• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses Perancangan Menteng Park Bintaro (Kegiatan Magang di Oemardi_Zain Landscape Consultant )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Proses Perancangan Menteng Park Bintaro (Kegiatan Magang di Oemardi_Zain Landscape Consultant )"

Copied!
360
0
0

Teks penuh

(1)

CONSULTANT)

TIA HAPSARI

DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP

FAKULTAS PERTANIAN

(2)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi Proses Perancangan Menteng Park Bintaro (Kegiatan Magang di Oemardi_Zain Landscape Consultant ) adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

(3)

(Internship at Oemardi_Zain Landscape Consultant)

Tia Hapsari1, Aris Munandar2, Afra D.N. Makalew2

1. Mahasiswa Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian, IPB 2. Staf Pengajar Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian, IPB

Abstract

Oemardi_Zain (OZ) is one of landscape consultant in Indonesia. OZ has many projects located in several parts of Indonesia and abroad. With a number of portfolios makes the OZ is one of the consultants who are professional and in demand by various clients. OZ has a stage in the process of good design. Internship done in order to study the phases of the design process that existed at the company as well as training to handle the job of a project with a variety of concepts or problems faced. At the time of internship followed several ongoing projects in OZ, but the main focus in doing an internship is a city park project Bintaro (Menteng Park). This city park is a business in the manufacture of green open space in urban areas. This is done to improve the quality of urban environment and meet the needs of the community activities associated with the ideal settlement. The results of the internship is done is to learn an efficient organizational structure, work systems, communications, information technology is used, how the handling of clients, procedures and project implementation stages of the design process that starts from the stage of preparation, research and analysis, concept, design development and detail constructions.

(4)

RINGKASAN

TIA HAPSARI. Proses Perancangan Menteng Park Bintaro (Kegiatan Magang di Oemardi_Zain Landscape Consultant ). Dibimbing oleh ARIS MUNANDAR dan AFRA D N MAKALEW.

Kawasan Bintaro, Tangerang Selatan adalah salah satu wilayah yang mengalami perkembangan pemukiman pada kota. Kawasan Bintaro Jaya ini merupakan kawasan yang berupaya dalam mewujudkan pemukiman ideal. Pemukiman ideal tidak terlepas dari tersedianya Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan juga fasilitas yang mendukung yang ada di dalamnya. RTH diwujudkan dengan adanya Taman Kota. Pada Bintaro Jaya ini akan direncanakan pembuatan Menteng Park sebagai suatu taman kota yang dapat mendukung dari segi ekologis maupun segi sosial untuk kawasan sekitarnya dengan standar yang sudah ditetapkan ini dilakukan kegiatan magang di konsultan lanskap. Oemardi_Zain Landscape Consultant (OZ) adalah konsultan yang menangani proyek Menteng Park. OZ bergerak dalam desain dan perencanaan di Indonesia yang telah menangani sejumlah portofolio serta proyek mulai dari resort, perumahan (cluster), pemerintahan (sekolah, rumah sakit, dll), dan taman-taman mulai dari skala ketetanggaan hingga kota. Upaya untuk mengetahui proses perancangan untuk mendapatkan atau mencapai taman kota yang ideal dengan desain yang menarik dan sesuai.

Tujuan umum dari pelaksanaan magang ini adalah untuk mendapatkan pengalaman dalam bidang arsitektur lanskap. Adapun tujuan khusus dari pelaksanaan magang ini yaitu menganalisis mekanisme kerja dalam perusahaan, membandingkan aplikasi dalam kegiatan perancangan lanskap dari teori berbagai sumber dengan proses yang dilakukan pihak OZ, menganalisis kriteria taman kota dengan desain pada Menteng Park. Hasil dari kegiatan magang diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa dalam mengembangkan sikap profesionalisme untuk menghadapi kondisi lapangan kerja. Selain itu, dapat menjalin hubungan baik antara mahasiswa dan Oemardi_Zain Landscape Consultant berupa pertukaran informasi, pengalaman, ilmu dan teknologi di bidang Arsitektur Lanskap.

(5)

Maret 2011 hingga minggu ketiga pada bulan Juni 2011. Lokasi magang terletak di Bumi Menteng Asri blok BE no.20, Kota Bogor, Jawa Barat. Metode magang yang digunakan adalah berpartisipasi aktif dalam pekerjaan studio yang ada. Tahapan kegiatan magang yang dipelajari terkait dengan manajemen kerja perusahaan antara lain sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan, tenaga kerja dan sistem kerja, teknologi yang digunakan, serta komunikasi internal yang dilakukan di OZ. Kegiatan magang yang dilakukan adalah mengikuti proses kegiatan penyelesaian pekerjaan lanskap dalam studio dan pengamatan mengenai sistem manajemen perusahaan. Kegiatan magang yang dipelajari terkait prosedur pelaksanaan proyek adalah mengenai urutan pekerjaan dalam proyek yang terdiri dari persiapan, riset dan analisis, konsep, pengembangan desain, gambar konstruksi dan implementasi.

Oemardi_Zain Landscape Consultant ini didirikan pada tahun 2004. Pendiri perusahaan konsultan ini adalah Ir. Umar Zain dan Ir. Dini Afrianti. Nama Oemardi_Zain ini berasal dari pendiri dari konsultan tersebut. Konsultan ini belum menjadi Persero Terbatas (PT) masih berupa studio untuk pelaksanaan proyek. Tujuan dari perusahaan ini memberikan ‘create market’ yaitu mengarahkan klien untuk mendapatkan detail yang lengkap dan kontekstual agar penciptaan dan penataan ruang luar menjadi estetis dan fungsional.

(6)

dari tahap ini adalah beberapa hal terkait dengan potensi dan kendala dalam tapak yang menjadi pertimbangan dalam desain.

Pada tahap konsep ini dilakukan pengembangan dari perumusan keinginan awal dari klien kedalam tapak. Perumusan konsep secara umum merupakan fokus terhadap lingkungan dan kegiatan sosial masyarakat. Tahap ini terdiri dari konsep dasar (konservasi, rekreasi, edukasi dan landmark), konsep desain, design key drive, dan pengembangan konsep (zona, sirkulasi, hardscape dan softscape). Tahap pengembangan desain (design development) dilakukan setalah proses perumusan konsep. Pada tahap ini dilakukan penjabaran konsep dalam bentuk denah lanskap (site plan), gambar tampak potongan, ilustrasi 3D, kelengkapan site plan (denah penanaman tanaman, denah dimensi dan material, denah drainase dan irigasi, serta denah instalasi listrik dan lampu).

Pada tahap detil konstruksi, gambar detil yang telah dibuat telah mendapatkan persetujuan dari klien dan dapat memperjelas dalam implementasi pada lapang. Tahapan ini meliputi gambar detil promenade, railing, jogging track, circulation path, reflexiology path, billboard dan wall climbing, terrace, bangku taman, children playground, pagar perimeter dan lampu taman. Pada tahap ini juga dilengkapi Rencana Anggaran Biaya (RAB).

Mahasiswa dalam kegiatan magang ini mengikuti proses perancangan yang meliputi tahap pengembangan desain dan detil konstruksi. Tahap yang tidak diikuti dalam magang diketahui melalui diskusi yang dilakukan bersama direktur dan project manager Menteng Park. Hasil yang diperoleh dari kegiatan diskusi ini adalah proses, permasalahan, pertimbangan desain, dan item pekerjaan dalam proyek Menteng Park. Pekerjaan pengembangan desain dan detil konstruksi ini dikerjakan berdasarkan perintah dari project manager (senior lanskap). Hasil pekerjaan ini kemudian mendapatkan koreksi dan masukan dari project manager ataupun senior lanskap lainnya. Hasil gambar yang dikerjakan, dilakukan tinjauan akhir oleh direktur.

(7)

Manajemen proyek yang ada pada OZ ini sudah baik. Penentuan kerja, penanganan proyek maupun penanganan klien dapat diatur secara efektif. Proyek yang dikerjakan dapat selesai tepat waktu berdasarkan kompleksitas yang telah disetujui. Beberapa kendala yang terdapat pada penyelesaian proyek Menteng Park ini adalah lama penyelesaian proyek yang tidak sesuai dengan kontrak. Hal ini berdasarkan pertimbangan klien dan telah disetujui oleh pihak OZ.

(8)

PROSES PERANCANGAN MENTENG PARK BINTARO

(KEGIATAN MAGANG DI OEMARDI_ZAIN LANDSCAPE

CONSULTANT)

TIA HAPSARI A44070048

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian

Institut Pertanian Bogor

DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP

FAKULTAS PERTANIAN

(9)

© Hak cipta milik IPB, tahun 2012

Hak cipta dilindungi

Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari Institut Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam

(10)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul :

Nama : Tia Hapsari

NRP : A44070048

Diketahui,

Ketua Departemen Arsitektur Lanskap

Dr. Ir. Siti Nurisjah, MSLA NIP. 19480912 197412 2 001

Tanggal Disetujui : Menyetujui, Dosen Pembimbing I

Dr. Ir. Aris Munandar, MS NIP. 19561228 198303 1 003

Menyetujui, Dosen Pembimbing II

Dr. Ir. Afra D.N. Makalew, MSc NIP. 19650119 198903 2 001 Proses Perancangan Menteng Park Bintaro

(11)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pandeglang pada tanggal 23 Agustus 1989 sebagai anak pertama dari tiga bersaudara keluarga Bpk.Tri Putranto dan Ibu Lia Harliati. Pendidikan yang penulis tempuh diawali dengan Taman Kanak-Kanak Sekarwangi Subang yang diselesaikan pada tahun 1991, kemudian lulus dari Sekolah Dasar Negeri Sukamenak, Subang pada tahun 1997. Pada tahun yang sama penulis masuk ke Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 01 Subang dan menyelesaikan pendidikan pada tahun 2004. Penulis melanjutkan ke Sekolah Menengah Umum Negeri 01 Subang sampai pada tahun 2007.

