• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

C. Sains

1. Pengertian Sains

Sukarno (1981:1) mengemukakan bahwa kata sains berasal dari kata latin scientia yang berarti “saya tahu”. Dalam bahasa Inggris kata

science mula-mula berati pengetahuan, tetapi lama kelamaan bila orang

berkata tentang sains, maka pada umumnya yang dimaksud sains ialah apa yang dulu disebut natural science. Natural scince dalam Bahasa Indonesia disebut Ilmu Pengetahuan Alam atau dengan singkat sekarang biasa dikenal dengan sebutan IPA. Tetapi ada pula orang yang mendefinisikan sains sebagai a pieces of theoretical knowledge atau “sejenis pengetahuan teoritis.”

Dalam buku kurikulum berbasis kompetensi, standar kompetensi Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga sains bukan hanya

penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan

(Sukarno, 1981: 3).

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa sains merupakan pelajaran yang mempelajari tentang alam yang berdasarkan teori dan fakta-fakta.

2. Fungsi dan Tujuan Sains

Fungsi dari sains, sebagaimana disebutkan dalam buku Kurikulum Berbasis Kompetensi Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah (2006:3-7), adalah sebagai berikut:

a. Mengusai konsep sains dan pemanfaatanya dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTs).

b. Mengembangkan keterampilan proses. c. Mengembangkan sikap ilmiah.

d. Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan keterkaitan yang saling mempengaruhi antara sains, lingkungan dan masyarakat.

e. Mengembangkan kesadaran tentang adanya keteraturan alam.

Sedangkan tujuan sains dalam KBK SD dan MI (2006:3-7) adalah: a. Menanamkan pengetahuan dan konsep-konsep sains yang bermanfaat

b. Menanamkan rasa ingin tahu dan sikap positif terhadap sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat.

c. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.

d. Ikut serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.

e. Menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

3. Ruang Lingkup Sains

Ruang lingkup mata pelajaran sains dalam KBK SD dan MI (2006:3-7) meliputi dua aspek, yaitu:

a. Kerja ilmiah yang mencakup penyelidikan/penelitian, berkomunikasi ilmiah, pengembangan kreatifitas dan pemecahan ilmiah.

b. Pemahaman konsep dan penerapannya, meliputi:

1) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan. 2) Benda dan materi, sifat-sifat dan kegunaan, meliputi: cair, padat

dan gas.

3) Energi dan perubahannya, meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana.

4) Bumi dan alam semesta, meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya.

5) Sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat (salingtemas) merupakan penerapan konsep sains dan saling keterkaitannya dengan lingkungan, teknologi dan masyarakat melalui pembuatan suatu karya teknologi sederhana termasuk merancang dan membuat.

4. Standar Kompetensi dan Bahan Kajian Sains

Standar kompetensi sains dalam KBK SD dan MI (2006:3-7), meliputi:

a. Kerja Ilmiah

1) Penyelidikan/penelitian

Siswa menggali pengetahuan yang berkaitan dengan alam dan produk teknologi melalui refleksi dan analisis untuk merencanakan, mengumpulkan, mengolah dan menafsirkan data, mengkomuni-kasikan kesimpulan, serta menilai rencana prosedur dan aslinya.

2) Berkomunikasi ilmiah

Siswa mengkomunikasikan pengetahuan ilmiah hasil temuan dan kajiannya kepada berbagai kelompok sasaran untuk berbagai tujuan.

3) Pengembangan kreativitas dan pemecahan masalah

Siswa mampu berkreativitas dan memecahkan masalah serta membuat keputusan dengan menggunakan metode ilmiah. 4) Sikap dan nilai ilmiah

Siswa mengembangkan sikap ingin tahu, tidak percaya tahayul, jujur dalam menyajikan data faktual, terbuka pada pikiran dan gagasan baru, kreatif dalam menghasilkan karya ilmiah, peduli terhadap makhluk dan lingkungan, tekun dan teliti.

b. Pengembangan konsep dan penerapannya 1) Makhluk hidup dan proses kehidupan

Siswa dapat mendemonstrasikan pengetahuan dan pemahamannya tentang makhluk hidup dan proses kehidupan serta interaksinya dengan lingkungan untuk meningkatkan kualitas kehidupan.

