• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab I Pengenalan Tradisi Lisan Nusantara

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMP

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : VIII/Satu

Materi Pokok : Teks Cerita Moral

Alokasi Waktu : 3 pertemuan (6 X 40 menit) A.Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 1 1.1Menghargai dan mensyukuri

keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa untuk mempersatukan bangsa Indonesia di tengah keberagaman bahasa dan budaya.

 Terbiasa menggunakan bahasa Indonesia secara benar, sesuai kaidah, saat berkomunikasi formal.

 Terbiasa menggunakan bahasa Indonesia secara baik, sesuai konteks, saat berkomunikasi informal.

1.2Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana memahami informasi lisan dan tulis.

 Terbiasa mendengarkan efektif.

 Terbiasa membaca efektif.

1.3Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana menyajikan informasi lisan dan tulis

 Terbiasa berbicara efektif.

 Terbiasa menulis efektif..

2 2.2Memiliki perilaku jujur dalam menceritakan sudut pandang moral yang eksplisit

Banyak berinisiatif dan memberi pendapat dalam berdiskusi tentang teks cerita moral.

2.3Memiliki perilaku peduli, cinta tanah air, dan semangat kebangsaan atas karya budaya yang penuh makna

Bersungguh-sungguh untuk sesuai waktu dan tugas yang diberikan dalam

memahami, membedakan,

mengklasifikasikan, dan mengidentifikasikan teks cerita moral. 3 3.1Memahami teks cerita moral

baik melalui lisan maupun tulisan

Mengidentifikasi struktur teks cerita moral.

Menjelaskan isi teks cerita moral. 3.2Membedakan teks cerita

moral dan cerita prosedur baik melalui lisan maupun tulisan

Membandingkan teks cerita moral dan cerita prosedur.

3.3 Mengklasifikasi teks cerita moral melalui lisan dan tulisan 

Mengkategorisasikan teks cerita moral ke dalam salah satu bentuk wacana. 3.4 Mengidentifikasi kekurangan

teks cerita moral baik melalui lisan maupun tulisan

Menyebutkan kelebihan/ciri positif teks cerita moral.

4 4.1Menangkap makna teks cerita moral baik secara lisan maupun tulisan

Menjelaskan makna teks cerita moral 4.2Menyusun teks cerita moral

baik secara lisan maupun tulisan 

Menuliskan kembali teks cerita moral dengan menggunakan bahasa sendiri sesuai dengan struktur dan isi teks cerita yang telah ditangkap.

4.3 Menelaah dan merevisi teks cerita moral baik secara lisan maupun tulisan

Menelaah dan mengembangkan teks cerita moral

4.4 Meringkas teks cerita moral baik secara lisan maupun tulisan 

Membuat intisari teks cerita moral

B.Tujuan Pembelajaran

Pertemuan ke-1

 Diberikan kesempatan membaca “Puisi Indonesia” karya M. Raisya Yusufa yang ada di buku, siswa menghayati makna yang terkandung dalam puisi tersebut dengan harapan dapat semakin menghargai keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa.

 Diberikan cerita teks moral yang disampaikan secara lisan, siswa dapat mengidentifikasi struktur teks dan isi cerita moral dengan benar.

 Diberikan cuplikan dua teks cerita: moral dan prosedur, siswa dapat membedakannya dengan menyebutkan karakteristik tiap-tiap teks cerita tersebut.

 Diberikan materi tentang jenis-jenis wacana teks, siswa dapat mengklasifikasikan teks cerita moral ke dalam bentuk wacana narasi.

Pertemuan ke-2

 Diberikan kesempatan menyaksikan video cerita moral, siswa menunjukkan rasa ingin tahu (curiosity) terhadap keragaman bahasa dan budaya Indonesia.

 Diberikan kesempatan menyaksikan video cerita moral, siswa dapat menyusun teks cerita moral dengan menggunakan bahasanya sendiri dengan baik.

 Diberikan kesempatan untuk berdiskusi, siswa dapat menelaah dan merevisi teks cerita moral yang telah dibuatnya secara berkelompok.

 Diberikan kesempatan tambahan waktu, siswa dapat meringkas intisari teks cerita moral yang telah dibuatnya secara berkelompok.

Pertemuan ke-3

 Diberikan tes formatif dengan soal pemahaman teks cerita moral yang disajikan secara tertulis, siswa secara mandiri dapat mengidentifikasi struktur teks dan isi cerita moral tersebut dengan benar.

 Diberikan tes formatif dengan soal klasifikasi wacana teks dan sinopsis teks cerita moral, siswa secara mandiri dapat menyebutkan kategori wacana teks dan membuat ringkasannya dengan benar.

C.Materi Pembelajaran

Pertemuan ke-1

 Pengenalan struktur teks cerita moral.

 Pemahaman isi teks cerita moral.

 Pengenalan jenis-jenis wacana teks Pertemuan ke-2

Pertemuan ke-3

 Tes formatif hasil belajar subtema 1

D.Metode Pembelajaran

 Pendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intelectual) berbasis sainstifik

Model Pembelajaran Accelerated Learning bernuansa etnopedagogi

E.Sumber Belajar

1.Buku siswa:

Universitas Pendidikan Indonesia. 2013. Bahasa Indonesia: Wahana Revitalisasi dan Internalisasi Budaya. Bandung: UPI. hlm. 1—30.