(12)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi magang yang berjudul “Proses Perancangan Menteng Park Bintaro (Kegiatan Magang di Oemardi_Zain Landscape Consultant )” ini dapat diselesaikan dengan baik.

Kegiatan magang yang dilaksanakan selama bulan Maret sampai Juni 2011 ini disusun sebagai tugas akhir masa perkuliahan di Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada pihak yang telah membantu, diantaranya :

1. Kedua orang tua yang selalu memberikan segala perhatian dan kasih sayang, adik-adikku tercinta atas dukungan yang tercurah selama ini. 2. Dr. Ir. Aris Munandar, MS dan Dr. Ir. Afra D.N. Makalew, MSc. selaku

dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan yang baik, arahan, masukan, dan koreksi dengan sabar kepada penulis selama dalam pembuatan skripsi.

3. Akhmad Arifin Hadi, SP, MALA. selaku dosen penguji utama yang telah banyak memberikan komentar dan saran untuk perbaikan skripsi ini. 4. Umar Zain selaku owner dari Oemardi_Zain yang telah memberikan

masukan, pengetahuan, bimbingan dan ilmu dalam bidang arsitektur lanskap. Para staf Oemardi_Zain yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam proses gambar teknis (Mas Nanang, Mba Dince, Mas Beny, Mas Igel, Bang Yudhi, Mbak Citra, Mbak Uwi, Mas Kobel dan lainnya).

5. Fahmi, yang telah mendukung dan sabar untuk memotivasi.

6. Fika, Gita, Mila, Edwina, Dyah, Jaikers 3 dan teman-teman lainnya yang selalu menghibur.

7. Kakak 42, 43 dan adik angkatan atas semangat yang diberikan.

8. Semua pihak yang telah membantu sehingga terselesaikannya laporan ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk memperkaya khasanah keilmuan Arsitektur Lanskap di masa mendatang.

(13)

DAFTAR ISI

HAL

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Tujuan ... 3

1.3. Kegunaan Magang ... 3

1.4. Kerangka Pikir ... 4

1.5. Alur Kegiatan Magang ... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1. Kota dan Pemukiman ... 6

2.2. Ruang Terbuka Hijau ... 6

2.3. Taman... 8

2.4. Taman Kota ... 9

2.5. Proses perancangan lanskap ... 13

2.6. Konsultan Lanskap, Klien ... 15

III. METODOLOGI ... 17

3.1. Lokasi Magang dan Proyek... 17

3.2. Waktu Pelaksanaan Magang ... 17

3.3. Alat dan Bahan ... 18

3.4. Metode Magang ... 20

3.5. Tahapan Kegiatan Magang ... 20

3.6. Batasan Magang ... 21

3.7. Kegiatan Magang pada Proses Perancangan Menteng Park ... 21

IV. KONDISI UMUM ... 23

4.1. Sejarah dan Tujuan Perusahaan ... 23

4.2. Struktur Organisasi ... 23

4.3. Sumber Daya Manusia. ... 24

(14)

4.5. Proyek ... 28

4.5.1. Cara Mendapatkan Proyek ... 30

4.5.2. Prosedur Pelaksanaan Proyek ... 31

4.5.3. Manajemen Proyek ... 32

V. HASIL DAN PEMBAHASAN... 34

5.1. Hasil Proses Magang ... 34

5.1.1. Proyek yang Diikuti Selama Magang ... 36

5. 2. Kondisi Umum Lokasi Lokasi Tapak ... 37

5.2.1. Gambaran Umum Kota Tangerang Selatan ... 37

5.2.2. Gambaran Umum Bintaro Jaya ... 38

5. 3. Proses Perancangan Menteng Park. ... 39

5.3.1. Deskripsi Umum Proyek ... 39

5.3.2. Penerimaan Proyek (Project Acceptance) ... 40

5.3.3. Riset dan Analisis ... 41

5.3.4. Tahap Konsep (Concept Plan) ... 47

5.3.5. Design Development (Pengembangan Desain) ... 62

5.3.6. Detil Konstruksi ... 69

5.4. Pembahasan ... 79

5.4.1. Manajemen Proyek ... 79

5.4.2. Proses Perancangan Lanskap Menteng Park ... 84

VI. SIMPULAN DAN SARAN ... 115

6.1. Simpulan ... 115

6.2. Saran... 115

DAFTAR PUSTAKA ... 117

(15)

DAFTAR TABEL

NO. TABEL HAL

1. Jadwal Pelaksanaan Magang ... 18

2. Jenis, Bentuk, dan Sumber Data ... 19

3. Daftar software yang digunakan ... 26

4. Jenis dan Jumlah Perangkat Keras yang Digunakan Oemardi_Zain Landscape Consultant ... 27

5. Tahap Pembayaran Proyek Menteng Park. ... 33

6. Proses Magang di Oemardi_Zain Landscape Consultant. ... 34

7. Pembagian Zona pada Tapak (Final) ... 54

8. Pembagian Fasilitas dalam Zona ... 55

9. Fasilitas Rekreasi dan Pengguna ... 56

10. Daftar Tanaman Penyerap dan Penjerap Cemaran Udara. ... 101

11. Daftar Tanaman Atasi Penggenangan pada Tapak ... 102

12. Daftar Tanaman Berdasarkan Ketinggan Maksimal dan Asal Tanaman . ... 102

(16)

DAFTAR GAMBAR

NO. GAMBAR HAL

1. Kerangka Pikir ... 4

2. Alur Kegiatan Magang ... 5

3. Landscape cycle ... 16

4. Hubungan Kontraktual ... 16

5. Peta Lokasi Magang (Oemardi_Zain Landscape Consultant) ... 17

6. Tahapan Pekerjaan Magang di Oemardi_Zain ... 21

7. Proses Perancangan Lanskap Menteng Park... 22

8. Struktur Organisasi Oemardi_Zain ... 24

9. Contoh Proyek Hotel/Resort Oemardi_Zain ... 28

10. Contoh Proyek Residential Oemardi_Zain... 29

11. Contoh Proyek Theme Park Oemardi_Zain ... 29

12. Contoh Proyek Civic and Commercial Oemardi_Zain... 29

13. Alur Proses Pelaksanaan Proyek pada Oemardi_Zain ... 31

14. Peta Jawa Barat dan Tangerang Selatan ... 37

15. Peta Lokasi Menteng Park, Bintaro Jaya, Tangerang Selatan ... 39

16. Batas Tapak Menteng Park ... 42

17. Kondisi Tapak pada Menteng Park ... 42

18. Kondisi dan jenis vegetasi pada tapak ... 43

19. Kondisi Visual dalam Tapak ... 44

20. Kondisi Visual Luar Tapak ... 45

21. Tahap Konsep dalam Oemardi_Zain ... 48

22. Images precedent Konservasi ... 49

23. Images Precedent Rekreasi ... 50

24. Images Precedent Kegiatan Edukasi ... 50

25. Images Precedent Landmark ... 51

26. Ilustrasi Adaptasi Bentuk Desain pada Menteng Park ... 53

27. Pembagian Zona padaTapak (Final) ... 52

28. Konsep Sirkulasi... 56

(17)

30. Panel Kategori TanamanPohon dan Perdu Tinggi ... 59

31. Panel Kategori Tanaman Semak dan Groundcover ... 61

32. Referensi Site Furniture dan Fasilitas ... 62

33. Ilustrasi Preliminary Site Plan pada Design Development ... 63

34. Ilustrasi Final Site Plan pada Design Development ... 64

35. Illustrative Landscape Section ... 67

36. Ilustrasi 3D Menteng Park ... 69

37. Detail Construction Planting Plan ... 70

38. Struktur Organisasi dan Peranan dalam Oemardi_Zain ... 82

39. Alur Penugasan Proyek pada Oemardi_Zain ... 83

40. Perbandingan Tahap Proses Perancangan ... 85

41. Perbandingan Pencapaian Konsep ... 86

42. Pencapaian Peranan Taman Kota dalam Konsep Menteng Park ... 88

43. Perbandingan Tahapan Proses Desain ... 93

44. Tahap Desain (Studi Bentuk Perancangan) ... 96

45. Bentuk Spasial Preliminary Site Plan pada Oemardi_Zain (Terrace dan Promenade) ... 98

46. Penerapan Prinsip Desain pada Master Plan Menteng Park ... 99

47. Ilustrasi Vegetasi dalam Mereduksi Bising ... 105

48. Ilustrasi Studi View Billboard dan Wall Climbing ... 106

49. Ilustrasi Vegetasi Pohon dalam Mereduksi Kecepatan Angin ... 107

50. Fungsi Tanaman dalam Desain (Sirkulasi) ... 108

51. Jenis dan Pola Perkerasan... 110

52.Kategori Ketentuan untuk Lampu ... 112

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

NO. LAMPIRAN HAL

1. Proposal Proyek Taman Kota Bintaro Jaya ... 120

2. Surat Perintah Kerja kepada Oemardi_Zain ... 124

3. Denah Lanskap ... 126

4. Denah Penanaman Tanaman Menteng Park ... 127

5. Lighting Plan (Denah Instalasi Listrik dan Lampu) ... 134

6. Denah Dimensi dan Material Menteng Park ... 135

7. Denah Drainase dan Irigasi Menteng Park ... 140

8. Detil Promenade-Plaza Menteng Park ... 141

9. Detil Railing Menteng Park ... 143

10. Detil Promenade cafe ... 144

11. Detil Jogging Track ... 146

12. Detil Circulation Path ... 147

13. Detil Reflexiology Path ... 149

14. Detil Signage ... 150

15. Detil Shade Sail ... 152

16. Detil Billboard dan Wall Climbing ... 154

17. Detil Terrace ... 155

18. Detil Bangku Taman ... 156

19. Detil Children Playground ... 158

20. Detil Pagar Perimeter ... 160

21. Detil Bicycle Stand ... 161

22. Detil Lampu Taman... 162

23. Detil Timber Deck ... 163

(19)

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kota identik dengan adanya bangunan-bangunan yang dibuat manusia. Bangunan perumahan, perkantoran, serta sarana umum dibangun demi kepentingan manusia (Nazaruddin, 1994). Akan tetapi, perubahan fungsi lahan terbuka hijau menjadi area pemukiman menimbulkan pengaruh negatif terhadap kehidupan warga kota. Permasalahan lingkungan yang muncul dari terjadinya kepadatan area yang digunakan sebagai pemukiman, area industri atau bisnis adalah penurunan kualitas lingkungan kota.

