• Tidak ada hasil yang ditemukan

RISIKO USAHA

Dalam dokumen Radana Finance (Halaman 36-38)

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan tidak terlepas dari berbagai macam risiko yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan Perseroan yang pada gilirannya dapat berpotensi menurunkan hasil investasi yang diperoleh para calon investor dari membeli saham Perseroan. Calon investor harus berhati-hati dalam membaca risiko-risiko yang dihadapi Perseroan serta informasi lainnya dalam Prospektus ini sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada saham Perseroan. Risiko-risiko berikut merupakan risiko usaha yang bersifat material yang dihadapi Perseroan yang berdampak terhadap kinerja Perseroan:

1. RISIKO MIKRO EKONOMI

a. RISIKO KREDIT

Perseroan menghadapi risiko kredit yaitu ketidakmampuan konsumen/debitur untuk membayar kembali fasilitas pembiayaan yang diberikan, sehingga menyebabkan tidak tertagihnya piutang pembiayaan kepada konsumen yang apabila dalam jumlah yang cukup besar maka akan berdampak terhadap pendapatan dan kelangsungan usaha Perseroan. Kelompok konsumen terbesar yang memperoleh penyaluran kredit dari Perseroan adalah konsumen perorangan.

b. RISIKO PENDANAAN

Sebagai sebuah perusahaan yang bergerak di bidang usaha jasa pembiayaan, kemampuan Perseroan untuk mendapatkan sumber pendanaan adalah faktor yang sangat penting. Tidak tersedianya sumber pendanaan baik berupa pinjaman maupun pembiayaan bersama (joint inancing) akan berdampak pada turunnya pertumbuhan Perseroan. Di samping jumlah pendanaan, faktor lainnya yang juga menentukan adalah durasi pendanaan. Dengan meningkatnya jangka waktu pembiayaan yang bervariasi, maka sumber pendanaan harus disesuaikan dengan jangka waktu pembiayaan. Apabila suatu perusahaan pembiayaan tidak mampu untuk mendapatkan dana dengan jangka waktu yang sesuai dengan pembiayaan akan mengakibatkan ketidaksesuaian pendanaan yang selanjutnya dapat mempengaruhi perkembangan kinerja perusahaan.

c. RISIKO OPERASIONAL

Risiko Operasional adalah risiko yang antara lain disebabkan karena kekurangan dan/atau kegagalan proses- proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, ataupun permasalahan-permasalahan yang berdampak pada operasi perseroan. Hal tersebut selanjutnya akan mengakibatkan penurunan kinerja pelayanan terhadap konsumen dan daya saing Perseroan.

d. RISIKO PASAR

Risiko Pasar merupakan risiko yang merupakan risiko yang terutama disebabkan karena perubahan tingkat bunga, nilai tukar mata uang, harga komoditas dan harga modal atau pinjaman bisa membawa risiko bagi Perseroan. Bagi Perseroan risiko pasar yang memiliki dampak langsung adalah dalam hal pengelolaan tingkat bunga. Perubahan tingkat suku bunga yang signiikan akan mempengaruhi daya beli konsumen, yang pada akhirnya juga dapat mempengaruhi kinerja Perseroan. Tingkat suku bunga yang tinggi akan dapat menurunkan kinerja usaha Perseroan, karena tingkat suku bunga yang tinggi berdampak pada peningkatan beban operasional khususnya biaya dana dan sekaligus juga dapat mengakibatkan penurunan jumlah pembiayaan.

e. RISIKO LIKUIDITAS

Risiko Likuiditas merupakan risiko yang disebabkan karena Perseroan tidak memiliki sumber keuangan yang mencukupi untuk memenuhi kewajibannya yang telah jatuh tempo yang akan berdampak pada kelangsungan usaha Perseroan.

f. RISIKO HUKUM

Risiko Hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/ataukelemahan aspek yuridis. Kelemahan aspek yuridis antara lain disebabkan ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan-pengikatan yang tidak sempurna. Risiko hukum dapat timbul dari adanya perubahan ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta pelaksanaan putusan pengadilan yang dapat mengakibatkan kerugian bagi Perseroan.

g. RISIKO KEPATUHAN

h. RISIKO REPUTASI

Mengingat reputasi dan kepercayaan merupakan pondasi yang kuat dan penting, maka apabila hilangnya kepercayaan dari konsumen dan mitra usaha, maka akan berdampak pada penurunan pendapatan Perseroan. Risiko reputasi timbul dari adanya publikasi ataupun persepsi publik yang negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Perseroan.

i. RISIKO STRATEGIS

Risiko Strategis merupakan risiko akibat tidak tepatnya penetapan dan pelaksanaan strategi Perseroan, termasuk kurang responsifnya Perseroan terhadap perubahan eksternal. Pengelolaan yang kurang tepat pada kedua risiko ini akan berdampak pada kelangsungan usaha Perseroan.

