• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015 Š Š‹ Œ

Dalam dokumen RKPD KABUPATEN LINGGA 2015 (Halaman 52-60)

Beberapa I ndikator Ketenagakerjaan di Kabupaten Lingga, 20

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015 Š Š‹ Œ

Š Š‹ Œ p ŽrsŽn n‘’ “ik or ” •” –Žr— ˜n’ untuk mŽm–Žri in‘ik’ ™ i tŽnt’n— pŽn‘u‘uk usš’ k Žr›’ y’œ— tŽrm’™uk ‘’’ž kŽlompok pŽn—’——˜n r’œ ŸŽ ’¡’ ’—¡Ž—’ “¢ ” •” £’–up’“Žn ¤šœ—— ’ t’¥un ¦ § ¨ ¦ – Žr’‘ ’ p’‘’ kis’¡’œ ©¢ª ¦ pŽrsŽn« ’¡tiny’ sŽ ’¡’ r ’“’ ¬r’t’ m’™i¥ tŽ‘ ’­’ “r ® or’œ— y’œ— mŽn—’œ—— ˜r ‘ ’¡i sŽtš’­ ¨ § § or’œ— y’œ— t Žrm’™uk ‘ ’ ’ž’œ— ¯’ “’n kŽr›’ Tabel 2.17

Indikator Makro Ekonomi Daerah

NO INDIKATOR TAHUN °±²² ³´p´ µ ´n °±² ² t ´ ¶ · ¸t 2012

target capaian2012 target2014

° ±² ¹ t ´ ¶· ¸t 1 PDRB Per Kapita - ADHB 12,5 jt ²² º »jt ¼ ½ ¾60jt 12,68jt 15,2 juta 16,7 jt - ADHK 6,9 jt 6,7 jt 6,75jt 6,86jt 7,3 juta 7,6 jt 2 Pertumbuhan Ekonomi 6,64% 6,60% 6,64% 6,66% 6,73% 6,78% 3 Penduduk Miskin 12,98% 14% 12% 14,16% 8% 6% 4 Tingkat Pengangguran Terbuka 3,5% 6% 5,8* 3,52% 5,3% 5%

Sumber :Bappeda Kab. Lingga (data diolah)

e. Perikanan dan Kelautan

Sektor perikanan menyumbang kontribusi PDRB sebesar 24,82% atau hampir seperempat dari PDRB. Hal ini menunjukkan corak perekonomian Kabupaten Lingga merupakan wilayah maritim dengan pemanfaatan sumberdaya alam perikanan yang sangat potensial. Berdasarkan Komisi Nasional Pengkajian Stok Ikan/KOMNASKAJISKAN 2010 total potensi perikanan tangkap di WPP 711 sebesar 1.057.050 ton/tahun Terdapat sebesar 860,650,11 ton/tahun berada di wilayah Perairan Kep. Riau dan di Kab. Lingga sebesar 83,506.95 ton/tahun sudah dimanfaatkan sebesar 23% (sebesar 19.632,48 ton).

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015

¿ ¿À ÁÂ Ãntuk sÄktor pÄrikÅÆ Ån Çi È ÅÉÅÊÄup n ËÌnÍ ÍÅ pÅÇÅ umnyÅumÅÇ ÅÎ ÅÏ

p

ÄrikÅÆÅn Î ÅÐt Ñ

ÒÅÇÅ tÅÏun

Ó Ô ÕÔ volum

Ä proÇuksi pÄrikÅÆÅÆ ÎÅut sÄÉ ÄsÅr

Ó ÕÑÖ60,931 ton, pada tahun 2011 bertambah menjadi 23.713,671 ton atau

mengalami peningkatan sebesar 9,98 persen. Tahun 2012 menjadi 32.100 ton. Jumlah alat produksi perikanan pada tahun 2012 tercatat 5.567 unit alat penangkap ikan, terdiri dari 2.510 perahu tanpa motor, perahu bermotor diesel 27, perahu tempel 3.030 buah.