Salah satu kota yang mengalami perubahan adalah kawasan Bintaro Jaya, Bintaro, Tangerang Selatan yang dikembangkan oleh PT Jaya Real Property menjadi area pemukiman. Pengembangan kawasan Bintaro Jaya ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat mengenai pemukiman yang ideal. Pemukiman ideal tidak terlepas dari tersedianya Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan disertai fasilitas yang mendukung di dalamnya. PT Jaya Real Property membuat suatu tempat yang berfungsi untuk memfasilitasi kebutuhan masyarakat dalam beraktivitas serta memperbaiki kualitas lingkungan. Perwujudan dari upaya meningkatkan kualitas lingkungan ini adalah pembuatan Taman Kota Bintaro Jaya yang kemudian dikenal dan diresmikan dengan nama Menteng Park. Penamaan Menteng Park ini berdasarkan keinginan dari pihak PT. Jaya Real Property sebagai owner.

Salah satu cara untuk memperbaiki kualitas lingkungan perkotaan adalah penghijauan yang saat ini dilakukan pada beberapa kota. Penghijauan merupakan usaha penataan lingkungan dengan menggunakan tanaman sebagai materi pokoknya. Dari tanaman itu dapat diambil banyak manfaat sehingga penghijauan kota dapat diartikan sebagai suatu upaya dalam menanggulangi berbagai penurunan kualitas lingkungan (Nazaruddin, 1994)

(20)

Jaya ini merupakan suatu taman umum dengan skala kota dan diperuntukan untuk masyarakat Bintaro secara luas.

Taman kota merupakan ruang terbuka publik bagi masyarakat di lingkungan yang terdiri dari beberapa permukiman memiliki peran penting sebagai media beraktivitas di ruang terbuka bagi masyarakat lingkungan permukiman di sekitarnya, selain memberi fungsi sosial dengan memperhatikan sisi ekologis.

Taman kota yang ada saat ini, beberapa tidak didasarkan pada kebutuhan masyarakat ataupun tidak berdasarkan standar yang harus dimiliki dari taman kota tersebut. Oleh karena itu, taman kota terutama dalam bentuk suatu perancangan, diperlukan suatu teknik atau langkah perancangan berdasarkan dari standar yang berlaku. Kondisi kota yang semarak indah, sejuk dan nyaman dapat tercipta jika taman yang ada dibangun dibanyak tempat. Selain hasilnya dinikmati oleh penduduk kota, juga akan menimbulkan citra yang baik bagi kota tersebut (Dahlan, 2004)

Pihak yang terlibat untuk melakukan perancangan Taman Kota Bintaro Jaya atau dikenal dengan Menteng Park adalah Oemardi_Zain Landscape Consultant. Oemardi_Zain Landscape Consultant adalah salah satu perusahaan konsultan yang bergerak dalam desain dan perencanaan di Indonesia yang telah menangani sejumlah portofolio serta proyek mulai dari resort, perumahan (cluster), pemerintahan (sekolah, rumah sakit, dll), serta taman dalam berbagai skala. Sejumlah proyek yang telah dikerjakan oleh Oemardi_Zain ini memperhatikan segala aspek mulai dari aspek ekologis, sosial, fisik, dan biofisik sehingga didapatkan hasil yang dapat diterapkan dalam tapak sehingga berkelanjutan. Hal ini yang menjadi dasar pemikiran untuk melakukan magang dalam konsultan Oemardi_Zain Landscape Consultant. Oemardi_Zain telah memiliki pengalaman dalam menangani sejumlah proyek taman umum dalam berbagai skala, termasuk taman kota.

(21)

Proses magang mengenai perancangan taman kota ini mengikuti tahapan dari pihak konsultan berdasarkan standar kualitas tertentu, sehingga didapatkan taman kota yang baik.

1.2. Tujuan

Tujuan umum dari pelaksanaan magang ini adalah untuk mendapatkan pengalaman dalam bidang arsitektur lanskap. Adapun tujuan khusus dari pelaksanaan magang ini adalah :

1. Menganalisis mekanisme kerja dan proses perancangan di Oemardi_Zain.

2. Membandingkan aplikasi dalam kegiatan perancangan lanskap dari teori berbagai sumber dengan proses yang dilakukan pihak Oemardi_Zain. 3. Menganalisis kriteria taman kota dengan konsep dan desain pada

Menteng Park.

1.3. Kegunaan Magang

Kegiatan magang yang dilakukan di Oemardi_Zain Landscape Consultant memberikan manfaat diantaranya adalah :

1. Meningkatkan profesionalisme di bidang arsitektur lanskap dalam menghadapi kondisi kerja.

2. Memperoleh informasi untuk proses perancangan dalam menjalankan proyek.

3. Membangun dan menjalin kerjasama serta hubungan baik antara Departemen Arsitektur Lanskap dengan perusahaan tempat magang.

1.4. Kerangka Pikir

(22)

Pengembangan desain taman kota ini memperhatikan dari aspek ekologi sehingga dapat menjadi suatu tapak yang berkelanjutan, ramah lingkungan dan juga memenuhi standar untuk suatu kota. Secara sistematis susunan kerangka pikir dapat dilihat pada Gambar 1.

1.5. Alur Kegiatan Magang

Pada kegiatan magang ini mahasiswa melaksanakan alur kegiatan yang sudah ditetapkan. Alur kegiatan magang ini berfungsi sebagai tuntunan dalam mencapai tujuan dalam pelaksanaan kegiatan magang. Alur ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu Tahap Pramagang, Tahap Magang, dan juga Tahap Pasca Magang. Pada Tahap Pramagang ini mahasiswa melakukan persiapan admisnistrasi untuk pelaksanaan magang (perizinan dan pembuatan proposal).

Tahap Magang ini adalah kegiatan yang dilakukan mahasiswa pada lokasi magang. Mahasiswa mengikuti kegiatan studio yang ada serta mempelajari administrasi dalam suatu perusahaan, menganalisis cara kerja para karyawan, dan mempelajari tahapan kerja yang digunakan dalam pelaksanaan suatu proyek. Pada dasarnya mahasiswa pada Tahap Magang melakukan kegiatan adminstrasi dan kegiatan studio. Tahap Pasca Magang ini adalah proses penyusunan tugas akhir

Gambar 1. Kerangka Pikir.

Mempelajari proses dan tahapan untuk perancangan taman kota, mengetahui cara kerja penyelesaian proyek .

Kegiatan Magang pada Konsultan

Oemardi_Zain Kawasan Perkotaan

Area Pemukiman Ruang Terbuka Hijau

Kawasan Bintaro Jaya : Fasilitas (wadah) untuk

masyarakat

Mewujudkan Taman Kota: Perbaikan Kualitas

Lingkungan Kota

Perancangan Taman Kota Bintaro Jaya

(23)

serta analisis data hasil yang didapatkan dari proses magang selama beberapa waktu yang telah ditentukan.

Gambar 2. Alur Kegiatan Magang.

PASCAMAGANG

Gambar 2. Alur kegiatan magang pada Oemardi_Zain Persiapan

- Proposal

- Perizinan Lokasi Magang - Perizinan Waktu Magang

PRAMAGANG

Penyusunan Tugas Akhir

MAGANG

Hasil Kegiatan Magang

1. Evaluasi dan Analisis Hasil Perancangan Taman Kota 2. Evaluasi dan Analisis Manajemen Perusahaan

Persiapan dan Pengenalan Lembaga - Perkenalan dengan staf

- Pembagian Kerja

Pengerjaan Proyek : Penjelasan Proyek, Pengenalan Masalah, dan Praktikal Studio

Proses Magang (Kegiatan Lapang dan Studio)

Pelaksanaan Proses Perancangan (Lapang dan Studio)

1) Tahap Perancangan dalam Perusahaan (fokus proyek Menteng

Park)

2) Mengikuti pengerjaan proyek lainnya

Perusahaan

1) Struktur Perusahaan.

(24)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kota dan Pemukiman

Kota merupakan salah satu lingkungan hidup yang perlu ditata pola penyebaran tamannya. Penataan taman di perkotaan tidak asal jadi, tetapi tujuan penyebaran taman harus jelas. Hal ini dimaksudkan bahwa penempatan lokasi, luas taman, kelengkapan sarana dan prasarana taman sesuai dengan kebutuhan standar kota. Apabila luas taman kota dan jumlah taman seimbang, maka tercipta kota yang asri dan berwawasan lingkungan. Suatu kota dapat dipandang dari paham biologisme atau suatu jaringan organisme utuh yang terdiri atas dua subsistem yaitu city’ s hardware atau jasmani kota dan city’ s software atau rohani kota (Budihardjo, 1993).

