• Tidak ada hasil yang ditemukan

RELATED PARTIES TRANSACTIONS (continued)

Dalam dokumen LKFS Report PHBS 30 Juni 2013_rev (Halaman 107-141)

PENURUNAN NILAI ASET NON KEUANGAN

40. RELATED PARTIES TRANSACTIONS (continued)

Sesuai Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 mengenai Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) Bank Umum yang sebagian pasalnya diubah dengan PBI No. 8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006, pinjaman yang diberikan dengan jaminan tunai dikecualikan dari BMPK.

In accordance with Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 7/3/PBI/2005 dated 20 January 2005 regarding Legal Lending Limit for Commercial Bank which amended partially by PBI No. 8/13/PBI/2006 dated 5 October 2006, loans with cash collateral are exempted from Legal Lending Limit.

Rincian saldo transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi dengan Bank adalah sebagai berikut:

The details of balances with related parties of the Bank are as follows:

30 Juni/ June 2013 31 Juni/ June 2012

Pendapatan bunga Interest income

Dewan Komisaris, Dewan Direksi Board of Commissioners, Directors and dan Pejabat Eksekutif Bank 30 8 Executive Bank Officers Pihak yang dimiliki oleh pemegang saham Parties under same

akhir yang sama 1,052 718 ultimate shareholders

1,082 726

Persentase terhadap

jumlah pendapatan bunga 0.22% 0.20% Percentage of total interest income

Beban bunga Interest expenses

Dewan Komisaris, Dewan Direksi Board of Commissioners, Directors and dan Pejabat Eksekutif Bank 29 31 Executive Bank Officers

Pihak yang dimiliki oleh pemegang Parties under same

saham akhir yang sama 6,833 4,741 ultimate shareholders Pemegang saham mayoritas 24 36 Parent of majority shareholders

6,886 4,809

Persentase terhadap

jumlah beban bunga 2.85% 2.90% Percentage of total interest expenses

Beban umum dan administrasi General and administrative expenses

Sewa gedung Building rent expense

Medco Intidinamika 2,371 2,290 Medco Intidinamika

Yani Yuhani Panigoro 45 - Yani Yuhani Panigoro

Sewa kendaraan Vehicle rent expense

KSU Mitra Saudara 4,195 3,982 KSU Mitra Saudara

6,610 6,272

Persentase terhadap Percentage of total general and

jumlah beban umum dan administrasi 7.48% 7.81% administrative expenses

Beban tenaga kerja Personnel expenses

Direksi*) 5,424 3,820 Board of Directors *)

Dewan Komisaris dan Komite Audit*) 2,574 1,218 Board of Commissioners and *)

7,998 5,038

Persentase terhadap

jumlah beban tenaga 8.73% 7.69% Percentage of total personnel expenses

*) Dewan DIreksi dan Dewan Komisaris tidak menerima imbalan kerja jangka panjang

Pada tanggal 30 juni 2013 dan 31 Desember 2012, jumlah pinjaman yang diberikan kepada pihak berelasi yang dijamin oleh agunan tunai adalah masing-masing sebesar Rp 3,900 dan Rp 1,500.

As at 30 june 2013 dan 31 December 2012, loans to related parties that are secured by cash collaterals amounting to Rp 3,900 and Rp 1.500, respectively.

Transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilakukan dengan kebijakan harga dan syarat normal sebagaimana dilakukan dengan pihak yang tidak berelasi, kecuali kredit diberikan kepada karyawan Bank.

Transactions with related parties are conducted with normal pricing policy and conditions as similar with

third parties, except for loans to the Bank‟s

employees.

41. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 41. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES

Seperti di dalam bisnis normal perbankan, Bank mempunyai komitmen dan kontinjensi.

As part of normal banking business, the Bank has commitments and contingencies.

Ikhtisar komitmen dan kontinjensi Bank yang dinyatakan dalam nilai kontrak setara dengan mata uang Rupiah adalah sebagai berikut:

The following is a summary of the Bank‟s

commitments and contingencies at the equivalent Rupiah contractual amounts:

31 Juni/ June 2013 31 Desember/ December 2012 KOMITMEN COMMITMENTS

Liabilitas komitmen: Commitment payables:

Irrevocable letters of credit yang Outstanding irrevocable

masih berjalan - - letters of credit

KONTINJENSI CONTINGENCIES

Tagihan kontinjensi: Contingencies receivables:

Garansi yang diterima 77,530 45,416 Received guarantee

Interest receivable on

Pendapatan bunga dalam penyelesaian 28,361 19,913 non-performing assets

Liabilitas kontinjensi: Contingencies payables:

Bank garansi yang diterbitkan (113,823) (78,746) Bank guarantees issued

Bersih (7,932) (13,417) Net

Semua irrevocable letters of credit yang masih berjalan dan bank garansi yang diterbitkan memiliki kolektibilitas lancar.