Begitu juga dengan potensi perikanan budidaya laut dimana angkanya hanya mencapai 300 Ton. Budidaya air tawar hasilnya menggembirakan sebesar 5.567 ton. Budidaya rumput laut harus digenjot karena Kabupaten Lingga memiliki wilayah yang sangat potensial untuk pengembangannya terutama di pesisir pulau Singkep.

Untuk pengembangan kawasan minapolitan ada beberapa tempat yang layak yaitu Desa Penuba dan Desa Tajur Biru yang sangat potensial sebagai daerah pengembangan kawasan perikanan.

Capaian pembangunan di bidang perikanan dan kelautan tahun 2012 serta target pencapaian terlihat dalam tabel berikut ini :

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015

Tabel 2.18

Target indikator Kinerja Bidang Perikanan

Rata-rata 2011 2012 2013 2014 × 25.37 23.99 ØÙ Ø6,000.00 29,274.00 32,100.00 33,214.00 38,841.00 10.00 354.00 300.00 330.00 342.23 558.00 30.00 679.00 12.00 2.00 2.88 20.00

3. Volume Ekspor Hasil Perikanan (Ton) 3,278.00 11,002.00 12,300.00 13,285.60 14,883.00 10.00

4. 65,560,000.00 220,041,880 307,500,000 332.140.000 372,075,000 11.00 5. 24,411.00 25,019.00 25,591.00 25,642.00 26,364.00 1.50 6. 930,000.00 1,030,000.00 1,365,780.00 1,781,000.00 2,308,168.00 30.00 7. 1,050,000.00 1,230,000.00 1,863,450.00 2,352,000.00 4,192,763.00 50.00 8. 47.00 52.67 53.72 53.75 53.83 3.00 9. - - - 36.67 - - - 16.00 10. 80.08 71.04 75.10 86.00 78.72 2.38 19.92 28.60 24.91 14.00 17.76 (12.91) 35.01 83.00 95.17 87.00 119.91 12.25 11. - - - (52.08) 12. - - - (44.58) 13. 1 1 1 1 1 2.99

14. Pasar Ikan (Unit) 4 4 4 4 4 3.00

15. Sarana Penangkap Ikan (Unit)

a. Kapal Motor (Unit) 2,242 2,616 2,713 3,251 2,878 0,37

b. Motor Tempel (Unit) 2,657 124 191 283 374 -

c. Perahu Tampa Motor (Unit) 3,219 2,616 2,666 2,630 2,508 -

16. Rasio Alat Penangkapan Ikan - - - - -

17.

- - - - -

Sentra Perikanan : a. Pelabuhan Perikanan

Destruktif Fishing (Kasus)

Kawasan Konservasi Laut (Kawasan)

Rasio Produksi Perikanan dengan Jumlah Nelayan/Pembudidaya

b. Minapolitan (Kawasan) Kondisi SDKP :

a. Terumbu Karang Kondisi Baik (%) b. Terumbu Karang Kondisi Rusak (%) c. Padang Lamun Kondisi Baik (%) Produksi Perikanan :

a. Produksi Perikanan Tangkap (Ton) b Produksi Perikanan Budidaya (Ton) c. Produksi Budidaya Rumput Laut (Ton) Nilai Ekspor Hasil Perikanan (US $ (000)

Illegal Fishing (Kasus) Kesempatan Kerja (Orang)

Pendapatan Nelayan Buruh (Rp/bulan)(RTP) Pendapatan Nelayan Pemilik (Rp/bulan)(RTP) Konsumsi Ikan (Kg/Kapita/Th)

No Indikator Kondisi Awal(2010) Target Capaian Tahunan

Kontribusi Bidang KP terhadap PDRB Kabupaten (%)

