• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I: PENDAHULUAN

D. Rencana Penulisan

2. Rencana Isi

Penulis akan memberikan gambaran rencana isi tugas akhir yang akanmempermudah penulisan tugas akhir, maka penulis membaginya menjadi empat (4) bab, yakni:

BAB 1 :PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, rencana penulisan, mecakup jadwal survey dan rencana isi.

BAB II :SATUAN POLISI PAMONG PRAJA ( SATPOL PP ) KOTA PEMATANGSIANTAR

Pada bab ini diuraikan Sejarah Ringkas, Struktur Organisasi, Job Description, JenisKegiatan, Kinerja Kegiatan Terkini dan Rencana Kegiatan.

BAB III : SISTEM PENGENDALIAN INTERN KAS PADA PADA SATUANPOLISI PAMONG PRAJA ( SATPOL PP ) KOTA PEMATANGSIANTAR.

Pada bab ini penulis menguraikan tentang pengendalian intern atas penerimaan kas, prosedur penerimaan kas pada Satuan Polisi Pamong Praja ( SATPOL PP ) Pematangsiantar, pengendalian intern atas pengeluaran kas, dan prosedur pengeluaran kas pada Satuan Polisi Pamong Praja ( SATPOL PP ) Pematangsiantar.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini penulis mencoba mengambil kesimpulan dan memberikan saran yang bertitik tolak dari pengumpulan data dan pembahasan yang dilakukan dimana diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi Satuan Polisi Pamong Praja ( SATPOL PP ) di masa yang akan datang.

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA ( SATPOL PP )

PEMATANGSIANTAR

A. Sejarah Ringkas

Satuan Polisi Pamong Praja, disingkat Satpol PP, adalah perangkat Pemerintah Daerah dalam memelihara ketentraman dan ketertiban umum serta menegakkan Peraturan Daerah. Satpol PP merupakan perangkat daerah yang dapat berbentuk Dinas Daerah atau Lembaga Teknis Daerah.

Satpol PP dapat berkedudukan di Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota.

* Di Daerah Provinsi, Satuan Polisi Pamong Praja dipimpin oleh Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah

* Di Daerah Kabupaten/Kota, Satuan Polisi Pamong Praja dipimpin oleh Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati/Walikota melalui Sekretaris Daerah

Polisi Pamong Praja didirikan di Yogyakarta pada tanggal 3 Maret 1950 moto Praja Wibawa, untuk mewadahi sebagian ketugasan pemerintah daerah.

Sebenarnya ketugasan ini telah dilaksanakan pemerintah sejak zaman kolonial.

Sebelum menjadi Satuan Polisi Pamong Praja setelah proklamasi kemerdekaan

dimana diawali dengan kondisi yang tidak stabil dan mengancam NKRI, dibentuklah Detasemen Polisi sebagai Penjaga Keamanan Kapanewon di Yogjakarta sesuai dengan Surat Perintah Jawatan Praja di Daerah Istimewa Yogyakarta untuk menjaga ketentraman dan ketertiban masyarakat.

Pada tanggal 10 November 1948, lembaga ini berubah menjadi Detasemen Polisi Pamong Praja. Di Jawa dan Madura Satuan Polisi Pamong Praja dibentuk tanggal 3 Maret 1950. Inilah awal mula terbentuknya Satpol PP. dan oleh sebab itu, setiap tanggal 3 Maret ditetapkan sebagai Hari Jadi Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan diperingati setiap tahun. Pada Tahun 1960, dimulai pembentukan Kesatuan Polisi Pamong Praja di luar Jawa dan Madura, dengan dukungan para petinggi militer Angkatan Perang. Tahun 1962 namanya berubah menjadi Kesatuan Pagar Baya untuk membedakan dari korps Kepolisian Negara seperti dimaksud dalam UU No 13/1961 tentang Pokok-pokok Kepolisian. Tahun 1963 berubah nama lagi menjadi Kesatuan Pagar Praja.

