• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ruang Lingkup Audit

Dalam dokumen BAGIAN I PENDAHULUAN (Halaman 16-39)

BAGIAN III PANDUAN PELAKSANAAN AUDIT PROSES PERENCANAAN

B. Ruang Lingkup Audit

Audit meliputi pemeriksaan dan penilaian terhadap hal-hal yang dianggap perlu yang berkaitan dengan pelaksanaan setiap tahapan perencanaan dan implementasi dari prinsip-prinsip PNPM MP, yang mencakup :

1. Penilaian mengenai ketaatan terhadap prinsip dan prosedur PNPM MP yang tercantum dalam Petunjuk Teknis Operasional PNPM MP

2. Penilaian terhadap pencapaian tujuan dan kualitas pelaksanaan dari setiap tahapan perencanaan.

3. Penilaian terhadap administrasi kegiatan (non keuangan). C. Tujuan Khusus Audit

1. Untuk meyakinkan bahwa proses seluruh tahapan dalam proses perencanaan telah dilakukan dengan baik dan matang, serta memenuhi prinsip-prinsip PNPM MP.

2. Untuk meyakinkan bahwa seluruh tahapan dalam proses perencanaan telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dalam Petunjuk Teknis Operasional (PTO) PNPM MP serta penegasan-penegasan teknis yang ada, baik dari sisi peserta, metode/media/materi yang digunakan, output dan dokumen yang dihasilkan, serta kualitas forum dan partisipasi peserta musyawarah.

Parameter dalam melakukan audit sebagai berikut :

a) Kegiatan MAD sosialisasi dihadiri oleh 6 orang wakil dari setiap desa: Kepala Desa, 2 orang wakil dari BPD/nama lain (jika sudah ada), 3 orang tokoh masyarakat (sekurang-kurangnya 3 dari 6 wakil tersebut adalah perempuan) serta anggota masyarakat lainnya yang berminat untuk hadir, seperti: Tim Koordinasi Kabupaten, Camat, wakil instansi sektoral kecamatan, PjOK, UPK dan Fasilitator Kecamatan.

b) Kegiatan pertemuan antar desa di kecamatan telah dilaksanakan dengan hasil yang diharapkan adalah:

1) Tersosialisasikannya tujuan, prinsip, kebijakan, pendanaan, organisasi, proses dan prosedur PNPM MP,

2) Tersosialisasikannya cara pengambilan keputusan di tingkat desa atau antar desa,

3) Tersosialisasikannya cara pemetaan RTM dan kegunaannya,

4) Tersosialisasikannya konsep BKAD, cara penanganan masalah, pemantauan dan evaluasi, serta pola penyampaian informasi,

5) Tersosialisasikannya perencanaan partisipatif di desa dengan pola MMDD,

6) Disepakatinya mekanisme MAD serta terpilihnya ketua rapat, pokok-pokok kesepakatan dalam penyelenggaraan musyawarah dan penetapan anggota tim perumus,

7) Disepakatinya jadwal MD sosialisasi dan waktu penyusunan detai desain dan RAB usulan kegiatan di setiap desa,

8) Tersosialisasikannya rencana pembentukan UPK dan BPUPK serta tugas dan kewenangan masing-masing,

9) Tersosialisasikannya hasil evaluasi terhadap pelaksanaan PNPM MP tahun sebelumnya,

10) Tersusunnya Rencana Penggunaan DOK Perencanaan dan DOK Pelatihan Masyarakat.

Masyarakat.

d) Kualitas forum baik, hampir semua peserta berpartisipasi, tidak ada peserta yang mendominasi, serta pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peserta sesuai dengan masalah yang dibahas.

e) Waktu pelaksanaan efisien sesuai dengan kebutuhan untuk mewujudkan musyawarah yang efektif (tujuan musyawarah tercapai).

