• Tidak ada hasil yang ditemukan

 Kawasan di Gunung Kelud; dan  Kawasan Tahura R. Soeryo

Arahan pengelolaan kawasan rawan bencana kebakaran hutan meliputi :

 Pelaksanaan kampanye dan sosialisasi kebijakan pengendalian kebakaran lahan dan hutan;

 Peningkatan penegakan hukum;

Pembentukan pasukan pemadaman penanggulangan kebakaran secara dini;

 Pengembangan sumber air untuk pemadaman api;

 Pembuatan sekat bakar, terutama antara lahan, perkebunan, pertanian, dan hutan;

 Pencegahan pembukaan lahan dengan cara pembakaran;  Pencegahan pen

 Pengawasan pembakaran lahan untuk pembukaan lahan secara ketat;

 Penanaman kembali daerah yang telah terbakar dengan tanaman yang heterogen;

 Partisipasi aktif dalam pemadaman awal kebakaran di daerahnya;  Pengembangan teknologi pembukaan lahan tanpa membakar; dan

 Pembentukan kesatuan persepsi dalam pengendalian kebakaran lahan dan hutan.

 Kawasan rawan angin kencang dan puting beliung.

Kawasan rawan bencana angin kencang dan puting beliung meliputi seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur.

Arahan pengelolaan kawasan rawan bencana angin kencang dan puting beliung meliputi:

 Pengembangan tanaman tahunan tegakan tinggi yang rapat di sekitar permukiman;

 Penerapan aturan standar bangunan yang memperhitungkan beban angin; dan  Pengembangan struktur bangunan yang memenuhi syarat teknis untuk mampu

bertahan terhadap gaya angin. e) Kawasan lindung geologi; dan

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LUMAJANG

RPIJM KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2017-2021

Kawasan di Gunung Welirang; Gunung Kelud; dan Kawasan Tahura R. Soeryo

Arahan pengelolaan kawasan rawan bencana kebakaran hutan meliputi :

Pelaksanaan kampanye dan sosialisasi kebijakan pengendalian kebakaran lahan Peningkatan penegakan hukum;

Pembentukan pasukan pemadaman kebakaran, khususnya untuk penanggulangan kebakaran secara dini;

Pengembangan sumber air untuk pemadaman api;

Pembuatan sekat bakar, terutama antara lahan, perkebunan, pertanian, dan Pencegahan pembukaan lahan dengan cara pembakaran;

Pencegahan penanaman tanaman sejenis untuk daerah yang luas; Pengawasan pembakaran lahan untuk pembukaan lahan secara ketat;

Penanaman kembali daerah yang telah terbakar dengan tanaman yang Partisipasi aktif dalam pemadaman awal kebakaran di daerahnya;

bangan teknologi pembukaan lahan tanpa membakar; dan

Pembentukan kesatuan persepsi dalam pengendalian kebakaran lahan dan Kawasan rawan angin kencang dan puting beliung.

Kawasan rawan bencana angin kencang dan puting beliung meliputi seluruh en/kota di Jawa Timur.

Arahan pengelolaan kawasan rawan bencana angin kencang dan puting beliung Pengembangan tanaman tahunan tegakan tinggi yang rapat di sekitar Penerapan aturan standar bangunan yang memperhitungkan beban angin; dan Pengembangan struktur bangunan yang memenuhi syarat teknis untuk mampu bertahan terhadap gaya angin.

Kawasan lindung geologi; dan

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LUMAJANG

III-42 Arahan pengelolaan kawasan rawan bencana kebakaran hutan meliputi :

Pelaksanaan kampanye dan sosialisasi kebijakan pengendalian kebakaran lahan

kebakaran, khususnya untuk

Pembuatan sekat bakar, terutama antara lahan, perkebunan, pertanian, dan

anaman tanaman sejenis untuk daerah yang luas; Pengawasan pembakaran lahan untuk pembukaan lahan secara ketat;

Penanaman kembali daerah yang telah terbakar dengan tanaman yang Partisipasi aktif dalam pemadaman awal kebakaran di daerahnya;

bangan teknologi pembukaan lahan tanpa membakar; dan

Pembentukan kesatuan persepsi dalam pengendalian kebakaran lahan dan

Kawasan rawan bencana angin kencang dan puting beliung meliputi seluruh Arahan pengelolaan kawasan rawan bencana angin kencang dan puting beliung Pengembangan tanaman tahunan tegakan tinggi yang rapat di sekitar Penerapan aturan standar bangunan yang memperhitungkan beban angin; dan Pengembangan struktur bangunan yang memenuhi syarat teknis untuk mampu

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LUMAJANG

RPIJM KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2017

Kawasan lindung geologi meliputi:

