BAB I PENDAHULUAN
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan yang ada di RSUD Padangsidimpuan adalah, bahwa di Rumah Sakit Padangsidimpuan pencatatan pasien umum rawat inap, masih secara manual. Oleh karena itu petugas mengalami kesulitan dalam mencari nomor rekam medis pasien lama yang datang kembali untuk berobat ulang, sehingga ada beberapa pasien yang memiliki nomor rekam medis lebih dari satu, sulitnya petugas membuat laporan pasien per hari, per bulan dan per tahun serta kesulitan untuk mengetahui jumlah tempat tidur yang kosong.
1.3 Tujuan 1.3.1 Tujuan Umum
Membuat sistem informasi registrasi pasien rawat inap di RSUD Padangsidimpuan berbasis komputer dengan menggunakan program visual studio.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Membuat form identitas user.
2. Membuat form identitas pasien.
3. Membuat form pencarian nomor rekam medis pasien rawat inap.
4. Membuat kartu berobat pasien.
5. Membuat form jumlah tempat tidur yang tersedia.
6. Membuat laporan pasien masuk dan keluar per hari.
7. Membuat laporan pasien per bulan.
8. Membuat laporan pasien per tahun.
5
1.4 Manfaat
Memberikan kemudahan bagi petugas dan pasien dalam registrasi pasien umum rawat inap, bagi pihak rumah sakit sendiri dalam pembuatan laporan pasien, dan mencegah terjadinya nomor rekam medis ganda.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Informasi
Suatu sistem dibuat untuk menangani suatu masalah yang dilakukan berulang kali. Pendekatan sistem merupakan suatu persepsi tentang struktur yang mengkoordinasikan kegiatan dan operasi dalam suatu organisasi dengan cara yang efisien dan yang paling baik. Sedangkan informasi adalah pengetahuan yang diperoleh seseorang atau orang banyak. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil dari data yang dimasukkan ke dalam pengolahan. Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang menyediakan laporan yang diperlukan oleh pihak tertentu. Sehingga Informasi diperoleh karena adanya Sistem Informasi (Sutabri, 2012).
2.1.1 Sistem Informasi Rumah Sakit
Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) adalah suatu tatanan yang berurusan dengan pengumpulan data, pengolahan data, penyajian informasi, analisa dan penyimpulan informasi serta penyampaian informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan rumah sakit. Ada beberapa kegiatan pokok yang dilakukan rumah sakit diantaranya: adanya catatan kesehatan pasien dan catatan biaya pasien, serta memberikan informasi dari berbagai data dan kegiatan (Sabarguna dalam Barsasella, 2012).
7
2.1.2 Sistem Informasi Rumah Sakit Berbasis Komputer
Sistem informasi rumah sakit akan terlaksana lebih cepat dan efisien, apabila rumah sakit tersebut menggunakan sistem komputer dan menyediakan fasilitas LAN. Khususnya bagian registrasi dimana petugas registrasi tidak perlu lagi menunggu berkas rekam medis pasien pulang dan kemudian dilakukan entry data pasien keluar (Simatupang, 2017).
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2013 Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang selanjutnya disingkat SIMRS adalah suatu sistem teknologi informasi komunikasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur pelayanan rumah sakit dalam bentuk koordinasi, pelaporan, dan prosedur administrasi untuk memperoleh informasi secara tepat dan akurat, dan merupakan bagian dari sistem informasi kesehatan. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu pelayanan mereka.
2.2 Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit 2.2.1 Pengembangan sistem
Pengembangan sistem (system development) dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki karena beberapa hal diantaranya: (Sutabri, 2012)
1. Munculnya masalah pada sistem yang lama
8
Ketidak beresan pada sistem yang menyebabkan sistem tidak dapat beroperasi sesuai dengan harapan.
2. Untuk meraih kesempatan
Teknologi komputer berkembang dengan cepat sehingga organisasi mulai merasakan bahwa teknologi informasi perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi. Fungsi penggunaan teknologi ini adalah supaya dapat mendukung proses pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen.
3.Adanya instruksi
Ada kalanya sistem baru dibuat karena ada instruksi dari pimpinan atau kekuatan dari luar organisasi, misalnya peraturan pemerintah. Jadi sistem baru dikembangkan untuk memecahkan permasalahan yang timbul, agar dapat meraih kesempatan atau memenuhi instruksi yang diberikan.