All outstanding irrevocable letters of credit and issued bank guarantees are categorised as current.

42. JASA KUSTODIAN 42. CUSTODIAL SERVICES

Berdasarkan Surat Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam- LK) No. KEP-01/BL/Kstd/2007 tanggal 12 September 2007, Bank telah memperoleh izin untuk memberikan jasa kustodian dan telah melakukan kegiatan operasionalnya sejak tanggal 8 Oktober 2007.

Based on the Capital Market and Financial Institution Supervisory Board (Bapepam-LK) Decision Letter No. KEP-01/BL/Kstd/2007 dated 12 September 2007, the Bank obtained an approval to provide custodial services and has commenced its operational on 8 October 2007.

Bank memberikan jasa-jasa kustodian, antara lain, pengadministrasian surat-surat berharga, pengadministrasian dana dan laporan dan informasi.

The Bank provides the following custodial services administration of securities, administration of funds and report and information.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 juni 2013 dan 31 Desember 2012, pendapatan dari jasa kustodian adalah masing-masing sebesar Rp 726dan Rp 1,806.

For the year ended 30 june 2013 dan 31 December 2012, the revenue from custodial services were amounting to Rp 726and Rp 1.806, respectively.

43. SEGMEN OPERASI 43. OPERATING SEGMENTS

Bank memiliki empat pelaporan segmen. Di bawah ini merupakan penjelasan mengenai operasi dari masing-masing pelaporan segmen yang dimiliki oleh Bank:

The Bank has four reportable segments. The following describes the operations in each of the

Bank‟s reportable segments:  Produktif – termasuk pinjaman yang diberikan

kepada sektor produktif, diantaranya kredit modal kerja dan investasi.

Productive – includes loans disbursed to productive sectors, amongst others working capital and investment loans.

 Konsumtif – termasuk pinjaman yang diberikan untuk keperluan konsumtif.

Consumer – includes loans disbursed for

consumptive purposes.

 Tresuri – segmen ini terkait dengan kegiatan tresuri Bank termasuk transaksi money market

dan investasi dalam bentuk penempatan dan efek-efek.

Treasury undertakes the Bank‟s treasury

activities which include money market and investment in placements and securities.

 Lain-lain – termasuk di dalam lain-lain adalah informasi segmen sehubungan dengan aktifitas kantor pusat seperti aktivitas back office, jasa trade finance dan lain-lain.

Others – includes in the others is reporting segment information associated with head office activities such as all back office processes, trade finance services and others.

Dalam segmen operasi ini, Bank menggunakan pendapatan bunga sebagai parameter utama dalam menentukan hasil operasi dari masing-masing segmen.

In this operating segment, the Bank uses interest income as the key parameter in determining the operation result of each segment.

30 juni/June 2013

Produktif/ Konsumtif/ Tresuri/ Lain-lain/ Jumlah/

Productive Consumer Treasury Others Total

Pendapatan bunga 103,676 371,048 8,518 12,392 495,634 Interest income Aset 1,396,443 4,262,083 1,135,536 429,015 7,223,077 Assets

Cadangan kerugian penurunan Allowance for

nilai 40,349 28,944 - 581 69,874 impairment losses

*) periode 6 bulan 6 months period*)

30 juni/June 2013

Deposito Giro/ Tabungan/

berjangka/ Demand Savings Lain-lain/ Jumlah/

Time deposits deposits deposits Others Total

Beban bunga 197,150 2,978 6,394 34,698 241,220 Interest expense Liabilitas 5,134,236 370,394 548,393 662,210 6,715,233 Liabilities

*) periode 6 bulan 6 months period*)

31 Desember/December 2012

Produktif/ Konsumtif/ Tresuri/ Lain-lain/ Jumlah/

Productive Consumer Treasury Others Total

Pendapatan bunga 145,478 619,317 17,115 20,009 801,919 Interest income Aset 1,406,177 3,765,502 1,322,183 1,127,447 7,621,309 Assets