Dalam UU Nomor 23 Tahun 1997, pengembangan perkotaan tidak terlepas dari keberadaan pemukiman yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam kota tersebut. Menurut Simonds (1983), lingkungan pemukiman merupakan pengelompokan dari beberapa cluster tempat tinggal yang tergabung pada suatu area terbuka dan mempunyai batasan yang jelas dengan fasilitas-fasilitas penunjang seperti pendidikan, niaga, tempat peribadatan, atau fasilitas lainnya. Fasilitas tersebut ditempatkan di luar atau daerah kantong diantara beberapa pemukiman yang kemudian dihubungkan dengan adanya jalur hijau, pedestrian untuk pejalan kaki dan jalur untuk sepeda. Pada dasarnya pemukiman ideal merupakan suatu kawasan lingkungan ketetenggaan (neighborhood) yang memiliki fasilitas taman, bersama-sama membentuk suatu sebuah blok pemukiman (Eckbo, 1964).

2.2. Ruang Terbuka Hijau

(25)

tengah-tengah ekosistem perkotaan juga berfungsi untuk meningkatkan kualitas lanskap kota (Hakim, 2007).

Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 14 Tahun 1988 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau di Wilayah Perkotaan, Ruang Terbuka Hijau adalah ruang-ruang dalam kota atau wilayah yang lebih luas, baik dalam bentuk kawasan maupun dalam bentuk area memanjang (jalur) dimana di dalam penggunaannya lebih bersifat terbuka pada dasarnya tanpa bangunan.

Grey dan Deneke (1987) mengemukakan bahwa ruang terbuka hijau meliputi vegetasi sepanjang jalan, danau, empang, sungai, vegetasi hijau sepanjang sungai, padang penggembalaan, taman-taman, lahan-lahan terbuka, taman pada kawasan-kawasan fungsional. Menurut Purwanto (2007), Ruang Terbuka Hijau berdasarkan tipenya dibedakan menjadi :

1. Ruang Terbuka Hijau Lindung (RTHL) yaitu ruang atau kawasan yang lebih luas, baik dalam bentuk areal memanjang/jalur atau mengelompok, dimana penggunaannya lebih bersifat terbuka atau umum, didominasi oleh tanaman yang tumbuh secara alami atau tanaman budidaya. Kawasan hijau lindung terdiri dari cagar alam di daratan dan kepulauan, hutan lindung, hutan wisata, daerah pertanian, persawahan, hutan bakau, dan sebagainya.

2. Ruang Terbuka Hijau Binaan (RTHB) adalah ruang atau kawasan yang lebih luas, baik dalam bentuk areal memanjang/jalur atau mengelompok, dimana penggunaannya lebih bersifat terbuka untuk umum, dengan permukaan tanah di dominasi oleh perkerasan buatan dan sebagian kecil tanaman. Kawasan atau ruang hijau terbuka binaan sebagai upaya menciptakan keseimbangan antara ruang terbangun dan ruang terbuka hijau yang berfungsi sebagai paru-paru kota, peresapan air, pencegahan polusi udara dan perlindungan terhadap flora seperti koridor jalan, koridor sungai, taman, fasilitas olah raga, play ground.

(26)

Terbuka Hijau (RTH) kota adalah bagian dari ruang-ruang terbuka (open spaces) suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman, dan vegetasi (endemik, introduksi) guna mendukung manfaat langsung atau tidak langsung yang dihasilkan oleh RTH dalam kota tersebut yaitu keamanan, kenyamanan, kesejahteraan, dan keindahan wilayah perkotaan tersebut.

RTH berfungsi ekologis yang menjamin keberlanjutan suatu wilayah kota secara fisik, harus merupakan satu bentuk RTH yang berlokasi, berukuran, dan berbentuk pasti dalam suatu wilayah kota, seperti RTH untuk perlindungan sumberdaya penyangga kehidupan manusia dan untuk membangun jejaring habitat hidupan liar. RTH untuk fungsi-fungsi lainnya (sosial, ekonomi, dan arsitektural) merupakan RTH pendukung dan penambah nilai kualitas lingkungan dan budaya kota tersebut, sehingga dapat berlokasi dan berbentuk sesuai dengan kebutuhan dan kepentingannya, seperti untuk keindahan, rekreasi, dan pendukung arsitektur kota (Makalah Lokakarya Pengembangan Sistem RTH di Perkotaan).

Keberadaan RTH penting dalam mengendalikan dan memelihara integritas dan kualitas lingkungan. Pengendalian pembangunan wilayah perkotaan harus dilakukan secara proporsional dan berada dalam keseimbangan antara pembangunan dan fungsi-fungsi lingkungan. Kelestarian RTH suatu wilayah perkotaan harus disertai dengan ketersediaan dan seleksi tanaman yang sesuai dengan arah rencana dan rancangannya. RTH memiliki manfaat keseimbangan alam terhadap struktur kota. RTH memiliki tujuan dan manfaat yang besar bagi keseimbangan, kelangsungan, kesehatan, kenyamanan, kelestarian, dan peningkatan kualitas lingkungan itu sendiri (Hakim, 2007).

2.3. Taman

(27)

1) Taman merupakan wajah dan karakter tapak yang berarti menikmati taman mencakup dua hal, yaitu penampilan visual dalam arti apa yang bisa dilihat dan penampakan karakter dalam arti apa yang tersirat dari taman tersebut. Mungkin dari alur ceritanya, gambar yang terpahat, nilai yang terkandung dari taman tersebut, dan sebagainya sejauh indra kita dapat menangkap dan sejauh imajinasi kita dapat membayangkan.

2) Taman mencakup semua elemen yang ada, baik elemen alami, elemen artifisial atau buatan manusia bahkan mahluk hidup yang ada di dalamnya, termasuk manusianya.

Menurut Laurie (1987) secara lengkap dapat diartikan taman adalah sebidang lahan berpagar yang digunakan untuk mendapat kesenangan, kegembiraan, kenyamanan bagi penggunanya.

2.4. Taman Kota

Taman kota disebut juga dengan ruang terbuka atau open space yang digunakan oleh orang banyak untuk beraktivitas disetiap waktu. Pengertian mengenai taman kota ini adalah taman yang berada di lingkungan perkotaan dalam skala yang luas dan dapat mengantisipasi dampak-dampak yang ditimbulkan oleh perkembangan kota. Menurut Arifin et al (2008), taman kota yang merupakan suatu taman umum ini adalah bagian dari fasilitas umum yang dibangun untuk mendukung kepentingan masyarakat disekitarnya. Taman umum memiliki fungsi sosial yang mengakomodir kebutuhan masyarakat pada tiap aras (level), mulai dari skala kota, lingkungan, sampai ketetanggaan. Pada setiap aras dapat dibangun berbagai bentuk taman umum. Taman umum yang terbangun ini memiliki 3 ciri, yaitu :

1. Merupakan ruang refleksi (responsive) atas fungsi pelayanan keinginan dan kebutuhan masyarakat (public) yang bersangkutan.

2. Ruang syarat makna (meaningful), merupakan taman yang menciptakan adanya keterkaitan yang erat antara masyarakat dengan tempat, dalam konteks hubungan fisik ruang dan sosial.

(28)

masyarakat dapat belajar hidup dalam kebersamaan, serta sebagai media membangun “kekuatan” bersama.

Menurut Arifin et al (2008), taman kota adalah taman umum dalam skala kota yang peruntukkannya sebagai fasilitas untuk rekreasi, olahraga, dan sosialisasi masyarakat kota yang bersangkutan. Fasilitas disediakan pada taman disesuaikan dengan fungsi dan fasilitas pendukung lainnya, meliputi :

a) Fasilitas rekreasi (fasilitas bermain anak, tempat bersantai, panggung, dan lain-lain).

b) Fasilitas olahraga (jogging track, kolam renang, lapangan bola, lapangan tenis, lapangan bola basket, lapangan bola voli, lapangan bulu tangkis, dan fasilitas refleksi).

c) Fasilitas sosialisasi (ruang piknik, ruang atau fasilitas yang memungkinkan untuk bersosialisasi baik untuk kelompok kecil maupun besar).

d) Fasilitas jalan, entrance, tempat parkir, mushola, tempat berjualan, drainase, air, listrik, penerangan, penampungan sampah, dan toilet.

Penanggung jawab taman kota adalah pemerintah kota meskipun dalam pengelolaannya pemerintah kota dapat berkolaborasi dengan pihak swasta.

Hijau taman kota merupakan suatu bentuk taman kota yang lebih dicirikan oleh penampilan (arsitektural) masing-masing jenis pohon yang dikembangkan, pengaturan lebih cenderung untuk memberdayakan agar pepohonan sebagai penghuninya tumbuh lebih bebas (soliter). Ciri yang lebih spesifik dari hijau taman kota sebagai fasilitas umum yang dilengkapi dengan sarana umum yang secara langsung dapat dimanfaatkan dan dinikmati oleh masyarakat luas. Secara umum dari taman kota ini mempunyai dua unsur perpaduan baik alami maupun buatan dengan menggunakan material pelengkap, secara spesifik terdiri dari tiga unsur komponen hijau yaitu : pepohonan yang ditata secara soliter dengan menonjolkan nilai estetika, perhimpunan vegetasi perdu dan juga hamparan rerumputan yang teratur sehingga membentuk desain keindahan kota (Samsoedin et al, 2010).