Proses pengembangan sistem informasi mulai dari konsep sampai dengan implementasinya disebut dengan istilah System Development Life Cycle (SDLC) atau disebut juga dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem.
2.2.1.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Menurut (Sutabri, 2012), Siklus hidup pengembangan sistem informasi merupakan suatu bentuk yang digunakan untuk menggambarkan tahapan utama dan langkah-langkah pada tahapan tersebut dalam proses pengembangan sistem.
Suatu pengembangan sistem akan terlalu besar untuk dikerjakan bila tanpa sistem pengendalian. Pengendalian ini diperlukan terhadap bidang-bidang seperti anggaran, jadwal kegiatan dan kualitas. Untuk menjamin agar suatu sistem dapat dibangun berdasarkan fungsi yang dipersyaratkan, dalam batas anggaran yang
9
sudah disediakan dan memenuhi jadwal waktu yang telah ditentukan serta mencapai kualitas yang diinginkan, maka sejumlah titik pengecekan amat diperlukan, dimana titik pengecekan ini menjamin agar pekerjaan dapat dievaluasi dan keputusan dapat diambil pada saat yang tepat, dengan kata lain titik pengecekan merupakan kunci pengendalian di dalam pembangunan atau pengembangan sistem informasi. Keputusan manajemen dilakukan oleh steering committee atau oleh seorang manejer senior di dalam lingkup pemakai sistem.
Siklus Hidup Pengembangan Sistem Informasi dimulai dari fase perencanaan, fase pengembangan (investigasi atau survei, analisa, desain, pembuatan dan implementasi, pemeliharaan) dan dievaluasi secara terus-menuerus untuk menetapkasn apakah sistem informasi tersebut masih layak diaplikasikan, jika tidak, sistem informasi tersebut akan diganti dengan yang baru dan dimulai dari perencanaan kembali. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar yang ada dibawah ini:
Gambar 2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Desain
10
2.2.1.1.1 Fase Perencanaan
Pada tahap ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan sistem informasi apa yang akan dikembangkan, sasaran yang ingin dicapai, jangka waktu pelaksanaan serta mempertimbangkan dana yang tersedia dan siapa yang melaksanakan.
Permasalahan yang sebenarnya didefinisikan dan diidentifikasikan secara rinci. Misalnya, pada pembangunan SI permasalahan yang melingkupinya didefinisikan, seperti penciptaan alur data dan informasi yang efisien dan prosedur transaksi. Selanjutnya, perlu merumuskan tentang kasus bisnis yang ingin diselesaikan dan total investasi TI yang akan disediakan. Setelah itu, perlu disusun rencana aksi yang konkret termasuk perencanaan aplikasi yang dibutuhkan, pembangunan dan penyebarannya.
Perencanaan sistem dimulai setelah ada usulan, dilanjutkan dengan keputusan manajemen. Bila manajemen menyetujui rencana atau usulan tersebut, maka akan disusun suatu kerangka atau anggaran
a. Usulan
Usulan perubahan sistem dari internal biasanya berisi:
1. Adanya permasalahan yang dihadapi sistem yang lama seperti biaya operasional yang tinggi.
2. Pembuatan order yang sering terlambat dan laporan yang tidak up to date.
3. Penyempurnaan terhadap sistem yang ada seperti efisiensi atau kontrol.
b. Keputusan Manajemen
Usulan tersebut harus mendapat persetujuan dari manajemen
11
karena menyangkut biaya, perubahan sistem kerja (uraian kerja dijawab) keamanan data hubungan dan pelanggan.
c.Kerangka Acuan Kerja
Setelah mendapatkan persetujuan dari manajemen, selanjutnya akan dibentuk tim yang dapat terdiri dari divisi yang terkait untuk menyusun kerangka acuan kerja yang menyangkut: latar belakang, Maksud dan tujuan, Sasaran proyek, Ruang lingkup pekerjaan, Jangka waktu pelasanaan, Prioritas pekerjaan.
d. Anggaran (dana)
Berdasarkan kerangka acuan kerja diatas, disusunlah anggaran/dana untuk hardware, software, pelatihan SDM, pemeliharaan dan cadangan untuk keperluan yang tidak terduga.
e. Penunjukan Tim Pelaksana
Setelah semua kegiatan diatas diketahui, selanjutnya diputuskan apakah pengembangan sistem informasi akan dilakukan oleh perusahaan atau oleh pihak konsultan. Setelah menetapkan pelaksana, diminta untuk memasukkan proposal pelaksanan sistem informasi sesuai dengan kerangka acuan kerja. Proposal tersebut akan dievaluasi untuk menetapkan apakah proyek tersebut layak dilaksanakan atau tidak.
f.Menilai kelayakan proyek
Penilaian kelayakan proyek mencakup kelayakan operasional, teknis dan ekonomis. Dalam praktek, yang dominan dinilai umumnya aspek ekonomisnya (dana).
