• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Proses Magang

5.3.3. Riset dan Analisis

Riset dan analisa merupakan tahap awal dimana kegiatan proses perancangan. Tahap ini membantu dalam pengerjaan penerapan konsep yang dapat diaplikasikan dalam tapak. Riset dan analisis ini dilakukan dengan adanya data primer dan data sekunder. Data primer ini berupa base plan, bangunan eksisting tapak serta serta berupa foto survai tapak. Data sekunder berasal dari rujukan yang berasal dari internet berupa lokasi tapak maupun informasi lainnya sebagai bahan pertimbangan. Tahap ini tidak termasuk dalam dokumen yang diberikan kepada pihak klien sesuai dengan kontrak yang dimulai dari tahap konsep pada kegiatan studio.

5.3.3.1. Riset

Menteng Park ini memilik luas sekitar 1.5 Ha. Letak tapak secara geografis berada pada 6°16'23.66" Lintang Selatan dan 106°43'31.41" Bujur Timur. Kondisi awal pada tapak ini berupa eks mini-golf sehingga terdapat lawn area dengan beberapa vegetasi, kondisi sungai tidak jernih serta tercemar oleh sampah, pedestrian dalam tapak yang terdapat pada bagian sisi sungai yang memanjang dari utara ke selatan yang menuju trotoar, bangunan yang tidak terpakai, seating area pada beberapa tempat dan lainnya. Kondisi tapak cukup panas karena jumlah pohon yang sedikit dan tidak menaungi pengguna. Kondisi eksisting pada tapak tersebut didominasi vegetasi berupa rerumputan.

Pada desain taman kota ini akan didominasi oleh vegetasi berupa pepohonan sehingga dapat menciptakan kondisi yang nyaman. Pemilihan jenis vegetasi pohon untuk taman ini disesuaikan dengan konsep dari Kota Bintaro Jaya. Batas tapak dapat dilihat pada Gambar 15 dan kondisi tapak ini dapat dilihat pada Gambar 16.

Tata guna lahan di sekitar tapak Menteng Park ini adalah area komersil, area perumahan, dan area perkantoran. Kawasan perumahan terdapat pada sepanjang area Jalan Cut Meutia I dan Jalan Cut Meutia II. Kawasan komersial ini terdiri dari beberapa area pertokoan dan lapangan golf. Pada area ini terdapat beberapa perkantoran seperti bank CIMB Niaga dan lainnya. Pada tapak Menteng Park ini terdapat aliran sungai yaitu Kali Tengah yang membelah tapak ini menjadi dua bagian.

Jembatan eksisting Bangunan eks-Bank Lawn area

Kondisi sungai Seating Area Pedestrian

Topografi pada kawasan Menteng Park pada bagian barat relatif datar dan pada bagian timur pada tapak tersebut bergelombang (undulating). Drainase pada tapak berpotensi terjadinya genangan air pada area cekungan. Pada area pinggir sungai tapak relatif curam.

Sumber : Dokumentasi pribadi (2011)

Gambar 17. Kondisi Tapak pada Menteng Park.

Vegetasi pada tapak didominasi oleh rerumputan dan semak yang tidak terurus. Vegetasi semak yang terdapat pada tapak ini adalah teh-tehan (Acalypha macrophylla) yang berada di seating area dan billboard dalam bentuk yang tidak menarik serta pisang-pisangan (Heliconia sp.) yang berada dekat dengan pagar yang berbatasan dengan pedestrian dan sungai dalam tapak. Pada tapak dengan topografi yang bergelombang terdapat beberapa pohon kelapa, glodogan tiang dan lainnya. Pohon cemara dan pinus terdapat pada area dekat sungai.

Lokasi tapak seperti traffic airland dikelilingi sirkulasi primer yang dapat digunakan berbagai macam kendaraan. Kondisi sarana untuk sirkulasi kendaraan ini cukup baik. Akses kendaraaan pada area ini tergolong cukup padat pada pagi sampai dengan sore hari dan tergolong rendah pada malam hari. Hal ini disebabkan karena intensitas pengguna yang pada umumnya pekerja melakukan aktivitas pada pagi hingga sore hari. Aspek sosial yang dimiliki oleh tapak saat ini dari segi pengguna didominasi oleh beberapa pekerja yang sedang beristirahat pada tapak dan pedagang.

Pada perancangan Menteng Park ini ditujukan untuk masyarakat sekitar dari berbagai golongan dan usia. Oleh karena itu, untuk menarik minat masyarakat akan dibuat desain yang dapat mengakomodasi semua keinginan dan harapan dari penggunanya. ondisi visual pada tapak tidak didominasi oleh hijau dari vegetasi yang sudah ada. Pada tapak hanya terdapat lawn area, semak dan pepohonan dengan letak dan desain yang tidak menarik minat pengunjung. Tapak dikelilingi

Gambar 18. Kondisi dan jenis vegetasi pada tapak. Sumber : Dokumentasi Pribadi (2011)

1 2 3 4 5 1 2

View ke arah barat

View ke arah Cafe

3 View ke arah tenggara 4 View ke arah utara 5 View ke arah barat

oleh akses jalan kendaraan sehingga untuk view keluar tapak ini terdapat bangunan perumahan, perkantoran, ataupun pertokoan.

Sistem irigasi belum terdapat pada tapak ini. Pada perancangan untuk Menteng Park, desain sistem irigasi ini dibuat berdasarkan pembuatan sumber air beserta radius untuk penyiraman yang digunakan untuk penyiraman vegetasi pada tapak. Pembuatan sumur pantek pada beberapa titik dilakukan untuk memenuhi kebutuhan irigasi untuk tanaman. Drainase dibuat di dalam tapak ini terdapat aliran air ke arah pembuangan yang berada pada luar tapak.

