• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1. Proses bisnis perusahaan

3.2.9. Rubber line

Produk pada rubber line ini dihasilkan dengan menggunakan mesin hot press.

Material atau bahan yang digunakan adalah getah karet yang kemudian dicampur melalui proses mixing process. Kemudian hasil proses mixing tadi dimasukkan ke dalam alat yang berfungsi untuk menggiling campuran menjadi lapisan yang disebut compound. Berikutnya karet melewati proses pendinginan dan diberi cairan adesif agar compound tersebut tidak lengket setelah tersusun.

39

Berikutnya karet yang sudah disiap melewati proses molding rubber untuk dicetak. Setelah dicetak maka karet tersebut dipres dan dipotong sesuai permintaan konsumen dengan menggunakan mesin hot press. Produk pada rubber line adalah sebagai berikut :

a. Rubber Cushion b. Booth

c. Seal

d. Bushing, dll

Gambar 3.18. Produk Rubber Line 3.2.10. Press Part Line

Produk-produk yang dihasilkan pada press part line ini terbuat dari bahan seperti kuningan. Kuningan merupakan logam paduan tembaga dengan unsur utama, yaitu tembaga (Cu) dan Seng (Zn). Sedangkan unsur campuran pada paduan alumunium utama antara lain tembaga (Cu), mangan (Mn), silikon (Si), magnesium (Mg) dan Seng (Zn). Dari kedua paduan tersebut dapat dibagi ke dalam dua kelompok, yakni paduan tuang (cor) dan paduan tempa. Berikut produk – produk yang dihasilkan dengan menggunakan mesin press dan mesin shearing:

a. Radiator Cap b. Cover Flange c. Propeller

40

Gambar 3.19. Produk Propeller d. Shakle, dll

Selain produk – produk diatas, PT. Sinar Agung Selalu Sukses juga memproduksi produk untuk perusahaan – perusahaan lain atau yang dikenal dengan istilah OEM (Original Equipment Manufacturer). Perusahaan merancang dan memproduksi produk (komponen ataupun barang jadi) sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh perusahaan pembeli dan nantinya dijual ke perusahaan pembeli. Perusahaan pembeli tersebut kemudian melakukan pendistribusian atas produk atau komponen tersebut. Dengan kata lain, PT.

Sinar Agung Selalu Sukses melakukan produksi produk atas nama perusahaan lain, setelah itu perusahaan pembeli memasarkan produk tersebut dibawah merek mereka sendiri. Berikut ini merupakan foto produk-produk OEM yang dihasilkan oleh PT. Sinar Agung Selalu Sukses:

Gambar 3.20. Produk Pipa

41

Gambar 3.21. Produk Hand Brake Drum dan Rear Brake Drum

Gambar 3.22. Produk Cover Brake, Pulley, dan Oil Seal Case

Gambar 3.23. Produk Fly Wheel, Main Bearing Housing, Bracket Starter 3.3. Proses Produksi

Untuk memproduksi barang dan jasa diperlukan adanya proses produksi.

Menurut Ahyari (2002) proses adalah suatu cara, metode maupun teknik untuk

42

penyelenggaraan atau pelaksanaan dari suatu hal tertentu. Sedangkan produksi adalah kegiatan untuk mengetahui penambahan manfaat atau penciptaan bentuk, waktu, dan tempat atas faktor – faktor produksi yang bermanfaat bagi pemenuhan konsumen (Reksohadiprodjo, 2000). Dari uraian diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa proses produksi adalah suatu cara, metode maupun teknik bagaimana penambahan manfaat atau penciptaan bentuk, waktu, dan tempat atas faktor – faktor produksi sehingga dapat bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan konsumen. Suatu proses produksi bertujuan untuk memberi nilai suatu barang atau menambah nilai kegunaan terhadap suatu barang.

