• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENIN"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN

UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

SAINS PADA SISWA KELAS IV DI SDN KORIPAN 02

KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2009/2010

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

ELISA RATNASARI

NIM 12507034

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(2)
(3)

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN

UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

SAINS PADA SISWA KELAS IV DI SDN KORIPAN 02

KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2009/2010

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

ELISA RATNASARI

NIM 12507034

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(4)

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara: Nama : Elisa Ratnasari

NIM : 12507034 Jurusan : Tarbiyah

Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Judul : PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SAINS PADA SISWA KELAS IV DI SD KORIPAN 02 KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010

telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

Salatiga, 24 Februari 2010 Pembimbing

Drs. Bahroni, M. Pd.

(5)

KEMENTERIAN AGAMA RI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax 323433 Kode Pos 50721 Salatiga

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi Saudara Elisa Ratnasari dengan Nomor Induk Mahasiswa 12507034 yang berjudul

Penggunaan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Sains pada Siswa

Kelas IV di SD Koripan 02 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran

2009/2010 telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah, Sekolah

Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada hari sabtu yang bertepatan dengan

tanggal 20 maret 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd.I.).

4 Robiul Akhir 1413 H Salatiga, ______________________________

20 Maret 2010 M

Panitia Ujian

Ketua Sidang Sekretaris Sidang

Dr. Imam Sutomo, M. Ag. Dr. H. Muh. Saerozi, M. Ag. NIP. 19580827 198303 1 0002 NIP. 19660215 199103 1 001

Penguji 1 Penguji 2

Drs .H.A.Mahzumi,M.Ag Suwardi, M. Pd

NIP. 9500515 198103 1 005 NIP.19670121199903 1 002

Pembimbing

Drs. Bahroni, M. Pd.

(6)

DEPARTEMEN AGAMA RI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax 323433 Kode Pos 50721 Salatiga

DEKLARASI

Bismillahirrahmanirrahim

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang penulis cantumkan, maka penulis sanggup mempertanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang munaqosah skripsi.

Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dijadikan sebagai perhatian.

Salatiga 24 Februari 2010 Penulis

(7)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Bersyukur adakah kebesaran jiwa. Jiwa kerdil mengeluh karena banyak duri menutupi mawar. Jiwa besar bersyukur karena ada mawar di antara duri (J.I. Wichell Suharli).

PERSEMBAHAN

Dengan Setulus hati skripsi ini penulis persembahkan kepada:

Bapak dan ibu tercinta

Seorang yang Allah ciptakan untuk penulis cintai dan sayangi :

Adik-adikku terkasih, Tyo dan Dul Sahabat setiaku Ifa dan Itsna

Jadikan persahabatan ini menjadi persaudaraan

(8)

ABSTRAK

Ratnasari, Elisa. 2010. Penggunaan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Sains pada Siswa Kelas IV di SD Koripan 02 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010.

Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Drs. Bahroni, M. Pd.

Kata Kunci : Metode Eksperimen dan Prestasi Belajar .

Penelitian ini merupakan upaya penulis untuk mengetahui: (1) Prestasi belajar sains siswa kelas IV SD Koripan 02 Kecamatan Susukan Kab. Semarang tahun pelajaran 2009/2010 dan (2) Efektifitas metode eksperimen dalam peningkatan prestasi belajar pada siswa kelas IV SD Koripan 02 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010. Subjek penelitiannya adalah 16 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan.. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas terdiri dari 3 siklus yang masing-masing terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.Data diambil dengan menggunakan metode tes, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang menggunakan rumus t-tes dengan taraf signifikan 5%.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diketahui, dengan menggunakan metode eksperimen pada pokok bahasan praktikum perubahan sifat benda mengalami peningkatan pada siklus 1 rata – rata 63 sedangkan siklus 2 rata – rata 72 maka terjadi peningkatan sebesar 9 sedangkan perbandingan siklus II 72 ke siklus III 78 maka terjadi peningkatan sebesar 6

(9)

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahiim.

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Segala Puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Sholawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Amiin.