2. RISIKO MAKRO EKONOMI

a. RISIKO PEREKONOMIAN

Risiko Perekonomian merupakan risiko yang timbul sehubungan dengan perubahan kondisi perekonomian nasional secara umum yang berpengaruh baik langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja Perseroan seperti tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat inlasi, tingkat suku bunga dan luktuasi nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing. Risiko ini mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung terhadap Perseroan seperti misalnya penyaluran kredit, kualitas aktiva produktif, biaya pendanaan yang selanjutnya berdampak pada kegiatan operasional dan pendapatan Perseroan.

b. RISIKO KEBIJAKAN MONETER

Kebijakan moneter dapat mempengaruhi kondisi sumber dana maupun penggunaan dana. Kegagalan dalam mengantisipasi perubahan kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah dapat mempengaruhi kinerja Perseroan. Kebijakan uang ketat mengakibatkan sumber dana yang mengecil yang kemudian dapat mengakibatkan naiknya tingkat suku bunga. Situasi tersebut dapat menurunkan aktivitas suatu perusahaan pembiayaan.

c. RISIKO SOSIAL POLITIK

Gejolak Sosial dan politik dapat berdampak luas pada sektor ekonomi. Gejolak ini mengakibatkan turunnya berbagai kegiatan di berbagai sektor industri termasuk sektor kendaraan bermotor. Apabila hal tersebut terjadi maka mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan dan menurunkan pendapatan Perseroan.

d. RISIKO TINGKAT KETERSEDIAAN DAN PERMINTAAN ATAS KENDARAAN BERMOTOR

Risiko ketersediaan barang (supply) dan permintaan (demand) muncul ketika terjadinya kekurangan pasokan kendaraan bermotor dari pemasok dan adanya perubahan selera atau kebutuhan konsumen terhadap kendaraan bermotor akan berakibat kepada tingkat permintaan konsumen. Penurunan permintaan konsumen dan atau ketidaktersediaan pasokan kendaraan bermotor akan berakibat kepada penurunannya penjualan Perseroan.

e. RISIKO PERUBAHAN KURS

Apabila terjadi pergerakan mata uang asing secara signiikan sebagai dampak akibat krisis global dimana nilai mata uang asing terhadap Rupiah menjadi sangat tinggi, maka dapat mengakibatkan harga kendaraan bermotor akan mengalami kenaikan. Hal ini akan mempengaruhi daya beli masyarakat terutama masyarakat menengah ke bawah yang merupakan pangsa pasar Perseroan. Imbasnya dapat berakibat menurunnya pendapatan dari Perseroan sebagai akibat dari semakin melemahnya daya beli tersebut.

f. RISIKO PERSAINGAN

Sektor usaha pembiayaan konsumen, terutama untuk pembiayaan kendaraan bermotor makin diminati oleh para investor, mengingat makin besarnya pangsa pasar pada sektor usaha pembiayaan ini. Beralihnya fokus bisnis beberapa perusahaan pembiayaan dengan menitikberatkan pada sektor usaha pembiayaan konsumen atas kendaraan bermotor serta diijinkannya bank-bank untuk langsung memberikan fasilitas pembiayaan kendaraan akan menimbulkan tingkat persaingan yang semakin ketat di sektor usaha pembiayaan kendaraan bermotor ini. Apabila tidak dikelola dengan baik maka resiko ini akan berdampak pada kelangsungan usaha Perseroan karena dapat mengarah pada risiko kredit dan operasional pula.

Perseroan telah mengungkapkan semua risiko-risiko usaha yang bersifat material yang dapat berpengaruh terhadap kinerja keuangan Perseroan di masa mendatang dan telah disusun berdasarkan bobot dari dampak masing-masing risiko.

BAB VI. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR

Dalam dokumen Radana Finance (Halaman 36-38)

Dokumen terkait