• Tidak ada hasil yang ditemukan

risk management

Dalam dokumen 6. Annual Report 2 (Halaman 68-70)

M A N A J E M E N R I S I K O

Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan Good Corporate Governance serta menjalankan visi dan misi perusahaan, PT KBN (Persero) dituntut untuk menerapkan manajemen risiko. Manajemen risiko merupakan proses mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko yang timbul.

Dengan adanya manajemen risiko, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah perbaikan untuk dapat menyesuaikan risiko pada tingkat yang dapat diterima dengan meminimalkan risiko kerugian dan memaksimalkan peluang. Sehingga per usahaan dapat memiliki komposisi portofolio usaha dengan risiko dan hasil yang seimbang. Manajemen risiko juga meliputi proses perkiraan besarnya risiko dan memastikan bahwa imbal-hasil terhadap modal cukup memadai.

Berdasarkan proses manajemen risiko tersebut, manajemen akan memperoleh peta risiko (profil risiko) perusahaan. Manajemen dapat menggunakan profil risiko ini sebagai acuan dalam proses pengambilan keputusan strategis bisnis sehingga dapat memaksimalkan shareholder value. Perkembangan ekonomi dan teknologi mengakibatkan lingkungan bisnis bergerak sangat dinamis yang menyebabkan tuntutan pelanggan terhadap produk dan layanan perusahaan juga semakin meningkat. Kondisi ini menuntut perusahaan untuk dapat mempertahankan keunggulan kompetitifnya agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Upaya ini sekaligus mampu membuat

perusahaan bertahan dalam situasi persaingan yang semakin ketat.

Untuk menjamin kegiatan operasional perusahaan yang inovatif dan efisien, maka aspek pe ngelolaan risiko dalam suatu perusahaan menjadi sangat relevan. Tuntutan penerapan manajemen risiko di seluruh lini kegiatan perusahaan menjadi sangat penting. Pada kondisi

lingkungan usaha dan persaingan yang semakin kompleks, termasuk turbulensi ekonomi dan pengaruh faktor-faktor eksternal lainnya, mengharuskan perusahaan bertindak antisipatif dalam pengelolaan perusahaan melalui penerapan manajemen risiko. Dengan demikian perusahaan akan mampu meng antisipasi suatu kejadian potensial, baik yang dapat diperkirakan maupun yang tidak dapat diperkirakan yang berdampak negatif terhadap kelangsungan bisnis dan organisasi di masa mendatang.

As one of the efforts to improve good corporate governance and to carry out the vision and mission of the company, PT KBN (Persero) is required to implement risk management. Risk management is a process of identifying, measuring, monitoring, and control risks that arise.

By doing risk management, the company can take corrective measures to adjust risk at an acceptable level to minimize losses and maximize opportunities. In return, the company may have business with risk portfolio composition and balanced result. Risk management also includes estimates of the risk magnitude and ensure that the return on capital to be sufficient.

Based on the risk management process, management will acquire a company’s map of risk (risk profile). Management can use these risk profiles as a reference in the business of strategic decision-making process, therefore to maximize shareholder value.

Economic and technological developments resulted in a very dynamic business environment movement that led to the increase of customer demand for the company’s products and services. This condition requires the company to maintain its competitive advantage in order to meet customer needs. This effort will also give the company an ability to survive in the increasingly fierce and competitive situation.

To ensure innovative and efficient company’s operational activities, the aspect of risk management within a company has become highly relevant. The demand of risk management in the entire activity line of the company has become very important. In the increasingly complex business environment and competitive condition, including economic turbulence and the influence of other external factors, companies are required to act anticipatory in the matter of corporate management through the application of risk management. Thus, the company will be able to anticipate any potential incident, either predictable or unpredictable that might negatively affect the business continuity and organization in the future.

LAPORAN T

AHUNAN 2014 ANNUAL REPOR

T • PT KA W ASAN BERIKA T NUSANT ARA (PERSERO) P E N E R A PA N M A N A J E M E N R I S I K O

Mengingat semakin pentingnya pengelolaan dan

penanganan risiko perusahaan di masa mendatang, maka harus ada komitmen dari pihak manajemen, dalam hal ini direksi, untuk melakukan implementasi manajemen risiko di PT KBN (Per sero). Kemudian manajemen mensosialisasikan kegiatan ini sehingga menghasilkan ”budaya sadar risiko” dan menciptakan pemahaman yang jelas akan peran dan tanggung jawab masing-masing unit kerja dalam menjalankan bisnisnya.