12
1. Kelayakan Operasional
Menyangkut apakah secara operasional sistem yang baru dapat dilaksanankan dengan sumber daya manusia yang tersedia dan metode training yang ditawarkan, pemeliharaan serta efisiensi dan efektifitas sistem baru.
2. Kelayakan Teknis
Menyangkut apakah hardware/software yang akan dikembangkan tersedia, jadwal pelaksanaan serta sistem keamanan data.
3. Kelayakan ekonomis
Menyangkut biaya untuk membuat dan menjalankan sistem baru serta keuntungannya yang akan diperoleh dari sistem tersebut.
2.2.1.1.2 Fase Pengembangan
Fase pengembangan sistem informasi disebut juga tahapannya terdiri dari enam langkah. Tahapan pengembangan sistem informasi adalah sebagai berikut:
1. Survei sistem
Manfaat dari penyelidikan ini adalah untuk menentukan masalah atau kebutuhan yang timbul. Hal itu memerlukan pengembangan sistem secara menyeluruh ataukah ada usaha lain yang dapat dilakukan untuk memecahkannya.
Salah satu alternatif jawabannya mungkin saja merupakan suatu keputusan untuk tidak melakukan perubahan apapun terhadap sistem yang berjalan. Dengan kata lain sistem yang ada tetap berjalan tanpa perlu perubahan maupun pembangunan sistem yang baru. Hal ini dapat terjadi karena kebutuhan itu tidak dapat diimplementasikan atau ditangguhkan pelaksananya untuk suatu kurun waktu
13
tertentu. Alternatif lainnya mungkin hanya diperlukan perbaikan pada sistem tanpa harus menggantinya .
2. Analisis Sistem
Tahap analisis bertitik tolak pada kegiatan dan tugas dimana sistem yang berjalan dipelajari lebih mendalam, konsepsi dan usulan dibuat untuk menjadi landasan bagi sistem yang baru yang akan dibangun. Pada akhir tahap ini separuh kegiatan dari usaha pengembangan sistem informasi telah diselesaikan. Salah satu tujuan terpenting dari tahap ini adalah untuk mendefinisikan sistem berjalan.
Prosedur didokumentasikan menurut kacamata pemakai sistem sehingga para pemakai sistem akan berpartisipasi dan memahami semua masalah yang dihadapi dan memberikan usulan penyempurnaan. Pemakai sistem dan analisis sistem bekerja sama untuk menjabarkan kebutuhan dan kemampuan dari sistem baru yang akan diusulkan.
3. Desain Sistem
Pada tahap ini sebagian besar kegiatan yang berorientasi ke komputer.
Spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang telah disusun pada tahap selanjutnya ditinjau kembali dan disempurnakan. Kemudian disusun rencana pembuatan program secara umum dan secara terinci..
4. Implementasi Sistem
Tahap ini adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain sistem yang ada dalam dokumen desain sistem yang disetujui dan menguji, menginstal dan memulai penggunaan sistem baru atau sistem yang diperbaiki.
Tujuan tahap implementasi ini adalah untuk menyelesaikan desain sistem yang
14
sudah disetujui, menguji serta mendokumentasikan program dan prosedur sistem yang diperlukan, memastikan bahwa personel yang terlibat dapat mengoperasikan sistem baru, dan memastikan bahwa konversi sistem lama ke sistem yang baru dapat berjalan secara baik dan benar.
5. Pemeliharaan Sistem
Disarankan adanya dua tahap review yang harus dilaksanakan. Pertama kali tidak terlalu lama setelah penerapan sistem, di mana tim proyek masih ada dan masing–masing anggota masih memiliki ingatan yang segar atas sistem yang mereka buat. Review berikutnya dilakukan setelah enam bulan berjalan.
