• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berikut merupakan required inputs yang harus dilakukan baik pada RF terminal menu ataupun bila menggunakan T-Code LM01 (RF Menu) pada sistem SAP R/3, sehingga proses penempatan/penyimpanan stock pada Storage bin yang ditunjukkan sistem melalui RF terminal dapat dilakukan, dan konfirmasi Transfer Order (TO) pun dapat terlaksana.

Tabel 4.15 Required Inputs Putaway By Pallet Processing pada Radio Frequency (RF) Mobile

Required Input Type Description Filling Field

Good Receipt

Selection Selection Menu

Merupakan Selection Menu pada RF mobile yang harus dipilih untuk melakukan proses Penempatan Stock ke Alamat

Bin (Storage bin) yang telah

ditunjukkan sebelumnya oleh sistem melalui RF mobile. Proses Putaway By Pallet hingga selesai, keseluruhannya dilakukan oleh Forklift

Operator.

Putaway By Pallet Sub Selection Menu

Merupakan menu pilihan Lanjutan dari Good Receipt Selection Menu pada RF mobile dengan rincian informasi, bahwa Stock yang telah diterima di Coldstore yang berasal dari Bagian Produksi, selanjutkan akan ditempatkkan tepat pada Alamat Bin (Storage

bin) yang ditunjukkan oleh

sistem melalui RF mobile. Proses scanning pun selanjutnya dilakukan pada

Pallet ID, dan informasi

Storage Unit (SU) barcode pun tertera pada layar RF.

Manual

Enter Enter

Button

Selanjutnya adalah penekanan tombol enter, maka informasi yang bersifat konfirmasi seperti: Destination Bin,

Storage type, Destination

Storage Unit (SU), Material

information, Qty, Material

Name, Batch Number serta

Stock Category berupa SQ.

Informasi tersebut akan tertera pada layar RF.

Selanjutnya Forklift Operator akan mengangkat Stock dengan menggunakan Forklift, dan tepat diletakkan pada Alamat/Destination Bin

(Storage bin) yang ditunjukkan oleh sistem melalui RF.

Terakhir akan dilakukan proses scanning dengan menggunakan RF mobile pada barcode alamat

bin (Storage bin) pada rack

dimana stock diletakkan. Proses inilah yang sekaligus merupakan proses konfimasi

4. Keluaran Sub Proses

Pada Putaway By Pallet Processing, setelah

Required Inputs telah dilengkapi pada sistem RF terminal ataupun sistem SAP R/3 melalui T-Code

LM01, keluaran proses akan tampil seperti berikut.

Gambar 4.12 Gambar Keluaran Sub Proses Putaway By Pallet Processing setelah

penekan Buton Enter

F1 Save

Button

Setelah Transfer Order (TO) telah dikonfirmasi, maka selanjutnya adalah proses penyimpanan pada sistem. Proses penyimpanan dilakukan dengan penekanan F1 (Save Button).

Sementara itu, keterangan – keterangan dari tampilan proses diatas, akan ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 4.16 Tabel Keterangan Keluaran Sub Proses Putaway By Pallet Processing (setelah Scanning dan penekanan Button Enter)

Information Description

Destination Storage

Menunjukkan detail lokasi tujuan penyimpanan. Terdiri dari

Storage type dan Storage bin.

Destination Storage Unit (SU)

Menunjukkan tujuan Storage Unit dari Good Movement yang dilakukan.

Material Information

Menunjukkan nomor

Material/Stock yang akan

disimpan didalam Coldstore.

Qty

Menunjukkan jumlah Stock

dalam satu pallet dengan satuan jumlah yaitu cases (CS).

Material Name

Menunjukkan nama

Material/Stock yang akan

disimpan didalam Coldstore.

Batch Number

Menunjukkan nomor Batch yang secara generate dihasilkan oleh sistem melalui RF terminal.

5. Fitur Penomoran

Berikut merupakan beberapa Fitur Penomoran yang terdapat pada Putaway By Pallet Processing.