Dalam proses produksi kriteria terpenting adalah jenis aliran dasar operasi dari unit - unit produk. Menurut Kostas (1982) terdapat tiga jenis dasar aliran operasi yaitu flow shop, job shop, dan proyek. Untuk PT. Sinar Agung Selalu Sukes jenis aliran operasi yang diterapkan adalah flow shop karena unit output secara berturut – turut dihasilkan melalui operasi yang sama pada mesin – mesin khusus, yang biasanya ditempatkan di sepanjang suatu lintasan produksi. Selain itu, bentuk umum dari proses ini adalah kontinyu dan repetitif untuk menghasilkan jenis output yang sama. Aliran ini juga berorientasi pada mass production untuk satu jenis produk. Material yang digunakan pada proses produksi akan bergerak satu arah dari proses awal di mesin awal sampai proses akhir di mesin akhir dengan menggunakan material handling. Sedangkan layout mesin yang digunakan berupa product layout dimana satu jenis produk dikerjakan dimasing-masing line produksi yang berbeda.

Dalam proses produksi sistem kerja yang dibuat haruslah memiliki efisiensi dan produktivitas yang tinggi. Sistem kerja itu sendiri terdiri dari lima faktor yaitu manusia, material, mesin, money, dan metode. Berikut faktor-faktor tersebut yang diterapkan di PT. Sinar Agung Selalu Sukses :

a. Material

Material biasanya lebih sering dikenal dengan istilah bahan baku. Semua perusahaan manufaktur pasti menggunakan bahan baku. Bahan baku diperoleh dari proses pembelian ataupun hasil dari industri primer yang dimiliki oleh perusahaan. Bahan baku bisa berupa barang setengah jadi dari produsen lain, bisa juga berupa barang mentah (hasil ektraksi dari alam ataupun pengambilan langsung dari alam). Pada perusahaan PT. Sinar Agung Selalu Sukses ini, terdapat banyak sekali jenis material yang terdiri dari biji besi, silika, getah karet, dan biji alumunium. Untuk material yang digunakan pada departemen produksi

43

dimana penulis ditempatkan, yaitu departemen disc pad dan brake shoe, bahan baku yang digunakan terdiri dari 2 macam bahan yaitu bahan untuk lining dan bahan untuk plat serta shoe. Untuk material yang digunakan untuk membuat lining terdiri dari berbagai macam bahan seperti asbestos, barrium sulfate, feeric green, gypsum, resin, feldspar powder, silikon 2, steanic sim/graphite, brass chip/kuningan, friction powder, karet hitam, dan nitril rubber powder (karet putih/krynax) dengan komposisi tergantung dari jenis barang yang dibuat membutuhkan komposisi yang seperti apa. Untuk material plat dan shoe yang dibutuhkan langsung diambil dari hasil produksi departemen lainnya dan ada beberapa yang disediakan dari proses pembelian. Untuk bahan pelengkap lainnya seperti cat, tiner, dan lem diadakan melalui proses pembelian. Selain itu juga terdapat bahan plastik yaitu plastik ABS yaitu digunakan untuk memproduksi produk yang kuat seperti fender namun tipe KW 1, PP yaitu digunakan untuk memproduksi produk yang kuat seperti fender namun tipe KW 2,PS yaitu digunakan untuk memproduksi produk yang berupa mika, dan Crusher ABS, Crusher PVC, Crusher PP, dan untuk bahan crusher ini adalah bahan yang dihasilkan atau diolah kembali dari produk-produk reject.

b. Manusia

Manusia adalah elemen yang mengendalikan hampir semua rangkaian proses produksi. Oleh karena itu, sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk proses produksi harus memiliki ketrampilan atau skill yang sesuai dengan job description-nya. Pada sistem produksi di PT. Sinar Agung Selalu Sukses ini, terdapat banyak sekali tenaga kerja yang terlibat dalam proses produksi. Untuk proses produksi sendiri, dikendalikan oleh bagian Departemen Produksi dan didukung oleh bagian Engineering, Quality Control, Warehouse, PPIC, dan Maintenance.

