• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Sistem Prasarana Wilayah Kabupaten Lombok Barat

H. Kecamatan Lingsar 1. Taman Lingsar

5) Desa- desa pusat pertumbuhan ( DPP) dijadikan sebagai PPL (Pusat Pelayanan Lingkungan), merupakan pusat permukiman yang berfungsi untuk

3.3.1.8. Rencana Sistem Prasarana Wilayah Kabupaten Lombok Barat

Sebagai konsekuensi dari perkembangan penduduk yang terjadi selama kurun waktu 20 tahun kedepan akan berdampak pada pemenuhan kebutuhan sistem sarana dan prasarana untuk lingkungan permukiman di Kabupaten Lombok Barat. Prediksi kebutuhan jaringan sarana dan prasarana di Kabupaten Lombok Barat tahun 2030 terdiri dari sistem jaringan transportasi, energi dan kelistrikan, telekomunikasi, sumber daya air, persampahan dan sanitasi.

3.3.1.8.1. Sistem Jaringan Transportasi Jalan 1. Sistem Jaringan Jalan

Rencana pengembangan sistem jaringan jalan wilayah kabupaten Lombok Barat meliputi peningkatan fungsi jaringan jalan dan peningkatan kualitas jalan.

Peningkatan fungsi jaringan jalan diprioritaskan pada jalan yang menghubungkan antar PKWp (Pusat Kegiatan Wilayah promosi) dengan PKL (Pusat Kegiatan Lokal) dan PKLp (Pusat Kegiatan Lokal Promosi), PKL dan PKLp, PKL/ PKLp dan PPK, serta masing-masing pusat kegiatan dengan PPL (Pusat Pelayanan Lingkungan).

Jaringan jalan di wilayah kabupaten Lombok Barat direncanakan terdiri dari :

• Jalan Arteri Primer : jalan ini menghubungkan antara pelabuhan Labuhan Poh (rencana) – pelabuhan Lembar – Gerung – Mataram – Narmada dan jalan By Pass menuju BI L.

• Jalan Arteri Sekunder : jalan ini menghubungkan antara Rembiga – Pemenang, Bengkel – Kediri – Praya, Ampenan – Pemenang.

• Jalan Kolektor Primer : jalan ini menghubungkan antara Tanjung Karang – Kebun Ayu – Lembar, Rumak – Kediri, Sekotong – Pelangan, Pelangan – Sp Pengantap, Gerung – Kuripan – Kediri, Narmada – Lingsar – Gunungsari, Rencana pengembangan jaringan jalan yang menghubungkan wilayah kecamatan-kecamatan seputar Mataram Metro (Batu Layar – Gunungsari – Lingsar – Narmada – Kediri – Labuapi).

• Jalan Kolektor Sekunder : jalan ini menghubungkan Labuapi – Perampuan – Mataram.

• Jalan Lokal Primer : adalah jalan-jalan yang menghubungkan I bukota Kecamatan (PKL/ PPK) dengan desa-desa sekitar dalam satu wilayah kecamatan.

• Untuk memacu percepatan pengembangan kawasan-kawasan perbatasan Mataram Metro (Batulayar – Gunungsari – Lingsar – Narmada – Labuapi ) perlu dibuat jalur transportasi yang menghubungkan antar kawasan yang sekaligus juga akan berfungsi sebagai outer ringroad Kota Mataram Metro.

• Peningkatan status jalan Lembar – Labuhan Poh menjadi jalan negara terkait dengan rencana pemindahan pelabuhan penyeberangan (ASDP) dari Lembar ke Labuhan Poh.

a. Penetapan Ruas Jalan Negara

Untuk memantapkan pembinaan jalan, maka perlu diatur suatu administratif tentang kewenangan pembinaan jalan. Sesuai dengan ketentuan UU RI Nomor 38 Tahun 2004 tentang jalan, penetapan ruas-ruas jalan menurut statusnya sebagai Jalan Negara telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana

Wilayah Nomor 369/KPTS/VI/2005. Kondisi dan kemantapan Jalan Negara di kabupaten Lombok Barat sepanjang 29,60 Km seluruhnya dalam kondisi baik. Ruas-ruas jalan di kabupaten Lombok Barat yang ditetapkan status kewenangannya sebagai Jalan Negara dapat dilihat pada Tabel 3.9.

Tabel 3.9

Jalan Negara di Kabupaten Lombok Barat No. Nomor

Ruas Nama Ruas

Panjang

(Km) Klasifikasi

1. 004 Cakranegara – Mantang 9,40 Pelayanan

Umum

2. 016 Dasan Cermin – Rumak 3,70 Pelayanan

Umum 3. 017.K Jalan TGH Saleh Hambali 1,25 Pelayanan

Umum

4. 019 Rumak – Lembar 12,89 Pelayanan

Umum 5. 083.K Jalan Imam Bonjol (Lingkar

Gerung)

1,95 Pelayanan Umum

6. 500.K Jalan TGH Faisal 0,41 Pelayanan

Umum

TOTAL PANJANG 29,60

Sumber : Dinas PU Kabupaten Lombok Barat, 2010

b. Penetapan Ruas Jalan Provinsi

Penetapan ruas-ruas jalan sebagai Jalan Provinsi di kabupaten Lombok Barat telah ditetapkan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 55 Tahun 2000 tentang Penetapan Status Jalan sebagai Jalan Provinsi.