2.Buku referensi:

Universitas Pendidikan Indonesia. 2013. Bahasa Indonesia Wahana Revitalisasi dan Internalisasi Budaya: Buku Guru. Bandung: UPI. hlm. 15—40.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

3. Majalah:

Majalah Pemerintah Kota Surabaya (Gapura Vol.XLIV No.50 Mei 2011) 4. Koran:

Jawa Pos Tanggal 15 Oktober 2012 Jawa Pos Tanggal 25 Juli 2011 5. Situs internet:

www.gudangpuisi.com/2011/08/indonesia/html 6. Lingkungan sekitar:

Kampung Made, Kota Surabaya 7. Narasumber:

Pak Sulistiono (Dewan Adat Kampung Made) Pak Seniman (Tetua Adat Kampung Made)

F. Media Pembelajaran

1. Media:

Video/film: Hibridasi Samuvi 2. Alat dan bahan:

Infokus/LCD

Layar Projector

G.Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Langkah pembelajaran berpendekatan SAVI berbasis sains dengan model pembelajaran accelerated learning bernuansa etnopedagogi ini terbagi dalam beberapa sintaks. Berikut ini pembabakannya dan persebaran unsur pendekatan SAVI dengan basis sainsnya.

Sin- taks Indegenous Learning Indegenous Psychology Persebaran Unsur SAVI Persebaran Basis Sains 1 Observasi dan Imitasi

(Watch and Do)

Pemilihan Perhatian (Selective Attention) Somatic, Visual Mengamati (Observing)

Deskripsi secara linear antara pendekatan-berbasis dan model- bernuansa pembelajaran seperti yang terpetakan di atas merupakan konstruk skenario pembelajaran yang berupaya mengakomodasi hasil penelitian kajian tradisi lisan (nuansa indigeneous) melalui model pembelajaran accelerated learning dan mengakomodasi pendekatan SAVI yang humanis dan ancangan kurikulum 2013 yang menekankan basis sains (ilmiah).

Dari peta klasifikasi di atas dapat dihipotesiskan pula bahwa sintaks pembelajaran yang dirancang dari perspektif budaya (indigeneous

learning) dan perspektif psikologi (indigeneous psychology) selaras

dengan langkah-langkah pembelajaran dari perspektif pendekatan sains seperti yang diarusutamakan pada implementasi kurikulum 2013 baru-baru ini. Selain itu, persebaran unsur somatic (gerak), auditory (pendengaran),

visual (pengelihatan), dan intelectual (pengetahuan) pada pendekatan

SAVI menegaskan bahwa sintaks pembelajaran ini pun relevan dengan standar kompetensi lulusan yang mengukur empat aspek, yakni spiritual, sikap (afektif), keterampilan (psikomotorik), dan pengetahuan (kognitif).

2 Belajar dari Pengalaman (Life Experience) Penilaian atau Penaksiran (Appraisal) Somatic, Intelectual Menanya (Questioning) 3 Belajar dari Kesalahan dan Ujicoba

(Trial and Error)

Pengategorian dan Peletakan Konsep (Concept Formation and Categoritation) Somatic, Visual, Intelectual Mencoba (Experimenting) 4 Keterampilan Mengerjakan Tugas Tertentu (Skill for Spesific Task) Penyesuaian dengan Kondisi Baru (Attributions) Somatic, Intelectual Menalar (Associating) 5 Kemanusiaan dan Hubungan (Humanity and Relationship) Perasaan dan Ingatan (Emotion and Memory) Visual, Auditory Membentuk jaringan (Networking)

Skenario Model Pembelajaran Accelerated Learning Bernuansa Etnopedagogi Melalui Pendekatan SAVI dalam Ancangan Kurikulum 2013 Berbasis Sains

SINTAKS PEMBELAJARAN AKTIVITAS GURU AKTIVITAS SISWA

Guru memeriksa kesiapan belajar siswa dan menjajaki apersepsi pengetahuan/pemahaman awal siswa tentang tradisi lisan nusantara

Guru menampilkan cuplikan video teks cerita moral, Guru meminta siswa membentuk kelompok dan mengekplorasi info tentang tradisi lisan nusantara melalui pemodelan teks

Guru memfasilitasi siswa

mendengarkan cerita rakyat AMDM melalui narasumbernya langsung

Guru bertanya kepada siswa tentang struktur bentuk dan isi teks cerita moral yang terkandug dalam cerita rakyat AMDM

Guru memberikan proyek penugasan identifikasi struktur bentuk teks dan isi cerita moral Sawunggaling

Guru meminta siswa saling menelaah struktur bentuk dan isi teks cerita moral Sawunggaling yang telah dikerjakan teman sebangkunya

Siswa menyimak panggilan/pertanyaan yang disampaikan oleh guru dan bertukar pengalaman terkait dengan tradisi lisan nusantara

Siswa menyaksikan video teks cerita moral, Siswa membentuk kelompok belajar dalam kegiatan eksplorasi informasi tentang tradisi lisan nusantara melalui pemodelan teks

Siswa belajar dengan langsung mendengarkan narasumber bercerita rakyat AMDM

Siswa mengidentifikasi struktur bentuk dan isi teks cerita moral yang terkandung dalam cerita moral AMDM yang disampaikan secara lisan

Siswa secara mandiri mengidentifikasi struktur bentuk dan isi teks cerita moral Sawunggaling yang disajikan secara tertulis

Siswa secara berpasangan saling menelaah struktur bentuk dan isi teks cerita moral yang telah dikerjakan secara mandiri agar mendapat koreksi dari teman sebangkunya demi pemberian masukan perbaikan ORIENTASI WATCH AND DO SELECTIVE ATENTION LIFE EXPERIENCE APPRAISAL TRIAL-ERROR FORMATION- CATEGORITATION SKILL SPECIFIC TASK ATTRIBUTIONS HUMANITY- RELATIONSHIP EMOTION-MEMORY