Dengan terselesaikannya skripsinya ini, penulis bersyukur ke hadirat Allah SWT. Selanjutnya penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulisan ini, diantaranya kepada:

1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M. Ag., selaku Ketua STAIN SAlatiga.

2. Bapak Drs. Sulthoni, M. Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah STAIN Salatiga.

3. Bapak Drs. Bahroni M. Pd., selaku pembimbing skipsi yang dengan penuh kesabaran memberikan arahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 4. Segenap Staf Perpustakaan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. 5. Kepala Sekolah SD Negeri 02 Koripan Kecamata Susukan Kabupaten

Semarang.

6. Guru SD Negeri 02 Koripan Kecamatan Susukan kabupaten Semarang, yang telah membantu dalam pengumpulan data yang penulis butuhkan. 7. Bapak dan Ibu yang telah memberikan motivasi, do’a dan kasih sayang. 8. Semua pihak yang mendukung penulisan ini.

(10)

Akhirnya, sebagai hamba yang memiliki keterbatasan ini, penulis senantiasa mengharapkan hidayah, taufik, dan ridho Allah SWT. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Salatiga, Februari 2010

Penulis

(11)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

LEMBAR BERLOGO ... ii

HALAMAN JUDUL ... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv

PENGESAHAN KELULUSAN... v

DEKLARASI ... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vii

ABSTRAK ... viii

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Hipotesis Penelitian ... 3

E. Manfaat penelitian ... 4

(12)

G. Motodologi Penelitian ... 5

H. Sistematika Penulisan Skripsi ... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 13

A. Metode Eksperimen ... 13

1. Pengertian Metode Eksperimen ... 13

2. Langkah-langkah Metode Eksperimen ... 14

3. Kelebihan Metode Eksperimen ... 15

B. Prestasi Belajar ... 16

1. Pengertian Prestasi Belajar ... 16

2. Fungsi Prestasi Belajar ... 18

3. Prinsip Dasar Pengukuran Prestasi ... 18

C. Sains ... 19

1. Pengertian Sains ... 19

2. Fungsi dan Tujuan Sains ... 20

3. Ruang Lingkup Sains ... 21

4. Standar Kompetensi dan Bahan Kajian Sains ... 22

5. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Sains ... 24

6. Contoh-contoh Penemuan Sains ... 25

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ... 27

A. Subjek Penelitian ... 27

1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27

2. Mata Pelajaran ... 27

(13)

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 38

A. Hasil Penelitian ... 38

B. Pembahasan ... 44

BAB V PENUTUP ... 55

A. Kesimpulan ... 55

B. Saran-Saran ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 57

LAMPIRAN – LAMPIRAN ... .58

(14)

DAFTAR TABEL

(15)

DAFTAR GAMBAR

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Siklus 1,2 dan 3 ... 60 Lampiran 2 Langkah-langkah Percobaan ... 62 Lampiran 3 Soal Pre Test dan Post Test Siklus Pertama dan

Pre Test Siklus Kedua ... 63 Lampiran 4 Soal Post Test Kedua, Soal Pre Test dan Post Test

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih membuat persaingan yang hebat dalam dunia pendidikan, sehingga diperlukan pembekalan yang baik bagi peserta didik pada tingkat dasar. Pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru banyak sekali kurang mendapatkan hasil yang memuaskan, sehingga diperlukan suatu peningkatan penggunaan metode spesifik dalam proses pembelajaran.

Berbagai macam metode digunakan dalam pembelajaran sains di SD Koripan 02, diantaranya metode ceramah, metode diskusi, metode tanya jawab, metode resitasi, dan metode demonstrasi. Dalam pemilihan metode harus disesuaikan dengan materi tertentu, sehingga mendapatkan hasil yang optimal.

(18)

sarana yang ada. Untuk itu, sangatlah penting digunakan metode eksperimen dalam belajar sains, sehingga dalam kegiatan belajar yang bersifat praktek umumnya para siswa belajar secara aktif, bukan hanya aktif secara jasmaniah tetapi juga secara rohaniah, belajar tidak hanya bersifat menerima tetapi juga memberi atau berbuat, tidak menghafal tetapi menangkap arti.