c. Metode

Metode adalah cara-cara yang digunakan untuk memproses bahan baku menjadi bahan jadi misalnya dilas, dipanaskan, ditempa, di-press, digerinda, dikemas, dan lain-lain. Pada proses produksi di PT. Sinar Agung Selalu Sukses, metode yang ada di perusahaan PT. Sinar Agung Selalu Sukses terdiri dari berbagai macam proses mengingat bahwa produk yang dihasilkan ada berbagai macam jenisnya. Untuk proses pengecoran untuk Iron Casting digunakan tenaga kalor dari gas elpiji yang digunakan, untuk Aluminium Casting menggunakan tenaga lisrik yang menghasilkan panas yang dapat digunakan untuk hot pressing pada

44

saat pembuatan alumunium agar sesuai dengan bentuk cetakan, untuk Plastic Injectiondan Rubber menggunakan tenaga listrik yang menghasilkan panas yang dapat mencetak plastik yang ada sesuai dengan bentuk cetakan yang diharapkan, dan juga untuk Machining salah satunya adalah mesin hot press yang menggunakan tenaga listrik untuk kemudian diubah menjadi energi panas yang dapat menimbulkan tekanan yang dapat mengubah bentuk bahan yang ada sesuai dengan bentuk cetakan yang diharapkan. Metode yang digunakan pada departemen dimana penulis ditempatkan, yaitu disc pad dan break shoe, menggunakan tenaga listrik untuk menjalankan beberapa mesin seperti shoot blast, oven, hot press, gerinda, mixer, dan sebagainya.untuk departemen injeksi metodenya adalah dengan membuka atau menutup pintu mesin injeksi untuk melakukan proses produksinya.

d. Money

Untuk menunjang proses produksi, perusahaan ini membutuhkan uang, uang ini digunakan untuk membeli bahan baku, mesin, membayar pekerja, biaya riset, pajak, biaya operasional misalnya listrik, air, biaya perawatan, dan lain-lain.

e. Mesin

Mesin adalah salah satu elemen yang hampir bisa menggantikan manusia dalam proses produksi. PT. Sinar Agung Selalu Sukses ini menggunakan mesin yang harus dioperasikan oleh tenaga manusia sehingga PT. Sinar Agung Selalu Sukses tergolong manufaktur semi-otomasi. Selain manusia, mesin juga harus menggunakan energi, misalnya listrik, uap dan sebagainya.

3.3.1. Fasilitas Produksi PT.SAS NAKAYAMA

Fasilitas produksi yang dapat ditemui pada departemen PT. SAS NAKAYAMA adalah sebagai berikut :

a. Forklift

Forklift yang digunakan berbentuk garpu digunakan untuk memindahkan bahan baku seperti pasir, dan ingot yan diletakkan diatas pallet. Dapat dilihat pada gambar 3.24. untuk forklift yang di gunakan pada PT. SAS NAKAYAMA.

45

Gambar 3.24. Forklift b. Hand Pallet

Hand Pallet merupakan alat untuk memindahkan material dengan alat bantu pallet. Ukuran hand pallet yang kecil dapat digunakan untuk mengangkut material yang tidak bisa dijangkau oleh forklift serta dalam jarak yang tidak terlalu jauh. Dapat dilihat pada gambar 3.25. untuk hand pallet yang di gunakan pada PT. SAS NAKAYAMA.

Gambar 3.25. Hand Pallet c. Pallet

Pallet merupakan digunakan untuk meletakkan material yang akan diproses.

Pallet yang digunakan adalah pallet dari kayu dan tidak beroda. Pallet berisi produk jadi dari sebuah proses yang ditata rapi untuk diangkut ke proses selajutnya. Pallet ini kemudian akan diangkut dengan menggunakan hand pallet/forklift. Dapat dilihat pada gambar 3.26. untuk pallet yang di gunakan pada PT. SAS NAKAYAMA.