2. Penilaian/Audit atas Proses Musyawarah Desa (Musdes) Sosialisasi

Parameter dalam melakukan audit sebagai berikut :

a) Kegiatan Musdes sosialisasi dihadiri oleh Kepala Desa dan aparat desa, anggota BPD atau sebutan lainnya, LPM, wakil RTM desa, wakil perempuan, LSM/ormas, tokoh masyarakat, tokoh agama serta sebanyak mungkin anggota masyarakat desa lainnya termasuk anggota masyarakat yang paling miskin dan perempuan.

b) Kegiatan musyawarah desa sosialisasi telah dilaksanakan dengan hasil yang diharapkan adalah:

1) Tersosialisasikannya informasi PNPM MP yang meliputi tujuan, prinsip, kebijakan, pendanaan, organisasi, proses dan prosedur PNPM MP serta keputusan-keputusan yang dihasilkan dalam MAD Sosialisasi, 2) Adanya pernyataan kesanggupan atau kesediaan desa untuk

mematuhi dan melaksanakan ketentuan PNPM MP 3) Terpilihnya Ketua, Sekretaris dan Bendahara TPK,

4) Ditetapkannya BPD sebagai lembaga pengawas PNPM MP di tingkat desa,

5) Dibentuknya tim pemantau dari unsur masyarakat, 6) Dipilih dan ditetapkannya kader desa dan kader teknik 7) Disepakati dan ditetapkannya jadwal Musdes Perencanaan,

8) Disepakatinya pembuatan dan lokasi pemasangan papan informasi serta media informasi lainnya.

MP.

d) Kualitas forum baik, hampir semua peserta berpartisipasi, tidak ada peserta yang mendominasi, serta pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peserta sesuai dengan masalah yang dibahas.

e) Waktu pelaksanaan efisien sesuai dengan kebutuhan untuk mewujudkan musyawarah yang efektif (tujuan musyawarah tercapai).

3. Penilaian/Audit atas Pelatihan Pelaku Tingkat Desa (KPMD dan TPK)

Parameter dalam melakukan audit sebagai berikut :

a) Kegiatan pelatihan diikuti oleh peserta yang terdiri dari kader desa (KPMD), kader teknik dan TPK yang telah terpilih dalam musyawarah desa sosialisasi.

b) Kegiatan pelatihan pelaku tingkat desa yang dilaksanakan telah berjalan dengan efektif sehingga peserta :

1) Memahami tentang latar belakang, tujuan, prinsip, kebijakan dan tahapan atau mekanisme PNPM MP,

2) Memahami peran dan tugasnya,

3) Terampil dalam melakukan tehnik-tehnik fasilitasi pertemuan masyarakat termasuk perencanaan desa secara partisipatif,

4) Terampil memberikan pendampingan dan pembimbingan kepada masyarakat,

5) Memahami administrasi dan pelaporan yang diperlukan serta memapu menyusun rencana kerja untuk melakukan peran dan tugasnya,

6) Memahami langkah-langkah fasilitasi dalam rangka MMDD,

7) Memahami instrumen pemetaan RTM basis dusun secara partisipatif, diagram Venn kelembagaan masyarakat, pola penyampaian informasi, pola penanganan masalah serta pola pemantauan dan evaluasi.

c) Metode, materi, media serta alat bantu yang digunakan sudah tepat serta sesuai dengan hasil yang diharapkan dari pelatihan pelaku tingkat desa.

4. Penilaian/Audit atas Penggalian Gagasan

Parameter :

a) Pertemuan dihadiri oleh warga masyarakat (laki-laki, perempuan, atau campuran) yang tergabung dalam:

1) Ikatan kemasyarakatan yang berlatar belakang wilayah seperti; RT/RW/RK/Dusun/Kampung atau yang lainnya;

2) Kelompok–kelompok informal di masyarakat seperti; kelompok arisan, kelompok usaha bersama, kelompok keagamaan;

3) Pengelompokan masyarakat lainnya sesuai kondisi setempat.

b) Pertemuan penggalian gagasan harus merupakan rangkaian kegiatan sbb:

1) diawali dengan penentuan klasifikasi kesejahteraan (mengelompokkan penduduk desa dalam kategori tingkatan ekonomi menurut kriteria/istilah setempat, misalnya kaya, menengah, miskin), pemetaan sosial (membuat peta sosial dusun), pemetaan kelembagaan yang ada di dusun/desa (diagram Venn kelembagaan), serta pemetaan RTM partisipatif,

2) musyawarah penggalian gagasan, dengan hasil: dipahaminya hal-hal pokok tentang PNPM MP; adanya gagasan-gagasan kegiatan maupun visi ke depan masyarakat untuk mengatasi permasalahan dan penyebab kemiskinan berdasarkan potensi dan sumber daya lokal yang dimiliki

c) Kualitas forum baik, hampir semua peserta berpartisipasi, tidak ada peserta yang mendominasi, serta pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peserta sesuai dengan masalah yang dibahas.