II-31 a quo te

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015

Ú ÚÛ ÜÝ Þßrà áâ áãkáä u ráå áä tßßærs ut àåáçáâè untuk mß niné êáçkán

kontr

åæusi ëì íÞ æåàáäé ëßrikáä áä pßrlu àiláêukáä îáäéêáï ð îáä é êáï s

ßæáé á åæßrikut ñ

ò ó ëßniné êáç áä proàuksi pßrikáä áäæuàåàáôáàáäæuà åà áôárumput îáõtó öó ëßniné êáç áä volumßßkspor ïáâil pßrikáä ánó

÷ó ëßniné êáç áä pßmæ áä éunáä káøáâ áä sßntrá pßrikáäáäó ù ó ëßniné êáç áä sá ráäáà án práâ áä á pßnáä é êáú ikáäó

f. Pertanian

ëßmáäûá áç áä îáïáä potßnsåáî untuk pßrtánå áä tßrnyátá máâïi s

áä é áç rßà áïn átáu àßnéáä káç á îá ån máâiï sáäé áç æßsár pßluáné untuk m

ßné ßmæáäéêáä àáä mßniné êáçkáä jumîáï máõpun proàuktivitáâ kom o àitáâ pßrtánå áä àáä àprouk páäéán yáäé à áúát mßmæßrikáä p ßluáné æ áéå pßnyßà åááä îápáäéán kßrü á à án pßnàáúátáä ßikonom m áâyrá êáç mßîáîõi suæsßktor pßrtáä å ánè pßrkß æunán àán pßtßrná êáäó ìisáýpiné itu ïáâil proàuksi yáäé áà á àáúáç puîá àipáâ áãkáä kß luá ã

à áßráïè à å áätá ã ányá kß k áøáâ áä FTZ-BBK (Free Trade Zone Batam

Bintan Karimun) bahkan jika memenuhi persyaratan yang ada dapat pula dipasarkan ke negara tetangga Singapura. Namun ironisnya ketersediaan pangan dan produk pertanian di Kab. Lingga justru didatangkan dari luar daerah bahkan impor dari luar negeri, seperti sayur mayur buah dan sembako, 70 -80 % masih didatangkan dari Jambi.

Sementara itu produktivitas perkebunan karet rakyat di Kab. Lingga juga masih rendah yaitu sekitar 5 l/Ha/hari, hal ini sangat terkait dengan umur tanaman yang sudah sangat tua (> 50 tahun) serta ketrampilan pekebun yang masih rendah dan teknik budidaya yang masih bersifat tradisional.

Dari aspek sarana produksi Kab. Lingga belum memiliki pusat pembibitan/ nursery, gudang pupuk belum tersedia dan belum

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015

þ þÿ imilikiny pus p ti ptni n pkun trsut

t

ntuny r p kp rnny jum prouktivit n mutu pro

uk pn n prt y ilk o

i sisi ontrusi ju m s r i kil ss 6%

yang berasal dari sektor tanaman bahan makanan, perkebunan, peternakan dan kehutanan. subsektor yang menyumbangkan nilai tambah paling kecil terhadap sektor pertanian adalah subsektor kehutanan. Kotribusi subsektor ini hanya sebesar 0,44 persen terhadap nilai tambah sektor pertanian atau hanya sebesar 1,32 persen terhadap total nilai tambah perekonomian Kabupaten Lingga.

Tabel 2.19

Indikator di Bidang Pertanian

Indikator 2011

target capaian2011 target2012 capaian2012 target2013 target2014 target2015

Kontribusi Sektor Pertanian terhadap PDRB

a. tanaman bahan makanan 3,08 2,77 2,95 2,57 2,83 2,71 2,60 b. tanaman perkebunan 3,63 4,45 5,66 4,22 5,68 5,71 5,73

c. peternakan 2,50 2,07 2,48 1,93 2,45 2,43 2,40

d. kehutanan 0,57 0,50 0,53 0,44 0,49 0,46 0,42

Produktivitas padi atau per hektar

(ton/hektar) 40 ton 0 ton 40 ton 0 ton 40 ton 40 ton T0 ton

Tingkat Konsumsi Pangan Lokal 30% Data tidak

tersedia 30% Data tidaktersedia 30% 30% 30% Sumber :Bappeda Kabupaten Lingga (data diolah)

