• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, agar penelitian ini tidak menyimpang dari pokok permasalahan, maka perlu diberikan rumusan masalah sebagai berikut: bagaimana motivasi belajar mahasiswa Prodi PAI semester II angkatan 2020 pada mata kuliah tahsin, pada pembelajaran daring masa pandemi Covid-19 di IAIN Bukittinggi.

25 Wawancara dengan Aprilia Salsabila (E) dan Qolbi Sayuti (E) pada hari senin 3 Mei 2021

D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana motivasi belajar mahasiswa Prodi PAI semester II angkatan 2020 pada mata kuliah tahsin, pada pembelajaran daring masa pandemi Covid-19 di IAIN Bukittinggi.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah a. Teoritis

1) Hasil penelitian ini akan menambah wawasan tentang bagaimana motivasi belajar mahasiswa pada pembelajaran daring masa pandemi covid-19

2) Sebagai tambahan informasi bagi peneliti lain yang melakukan penelitian

3) Penelitian tentang motivasi belajar mahasisiwa PAI semester dua pada pembelajaran daring masa pandemi covid-19 di iain bukittinggi b. Praktis

1) Perguruan tinggi

Memberikan sumbangan pemikiran dan pertimbangan tentang motivasi belajar mahasiswa pada pembelajaran daring masa pandemi Covid-19

2) Dosen

Sebagai bahan pemikiran bagi dosen agar lebih mengetahui motivasi belajar mahasiswa PAI pada pembelajaran daring masa pandemi Covid-19 khususnya mahasiswa PAI semester di IAIN Bukittinggi dan dalam dunia pendidikan pada umumnya.

3) Penulis

Untuk menambah ilmu dan untuk melengkapi sebagian dari syarat-syarat dalam mencapai gelar sarjana (S1) ilmu pendidikan pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan di IAIN Bukittinggi

E. Penjelasan Judul

Untuk mengarahkan dalam pemahaman dan memudahkan pembaca untuk memahami maksud yang ada dalam tulisan ini, maka penulis akan menjelaskan beberapa istilah yaitu:

Motivasi : Dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar stsu tidak untuk melakukan sesuatu.

Atau usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya.26

26 Departemen pendidikan nasional, kamus besar bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007) Hal. 543

Belajar : Suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.27

Mahasiswa semester II : Orang yang belajar di perguruan tinggi, secara administrasi mereka terdaftar sebagai murid di perguruan tinggi. Mahasiswa semester dua maksudnya adalah mahasiswa pada tahun pertama perkuliahan , yang berada pada semester genap

Pendidikan Agama Islam : Adalah pendidikan melalui ajaran-ajaran agama islam melalui bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran agama islam itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat.28

27 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000) Hal. 85

28Mardan Umar dan Feiby Ismail, Buku Ajar Pendidikan Agama Islam, (Purwokerto : CV Pena Persada, 2020) hal. 2

Pembelajaran : Separangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadia-kejadian ekstrim yang berperan terhadap rangkaian kejadian- kejadian intern yang berlangsung dialami siswa29

Daring : Merupakan singkatan dari dalam jaringan. Jika dilihat dari KBBI Kemendikbud daring akronim dalam jaringan, terhubung melalui jejaring computer, internet, dan sebagainya.

Pandemi : Wabah yang berjangkit serempak dimana-mana, meliputi daerah geografi yang luas.

Covid-19 : Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan, pertama kali muncul di Wuhan China, pada Desember 2019, kemudian diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS- COV2), dan menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-2019 (COVID-19)

Jadi, yang dimaksud dari judul diatas adalah motivasi belajar mahasiswa PAI semester dua pada pembelajaran daring masa pandemi

29 Akhiruddin, Dkk Belajar Dan Pembelajaran, (Sungguminasa Kab. Gowa: Cv Cahaya Bintang Cemerlang, 2019), Hal 18

Covid-19 di IAIN Bukittinggi yang nantinya difokuskan pada Angkatan 2020 pada mata kuliah tahsin.