RTM, daftar nama KK RTM); diagram Venn hasil pemetaan kelembagaan. e) Peta sosial yang dibuat telah digunakan sebagai alat bantu dalam

menggali gagasan masyarakat dalam menentukan kegiatan-kegiatan apa saja yang dapat memenuhi kebutuhan dan berguna bagi mayoritas keluarga miskin.

f) Waktu pelaksanaan efisien sesuai dengan kebutuhan untuk mewujudkan musyawarah yang efektif (tujuan pertemuan tercapai).

5. Penilaian/Audit atas Musyawarah Desa Khusus Perempuan

Parameter :

a) Kegiatan Musdes Khusus Perempuan dihadiri oleh kaum perempuan dengan tingkat partisipasi baik secara kuantitas maupun kualitas cukup tinggi.

b) Kegiatan musyawarah desa khusus perempuan telah dilaksanakan dengan hasilnya adalah gagasan-gagasan, kegiatan dan visi ke depan dari kelompok perempuan di desa dalam mengatasi penyebab kemiskinan, ditetapkannya usulan kegiatan SPP jika ada gagasan tentang kegiatan tersebut, ditetapkan usulan lain di luar SPP yang merupakan aspirasi perempuan serta terpilihnya calon-calon wakil perempuan yang akan hadir dalam MAD perencanaan.

c) Metode yang digunakan dalam MKP adalah analisis penyebab kemiskinan yang bertujuan untuk mengajak perempuan mencari permasalahan penyebab kemiskinan yang seringkali dirasakan dalam kehidupan sehari-hari kemudian mencari akar masalahnya serta gagasan kegiatan apa saja yang dapat mengatasi masalah tersebut dari sudut pandang perempuan. d) Waktu pelaksanaan efisien sesuai dengan kebutuhan untuk mewujudkan

a) Kegiatan Musyawarah dihadiri oleh : Kepala Desa dan aparat desa, anggota Badan Perwakilan Desa, tokoh masyarakat di desa, sebanyak mungkin anggota masyarakat desa lainnya yang berminat untuk hadir. Fasilitator meliputi kader desa dan/ atau FK.

b) Kegiatan musyawarah desa perencanaan telah dilaksanakan dengan hasil sesuai yang diharapkan dalam PTO yaitu tersusunnya peta sosial desa dan prioritas kegiatan dari hasil penggalian gagasan, ditetapkannya satu usulan kegiatan sarana prasarana dasar atau kegiatan peningkatan kualitas hidup masyarakat (kesehatan dan pendidikan), disyahkannya usulan kegiatan hasil MKP yang terdiri dari usulan kegiatan sarana prasarana dasar atau kegiatan peningkatan kualitas hidup masyarakat (kesehatan dan pendidikan) serta usulan kegiatan SPP jika ada, ditetapkannya usulan-usulan kegiatan yang akan diajukan pendanaannya melalui sumber dana lain, terpilihnya TPU, terpilihnya minimal satu orang untuk calon Pengurus UPK serta calon pengamat serta wakil-wakil desa yang akan hadir dalam MAD prioritas usulan yang terdiri dari kepala desa, ketua TPK, 4 orang wakil masyarakat (minimal 3 perempuan dari 6).

c) Metode yang digunakan untuk menyusun skala prioritas adalah menggunakan alat prioritas gagasan yang hasilnya berupa table penilaian gagasan.

d) Kualitas forum baik, hampir semua peserta berpartisipasi, tidak ada peserta yang mendominasi, serta pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peserta sesuai dengan masalah yang dibahas.

e) Waktu pelaksanaan efisien sesuai dengan kebutuhan untuk mewujudkan musyawarah yang efektif (tujuan musyawarah tercapai).

a) Kegiatan penulisan usulan dilakukan oleh Tim Penulis Usulan yang telah dipilih dalam musdes perencanaan.

b) Tersajinya dokumen proposal usulan kegiatan desa yang telah disetujui dalam musya-warah desa perencanaan dan musyawarah desa khusus perempuan, termasuk data dan isian formulir pendukungnya.