Perusahaan harus senantiasa menerapkan manajemen risiko di PT KBN (Persero) mengingat semakin kompleksnya perkembangan bisnis ke depan. Khusus untuk PT KBN (Persero), manajemen risiko berguna untuk melakukan pengelolaan risiko kegiatan operasional dan risiko-risiko lainnya menyangkut bisnis penyewaan lahan industri dan layanan logistik kepada investor. Manajemen risiko mempunyai beberapa tujuan yaitu untuk mengidentifikasi dan sekaligus mengurangi dampak dari kerugian yang telah diperkirakan (expected loss), kerugian yang tidak dapat diperkirakan (unexpected loss), maupun dari bencana/ kerugian besar lainnya (catastro phic loss).

Dengan penerapan manajemen risiko yang baik,

perusahaan dapat mengantisipasi dan menangani dengan baik risiko-risiko yang berpotensi merugikan perusahaan. Pada akhirnya, antisipasi dan penanganan yang baik ini tidak mendatangkan kerugian bagi perusahaan. PT KBN (Persero) sudah mulai melakukan implementasi penerapan manajemen risiko sejak 2005. Implementasi ini berupa pengenalan konsep manajemen risiko melalui kegiatan pelatihan Level 1 dan Level 2. Baru pada 2007, perusahaan membentuk Tim Manajemen Risiko melalui SK Direksi Nomor: 07/SKD/DRT.1.1/01/2007, tanggal 24 Januari 2007. Namun, sejak tahun 2008 pelaksanaan manajemen risiko di perseroan tidak lagi dilaksanakan oleh sebuah tim tetapi statusnya ditingkatkan menjadi satu jabatan struktural. Hal ini sesuai dengan SKD No. 049/SKD/DRT.8.1/IV/2008 tanggal 11 April 2008 tentang struktur Organisasi PT KBN (Persero). Penerapan Manajemen Risiko di PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero), berpedoman pada Surat Keputusan Direksi, Nomor: 050/SKD/DRT.1.3/VI/2011, tanggal 06 Juni 2015 dan Panduan Kerja Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, PK-11

I M P L E M E N TAT I O N O F R I S K M A N A G E M E N T Given the increase importance of management and enterprise risk management in the future, there must be a commitment from the management, in this case from the Directors, to conduct risk management implementation in PT KBN (Persero). Further, the management needs to socialize this activity to result in a “culture of risk awareness” and create a clear understanding of the roles and

responsibilities of each Business Units in running their work.

The Company needs to apply the risk management in PT KBN (Persero) given the increasing complexity of future business developments. Especially for PT KBN (Persero), risk management is very useful for risk management on operational activities and other risks concerning industrial land rental business and logistics services to investors. Risk management has several objectives, namely to identify and simultaneously reduce the impact of losses that have been estimated (expected loss), unpredictable loss (unexpected loss), as well as disaster/other major loss (catastrophic loss).

With good risk management, companies can anticipate and deal with risks that could potentially harm the company. In the end, good anticipation and handling does not incur losses for the company. PT KBN (Persero) had already started the implementation of risk management since 2005. The implementation is in the form of introduction of the risk management concept through training Level 1 and Level 2. Only in 2007, the company formed the Risk Management Team pursuant to SK Directors Number: 07/ SKD/DRT.1.1/01/2007, dated 24th of January 2007. However, since 2008 the implementation of risk

management in the company is no longer carried out by a team, but its status was upgraded to a structural position. This is pursuant to the SKD No. 049/SKD/DRT.8.1/IV/2008 dated 11th of April, 2008 concerning the organization structure of PT KBN (Persero).

Application of Risk Management in PT Nusantara Bonded Zone (Persero), pursuant to the Decree of the Board of Directors, Number: 050/SKD/DRT.1.3/VI/2011, dated sixth of June, 2015 and the Working Guidelines Quality Management System ISO 9001: 2008, PK-11.