 Kawasan cagar alam geologi

Kawasan cagar alam geologi terdiri atas :  Kawasan keunikan

 Kawasan keunikan batuan dan fosil; dan  Kawasan keunikan proses geologi

Kawasan keunikan bentang alam, berupa kawasan karst lindung meliputi :  Kabupaten Bangkalan;  Kabupaten Blitar;  Kabupaten Lamongan;  Kabupaten Malang  Kabupaten Pacitan;  Kabupaten Pamekasan;

Arahan pengelolaan kawasan karst lindung meliputi :  Penetapan lahan

fungsi lahan serta mutlak tidak boleh dieksploitasi;

 Percepatan reboisasi lahan yang rusak agar sifat peresapannya masih tetap berfungsi; dan

 Peningkatan pengawasan dan pengendalian untuk menjaga kawasan karst lindung tidak berubah.

Kawasan keunikan batuan dan fosil meliputi :

 Situs geologi–arkeologi (geoarkeologi) Trowulan di Kabupaten Mojokerto;  Pantai Watu Ulo di Kabupaten Jember;

 Kabuh di Kabupaten Jombang;  Situs geologi–arkeologi (

 Situs geologi–arkeologi (geoarkeologi) Wringanom di Kabupaten Gresik;  Situs geologi–arkeologi (geoarkeologi) Trinil di Kabupaten Ngawi;  Formasi kujung Kecamatan Panceng di Kabupaten Gresik;

 Pantai Popoh di Kabu

 Teluk Grajagan di Kabupaten Banyuwangi;

 Desa Trinil di Kabupaten Mojokerto, lokasi penemuan pertama fosil manusia homo erectus;

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LUMAJANG

RPIJM KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2017-2021

Kawasan lindung geologi meliputi: Kawasan cagar alam geologi

Kawasan cagar alam geologi terdiri atas : Kawasan keunikan bentang alam; Kawasan keunikan batuan dan fosil; dan Kawasan keunikan proses geologi

Kawasan keunikan bentang alam, berupa kawasan karst lindung meliputi : Kabupaten Bangkalan; Kabupaten Blitar; Kabupaten Lamongan; Kabupaten Malang abupaten Pacitan; Kabupaten Pamekasan;  Kabupaten Ponorogo;  Kabupaten Sampang;  Kabupaten Sumenep;  Kabupaten Trenggalek;  Kabupaten Tuban; dan  Kabupaten Tulungagung. Arahan pengelolaan kawasan karst lindung meliputi :

Penetapan lahan sebagai kawasan konservasi dan tidak diizinkan untuk alih fungsi lahan serta mutlak tidak boleh dieksploitasi;

Percepatan reboisasi lahan yang rusak agar sifat peresapannya masih tetap Peningkatan pengawasan dan pengendalian untuk menjaga

kawasan karst lindung tidak berubah. Kawasan keunikan batuan dan fosil meliputi :

arkeologi (geoarkeologi) Trowulan di Kabupaten Mojokerto; Pantai Watu Ulo di Kabupaten Jember;

Kabuh di Kabupaten Jombang;

arkeologi (geoarkeologi) Perning di Kabupaten Mojokerto; arkeologi (geoarkeologi) Wringanom di Kabupaten Gresik; arkeologi (geoarkeologi) Trinil di Kabupaten Ngawi; Formasi kujung Kecamatan Panceng di Kabupaten Gresik;

Pantai Popoh di Kabupaten Tulungagung; Teluk Grajagan di Kabupaten Banyuwangi;

Desa Trinil di Kabupaten Mojokerto, lokasi penemuan pertama fosil manusia

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LUMAJANG

III-43 Kawasan keunikan bentang alam, berupa kawasan karst lindung meliputi :

Kabupaten Ponorogo; Kabupaten Sampang; Kabupaten Sumenep; Kabupaten Trenggalek; Kabupaten Tuban; dan Kabupaten Tulungagung. sebagai kawasan konservasi dan tidak diizinkan untuk alih Percepatan reboisasi lahan yang rusak agar sifat peresapannya masih tetap Peningkatan pengawasan dan pengendalian untuk menjaga agar fungsi

arkeologi (geoarkeologi) Trowulan di Kabupaten Mojokerto;

geoarkeologi) Perning di Kabupaten Mojokerto; arkeologi (geoarkeologi) Wringanom di Kabupaten Gresik; arkeologi (geoarkeologi) Trinil di Kabupaten Ngawi;

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LUMAJANG

RPIJM KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2017

 Sepanjang Bengawan Solo di sekitar Ngandong, lokasi penemuan homo ngandongensis; dan

 Kedungbrubus di timur la

Arahan pengelolaan kawasan keunikan batuan dan fosil meliputi:

 Penetapan kawasan sebagai kawasan konservasi dan tidak diizinkan untuk melakukan kegiatan pertambangan dan membangun bendungan di atasnya;  Pembuatan papan nama yang menunjukkan pentingnya kawasan tersebut; dan  Pembuatan papan narasi geologi di kawasan

sebagai media sosialisasi ke masyarakat dan pelajar/mahasiswa. Kawasan keunikan proses geologi meliputi:

 Mud Vulcano desa Kat

Gununganyar di Kota Surabaya, dan Kalanganyar di Kabupaten Sidoarjo; dan  Semburan Lumpur Sidoarjo di Kabupaten Sidoarjo.