F. Sistematika Penulisan

Penelitian ini terdiri dari tiga bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB 1, merupakan pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, fokus penelitian, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, penjelasan judul, dan sistematika penulisan

BAB II, merupakan landasan teori yang merupakan landasan berpijak bgi penelitian yang membahas bab selanjutnya. Diantaranya yaitu penjelasan tentang motivasi belajar mahasiswa prodi PAI semester dua pada pembelajaran daring masa pandemi covid-19 di IAIN Bukittinggi

BAB III, merupakan metodologi penelitian yang terdiri dari jenis penelitian, lokasi penelitian, informan penelitian, Teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan triangulasi data.

BAB IV, merupakan hasil penelitian mengenai profil tempat penelitian dan hasil wawancara motivasi belajar mahasiswa prodi PAI semester II pada pembelajaran daring masa pandemi Covid-19 Di IAIN Bukittinggi

BAB V, merupakan penutup, yang teridiri dari kesimpulan dan saran.

19 BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi berawal dari kata “motif” yang dapat doartikan sebagai

“daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan/mendesak. Motivasi adalah objek tindakan seseorang, atau hal yang menggerakkan seseorang untuk bertindak atau niat atau sesuatu yang nenberikan tenaga, mengarah dan mempertahankan gelagak (perilaku) manusia, usaha dalam (inner strivings).

Melayu P. Hasibuan mengatakan bahwa motivasi berasal dari kata latin movere yang artinya dorongan atau daya penggerak. Motivasi ini hanya diberikan kepada manusia, khususnya kepada bawahan atau pengikut.

Menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan Mc.

Donald ini mengandung tiga elemen penting:

a. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa

beberapa perubahan energi di dalam sistem “neuropsikological” yang ada pada organisme manusia karena menyangkut perubahan energi manusia (walaupun energi itu muncul dari dalam diri manusia)

b. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa /feeling, afeksi seseorang.

Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan, afeksi, dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia

c. Motivasi akan dirangsang karena ada tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi, yakni tujuan.

Motivasi memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya karena terangsang/terdorong karena adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan.30

Ngalim purwanto mengemukakan bahwa, motivasi dapat didefenisikan sebagai kekuatan-kekuatan yang kompleks, dorongan-dorongan, keburuhan-kebutuhan, pernyataan-pernyataan, ketegangan-ketegangan (tension states), atau mekanisme-mekanisme lainnya yang memulai dan menjaga kegiatan-kegiatan yang diinginkan kea rah pencapaian tujuan-tujuan personal.31

Menurut Schunk motivasi berhubungan dengan tujuan, aktivitas, dan ketekunan. Peserta didik yang memiliki motivasi akan berupaya

30Kompri, Faktor-Faktor Belajar Yang Mempengaruhinya, (Yogyakarta: Media Akaademi, 2017), hal. 108

31Binti Maunah, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Iain Tulungagung,2014), hal.99

menggunakan kemampuannya untuk bekerja terus menerus dan ketika menghadapai tantangan mereka akan bertahan behkan berjuang untuk memecahkan masalah. Selanjutnya moivasi dapat mempengaruhi peserta didik dalam beberapa hal, mislanya apa yang akan dipelajari, kapan mereka belajar, bagaimana mereka belajar, untuk apa mereka belajar, sehingga bila mereka menemukan hambatan masalah atau tantangan, mereka akan memecahkan masalah walau dengan meminta bantuan orang lain, melibatkan diri dalam berbagai aktivitas yang mampu memberikan solusi, memperhatikan pelajaran dengan seksama, mencatat informasi yang diperoleh browsing di internet, membaca buku, dan lain-lain.32

Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seeorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Hal ini merupakan pertanda bahwa sesuatu yang akan dikerjakan itu tidak menyentuh kebutuhannya. Segala sesuatu yang menarik minat orang lain belum tentu manarik minat orang tertentu selama sesuatu itu tidak bersentuhan dengan kebutuhannya. Maslow percaya bahwa tingkah laku manusia dibangkitkan dan diarahkan oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu, seperti kebutuhan fisiologi, rasa aman, rasa cinta, penghargaan, aktualisasi diri, mengetahui dan mengerti, dan kebutuhan estetik. Kebutuhan-kebutuhan inilah menurut Maslow yang