Istilah Satpol PP mulai terkenal sejak pemberlakuan UU No 5/1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah. Pada Pasal 86 (1) disebutkan, Satpol PP merupakan perangkat wilayah yang melaksanakan tugas dekonsentrasi.

Saat ini UU 5/1974 tidak berlaku lagi, digantikan UU No 22/1999 dan direvisi menjadi UU No 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah. Dalam Pasal 148 UU 32/2004 disebutkan, Polisi Pamong Praja adalah perangkat pemerintah daerah dengan tugas pokok menegakkan perda, menyelenggarakan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat sebagai pelaksanaan tugas desentralisasi.

Pada masa Kemerdekaan tepatnya sesudah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia Polisi Pamong Praja tetap menjadi bagian Organisasi dari Kepolisian karena belum ada Dasar Hukum yang mendukung Keberadaan Polisi Pamong Praja sampai dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1948.Secara definitif Polisi Pamong Praja mengalami beberapa kali pergantian nama namun tugas dan fungsinya sama.

Adapun secara rinci perubahan nama dari Polisi Pamong Praja dapat dikemukakan sebagai berikut. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1948 pada tanggal 30 Oktober 1948 didrikanlah Detasemen Polisi Pamong Praja Keamanan Kapanewon yang pada tanggal 10 Nopember 1948 diubah namanya menjadi Detasemen Polisi Pamong Praja.

1. Tanggal 3 Maret 1950 berdasarkan Keputusan Mendagri No.UP.32/2/21 disebut dengan nama Kesatuan Polisi Pamong Praja.

2. Pada Tahun 1962 sesuai dengan Peraturan Menteri Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah No. 10 Tahun 1962 nama Kesatuan Polisi Pamong Praja diubah menjadi Pagar Baya.

3. Berdasarkan Surat Menteri Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah No.1 Tahun 1963 Pagar Baya dubah menjadi Pagar Praja.

4. Setelah diterbitkannnya UU No.5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah, maka Kesatuan Pagar Praja diubah menjadi Polisi Pamong Praja, sebagai Perangkat Daerah.

5. Dengan Diterbitkannya UU No.22 Tahun 1999 nama Polisi Pamong Praja diubah kembali dengan nama Satuan Polisi Pamong Praja, sebagai Perangkat Daerah.

6. Terakhir dengan diterbitkannya UU no.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, lebih memperkuat Keberadaan Satuan Polisi Pamong Praja sebagi pembantu Kepala Daerah dalam menegakkan Peraturan Daerah dan Penyelenggaraan Ketertiban umum dan ketenteraman Masyarakat dibentuk SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

7. Meskipun keberadaan kelembagaan Polisi Pamong Praja dan Perlindungan Masyarakat telah beberapa kali mengalami perubahan baik struktur organisasi maupun Nomenklatur, yang kemungkinan dikemudian hari masih berpeluang untuk berubah, namun secara subtansi tugas pokok Satuan Polisi Pamong Praja dan Perlindungan Masyarakat tidak mengalami perubahan yang berarti.

Adapun visi dan misi yang dimiliki Satuan Polisi Pamong Praja adalah sebagai berikut :

VISI

“ Mewujudkan Ketenteraman dan Ketertiban Umum dan Melaksanakan Penegakam Peraturan Daerah / Peraturan Kepala Daerah, Perlindungan Masyarakat Serta Menciptakan

Rasa Aman Terhadap Ancaman Bahaya Bencana Kebakaran Bagi Masyarakat “

1. Aman, yang dimaknai dengan semakin meningkatnya keamanan masyarakat dan terlaksananya penegakan hukum yang berkeadilan tanpa

memandang kedudukan, pangkat, jabatan seseorang serta terciptanya penghormatan pada hak-hak asasi manusia.

2. Tertib, yang dimaknai dengan semakin meningkatnya kepatuhan masyarakat terhadap berbagai peraturan hukum yang berlaku.