Dalam pembelajaran SAINS atau IPA mengkaji segala yang ada di alam seperti: binatang, tumbuhan, dan semua yang diciptakan ALLAH SWT. Sebagaimana firman ALLAH SWT dalam surat An-Nahl ayat 68 yaitu:

+

Artinya: Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: “ Buatlah

sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang

dibikin manusia.

Akhirnya, pemilihan metode eksperimen sangat tepat digunakan dalam pembelajaran sains. Bukan hanya guru yang aktif, melainkan pembelajaran

student center dengan harapan siswa akan dapat lebih kreatif dalam menggali

ilmu pengetahuannya.

(19)

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana prestasi belajar sains pada siswa kelas IV SD Koripan 02 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010? 2. Apakah penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi

belajar pada siswa kelas IV SD Koripan 02 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui prestasi belajar sains siswa kelas IV SD Koripan 02

Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010. 2. Untuk mengetahui efektifitas metode eksperimen dalam peningkatan

prestasi belajar pada siswa kelas IV SD Koripan 02 Susukan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010.

D. Hipotesis Penelitian

(20)

E. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas tentang penggunaan metode eksperimen untuk meningkatkan prestasi belajar sains. Informasi tersebut diharapkan dapat bermanfaat, antara lain:

a. Secara Teoritis

1. Menambah pengetahuan bagi penulis tentang pentingnya penggunaan metode eksperimen dalam proses belajar sains.

2. Memperkaya bahan informasi ilmiah bagi sekolah sebagai penyelenggara pendidikan bagi siswa.

b. Secara Praktis

1. Seorang guru dapat menggunakan metode eksperimen dalam proses belajar mengajar sains.

2. Memberikan kontribusi positif bagi kepala sekolah untuk dapat memberikan instruksi untuk melengkapi dan mengefektifkan penggunaan metode eksperimen dalam belajar sains.

F. Definisi Operasional

Istilah-istilah yang perlu dijelaskan adalah sebagai berikut: a. Metode Eksperimen

(21)

eksperimen langsung melibatkan para siswa melakukan percobaan untuk mencari jawaban terhadap permasalahan yang diajukan. Eksperimen sering dilakukan dalam pengajaran bidang studi IPA, sehingga metode ini sangat cocok digunakan untuk pelajaran praktek.

b. Prestasi Belajar Sains

Kata prestasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah hasil yang telah dilakukan atau dicapai. Prestasi belajar yaitu penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru.

Sedangkan sains merupakan mata pelajaran yang mempelajari tentang alam. Menurut Sukarno (1981:1), sains dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari sebab dan akibat dari kejadian yang terjadi, sehingga diharapkan siswa mampu mencapai indikator-indikator yang diinginkan, baik afektif, kognitif maupun psikomotorik.

G. Metode Penelitian

1. Lokasi dan Waktu Penelitian a. Lokasi Penelitian

(22)

1) Di SD Koripan 02 belum pernah dilakukan penelitian pendidikan penggunaan metode eksperimen dalam belajar sains yang sama dengan penulis.

2) SD Koripan 02 merupakan sekolah yang telah menggunakan metode eksperimen dalam belajar sains.

b. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama 2 bulan, terhitung mulai tanggal 23 November 2009 s.d. 23 Januari 2010.

2. Subjek Penelitian

Penentuan subjek penelitian merupakan masalah pokok yang perlu diperhatikan dalam sebuah penelitian, karena tingkat validitas suatu penelitian sangat dipengaruhi oleh pengambilan subjek penelitian.

Dalam penelitian ini, yang penulis jadikan sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Koripan 02 Kecamatan Susukan Kabupatet Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010. Dengan demikian diharapkan dapat membantu kelancaran dalam memperoleh data yang diperlukan dan mengadakan perbaikan.

3. Siklus Penelitian

Menurut Arikunto (2008:74), ada empat kegiatan utama yang ada pada setiap siklus yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, refleksi.

(23)

Gambar 1.1 Tahap-tahap penelitian tindakan kelas (Arikunto, 2008: 74) Penjelasan alur PTK di atas adalah sebagai berikut:

a. Rancangan atau rencana awal, sebelum mengadakan penelitian, peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.

b. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari penerapan isi rancangan.