32Lidia Susanti, Pembelajaran Berbasis Motivasi, (Jakarta: Pt. Alex Medis Komputindo, 2020), hal. 2-3

mampu memotivasi tingkah laku individu. Oleh karena itu, apa yang seorang lihat sudah tentu akan membangkitkan minatnya sejauh apa yang ia lihat itu mempunyai hubungan dengan kepentingannya sendiri.33

Motivasi juga menyangkut mengapa seseorang berbuat demikian dan apa tujuannya berbuat demikian. Sehingga dapat disimpulkan bahwa:

a. Pertama, motivasi sebagai pengarah tindakan. Perkataan motivasi adalah berasal daripada pekataan bahasa inggris motivation. Jadi ringkasnya motivasi adalah bermaksud sebab, tujuan atau pendorong, maka tujuan seseorang itulah sebenarnya yang menjadi penggerak utama baginya berusaha keras mencapai atau mendapat apa juga yang diinginkannya sama ada secara negative atau positif.

b. Kedua, motivasi sebagai pendorong. Tujuan atau motif adalah sama fungsinya dengan waasan, aspirasi, hasrat ataucita-cita. Sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu bentuk dorongan hati yang menjadi penggerak utama seseorang, untuk mencapai apa juga yang diinginkan.

c. Ketiga motivasi sebagai darjah kesungguhan. Motivasi adalah darjah atau tahap kesungguhan dan temoh seseorang keterusan seseorang, berusaha untuk mencapai tujuan.

33Lilik Sriyanti, Psikologi Belajar, (Salatiga: Salatiga Press, 2011), hal. 116

d. Keempat motivasi sebagai stimulator. Motivasi adalah stimulasi atau semangat akibat rangsangan atau keghairahan terhadap sesuatu yang benar-benar diingini.

e. Kelima, motivasi sebagai pemangkin kebenaran. Motivasi adalah mankin yang menimbul dan menyeramakkan keinginan, keberanian dan kesungguhan untuk mencapai sesuatu matlamat mencabar yang benar-benar diingini serta diyakini boleh dicapai atau diperoleh.34

Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan dan tingkah laku. Pada dasarnya belajar merupakan tahapan perubahan prilaku siswa yang relatif positif dan mantap sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitiff dengan kata lain belajar merupakan kegiatan berproses yang terdiri dari beberapa tahap.

Tahapan dalam belajar tergantung pada fase-fase belajar, dan salah satu tahapannya adalah yang dikemukakan oleh witting yaitu:

a. Tahap acquisition, yaitu tahapan perolehan informasi b. Tahap storage, yaitu tahapan penyimpanan informasi

c. Tahap retrieval, yaitu tahapan pendekatan kembali informasi

Definisi yang lain menyebutkan bahwa belajar adalah sebuah proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh sebuah perubahan tingkah

34Binti Maunah, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Iain Tulungagung,2014), hal.99-100

laku yang menetap, baik yang dapat diamati maupun yang tidak dapat diamati secara langsung, yang terjadi sebagai suatu hasil latihan atau pengalaman dalam interaksinya dengan lingkungan.

Dari berbagai definisi para ahli di atas, dapat disimpulkan adanya beberapa ciri belajar, yaitu:

a. Belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku (change behavior).

b. Perubahan perilaku relative permanent. Ini berarti, bahwa perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap atau tidak berubah-ubah.

c. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensial

d. Perubahan tingkah laku merupakan hasillatihan atau pengalaman e. Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan35

Jadi, motivasi belajar adalah variabel yang terdiri dari dua kata yaitu motivasi dan belajar, yang keduanya memiliki arti tersendiri. Jika membahas mengenai motivasi, sering kali disandingkan dengan kata motif.