Adapun kondisi kekinian pertanian, peternakan dan holtikultura dan perkebunan kabupaten Lingga sebagai berikut :

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015

Tabel 2.20

Kondisi Kekinian Pertanian, Peternakan dan Kehutanan Tanama pangan dan

holtikultura Peternakan Perkebunan Kehutanan

PadiProduksi padi 0%Kebutuhan 100% dari luarKebutuhan 12000 ton/tahun JagungLuas Pertanaman Jagung sekitar 43 Ha, dengan produksi 36 Ton KedelaiKetersediaan 100% dari luar Kacang Tanah1 Ha di Kec. Singkep Barat, namun hanya sebatas sela JagungLuas Pertanaman Jagung sekitar 43 Ha, dengan produksi 36 Ton Sayur mayur dan buah- buahan

Sayur mayur

dataran tinggi : kol, kentang, wortel, sawi, b.merah, b.putih, dsb (100% dari luar)Sayur mayur dataran rendah : timun, kacang panjang, kangkung, bayam, rampai (10% dari dalam), sisanya 90% dari luar seperti cabe merah, cabe rawit,

Sapi - um!" # popu!"si $%& '()ko* + t)rs) ,"r -i '.)/"m"t"n y"itu0 .)/"m "t"n 1in2 2"+ 1in2 2"3t"*"+ 4in25)p+4in25)p 6"*"t -"n 4)n "y"n2% Kambing - um!" # popu!"si 896 ekor, tersebar di 5 Kecamatan yaitu: Kecamatan Lingga, Lingga Utara, Singkep, Singkep Barat dan Senayang Ayam - Ayam kampung 71.614 ekor, ayam potong 31.850 ekor, ayam petelur 6500 ekor Itik - Populasi itik 1363 ekor Ketersediaan dan kebutuhan daging - Ketersediaan daging

sapi sangat rendah 0,02% dari 1500 kg/ hari, konsumsi daging 400 gr/kapita/tahun, ketersediaan daging ayam sangat rendah <5% Karet - Luas pertanaman karet rakyat di Kabupaten Lingga adalah±10.207,13 Hadengan produksi 4.080,38 ton. Hampir sebagian besar tanaman karet milik petani merupakan tanaman sudah tua dengan umur puluhan tahun (±

4.276,63 Ha ) dan berasal dari biji (seedling)dengan produktivitas rendah. Hasil olahan berupa Slab Tebal (±50 Kg) dengan

harga berkisar Rp. 10.000,- s/d Rp. 12.000,- / Kg di tingkat petani karet. Kelapa - Luas pertanaman kelapa 2.640,59 Ha hampir tersebar di tiap Kecamatan, produksi±1.244,14 Ton. Produk berupa kopra dan kelapa butiran Sagu - Potensi Kabupaten Lingga 2.700 Ha ( survey UGM 2009)berupa Hutan Sagu , dengan produktivitas hasil olahannya±100 Ton/Bulan (Sagu Basah). Harga jual di

Kebun Bibit Rakyat - Luas kebun bibit

rakyat (KBR) di Kab. Lingga adalah 240,47 Ha yang tersebar di 5 desa yaitu : Desa Kote, Desa Sedamai, Desa Lanjut, Desa berindat dan Desa Bakong. Hutan Tanaman Rakyat (HTR)

- Kegiatan ini masih dalam proses perizinan.

Hutan Lindung Luasnya adalah 32.940,6 Ha. Hutan Produksi Terbatas (HPT) luasnya adalah 71.474,6 Ha.

Hutan Produksi Konversi (HPK) luasnya adalah 93.971,1 Ha.

Areal Penggunaan Lainnya adalah 20.390,5 Ha.

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015

7 78 9: tomat, dsb

Buah buahan yang tersedia bersifat musiman seperti durian, rambutan, manggis, dan mangga sebagian besar didatangkan dari luar seperti apel, jeruk, melon, dsb. p ;t<ni s;kit<r => ?@ A AABCD Lada - Eu<s p;rt<n<m<n E<F<@AAG AHI< F;nD<n proFuksi ± JJGJKLon?I<sil M;rup<N<F<O<itm F<n N<F< putPO?