8. Penilaian/Audit atas Verifikasi

Parameter :

a) Kegiatan verifikasi telah dilakukan dengan dibuktikan adanya laporan hasil verifikasi yang memuat hasil penilaian dan rekomendasinya.

b) Kegiatan verifikasi usulan dilakukan oleh Tim Verifikasi yang dibentuk di tingkat kecamatan dengan beranggotakan 5 – 10 orang yang memiliki keahlian sesuai usulan kegiatan.

c) Hasil verifikasi sesuai dengan kriteria penilaian usulan yaitu lebih bermanfaat bagi masyarakat, mendesak untuk dilaksanakan, bisa dikerjakan oleh masyarakat, tingkat keberhasilan dan keberlanjutan cukup tinggi serta didukung oleh sumber daya yang ada di masyarakat.

d) Indikator yang diverifikasi dalam kegiatan verifikasi untuk setiap jenis usulan kegiatan telah sesuai dengan indikator yang ditentukan dalam PTO.

1) Untuk memverifikasi usulan kegiatan pendidikan sudah memperhatikan: pendataan calon penerima sudah dilakukan oleh FD, Kadus dan Komite Sekolah, mengadakan dialog dengan pihak sekolah, memastikan bahwa bantuan pendidikan diusulkan bersifat multiyears.

2) Untuk verifikasi usulan kegiatan kesehatan sudah memperhatikan: kesesuaian antar bentuk kegiatan dengan permasalahan kesehatan yang dihadapi masyarakat, kelayakan paket rangkaian kegiatan yang

pengorganisasian dan pengelolaan kegiatan.

3) Untuk verifikasi usulan kegiatan SPP sudah memperhatikan: pengalaman kegiatan simpan pinjam, persyaratan kelompok, kondisi simpan pinjam (permodalan, kualitas pinjaman, administrasi dan pengelolaan, pendapatan, likuiditas, penilaian khusus rencana kegiatan, penilaian calon pemanfaat apakah sesuai dengan peta sosial golongan masyarakat miskin.

4) Untuk verifikasi usulan kegiatan sarana prasarana sudah memperhatikan: hasil survey dan pengukuran, jumlah manfaat dan golongan pemanfaat.

9. Penilaian/Audit atas Musyawarah Antar Desa (MAD) Prioritas Usulan

Parameter :

a) Kegiatan MAD dihadiri oleh Camat dan staf terkait, instansi dinas terkait tingkat kecamatan, Tim Pengamat, 6 orang wakil per desa: Kepala Desa, Ketua Tim Pelaksana, 4 orang wakil masyarakat (3 diantaranya perempuan), calon pengurus UPK, dan anggota masyarakat lainnya yang berminat untuk hadir.

b) Kegiatan MAD Prioritas Usulan telah menghasilkan susunan/daftar prioritas usulan sesuai skala prioritas kelayakan dan kebutuhan masyarakat, daftar pengurus UPK terpilih (Ketua, Sekretaris dan Bendahara), ada sanksi-sanksi yang akan diterapkan dalam pelaksanaan PNPM MP di kecamatan tersebut serta adanya jadwal musyawarah desa III.

c) Penyusunan prioritas usulan kegiatan telah didasarkan atas kriteria usulan kegiatan sebagaimana yang digunakan oleh tim verifikasi dalam menilai usulan kegiatan.

peserta sesuai dengan masalah yang dibahas.

e) Waktu pelaksanaan efisien sesuai dengan kebutuhan untuk mewujudkan musyawarah yang efektif (tujuan musyawarah tercapai).

10. Penilaian/Audit atas Pembuatan Rencana Pelaksanaan Kegiatan dan Desain RAB

Parameter :

a) Pembuatan desain RAB dilakukan oleh Tim Penulis Usulan bersama Kader Tehnis dengan dibimbing oleh FK dan FT.

b) Sebelum dibuat desain RAB terlebih dahulu sudah dilakukan survey dan pengukuran lokasi, survey harga material yang dibuktikan dengan adanya daftar harga material minimal dari 3 toko serta survey untuk material yang bisa diadakan/dipenuhi oleh masyarakat setempat (material lokal). Daftar harga hasil survey dijadikan dasar dalam penentuan harga di RAB serta penentuan proses pengadaan barang (perlu dilelang atau tidak).

c) Desain RAB yang sudah dibuat telah diperiksa dan disertifikasi oleh FT dan KM Tehnik.

d) Untuk beberapa jenis prasarana misalnya sumur bor terlebih dahulu telah dilakukan pengujian/survey keberadaan air di lokasi yang direncanakan serta pengujian terhadap debit dan kualitas air yang dihasilkan.