46

Gambar 3.26. Pallet Sandcore d. Container Box

Container Box berbentuk keranjang yang digunakan untuk memuat produk-produk jadi berukuran kecil. Pada perusahaan ini, container box digunakan untuk mengisi produk yang sudah jadi/ siap dlakukan inspeksi terakir. Ada juga yang digunakan sebagai packing produk akhir sebelum dikirimkan ke konsumen. Dapat dilihat pada gambar 3.27. untuk container box yang di gunakan pada PT. SAS NAKAYAMA.

Gambar 3.27. Container Box e. Timbangan duduk

Timbangan duduk adalah alat pengukur yang digunakan untuk menghitung berat bahan baku ataupun scrap yang henda digunakan untuk bahan dasar logam cair. Dapat dilihat pada gambar 3.28. untuk timbangan yang di gunakan pada PT. SAS NAKAYAMA.

Gambar 3.28. Timbangan

47 Mesin sandcore

Mesin sandcore digunakan sebagai mesin utama dalam membuat pasir padat untuk beberapa produk sebelum menuju ke proses casting alumunium.

Terdapat 2 mesin sandcore pada departemen ini, sehingga mempercepat produksi dari sandcore tersebut. Dapat dilihat pada gambar 3.29. untuk mesin sandcore yang di gunakan pada PT. SAS NAKAYAMA.

Gambar 3.29. Mesin sandcore f. Mesin gravity

Mesin gravity casting merupakan mesin yang digunakan untuk melakukan pengecoran dan pembentukan alumunium cair hingga terbentuk produk jadi.

Terdapat 6 mesin gravity pada departemen ini, setiap mesin memiliki fungsi yang sama. Dapat dilihat pada gambar 3.30. untuk mesin gravity yang di gunakan pada PT. SAS NAKAYAMA.

Gambar 3.30. Mesin gravity g. Cleaning sandcore tool

Alat ini memiliki fungsi utama sebagai pembersih untuk sandcore, sehingga produk tidak terdapat pasir didalamnya. Alat ini adalah perpaduan dari bor dengan menggunakan mata bor yang telah dimodifikasi tersendiri. Alat untuk

48

membersihkan sandcore ini sendiri terbatas, hanya 3 saja dalam departemen ini. Dapat dilihat pada gambar 3.31. untuk cleaning sandcore tool yang di gunakan pada PT. SAS NAKAYAMA.

Gambar 3.31. Cleaning sandcore tool h. Mesin cutting

Mesin pemotong yang terdapat di departemen ini adalah 2 buah, yang berfungsi untuk memotong rangka dari produk akibat proses pengecoran dari mesin gravity. Pada departemen ini terdapat 2 mesin cutting. Dapat dilihat pada gambar 3.32. untuk mesin cutting yang di gunakan pada PT. SAS NAKAYAMA.

Gambar 3.32 Cutting Machine i. Buffing / finishing tool

Terdapat 2 alat yang digunakan sebagai proses buffing yaitu grind dan juga solder yang termodifikasi, kedua alat ini memiliki fungsi yang hampir serupa yaitu untuk menghaluskan permukaan produk agar tidak terdapat sudut-sudut yang lancip. Terdapat 3 mesin grind dan juga 2 alat buffing. Dapat dilihat pada gambar 3.33. untuk mesin buffing yang di gunakan pada PT. SAS NAKAYAMA.

49

Gambar 3.33. Buffing machine j. Mesin CNC

Mesin CNC digunakan sebagai proses finishing pada produk-produk yang memiliki ukuran yang cukup besar, karena produk-produk tersebut tidak cukup jika hanya dihaluskan dengan menggunakan buffing & finishing tools saja. Sehingga dengan proses machining di CNC produk lebih memiliki tingkat presisi yang lebih tinggi. Terdapat 6 mesin CNC dalam departemen ini dan semua memiliki fungsi yang sama. Dapat dilihat pada gambar 3.34.

untuk mesin CNC yang di gunakan pada PT. SAS NAKAYAMA.