2) Materi dan sifatnya.

Siswa dapat mendemonstrasikan pengetahuan dan pemahamannya mengenai komposisi, sifat dan stuktur, transformasi, dinamika, dan energetika zat serta menerapkannya untuk memecahkan sehari-hari.

3) Energi dan perubahannya.

Siswa mendemonstrasikan pengetahuan dan pemahamannya tentang energi dan proses interaksinya serta konsekuensinya terhadap lingkungan dan masyarakat.

4) Bumi dan alam semesta.

Siswa mendemostrasikan pengetahuan dan pemahamannya tentang perilaku bumi dan sistem alam serta menerapakannya

untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan cuaca, struktur permukaan bumi, sistem tata surya dan jagad raya.

5) Sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat

Siswa dapat mendemonstrasikan pengetahuan dan pemahamannya tentang adanya keterkaitan yang saling mempengaruhi antara sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat. 5. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Sains di SD dan MI

Dalam buku KBK SD dan MI (2006:3-7), standar kompetensi mata pelajaran sains di SD/MI adalah:

a. Mampu bersikap ilmiah dengan penekanan pada sikap ingin tahu, bertanya, bekerja sama dan peka terhadap makhluk hidup dan lingkungan.

b. Mampu menterjemahkan perilaku alam tentang diri dan lingkungan di sekitar rumah dan lingkungan.

c. Mampu memahami proses pembentukan ilmu dan melakukan inkuiri ilmiah melalui pengamatan dan sesekali melakukan penelitian sederhana dalam lingkup pengalamannya.

d. Mampu memanfaatkan sains dan merancang/membuat produk teknologi sederhana dengan menerapkan prinsip sains dan mampu mengelola lingkungan di sekitar rumah dan sekolah, serta memiliki saran/usul untuk mengatasi dampak negatif teknologi di sekitar rumah dan sekolah.

6. Contoh-contoh Penemuan Sains

Sukarno (1981:12-14) mengemukakan bahwa saat ini terdapat berbagai penemuan sains, di antaranya sebagai berikut:

a. Untuk memperoleh hasil pertanian yang lebih besar manusia menggunakan obat-obat pemberantas serangga hama (insektisida). Contoh utama adalah DDT, suatu penemuan sains. DDT mempunyai susunan kimia yang amat stabil yang mengandung klor, yang tidak akan terurai bertahun-tahun setelah penggunaannya. Sisa DDT yang disemprotkan di ladang-ladang dan pada tanam-tanaman akan meresap ke dalam tanah dengan air hujan, dan akhirnya mengalir ke sungai-sungai, danau-danau, dan laut.

b. Dengan ditemukannya tenaga atom, maka banyak berdiri reaktor-reaktor atom. Bagaimana diusahakan pencegahan agar tidak terjadi pengotoran udara, air atau tanah oleh radiasi zat radioaktif ataupun sampah pabrik (waste-product) ini, namun polusi (pencemaran) itu tetap terjadi.

c. Alat pengangkutan dunia dan pabrik-pabrik menggunakan bahan bakar, baik dari minyak bumi maupun batubara. Kecuali menghasilkan energi, bahan bakar ini juga membuang sisa-sisanya yang berwujud asap ataupun partikel-partikel lainnya ke dalam udara ataupun di atas permukaan air.

Penemuan-penemuan sains tersebut membuat manusia meningkatkan pemikiran-pemikiran yang kreatif dan menyenangkan, sehingga menjadi lebih berkualitas.

Dalam dokumen PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENIN (Halaman 35-43)

Dokumen terkait