e) Usulan kegiatan prasarana termasuk rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana pengadaan bahan yang diajukan telah memenuhi beberapa criteria tehnik dan aspek lingkungan yang mencakup komponen RAB menyertakan dan swadaya dan dilampiri surat pernyataan kesanggupan memberikan swadaya senilai yang tercantum dalam RAB, kegiatan sesuai dengan standar lingkungan dan kelayakan teknis serta meminimalkan ganti rugi lahan serta menghindari penggusuran penduduk, bila ada biaya ganti rugi harus mengikuti standar setempat namun tidak boleh

sumber dana yang akan digunakan.

f) Waktu penyusunan efisien sesuai dengan kebutuhan.

g) Telah ada sosialisasi desain RAB dalam forum musyawarah desa yang difasilitasi oleh TPU yang dibuktikan dengan notulen dan berita acara pertemuan.

11. Penilaian/Audit atas Musyawarah Antar Desa (MAD) Penetapan Usulan

Parameter :

a) Kegiatan penetapan usulan yang akan didanai melalui PNPM MP telah diambil dalam suatu Musyawarah antar desa penetapan usulan yang dihadiri oleh Camat dan staf terkait, Ketua dan sekretaris MAD, instansi dinas terkait, Tim Pengamat, 6 orang wakil desa, pengurus UPK, seluruh FD dan Pendamping Lokal serta anggota masyarakat lainnya yang berminat untuk hadir .

b) Keputusan pendanaan mengacu pada peringkat usulan yang telah dibuat pada saat musyawarah antar desa prioritas usulan.

c) Selain ada daftar usulan-usulan yang terdanai juga ada kesepakatan sanksi-sanksi yang akan diberlakukan selama pelaksanaan musyawarah yang dibuktikan dalam notulen dan berita acara, tata cara perguliran, susunan rencana kerja dan tindak lanjut berupa usulan yang tidak terdanai dalam PNPM MP akan diusulkan dalam Musrenbang Kabupaten.

d) Kualitas forum baik, hampir semua peserta berpartisipasi, tidak ada peserta yang mendominasi, serta pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peserta sesuai dengan masalah yang dibahas.

e) Waktu pelaksanaan efisien sesuai dengan kebutuhan untuk mewujudkan musyawarah yang efektif (tujuan musyawarah tercapai).

a) Hasil penetapan alokasi dana PNPM MP yang diputuskan dalam Musyawarah Antar Desa Penetapan Usulan telah disebarluaskan baik di desa yang mendapatkan dana maupun yang tidak.

b) Bagi desa-desa yang usulannya terdanai, musdes ini telah menghasilkan: 1) susunan lengkap TPK,

2) kesepakatan jadwal pelaksanaan tiap kegiatan, 3) kesepakatan sanksi,

4) kesepakatan realisasi swadaya,

5) besar insentif pekerja dan cara pembayaran,

6) tersosialisasi dan difahaminya mekanisme pengadaan bahan dan alat, 7) ada tim khusus pemantau pelaksanaan.

c) Kualitas forum baik, hampir semua peserta berpartisipasi, tidak ada peserta yang mendominasi, serta pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peserta sesuai dengan masalah yang dibahas.

d) Waktu pelaksanaan efisien sesuai dengan kebutuhan untuk mewujudkan musyawarah yang efektif (tujuan musyawarah tercapai).

13. Penilaian/Audit atas Pengesahan Alokasi Bantuan oleh Camat dan Pengesahan Dokumen SPPB

Parameter :

a) Surat Penetapan Camat (SPC) atas keputusan musyawarah antar desa kedua telah di-buat telah dibuat oleh Camat atas nama Bupati.

b) Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) telah dibuat oleh Ketua TPK, PjOK dan Ketua UPK, dan diketahui Kepala Desa dan Camat atas nama Bupati serta dilampiri dengan Proposal usulan kegiatan, RAB detail per kegiatan, jadwal pelaksanaan, Ceklis Masalah Dampak Lingkungan, komitmen sumbangan dari masyarakat, foto 0% dari kegiatan yang akan dibangun/ dikerjakan

penilaian terhadap audit proses perencanaan sesuai dengan parameter yang telah ditentukan di atas. Penilaian dilakukan secara kuantitatif (angka) dengan range score antara 0 – 50 = tidak memadai (TM), 51 – 60 = kurang memadai (KM), 61 – 75 cukup memadai (CM), 76 – 90 = memadai (M) dan 91 – 100 = sangat memadai (SM).