Situasi dan kondisi tapak yang dikelilingi oleh perkantoran dan perumahan dapat dilihat pada Gambar 20. Kondisi tapak yang cukup ramai mengakibatkan timbulnya bising dari aktivitas pengguna jalan dan dapat dengan mudah mengakses masuk ataupun keluar lokasi Menteng Park ini.

Sumber : Dokumentasi pribadi (2011)

1 2 3 4 5 6 7 2 5 6 7 3 4 1 5.3.3.2. Analisis

Dalam tahapan riset dan analisis yang dilakukan terdapat beberapa pertimbangan berdasarkan hasil tinjauan lapang, diantaranya adalah :

a.Penciptaan iklim mikro dengan adanya penanaman tanaman dengan beberapa fungsi yaitu sebagai penghalang sinar matahari (kanopi pohon), penyerap polusi, reduksi bising dari kendaraan, dan juga dapat dengan baik melakukan konservasi air serta low maintenance. Tanaman ini juga memiliki fungsi estetika.

b.Komposisi hardmaterial yang tersusun menjadi suatu kesatuan dalam desain dan tapak, membentuk suatu karakter dan menggunakan material yang ramah lingkungan serta low maintenance.

c.Pemilihan, peletakan dan komposisi fasilitas pada tapak yang dapat diterapkan dengan pertimbangan kondisi tapak dikelilingi akses jalan umum.

Sumber : Dokumentasi pribadi (2011)

d.Pengaturan sirkulasi yang dapat mengakomodasi user kedalam tapak dan menciptakan ruang yang dapat menimbulkan kenyamanan. Pengaturan sirkulasi ini dapat dilakukan dengan pembatasan akses masuk pada satu sirkulasi. Penerapan pagar pembatas menjadi salah satu pertimbangan pada tapak ini.

e.Menciptakan suatu icon untuk memperkenalkan taman kota ini dan juga menjadi suatu identitas kota.

f. Mempertahankan bentukan eksisting pada tapak.

Vegetasi berperan penting pada tapak ini. Pemilihan vegetasi dan juga bentukan desain yang mendukung dapat menjadikan daya tarik untuk pengunjung tapak. Vegetasi yang ditanam pada tapak ini adalah kombinasi pohon, semak, perdu ataupun groundcover.

Topografi yang relatif datar pada area tapak bagian barat ini mempermudah untuk pembangunan taman. Kondisi tapak yang bergelombang (undulating) ini dilakukan solusi dengan membuat jalur jogging track yang mengikuti kontur tapak, sehingga tidak adanya perubahan total dari bentukan tapak yang semula. Desain pada tapak ini disesuaikan dengan kondisi alami yang terdapat pada tapak, hal ini dapat bernilai positif yaitu tidak menghabiskan dana yang cukup besar untuk pembangunan taman dan juga dapat melestarikan lingkungan. Kemiringan tapak yang cukup curam pada area yang berbatasan dengan sungai, dilakukan pembuatan screen berupa kumpulan pepohonan yang perakarannya dapat menahan partikel tanah.

Kondisi visual tapak dengan penghijauan hampir terdapat pada seluruh tapak ini seperti adanya lawn area menjadikan nilai positif yang perlu dipertahankan View keluar tapak ini, dapat dijumpai situasi jalan kendaraan yang cukup ramai dan padat. Pembuatan desain yang menarik di dalam tapak menciptakan suatu pemandangan yang baik bagi pengguna.

Landmark yang akan diaplikasikan pada tapak dapat memperkuat identitas pada tapak, sehingga pengguna akan mengetahui keberadaan tapak. Sungai dilakukan pembersihan secara berkala sehingga dapat cukup dapat memperbaiki kualitas view kearah sungai. Letak tapak yang dikeliingi akses jalan ini mengakibatkan fasilitas Menteng Park dibatasi, karena semakin banyaknya

fasilitas yang ditawarkan maka akan semakin banyak pengunjung pada tapak ini. Pengunjung yang ramai akan mengakibatkan kemacetan pada beberapa ruas jalan dan melebihi daya dukung serta kapasitas area Menteng Park.

Pada awalnya, tidak terdapat fasilitas yang dapat menunjang kegiatan dalam tapak. Fasilitas awal yang sudah tersedia dalam area Menteng Park ini adalah area parkir untuk kendaraan. Penambahan fasilitas dilakukan pada proses perancangan taman ini. Fasilitas yang direncanakan pada tapak ini adalah penambahan area parkir untuk sepeda, area komersial berupa kantin, plaza, fasilitas olahraga seperti pengadaan jogging track dan wall climbing, dan fasilitas umum lainnya yang dapat mendukung aktivitas masyarakat.

Lokasi taman dikelilingi oleh akses jalan kendaraan sehingga kondisinya seperti traffic island dilakukan pertimbangan mengenai jumlah fasilitas yang ada di dalamnya untuk tidak menimbulkan kemacetan pada jalan dan tidak melebihi daya dukung tapak. Menteng Park menyediakan beberapa fasilitas untuk kegiatan masyarakat tidak dalam jumlah yang banyak namun masih dapat dijadikan tempat untuk mengeksplorasi diri dengan alam.

Pada proyek Menteng Park ini hasil analisis tidak masuk kedalam kontrak pekerjaan yang harus diserahkan kepada pihak klien. OZ melakukan proses analisis berdasarkan kondisi yang dilihat pada tapak secara langsung. Analisis yang dilakukan adalah quick analysis dengan rujukan dari teori yang ada.

Dokumen terkait