Menurut Abdillah (2005) Secara umum taman kota memiliki peranan penting untuk mendukung kota. Peranan taman kota secara ekologis ini adalah :

(29)

Taman kota sangat berguna sekali karena unsur utama taman adalah tanaman, yang dalam proses fotosintesis akan mengeluarkan O2, O2

dipergunakan oleh mahluk hidup dengan bantuan sinar matahari. Dengan bantuan sinar matahari ini, tanaman akan menyerap CO2 yang dihasilkan

manusia dalam pernapasan, dan tanaman menghasilkan O2 dari proses

fotosintesis yang kemudian dihirup oleh manusia melalui pernafasan. b) Pengaturan Iklim (Klimatologis)

Taman dapat melindungi manusia dari panas matahari dan tekanan suhu panas serta peneduh. Taman mampu menyerap panas dari atmosfer yang dekat dengan permukaan tanah disekitar tanaman, sehingga daerah disekitarnya menjadi nyaman.

c) Perlindungan (Protektif)

Taman dapat melindungi manusia dari angin kencang, panas sinar matahari, serta mempunyai sifat melindungi dari asap-asap kendaraan dan gas-gas dari buangan industri dan gas beracun mengambang di udara, melalui proses kimiawi zat hijau daun dapat mengubah CO2 menjadi O2,

sehingga penghijauan mampu menyerap polusi udara di kota. d) Pengaturan Persediaan Air Tanah (Hidrologis)

Taman pada pertamanan kota bermanfaat untuk menyimpan air hujan yang jatuh ke tanah melalui pori-pori tanah, sehingga pada musim kemarau dapat berfungsi atau bermanfaat. Pada musim penghujan kemampuan tanah dapat menyimpan air tanah mengurangi adanya bahaya banjir.

e) Pencegah Erosi (Orologis)

(30)

atau memperlambat jatuhnya air hujan yang deras, lalu menyerap ke tanah tanpa menimbulkan erosi, karena tanah tertutup oleh tanaman yang dapat mencegah erosi. Semua jenis rumput, semak-semak, pepohonan mampu menampung air genangan tanpa menimbulkan kelongsoran tanah.

f) Penyeimbang Alam ( Edhapis)

Tanaman dapat memberikan lingkungan hidup bagi makhluk lainnya. Akar tanaman menerobos tanah, menggemburkan tanah, dan memberikan lingkungan hidup bagi mikroorganisme. Ini menyuburkan tanah dan tanaman, hal ini disebut simbiosis. Tanaman juga memberikan kehidupan lain diatas tanah sebagai tempat hidup satwa. Pohon peneduh di taman kota, di tepi jalan sebagai tempat hidup satwa burung atau unggas dan serangga berkembang membantu keseimbangan alam.

g) Keindahan (Estetika)

Taman-taman diperkotaan dengan warna yang alami serta tekstur yang bermacam-macam dan perencanaan yang teratur akan menampakan keindahan. Kelebihan ini menjadikan tanaman sebagai salah satu elemen yang dapat menunjang keindahan lingkungan.

h) Kejiwaan (Psikis)

Taman kota dapat membawa dan memberikan suasana sejuk dan tentram, serta damai bagi jiwa manusia. Hal ini dapat mengurangi gangguan syaraf dan kejiwaan manusia, sehingga dengan adanya taman tersebut dapat mengalihkan perhatian kita dari suasana tegang serta pengaruh kejiwaan kita menjadi tenang, karena adanya sirkulasi udara dalam kota.

i) Pendidikan (Edukatif)

Taman dapat menjadi media untuk pendidikan pengetahuan alam, sarana penelitian, pendidikan, dan membentuk kesadaran lingkungan.

j) Pencipta Lingkungan Hidup (Ekologi)

(31)

k) Sosial-Ekonomi

Taman kota mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan manusia, karena merupakan tempat rekreasi warga. Disamping itu taman kota dapat dikembangkan dengan tanaman-tanaman produktif, sehingga dapat membantu menambah pendapatan dan peningkatan taraf hidup rakyat.

2.5. Proses perancangan lanskap

Perancangan adalah suatu proses dimulai dari gagasan sampai terwujudnya gagasan menjadi tujuan awal. Dari sebuah titik awal (biasanya berupa loncatan ide), proses perancangan bergerak menuju perumusan ide yang berupa desain. Perancangan desain merupakan suatu usaha penanganan tapak (site) secara optimal melalui proses keterpaduan penganalisisan dari suatu tapak dan kebutuhan program pengguna tapak, menjadi suatu sintesa yang kreatif (Hakim dan Utomo, 2002).

Menurut Simonds (1983) perancangan lanskap lebih ditujukan kepada pengggunaan volume dan ruang, yang setiap volume memiliki bentuk, ukuran, warna, tekstur, dan kualitas lain sebagai pencirinya. Semua ciri ini dapat diekspresikan dapat dengan baik mengekspresikan dan mengakomodasikan fungsi-fungsi yang diinginkan.

Perancangan ditekankan pada penggunaan volume dan ruang. Setiap volume memliki bentuk, tekstur, ukuran, bahan, warna, dan kualitas yang lain. Semuanya dapat mengekspresikan dan mengakomodasikan fungsi-fungsi yang ingin dicapai dengan baik sehingga ruang dapat memberikan dampak yang berbeda pada psikologis manusia, tergantung pada pengorganisasiannya seperti keriangan, ketegangan, gerakan, keheningan, dan perenungan (Simonds, 1983). Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam melakukan perancangan adalah prinsip desain.

(32)

diperlukan detail lanskap, pemilihan material yang digunakan dapat mendukung desain dari taman tersebut.

Menurut Hakim dan Utomo (2002) Perancangan detail lanskap adalah usaha seleksi dan ketepatan penggunaan komponen atau elemen, material atau bahan lansekap, tanaman, kombinasi pemecahan detail berbagai elemen taman seperti : plaza, air mancur, kolom, bollard, dan sebagainya. Selain itu, dalam merancang sebuah lanskap terdapat sebuah prinsip yaitu mengeliminasi elemen-elemen yang buruk dan menonjolkan elemen-elemen-elemen-elemen yang baik.

Proses perencanaan dan perancangan dalam arsitektur lanskap menurut Simonds (1983) terdiri atas Commision, Research, Analysis, Synthesis, Construction, dan Operation. Commision adalah tahap dimana klien menyatakan keinginan atau kebutuhannya serta membuat definisi pelayanan dalam suatu perjanjian kerja. Research merupakan tahap pengumpulan atau inventarisasi data. Analysis merupakan tahap menganalisis tapak, melakukan pengkajian terhadap peraturan pemerintah, ketentuan standar dan potensial tapak. Synthesis merupakan tahap analisis perbandingan, pengkajian dampak, akomodasi dan konsolidasi, membuat studi sistematik atas menentukan metode pelaksanaan. Construction merupakan tahap pelaksanaan dengan mempersiapkan dokumen, kontrak kerja, supervisi, dan pengecekan pelaksanaan. Operation merupakan tahap penyelesaian proyek yang mencangkup pelaksanaan kunjungan secara periodik, penyesuaian dan perbaikan serta observasi penampakan.

Merancang adalah seperti sebuah gelombang yang berkesinambungan sehingga berkembang dari gambar proses pembangunan dan keputusan yang berkaitan dengan bentuk akhir (Loidl dan Bernard, 2003). Menurut Booth (1983), proses perancangan harus memberikan pemikiran yang logikal dan kerja tim yang baik dalam menciptakan sebuah desain, dapat memberikan informasi yang jelas tentang desain, memberikan solusi alternatif yang terbaik, serta menjelaskan solusi tersebut kepada klien. Proses desain menurut Booth (1983) yaitu:

1. Penerimaan proyek (Project acceptance) 2. Riset dan Analisis (Research and analysis)

(33)

c. Wawancara dengan klien d. Pengembangan program 3. Desain/perancangan (Design)

a. Diagram fungsi

b. Diagram hubungan tapak c. Concept plan

d. Form Composition Study e. Preliminary design f. Schematic plan g. Master plan

h. Design development

4. Gambar-gambar Konstruksi (Construction Drawings) a. Layout plan

b. Grading plan c. Planting plan d. Construction details 5.Pelaksanaan (Implementation)

6.Evaluasi Setelah Konstruksi (Post-Construction Evaluation Maintenance) 7.Pengelolaan (Management)

2.6. Konsultan Lanskap dan Klien

Ingels (2004) menyatakan bahwa kontrak merupakan suatu perjanjian secara tertulis yang terikat secara sah menurut hukum, biasanya antara dua pihak, yang mendeskripsikan beberapa pekerjaan dan atau bahan-bahan yang akan dilengkapi dengan penetapan keuntungan pembayaran atau nilai kompensasi lainnya. Beberapa pihak yang terlibat dalam suatu pekerjaan atau proyek dalam kontak diantaranya klien (pemilik), kontraktor, dan subkontraktor. Klien adalah seseorang atau organisasi badan usaha yang memiliki dan menyediakan biaya untuk suatu proyek. Dana tersebut berasal dari dana pribadi klien ataupun dari sumber lain. Proses perancangan dalam suatu proyek melibatkan klien untuk mendapatkan suatu hasil yang dapat memuaskan.

(34)

tahap desain, kemudian akhirnya masuk ke dalam tahapan konstruksi dan dilanjutkan dengan pemeliharaan serta pengelolaan (Ingels, 2004).

Sumber : Ingels (2004)

Menurut Ingels (2004) suatu proyek lanskap akan melibatkan klien dan tenaga ahli yang berkaitan dengan bidangnya, seperti arsitek, insinyur sipil, arsitek lanskap atau perancang, perusahaan kontraktor lanskap, perusahaan pemeliharaan dan pemasok material. Kontraktor adalah pihak yang bekerja untuk klien dalam suatu kontrak atau wakil dari klien. Subkontraktor adalah kontraktor yang disewa oleh kontraktor utama untuk melakukan beberapa porsi pekerjaan proyek. Biasanya subkontraktor berhubungan langsung dengan kontrator utama bukan dengan klien. Terdapat beberapa hubungan kontraktual yang dijalankan pada suatu proyek, salah satunya adalah hubungan kontraktual untuk proyek, dapat dilihat pada Gambar 4.

Sumber : Ingels (2004)

Gambar 3. Landscape cycle.

Sebuah lingkungan baru lainnya

Tingkat keinginan klien lebih tinggi

Keinginan dan

Tingkat awal keinginan klien

Proses Lanskap Sebuah lingkungan yang baru

Subkontraktor Subkontraktor Subkontraktor

(35)

Sumber : jawabarat.go.id.

