• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

C. Rencana Tindakan

1. Persiapan

Sebelum melaksanakan penelitian ini, peneliti melakukan beberapa

persiapan diantaranya, yaitu:

a. Menyiapkan surat izin dari Universitas Sanata Dharma untuk

melaksanakan penelitian di SDN Ungaran 1 Yogyakarta.

b. Meminta izin serta menyerahkan surat izin kepada Kepala SDN Ungaran 1

Yogyakarta untuk melaksanakan penelitian.

c. Melakukan observasi kegiatan pembelajaran Matematika di kelas V-C

SDN Ungaran 1 Yogyakarta dan mewawancarai guru kelas V-C.

d. Mengidentifikasi masalah pembelajaran Matematika yang ada di kelas

V-C.

e. Merumuskan masalah.

f. Menyusun rencana tindakan tiap siklus.

g. Menyusun silabus, RPP, kisi-kisi soal, instrumen penilaian, serta

instrumen penelitian.

2. Rencana Tiap Siklus

Penelitian ini dilaksanakan dalam satu siklus terlebih dahulu. Penelitian ini

dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan,

observasi, dan refleksi.

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara awal, maka ditentukan

bahwa tindakan akan difokuskan untuk meningkatkan kemampuan memahami

konsep geometri bangun datar siswa kelas V-C SDN Ungaran 1 Yogyakarta

dengan menerapkan pendekatan PMRI dalam proses pembelajaran. Rencana tiap

siklus yang dilaksanakan dalam penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut.

a. Siklus I

Siklus I dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu tahap perencanaan,

pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

1) Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan, peneliti melakukan studi pendahuluan

dengan melakukan refleksi terhadap praktik pembelajaran matematika

pada siswa kelas V-C SD Negeri Ungaran 1 Yogyakarta. Setelah

melakukan tahap ini, peneliti akan menemui masalah-masalah yang terjadi

pada proses pembelajaran. Berdasarkan permasalahan yang ditemui,

peneliti menyiapkan hal-hal yang diperlukan dalam penelitian, diantaranya

yaitu: menyusun silabus, menyusun RPP matematika materi bangun datar

dengan menggunakan pendekatan PMRI, membuat dan menyiapkan

instrumen pengumpulan data yang berupa rubrik pengamatan, lembar

observasi, wawancara, dan tes.

2) Tahap pelaksanaan

Pada tahap ini, peneliti bekerjasama dengan guru kelas untuk

melaksanakan tindakan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun

pada silabus, RPP, dan LKS yang dibuat dengan menerapkan pendekatan

PMRI. Pelaksanaan tahap ini dilaksanakan dalam tiga pertemuan.

Pertemuan pertama dilaksanakan pembelajaran dengan materi mengenai

“Contoh-contoh benda yang bentuknya menyerupai bangun datar”, dengan

alokasi waktu 2x35 menit. Pertemuan kedua dilaksanakan pembelajaran

dengan materi mengenai “Sifat-sifat bangun datar”, dengan alokasi waktu

2x35 menit. Pertemuan ketiga dilaksanakan pembelajaran dengan materi

mengenai “Menggambar bangun datar”, dengan alokasi waktu 2x35 menit.

Uraian kegiatan dalam setiap pertemuan, diantaranya sebagai berikut.

a) Kegiatan Awal

(1) Salam, doa, dan presensi

(2) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa dengan

pertanyaan-pertanyaan yang dapat menggali pengetahuan awal siswa.

(3) Guru mengajak siswa untuk melakukan permainan sederhana

sebagai pemanasan.

(4) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari beserta dengan

(5) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok berdasarkan

tempat duduknya.

b) Kegiatan Inti

(1) Guru menunjukkan beberapa benda yang bentuk permukaannya

menyerupai bangun datar

(2) Siswa mengamati benda-benda tersebut dan menyebutkan bentuk

bangun datar yang menyerupainya

(3) Siswa berdiskusi dalam kelompok untuk mendaftar benda-benda di

sekolah, rumah, dan tempat umum yang bentuk permukaannya

menyerupai bangun datar

(4) Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok

(5) Guru memberikan sebuah bangun datar kepada setiap kelompok

(6) Siswa mengamati bangun datar yang diperoleh

(7) Siswa dalam kelompok berdiskusi mengenai sifat-sifat bangun

datar yang diperoleh

(8) Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok

c) Kegiatan Akhir

(1) Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang presentasi

(2) Guru melakukan evaluasi singkat mengenai pembelajaran yang

telah dilakukan

(3) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang

telah dipelajari

3) Tahap Observasi

Selama tahap pelaksanaan, peneliti melakukan observasi terhadap

proses pembelajaran yang berlangsung. Dalam melaksanakan observasi,

peneliti harus memperhatikan setiap detail pembelajaran agar hasil yang

diperoleh dapat tergambar dengan baik di dalam lembar observasi yang

telah disiapkan oleh peneliti. Kegiatan observasi diantaranya mengamati

kegiatan belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung, serta

mencatat hal-hal penting yang ditemukan ketika melaksanakan observasi.