Tabel 4.17 Tabel Fitur Penomoran Material Information (Stock Information)

Tabel 4.18 Tabel Fitur Penomoran Batch

Format Description Example

200XXXXX

200

Digit pertama sampai ketiga

merupakan kode yang

mengidentifikasikan Fitur Penomoran

Material / Stock.

20068566 XXXXXXX

Digit ketiga sampai kedelapan merupakan tujuh digit running number.

Format Description Example

10XXXX

10

Digit pertama sampai kedua

merupakan kode yang

mengidentifikasikan Fitur Penomoran

Batch.

102322 XXXX

Digit ketiga sampai keenam merupakan empat digit running number.

6. Integrasi Intra dan Antar Modul

Putaway By Pallet Processing ( Transfer Order (TO) Confirming Process) tidak memiliki kaitan

secara langsung dengan proses bisnis diluar modul

Warehouse Management.

Namun Putaway By Pallet Processing (

Transfer Order (TO) Confirming Process)

mempengaruhi sub proses dalam internal proses di

Warehouse Management, khususnya pada beberapa

proses pelaporan dan Stock Movement yaitu:

Opening Stock On Hand Report, Laporan

Penerimaan Produksi, dan sub-sub Picking

Process.

7. User role

Tabel 4.19 Tabel User role Putaway By Pallet Processing

Activity User role Total

User/Hari Description

Putaway By Pallet Processing ( Transfer Order (TO)

Confirming Process).

Forklift

Operator 8

Aktifitas yang dilakukan oleh

Forklift Operator, terkait dari

waktu-waktu berikut:

Shift ke-1, berjumlah 3 user Shift ke-2, berjumlah 3 user Shift ke-3, berjumlah 2 user

iii. Pembuatan Laporan Penerimaan Produksi 1. Applied Process Description

Setelah keseluruhan proses Stock Movement untuk Receiving Process ditandai dengan aktivitas pembuatan dan konfirmasi Transfer Order yang juga telah berakhir, maka proses selanjutnya sekaligus proses penutup pada Receiving Process,

Forklift Operator akan membuat Laporan

Penerimaan Produksi.

Dengan adanya Laporan Penerimaan Produksi, seluruh updated Stock / Material / Stock Keeping

Unit (SKU), akan terlihat berdasarkan Storage bin, Storage type, Plant, Storage Location, Batch, SLED / BBD, Category Stock, Storage Unit, Bun, Total Stock, Available Stock, Stock for Putaway, Pick Quantity, dan GR Date.

Sehingga melalui pembuatan Laporan Penerimaan Produksi, dapat dilihat status pergerakan suatu Stock berdasarkan filter-filter tersebut diatas. Apakah suatu Stock yang diterima dari Bagian Palletizing (Bagian Produksi) status

Good Receipt From Production Processing dan status Putaway By Pallet Processing telah complete, ataukah sebaliknya status kedua proses

tersebut belum selesai karena terdapat kesalahan. Berikut kesalahan yang seringkali terjadi: 1. Pallet Rider Operator yang biasanya belum

menyelesaikkan proses Good Receipt From

Production dengan tepat, sehingga TO number

belum dihasilkan, dan Storage bin pun belum terbuat.

2. Bagian Palletizing yang kelebihan membuat

Pallet ID.

Melalui Laporan Penerimaan Produksi, dapat juga terlihat apakah suatu Stock / SKU oleh Bagian

Quality Control telah berstatus Released. Dimana

Bagian QC dalam hal me-release stock selalu melakukannya berdasarkan SU (Storage Unit) atau

Batch.

Laporan Penerimaan Produksi dibuat setiap hari ditiap akhir shift oleh Forklift Operator. Dengan kata lain, dalam 1 hari akan terbuat 3 Laporan Penerimaan Produksi. Nantinya Laporan Penerimaan Produksi akan di simpan dengan format spreadsheet (Exporting to Excel), dengan

nomor Batch sebagai File Name untuk nantinya

2. Menu Transaksi Laporan Penerimaan

Dokumen terkait