LANDASAN TEOR
2.6 Ruang Lingkup Pengendalian Kualitas Statistik
Ruang lingkup pengendalian kualitas statistik pada dasarnya mempunyai beberapa alat yang digunakan dalam pengendalian kualitas yaitu :
1. Lembar Periksa ( Cheek Sheet ).
Merupakan lembar pemeriksaan atau lembar
pengumpulan data yang digunakan sebagai alat bantu untuk memudahkan pengumpulan data. Bentuk dan isinya disesuaikan dengan kebutuhan maupun kondisi masalah yang ada.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengisi lembar periksa adalah sebagai berikut:
Tujuan pengisian lembar periksa (Pengumpulan data) harus jelas apa yang hendak diketahui untuk dilakukan penelitian, sehingga dalam pemilihan data akan lebih terarah sesuai dengan tujuan .
Lembar pengumpulan data harus sederhana bentuknya membuat kolom yang sesuai dengan
kebutuhan sehingga dapat diisi dengan mudah dan tepat.
Lembar pengumpulan data mudah di mengerti, dalam pembuatannya harus benar dan mudah untuk di fahami baik oleh pengumpul data maupun oleh orang lain.
Lembar pengumpulan data harus memberikan informasi yang diperlukan, maksudnya apakah data yang di dapat cukup lengkap sebagai landasan untuk bertindak, sehingga data yang dikumpulkan memberi manfaat seperti:
- Memahami situasi yang sebenarnya. - Menganalisa masalah yang ada.
- Membantu dalam mengambil keputusan.
Tabel 2.1 Contoh Lembar Periksa ( Cheek Shet)
NO TANGGAL JUMLAH KERTAS JUMLAH
DITOLAK JUMLAH DITERIMA 1 2 3
2. Histogram.
Digunakan untuk distribusi data yang dikumpulkan.
20 40 60 80
Gambar 2.2 Bentuk Histogram 3. Diagram Pareto
Digram pareto adalah diagram balok yang di susun secara berjenjang mulai dari yang tertinggi hingga yang terendah. Yang digunakan untuk menentukan urutan prioritas masalah yang dipecahkan
1. Menentukan item klasifikasi yang akan anda gunakan dalam grafik sebagai contoh, grafik dapat mendaftar item sesuai macam cacat, kerusakan, grup kerja, produk dan kehancuran. (bila cacat anda tidak diklasifikasikan atau di itemisasikan maka anda dapat menyusun diagram pareto, ulangi lembaran pemeriksaan anda. Sehingga data anda akan di itemisasikan.
2. Tetapkan periode waktu untuk digambarkan pada grafik anda dengan kata lain dari waktu apa mencakup ke waktu apa. Tidak terdapat batasan periode waktu sehinga pada umumnya periode waktu akan berpariasi sesuai dengan situasi. Hal yang penting untuk diingat adalah mencoba menetapkan periode yang sama untuk semua grafik yang berkaitan sehingga anda dapat membandingkan. 3. Jumlah setiap item untuk periode yang anda tetapkan
jumlah setiap item akan ditunjukan dengan balok panjang. Bila perlu dapat digunakan 100 % sebagai total dan menghitung jumlah persentase setiap item. 4. Gambar sumbu horizontal dan vertikal pada kertas
grafik dan membatasi sumbu vertical dengan unit yang tepat (jumlah cacat dan persentase cacat).
5. Dibawah sumbu horizontal, tulis item yang paling penting dan yang lainnya, sehingga item cacat utama ditunjukan pada grafik paling kiri.
6. Gambar balok, tinggi balok akan menggambarkan nilai pada sumbu vertikal. Jagalah lebar balok agar selalu sama dan setiap balok harus selalu nempel dengan balok lainnya. Jika anda membuat jarak antar balok buatlah jarak yang seragam.
7. Berikan judul pada grafik dan tulis dengan singkat sumber data grafik tersebut.
Kegunaan diagram pareto
Diagram pareto adalah langkah pertama dalam membuat perbaikan
Menunjukan masalah utama, maksudnya
yaitu bahwa diagram pareto dapat menunjukan penyebab utama yang merupakan kunci dalam penyeleksian produk cacat.
