• Tidak ada hasil yang ditemukan

USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS

Dalam dokumen LKFS Report PHBS 30 Juni 2013_rev (Halaman 52-55)

Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam rangka penyusunan laporan keuangan dimana dibutuhkan pertimbangan manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk penilaian aset dan liabilitas.

Certain estimates and assumption are made in the preparation of the financial statements. These often require management judgement in determining the appropriate methodology for valuation of assets and liabilities.

Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas atas satu tahun keuangan kedepan. Semua estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh PSAK adalah estimasi terbaik yang didasarkan standar yang berlaku. Estimasi dan pertimbangan dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lain termasuk harapan atas kejadian yang akan datang.

Management makes estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities within the next financial year. All estimates and assumptions required in conformity with SFAS are best estimates undertaken in accordance with the applicable standard. Estimates and judgements are evaluated on a continuous basis, and are based on past experience and other factors, including expectations with regard to future events.

Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan estimasi dan asumsi semula.

Although these estimates and assumption are based

on management‟s best knowledge of current events and activities, actual result may differ from those estimates and assumption.

a. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan

a. Allowances for impairment losses of financial assets

Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi dievaluasi penurunan nilainya sesuai dengan Catatan 2f.

Financial assets accounted for at amortised cost are evaluated for impairment on a basis as described in Note 2f.

Kondisi spesifik counterparty yang mengalami penurunan nilai dalam pembentukan cadangan kerugian atas aset keuangan dievaluasi secara individu berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai kini arus kas yang diharapkan akan diterima. Dalam mengestimasi arus kas tersebut, manajemen membuat pertimbangan tentang situasi keuangan

counterparty dan nilai realisasi bersih dari setiap agunan. Setiap aset yang mengalami penurunan nilai dinilai sesuai dengan manfaat yang ada, dan strategi penyelesaian serta estimasi arus kas yang diperkirakan dapat diterima disetujui secara independen oleh Divisi Manajemen Risiko.

The specific counterparty component of the total allowances for impairment applies to financial assets evaluated individually for impairment and is based upon management's best estimate of the present value of the cash flows that are expected to be received. In estimating these cash flows, management makes judgements about the counterparty's financial situation and the net realisable value of any underlying collateral. Each impaired asset is assessed on its merits, and the workout strategy and estimated cash flows considered recoverable are independently approved by the Risk Management Division.

AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) AND JUDGEMENTS (continued)

a. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan(lanjutan)

a. Allowances for impairment losses of financial assets(continued)

Perhitungan cadangan penurunan nilai kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat dalam portofolio aset keuangan dengan karakteristik ekonomi yang sama ketika terdapat bukti objektif penurunan nilai, tetapi penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam menilai kebutuhan untuk cadangan kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor- faktor seperti kualitas kredit dan jenis produk. Guna membuat estimasi cadangan yang diperlukan, manajemen membuat asumsi untuk menentukan kerugian yang melekat, dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman masa lalu dan kondisi ekonomi saat ini. Keakuratan penyisihan tergantung pada seberapa baik estimasi arus kas masa depan untuk cadangan counterpart

tertentu dan asumsi model dan parameter yang digunakan dalam menentukan cadangan kolektif.

Collectively assessed impairment allowances cover credit losses inherent in portfolios of

financial assets with similar economic

characteristics when there is objective evidence to suggest that they contain impaired financial assets, but the individual impaired items cannot yet be identified. In assessing the need for collective allowances, management considers factors such as credit quality and type of product. In order to estimate the required allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are modelled and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions. The accuracy of the allowances depends on how well these estimate future cash flows for specific counterparty allowances and the model assumptions and parameters used in determining collective allowances.

b. Menentukan nilai wajar instrumen keuangan b. Determining fair values of financial instruments

Dalam menentukan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, Bank menggunakan teknik penilaian seperti yang dijelaskan dalam Catatan 2c untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan dan memiliki informasi harga yang terbatas, nilai wajar yang kurang obyektif dan membutuhkan berbagai tingkat penilaian tergantung pada likuiditas, konsentrasi, faktor ketidakpastian pasar, asumsi harga dan risiko lainnya.

In determining the fair value for financial assets and financial liabilities for which there is no observable market price, the Bank uses the valuation techniques as described in Note 2cfor

financial instruments that are traded

infrequently and a lack of price transparency, fair value is less objective and requires varying degrees of judgement depending on liquidity, concentration, uncertainty of market factors, pricing assumptions and other risks affecting the specific instrument.

c. Imbalan kerja karyawan c. Employee benefit

Nilai kini (present value) atas imbalan kerja karyawan tergantung dari banyaknya faktor yang dipertimbangkan oleh aktuari berdasarkan beberapa asumsi. Perubahan atas asumsi- asumsi tersebut akan mempengaruhi carrying amount atas imbalan kerja karyawan.

The present value of the employee benefit obligations depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of employee benefit obligations.

Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya atau pendapatan untuk imbalan kerja termasuk tingkat diskonto. Bank menentukan tingkat diskonto yang tepat pada setiap akhir periode/tahun. Ini merupakan tingkat suku bunga yang digunakan untuk menentukan

present value atas arus kas masa depan yang diestimasi akan digunakan untuk membayar imbalan kerja. Dalam menentukan tingkat diskonto yang tepat, Bank mempertimbangkan tingkat suku bunga atas surat berharga pemerintah yang mempunyai jatuh tempo yang menyerupai jangka waktu imbalan kerja karyawan.

The assumptions used in determining the net cost (income) for pensions include the discount rate. The Bank determines the appropriate discount rate at the end of each period/year. This is the interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the pension obligations. In determining the appropriate discount rate, the Bank considers the interest rates of government bonds that have terms to maturity approximating the terms of the related employee benefit liability.

30 Juni/ June 2013 31 Desember/ December 2012 Rupiah 109,686 143,836 Rupiah

Mata uang asing Foreign currencies

Dolar Amerika Serikat 1,431 1,187 United States Dollar

Euro 96 99 Euro

Dolar Singapura 88 106 Singapore Dollar

RiyalSaudi Arabian 20 33 Saudi Arabian Riyal

Yen Jepang 4 5 JapaneseYen

111,325 145,266

Saldo dalam mata uang Rupiah termasuk uang pada ATM (Anjungan Tunai Mandiri) berjumlah Rp 8,155 pada tanggal 30 juni 2013 (31 Desember 2012: Rp 4,396).

The Rupiah balance includes cash in ATMs (Automatic Teller Machines) amounting to Rp 8,155 as at 30 juni 2013 (31 December 2012: Rp 4,396).

Saldo kas yang terdiri atas kas ATM, cash in save

dan cash in transit telah diasuransikan terhadap risiko kecurian kepada PT Asuransi Jasindo dan PT Asuransi Bintang (bukan perusahaan berelasi) dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 220,805 dan USD 1,025,000 (nilai penuh) pada tanggal 30 juni 2013.

The Bank‟s cash which consists of cash in ATMs, cash in save and cash in transit are insured for burglary risks with PT Jasindo Insurance and PT Asuransi Bintang (non-affiliated company) with blanket policies amounting to Rp 220,805 and USD 1,025,000 (full amount) as at 30 june 2013.

Manajemen Bank berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi telah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari risiko tersebut.

The management of the Bank believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from such risks.

5. GIRO PADA BANK INDONESIA 5. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA

Dalam dokumen LKFS Report PHBS 30 Juni 2013_rev (Halaman 52-55)