Gambar 3.34. CNC machine k. Mesin Washing

Mesin ini berbentuk kotak seperti oven kecil yang berfungsi untuk membersihkan produk dari serpihan-serpihan akibat proses machining di CNC. Hanya ada 1 mesin washing di departemen ini. Dapat dilihat pada gambar 3.35. untuk mesin washing yang di gunakan pada PT. SAS NAKAYAMA.

50

Gambar 3.35. Washing machine l. Leak test machine

Mesin ini memiliki fungsi untuk mendeteksi apakah pada produk yang sudah jadi tersebut terdapat kebocoran atau tidak, dengan cara memasang dan mengunci produk, lalu menyelupkan kedalam air selama beberapa saat sehingga akan terlihat apakah ada gelembung air yang keluar atau tidak.

Pada departemen ini terdapat 2 mesin leak test.

m. Quality control tools

Alat-alat yang digunakan untuk melakukan inspeksi terhadap kualitas produk sebelum dikirim adalah berupa meja panjang dengan penerangan, sprayer untuk membersihkan produk.

n. Keranjang besi

Keranjang besi berongga berfungsi sebagai tempat sementara yang digunakan sebagai wadah untuk scrap / produk yang hendak dipindahkan ke proses selanjutnya. Dapat dilihat pada gambar 3.36. untuk keranjang besi yang di gunakan pada PT. SAS NAKAYAMA.

Gambar 3.36. Keranjang besi

51 o. Kereta dorong

Kereta ini merupakan tempat kusus untuk mentransfer sandcore menuju ke mesin gravity. Pada kereta ini sudah terdapay sekat-sekat pemisah yang berfungsi sebagai tempat sandcore tersebut agar tidak saling bertumpukan.

Dapat dilihat pada gambar 3.37 untuk kereta dorong yang di gunakan pada PT. SAS NAKAYAMA.

Gambar 3.37. Kereta dorong p. Oven

Oven ini berbentuk memanjang, dan memiliki fungsi agar sandcore yang telah terlapisi oleh cat dapat melekat dengan sempurna, serta sebagai proses pematangan dari sandcore tersebut. Hanya ada 1 mesin oven saja di departemen ini. Dapat dilihat pada gambar 3.38. untuk oven yang di gunakan pada PT. SAS NAKAYAMA.

Gambar 3.38. Oven

52 BAB 4

TINJAUAN PEKERJAAN MAHASISWA

4.1. Lingkup Pekerjaan

Pada kegiatan kerja praktek di PT. Sinar Agung Selalu Sukses, penulis ditempatkan di divisi Production Planning and Inventory Control (PPIC) pada Departemen Alumunium Die Casting (NAKAYAMA). Alasan penulis ditempatkan di divisi tersebut dikarenakan bagian PPIC merasa jumlah staff PPIC yang ada kurang oleh karena itu penulis ditempatkan pada bagian PPIC pada departemen NAKAYAMA. Selama pelaksanaan kerja praktek ini, penulis dibantu dan dibimbing oleh :

a. Bapak Irwanto selaku pembimbing lapangan

b. Bapak Kiryadi, selaku Pemimpin Divisi Production Planning and Inventory Control (PPIC) yang telah membantu dalam pengambilan data dan menjelaskan tugas yang telah diberikan.

c. Bapak Rusdianto, selaku Kepala Bagian Departemen Produksi Alumunium Die Casting (NAKAYAMA) yang telah memberi izin untuk melakukan pengambilan data dan pengamatan di lantai produksi.

d. Bapak Wito, selaku Staff Administrasi Departemen Produksi Alumunium Die Casting (NAKAYAMA) yang telah menemani penulis dalam mengambil data dan mengurus keperluan penulis selama di lantai produksi.

e. Seluruh operator produksi Departemen Produksi Alumunium Die Casting (NAKAYAMA) yang telah memberikan informasi dalam wawancara dilapangan selama kerja praktek dilaksanakan.