Sesuai dengan penelusuran peneliti, motif dapat diartikan sebagai gerak atau sesuatu yang mendorong individu untuk bergerak.36

35 Akhiruddin, Belajar Dan Pembelajaran, (Sungguminasa Kab. Gowa: Cv Cahaya Bintang Cemerlang, 2019), hal 9-10

36 Adhetya Cahyani, Dkk. Motivasi Belajar Siswa Sma Pada Pembelajaran Daring di masa Pandemi Covid-19, Jurnal Pendidikan Islam, Volume 3 No. 01 2020, hal. 126

Clayton Aldelfer dalam Nashar mengungkapkan bahwa motivasi belajar adalah kecenderungan peserta didik dalam melakukan kegiatan belajar yang didorong oleh hasrat untuk mencapai prestasi hasil belajar sebaik mungkin. Motivasi belajar juga merupakan kebutuhan untuk mengembangkan kemampuan diri secara maksimal sehingga mampu berbuat yang lebih baik, berprestasi dan kreatif. Abraham Maslow menyatakan motivasi belajar adalah suatu dorongan internal dan eksternal yang menyebabkan seseorang atau individu untuk bertindak atau mencapai tujuan, sehingga perubahan tingkah laku pada diri peserta didik diharapkan terjadi. Nyayu Khodijah motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk belajar.

Sesuai dengan konsep di atas motivasi belajar adalah dorongan baik internal atau eksternal yang membuat seseorang bertindak dalam rangka mencapai tujuan yaitu hasil belajar yang maksimal. Belajar dan motivasi memiliki keterkaitan yang sangt erat, motivasi akan mendorong hasil belajar menjadi lebih baik. Motivasi bagi guru dan peserta didik sangat penting, bagi peserta didik motivasi menunjukan kekuatan belajar, mengarahkan kegiatan belajar, membesarkan semangat belajar, menunjukan adanya proses belajar yang berkesinambungan. Sedangkan bagi guru motivasi membangkitkan semangat siswa, memahami masing-masing motivasi siswa, memamami peranan guru, peluang unjuk kerja.

Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa peranan motivasi belajar di antaranya yaitu:

a. Motivasi sebagai penentu pembelajaran yang efektif, ataupun penentu keberhasilan ataupun kegagalan belajar, karena motivasi sebagai sumber dorongan untuk berhasil dalam belajar

b. Pembelajaran yang memiliki motivasi akan menyesuaikan dengan kebutuhan, dorongan, motif, dan minat dari peserta didik.

c. Motivasi mendorong peserta didik untuk kreatif dan inovatif dalam mencapai tujuan dari pembelajaran

d. Berhasil atau tidaknya menumbuhkan motivasi dalam pembelajaran terkait dengan pengelolahan kelas.37

Motivasi belajar dalam diri seseorang akan menimbulkan gairah atau meningkatkan semangat dalam belajar. Motivasi belajar mengandung usaha untuk mencapai tujuan belajar yaitu pemahaman materi dan pengembangan belajar. Selain itu, motivasi belajar adalah sebuah penggerak atau pendorong yang membuat seseorang akan tertarik kepada belajar sehingga akan belajar secara terus-menerus. Menurut Rimbun motivasi belajar yang rendah dapat menimbulkan dampak negatif bagi siswa. Motivasi belajar yang rendah dapat menyebabkan rendahnya

37 M. Andi Setiawan, Belajar Dan Pembelajaran, (Palangkaraya: Uwais Inspirasi Indonesia, 2017), hal. 30-32

keberhasilan dalam belajar sehingga akan merendahkan prestasi belajar siswa.

Jadi, motivasi belajar adalah hal yang sangat dibutuhkan oleh Mahasiswa terutama ini. Kegiatan yang biasanya dilakukan pada waktu-waktu normal membuat mahasiswa akan cepat bosan karena kegiatan di luar rumah dilarang, termasuk tempat- tempat hiburan yang ditutup.38

2. Teori Motivasi

Menurut sardiman ada beberapa teori tentang motivasi, yakni:

a. Teori Insting

Menurut teori ini tindakan setiap diri manusia diasumsikan seperti tungkah jenis binatang. Tindakan manusia itu dikatakan selalu berkaitan dengan insting atau pembawaan.

b. Teori Fisiologis

Menurut teori ini semua tindakan manusia itu berakar pada usaha memenuhi kepuasan dan kebutuhan organic atau kebutuhan untuk kepentingan fisik. Atau disebut sebagai kebutuhan primer, seperti kebutuhan tentang makanan, minuman, dan udara.

