• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun

Dalam dokumen RKPD KABUPATEN LINGGA 2015 (Halaman 91-97)

Beberapa I ndikator Ketenagakerjaan di Kabupaten Lingga, 20

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015 # #$ %&

3.2. Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun

Terkait dengan semakin terbukanya perdagangan internasional dan masih tergantungnya Indonesia pada dukungan bahan baku dan barang modal dari luar negeri serta masih dominannya pembiayaan pusat dalam mendukung pembangunan Kabupaten Lingga, dapat dinyatakan bahwa tantangan kedepan dalam pembangunan Kabupaten Lingga sangat besar. Jika dikaitkan dengan kondisi perekonomian nasional, maka tantangan dan prospek perekonomian Kabupaten Lingga tahun 2015 sebagai berikut:

Tantangan :

1. Makin ketatnya persaingan global dan membanjirnya produk impor sebagai pesaing produk lokal yang dapat menghambat pertumbuhan produksi dalam negeri dan melemahkan pasar lokal.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kab. Lingga 2015 III-4

2. Infrastruktur yang belum memadai bagi perkembangan investasi, pariwisata, dan kelancaran arus barang dan orang dari pedesaan khusus jalan desa masih kurang;

3. Produk SDM yang dihasilkan dunia pendidikan sangat kurang;

4. Pertumbuhan ekonomi masih lamban sesuai dengan karakter perekonomian berbasis pertanian, lebih-lebih masih bertumpu pada komoditas primer. 5. Rumah tangga miskin dan pengangguran; penduduk miskin meningkat

dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai 14,17%, Tingkat pengangguran terbuka terus menurun, namun kategori pengangguran tersembunyi dan pekerja informal masih relatif tinggi.

6. Pemanfaatan sumberdaya alam belum optimal terutama pertanian, perikanan dan pariwisata.

7. Pelayanan publik dirasakan belum memuaskan dan sumber pembiayaan masih sangat terbatas. Selama ini hanya mengandalkan Dana Perimbangan dari Pusat, sementara PAD belum optimal.

8. Pembangunan gedung dan fasilitas perkantoran terutama terkait dengan pusat pemerintahan Kabupaten di Bukit Kanti belum sepenuhnya terealisasi.

îï ð ñ òóôõ

1. Posisi geografis Kabupaten Lingga terletak pada kawasan segitiga emas perdagangan 3 negara (Indonesia, Malasia, Singapura) serta lintas transportasi laut Selat Malaka merupakan peluang yang strategis bagi pengembangan investasi dan Kabupaten Lingga merupakan salah satu warisan sejarah dimana dijuluki Bunda Tanah Melayu , wisata sejarah yang sangat banyak warisan Kerajaan Riau-Lingga merupakanö÷øùú ûü ÷ yang

tidak ternilai harganya.

2. Kebijakan Otonomi Daerah; Diterapkannya Undang-Undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Undang-Undang No. 17 tahun 2003 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah dan Undang-

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kab. Lingga 2015 III-5

Undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan pembangunan Nasional memberikan kewenangan yang luas kepada daerah dalam mengurus daerahnya. Luasnya wewenang ini membuka peluang bagi daerah untuk menetapkan kebijakan-kebijakan dalam segala aspek kehidupan yang disesuaikan dengan kondisi riil daerah. Dengan demikian kebijakan-kebijakan tersebut akan dapat diimplementasikan secara nyata. Diberlakukannya Undang-Undang No. 32 dan 17 tahun 2004 memberi kesempatan yang lebih luas kepada Kabupaten Lingga untuk melakukan ekstensifikasi dan intensifikasi pendapatan sebagai sumber pembiayaan.

3. Meningkatkan kualitas good governance secara nasional. Globalisasi berdampak sangat luas terhadap semua aspek kehidupan masyarakat termasuk diantaranya meningkatnya tuntutan terhadap Good Governance. Meningkatnya tuntutan terhadap Good Governance ini merupakan peluang bagi semua komponen kota untuk membenahi diri dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang transparan, profesional, responsif dan akuntabel sehingga visi pemerintah kota dapat diwujudkan.

4. Ditetapkannya Kabupaten Lingga sebagai wilayah Hinterland bagi Provinsi Kepulauan Riau untuk lumbung pangan Provinsi Kepulauan Riau. Hal ini membuat prospek Kabupaten Lingga ke depannya semakin cerah sehingga diperlukan rencana aksi untuk menyukseskan program tersebut.