Untuk memberikan penilaian terhadap paramater-paramater dalam fokus audit proses perencanaan, terlebih dahulu ditentukan lokasi/kecamatan/desa yang akan dijadikan benchmark/tolok ukur dalam fokus audit perencanaan ini. Tolok ukur ini untuk selanjutnya dapat dijadikan sebagai pembanding dalam menilai lokasi/kecamatan/desa lainnya, apakah ada di atas atau di bawahnya. Kesimpulan akhir dari hasil penilaian terhadap suatu kegiatan merupakan nilai rata-rata dari keseluruhan parameter yang dinilai yang disampaikan secara kuantitatif dan disertai dengan penilaian secara kualitatif.

No. Penilaian terhadap Parameter Catatan Temuan T M K M C M M S M 1. Musyawarah Antar Desa (MAD)

Sosialisasi

a) Ada daftar hadir.

Tingkat kehadiran mencapai kuorum.

Unsur yang hadir dari setiap desa dan kecamatan telah memenuhi syarat

b) Ada notulensi.

Ada berita acara hasil musyawarah.

Materi kegiatan Musyawarah Antar Desa (MAD) Sosialisasi telah sesuai dengan tujuan dan hasil yang harus dicapai dalam MAD Sosialisasi.

c) Terdapat media dan metode yang digunakan dalam MAD Sosialisasi .

d) Peserta musyawarah aktif. (Dokumen ref. : Notulensi)

Materi pertanyaan atau diskusi relevan dengan tujuan.

Peserta perempuan aktif.

e) Peserta musyawarah faham terhadap apa yang disosialisasikan dalam MAD Sosialisasi. (Wawancara pada beberapa orang peserta sesuai daftar hadir)

Kesimpulan hasil penilaian terhadap proses MAD Sosialisasi.

2. Musyawarah Desa (MD) Sosialisasi

a) Ada daftar hadir.

Tingkat kehadiran mencapai kuorum. Unsur yang hadir memenuhi syarat b) Ada notulensi.

Ada berita acara hasil musyawarah.

Materi kegiatan Musyawarah Desa (MD) Sosialisasi telah sesuai dengan tujuan dan hasil yang harus dicapai dalam MD Sosialisasi

c) Terdapat media dan metode yang digunakan dalam MD Sosialisasi .

d) Peserta musyawarah aktif. (Dokumen ref : Notulensi)

Materi pertanyaan atau diskusi relevan dengan tujuan.

Peserta perempuan aktif.

e) Peserta musyawarah faham terhadap apa yang disosialisasikan dalam MD Sosialisasi. (Wawancara pada beberapa orang peserta sesuai daftar hadir)

Kesimpulan hasil penilaian terhadap proses MD Sosialisasi.

3. Pelatihan Pelaku Tingkat Desa

a) Ada daftar hadir.

Tingkat kehadiran mencapai kuorum. Unsur yang hadir memenuhi syarat b) Ada kurikulum pelatihan.

Ada media yang digunakan. Ada metode yang digunakan

c) Peserta pelatihan faham terhadap materi-materi yang disampaikan dalam pelatihan. (Wawancara pada beberapa orang peserta sesuai daftar hadir)

d) Ada dokumen yang dihasilkan dan berkualitas, yaitu: Peta/Sketsa setiap desa.

Kesimpulan hasil penilaian terhadap pelatihan pelaku tingkat desa.

4. Pertemuan Penggalian Gagasan

a) Ada daftar hadir.

Tingkat kehadiran mencapai kuorum. Unsur yang hadir memenuhi syarat

b) Ada instrumen/metode yang digunakan untuk penggalian gagasan dan berkualitas: Peta Sosial Dusun

Analisa akar masalah/akar masalah penyebab kemiskinan

c) Peserta pertemuan aktif. (Dokumen ref. : Notulensi)

Materi pertanyaan atau diskusi relevan dengan tujuan.

Peserta perempuan aktif.

d) Ada dokumen yang dihasilkan dan berkualitas:

Kriteria RTM

Hasil Pendataan RTM Daftar Potensi dan Masalah Daftar Gagasan

Ada calon wakil ke MD Perencanaan dan MKP.