38 Widiya Astuti Alam Sur, Dkk. Analisis Motivasi Belajar Mahasiswa Dengan Sistem Pembelajaran Daring Selama Masa Pandemi Covid-19, Juranl Equation, Volume 3 Nomor 2, September 2020, hal. 160

c. Psikoanalitik

Teori ini mirip dengan teori insting, tetapi lebih ditekankan pada unsur-unsur kejiwaan yang ada pada diri manusia. Menurut Ngalim Purwanto ada beberapa teori motivasi, yakni:

1) Teori Hedonisme

Hedonisme adalah suatu aliran di dalam filasafat yang memnadang bahwa tujuan hidup yang utama pada manusia adalah kesenangan (hedone) yang bersifat duniawi. Menurut pandangan hedonism, manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang mementingkan kehidupan yang penuh dengan kesenangan dan kenikmatan.

2) Teori Naluri

Pada dasarnya manusia memiliki tiga dorongan nafsu pokok yang dalam hal ini disebut juga naluri yaitu, naluri mempertahankan diri, naluri mengembangkan diri, dan naluri mengembangkan /mempertahankan jenis. Dengan dimilikinys ketiga naluri pokok itu, maka kebiasaan-kebiasaan ataupun tindakan-tindakan dan tingkah laku manusia yang diperbuatnya sehari-hari mendapat dorongan atau digerakkan oleh ketiga naluri tersebut.

3) Teori reaksi yang dipelajari

Teori ini berpandangan bahwa tindakan atau perilaku manusia tidak berdasarkan naluri-naluri, tetapi berdasarkanpola-pola tingkah laku yang dipelajari dari kebudayaan ditempat orang itu hidup. Orang belajar paling banyak dari lingkungan kebudayaan di tempat ia hidup dan dibesarkan.

4) Teori kebutuhan

Teori ini beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh manusia pada hakikatnya adalah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, baik kebutuhan fisik mauoun kebutuhan psikis Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa manusia memilih aktivitas yang membuat dirinya merasa gembira dan senang, sesuai dengan naluri dan kebiasaan, sesuai dengan kebudayaan tempay dimana berada dan pada hakikatnya untuk memenuhi kebutuhannya.39

Adapun teori motivasi menurut para ahli dibagi menjadi 3 yaitu:

a. Teori Kebutuhan

Mengatakan bahwa manusia sebagai makhluk yang tidak akan puas hanya dengan terpenuhi satu kebutuhan, tetapi ia akan puas jika semua kebutuhan terpenuhi. Agar kebutuhan tersebut terpenuhi, maka ia akan

39Binti Maunah, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: IAIN Tulungagung,2014), hal.109-111

termotivasi untuk mencapai kebutuhan yang diinginkan. Sehingga membuat ia puas, tetapi kepuasan itu hanya untuk sementara waktu saja. Demikian seterusnya sampai terpuaskan kebutuhan yang paling tinggi.

b. Teori Humanistik

Teori ini percaya bahwa hanya ada satu motivasi, yaitu motivasi yang hanya berasa dari masing-masing individu motivasi tersebut dimiliki oleh individu itu sepanjang waktu dan dimana pun ia berada.

Yang penting kagi menurut teori ini adalah menghormati atau menghargai seseorang sebagai manusia yang mempunyai potensi dan keinginan untuk belajar.

c. Toeri Behavioristik

Teori ini berpendapat bahwa motivasi dikontrol oleh lingkungan. Suatu tingkah laku yang bermotivasi terjadi apabila konsekuensi tingkah laku itu dapat menggetarkan emosi individu, yaitu menjadi suka atai tidak suka. Apabila konsekuensi tingkah laku menimbulkan rasa suka, maka tingkah laku menjadi kuat, tetapi jika tingkah laku itu menimbulkan rasa tidak suka, maka tingkah laku itu akan ditinggalkan.40

40Binti Maunah, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Iain Tulungagung,2014), hal.101-102

Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa ada 6 teori motivasi yaitu:

a. Teori kognitif

Menurut teori ini tingkah laku tidak digerakkan oleh apa yang disebut motivasi, melainkan pleh rasio. Setiap perbuatan yang akan dilakukannya sudah dipikirkan alasan-alasannya. Berdasarkan rasionalnya manusia bebas memilih dan menentukan apa yang akan dia perbuat, entah baik ataupun buruk. Tingkah laku manusia semata-mata ditentukan oleh kemampuan berpikirnya. Makin inteligen dan berpendidikan, otomatis seseorang akan semakin baik perbuatan-perabuatnnya dan secara sadar pula melakukan perbuatan-perbuatan untuk memenuhi atau kebutuhan tersebut.

b. Teori hedonistis

Teori ini mengatakan bahwa segala perbuatan manusia, entah itu disadari ataupun tidak disadari, entah itu timbul dari kekuatan luar ataupun kekuatan dalam pada dasarnya mempunyai tujuan yang satu yaitu mencari hal-hal yang menyenangkan dan menghindari hal-hal yang menyakitkan.

c. Teori insting

Teori ini mengatakan kekuatan biologis adalah kekuatan yang dibawa sejak lahir. Kekuatan biologis inilah yang membuat seseorang bertindak menurut caratertentu, demikianlah dasar pemikiran teori ini.

Kekuatan insting inilah yang seolah-olah memaksa seseorang untuk berbuat dengan cara tertentu, untuk mengadakan pendekatan kepada rangsang dengan cara tertentu.

d. Teori psikoanalitas

Sebenarnya teori ini merupakan pengembangan teori insting.

Dalam teori ini pun diakui adanya kekuatan bawaan di dalam diri setiap manusia, dan kekuatan bawaan inilah yang menyebabakan dan mengarahakan tingkah laku manusia.

e. Teori keseimbangan

Teori ini berpendapat behwa tingkah laku manusia terjadi karena adanya ketidakseimbangan di dalam diri manusia. Dengan kata lain, manusiamselalu ingin mempertahankan adanya keseimbangan di dalam dirinya.

f. Teori dorongan

Pada prinsipnya teori ini tidak berbeda dengan teori keseimbangan, hanya penenkanannya berbeda. Kalau teori keseimbangan menekankan adanya keadaan tidak seimbang yang menimbulkan suatu kebutuhan yang harus di penuhi, teori dorongan memberikan tekanan pada hal yang mendorong terjadinya tingkah laku.

Melalui penjelasan teori-teori diatas, dapat disimpulkan bahwa setiap perilaku dan aktivitas manusia disebabkan oleh dorongan, kemauan, kekuatan, ketidakseimbangannya di dalam diri manusia itu kemuadian

gagasan yang timbul dipraktekkan dalam bentuk aktivitas sesuai dengan kamuan dari diri individu. Semua itu pada hakeketany bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan mendapat suatu kepuasan.41

Terdapat banyak teori motivasi yang dipaparkan oleh para ahli. Teori motivasi teridiri dari dua pendekatan, yaitu pendekatan isi dan pendekatan proses. Pendekatan isi meliputi teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow, teori ERG, teori dua faktor, dan teori kebutuhan Mc Clelland. Sedangkan pendekatan proses terdiri dari teori pengharapan, teori keadilan, dan teori penetapan tujuan.

a. Teori Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow

Teori kebutuhan Abraham Maslow terdiri dari lima jenjang kebutuhan dasar manusia menurut Robbins dan Judge yaitu:

1) Kebutuhan fisiologis/physiological needs: meliputi rasa lapar, haus, seksual, berlindung, dan kebutuhan fisik lainnya.

2) Kebutuhan rasa aman/safety needs: meliputi rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik dan emosional.

3) Kebutuhan sosial/social needs: mencakup rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan.

41Binti Maunah, Psikologi Pendidika, (Yogyakarta: Iain Tulungagung,2014), hal.101-104

4) Kebutuhan penghargaan/ estem needs: mencakup faktor penghargaan internal seperti rasa hormat diri, otonomi, dan pencapaian, serta faktor penghargaan eksternal seperti status, pengakuan, dan perhatian.

5) Kebutuhan aktualisasi diri/ self actualiazation needs: yaitu dorongan untuk menjadi seseorang sesuai kecakapannya, meliputi

5) Kebutuhan aktualisasi diri/ self actualiazation needs: yaitu dorongan untuk menjadi seseorang sesuai kecakapannya, meliputi

Dokumen terkait