Cadangan kerugian penurunan Allowance for

nilai 31,151 25,217 - 499 56,867 impairment losses

*) periode 12 bulan

31 Desember/December 2012

Deposito Giro/ Tabungan/

berjangka/ Demand Savings Lain-lain/ Jumlah/

Time deposits deposits deposits Others Total

Beban bunga 315,604 5,097 10,610 38,189 369,500 Interest expense Liabilitas 5,303,414 603,741 487,008 689,239 7,083,402 Liabilities *) periode 12 bulan

30 juni/June2012

Produktif/ Konsumtif/ Tresuri/ Lain-lain/ Jumlah/

Productive Consumer Treasury Others Total

Pendapatan bunga 54,710 280,791 12,179 9,728 357,408 Interest income

Aset 884,403 3,219,925 822,665 569,540 5,496,533 Assets

Cadangan kerugian penurunan Allowance for

nilai 21,524 22,556 - 81 44,161 impairment losses

30 juni/June2012

Deposito Giro/ Tabungan/

berjangka/ Demand Savings Lain-lain/ Jumlah/

Time deposits deposits deposits Others Total

Beban bunga 141,274 2,860 5,063 16,801 165,998 Interest expense

Liabilitas 3,698,902 405,106 463,851 456,155 5,024,014 Liabilities

*) periode 6 bulan 6 months period*)

Segmen geografis Geographical segment

30 juni/ June 2013

JawaBarat/ Jakarta/ Lainnya/ Eliminasi/ Jumlah/

West Java Jakarta Others Elimination Total

Penghasilan bunga-bersih 207,372 9,828 37,214 - 254,414 Net interest income

Pembentukan cadangan Allowance for

kerugian penurunan nilai impairment losses on

atas aset keuangan dan financial and non-

non keuangan (11,426) (847) (8,634) - (20,907) financial assets

Pendapatan operasional lainnya 193,140 70,464 41,779 (281,620) 23,763 Other operating income

Beban tenaga kerja (69,147) (9,919) (12,560) - (91,626) Personnel expense

General and administrative

Beban umum dan administrasi (293,160) (34,653) (42,140) 281,620 (88,333) expenses

Laba operasional bersih 26,779 34,873 15,659 - 77,311 Net operating income

Pendapatan dan beban Income and expenses

bukan operasional (57,162) 46,494 9,607 - (1,061) from non operations

Income before

Laba sebelum pajak penghasilan (30,383) 81,367 25,266 - 76,250 income tax

Beban pajak penghasilan (19,984) - - - (19,984) Income tax expense

Laba bersih (50,367) 81,367 25,266 - 56,266 Net income

Jumlah aset 4,463,760 2,496,117 1,317,045 (1,053,845) 7,223,077 Total assets

Jumlah liabilitas 5,060,128 1,605,525 1,103,425 (1,053,845) 6,715,233 Total liabilities

30 Juni/June 2012

JawaBarat/ Jakarta/ Lainnya/ Eliminasi/ Jumlah/

West Java Jakarta Others Elimination Total

Penghasilan bunga-bersih 169,058 321 22,031 - 191,410 Net interest income

Pembentukan cadangan Allowance for

kerugian penurunan nilai impairment losses on

atas aset keuangan dan financial and non-

non keuangan (12,061) (4,581) (990) - (17,632) financial assets

Pendapatan operasional lainnya 132,326 54,977 21,817 (175,965) 33,155 Other operating income

Beban tenaga kerja (46,203) (8,783) (10,488) - (65,474) Personnel expense

General and administrative

Beban umum dan administrasi (197,179) (36,323) (22,770) 175,965 (80,307) expenses

Laba operasional bersih 45,941 5,611 9,600 - 61,152 Net operating income

Pendapatan dan beban Income and expenses

bukan operasional (44,168) 35,795 9,156 - 783 from non operations

Income before

Laba sebelum pajak penghasilan 1,773 41,406 18,756 - 61,935 income tax

Beban pajak penghasilan (16,071) - - - (16,071) Income tax expense

Laba bersih (14,298) 41,406 18,756 - 45,864 Net income

Jumlah aset 3,617,539 1,871,814 915,019 (907,840) 5,496,533 Total assets

Segmen geografis Geographical segment

31 Desember/December 2012

JawaBarat/ Jakarta/ Lainnya/ Eliminasi/ Jumlah/

West Java Jakarta Others Elimination Total

Jumlah aset 5,050,716 2,834,573 1,334,080 (1,598,060) 7,621,309 Total assets

Jumlah liabilitas 6,176,525 1,603,546 901,391 (1,598,060) 7,083,402 Total liabilities

