• Tidak ada hasil yang ditemukan

RUMUS UMUM INSIDEN

Dalam dokumen BUKU BUNGA RAMPAI (Halaman 93-98)

DALAM KEHAMILAN, PERSALINAN DAN NIFAS

RUMUS UMUM INSIDEN

1:N(a-1)

Dimana N adalah perbandingan kehamilan kembar diantara penduduk aadalah jumlah anak pada kehamilan ganda.

PATOGENESIS

A. Monozygotik

Merupakan hasil pembuahan satu ovum oleh suatu spermatozoon. Umumnya jenisnya sama. Karakter fisik sama ( kulit, rambut, warna mata dan bentuk tubuh) namun sidik jari berbeda. Kadang-kadang terjadi kelainan khromosom pada suatu jenis, sehingga satu normal dan yang lain down’s syndrome.

Triplets bias terjadi dua ovum yang dibuahi dua spermatozom, tapi satu embryo menghilang. Qoadropplets bias terjadi dari monozygtic dan satu pasang dizygotik, jadii bias lebih dari satu ovum atau 4 ovum.

B. Dizygotik

Berasal dari dua ovum yang dibuahi dua spermatozoon. Umumnya ovum berasal dari folikel yang berbeda, jarang sekali berasal dari satu folekel. Jenis berbeda, laki-laki > perempuan.

Dipengaruhi ras :

• Negrito : 49/1000

• Caucasoid :12/1000

• Mongoloid :1,3/1000

Umumnya paritas tidak mempengaruhi terjadinya kehamilan dizgotik. Pada wanita berumur 34-40 tahun banyak ditemui hamil dizygotik dan menurun setelah umur 40 tahun. Pada induksi dengan obat clomiphene citrate (clomid) kejadian kehamilan dizygotik baik 5-10%. C. Bentuk-bentuk lain kehamilan janin kembar

Bentuk kehamilan kembar yang jarang terjadi pada manusia

• Satu ovum 2 spermatozoon pada heparin 93

• Superfecundation : 2 uvum dibuahi 2 spermatozoon. Hal ini bias terjadi pada senggama yang sama atau lain : pada keadaan ini jenis, warna kulit dan mata, karakter individu bias berlainan.

• Superfetation : pembuahan 2 ovum dengan siklus menstruasi yang berbeda.

Sesungguhnya hal ini tidak terjadi pada manusia. Karena porpus leteum sudah mulai bekerja (menghasilkan progesterone)

TANDA dan GEJALA

Merupakan dua hal yang sangat penting dalam mengakkan diagnosis

A. Pada umumnya kehamilan ganda membuat ibu lebih menderita bila dibandingkan

dengan kehamilan tunggal, karena tekanan pada pelvis lebih berat, nausea, pinggang (low back pain), hemoroid, konstipasi, dinding perut distended dan sesak nafas.

B. Tanda-tanda yang sering ditemui pada kehamilan janin ganda antara lain : 1. Uterus lebih besar dari yang sesungguhnya pada umur kehamilan tertentu 2. Berat badan lebih cepat naik

3. Polyhidramnion

4. Ditemui beloment lebih dari satu janin 5. Bagian kecil danin lebih banyak

6. Bagian besar janin lebih dari 3 bagian 7. Denyut jantung janin berbeda (8-10 menit) 8. Teraba janin di fundus uterus setelah janin lahir C. Laboratorium

Ditemui hal-hal berikut :

• Hmt, Hb, Erithrocyt berkurang

• Anemia hipokhromik normostik

• Kadar hormone gonadatropin, estriol, pregnadiol meningkat. D. USG dan sinar X bias dilakukan bila diperlukan

Dalam penegakkan diagnosis secara essensial ialah :

• Uterus lebih besar dari kehamilan tunggal

• Aktifitas janin meningkat

• Berat badan ibu hamil cepat bertambah

• Anemia hypocromik normositik

• USG : ditemui 2 atau lebih janin

Pada trimester III umumnya dokter bias menemukan dengan palpasi dengan 3 bagian besar atau lebih.

HUBUNGAN FAKTOR POTOLOGI DENGAN KEHAMILAN GANDA

Walaupun jumlah volume darah bertambah dengan kehamilan ganda, sering kali ditemui ibu hamil anemia, sebab besi bagi janin lebih banyak. Hal ini ada hubungannya dengan keadaaan sebelum ibu hamil animea. Misalnya : Gizi jelek, mal absorpsi dan sesak nafas.