3. Perlindungan masyarakat, yang dimaknai bahwa semakin meningkatnya kesiapan aparat Linmas dalam menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan serta membantu masyarakat dalam hal penanggulangan bencana kebakaran, bencana alam dan gangguan trantibum lainnya sehingga dapat terwujud suasana kondusif dalam kehidupan bermasyarakat.

MISI

1. Membentuk kualitas sumber daya manusia yang berkualitas seiring peningkatan fungsi pemeliharaan ketentraman ,ketertiban dan penegakan Peraturan Kepala Daerah serta perlindungan masyarakat.

2. Meningkatkan fasilitas pelayanan umum dibidang pengembangan pengamanan kerakyatan yang mandiri melalui pengadaan sarana dan prasarana yang memadai dalam meningkatkan ketentraman dan ketertiban masyarakat serta perlindungan masyarakat.

3. Menjalin kemitraan dengan aparat hukum lainnya, serta berkoordinasi dan bekerjasama dengan camat diwilayah Kabupaten Sinjai dalam memelihara ketenteraman dan ketertiban umum terkait peraturan daerah dan keputusan kepala daerah.

4. Memberdayakan masyarakat dan anggota linmas menuju terwujudnya ketenteraman dan ketertiban umum serta meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap bahaya kebakaran.

5. Meningkatkan koordinasi dengan SKPD lainnya dalam hal penegakan disiplin aparatur.

6. Meningkatkan Pelayanan penanggulangan bahaya bencana kebakaran;

7. Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam melakukan tindakan pencegahan bahaya kebakaran;

8. Meningkatkan pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran lingkup Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran.

Gambar II.1

Logo Satuan Polisi Pamong Praja ( SATPOL PP )

Sumber : Kantor Satuan Polisi Pamong Praja kota Pematangsiantar

B. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi diperlukan instansi untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan instansi yang telah ditetapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi. Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan pekerjaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektifitas kerja dapat diwujudkan melalui kerjasama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.

Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan perseorangan maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran tunggal.

Gambar II. 2

Bagan Struktur Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja ( SATPOL PP ) Sumber : Kantor Satuan Polisi Pamong Praja kota Pematangsiantar

UNIT

Keterangan Gambar II. 2 :

1. Pimpinan Satuan Polisi Pamong Praja Kepala Satuan : Drs. Robert Samosir NIP : 19680724 198903 1 004 2. Sekretariat

Sekretaris : Drs. Julham Situmorang, M.Si NIP : 19700528 199601 1 001

3. Bagian Umum Dan Kepegawaian Ketua Bagian : Martua Budiman Saragi, S.Sos NIP : 19640921 198703 1 001 4. Bagian Program dan Keuangan

Ketua Bagian : Rahmat Hariadi Nasution, ST

NIP : 19830713 201001 1 024

5. Bidang Ketentraman dan Ketertiban

Ketua Bidang : Abidin Damanik, SH

NIP : 19640708 198602 1 001

6. Seksi Operasional dan Ketertiban Umum Ketua Seksi : Arfin Sinaga, S.Si NIP : 19701004 200601 1 006 7. Seksi Pengamanan dan Pengawalan

Ketua Seksi : Yani Saragih, SP

NIP : 19680121 200604 1 006 8. Seksi Pengembangan Kapasitas dan Kesamaptaan

Ketua Seksi : Salmon Saragih

NIP : 19680113 198803 1 001 9. Bidang Perlindungan Masyarakat

Ketua Bidang : Drs. Farel Parhusip, MM NIP : 19600927 199512 1 001 10. Seksi Potensi Masyarakat

Ketua Seksi : Permanen Tarigan NIP : 19630218 198503 1 005 11. Seksi Pelatihan Masyarakat

Ketua Seksi : Satmoko Manurung, SH

NIP : 197805042006041011

12. Seksi Kesiagaan dan Rahdal

Ketua Seksi : Parlaungan Purba, S.Pd, M.Si NIP : 19740808 201212 1 002 13. Bidang Kebakaran