Arahan pengelolaan kawasan keunikan proses geologi meliputi :  Penetapan kawasan sebaga

melakukan kegiatan pertambangan dan membangun bendungan di atasnya;  Pembuatan papan nama yang menunjukkan pentingnya kawasan tersebut; dan  Pembuatan papan narasi geologi di kawasan

sebagai media sosialisasi ke masyarakat dan pelajar/mahasiswa.

 Kawasan rawan bencana alam geologi

Kawasan rawan bencana alam geologi meliputi :  Kawasan rawan letusan gunung api;

 Kawasan rawan gempa bumi  Kawasan rawan tsunami; dan  Kawasan rawan luapan

Kawasan rawan letusan gunung api meliputi:  Kawasan sekitar Gunung Ijen;

 Kawasan sekitar Gunung Semeru;  Kawasan sekitar Gunung Bromo;  Kawasan sekitar Gunung Lamongan;  Kawasan sekitar Gunung Arjuno  Kawasan sekitar Gunung Kelud; dan

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LUMAJANG

RPIJM KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2017-2021

Sepanjang Bengawan Solo di sekitar Ngandong, lokasi penemuan homo ngandongensis; dan

Kedungbrubus di timur laut Ngawi, lokasi penemuan fosil vertebrata. Arahan pengelolaan kawasan keunikan batuan dan fosil meliputi:

Penetapan kawasan sebagai kawasan konservasi dan tidak diizinkan untuk melakukan kegiatan pertambangan dan membangun bendungan di atasnya;

papan nama yang menunjukkan pentingnya kawasan tersebut; dan Pembuatan papan narasi geologi di kawasan-kawasan tersebut dan brosur sebagai media sosialisasi ke masyarakat dan pelajar/mahasiswa.

Kawasan keunikan proses geologi meliputi:

Mud Vulcano desa Katol Barat kecamatan Geger di Kabupaten Bangkalan, Gununganyar di Kota Surabaya, dan Kalanganyar di Kabupaten Sidoarjo; dan Semburan Lumpur Sidoarjo di Kabupaten Sidoarjo.

Arahan pengelolaan kawasan keunikan proses geologi meliputi :

Penetapan kawasan sebagai kawasan konservasi dan tidak diizinkan untuk melakukan kegiatan pertambangan dan membangun bendungan di atasnya; Pembuatan papan nama yang menunjukkan pentingnya kawasan tersebut; dan Pembuatan papan narasi geologi di kawasan-kawasan tersebut dan brosur sebagai media sosialisasi ke masyarakat dan pelajar/mahasiswa.

Kawasan rawan bencana alam geologi

Kawasan rawan bencana alam geologi meliputi : Kawasan rawan letusan gunung api;

Kawasan rawan gempa bumi Kawasan rawan tsunami; dan Kawasan rawan luapan lumpur.

Kawasan rawan letusan gunung api meliputi: Kawasan sekitar Gunung Ijen;

Kawasan sekitar Gunung Semeru; Kawasan sekitar Gunung Bromo; Kawasan sekitar Gunung Lamongan; Kawasan sekitar Gunung Arjuno-Welirang; Kawasan sekitar Gunung Kelud; dan

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LUMAJANG

III-44 Sepanjang Bengawan Solo di sekitar Ngandong, lokasi penemuan homo

ut Ngawi, lokasi penemuan fosil vertebrata. Arahan pengelolaan kawasan keunikan batuan dan fosil meliputi:

Penetapan kawasan sebagai kawasan konservasi dan tidak diizinkan untuk melakukan kegiatan pertambangan dan membangun bendungan di atasnya;

papan nama yang menunjukkan pentingnya kawasan tersebut; dan kawasan tersebut dan brosur sebagai media sosialisasi ke masyarakat dan pelajar/mahasiswa.

ol Barat kecamatan Geger di Kabupaten Bangkalan, Gununganyar di Kota Surabaya, dan Kalanganyar di Kabupaten Sidoarjo; dan Arahan pengelolaan kawasan keunikan proses geologi meliputi :

i kawasan konservasi dan tidak diizinkan untuk melakukan kegiatan pertambangan dan membangun bendungan di atasnya; Pembuatan papan nama yang menunjukkan pentingnya kawasan tersebut; dan

kawasan tersebut dan brosur sebagai media sosialisasi ke masyarakat dan pelajar/mahasiswa.