Membantu dalam mengambil keputusan
Menyatakan perbandingan masing-
masing persoalan terhadap keseluruhan masalah
Untuk mengevaluasi pada tahap selanjutnya.
Tabel 2.2 Data Jumlah Cacat
NO JENIS CACAT JULAH CACAT % CACAT 1 2 3 20 40 60 80 20 40 60 80
Gambar 2.3 Diagram Pareto 4. Diagram sebab akibat
Diagram sebab akibat adalah suatu alat untuk menemukan faktor-faktor yang berpengaruh pada masalah
yang akan dipecahkan. Perbaikan kualitas dari produk hasil proses produksi dapat disebabkan oleh:
Bahan baku
Mesin
Metode
Manusia
Lingkungan
Faktor-faktor diatas mempunyai hubungan dengan perbedaan kualitas yang dapat digambarkan dalam sebab akibat, sehingga dapat dengan mudah diketahui penyebab utama dalam perbaikan kualitas yang paling dominan.
Langkah-langkah membuat diagram sebab akibat (Fishbone Diagram) adalah sebagai berikut :
1. Mulai dengan pernyataan-pernyataan masalah- masalah utama yang penting dan mendesak untuk diselesaikan.
2. Tulis pernyataan masalah itu pada “kepala ikan “ yang merupakan akibat (effect). Tulis pada sisi sebelah kanan dari kertas (kepala ikan) kemudian gambarkan “tulang belakang” dari kiri kekanan dan tempatkan pernyataan masalah itu dalam kotak.
3. Tulis faktor-faktor penyebab-penyebab utama (sebab-sebab yang mempengaruhi masalah kualitas sebagai “tulang besar” yang ditempatkan dalam kotak.
4. Tulis penyebab-penyebab sekunder yang mempengaruhi penyebab-penyebab utama (tulang besar) serta penyebab sekunder itu dinyatakan sebagai “tulang berukuran sedang”.
5. Tuliskan penyebab-penyebab tersier yang mempengaruhi penyebab-penyebab sekunder (tulang berukuran sedang) serta penyebab-penyebab tersier itu dinyatakan sebagai “tulang berukuran kecil”. 6. Tentukan item-item yang penting dari setiap faktor
dan berilah tanda faktor-faktor penting tertentu yang kelihatan memiliki pengaruh nyata terhadap karakteristik kualitas.
7. Catatlah informasi yang perlu didalam diagram sebab akibat itu. Seperti judul, nama produk, proses, kelompok, tanggal dan lain-lain.
Apabila dikerjaka oleh suatu grup, maka pembuatan diagram sebab akibat melalui sumbang saran (brain storming) dengan dasar pendekatan sistem. Dengan cara pendekatan ini dapat membantu penyusunan diagram sebab akibat.
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam sumbang saran yang harus dipenuhi yaitu :
Berupa diskusi bebas
Tidak mengkritik atau mencela orang lain
Tidak melarang orang untuk berbicara atau berpendapat
Prinsip-prinsip tersebut dianut dengan alasan bahwa makin banyak pendapat akan semakin baik. Baru kemudian dilakukan penyaringan (eliminasi). Dan diambil pokok-pokok penting dari pendapat tersebut yang merupakan faktor yang berpengaruh terhadap suatu akibat tertentu.
Kegunaan diagram sebab akibat
Digunakan untuk menemukan sebab-sebab
timbulnya persoalan serta apa akibatnya.
Diagram ini digunakan untuk menganalisa timbulnya akibat, yaitu mencari atau menemukan dan menggambarkan faktor-faktor penyebab dari suatu akibat yang diamati
Dalam hal ini ada 5 faktor utama yang perlu diperhatikan yaitu :
Bahan baku
Metode
Manusia
Sebab-sebab keragaman dapat terjadi karena :
Gambar 2.4 Diagram Sebab Akibat