Ketua Bidang : Drs. Josua Sihaloho NIP : 19751127 199412 1 002 14. Seksi Operasional

Ketua Seksi : Imlek Pandapotan Sinaga, SE NIP : 19780208 200604 1 003 15. Seksi Penyuluhan dan Bantuan Tehnik Pemadam

Ketua Seksi : Drs. Sabar Manurung NIP : 19640607 200604 1 003

16. Seksi Pengadaan, Pemeliharaan, Pemeliharaan dan Laboratorium Ketua Seksi : Tavip, SH

NIP : 19641215 200604 1 002

C. Job Description

Berikut ini adalah job description pada Satuan Polisi Pamong Praja kota Pematangsiantar yang terdiri dari :

1. Kepala Satuan

Kepala Satuan PolisiPamong Praja mempunyai tugas membantu Walikota dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang ketentraman dan ketertiban umum/melaksanakan perlindungan masyarakat serta penegakan peraturan daerah, peraturan walikota, keputusan walikota dan peraturan perundang-undangan lainnya.

Penyelenggaraan tugas sebagaimana dimaksud tersebut di atas meliputi a. Menyusun program dan melaksanakan ketentraman dan ketertiban

umum, menegakkan peraturan daerah, peraturan walikota sebgaimana pelaksanaan peraturan daerah.

b. Melaksanakan kebijakan pemeliharaan dan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum di daerah.

c. Melaksanakan kebijakan penegakan peraturan daerah, peraturan walikota, dan keputusan walikota sebagai sebagai pelaksana peraturan daerah.

d. Melaksanakan koordinasi pemeliharaan dan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban serta penegakan peraturan daerah, peraturan walikota, dan keputusan walikota sebagai pelaksana peraturan daerah dengan aparat kepolisian Negara, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dan/ataunaparatur lainnya.

e. Melaksanakan koordinasi pembinaan dan pemeliharaan ketentraman dan ketertiban umum serta penegakan peraturan daerah, peraturan walikota, keputusan walikota dan peraturan perundang-undangan lainnya dengan aparat kepolisian, penyidik pegawai negeri sipil dan/atau aparatur lainnya.

f. Melaksanakan pengawasan terhadap masyrakat agar mematuhi dan mentaati peraturan daerah, peraturan walikota, keputusan walikota sebgai pelaksana peraturan daerah.

g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

h. Merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis, di bidang perlindungan msyarakat.

i. Melaksnaakan hubungan kerja sama antar lembaga dalam rangka membina dan memelihara stabilitas politik di daerah.

j. Merumuskan kebijakan dan pelaksanaan penyelamatan korban bencana.

k. Mengelola administrasi umum, yang meliputi pekerjaan ketatalaksanaan, keuangan, kepegawaian dan perlengkapan/peralatan.

l. Menyusun rencana kegiatan dan fasilitas terhadap dukungan kelancaran penyelenggaraan Pemilu(Legislatif, Pilpres dan KDH).

m. Melaksanakan operasional pencegahan dan penanggulangan kebakaran.

n. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan kapasitas aparatur pemadaman kebakaran.

o. Melaksanakan pendataan, monitoring, dan evaluasi terhadap objek-objek yang rawan dan rentan terjadi kebakaran.

2. Sekretaris

Sekretariat merupakan unsur staf yang di pimpin oleh seorang Sekretaris yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala Satuan. Sekretariat Satuan mempunyai tugas membantu kepala Satuan di bidang pembinaan penyelenggaraan administrasi umum dan perlengkapan, pembinaan Kepegawaian dan tata laksana, serta pembinaan administrasi keuangan.

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Sekretariat mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan pengelolaan administrasi surat-menyurat, ketatausahaan, arsip dan perlengkapan.

b. Pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan dan inventaris kantor.

c. Pelaksanaan unsur rumah tangga kantor serta perawatan dan pemeliharaan asset badan.

d. Perumus anggaran operasional dan anggaran pembangunan dinas.

e. Pembinaan pegawai dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia.