III. METODOLOGI

3.1. Lokasi Magang

Pelaksanaan kegiatan magang dilakukan di Oemardi_Zain Landscape Consultant (OZ), sebuah konsultan yang berlokasi di Bumi Menteng Asri blok BE no.20, Bogor, Jawa Barat.

3.2. Waktu Pelaksanaan Magang

Pelaksanaan magang berlangsung selama 14 minggu yaitu mulai bulan Maret 2011 hingga Juli 2011. Jadwal harian kegiatan magang adalah hari Senin-Jumat dimulai pukul 09.00-17.30 WIB. Waktu pelaksanaan ini terkait dengan masa magang yang dilakukan dan proses analisis bahan yang diperoleh dari magang. Berikut ini adalah jadwal pelaksanaan dari tahap sebelum pelaksanaan magang hingga pasca magang dilihat pada Tabel 1.

(36)

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Magang.

Alat dan bahan ini merupakan hal yang terkait dengan proses magang dan juga proses dalam pelaksanaan perancangan proyek Menteng Park. Adapun beberapa alat yang dipergunakan adalah kamera untuk menunjang dokumentasi, kelengkapan software untuk proses kerja, serta alat tulis sebagai alat bantu dalam mencatat hal yang terkait dengan informasi. Data yang diperoleh dalam proses magang ini dibagi menjadi dua yaitu kelembagaan perusahaan dan data untuk keperluan proyek pada Tabel 2.

(37)

No. Data Bentuk (Jenis) Sumber

1. Proses Perancangan

a. Penerimaan

Proyek

Proposal pengajuan Deskripsi

(Primer)

Oemardi_Zain

b. Riset dan Analisis

Aksesibilitas

Kondisi Sirkulasi Deskripsi (Primer)

Observasi lapang,

Oemardi_Zain

Iklim Jenis Iklim, suhu Deskripsi

(Sekunder)

Vegetasi Jenis Vegetasi Foto (Primer) Observasi Lapang

View Titik, Jumlah Foto, Denah

(Primer)

Observasi Lapang,

Sosial Aktivitas Sosial,

Persepsi ,Keinginan

Sistem Kerja Deskripsi

(38)

3.4. Metode Magang

Metode yang digunakan adalah mempelajari dan berpartisipasi aktif dalam lingkup kegiatan studio yang berlangsung pada konsultan. Pengamatan dalam proses kerja dalam melakukan tahapan perancangan ini dilakukan dengan mengamati secara langsung, survai, wawancara ataupun studi pustaka yang dilakukan. Adapun beberapa hal dalam metode magang yang dilakukan mahasiswa pada OZ ini adalah :

1. Mengikuti mekanisme kerja dalam kegiatan studio dan lapang. 2. Berpartisipasi dalam kegiatan perancangan proyek Menteng Park.

3. Mengamati permasalahan yang muncul dalam proses perancangan lanskap.

4. Ikut serta dalam pengerjaan gambar kerja untuk penyelesaian proyek diluar proyek utama.

5. Melakukan wawancara dengan pihak yang terkait dengan proyek dan ikut serta dalam pengamatan lapang.

6. Studi pustaka dari berbagai sumber untuk menunjang proses perancangan lanskap.

3.5. Tahapan Kegiatan Magang

Tahapan pekerjaan magang yang akan dilaksanakan dalam kegiatan ini adalah :

1) Orientasi perusahaan : tahap pertama yang bertujuan untuk membiasakan diri dan mempelajari sistem dalam lingkup perusahaan.

2) Kegiatan perancangan (Studio dan Survai Lapang): kegiatan inti dalam penyelesaian proyek dan berlangsung pembuatan karya lanskap secara benar, lengkap dan terarah.

3) Evaluasi hasil : kajian atau review seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan untuk proses seleksi data dan penyusunan data yang diperlukan sesuai dengan rencana awal kegiatan magang.

(39)

Gambar 6 . Tahap Pekerjaan Magang di Oemardi_Zain.

3.6. Batasan Magang

Kegiatan magang yang dilakukan adalah mengikuti proses kegiatan penyelesaian pekerjaan lanskap dalam studio, pengamatan mengenai sistem manajemen perusahaan. Selanjutnya hasil tersebut dilakukan analisis menurut teori yang berhubungan dengan proses perancangan dan manajemen perusahaan.

Kegiatan yang dilakukan pada studio ini adalah proses dalam melengkapi dokumen, yang meliputi dokumen secara tertulis dan juga pengerjaan gambar yang meliputi konstruksi hardscape, planting pallet, denah penanaman, denah material, gambar potongan kontruksi, gambar potongan tampak, dan rancangan anggaran biaya. Hal ini didapatkan tidak hanya dalam proyek utama yang dijalani yaitu Taman Kota Bintaro Jaya (Menteng Park), namun juga proyek lainnya dalam proporsi yang kecil. Dalam proses pekerjaan Menteng Park ini dilakukan dalam bimbingan direktur dan staf OZ.

3.7. Kegiatan Magang pada Proses Perancangan Menteng Park

Proses magang yang dilakukan mengikuti proses kegiatan perancangan yang dimulai dari tahap ketiga dan tahap keempat yaitu membantu penyelesaian pekrjaan lanskap Menteng Park. Mahasiswa berperan untuk membantu project manager dalam proses pengerjaan gambar. Mahasiswa mengikuti tahapan yang

Orientasi Perusahaan

Kegiatan Perancangan

Evaluasi Hasil

1. Pengenalan Lembaga dan manajemen 2. Pengenalan Sistem Kerja dan Jenis Proyek 3. Hubungan Kerja dengan Klien

1. Pengumpulan data 2. Tahap Perancangan

3. Ikut serta dalam proyek selain Menteng Park

Melengkapi data, penyusunan data dalam magang untuk penyusunan tugas akhir.

(40)

dimulai dari tahap sesudah pembuatan konsep yaitu dimulai dari tahap design development (pengembangan desain) dan juga gambar detil konstruksi. Pada proses implementasi tidak diikuti secara keseluruhan oleh mahasiswa berkenaan dengan waktu magang. Proses perancangan yang digunakan oleh Oemardi_Zain dapat dilihat padaGambar 7.

Sumber : Oemardi_Zain ( 2011)

Gambar 7. Proses Perancangan Lanskap Menteng Park. Implementasi hasil dari

perancangan yang dilakukan dan pemeliharaan selama 30 Hari

1. Site Plan

2. Illustrative Section

3. Ilustrasi 3D

Pengembangan Desain

Riset dan Analisa 1. Data Survei

2. Analisis dalam spasial

1. Gambar detail konstruksi 2. Gambar detail Softscape

3. BoQ dan RAB Gambar Konstruksi

(CAD & Dokumen)

Persiapan Periapan Tender

Proposal dan Konsep Desain

1. Konsep Dasar

2. Konsep Desain (Bentukan) 3. Tujuan dan Manfaat 4. Design Key Drive

5. Pengembangan Konsep Konsep

(41)

IV. KONDISI UMUM

4.1. Sejarah dan Tujuan Perusahaan

Oemardi_Zain Landscape Consultant ini didirikan pada tahun 2004. Pendiri konsultan ini adalah Ir. Umar Zain dan Ir. Dini Afrianti. Ir. Umar Zain sebagai pendiri telah memiliki pengalaman dalam ranah arsitektur lanskap yang kemudian membentuk suatu konsultan sendiri. Nama Oemardi_Zain ini berasal dari pendiri konsultan tersebut. Saat ini, konsultan sudah menangani banyak proyek yang berada di dalam negeri. Proyek yang ditangani tidak hanya di wilayah Indonesia saja tetapi beberapa proyek berlokasi di Singapura, Hongkong dan lainnya. Konsultan ini belum menjadi Persero Terbatas (PT) ataupun badan hukum lainnya masih berupa studio untuk pelaksanaan proyek.

Tujuan dari Oemardi_Zain (OZ) ini memberikan ‘create market’ yaitu mengarahkan klien untuk mendapatkan detail yang lengkap dan kontekstual agar penciptaan dan penataan ruang luar menjadi estetis dan fungsional.

4.2. Struktur Organisasi

Struktur organisasi memegang peranan yang cukup penting dalam kinerja para karyawan dalam suatu perusahaan. Beberapa bagian terdapat dalam struktur organisasi untuk memudahkan dalam pelaksanaan kerja. Berikut ini merupakan pembagian kerja yang ada pada OZ :

a) Direktur : membangun kerjasama dengan klien mengenai proyek yang didapat, membuat suatu konsep baik untuk diterapkan dalam tapak (direktur merupakan konseptor), meneruskan informasi ataupun konsep pada staf dan project manager, bertugas mengawasi kinerja para staf dan membuat suatu aturan kerja yang harus diikuti oleh stafnya.

b) Manajer Administrasi dan Keuangan : mengatur keuangan dalam perusahaan termasuk pengaturan keuangan yang telah didapat dalam proyek yang terselesaikan, pembayaran upah dan gaji karyawan, pendapatan dan pengeluaran perusahaan serta hal lainnya yang berhubungan dengan kegiatan administrasi keuangan.

(42)

Manajer Kantor

Direktur (Owner)

Manajer Adminstrasi Keuangan

Manajer Teknik

Drafter

Arsitek Arsitek Lanskap

d) Manajer teknik : bertanggung jawab atas kondisi aset kantor seperti komputer, central processing unit, printer, koneksi internet dan lainya untuk memperlancar dan menunjang proses kerja para staf.

e) Arsitek Lanskap dan Arsitek : meneruskan, menerjemahkan konsep dari direktur kedalam tapak, menentukan pola desain, konstruksi, material, pemilihan tanaman beserta spesifikasinya, dan juga mengatur jadwal agar penyelesaian proses perancangan untuk diserahkan pada klien ataupun pihak kontraktor tepat waktu.

f) Drafter : menggambar detail hasil dari desain yang telah ditentukan, membantu pekerjaan arsitek dan arsitek lanskap dalam penyelesaian gambar kerja.