Tujuannya adalah untuk meyakinkan apakah sistem tersebut berjalan sesuai dengan tujuan semula dan apakah masih ada perbaikan atau penyempurnaan yang harus dilakukan.
Tujuan dari proses pemeliharaan sistem ini adalah untuk melakukan evaluasi sistem secara cepat dan efisien, menyempurnakan proses pemeliharaan sistem dengan selalu menganalisis kebutuhan informasi yang dihasilkan sistem tersebut dan meminimalkan gangguan kontrol dan gangguan operasi yang disebabkan oleh proses pemeliharaan sistem.
2.2.2 Program Komputer Untuk Pengembangan Sistem Informasi 2.2.2.1 Pengolahan Data
Pengolahan data adalah masa atau waktu yang digunakan untuk mendeskripsikan perubahan bentuk data menjadi informasi yang memiliki kegunaan sehingga lebih muda dipahami oleh pembacanya. Ada beberapa operasi yang digunakan dalam mengolah data, antara lain sebagai berikut: (Sutabri, 2012)
15
1. Data Transformasi
Beberapa data bentuk data transformasinya adalah sebagai berikut : a. Kalkulasi operasi aritmatik terhadap data field.
b. Melakukan klasifikasi terhadap data group tertentu seperti categorizing (mengelompokkan) data kedalam group berdasarkan karakteristik tertentu, misalkan pengelompokan nama pasien berdasarkan ruangan, sorting (pengurutan), misalkan mengurutkan nama pasien berdasarkan nomor rekam medis, atau berdasarkan tanggal rawat inap, merging (penggabungan) untuk dua kelompok data atau lebih, misalkan menggabungkan kelompok pasien rawat inap yang dirawat pada bulan Januari dan Februari, matching (menyesuaikan), misalnya menyesuaikan semua pasien berdasarkan penyakit dalam.
2.Informasi Keluaran
Menampilkan hasil merupakan kegiatan untuk menampilkan informasi yang dibutuhkan pemakai melalui monitor atau cetakan, sedangkan reproducing (memproduksi ulang) merupakan kegiatan penyimpanan data yang digunakan untuk pemakai lain yang membutuhkan. Pengembangan sistem Informasi manajemen Rumah Sakit dapat dilakukan menggunakan beberapa program komputer salah satunya adalah Visual Studio.
2.2.2.2 Data Base
Lembar kerja access merupakan jendela database yang terdiri dari satu atau lebih table yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, dimana kita dapat dalam menyunting data tersebut dengan menambah, mengganti, menghapus, dan mengedit data dalam table-table tersebut.
16
Table merupakan tempat untuk menyimpan data yang mempunyai suatu tema tertentu, misalnya data penjualan, data pelanggan, dan sebagainya. Table ini sendiri terdiri dari field dan record yang keduanya ditempatkan pada kolom dan
Dalam jendela Database Access terdapat beberapa objek pendukung lainnya selain objek table. Yaitu: (Sutabri ,2012)
1. Query, merupakan objek database yang digunakan untuk menampilkan, menyunting dan menganalisis, dan menggabungkan data.
2. Form, merupakan objek database yang digunakan untuk proses input, menyunting data dan untuk menambah kontrol – kontrol.
3. Report, merupakan hasil akhir dari pengolahan data yang dapat ditampilkan dengan diformat sesuai dengan ketentuan yang diberikan.
4. Macro, merupakan rangkaian perintah dengan menggunakan bahasa pemrograman Access yang dapat disimpan dan dijalankan secara otomatis, misalnya membuka table lain dan sebagainya.
5. Module, adalah kumpulan program yang ditulis dengan menggunakan bahasa Basic Access.
FIELD
RECORD
17
2.2.2.3 Microsoft Visual Studio
Program Visual Studio merupakan kumpulan bahasa pemrograman.
Dengan Visual studio.NET kita dapat menggunakan bahasa program yang sudah kita kuasai, tanpa harus belajar dari awal. Visual studio.NET terdiri dari 4 versi, yaitu : Enterprise Architect, Enterprise Developer, Academic, Profesional.
Kita dapat menggunakan versi Enterprise Architect untuk membuat berbagai aplikasi. Secara umum visual studio.NET terdiri dari bahasa pemrograman sebagai berikut : Visual Basic.NET, Visual C#.NET, Visual J#.NET, Visual C++.NET.