53

Gambar 4.1 Proses Bisnis Departemen NAKAYAMA

Gambar diatas merupakan proses bisnis dari departemen NAKAYAMA tempat penulis selama melaksanakan kerja praktek. Prosesnya dimulai dari perencanaan. Pada proses perencanaan akan diketahui jumlah bahan baku yang dibutuhkan. Informasi tersebut akan dikirimkan pada bagian gudang sehingga dapat disiapkan jumlah bahan bakunya. Jika bahan baku yang diperlukan tidak mencukupi maka bagian pengadaan/procurement akan membeli bahan baku dari supplier. Selanjutnya setelah proses produksi maka hasil produk tersebut akan dikirim menuju departemen lainnya untuk dilanjutkan pada proses pengerjaan selanjutnya. Jika terdapat produk sisa maka akan dikirmkan menuju gudang sebagai persediaan barang jadi.

4.2. Tanggung Jawab dan Wewenang Dalam Pekerjaan

Pada saat kerja praktek berlangsung, penulis diberi tanggung jawab dan wewenang oleh pihak perusahaan yang bersangkutan. Penulis bertanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaan yang diberikan dan menerapkan hasil pekerjaan yang telah diselesaikan untuk disgunakan sebagai acuan produksi kepada Departemen Produksi Alumunium Die Casting (NAKAYAMA). Selain itu

54

penulis juga diajak berkeliling ke semua unit dan dijelaskan proses produksi yang sedang berlangsung. Sedangkan wewenang yang diberikan kepada penulis antara lain:

a. Penulis difasilitasi tempat kerja sehingga penulis dapat mengerjakan tugas yang diberikan.

b. Penulis diizinkan untuk mengamati secara langsung proses produksi yang ada di perusahaan.

c. Penulis diizinkan untuk mengambil data secara langsung di lapangan.

d. Penulis diizinkan untuk berkomunikasi atau mewawancarai operator maupun pihak yang bersangkutan dalam proses produksi.

Pada minggu pertama penulis diberikan tugas untuk orientasi atau mengamati proses produksi yang ada di departemen produksi Alumunium Die Casting (NAKAYAMA), mengenali tempat atau kondisi kerja yang ada sehingga diharapkan penulis mengerti divisi apa saja yang ada dan tempat peletakkan suatu barang yang ada baik mulai dari saat barang datang sampai barang siap kirim di departemen NAKAYAMA, kemudian menanyakan proses apa saja yang dilakukan dan bagaimana urutan pengerjaannya, urutan produksi dan barang antara jenis barang satu dengan lainnya berbeda-beda, selain itu penulis ditugaskan untuk melakukan pengambilan data waktu siklus (cycle time) tiap jenis barang yang sedang diproduksi saat itu di departemen NAKAYAMA.

Pengambilan data waktu siklus (cycle time) ini dilakukan selama 2 kali yaitu pagi dan siang. Pada minggu kedua penulis diberikan tugas untuk tetap melakukan pengamatan secara langsung pada proses produksi di NAKAYAMA, sama seperti minggu pertama tetapi ditambah tugas untuk mempelajari dan mengenal apa itu Loading Versus Capacity (LVC) lebih dalam lagi oleh penulis sehingga diharapkan penulis mampu mahir dalam melakukan pengisian dan penjadwalan pada LVC karena LVC sendiri merupakan dasar yang digunakan oleh PPIC dalam mengatur dan menjadwalkan (controlling) seluruh kegiatan produksi yang ada di PT. SAS itu sendiri. Setelah pembimbing selesai mengajarkan mengenai LVC pada penulis, selanjutnya penulis diberi tugas untuk mencari data mengenai jumlah stok bahan baku atau kebutuhan material dan jumlah barang produksi yang rusak (repair) sehingga tidak dapat dilanjutkan proses produksinya, yang dimana data-data tersebut nantinya juga akan dipakai dalam melakukan pengisian dan penjadwalan pada LVC. Pada minggu ketiga, penulis ditugaskan masih sama seperti minggu kedua, namun dengan tambahan dimana saat itu