TA KELOLA PERUSAHAAN •

CORPORA

TE GOVERNANCE

Tahun 2014, PT KBN (Persero) telah melakukan aktivitas penerapan manajemen risiko, di antaranya:

• Depo kontainer isi C.01 blok A-48 dengan luas 14.740 m² berlokasi di Kawasan Marunda berdasarkan pembahasan dengan Komite Pemantau Manajemen Risiko dapat disimpulkan bahwa kajian tersebut layakuntuk dijalankan;

• Depo kontainer isi C.03-4.20 dan 4.21 dengan luas 33.980 m² berlokasi di Kawasan Marunda berdasarkan pembahasan dengan Komite Pemantau Manajemen Risiko dapat disimpulkan bahwa kajian tersebut layak untuk dijalankan;

• Depo kontainer lahan isi ex ABCO di blok C. 02-7B dengan luas 5.720 m² berlokasi di Kawasan Marunda berdasarkan pembahasan dengan komite Pemantau Manajemen Risiko dapat disimpulkan bahwa kajian tersebut layak untuk dijalankan;

• Pengadaan 2 unit reachstaker SBU Logistik berlokasi di Kawasan Marunda berdasarkan pembahasan dengan Komite Pemantau Manajemen Risiko dapat disimpulkan bahwa kajian tersebut ditunda;

• Pengadaan 2 unit reachstaker SBU Logistik berlokasi di Kawasan Cakung berdasarkan pembahasan dengan Komite Pemantau Manajemen Risiko dapat disimpulkan bahwa kajian tersebut ditunda;

• Pengadaan 2 unit concrete pump SBU Prima Beton berdasarkan pembahasan dengan Komite Pemantau Manajemen Risiko dapat disimpulkan bahwa kajian tersebut layakuntuk dijalankan;

• Perluasan usaha Batching Plant SBU Prima Beton di Kawasan Marunda berdasarkan pembahasan dengan Komite Pemantau Manajemen Risiko dapat disimpulkan bahwa kajian tersebut layakuntuk dijalankan, di antaranya adalah pembangunan silo batching plant dalam rangka memenuhi kebutuhan produksi prima beton dan mengantisipasi proyek-proyek yang ada di KBN, khususnya di bidang kontruksi;

• Pembangunan depo kontainer seluas 150.000 m² di C.04 di Kawasan Marunda berdasarkan pembahasan dengan Komite Pemantau Manajemen Risiko dapat disimpulkan bahwa kajian tersebut layakuntuk dijalankan;

• Pembangunan gudang tertutup seluas 36.000 m² di C.4 di Kawasan Marunda berdasarkan pembahasan dengan Komite Pemantau Manajemen Risiko dapat disimpulkan bahwa kajian tersebut ditunda sehingga pada RKAP Tahun 2014 – Revisi, investasi atas pembangunan gudang tertutup tersebut ditiadakan;

• Pembangunan kantin eks Bulog seluas 1.520 m² blok E.05 di Kawasan Marunda berdasarkan pembahasan dengan Komite Pemantau Manajemen Risiko dapat disimpulkan bahwa kajian tersebut layakuntuk dijalankan.

In 2014, PT KBN (Persero) has conducted activities for risk management, including:

• Depo C.01 container contents block A-48 with an area of 14,740 m² located in Marunda Zone, based on discussions with the Risk Management Monitoring Committee concluded that the study was feasible; • Depo C.03-4.20 container contents and 4:21 with an

area of 33,980 m² located in Marunda Zone, based on discussions with the Risk Management Monitoring Committee concluded that the study was feasible; • Depo ABCO ex contents of container land in block

C. 02-7B with an area 5,720 m² located in Marunda Zone, based on discussions with the Risk Management Monitoring Committee concluded that the study was feasible;

• Procurement of 2 units of reachstaker SBU Logistics Zone located in Marunda, based on discussions with the Risk Management Monitoring Committee concluded that the study was delayed;

• Procurement of 2 units of reachstaker SBU Logistics Zone located in Cakung, based on discussions with the Risk Management Monitoring Committee concluded that the study was delayed;

• Procurement of 2 units SBU Prima concrete pump Concrete, based on discussion with the Risk

Management Monitoring Committee concluded that the study was feasible;

• Business expansion of SBU Prima Concrete Batching Plant in Marunda Zone, as per discussion with the Risk Management Monitoring Committee concluded that the study was feasible, among which was the construction of the silo batching plant in order to meet production needs and to anticipate primed concrete projects in KBN, particularly in the field of construction;

• Construction of 150,000-m² container depot in C.04 in Marunda Zone, based on discussion with the Risk Management Monitoring Committee concluded that the study was feasible;

• Construction of 36,000 m²-covered warehouses in C.4 in Marunda Zone, based on discussions with the Risk Management Monitoring Committee concluded that the study was delayed so that the CBP 2014 - Revision, investment in the construction of a closed warehouse was abolished;

• Development of the former Bulog canteen area of 1,520- m² block E.05 in Marunda Zone, based on discussion with the Risk Management Monitoring Committee concluded that the study was feasible.

Dalam dokumen 6. Annual Report 2 (Halaman 68-70)

Dokumen terkait