Kesimpulan hasil penilaian terhadap proses Pertemuan Penggalian Gagasan.

5. Musyawarah Desa Khusus Perempuan

a) Ada daftar hadir.

Tingkat kehadiran mencapai kuorum. Unsur yang hadir memenuhi syarat b) Ada notulensi.

Ada berita acara hasil musyawarah.

Materi kegiatan MDKP telah sesuai dengan tujuan dan hasil yang harus dicapai dalam MDKP

c) Ada instrumen dan metode yang digunakan dalam MDKP:

Peta Sosial Desa

Daftar Potensi dan Masalah Hasil Pagas Daftar Gagasan Hasil Pagas

Hasil Pendataan RTM

d) Peserta musyawarah aktif. (Dokumen ref : Notulensi)

Materi pertanyaan atau diskusi relevan dengan tujuan.

Peserta perempuan aktif. e) Output hasil MDKP :

Daftar Usulan Perempuan (SPP, Sarana Prasarana, Kesehatan atau Pendidikan).

Kesimpulan hasil penilaian terhadap Musyawarah Desa Khusus Perempuan

6. Musyawarah Desa (Musdes) Perencanaan

a) Ada daftar hadir.

Tingkat kehadiran mencapai kuorum. Unsur yang hadir memenuhi syarat

b) Ada metode dan instrumen yang digunakan untuk mennetukan prioritas usulan:

Kriteria Penentuan Prioritas Gagasan Tabel Penilaian Usulan/Gagasan. Peta sosial desa.

b) Peserta musyawarah aktif. (Dokumen ref. : Notulensi)

Materi pertanyaan atau diskusi relevan dengan tujuan.

Peserta perempuan aktif. c) Ada notulensi.

Ada berita acara hasil musyawarah.

Materi kegiatan MD Perencanaan telah sesuai dengan tujuan dan hasil yang harus dicapai dalam MD Perencanaan

Daftar Prioritas Usulan telah sesuai dengan kriteria penentuan prioritas gagasan.

RPJM Desa RPT Desa

Kesimpulan hasil penilaian terhadap proses MD Perencanaan.

7. Penulisan Usulan Desa

a) Ada Proposal Usulan Desa yang berisi Daftar Usulan dan RAB global.

Usulan yang masuk dalam proposal merupakan hasil MD Perencanaan.

b) Penulisan usulan dilakukan oleh Tim Penulis Usulan yang telah dipilih dalam forum

musyawarah desa perencanaan

Kesimpulan hasil penilaian terhadap proses Penulisan Usulan

8. V e r i f i k a s i

a) Anggota tim verikasi minimal 5 orang. Anggota tim verifikasi telah dilatih oleh FK. Anggota tim verifikasi mempunyai latar belakang keahlian sesuai usulan kegiatan yang akan diverifikasi.

b) Kegiatan verifikasi telah dilakukan, dibuktikan dengan adanya lembar Hasil Verifikasi.

Ada kriteria/indikator yang diverikasi untuk menentukan layak atau tidaknya suatu usulan dan sesuai

Kesimpulam hasil penilaian terhadap proses verifikasi

9. Musyawarah Antar Desa (MAD) Prioritas Usulan

a) Ada daftar hadir.

Tingkat kehadiran mencapai kuorum. Unsur yang hadir memenuhi syarat b) Ada notulensi.

Ada berita acara hasil musyawarah.

Materi kegiatan Musyawarah Antar Desa (MAD) Prioritas Usulan telah sesuai dengan tujuan dan hasil yang harus dicapai dalam MAD Prioritas Usulan, yaitu:

(1) Kesepakatan cara memeriksa dan menilai usulan kegiatan yang di-ajukan desa. (2) Urutan atau peringkat usulan kegiatan

sesuai skala prioritas ke-layakan dan kebutuhan masyarakat.

(3) Pengurus UPK (Ketua, Sekretaris, Bendahara).

(4) Kesepakatan sanksi-sanksi yang akan diterapkan selama pelaksana an PNPM MP di tingkat kecamatan tersebut

(5) disampaikannya keputusan desa-desa yang bersepakat untuk membentuk BKAD sekaligus deklarasi pembentukan BKAD, (6) disampaikannya usulan-usulan desa yang

Dalam dokumen BAGIAN I PENDAHULUAN (Halaman 16-39)

Dokumen terkait