• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Aksi MP3EI

Dalam dokumen BAB II STUDI PUSTAKA (Halaman 128-133)

Annex IV Pencemaran dari kotor Manusia /hewan (Sewage)

NEGARA ANGGOTA MARPOL 73/78 (1) Menyetujui MARPOL 73/78 – Pemerintah

E. HASIL STUDI TERDAHULU

7. Rencana Aksi MP3EI

“Visi Indonesia 2025, yakni mengangkat Indonesia menjadi negara maju dan merupakan kekuatan 12 besar dunia di tahun 2025 dan 8 besar dunia pada tahun 2045 melalui pertumbuhan ekonomi tinggi yang inklusif dan berkelanjutan”

Pencapaian visi dilakukan dengan rencana aksi dari MP3EI dengan mempertimbangkan koridor ekonomi Indonesia dan konektivitas untuk seluruh koridor tersebut dengan memperhatikan sistim logistik nasional yang didukung oleh iptek dan inovasi. Keterkaitan antara MP3EI dan Sislognas terlihat pada gambar berikut ini.

Peluncurkan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengembangan Ekonomi (MP3EI) terdapat ada 3 (tiga) strategi pokok, dimana strategi tersebut adalah:

a. Strategi pertama

adalah pengembangan potensi melalui 6 koridor ekonomi yang dilakukan dengan cara mendorong investasi BUMN, Swasta Nasional dan FDI dalam skala besar di 22 kegiatan ekonomi utama. Penyelesaian berbagai hambatan akan diarahkan pada kegiatan ekonomi utama sehingga diharapkan akan terjadi peningkatan realisasi investasi untuk memacu pertumbuhan ekonomi di 6 koridor ekonomi. Berdasarkan potensi yang ada, maka sebaran sektor fokus dan kegiatan utama di setiap koridor ekonomi, diantaranya sebagai berikut, yakni

Gambar 2.6. Peta Koridor Ekonomi Indonesia

Pembangunan koridor ekonomi di Indonesia dilakukan berdasarkan potensi dan keunggulan masing-masing wilayah yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai negara yang terdiri atas ribuan pulau dan terletak di antara dua benua dan dua samudera, wilayah kepulauan indonesia memiliki sebuah konstelasi yang unik dan tiap kepuluan besarnya memiliki peran strategis masing-masing yang ke depannya akan menjadi pilar

utama untuk mencapai visi Indonesia 2025. Dengan memperhitungkan berbagai potensi dan peran strategis masing-masing pulau besar dan sesuai dengan letak dan kedudukan geografis masing-masing pulau, telah ditetapkan 6 (enam) koridor ekonomi seperti yang terdapat dalam gambar diatas. a. Koridor Ekonomi Sumatera, memiliki tema pembangunan

sebagai sentra produksi dan pengolahan hasil bumi dan lumbung energi nasional, seperti: Kelapa Sawit, Karet, Batubara, Besi-Baja dan JSS.

b. Koridor Ekonomi Jawa, memiliki tema pembangunan sebagai pendorong industri dan jasa nasional, seperti: Industri Makanan Minuman, Tekstil, Permesinan, Transportasi, Perkapalan, Alutsista, Telematika, Perbankan dan Jasa Keuangan serta Metropolitan Jadebotabek.

c. Koridor Ekonomi Kalimantan, memiliki tema pembangunan sebagai pusat produksi dan pengolahan hasil tambang & lumbung energi nasional, seperti: Kelapa Sawit, Batubara, Alumina/Bauksit, Migas, Perkayuan dan Besi-Baja.

d. Koridor Ekonomi Sulawesi, memiliki tema pembangunan sebagai pusat produksi dan pengolahan hasil pertanaian, perkebunan, perikanan, migas dan pertambangan nasional, seperti: Pertanian Pangan, Kakao, Perikanan, Nikel, dan Migas.

e. Koridor Ekonomi Bali-Nusa Tenggara, memiliki tema pembangunan sebagai pintu gerbang pariwisata dan pendukung pangan nasional, seperti: Pariwisata, Peternakan dan Perikanan.