(24)

d. Rancangan atau rencana yang direvisi berdasarkan hasil refleksi dari pengamat, membuat rencana yang direvisi untuk melaksanakan siklus berikutnya.

e. Pembelajaran pada siklus I terdiri dari 4 tahap, yaitu planning

(rencana), acting (tindakan), observing (pengamatan) dan reflecting

(refleksi) dengan menggunakan metode eksperimen.

f. Pembelajaran siklus II dilaksanakan berdasarkan refleksi siklus I atas kinerja yang dilaksanakan pada proses pembelajaran, yang terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. 4. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini adalah soal uaraian, lembar observasi dan kriteria penilaian.

5. Metode Pengumpulan Data

Data merupakan informasi-informasi tentang objek penelitian. Data digunakan untuk menjawab masalah yang telah dirumuskan dan menguji hipotesis.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan 2 metode, yaitu: a. Tes.

(25)

b.Observasi

Menurut Arikunto (2008:127), observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Obsarvasi ini diklakukan terhadap peserta didik dan guru selama pembelajaran berlangsung untuk mengetahui tingkat kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran sains dengan menggunakan metode eksperimen.

c. Dokumentasi

Menurut Arikunto (2005:64), Dokumentasi dalam arti sempit dapat diartikan sebagai kumpulan data verbal yang berbentuk tulisan, sedang dalam arti luas dukumentasi berupa sertifikat, foto, dan lain-lain. Digunakan untuk mencari data-data yang diperlukan dalam melakukan penelitian.

6. Teknik Analisis Data

Menurut Arikunto (2008:131), dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ada dua jenis data yang dapat dikumpulkan, yaitu:

a. Data kuantitatif, atau nilai hasil belajar siswa yang dianalisis secara deskriptif. Dalam hal ini penulis menggunakan statistik deskriptif. b. Data kualitatif, yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat

(26)

pelajaran, dan antusias dalam mengikuti pelajaran serta motivasi belajar.

Penulis menganalisa data dengan menyusun dan mengolah data yang terkumpul melalui hasil tes dan cataan obervasi. Adapun metode analalisis data yang dipergunakan yaitu analisis deskripsi prosentase. Pelaksanaan analisis dilakukan secara terus menerus pada saat penelitian berlangsung hingga pembuatan laporan penelitian akan menghasilkan suatu kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan.

Dalam rangka membuktikan hipotesis, maka hasil penelitian akan dilakukan analisis menggunakan rumus sebagai berikut:

 

1

2 2

  

N

N N

D D

D t

Keterangan:

t : Harga beda untuk sampel berkorelasi D : Perbedaan skor tes awal dan tes akhir D : Rerata dari nilai perbedaan

D2 : Kuadrat dari D

(27)

H. Sistematika Penulisan Skripsi

Dalam pembuatan skripsi, penulis mulai dengan halaman judul, nota pembimbing, pengesahan, deklarasi, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, selanjutnya dimulai dengan bab-bab.

Pada bab pertama berisi pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat hasil penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

Pada bab kedua adalah kajian pustaka. Sub A, membahas tentang metode eksperimen, terdiri dari pengertian metode eksperimen, langkah-langkah metode eksperimen dan kelebihan metode eksperimen. Sub B, membahas tentang prestasi belajar, terdiri dari pengertian prestasi belajar, fungsi prestasi belajar, dan prinsip dasar pengukuran prestasi belajar. Sub C, membahas tentang sains, terdiri dari pengertian sains, fungsi dan tujuan sains, ruang lingkup sains, standar kompetensi dan bahan kajian sains, standar kompetensi mata pelajaran sains di SD dan MI, dan contoh-contoh penemuan sains.

(28)

Pada bab keempat berupa hasil penelitian dan pembahasan, yang akan memaparkan tentang deskripsi per siklus (data hasil pengamatan/wawancara, refleksi keberhasilan dan kegagalan).

