BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
Bagan 5 Relasi Civic Engagement dan Social Responsibility dalam
Produk dari relasi resiprokal tersebutlah yang memproduksi unsur- unsur yang berkelanjutan dalam pelaksanaan crowdfunding di ranah online maupun offline. Volunteering dilaksanakan pada proyek yang berhubungan dengan proyek sosial non-profit dengan tujuan untuk kepentingan pihak yang belum diuntungkan secara sosial maupun ekonomi, dengan mencari sumbangan dan penguatan komunitas. Walaupun crowdfunding adalah kegiatan penggalangan dana secara online, tetapi proses volunteering di wilayah offline akan terus berlangsung. Hal tersebut terjadi karena dunia online dan dunia offline sangat berkaitan satu sama lain.
Selanjutnya enterpreneurship, untuk menunjang penggalangan dana via crowdfunding, Isbanban juga melakukan usaha lain yaitu menjual T-Shirt, Kue, dsb. Unsur ini menjadi pelengkap sekaligus menjadi penyokong
Crowdfunding
Civic Engagement
Social Responsibility
Online Movement Volunteering Enterpreneurship
Komitmen Online Movement
91
alternatif pada program penggalangan dana untuk keperluan taman baca dan segala keperluannya.
Terakhir adalah komitmen. Hal ini mengenai konsistensi dan komitmen seluruh partisipan proyek untuk turut membantu, entahlah itu berkampanye, mencari donatur, menyumbang sampai pencairan dan pertanggung jawaban uang hasil proyek. Semuanya berkaitan dengan komitmen untuk terus berkontribusi, disinilah terjadi fusi antara civic engagement dan social responsibility. Situasi ini membuat entah itu penyelenggara proyek ataupun donatur menjadi mudah untuk melakukan kontribusinya dan percaya hal yang dilakukannya tersebut sudah tepat.
Pada proyek Bantu Baca di kitabisa.com, pemilik proyek mencoba menyentuh hati para calon donatur dengan narasi, foto dan video yang tertera pada halaman proyek tersebut. (Lihat Gambar 9). Dengan posting-an seperti itu, para calon donatur akan merasa ikut bertanggung jawab untuk turut serta
93
memberi kontribusi dengan berbagai bentuk, mulai dari support berupa dana, benda bahkan menjadi volunteer untuk Isbanban. Hal tersebut dilakukan dengan ekspektasi bahwa para calon donatur akan terjaring dan bisa berkenan untuk berbagi harta dalam penggalangan dana tersebut.
Gambar 10 Screenshoot narasi yang digunakan pada proyek Bantu Baca di Kitabisa.com
Di luar hal tersebut, proyek Bantu Baca ini dilaksanakan oleh organisasi non-profit berbasis sosial dan pendidikan. Volunteering menjadi sebuah kegiatan berkelanjutan yang dilaksanakan oleh para partisipan di Isbanban. Sebagai anggota aktif organisasi tersebut, mereka secara reguler mengisi kegiatan rutin, yaitu mengajar, membina dan mengajak anak bermain di Taman Baca tersebut. Di pelosok desa yang sulit akses dan minim sarana serta prasarana untuk kegiatan pendidikan, Isbanban melakukan problem solving dengan memberi tempat berupa Taman Baca lengkap dengan buku- buku dan pengajar bagi desa yang kesulitan akses untuk sarana dan prasarana pendidikannya seperti pesolok Banten.
Kegiatan volunteering ini pun sangat terkait dengan kontribusi para volunteer Isbanban beserta donatur, yang dari mereka sendiri mengakui bahwa konsistensi mereka dalam melayani sesama didasari atas dasar rasa ikut bertanggung jawab memegang komitmennya untuk mengentaskan masalah dan menjadi cahaya bagi mereka.