3. Sub Bagian Program dan Keuangan Fungsinya :

a. Menyusun rencana anggaran program dan keuangan.

b. Melaksanakan pengurusan gaji pegawai.

c. Mengkoordinir segala pungutan dan setoran pajak sesuai dengan peraturan yang berlaku.

d. Mengkoordinir penyelesaian dan pertanggungjawaban administrasi keuangan.

e. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap aparatur pengelola keuangan.

4. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Fungsinya :

a. Menyiapkan bahan bahan dan tempat rapat.

b. Menyiapkan rencana pemeliharaan gedung dan peralatan kantor.

c. Mengarsipkan surat masuk dan surat keluar.

d. Membantu kelancaran dan pendistribusian surat menyurat.

e. Melaksanakan pengadaan, pemeliharaan alat-alat/barang-barang inventaris kantor.

f. Melaksanakan rencana dan program hubungan masyarakat.

g. Mengumpulkan, mengelola dan menyiapkan bahan/data untuk pelaksanaan tata usaha, administrasi umum barang, perlengkapan dan pelayanan perjalanan dinas.

h. Menyusun kelengkapan dan administrasi kepegawaian.

i. Membuat rencana kebutuhan pengembangan, pemindahan dan kenaikan pangkat kepegawaian.

j. Membuat daftar urut kepangkatan (DUK) PNS dilingkungan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Pematangsiantar.

k. Menyusun rencana peningkatan sumber daya aparatur melalui pendidikan formal dan informal.

l. Menyiapkan absensi kehadiran aparatur, penegakan disiplin dan pembinaan aparatur.

5. Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum

Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum merupakan unsur pelaksanaan yang dipimpin oleh seorang kepala Bidang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala Satuan. Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum mempunyai tugas membantu kepala Satuan di Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum.

Penyelenggaraan tugas sebagaimana dimaksud diatas meliputi :

a. Melaksanakan tugas Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum sesuai dengan pedoman dan petunjuk teknis Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum peraturan daerah dan peraturan walikota.

b. Mengawasi pelaksanaan peraturan daerah, peraturan walikota, dan peraturan perundang-undangan lainnya.

c. Menyusun rencana dan program kegiatan pembinaan Ketentraman dan Ketertiban Umum.

d. Melaksanakan operasi razia penertiban guna menjamin tertibnya penyelenggaran peraturan daerah, peraturan walikota dan peraturan perundang-undangan lainnya berkoordinasi dengan instansi lainnya.

e. Melaksanakan Tipiring (Tindak Pidana Ringan) terhadap pelanggaran peraturan daerah.

f. Menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan petunjuk tentang pengamanan dan penyidikan penyelenggaraan peraturan daerah serta peraturan perundang-undangan lainnya yang menyangkut Ketertiban dan Ketentraman Umum.

g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala Satuan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

6. Sub Bidang Operasional dan Penelitian

a. Melaksanakan tugas sub bidang operasional Penertiban sesuai dengan pedoman dan petunjuk teknis sub bidang operasional penertiban peraturan daerah dan peraturan walikota.

b. Mengawasi pelaksanaan peraturan daerah, peraturan walikota, dan peraturan perundang-undangan lainnya pada sub bidang operasional penertiban.

c. Menyusun rencana dan program kegiatan sub bidang operasional penertiban pembinaan Ketentraman dan Ketertiban Umum.

d. Melaksanakan operasi razia sub bidang operasional penertiban guna menjamin tertibnya penyelenggaran peraturan daerah, peraturan walikota dan peraturan perundang-undangan lainnya berkoordinasi dengan instansi lainnya.

e. Melaksanakan Tipiring (Tindak Pidana Ringan) terhadap pelanggaran peraturan daerah sub bidang operasional penertiban.

f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala Satuan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

7. Sub Bidang Pengamanan dan Pengawalan

Sub Bidang Pengamanan dan Pengawalan pengamanan dan pengawalan merupakan unsur pelaksana yang dipimpin oleh seorang kepala Sub bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Satuan. Sub Bidang Pengamanan dan Pengawalan pengamanan dan pengawalan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum.