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LUMAJANG

RPIJM KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2017

 Kawasan sekitar Gunung Raung.

Arahan pengelolaan kawasan rawan letusan gunung api meliputi:  Identifikasi daerah bahaya letusan gunung api;

 Perencanaan lokasi pemanfaatan lahan untuk aktivitas penting jauh atau di luar dari kawasan rawan bencana letusan gunung api;

 Penghindaran kegiatan budi daya di kawasan risiko bencana letusan gunung api;

Penerapan desain bangunan yang tahan terhadap tambahan beban akibat abu gunung api;

 Pembangunan sistem dan jalur evakuasi yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana;

 Penyuluhan kepada masyarakat tentang pengenalan risiko bermukim di kawasan sekitar gunung api, mitigasi bencana, dan tindakan dalam menghadapi bencana gunung api; dan

 Peningkatan kesiapan dan koordinasi segenap pemangku kepentingan dalam mengantisipasi dan menghadap

Kawasan rawan gempa bumi meliputi:  Kabupaten Banyuwangi;  Kabupaten Blitar;  Kabupaten Bondowoso;  Kabupaten Jember;  Kabupaten Jombang;  Kabupaten Kediri;  Kabupaten Lumajang;  Kabupaten Madiun;  Kabupaten Magetan;  Kabupaten Malang;

Arahan pengelolaan kawasan rawan gempa bumi dapat dilakukan melalui penataan ruang dan rekayasa teknologi.

Arahan pengelolaan kawasan rawan gempa bumi melalui penataan ruang meliputi:  Identifikasi lokasi dan tingkat risiko gempa bumi;

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LUMAJANG

RPIJM KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2017-2021

sekitar Gunung Raung.

Arahan pengelolaan kawasan rawan letusan gunung api meliputi: Identifikasi daerah bahaya letusan gunung api;

Perencanaan lokasi pemanfaatan lahan untuk aktivitas penting jauh atau di luar dari kawasan rawan bencana letusan gunung api;

Penghindaran kegiatan budi daya di kawasan risiko bencana letusan gunung Penerapan desain bangunan yang tahan terhadap tambahan beban akibat abu Pembangunan sistem dan jalur evakuasi yang dilengkapi dengan sarana dan kepada masyarakat tentang pengenalan risiko bermukim di kawasan sekitar gunung api, mitigasi bencana, dan tindakan dalam menghadapi bencana gunung api; dan

Peningkatan kesiapan dan koordinasi segenap pemangku kepentingan dalam mengantisipasi dan menghadapi kejadian bencana gunung api.

Kawasan rawan gempa bumi meliputi: Kabupaten Banyuwangi; Kabupaten Blitar; Kabupaten Bondowoso; Kabupaten Jember; Kabupaten Jombang; Kabupaten Kediri; Kabupaten Lumajang; Kabupaten Madiun; Magetan; Kabupaten Malang;  Kabupaten Mojokerto;  Kabupaten Nganjuk;  Kabupaten Ngawi;  Kabupaten Pacitan;  Kabupaten Pasuruan;  Kabupaten Ponorogo;  Kabupaten Probolinggo;  Kabupaten Situbondo;  Kabupaten Trenggalek;  Kabupaten Tulungagung. Arahan pengelolaan kawasan rawan gempa bumi dapat dilakukan melalui penataan ruang dan rekayasa teknologi.

Arahan pengelolaan kawasan rawan gempa bumi melalui penataan ruang meliputi: Identifikasi lokasi dan tingkat risiko gempa bumi;

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LUMAJANG

III-45 Arahan pengelolaan kawasan rawan letusan gunung api meliputi:

Perencanaan lokasi pemanfaatan lahan untuk aktivitas penting jauh atau di luar Penghindaran kegiatan budi daya di kawasan risiko bencana letusan gunung Penerapan desain bangunan yang tahan terhadap tambahan beban akibat abu Pembangunan sistem dan jalur evakuasi yang dilengkapi dengan sarana dan kepada masyarakat tentang pengenalan risiko bermukim di kawasan sekitar gunung api, mitigasi bencana, dan tindakan dalam menghadapi Peningkatan kesiapan dan koordinasi segenap pemangku kepentingan dalam

i kejadian bencana gunung api.

Kabupaten Mojokerto; Kabupaten Nganjuk; Kabupaten Ngawi; Kabupaten Pacitan; Kabupaten Pasuruan; Kabupaten Ponorogo; Kabupaten Probolinggo; Kabupaten Situbondo; Kabupaten Trenggalek; Kabupaten Tulungagung. Arahan pengelolaan kawasan rawan gempa bumi dapat dilakukan melalui Arahan pengelolaan kawasan rawan gempa bumi melalui penataan ruang meliputi:

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LUMAJANG

RPIJM KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2017