ý þÿ . þþ þ þ þþÿþ þ ! " # ! #$ (% &' ) !( ' () # ) *!$ & (+, , $-) ./ ( (0 ' )

1. Letak geografis dan tata wilayah yang strategis; 2. Tersedia sarana

perhubungan darat, laut,udara;

3. Tersedia sumber daya alam pertanian,

1. Produktifitas hasil pertanian pangan, perkebunan, peternakan dan perikanan sebagai andalan masih belum optimal dan potensi wisata belum terkelola

1. Adanya 12 3 4 54 6 7 3 84 3 3 secara nasional untuk memajukan kualitas sumberdaya manusia indonesia melalui prioritas pembangunan pendidikan dan kesehatan; 2. Adanya program nasional

1. Globalisasi dan perdagangan bebas merupakan

tantangan untuk terus kreatif, inofatif dalam memproduksi barang dan jasa yang

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kab. Lingga 2015 III-6 perkebunan,

peternakan dan perikanan yang cukup besar;

4. Tersedia objek wisata alam dan sejarah; 5. Tersedianya

lembaga/tokoh/pakar keagamaan yang cukup banyak;

6. Tersedianya

sumberdaya manusia angkatan kerja yang memadai;

7. Tersimpan peninggalan sejarah dan budaya luhur bukti kejayaan masa lalu.

secara optimal.

2. Kondisi jalan/jembatan untuk menjamin kelancaran arus barang dan jasa sebagian belum mantap dan masih kurang serta keterbatasan akses jalan di beberapa kawasan dan didaerah kondisi medan yang sulit.

3. Penduduk miskin dan pengangguran masih cukup banyak.

4. Kebanyakan usaha ekonomi rakyat merupakan usaha non formal, sehingga seringkali mengalami kesulitan untuk mengakses permodalan dari lembaga perbankan maupun program- program penguatan ekonomi rakyat lainnya yang membutuhkan aspek legal formal. Padahal sektor usaha ekonomi rakyat tersebut merupakan salah satu pilar ekonomi Kabupaten Lingga.

5. Terdapat kawasan rawan bencana tanah longsor dan banjir.

6. Tingkat kesadaran masyrakat dalam menjaga lingkungan masih rendah sehingga

daya dukung

lingkungannya menjadi rendah. Disamping itu kondisi kesehatan lingkungan perlu banyak pembenahan, terutama dalam hal penanganan sampah, air bersih, dan sanitasi.

7. Terbatasnya peluang investasi karena keterbatasan sarana dan prasarana.

percepatan pembangunan infrastruktur wilayah dibidang kebinamargaan, pengairan,ciptakarya/peru mahan rakyat dan energi; 3. Adanya program nasional

pengentasan kemiskinan dan percepatan pembangunan daerah tertinggal/desa tertinggal; 4. Ditetapkannya Kabupaten

Lingga sebagai wilayah Hinterland bagi Provinsi Kepulauan Riau untuk lumbung pangan Provinsi Kepulauan Riau.

5. Kapasitas APBD yang masih rendah berpeluang menggali PAD dan mendapatkan bantuan program, dana dekosentrasi/tugas

pembantuan dan bantuan dari lembaga lainnya; 6. Terbukanya peluang

kerjasama kemitraan dengan berbagai lembaga pemerintah dan non pemerintah baik antar daerah didalam maupun di luar negeri.

7. Adanya kebijakan otonomi daerah yang memberi peluang untuk mengapresiasi kebutuhan masyarakat dan merencanakan

pembangunan sesuai dengan kebutuhan daerah.

memiliki daya saing. 2. Fluktuasi harga minyak dan perekonomian dunia yang seringkali berdampak negatif bagi perekonomian daerah perlu disikapi dengan penguatan struktur

perekonomian yang berbasis lokal dan penguatan ketahanan pangan masyarakat. 3. Angka pertumbuhan penduduk yang sangat rendah. 4. Lingkungan hidup

yang rusak dan perubahan iklim yang tidak harmonis perlu terus ditangani dan dikelola secara berkelanjutan.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kab. Lingga 2015 III-7 3.3. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Tahun 2015

Pemerintah pusat menetapkan peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin dan kesempatan kerja sebagai agenda utama pembangunan, sebagai dampak krisis finansial global yang terjadi sebelumnya. Karena kemiskinan merupakan permasalahan yang bersifat multisektor, maka upaya untuk penurunan angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin dilaksanakan melalui berbagai program pembangunan secara sektoral dan secara lintas sektor. Prioritas pembangunan dibidang kemiskinan dan angkatan kerja juga menjadi perhatian pemerintah Kabupaten Lingga melalui berbagai program dan kegiatan yang terkait dengan kemiskinan itu sendiri dan juga bekerjasama dengan pihak Provinsi Kepulauan Riau guna mengentaskan kemiskinan dalam rangka mengejar target MDG s.