4. Dampak Proyek Crowdfunding Pada Mahasiswa Yang Menjadi Partisipan Dalam Aspek Social Responsilibity
Hasil temuan lapangan dan wawancara memperlihatkan bahwa dampak crowdfunding pada dimensi social responsibility cukup banyak. Akan tetapi setidaknya ada tiga kategori untuk menjelaskannya, antara lain: Kompetensi, Psikologis dan Kontribusi. Terlihat pada Bagan 6 gambaran secara skematik. Adapun penjelasannya terkait hal tersebut antara lain:
Kompetensi, yaitu terjadinya peningkatan kemampuan yang merupakan dampak dari dilaksanakannya crowdfunding bagi mahasiswa yang tergabung dalam Isbanban. Di Isbanban semua elemennya ikut terlibat sebagai konseptor setiap kegiatan sampai proyek crowdfunding, pemilihan narasi kampanye, pembuatan video organisasi, pengelolaan website, koordinasi admin akun sosial media, dsb. Ada beberapa hal yang memang sudah tersedia sebelum proyek crowdfunding dilaksanakan, akan tetapi digunakan kembali sebagai materi untuk berkampanye di kitabisa, misalkan Video, foto, dan
95
beberapa akun sosial media. Peningkatan kompetensi tersebut juga ikut terolah saat sebelum maupun saat proyek dilaksanakan. Sejak Isbanban berdiri dan melakukan gerakan di Banten, para volunteer sudah pasti mendapatkan dampak pada peningkatan kemampuan mereka. Sesuai pengakuan dari RL “Kalau dari saya, yang pertama kemampuan Public Speaking saya bertambah, management waktu jadi semakin rapi.” RL mengatakan bahwa saat proyek crowdfunding masih berlangsung, ia diundang oleh pihak jurusan untuk sounding penggalangan dana yang dilakukan oleh Isbanban, tentu tanpa tempaan dan pengalamannya di Isbanban, sulit untuknya melakukan hal tersebut. Mempresentasikan gerakannya, memperlihatkan video, foto-foto kegiatan dan memberikan link jika ada dosen yang ingin melihat serta tahu lebih jauh mengenai Isbanban di dunia maya. Diakui juga oleh IS, FA, NL dan IF, bahwa peningkatan kompetensi untuk public speaking dirasakan semakin baik.
Kompetensi selanjutnya yaitu, peningkatan kemampuan mengajar. Bagi beberapa volunteer yang memang menempuh studi di jurusan pendidikan, berkontribusi di Isbanban memberikan ruang untuk berlatih sebagai guru. Seperti yang dikatan oleh IS “Saya semakin terampil ngajar dan berkomunikasi dengan anak-anak... “ dan FI “..dahulu saya kalau bicara malu- malu. Lalu teori dari perkuliahan langsung bisa implementasikan di kelas, berhubung juga saya jurusan pendidikan.“ Dengan wadah ini (Isbanban), para volunteer pun bisa mengembangkan kemampuan mengajarnya. Terkait dengan proyek crowdfunding, peran mereka sebagai guru pun terkena dampaknya dengan supply buku sebagai bahan ajar semakin kaya, sehingga mereka bisa memaksimalkan sarana yang ada untuk mengajar.
Terakhir untuk ranah kompetensi adalah Interaksi. Dalam hal ini, interaksi mencakup proses bersosialisasi dengan pihak lain, entah itu anak binaan, calon donatur dan berbagai pihak yang mempunyai perhatian pada proyek crowdfunding dan kegiatan volunteering mereka di Isbanban. Dikatakan juga oleh M “Saya bisa menjadi kenal dengan orang dari seluruh penjuru banten. Saya lebih bisa mengenal orang dan bagaimana memperlakukan mereka di lingkungan berbeda”.
Dan DI pun mengatakan hal yang kurang lebih sama, yaitu “Dan cuma karena Isbanbanban, saya bisa merasakan keliling banten, naik motor, bisa ketemu banyak orang, pemuda dari berbagai daerah. Saya mendapatkan