Pada Gambar 8 merupakan susunan struktur dari organisasi yang ada pada perusahaaan.

Sumber : Oemardi_Zain (2011)

4.3. Sumber Daya Manusia

OZ memiliki 10 orang staf yang dengan pembagian profesi dalam pelaksanaan proyek ataupun dalam menjalankan perusahaan ini. Tenaga kerja dengan keahlian yang berbeda ini dibagi menjadi : 1 orang arsitek, 1 orang yang berperan sebagai drafter, 1 orang pada bidang adminstrasi dan keuangan, 1 orang arsitek, serta 6 orang merupakan arsitektur lanskap. Sistem kerja pada perusahaan ini dalam pengerjaan proyek adalah dengan mengikutsertakan seluruh staf dalam suatu proyek. Pada setiap proyek terdapat project manager untuk mengatur

(43)

jalannya proyek serta tim yang mendukungnya. Tugas yang diberikan berasal dari direktur, tugas tersebut diberitahukan dalam proses briefing seluruh staf.

Komunikasi merupakan hal yang secara langsung berdampak kepada suatu pekerjaan dapat berjalan efektif dan efisien. Komunikasi yang dijalankan merupakan komunikasi organisasi. Komunikasi organisasi adalah sebagai penunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari unit komunikasi dalam hubungan hierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan. Kemudian, unit komunikasi ini melakukan suatu komunikasi internal baik secara vokal maupun non vokal. Berikut ini beberapa cara yang dilakukan untuk memenuhi komunikasi internal yaitu :

a) Email

Cara ini digunakan para staf untuk mengirim progress proyek yang dikerjakan kepada pihak klien ataupun kepada staf lainnya.

b) Papan Informasi

Pada papan ini berisikan proyek yang sedang dikerjakan, tanggal untuk penyerahan gambar kerja, meeting dengan klien, perkembangan proyek dan juga project manager yang memegang kontrol atas perkembangan proyek tersebut.

c) Telepon dan Faksimili

Komunikasi langsung yang dilakukan dengan klien untuk mengetahui keinginan klien, kesalahan dalam gambar, dan lainnya.

d) Software

Komunikasi yang dilakukan dalam bentuk chat, sehingga lebih dinilai efisien untuk para staf dalam diskusi dalam proses pengerjaan gambar kerja suatu proyek.

e) Diskusi

(44)

4.4. Fasilitas

Sistem kerja yang dilakukan OZ didukung dengan adanya fasilitas di dalam studio. Fasilitas yang terdapat dalam OZ ini terdiri dari komponen hardware (peralatan) dan software sehingga dapat mendukung proses ataupun dapat memudahkan pekerjaan. Pada Tabel 3 adalah software yang digunakan oleh pihak OZ untuk mendukung proses desain atau penyelesaian proyek yang ditangani dan aplikasi untuk proses desain.

Tabel 3. Daftar software yang digunakan.

No. Software Kegunaan

1. AutoCAD 2007,2005,2004 CAD Drawing, pengerjaan detil konstruksi dan

lainnya.

2. 3D Studio Max Animasi dan 3D Rendering

3. Adobe Photoshop 3D Rendering

4. Google Sketch Up 3D Rendering

5. Google Earth Mengetahui bentuk tapak sebelum site visit

dilakukan dan juga untuk mengetahui lokasi

proyek yang berlangsung, kondisi fisik.

6. Adobe Illustrator Ilustrasi untuk suatu produk dalam proyek

7. Adobe Acrobat Document Publishing

8. Adobe Bridge Memudahkan untuk pemilihan icon pada library

dalam bentuk psd ataupun jpg.

9. MS. Office 2003 dan 2007 Terkait untuk presentasi kepada klien, daftar RAB,

BoQ, list tanaman dan juga material. (Document

Publishing)

10. YahooMessenger dan Digsby Komunikasi internal untuk antara staf,

memudahkan antar staf untuk berkomunikasi

secara efisien dan efektif.

Sumber : Oemardi_Zain ( 2011)

(45)

Tabel 4. Jenis dan Jumlah Perangkat Keras yang Digunakan Oemardi_Zain

LandscapeConsultant.

No. Hardware Jumlah Kegunaan

1. Server (Komputer) 1 Komputer yang mengatur koneksi antar

komputer yang ada pada studio,

2. Work station (PC,

komputer)

10 Pelaksanaan pekerjaan proyek untuk user (para

staf), masing-masing PC berisikan proyek yang

dipegang para staf.

3. Printer 2 Hasil dalam bentuk hardcopy

4. Scanner A4 1 Mendapatkan images reference untuk proyek

dari sumber berupa hardcopy, sehingga

memudahkan menerjemahkan bentuk yang

diinginkan dalam desain.

5. Mesin Fax dan Telepon 1 Berkomunikasi dengan klien ataupun

kontraktor, memudahkan dalam hal pengiriman

data atupun informasi

6. Harddisk Penyimpanan hasil kerja proyek

7. Modem (wifi dan LAN) 2 Penghubung antar staf memudahkan dalam

penyelesaian suatu proyek, searching materi

yang berhubungan dengan proyek (ide dan

konsep), membantu dalam memudahkan

berkomunikasi dengan klien.

8. CD-ROM Writer 2 Penyimpanan data.

(Sumber : Oemardi_Zain, 2011)

Kegiatan dalam penyelesaian suatu proyek di dalam studio ini dilakukan dengan operasi komputer, dimulai dari kegiatan awal inventarisasi hingga hasil akhir berupa bentuk animasi 3D ini dilakukan sepenuhnya oleh staf OZ dengan menggunakan software untuk desain. Pengerjaan manual (freehand) terdapat pada pada saat awal pengerjaan untuk memperoleh konsep, bentuk pola desain yang akan diterapkan pada tapak, dan juga saat pemeriksaan hasil gambar namun hasil dari manual sebagian tidak masuk kedalam dokumen pengerjaan dan dibuat hasil akhir dengan operasi komputer.

(46)

(copydisk). Teknik persentasi dari produk desain tersebut biasanya dalam bentuk PPT (Power Point) atau melalui adanya poster dengan ukuran tertentu.

4.5. Proyek

OZ menangani berbagai macam proyek, yang dipisahkan menurut kategori proyek tersebut. Kategori proyek yang ditangani oleh OZ, diantaranya adalah :

1) Lanskap Hotel dan Resort

2) Lanskap Pemukiman dan Perumahan (Residential) 3) Taman atau Lanskap Alami

4) Pemerintah dan Area Komersial

Perusahaan ini memiliki pengalaman yang cukup banyak dalam menangani proyek. Beberapa proyek yang dikerjakan oleh OZ, diantaranya adalah :

1. Al-Raha abu dhabi 2. BSD ROW 40 3. Dian Istana 4. Modernland 5. Safra, Singapore 6. Bakrie Toll Road 7. Cikeas

8. Grage Griya Permai

9. Club Med, Nusa Dua Bali 10. Imperial Klub Golf 11. RS Cisarua

12. Hutan Kota Rasuna 13. Puri Botanical Residence 14. BSD City

15. Sentul Pine Forest, Sentul City 16. Alpensia Extension, Sentul City Berikut ini merupakan contoh produk dari pengerjaan suatu proyek dari kategori proyek pada OZ. Hasil produk diberikan dengan visualisasi yang baik untuk klien.

Sumber : Oemardi_Zain (2011)

(47)

Sumber : Oemardi_Zain (2011)

Sumber : Oemardi_Zain (2011)

Perusahaan ini belum menjadi PT (Perseroan Terbatas) sehingga sumber dana perusahaan masih diatur oleh direktur secara langsung dan dibantu oleh manajer adminstrasi dan keuangan.

Sumber : Oemardi_Zain (2011)

Gambar 10. Contoh Proyek Residential Oemardi_Zain.

Gambar 11. Contoh Proyek Theme Park Oemardi_Zain.

Gambar 12. Contoh Proyek Civic and Commercial Oemardi_Zain. Bale Pare, Dine and Shopping Experience

Kota Baru Parahyangan Bandung Client : PT Belaputera Intiland

(48)

4.5.1. Cara Mendapatkan Proyek

OZ merupakan salah satu konsultan yang sudah menangani beragam proyek. Pada umumnya, proyek didapatkan melalui 3 cara yaitu penunjukan langsung, mengajukan tawaran (mengikuti suatu tender) dan rekomendasi rekanan. Pada proyek Taman Kota Bintaro Jaya yang diresmikan dengan nama Menteng Park diperoleh melalui proses penunjukan secara langsung kepada pihak konsultan. Berikut ini merupakan penjelasan mengenai cara mendapatkan proyek pada OZ :

1) Penunjukan secara langsung

Pada cara ini biasanya klien yang memberikan proyek sudah mengetahui reputasi kinerja dan hasil produk yang baik pada suatu konsultan tersebut, memiliki pengalaman melakukan kerjasama sebelumnya, ataupun sudah memiliki kepercayaan terhadap konsultan. Cara penunjukan secara langsung ini menguntungkan karena dapat langsung memperoleh kontrak kerjasama dengan pihak owner tanpa adanya persaingan terlebih dahulu dengan konsultan lainnya.

2)Mengajukan Penawaran (Tender)

Cara penawaran ini adalah pengajuan proposal suatu perencanaan dan perancangan sesuai dengan ketentuan tender. Pihak konsultan mengajukan proposal sesuai berdasarkan permintaan owner. Proposal ini berisikan rencana desain (konsep) yang diajukan dalam bentuk ilustrasi sehingga dapat dimengerti oleh klien atau owner. Dalam pengajuan tender ini terdapat bayangan perhitungan fee untuk pembayaran jasa konsultan. Penawaran ini dilakukan dengan presentasi langsung mengenai konsep yang dibuat. Tender ini terdapat pesaing dari konsultan lain yang mengajukan desain untuk proyek tersebut.