Plasenta dan Tali pusat

Keadaan plasenta dan selaput ketuban sangat tergantung kapan mulai differensiasi misalnya:

• Differensiasi sebelum hari ke 5 (sebelum morula) 94

 2 atau 1 plasenta

 2 chorion

 2 amnion

Disini disidua tampak jelas sehingga septum amnion tampak jelas pula.

• Differensiasi hari ke 5-10  1 plasenta  1 chorion  2 amnion • Differensiasi hari ke 10-14  1 plasenta  1 chorion  2 amnion

• Differensiasi setelah ke 14mhari

Terjadi kehamilan janin ganda yang tidak komplit terpisah (conjoined) atau kembar siam.

Kehamilan janin dempet dada umumnya berasal dari monozygotic, dapat berupa :

• Pygopagus : dempet pada sacrum

• Thoracopagus : dempet pada thorax

• Craniopagus : dempet pada kepala

• Omphalopagus : dempet pada abdomen

Komplikasi dalam kehamilan Misalnya : • Polihydramnion • Uterus overdistended • Sesak nafas • Preeklamsia • Saluran plasenta

• Bias terjadi partus preamturus

Janin mati intra uterin pada kehamilan janin ganda 3x lebih tinggi daripada kehamilan janin tunggal. Hal ini kemungkinan akibat kompressi tali pusatmatau lebih pada plasenta.

MANAGEMENT

Labour and Deliver : twins may present in various ways but in least three quartersnof cases the first presents by the vertex.

CARA PERSALINAN

Persalinan berlangsung per vaginam atau per abdomen, missal :

• Janin I preskep, janin II presbo, bias dilakukan per vaginam

• Janin I presbo, janin II preskep sebaiknya dilakukan SC karena kekhawatiran terjadi interlocking.

KOMPLIKASI

Kpmplikasi yang mungkin terjadi dalam persalinan misalnya :

• Intarsia uteri

• KPD

• Pertus lama

• Perdarahan post partum

13. KEHAMILAN EKTOPIK

PENDAHULUAN

Definisi

Kehamilan ektopik adalah kehamilan di mana implantasi zygot terjadi pada endometrium tapi bukan endometrium cavum uteri.

Lokasi Implantasi

Implantasi pada kehamilan ektopik biasa terjadi di:

• Ampula (90%)

• Tanduk uterus

• Pars interstisialis tuba

• Serviks

• Ovarium

• Peritoneum (omentum, radix, masentrium)

Sebagian besar kehamilan ektopik berlokasi di tuba.

Berdasarkan implantasi hasil konsepsi pada tuba, terdapat kehamilan pars interstisialis tuba, kehamilan pars istmika tuba, kehamilan pars ampularis tuba dan kehamilan infundibulum tuba. Kehamilan di luar tuba meliputi kehamilan ovarial, kehamilan intraligamenter, kehamilan servikal dan kehamilan abdominal primer maupun sekunder.

Kehamilan ekstrauterin tidak sinonim dengan kehamilan ektopik karena kehamilan pada pars interstitial tuba dan kanalis servikalis masih termasuk uterus tapi bersifat ektopik.

Kehamilan intra uterin dapat ditemukan bersamaan dengan kehamilan ekstra uterin. Dalam hal ini terdapat dua jenis, yaitu combined ectopic pregnancy di mana kehamilan intra uterin terjadi pada waktu yang bersamaan dengan kehamilan eksta uterin dan compound ectopic pregnancy yang merupakan kehamilan intra uterin pada wanita dengan kehamilan eksta uterin lebih dulu dengan janin sudah mati dan menjadi litopedion.

Sebagian besar kehamilan ektopik merupakan kehamilan tuba, maka pembatasan bab ini terutama mengenai kehamilan tuba.

KEHAMILAN EKTOPIK PADA TUBA Pars interstisialis tuba

Kehamilan pars istmika tuba Kehamilan pars ampularis tuba Kehamilan infundibulum tuba KEHAMILAN EKTOPIK DI LUAR TUBA Kehamilan ovarial

Kehamilan intraligamenter Kehamilan servikal

Kehamilan abdominal primer maupun sekunder

Dalam dokumen BUKU BUNGA RAMPAI (Halaman 93-98)