2.2.2.3.1 Menjalankan Visual Studio
Setelah kita menginstal aplikasi ini, maka kita akan melihat tampilan IDE (Integrated Development Environment) Visual studio.NET. IDE merupakan lingkungan terintegrasi untuk membuat program aplikasi. Berikut adalah beberapa jendela yang terdapat pada aplikasi ini :
1. Start Page
Start Page menyediakan fasilitas pembuatan project baru, membuka project yang sudah ada, melihat contoh aplikasi, recent file, dan beberapa informasi lain, seperti Get Started, Online Community, Headline, dan Search Online.
2. Solution Explorer
Solution Explorer adalah jendela untuk mengekplorasi project, file form, file referensi, dan komponen pendukung lainnya. Disini kita dapat melihat struktur suatu project atau item yang baru.
18
3. Dynamic Help
Dynamic Help menyediakan penjelasan mengenai suatu topik, sesuatu dengan objek yang aktif.
4. Class View
Class View menampilkan sistem yang menunjukkan struktur dan hubungan antar objek dan komponen dalam form atau project tersebut.
5. Property Windows
Jendela Properties menampilkan semua property yang dimiliki oleh objek atau komponen yang sedang fokus (Andi, 2004).
2.2.2.3.2 Kelebihan Visual Studio
Visual studio express 2008 memiliki kelebihan dilihat dari hasil peningkatan performa dari seri visual studio sebelumnya. Berikut akan dijjelaskan beberapa kelebihan dari visual studio (Andi, 2008)
1. Transfer setting
Jika kita memiliki visual studio 2005 dan visual studio express terinstalasi dalam satu komputer, maka kita dapat melakukan transfer setting.
2. Community components
Ketika kita menciptakan community component menggunakan visual studio 2008 kita bisa memilih komponen tersebut akan digunakan di versi visual studio 2005 dan visual studio 2008 atau hanya visual studio saja.
3.Pengembangan program aplikasi web
19
Dalam visual studio 2008, kita dapat mengembangkan program aplikasi web dengan mudah dan bisa memannfaatkan semua fitur dalam visual studio 2003 dan 2005.
4. Dukungan multitargeting
Fasilitas ini mengakibatkan developer bisa menuliskan kode untuk framework.net tertentu.
5. Design view baru dan design tools untuk CSS
Pada visual studio 2008 terdapat fasilitas CSS (Cascading Style Sheet) editing yang kaya akan tool baru sehingga bekerja dengan CSS terasa semakin mudah dan meyenangkan.
6. Pengolahan Data
Dari segi pengolahan data, visual studio memiliki bebrapa fasilitas baru : a. Adanya Object Relational Designer yang akan membantu developer membuat dan melakukan editing objek LINQ to SQL yang terletak di antara program aplikasi dan database.
b. Dukungan terhapadap pemrograman multitier (N-tier) peningkatan terhadap dataset designer yang akan membantu developer dalam memisahkan kode TableAdapter dan kode Typed datasets ke dalam proyek yang berbeda (Andi, 2008)
BAB III
PENGEMBANGAN SISTEM
3.1 Metode Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem informasi registrasi pasien umum rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padangsidimpuan dibuat dengan menggunakan metode siklus hidup pengembangan sistem atau System Development Life Cycle (SDLC). Metode ini dipilih karena merupakan metode yang cukup mudah untuk dipahami.
Metode Siklus Hidup Pengembangan Sistem yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu tahapan perencanaan sistem (planning phase), analisis sistem (analysis phase), perancangan sistem (design phase), dan kemudian dilakukan uji coba.
3.2 Tahap Perencanaan
Dengan bantuan komputerisasi pasien tidak perlu menunggu terlalu lama untuk melakukan registrasi pasien. Begitu juga terhadap petugas, petugas tidak mengalami kesusahan lagi dalam pencarian berkas rekam medis pasien, sehingga tidak ada lagi pasien yang memiliki nomor rekam medis ganda. Untuk mendukung hal tersebut maka diperlukan dua buah perangkat komputer dengan menggunakan program komputer microsoft visual studio, dalam upaya membantu registrasi pasien umum rawat inap yang sebelumnya dilakukan secara manual.