3) Rekomendasi Rekan

(49)

4.5.2. Prosedur Pelaksanaan Proyek

Dalam menangani proyeknya konsultan ini memiliki tahapan dalam pelaksanan proyeknya. Tahapan ini merupakan suatu aturan yang dilaksanakan pada perusahaan ini agar memudahkan pelaksanaan proyek tersebut dan juga mendapatkan sedikit kendala dalam perkembangan pekerjaannya. Rangkaian kerja yang digunakan untuk penanganan proyek ada pada Gambar 13.

Sumber : Oemardi_Zain (2011)

Persetujuan ini dilakukan antara klien dan arsitek lanskap. Persetujuan ini juga digunakan ketika hubungan langsung yang bertautan dengan kontrak sudah ditetapkan. Perjanjian kontrak ini adalah pernyataan secara formal untuk bekerja secara benar, beberapa persetujan mengenai permasalahan dana yang dibutuhkan

Undangan Tender (Penunjukan langsung, Penawaran)

Proses Konsep Desain (Design Concept)

Pembuatan dan Pengajuan Konsep (Proposal Konsep kepada Klien)

Konsep Disetujui

Turun SPK dan Pembuatan Kontrak

Tahap Proses Pengembangan Desain (Design Development)

Tahap Gambar Detil Konstruksi (Detail Construction)

Implementasi dan Pemeliharaan

(50)

untuk proyek dan penetapkan harga. Kedua adalah mengenai hal standardisasi ukuran nyata yang harus diikuti oleh semua yang terlibat dibawah industri konstruksi ini (Ingels, 2004).

4.5.3. Manajemen Proyek

Manajemen proyek adalah cara mengorganisir dan mengelola sumber penghasilan yang penting untuk menyelesaikan proyek. Dalam manajemen proyek ini terbagi menjadi dua yaitu pelaksanaan inti proyek dan juga mengenai sumber dana proyek.

4.5.3.1. Pelaksanaan Inti Proyek

Dalam proyek Menteng Park di kawasan Bintaro Jaya ini terdapat 3 pihak yang terkait dalam pelaksanaan proyek ini. Pihak pertama adalah PT Jaya Real Property sebagai pengembang kawasan Bintaro Jaya dan owner dari proyek ini, pihak kedua adalah OZ sedangkan pihak ketiga yaitu kontraktor yang ditunjuk oleh klien untuk melaksanakan pekerjaan lanskap. OZ merupakan konsultan lanskap yang memperoleh proyek untuk perancangan lanskap Menteng Park dengan cara penunjukkan secara langsung. Pelaksanaan ini tidak terlepas dari adanya sistem kerja yang dilakukan serta produk yang dihasilkan untuk diberikan kepada klien.

4.5.3.2. Sumber Dana Proyek

Sumber dana untuk pelaksanaan proyek Taman Kota Bintaro Jaya (Menteng Park) ini ditanggung sepenuhnya oleh owner, yaitu PT Jaya Real Property. Sumber dana tersebut mencakup keseluruhan biaya dimulai dari tahap perancangan, pelaksanaan, dan pengawasan hingga proyek tersebut dapat terselesaikan. Pemberian dana antara owner dengan pihak konsultan ini dilakukan sesuai dengan permintaan konsultan berdasarkan tahapan yang telah dikerjakan untuk proses perancangan Menteng Park ini.

(51)

perancangan tersebut sudah termasuk pada PPh dan tidak termasuk kedalam PPn. Biaya perancangan tersebut adalah untuk lingkup pekerjaan tertentu. Berikut ini merupakan tahap permbayaran untuk perancangan Menteng Park.

Tabel 5. Tahap Pembayaran Proyek Menteng Park.

No Tahap Pembayaran Prosentase Akumulasi

1 Tahap 1. Konsep dan pengembangan

Disain

40% 40%

2 Tahap 2. Gambar Kerja dan Dokumen

Tender

60% 100%

(52)

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Proses Magang

Pada proses magang, mahasiswa melakukan proses adaptasi dan juga pengenalan struktur organisasi dan sistem data berupa penyimpanan file yang dibutuhkan untuk pengerjaan proyek tersebut. Struktur organisasi ini dijelaskan secara rinci oleh staf, penjelasan mengenai sistem penyimpanan file dalam bentuk folder pada masing-masing proyek serta mempelajari semua proyek yang ditangani oleh OZ. Dalam proses magang dapat mengerti cara atau proses yang dilakukan untuk penanganan suatu proyek.

Tabel 6. Proses Magang di Oemardi_Zain Landscape Consultant.

Minggu Ke- Proses Magang Uraian

1-3 Orientasi Perusahaan 1. Mengenal Struktur Perusahaan

2. Mengenal SDM beserta penugasan kerja.

3. Mengenal sistem penyimpanan data proyek

pada komputer.

4. Mempelajari gambar teknis.

5. Mengetahui pengalaman kerja dari proyek

yang tersimpan.

4- 14 Magang 1. Mengikuti rapat internal yang dilakukan

OZ.

2. Mempelajari proses perancangan.

3. Mengikuti rapat dengan klien.

4. Ikut membantu dalam pengerjaan

proyek-proyek yang ada di OZ

Pada Tabel 6, proses magang yang dilakukan mahasiswa di OZ dibagi menjadi dua bagian, yaitu orientasi perusahaan yang dilakukaan pada dua minggu awal. Pada orientasi perusahaan, mahasiswa berusaha menggali informasi mengenai OZ. Cara yang dilakukan adalah dengan meminta penjelasan kepada staf OZ, ataupun berusaha mencari informasi sendiri baik itu yang terdapat pada data tertulis maupun yang tersimpan di dalam komputer atas izin dari staf OZ.

(53)

perihal izin diterapkan pada mahasiswa magang. Pengenalan sumber daya manusia (SDM) para staf dilakukan oleh mahasiswa melalui pendekatan personal.

Orientasi perusahaan pada proses magang dijalani adalah pengenalan mengenai perangkat kerja yang dimiliki oleh perusahaan. Mahasiswa dikenalkan dengan perangkat kerja baik software maupun hardware. Pada proses pengerjaan proyek, terdapat teknik kerja yang dapat memudahkan untuk kegiatan desain serta mengikuti rapat internal yang dilakukan OZ. Rapat secara rutin pada hari senin dan juga rapat secara insidental sesuai dengan keputusan direktur. Dalam rapat tersebut dilakukan pembahasan mengenai perkembangan proyek yang diserahkan pada masing-masing project manager, pembagian kerja untuk para staf dan juga mahasiswa magang, serta pembahasan proyek yang baru, proyek yang berjalan ataupun proyek yang sedang mengalami gangguan secara teknis, pendanaan, atau waktu.

Dalam melakukan aktivitas usaha, terdapat sistem data pada perusahaan ini seperti sistem pemisahan file. Data personal terdapat pada lokasi (D) yang berisikan data personal user ataupun data berupa library tanaman ataupun software yang diperlukan sebagai pendukung suatu proyek. Pada lokasi (E) merupakan data proyek yang yang ditangani oleh OZ. Proyek disimpan dalam folder tersendiri, misalnya proyek Mc Kinsey yang sedang dikerjakan (running) berada dalam User 3/Project (E)/Project A/Mc Kinsey. Folder proyek tersebut terdapat beberapa subfolder yang berisikan file yang berhubungan dalam pekerjaan proyek tersebut dan dikelompokan menurut jenis filenya, diantaranya adalah :

1. Folder Data : folder ini berisi data awal untuk pekerjaan proyek tersebut. Data berupa gambaran kondisi awal tapak sebelum proses perencanaan atau perancangan.

2. Folder Documentation : RAB (Rancangan Anggaran Biaya), BoQ (Bill of Quantity), list tanaman, list material, proposal, kontrak dan lainnya. Folder ini merupakan file yang dibuat untuk proses kerja OZ.

Gambar

Gambar 5. Peta Lokasi Magang (Oemardi_Zain Landscape Consultant).
Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Magang.
Gambar Kerja
Gambar 6 . Tahap Pekerjaan Magang di Oemardi_Zain.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari kegiatan magang ini adalah untuk melakukan proses perancangan sistem pemeriksaan mutu organoleptik produk bumbu pelezat serbaguna selama proses produksi sebagai

Bentuk data yang diperlukan selama kegiatan magang Perancangan BSD City Botanical Park di PT Sheils Flynn Asia terdiri dari data kondisi umum tapak (meliputi kondisi

Metode yang digunakan dalam kegiatan magang ini adalah berpartisipasi aktif dalam kegiatan perancangan yang berlangsung di studio, dengan proyek utama Panyu Agile

Tujuan kerja magang sebagai event planner di Creative Nest Indonesia untuk mengetahui dalam proses perancangan sebuah event dengan baik, memiliki pengalaman dalam merancang

Dalam proses perancangan lanskap untuk penyediaan jasa pengembangan wisata alam di kawasan konservasi, perusahaan masih memiliki beberapa kekurangan dan ketidaksesuaian

Dari hasil kerja magang yang telah dilakukan oleh penulis selama 3 bulan di HerStory, penulis akan memberikan gambaran mengenai bagaimana cara kerja reporter HerStory dalam

Pada fungsi dasar perancangan Gallery West oleh Konsultan Lanskap Oemardi_zain, dalam hal pengelolaan lingkup kerja sudah memiliki dokumen yang berisi batasan

Sistem berhasil tambah, edit, dan hapus data, username dan password peserta magang Dari skenario di atas dapat digambarkan ke dalam activity diagram sebagai berikut : Gambar 4