44. MANAJEMEN RISIKO 44. RISK MANAGEMENT

Dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi keuangan, Bank senantiasa dihadapkan pada berbagai risiko finansial maupun risiko non-finansial. Perkembangan bisnis yang pesat pada lingkungan eksternal dan internal perbankan juga menyebabkan risiko kegiatan gusaha bank semakin kompleks sehingga Bank harus mampu menerapkan manajemen risiko yang baik agar mampu beradaptasi dalam lingkungan bisnis perbankan. Oleh karena itu, prinsip-prinsip manajemen risiko yang diterapkan akan sangat mendukung Bank untuk dapat beroperasi secara lebih berhati-hati. Prinsip-prinsip manajemen risiko tersebut pada dasarnya telah menjadi standar bagi dunia perbankan yang penerapannya diarahkan oleh Bank Indonesia melalui Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum serta Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum.

In conducting its function as a financial intermediary institution, the Bank always faces financial and non- financial risks. The rapid development in banking business externally and internally have resulted in a more complex risk for banks which forces the Bank implement a proper risk management to adapt with

the banking business. Therefore, the risk

management principle implemented will highly support the Bank to operate in a prudent manner. The risk management principles have become a standard for banking industry which implementation is regulated by Bank Indonesia through BI regulation No. 5/8/PBI/2003 dated 19 May 2003 amended by BI regulation No. 11/25/PBI/2009 dated 1 July 2009

concerning “Application of Risk Management for

Commercial Bank” and BI Circular Letter No. 5/21/DPNP dated 29 September 2003 concerning

the implementation of “Risk Management for Commercial Bank”.

Risiko kredit Credit risk

Risiko kredit merupakan potensi kerugian yang terjadi disebabkan oleh kegagalan debitur maupun pihak lawan (counterparty) dalam memenuhi liabilitas kontraktualnya kepada Bank. Risiko kredit dapat bersumber dari berbagai aktivitas fungsional bank terutama aktivitas perkreditan dan aktivitas tresuri baik yang tercatat dalam banking book maupun trading book.

Credit risk represents a potential loss arising from the failure of a debtor or a counterparty to fulfil their contractual obligation to the Bank. The credit risk could incur from several functional activities of the Bank particularly credit and treasury activities including those recorded in the banking book or trading book.

Manajemen risiko kredit diarahkan untuk meningkatkan keseimbangan antara ekspansi kredit yang sehat dengan pengelolaan kredit yang berprinsip kehati-hatian (prudent) agar terhindar dari penurunan kualitas atau menjadi Non Performing Loan (NPL), serta mengoptimalkan penggunaan modal yang dialokasikan untuk risiko kredit. Oleh karena itu, Bank Saudara menetapkan kebijakan dan pedoman tertulis yang mencakup Kebijakan Perkreditan Bank, Kebijakan Pelaksanaan Perkreditan, Kebijakan Penyelesaian Kredit Bermasalah, Kebijakan Surat Berharga dan Kebijakan Interbank Money Market

Credit risk management is mainly to improve the balance of credit expansion and the prudent credit management that could mitigate the risk of the deterioration of loan quality or loans become non- performing loan, and to optimise the use of capital allocated for the credit risk. Therefore, the Bank sets a written policy and procedure which includes the

Bank‟s Credit Policy, Credit Implementation Policy,

Non performing Loans Settlement Policy, Marketable Securities Policy, and Interbank Money Market Policy.

Faktor utama yang berperan dalam pengendalian dan mengurangi risiko kredit adalah kemampuan satuan kerja perkreditan dalam membuat analisa kredit, sehingga pada akhirnya tercapai suatu keseimbangan antara pengelolaan risiko dengan pengembangan bisnis. Dalam penyaluran kredit Bank menentukan besaran maksimum angsuran kredit yang didasari atas kemampuan debitur. Bersamaan dengan itu, pengelolaan portofolio dan risiko kredit merupakan tanggung jawab dari Komite Manajemen Risiko.