Penyelenggaraan tugas sebagaimana dimaksud diatas meliputi :

a. Melaksanakan pengamanan unsur pimpinan pemerintah kota (walikota, wakil walikota dan sekretaris daerah) beserta lingkungan kerjanya.

b. Melaksanakan pengawalan unsur pimpinan pemerintah kota.

c. Melaksanakan pengamanan dan lingkungan kerja Pemerintah daerah demi tertibnya penyelenggaraan roda pemerintah.

d. Melaksanakan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam rangka penyelenggaraan tugas-tugas pengamanan dan pengawalan.

e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Satuan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

8. Sub Bidang Pengembangan Kapasitas dan Kesamaptaan

Sub Bidang pengembangan kapasitas dan kesamaptaan merupakan unsur pelaksanaan yang dipimpin oleh seorang kepala Sub Bidang Pengembangan Kapasitas dan Kesamaptaan yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab Kepada Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum Sub Bidang pengembangan kapasitas dan kesamaptaan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum Satuan Polisi Pamong Praja.

Penyelenggaraan tugas sebaimana dimaksud diatas meliputi :

a. Melaksanakan pengembangan kapasitas Satuan Polisi Pamong Praja yang meliputi pembinaan personil, ketatalaksanaan, sarana dan prasarana kerja sub bidang pengembangan kapasitas dan kesamaptaan;

b. Melaksanakan diklat personil Polisi Pamong Praja untuk meningkatkan keterampilan pelaksanaan tugas sub bidang pengembangan kapasitas dan kesamaptaan;

c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum sesuai dengan tugas dan fungsinya.

9. Bidang Perlindungan Masyarakat

Bidang perlindungan masyarakat merupakan unsur pelaksana yang di pimpin seorang kepala Bidang yang melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala Satuan. Bidang perlindungan masyarakat mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Satuan di bidang perlindungan masyarakat.

Penyelenggaraan tugas sebagaimana tersebut di atas meliputi :

a. Melaksanakan program kerja di bidang perlindungan masyarakat.

b. Menyusun rencana operasional kebijakan teknis dan pelaksanaan pembinaan perlindungan masyarakat.

c. Menyiapkan dan melaksanakan pelatihan pengarahan dan pengendalian Satuan perlindungan masyarakat.

d. Memberikan dukungan dan pembinaan teknis serta pelatihan kesiagaan penanganan bencana.

e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Satuan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

10. Sub Bidang Potensi Masyarakat Fungsinya :

a. Melaksanakan program kerja di Sub Bidang Potensi Masyarakat.

b. Menyusun rencana operasional dan kebijakan teknis dan pelaksanaan pembinaan pada Sub Bidang Potensi Masyarakat.

c. Menyiapkan dan melaksanakan pelatihan pengarahan dan pengendalian Satuan Perlindungan masyarakat sub bidang Potensi Masyarakat.

d. Menyiapkan dan melaksanakan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat(FKMD) dalam rangka menghadapi potensi dan indikasi timbulnya bencana, baik bencana perang, bencana alam maupun bencana karena ulah manusia.

e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat sesuai dengan tugas dan fungsinya.

f. Menyiapkan dan melaksanakan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat(FKMD) dalam rangka menghadapi potensi dan indikasi timbulnya bencana, baik bencana perang, bencana alam maupun bencana karena ulah manusia pada Sub Bidang Pelatihan Masyarakat.

g. Menerima dukungan dan pembinaan teknis serta pelatihan kesiagaan penangan bencana dari Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat.

h. Melakukan sosialisasi terhadap petugas perlindungan masyarakat (LINMAS) tentang penanggulangan bencana.