f. Koridor Ekonomi Papua- Maluku , memiliki tema pembangunan sebagai pusat pengembangan pangan, perikanan, energi dan pertambangan nasional, seperti: Food Estate, Tembaga, Peternakan, Perikanan, Migas dan Nikel. Pengembangan MP3EI berfokus pada 8 (delapan) program utama, yaitu: pertanian, pertambangan, energi, industri, kelautan, pariwisata, telematika dan pengembangan kawasan strategis. Program utama dalam 6 (enam) koridor yang termuat pada MP3EI dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.18. Program Utama dalam 6 (enam ) Koridor

Kedelapan program utama tersebut terdiri dari 22 kegiatan ekonomi utama yang disesuaikan dengan potensi dan nilai strategisnya masing-masing di koridor yang bersangkutan. Berikut ini adalah pemetaan untuk kegiataan-kegiatan ekonomi utama dari masing-masing koridor.

Untuk mendukung pengembangan kegiatan ekonomi utama, telah diindikasikan nilai investasi yang akan dilakukan di keenam koridor ekonomi tersebut sebesar sekitar IDR 4.012 Trilliun. Dari jumlah tersebut, Pemerintah akan berkontribusi sekitar 10% dalam bentuk pembangunan ifrastruktur dasar, seperti jalan, pelabuhan laut, pelabuhan udara serta rel kereta api dan pembangkit listrik. Sedangkan sisanya diupayakan akan dipenuhi dari swasta maupun BUMN dan campuran.

b. Strategi kedua

memperkuat konektivitas nasional melalui sinkronisasi rencana aksi nasional untuk merevitalisasi kinerja sektor riil. Untuk itu akan ditetapkan jadwal penyelesaian masalah peraturan nasional dan infrastruktur utama nasional. Menurut laporan Menko Perekonomian, berdasarkan hasil diskusi dengan para pemangku kepentingan, khususnya dunia usaha, teridentifikasi sejumlah regulasi dan perijinan yang memerlukan debottlenecking yang meliputi, penyelesaian peraturan pelaksanaan undang-undang, menghilangkan tumpang tindih antar peraturan yang sudah ada baik ditingkat pusat dan daerah, maupun antara sektor/lembaga, merevisi atau menerbitkan peraturan yang sangat dibutuhkan untuk mendukung strategi MP3EI (seperti Bea keluar beberapa komoditi), memberikan insentif kepada kegiatan-kegiatan utama yang sesuai dengan strategi MP3EI, mempercepat dan menyederhanakan proses serta memberikan kepastian perijinan.

Sementara elemen utama dari strategi kedua adalah, menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan utama untuk memaksimalkan pertumbuhan berdasarkan prinsip keterpaduan, bukan keseragaman. Memperluas pertumbuhan dengan menghubungkan daerah tertinggal dengan pusat pertumbuhan melalui inter-modal supply chain systems. Menghubungkan daerah terpencil dengan infrastruktur & pelayanan dasar dalam menyebarkan manfaat pembangunan secara luas.

c. Strategi ketiga

Pengembangan Center of Excellence di setiap koridor ekonomi. Dalam hal ini akan didorong pengembangan SDM dan IPTEK sesuai kebutuhan peningkatan daya saing. Percepatan transformasi inovasi dalam ekonomi yang dilakukan melalui pengembangan modal manusia berbasis ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi secara terencana dan sistematis. Memasukkan unsur Sistem Inovasi Nasional (SINAS) dan berbagai upaya transformasi inovasi dalam kegiatan ekonomi. Sedangkan inisiatif strateginya, revitalisasi Puspitek sebagai Science andTechnologyPark. Pengembangan Industrial Park, pembentukan klaster inovasi daerah untuk pemerataan pertumbuhan. Pengembangan industri strategis pendukung konektivitas, penguatan aktor inovasi (SDM dan Inovasi). MP3EI merupakan dokumen

rencana pembangunan dimana arahnya tidak pernah bergeser, tetap berpatokan pada Visi Indonesia 2025. Yakni mengangkat Indonesia menjadi negara maju dan merupakan kekuatan 12 besar dunia di tahun 2025 dan 8 besar dunia pada tahun 2045 melalui pertumbuhan ekonomi tinggi yang inklusif dan berkelanjutan.

Dalam dokumen BAB II STUDI PUSTAKA (Halaman 128-133)