Kondisi dan kemantapan jalan (tahun 2009) untuk Jalan Provinsi di kabupaten Lombok Barat sepanjang 133,75 Km dalam kondisi baik 53,61% (71,70 Km), kondisi sedang 13,50% (18,06 Km), kondisi rusak 8,74% (11,69 Km) dan kondisi rusak berat 24,15% (32,30 Km). Ruas-ruas jalan di kabupaten Lombok Barat yang ditetapkan status kewenangannya sebagai Jalan Provinsi dapat dilihat pada Tabel 3.10.

Tabel 3.10

Jalan Provinsi di Kabupaten Lombok Barat No. Nomor

Ruas Nama Ruas

Panjang

(Km) Klasifikasi 1. 014.1 Rembiga (Batas Kota)

-Pemenang

10,00 Pelayanan Umum

2. 017 Bengkel – Kediri 2,56 Pelayanan

Umum

3. 018 Rumak – Kediri 3,00

No. Nomor

Ruas Nama Ruas

Panjang

(Km) Klasifikasi Umum 5. 056 Ampenan (Batas Kota)

-Pemenang

10,00 Pelayanan Umum 6. 057 Lembar – Sekotong – Pelangan 41,00 Pelayanan

Umum 7. 058 Pelangan – Sp. Pengantap 35,14 Pelayanan

Umum 8. 059 Sp. Pengantap – Mt. Ajan – Kuta 1,25

9. 076 Tanjung Karang – Kebun Ayu – Lembar

16,00 Pelayanan Umum 10. 116 Jalan Gerung – Kuripan – Kediri 8,60 Pelayanan

Umum 11. 117 Jalan Mendagi – Dasan Geres 1,80 Pelayanan

Umum

TOTAL PANJANG 133,75

Sumber : Dinas PU Kabupaten Lombok Barat, 2010

c. Penetapan Ruas Jalan Kabupaten

Penetapan ruas-ruas jalan sebagai Jalan Kabupaten di kabupaten Lombok Barat telah ditetapkan dengan SK Gubernur NTB Nomor 19 Tahun 1998 Tanggal 20 Januari 1998 dengan panjang 654,55 Km. Setelah terbentuknya kabupaten Lombok Utara panjang ruas Jalan Kabupaten Lombok Barat menjadi 446,48 Km.

Kondisi dan kemantapan jalan (tahun 2009) untuk Jalan Kabupaten sepanjang 446,48 Km dalam kondisi baik 43,80% (195,57 Km), kondisi sedang 6,92% (30,89%), kondisi rusak 17,43% (77,81 Km) dan kondisi rusak berat 31,85% (142,21 Km). Ruas-ruas jalan di kabupaten Lombok Barat yang ditetapkan status kewenangannya sebagai Jalan Kabupaten dapat dilihat pada Tabel 3.11.

Dalam rangka pengembangan jaringan di kabupaten Lombok Barat sampai tahun 2030 terdapat tiga katagori yakni : pembangunan jalan baru, peningkatan kualitas jalan serta pemeliharaan jalan.

Pembangunan jalan baru difokuskan untuk membuka akses, keterisoliran maupun mempersingkat jarak perjalanan dari satu tempat ke tempat lainnya. Menurut kondisi yang ada perlu dibuka jalan di wilayah Sekotong yang masih ada kawasan terisolirnya.

Peningkatan kualitas jalan tentu sangat banyak yang harus dilakukan mengingat panjangnya jalan yang masih berstruktur aspal, lapen dengan kondisi rusak.

Peningkatan kualitas jalan meliputi jaringan jalan yang menghubungkan Lembar – Sekotong untuk mengantisipasi rencana pemindahan pelabuhan penyeberangan ke Labuhan Poh serta mendukung pengembangan Pariwisata yang mulai berkembang di Kawasan Sekotong. Jalur Labuapi – Kebon Ayu – Lembar untuk mendukung rencana pengembangan kawasan industri dan pergudangan. Jalur Sekotong – Pelangan, Pelangan – Sp Pengantap, Sp Pengantap – Mt. Ajan – Kuta untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata dan meningkatkan aksesibiltas wilayah selatan.

Pembangunan jalan baru dan peningkatan jalan juga dimaksudkan untuk menghubungkan wilayah-wilayah yang berbatasan dengan Mataram Metro. Diharapkan dengan pembangunan jalan baru dan peningkatan jalan tersebut akan memacu pertumbuhan wilayah sehingga akan terjadi pula peningkatan perekonomian di wilayah tersebut.

Sementara untuk pemeliharaan jalan harus dilakukan untuk semua ruas baik jalan negara, jalan provinsi, jalan kabupaten maupun jalan lokal. Satu hal yang penting kaitannya dengen pemeliharaan kualitas jalan adalah menetapkan status jalan secara tegas sehingga ada distribusi yang jelas mana jalan yang dapat dilalui oleh angkutan tertentu. Saat ini sering kita melihat pada jalan-jalan tertentu dilalui oleh kendaraan berat yang dapat merusak jalan karena beban yang terlalu berat untuk konstruksi jalan yang tidak sesuai tersebut.

Dokumen terkait