QRrS TU TVkTW urTX TWSXTtTYsmTZ TRprlu SiupT[TZ TW sR \T] TX\Rrikut ^

T_ `roSuktX aitTU `TSi b%, ketersediaan 100% dari luar sementara kebutuhan

+ 12.000 ton/tahun. Hal ini sangat penting menjadi perhatian dan harus ada program khusus untuk mengatasi ketersediaan tanaman bahan makanan. Hal ini sangat rawan karena 100% ketergantungan dari luar. Program ketahanan pangan harus dimasukkan kedalam prioritas pada tahun 2015.

b. Perlu diupayakan peningkatan produksi dibidang tanaman perkebunan khususnya komoditas unggulan seperti Sagu, Karet, Kelapa, Sagu dan Lada.

c. Kawasan strategis Provinsi Kepulauan Riau atau kawasan Agropolitan di 4 desa : Kerandin, Bukit Langkap, Bukit Harapan dan Linau. Dimana hal ini perlu mendapat perhatian khusus antara pihak Provinsi dan Kabupaten untuk membangun kawasan tersebut secara bersama-sama dalam mewujudkan Kabupaten Lingga sebagai lumbung pangan Provinsi Kepulauan Riau.

d. Di bidang peternakan Ketersediaan dan Kebutuhan Daging sangat rendah

(0,02% dari kebutuhan 1.500 kg/hari), Nilai Konsumsi daging : 400 g/kapita/tahun , Ketersediaan Daging Ayam : sangat rendah ( 5% = 18.000 Kg/Hari). Hal ini perlu di beri perhatian dengan peningkatan

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015

c cd e6

populasi ternak Sapi melalui pembibitan dan bantuan ternak Sapi kepada masyarakat.

g. Pariwisata, Kebudayaan dan Keagamaan

Kabupaten Lingga memiliki potensi pariwisata yan sangat beragam baik dari sisi destinasi pariwisata maupun kebudayaan. Keindahan alam

(nature), warisan budaya (living cuture) dan sejarah (heritage) yang ternilai harganya warisan masa silam sebagai pusat kerajaan Melayu membuat nilai tambah tersendiri bagi Kabupaten Lingga. Potensi wisata yang sangat menjanjikan tersebut masih membutuhkan polesan dari pemerintah baik pusat, provinsi dan kabupaten agar lebih atraktif dan berkembang. Pembangunan kepariwisataan diarahkan pada pariwisata yang menggalakkan kegiatan ekonomi, sehingga lapangan pekerjaan, pendapatan masyarakat serta penerimaan devisa akan dapat meningkat melalui upaya pengembangan dan pendayagunaan berbagai potensi kepariwisataan.

Dari sisi kebudayaan, Sebagai implementasi dari RPJMD 2010- 2015 dimana sasaran dari misi 1 yaitu terwujudnya pengakuan secara formal Kabupaten Lingga sebagaiBunda Tanah Melayu,sebagai langkah awal telah di tetapkan Perda Nomor 20 Tahun 2012 perubahan atas Perda Nomor 3 Tahun 2005 tentang Lambang Daerah, Motto dan Slogan Kabupaten Lingga dimana pada lambang tersebut ditambahkan kalimat

Kabupaten Lingga Bunda Tanah Melayu . Terwujudnya Kabupaten Lingga sebagai Bunda tanah melayu mengisyaratkan bahwa budaya Melayu akan menjadi payung budaya-budaya yang lain. Dan diantara budaya yang satu dengan yang lain akan menjadi perekat dan pemersatu, sehingga upaya-upaya pelestarian, pembinaan, dan pengembangan kebudayaan perlu dilakukan terus menerus dan berkesinambungan.

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015

Dalam dokumen RKPD KABUPATEN LINGGA 2015 (Halaman 52-60)