The main factor that controls and reduces credit risk is the ability of the credit unit to analyse the credit, which results in a balance between the credit risk and business development consideration. The Bank also set a maximum loan instalment based on the

debtor‟s capacity. At the same time, portfolio management and credit risk is the responsibility of the Risk Management Committee.

(i) Pengukuran risiko kredit (i) Credit risk measurement

Dalam mengukur risiko kredit untuk pinjaman yang diberikan, Bank mempertimbangkan estimasi kerugian saat debitur kemungkinan tidak dapat memenuhi kewajibannya dan estimasi kerugian atas kewajiban debitur yang telah wanprestasi. Untuk mengelola dan memantau risiko atas penyaluran kredit, secara rutin Bank melakukan analisa terhadap portofolio kredit berdasarkan segmentasi bisnis dan kualitas kredit dari debitur.

In determining the estimation of credit risk, the Bank considers the loss estimation when the debtor may not fulfil its obligation and loss estimation when the debtor has failed to pay. To

manage and monitor the risk in loan

disbursement, the Bank performs analysis of its loan portfolio on regular basis based on business segments and loan quality of its debtors.

Risiko kredit(lanjutan) Credit risk(continued)

(i) Pengukuran risiko kredit(lanjutan) (i) Credit risk measurement(continued)

Bank telah mengembangkan model untuk mendukung kuantifikasi dari risiko kredit. Model peringkat dan skor ini digunakan untuk keseluruhan portofolio kredit utama dan membentuk basis untuk mengukur risiko wanprestasi. Dalam mengukur risiko kredit untuk pinjaman yang diberikan, Bank mempertimbangkan dua komponen: (i)

probability of default‟ (PD) klien atau counterpart atas kewajiban kontraktualnya; (ii) kemungkinan rasio pembalikan atas kewajiban

yang telah wanprestasi („loss given default‟)

(LGD). Model ini terus ditelaah untuk memonitor tingkat akurasi model, relatif terhadap kinerja aktual dan diubah jika diperlukan untuk mengoptimalisasi keefektivitasannya.

The Bank has developed models to support the quantification of the credit risk. These rating and scoring models are in use for all key credit portfolios and form the basis for measuring default risks. In measuring the credit risk of loans, whereby the Bank considers two components: (i)

the „probability of default‟ (PD) by the client or counterparty on its contractual obligations; (ii) the likely recovery ratio on the defaulted obligations

(the „loss given default‟) (LGD). The models are

reviewed to monitor their robustness relative to actual performance and amended as necessary to optimise their effectiveness.

Loss given default merupakan ekspektasi Bank atas besarnya kerugian dari suatu klaim pada saat wanprestasi terjadi. Hal ini dinyatakan dalam persentase kerugian per unit dari suatu eksposur. Loss given default biasanya bervariasi sesuai dengan tipe rekanan, jenis dan senioritas dari klaim dan ketersediaan agunan atau pendukung kredit lainnya.

Loss given default represents the Bank‟s

expectation of the extent of loss on a claim should default occur. It is expressed as percentage loss per unit of exposure. Loss given default typically varies by the type of counterparty, type and seniority of claim and availability of collateral or others credit support.

(ii) Pengendalian batas risiko dan kebijakan mitigasi

(ii) Risk limit control and mitigation policies

Untuk menghindari risiko konsentrasi kredit, Bank menetapkan limit eksposur untuk setiap nasabah baik pihak berelasi maupun pihak ketiga dalam kebijakan dan pedoman batas maksimum pemberian kredit.

Bank mengelola, membatasi dan mengendalikan konsentrasi risiko kredit - baik secara khusus, terhadap debitur individu maupun kelompok, dan industri maupun geografis.

To minimise the credit concentration risk, the Bank sets an exposure limit to each related and non-related parties as mentioned in the maximum lending limit policy.

The Bank manages limits and controls the credit concentration risk - in particular, to individual counterparties and groups, and to industries and geographies.

Batas pemberian kredit ditelaah mengikuti perubahan pada kondisi pasar dan ekonomi dan telaahan kredit secara periodik dan penilaian atas kemungkinan wanprestasi.

Lending limits are reviewed in the light of changing market and economic conditions and periodic credit reviews and assessments of probability of default.

Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)

(ii) Pengendalian batas risiko dan kebijakan mitigasi (lanjutan)

(ii) Risk limit control and mitigation policies (continued)

Dalam proses pengajuan kredit, pembelian surat berharga maupun penempatan pada bank lain, Bank menetapkan dual control dalam rangka four eyes principles yang melibatkan petugas marketing, petugas pemeriksa dan pejabat pemutus yang memiliki kewenangan. Beberapa pengendalian spesifik lainnya dan pengukuran mitigasi dijelaskan di bawah ini:

In the loan application process, purchase of securities and placement with other banks, the Bank sets dual control as part of four eyes principles which involve marketing officers, supervisors and authorised approvers.

Some other specific controls and the mitigation measurement are explained as follows:

Agunan Collateral

Bank menerapkan kebijakan untuk memitigasi risiko kredit, antara lain dengan meminta agunan sebagai jaminan pelunasan kredit. Jenis agunan yang dapat diterima dalam rangka memitigasi risiko kredit meliputi:

The Bank applies policies to mitigate credit risk, by asking collateral to secure the repayment of loan. Collateral types that can be used to mitigate the risk include:

• Kas

• Tanah dan/atau bangunan

Standby LC • Mesin • Kendaraan bermotor • Piutang • Persediaan • Cash

Land and/or building

Standby LC

Machinery

Vehicle

Trade receivable

Inventory

Kredit modal kerja dan kredit investasi biasanya dijamin sepenuhnya. Untuk kredit konsumsi, biasanya tidak diperlukan jaminan. Pemberian kredit jangka panjang kepada debitur korporasi pada umumnya disertai agunan. Untuk meminimalisasi kerugian kredit, Bank akan meminta tambahan agunan dari debitur ketika terdapat indikasi penurunan nilai atas pinjaman yang diberikan.

Working capital and investment loans are generally fully secured origination. For consumer loans, usually no collated are obtained. In addition, in order to minimise the credit loss, the Bank will ask for additional collaterals from the counterparty as soon as impairment indicators are identified for the relevant individual loans.

Asuransi Insurance

Selain agunan kredit, Bank menerapkan kebijakan untuk memitigasi risiko kredit dengan mengharuskan pembuatan polis asuransi bagi setiap debitur konsumer asuransi kredit, asuransi jiwa, asuransi PHK maupun asuransi kerugian.

In addition to the loan collateral, the Bank implements a policy to mitigate the credit risk by requiring the insurance policies each consumer debtor for credit insurance, life insurance, employee termination insurance and loss insurance.

Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)

(iii) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya

(iii) Maximum exposure to credit risk before collateral held or other credit enhancements

Eksposur maksimum risiko kredit terhadap aset pada laporan posisi keuangan pada tanggal 30 juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:

Credit risk exposures relating to statement of

financial position‟s as at 30 june 2013 dan 31 December 2012 are as follows:

Eksposur maksimum/

Maximum exposure 30 juni/

June 2013

Giro pada Bank Indonesia 494,992 Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain 133,117 Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Indonesia 66,994 Placements with Bank Indonesia

Efek-efek Marketable securities

Tersedia untuk dijual 43,526 Available for sale

Dimiliki hingga jatuh tempo 299 Held to maturity

Obligasi pemerintah 396,608 Government bonds

Penyertaan saham - Investment in shares

Pinjaman yang diberikan-bersih Loans-net

Modal kerja 1,234,046 Working capital

Investasi 201,232 Investment

Konsumsi 4,262,084 Consumer

Tagihan akseptasi - Acceptance receivables

Pendapatan yang masih harus diterima 62,231 Accrued income

6,895,129 Eksposur maksimum/ Maximum exposure 31 Desember/ December 2012

Giro pada Bank Indonesia 460,141 Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain 411,866 Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Indonesia 842,639 Placements with Bank Indonesia

Efek-efek Marketable securities

Tersedia untuk dijual 41,602 Available for sale

Dimiliki hingga jatuh tempo 299 Held to maturity

Obligasi pemerintah 265,293 Government bonds

Penyertaan saham 449 Investment in shares

Pinjaman yang diberikan-bersih Loans-net

Modal kerja 1,268,835 Working capital

Investasi 170,831 Investment

Konsumsi 3,764,311 Consumer

Dalam dokumen LKFS Report PHBS 30 Juni 2013_rev (Halaman 107-141)