Terkait dengan RPJPMD Kab. Lingga tahapan kedua, difokuskan pada pembangunan infrastruktur dengan daya dukung peningkatan ekonomi dan peningkatan Sumberdaya Manusia. Infrastruktur juga terus digesa pembangunannya terutama pembangunan kantor Pusat Pemerintahan yang terletak di Bukit Kanti, pembukaan dan peningkatan jalan untuk memperlancar arus barang dan transportasi, pembangunan dermaga di pulau-pulau, dan lainnya.

Selain itu juga, dalam mewujudkan peningkatan sumber daya manusia pemerintah Kabupaten Lingga berupaya terus meningkatkan efektivitas pelaksanaan program program pengurangan kemiskinan, pemerintah pusat membagi program-program tersebut menjadi 3 kluster, yaitu kluster pertama berisi program-program yang memberikan perlindungan sosial dalam rangka meningkatkan akses masyarakat miskin kepada kebutuhan dasar; kluster kedua berisi program-program pemberdayaan bagi masyarakat miskin; dan kluster ketiga adalah program-program perkuatan usaha mikro dan kecil. Kluster ketiga ini juga berfungsi untuk meningkatkan kesediaan lapangan kerja bagi generasi muda Kab. Lingga. Sedangkan kluster-kluster lainnya berfungsi untuk

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kab. Lingga 2015 III-8

meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Pemerintah Kab. Lingga, sejalan dengan program nasional diatas, juga telah melakukan berbagai program untuk mengentaskan kemiskinan dan penyediaan lapangan kerja. Melalui pemberdayaan ekonomi rakyat diupayakan penciptaan lapangan kerja sehingga jumlah pengangguran dapat dikendalikan dan daya beli masyarakat ditingkatkan. Untuk mempertahankan daya saing KUMKM (Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah) juga telah diupayakan peningkatan ketrampilan SDM usaha kecil dan menengah sehingga mampu menghasilkan produk yang bersaing. Dengan skema ini diharapkan pertumbuhan ekonomi dapat menghasilkan pembangunan yang lebih berkualitas. Dengan demikian pembangunan ekonomi diarahkan untuk mendukung pemerataan pendapatan masyarakat dan pengembangan industri dalam negeri. Program pengentasan kemiskinan juga dilakukan melalui pemberian bantuan beasiswa bagi masyarakat tidak mampu, pemberian bantuan Jamkesda dan program kesehatan, rehabilitasi Rumah Tak Layak Huni (RTLH), pemasangan jaringan listrik bagi RTLH serta pembangunan sanitasi. Sumber pembiayaan direncanakan berasal dari swadaya masyarakat dan pemangku kepentingan lain yang terkait dengan pembangunan Kab. Lingga. Prioritas pembangunan dibidang kemiskinan juga menjadi perhatian pemerintah Kab. Lingga melalui sharing dengan Pemerintah Provinsi dengan 3 program dan 11 kegiatan.

Arah kebijakan ekonomi daerah Kabupaten Lingga, pada hakikatnya, merupakan sinkronisasi program pembangunan yang saling terkait erat satu sama lainnya. Perekonomian berbasis kerakyatan yang ditopang dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia dan penyediaan sarana dan prasarana pendukung merupakan kebijakan pembangunan yang tak terpisahkan satu sama lainnya. Keberhasilan dalam melaksanakan prioritas pembangunan dalam Pemberdayaan Ekonomi Rakyat akan menciptakan ekonomi kerakyatan yang kuat dan kokoh dalam menopang perkembangan perekonomian regional dan menjaga stabilitas perekonomian nasional. Demikian juga halnya di bidang

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kab. Lingga 2015 III-9

sumber daya manusia, keberhasilan dalam pembangunan sumber daya manusia di tingkat kota akan berpengaruh dalam menopang peningkatan kemampuan sumber daya manusia untuk memenuhi kebutuhan dunia kerja di tingkat provinsi dan nasional. Usaha usaha dalam peningkatan kualitas dan kuantiítas sarana dan prasarana perkotaan sudah tentu berhubungan langsung dengan keberhasilan pemerintah dalam program peningkatan sarana dan prasarana publik terutama untuk meningkatkan jalur transportasi daerah kabupaten/kota guna meningkatkan hubungan ekonomi antar daerah. Kebijakan pembangunan ekonomi pada tahun 2015 diarahkan untuk dapat mempertahankan pertumbuhan ekonomi pada kisaran diatas 6,6 6,8% dan sekaligus meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan penciptaan lapangan kerja baru.

Dalam dokumen RKPD KABUPATEN LINGGA 2015 (Halaman 91-97)