasi 1,17 1,27 1,37 1,02 1,09 1,17 6,67 6,14 7,61 3,65 3,49 3,45 Jasa Keuangan 1,01 1,10 1,18 0,70 0,74 0,78 5,28 5,56 5,26 3,13 3,04 2,99 Real Estate 0,03 0,04 0,04 0,02 0,02 0,03 8,19 6,35 5,37 0,11 0,11 0,11 Jasa Perusahaan 0,10 0,11 0,12 0,07 0,08 0,08 6,64 6,06 4,70 0,32 0,31 0,30 Adm.Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib 5,10 5,63 6,38 3,64 3,89 4,18 5,57 6,84 7,44 15,8 15,4 16,1 Jasa Pendidikan 1,17 1,24 1,33 0,78 0,82 0,86 5,63 4,63 5,19 3,65 3,42 3,35 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,66 0,74 0,81 0,49 0,53 0,57 6,20 7,94 6,76 2,05 2,03 2,06 Jasa Lainnya 0,24 0,27 0,30 0,19 0,21 0,23 6,14 9,92 8,18 0,77 0,75 0,77 P D R B 32,27 36,49 39,71 23,21 25,05 26,58 7,67 7,92 6,13 100 100 100

Sumber: BPS Provinsi Maluku Utara (2019)

Distribusi PDRB tahun 2019 dari sisi penawaran tertinggi masih terdapat pada lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 21,9 persen dari total PDRB. Namun demikian, distribusi pada lapangan usaha ini selalu menurun selama tiga tahun terakhir. Pertumbuhan sebesar 4,04 persen pada jenis lapangan usaha ini relatif lebih kecil dibanding pertumbuhan pada lapangan usaha seperti pada industri pertambangan dan konstruksi.

Sementara itu, pertumbuhan tertinggi diperoleh pada lapangan usaha Konstruksi sebesar 9,41 persen. Pembangunan smelter dan relaksasi kebijakan ekspor mineral turut memberi andil pertumbuhan sektor konstruksi. Lapangan usaha pertambangan dan penggalian ikut tumbuh 6,35 persen. Pengadaan listrik dan gas untuk supporting pembangunan dan operasional smelter melaju tumbuh sebesar 5,49 persen. Fenomena distribusi PDRB dan pertumbuhan lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan yang semakin menurun mengindikasikan terjadinya share shifting perekomomian Maluku Utara yang saat ini bertumpu pada industri pertambangan dan pengolahan hasil tambang serta konstruksi.

Gambar

Grafik 1.4  Perkembangan  Indeks  Pembangunan  Manusia  Maluku Utara
Gambar 1.1  Peta Provinsi  Maluku Utara
Tabel 2.3  PDRB  Maluku  Utara Sisi  Permintaan  Atas Dasar  Harga  Berlaku  (ADHB) dan  Atas Dasar  Harga  Konstan  (ADHK)
Grafik 2.3 merupakan hasil perhitungan ICOR dari tahun 2015-2019. ICOR tahun  2019 menunjukkan angka yang cukup tinggi 5,96
+7

Referensi

Dokumen terkait

Di sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan nampak bahwa peran fiskal pemerintah pusat lebih dominan dengan kontribusi realisasi APBN sebsar 64,15 persen terhadap total

Mengingat profil perpajakan di Maluku yang lebih dari 50% disumbangkan oleh pemungutan pajak belanja negara (APBN dan APBD), maka petugas pajak pajak dapat bekerjasama

Jika dilihat per pemda, realisasi terbesar adalah pada Kabupaten Maluku Barat Daya yaitu sebesar Rp5,63 miliar dan mengalami kenaikan yang sangat signifikan sebesar

Tabel 2.1 Pagu dan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Maluku Utara Periode Triwulan II Tahun 2017 dan Tahun 2018 (dalam miliar rupiah).. Belanja Barang yang teralisasi sebesar

Pagu dan Realisasi APBN Lingkup Provinsi DKI Jakarta s.d. Realisasi penerimaan Pemerintah Pusat pada triwulan I tahun 2019 meningkat sebesar 1,54% dibandingkan realisasi triwulan

Ekonomi Bali (PDRB ADHK) tahun 2018 tumbuh 6,35%, mengalami akselerasi dibanding pertumbuhan tahun 2017 yang tercatat sebesar 5,57% dan secara nominal masih

Pada Grafik 2.1 ditampilkan laju pertumbuhan ekonomi di Provinsi Maluku Realisasi PDRB pada Triwulan IV tahun 2020 di Provinsi Maluku secara year-on-year (yoy) adalah

Secara agregat Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan pemda di Maluku sampai dengan akhir triwulan I tahun 2018 masih belum terealisasi atau mengalami penurunan 100% dari