4) Tahap Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, selanjutnya

peneliti melakukan refleksi atas proses dan hasil pembelajaran yang

dicapai pada siklus ini. Refleksi yang dilakukan merupakan proses berpikir

ulang mengenai kegiatan yang telah dilakukan selama siklus I

berlangsung, apa yang sudah dicapai, apa yang belum dicapai, dan

masalah apa yang belum terpecahkan. Dalam tahap ini peneliti melihat

kesesuaian antara tahap perencanaan dengan tahap tindakan

Dalam siklus I ini, peneliti melihat bahwa hasil tes kemampuan

memahami belum memenuhi target indikator pencapaian. Berdasarkan

hasil ini, maka penelitian dilanjutkan pada siklus II. Peneliti menentukan

hal-hal yang harus dipertahankan dan ditingkatkan, serta hal-hal yang

perlu diperbaiki sebagai acuan dalam merancang dan mempersiapkan

b. Siklus II

Siklus I dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu tahap perencanaan,

pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

1) Tahap Perencanaan

Peneliti menyiapkan kegiatan sebagaimana yang dilakukan pada

siklus I, yaitu menyiapkan semua keperluan dalam pelaksanaan proses

belajar mengajar melalui pendekatan PMRI pada pembelajaran

Matematika, seperti perangkat pembelajaran, lembar observasi, serta

lembar soal sesuai dengan hasil refleksi yang telah dilakukan pada siklus I

2) Tahap pelaksanaan

Pada tahap ini, peneliti bekerjasama dengan guru kelas untuk

melaksanakan tindakan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun

pada silabus, RPP, dan LKS yang dibuat dengan menerapkan pendekatan

PMRI. Pelaksanaan tahap ini dilaksanakan dalam tiga pertemuan.

Pertemuan pertama dilaksanakan pembelajaran dengan materi mengenai

“Permasalahan bangun datar dalam kehidupan sehari-hari”, dengan alokasi

waktu 2x35 menit. Pertemuan kedua dilaksanakan pembelajaran dengan

materi mengenai “penyelesaian masalah dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan rumus bangun datar”, dengan alokasi waktu 2x35

menit. Pertemuan ketiga dilaksanakan pembelajaran dengan materi

mengenai “Menggambar bangun datar dalam permasalahan sehari-hari”,

dengan alokasi waktu 2x35 menit. Uraian kegiatan dalam setiap

a) Kegiatan Awal

(1) Salam, doa, dan presensi

(2) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa dengan

pertanyaan-pertanyaan yang dapat menggali pengetahuan awal siswa.

(3) Guru mengajak siswa untuk melakukan permainan sederhana

sebagai pemanasan.

(4) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari beserta dengan

tujuan pembelajaran

(5) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok berdasarkan

tempat duduknya.

b) Kegiatan Inti

(1) Guru menunjukkan beberapa gambar yang sering dijumpai anak

dalam kehidupan sehari-hari

(2) Siswa mengamati gambar tersebut dan menyebutkan bentuk

bangun datar yang menyerupainya

(3) Guru membagikan soal permasalahan bangun datar dalam

kehidupan sehari-hari kepada setiap kelompok

(4) Siswa berdiskusi dalam kelompok untuk menyelesaikan soal yang

diperoleh dengan menggunakan rumus bangun datar

(5) Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok

c) Kegiatan Akhir

(2) Guru melakukan evaluasi singkat mengenai pembelajaran yang

telah dilakukan

(3) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang

telah dipelajari

(4) Guru dan siswa melakukan refleksi pembelajaran

3) Tahap Observasi

Selama tahap pelaksanaan, peneliti melakukan observasi terhadap

proses pembelajaran yang berlangsung. Dalam melaksanakan observasi,

peneliti harus memperhatikan setiap detail pembelajaran agar hasil yang

diperoleh dapat tergambar dengan baik di dalam lembar observasi yang

telah disiapkan oleh peneliti. Kegiatan observasi diantaranya mengamati

kegiatan belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung, serta

mencatat hal-hal penting yang ditemukan ketika melaksanakan observasi.

4) Tahap Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, selanjutnya

peneliti melakukan refleksi atas proses dan hasil pembelajaran yang

dicapai pada siklus ini. Refleksi yang dilakukan merupakan proses berpikir

ulang mengenai kegiatan yang telah dilakukan selama siklus II

berlangsung, apa yang sudah dicapai, apa yang belum dicapai, dan

masalah apa yang belum terpecahkan. Dalam tahap ini peneliti melihat

kesesuaian antara tahap perencanaan dengan tahap tindakan.

Dalam siklus II ini, peneliti melihat bahwa hasil tes kemampuan

hasil ini, maka peneliti memutuskan bahwa penelitian ini dihentikan

sampai di siklus II.

Dokumen terkait