21
3.3 Tahap Analisis
Sistem pencatatan pasien umum rawat inap yang akan digunakan di RSUD Padangsidimpuan untuk mencapainya diperlukan analisis permasalahan secara mendalam, yaitu dengan menyusun suatu studi kelayakan, antara lain :
3.3.1 Kelayakan Teknis 3.3.1.1 Perangkat Keras
Perangkat keras perlu dipersiapkan dalam pembuatan program sistem informasi registrasi pasien umum rawat inap. Saat ini di RSUD Padangsidimpuan tersedia dua set komputer dengan perangkat kerasnya terdiri dari: CPU, Monitor, Mouse, Keyboard, Printer. Akan tetapi saat ini dipergunakan untuk keperluan pendaftaran pasien BPJS. Maka nanti akan disarankan lagi agar dipersiapkan untuk registrasi pasien umum rawat jalan.
3.3.1.2 Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem informasi registrasi pasien umum rawat inap di RSUD Padangsidimpuan adalah yang akan digunakan yaitu Microsoft Visual Studio untuk membuat program, dan membuat database menggunakan Microsoft Access.
3.3.2 Kelayakan Operasional
Untuk mengoperasikan program sistem informasi registrasi pasien umum rawat inap di RSUD Padangsidimpuan dengan menggunakan Microsoft visual studio, terdapat dua orang petugas yang menangani registrasi pasien umum rawat inap.
22
3.3.3 Kelayakan Ekonomis
Pengembangan sistem informasi registrasi pasien umum rawat inap di RSUD Padangsidimpuan yang akan dibuat, bahwa dana tidak akan dibebankan kepada pihak Rumah ssakit.
3.3.4 Kelayakan Jadwal
Pembuatan jadwal merupakan hal yang sangat penting untuk mengukur sejauh mana efektivitas pelaksanaan dalam setiap tahapan yang akan dikerjakan.
Waktu yang dibutuhkan untuk pengembangan sistem ini mulai dari perencanaan hingga uji coba adalah selama 2 bulan.
3.4 Perancangan Sistem
3.4.1. Perancangan Sistem Secara Umum
Desain program secara umum pada sistem informasi registrasi pasien umum rawat inap di RSUD Padangsidimpuan adalah sebagai berikut.
Gambar 3.1 Perancangan Sistem Secara Umum
Penyimpanan
23
3.4.2 Perancangan Sistem Secara Terinci 3.4.2.1 Perancangan Input dan Database A. Perancangan Input
Desain input pada sistem informasi pendaftaran pasien umum rawat jalan di RSU Padangsidimpuan berupa identitas pasien dan kunjungan pasien, dengan perancangan sebagai berikut :
Gambar 3.2 Perancangan Input B. Database
Database merupakan kumpulan dari satu table atau lebih yang saling berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya. Database pada sistem pendaftaran pasien umum rawat inap di RSUD Padangsidimpuan terdiri dari beberapa table yang perlu dibuat yaitu : data pasien, data user, data kamar, data pasien masuk, data pasien keluar.
a.Table 3.1 Data Pasien
No Field Name Data Type Description
1 No_RM Integer Nomor Rekam Medis
2 Nama_Pasien Text Nama Pasien
3 Agama Text Agama Pasien
4 Suku Text Jenis Kelamin Pasien
5 Jenis_kelamin Text Suku Pasien
6 No_HP Text Telepon Pasien
7 Alamat Text Alamat Pasien
8 Tanggal_lahir Date Tanggal Lahir Pasien
9 Pekerjaan Text Pekerjaan Pasien
10 Status_Perkawinan Text Status Perkawinan Pasien Input Data
Identitas Pasien Data Pasien
Masuk dan Keluar
24
b.Table 3.2 Data User
No Field Name Data type Description
1 Nama_User Text Nama Petugas
2 User_name Text Nama petugas untuk login
3 Password Text Password Petugas
c. Table 3.3 Data Kamar
No Field Name Data type Description
1 ID_Kamar Text Kode Kamar
2 Nama _Kamar Text Nama Kamar
3 Klasifikasi Text Klasifikasi
4 Jlh_TT Integrer Jumlah Tempat Tidur
d.Table 3.4 Data Pasien Masuk
No Field Name Data Type Description
1 No _Transaksaksi Integer Nomor Transaksi
2 No_RM Integer Nomor Rekam Medis
3 Kamar text Nama Kamar
4 Jumlah_tt tersedia integrer Jumlah TT tersedia
5 Tanggal_masuk Date Tanggal masuk
6 Keluhan Text Keluhan pasien
e.Table 3.5 Data Pasien Keluar
No Field Name Data Type Description
No Field Name Data Type Description