11. Sub Bidang Penelitian dan Masyarakat Fungsinya :

a. Membuat program Pendidikan dan Pelatihan personil Satuan Perlindungan Masyarakat.

b. Mendata dan melakukan rekrutmen serta melakukan pendidikan dan pelatihan personil satuan perlindungan masyarakat.

c. Melakukan penelitian dan pengembagan potensi personil satuan perlindungan masyarakat.

d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat sesuai dengan tugas dan fungsinya.

12. Sub Bidang Kesiapsiagaan Rahdal Fungsinya :

a. Melaksanakan program kerja di Sub Bidang Kesaiapsiagaan Rahdal.

b. Mensiapsiagakan petugas LINMAS dalam mendukung penanganan bencana dan pengungsian pada sub bidang Kesiapsiagaan Rahdal.

c. Membuat rambu-rambu tanda rawan/bahaya bencana alam.

d. Melaksanakan koordinasi dengan instasi terkait dalam penanggulangan bencana sesuai dengan petunjuk teknisnya.

e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat sesuai dengan tugas dan fungsinya.

13. Bidang Kebakaran

Bidang Kebakaran merupakan unsur pelaksanaan yang dipimpin seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Satuan. Bidang Kebakaran mempunyai tugas menyelenggarakan Bidang pemadaman kebakaran.

Penyelenggaraan tugas sebagaimana tersebut di atas meliputi :

a. Melaksanakan tugas dan bertanggung jawab kepada Kepala Satuan dalam penyelenggaraan dan operasional pencegahan pemadaman dan penanggulangan kebakaran serta pendataan objek-objek yang rawan atau rentan terjadi kebakaran.

b. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan kapasitas aparatur pemadaman kebakaran.

c. Merumuskan dan menyusun pola, metode dan prosedur operasional pemadaman, pencegahan dan penanggulangan kebakaran.

d. Merumuskan dan menyusun rencana program kegiatan pembinaan dan pengembangan kapasitas aparatur pemadam kebakaran.

e. Menyusun dan merumuskan pola dan hasil pendataan terhadap objek-objek yang rawan dan rentan kebakaran serta sebab dan akibat kebakaran.

f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan oleh Kepala Satuan sesuai ketentuan yang berlaku.

14. Sub Bidang Operasional Fungsiya :

a. Melaksanakan tugas dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang dalam penyelenggaraan dan operasional pencegahan pemadaman dan penanggulangan kebakaran serta pendataan objek-objek yang rawan atau rentan terjadi kebakaran pada Sub Bidang Operasional.

b. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan kapasitas aparatur pemadaman kebakaran Sub Bidang Operasional.

c. Merumuskan dan menyusun pola, metode dan prosedur operasional pemadaman, pencegahan dan penanggulangan kebakaran pada Sub Bidang Operasional.

d. Merumuskan dan menyusun rencana program kegiatan pembinaan dan pengembangan kapasitas aparatur pemadam kebakaran pada Sub Bidang Operasional.

e. Menyusun dan merumuskan pola dan hasil pendataan terhadap objek-objek yang rawan dan rentan kebakaran serta sebab dan akibat kebakaran pada Sub Bidang Operasional.

f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan oleh Kepala Bidang sesuai ketentuan yang berlaku.

15. Sub Bidang Penyuluhan dan Bantuan Tehnik Pemadaman

Sub Bidang penyuluhan dan bantuk teknik pemadaman merupakan unsur pelaksanaan yang dipimpin seorang Sub Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berbeda di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Kebakaran. Sub Bidang penyuluhan dan bantuk teknik pemadaman mempunyai tugas penyuluhan dan bantuan teknis pemadaman.

Sub Bidang penyuluhan dan bantuk teknik pemadaman merupakan unsur pelaksanaan yang dipimpin seorang Sub Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berbeda di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Kebakaran. Sub Bidang penyuluhan dan bantuk teknik pemadaman mempunyai tugas penyuluhan dan bantuan teknis pemadaman.

Dokumen terkait