55

penulis yang sudah mulai mengerti bagaimana cara pengisian LVC maka diberi tugas untuk mengisi atau mengerjakan Loading Versus Capacity (LVC) yang ada. LVC yang dikerjakan oleh penulis saat itu adalah LVC untuk akhir bulan (bulan Agustus) yang akan digunakan sebagai laporan pada atasan dan juga sebagai data awal atau lanjutan dalam menyusun LVC bulan berikutnya. Setelah selesai menyusun LVC bulan Agustus, mahsiswa ditugaskan untuk segera mengerjakan LVC baru yang akan digunakan untuk bulan berikutnya yaitu bulan September, ditambah dengan mengisikan data-data mengenai jadwal dan jumlah produksi, kebutuhan bahan baku atau material serta jadwal dan jumlah kapan barang masuk atau kirim (delivery). Data-data tersebut diisikan langsung oleh penulis ke papan produksi (schedule table) yang ada di departemen NAKAYAMA yang akan digunakan oleh bagian produksi dalam menjalankan aktivitas produksi. Dan pada minggu terakhir yaitu minggu keempat penulis diberikan waktu untuk mendiskusikan atau memberi usulan baru yang dapat membantu proses penjadwalan PPIC sehingga dapat diterapkan pada bagian produksi NAKAYAMA dan juga melakukan kegiatan pengambilan foto.

4.3. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan 4.3.1. Pengerjaan Tugas Minggu Pertama

Langkah-langkah pengerjaan tugas pada minggu pertama di departemen produksi NAKAYAMA yang diberikan pada penulis adalah melakukan orientasi pada departemen tersebut, selanjutnya penulis melakukan pengamatan terhadap aliran produksi dan proses produksinya sehingga penulis nantinya tidak mengalami kebingungan mengenai alur produksi yang ada, selanjutnya penulis meminta penjelasan lebih detail mengenai kegiatan produksi pada departemen tersebut dengan bertanya langsung pada bagian operator maupun staff produksi NAKAYAMA dan setelah mendapat informasi mengenai proses produksi yang lebih dalam mengenai proses produksi pada departemen tersebut, selanjutnya penulis melakukan pengamatan dan pengambilan data yaitu waktu siklus atau cycle time dari barang yang sedang diproduksi saat itu. Data yang diambil kemudian dicatat dan diinput kedalam ms.excel yang disalin di laptop penulis, dari data tersebut kemudian penulis melakukan konsultasi mengenai data tersebut kepada pembimbing lapangan dan memberikan data hasil pengamatan

Langkah-langkah pengerjaan tugas pada minggu pertama di departemen produksi NAKAYAMA yang diberikan pada penulis adalah melakukan orientasi pada departemen tersebut, selanjutnya penulis melakukan pengamatan terhadap aliran produksi dan proses produksinya sehingga penulis nantinya tidak mengalami kebingungan mengenai alur produksi yang ada, selanjutnya penulis meminta penjelasan lebih detail mengenai kegiatan produksi pada departemen tersebut dengan bertanya langsung pada bagian operator maupun staff produksi NAKAYAMA dan setelah mendapat informasi mengenai proses produksi yang lebih dalam mengenai proses produksi pada departemen tersebut, selanjutnya penulis melakukan pengamatan dan pengambilan data yaitu waktu siklus atau cycle time dari barang yang sedang diproduksi saat itu. Data yang diambil kemudian dicatat dan diinput kedalam ms.excel yang disalin di laptop penulis, dari data tersebut kemudian penulis melakukan konsultasi mengenai data tersebut kepada pembimbing lapangan dan memberikan data hasil pengamatan

Dokumen terkait