(29)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Metode Eksperimen

1. Pengertian Metode Eksperimen

Menurut Djamarah (2002:95), metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar, dengan metode percobaan ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, keadaan, atau proses sesuatu. Dengan demikian, siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran, atau mencoba mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan atau proses yang dialaminya itu.

Menurut Soetomo (1993:162), metode eksperimen merupakan metode yang sangat efektif dalam menolong siswa dalam mencari jawaban atas pertanyaan, seperti: “bagaimanakah proses pembuatan sabun deterjen?; bagaimanakah cara pembuatan minyak kelapa?; cara mana yang paling baik?; terdiri dari unsur apakah bel listrik itu?; dan lain sebagainya.”

(30)

eksperimen kita memperoleh jawaban tentang bagaimana kita tahu bahwa sabun deterjen terdiri dari million, soda dan lain-lain, atau kita tahu apakah yang akan terjadi apabila sebuah batu dimasukkan ke dalam air, dan lain sebagainya.

Dari beberapa definisi yang diberikan di atas terdapat persamaan, yaitu bahwa metode eksperimen adalah cara mengajarkan materi kepada siswa, dimana siswa belajar dengan menemukan sendiri melalui percobaan.

2. Langkah-langkah Metode Eksperimen

Menurut Soetomo (1993:166-167), ada beberapa langkah yang harus dipenuhi dalam metode eksperimen, yaitu:

a. Adanya masalah yang dipandang penting

Guru dapat menentukan masalah yang harus dipecahkan oleh para siswanya atau masalah itu datang dari siswa itu sendiri, misalnya pada waktu anak mengajukan pertanyaan, mengapa bagian luar pada gelas atau cangkir yang berisi es terdapat butir-butir air.

b. Merumuskan masalah

(31)

c. Mengajukan hipotesis

Dalam mengemukakan hipotesis, biasanya orang berpegang pada pengalaman atau pengetahuan yang diperolehnya dari berbagai sumber, misalnya buku, fakta, dan lain-lain.

d. Menguji hipotesis

Untuk menguji kebenaran hipotesis, guru atau anak-anak mengadakan eksperimen, terutama dalam pembelajaran sains, agar anak-anak dapat mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan masalah atas dasar observasi dan pencatatan yang diteliti, maka anak-anak harus diperlengkapi dengan lembar kerja, yang biasanya memuat hal-hal sebagai berikut:

1) Pokok bahasan.

2) Alat-alat yang diperlukan.

3) Petunjuk dalam penggunaan alat-alat dan bahan.

4) Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam eksperimen. 5) Hal-hal yang harus diobservasi dan dicatat.

6) Penyusunan fakta-fakta yang harus diobservasi dan disusun ke dalam bentuk data.

7) Kolom untuk kesimpulan.

(32)

e. Menarik kesimpulan

Dari hasil eksperimen, kita akan mendapatkan data yang akhirnya dapat ditarik kesimpulan, untuk membuktikan kebenaran hipotesis kita. Jika ternyata hipotesis yang kita buat salah, maka kita harus mencari hipotesis yang lain.

f. Menerapkan hasil eksperimen

Menurut Soetomo (1993:166-1670), hasil eksperimen masih sering memerlukan pengujian atau pembuktian lebih lanjut dalam bentuk aplikasinya dalam situasi-situasi lain untuk lebih meyakinkan kebenarannya.

Dari uraian langkah-langkah di atas, akan dapat mempermudah siswa dan guru untuk melakukan eksperimen.

3. Kelebihan Metode Eksperimen

Djamarah (2002:95-96) mengatakan bahwa metode eksperimen mengandung beberapa kelebihan, antara lain:

a. Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya.

b. Dapat membina siswa untuk membuat terobosan-terobosan baru dengan penemuan dari hasil percobaannya dan bermanfaat bagi kehidupan manusia.

(33)

Sedangkan menurut Soetomo (2002:165), metode eksperimen dalam pelaksanaannya mempunyai beberapa keuntungan, antara lain : a. Anak dapat belajar melalui pengalaman langsung.

b. Anak langsung memperoleh pengalaman dan keterampilan dalam melakukan eksperimen.

c. Mempertinggi partisipasi anak, baik secara individu atau kelompok. d. Anak belajar berpikir melalui prinsip-prinsip metode ilmiah atau belajar

mempraktekkan prosedur kerja berdasarkan metode ilmiah.

B. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Menurut Arifin (1988:2-3), kata “prestasi” berasal dari bahasa Belanda, yaitu prestatie, kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti ”hasil usaha”. Kata prestasi dapat digunakan dalam berbagai bidang dan kegiatan, antara lain dalam bidang kesenian, olahraga, dan pendidikan, khususnya pengajaran.

Sedangkan menurut Hilgard dalam Sukmadinata (2004:156), belajar adalah suatu proses dimana suatu perilaku muncul atau berubah karena adanya respon terhadap sesuatu situasi.

(34)

2. Fungsi Prestasi Belajar

Menurut Arifin (1988:3-4), prestasi belajar mempunyai beberapa fungsi utama, yaitu:

1. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik.

2. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. 3. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. 4. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi

pendidikan.

5. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan) anak didik.

Dilihat dari beberapa fungsi prestasi belajar di atas, dapat diketahui pentingnya mengetahui prestasi belajar anak didik, baik secara individu maupun secara kelompok.

3. Prinsip Dasar Pengukuran Prestasi Belajar

Anwar (1987:16-19) mengemukakan bahwa prinsip dasar dalam pengukuran prestasi sebagai berikut :

a. Tes prestasi harus mengukur hasil belajar yang telah dibatasi secara jelas sesuai dengan tujuan instruksional.

(35)

c. Tes prestasi harus berisi item-item dengan tipe yang paling cocok guna mengukur hasil belajar yang dinginkan.

d. Tes prestasi harus dirancang agar cocok dengan tujuan penggunaan hasilnya.

e. Tes prestasi harus dibuat sereliabel mungkin dan kemudian harus ditafsirkan hasilnya dengan hati-hati.

f. Tes prestasi harus digunakan untuk meningkatkan belajar para siswa. Berdasarkan prinsip di atas, akan diperoleh prestasi belajar siswa dalam bentuk angka.

C. Sains

1. Pengertian Sains

Sukarno (1981:1) mengemukakan bahwa kata sains berasal dari kata latin scientia yang berarti “saya tahu”. Dalam bahasa Inggris kata

science mula-mula berati pengetahuan, tetapi lama kelamaan bila orang

berkata tentang sains, maka pada umumnya yang dimaksud sains ialah apa yang dulu disebut natural science. Natural scince dalam Bahasa Indonesia disebut Ilmu Pengetahuan Alam atau dengan singkat sekarang biasa dikenal dengan sebutan IPA. Tetapi ada pula orang yang mendefinisikan sains sebagai a pieces of theoretical knowledge atau “sejenis pengetahuan teoritis.”

(36)

penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan

(Sukarno, 1981: 3).

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa sains merupakan pelajaran yang mempelajari tentang alam yang berdasarkan teori dan fakta-fakta.

2. Fungsi dan Tujuan Sains

Fungsi dari sains, sebagaimana disebutkan dalam buku Kurikulum Berbasis Kompetensi Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah (2006:3-7), adalah sebagai berikut:

a. Mengusai konsep sains dan pemanfaatanya dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTs).

b. Mengembangkan keterampilan proses. c. Mengembangkan sikap ilmiah.

d. Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan keterkaitan yang saling mempengaruhi antara sains, lingkungan dan masyarakat.

e. Mengembangkan kesadaran tentang adanya keteraturan alam.

Sedangkan tujuan sains dalam KBK SD dan MI (2006:3-7) adalah: a. Menanamkan pengetahuan dan konsep-konsep sains yang bermanfaat

(37)

b. Menanamkan rasa ingin tahu dan sikap positif terhadap sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat.

c. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.

d. Ikut serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.

e. Menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

3. Ruang Lingkup Sains

Ruang lingkup mata pelajaran sains dalam KBK SD dan MI (2006:3-7) meliputi dua aspek, yaitu:

a. Kerja ilmiah yang mencakup penyelidikan/penelitian, berkomunikasi ilmiah, pengembangan kreatifitas dan pemecahan ilmiah.

b. Pemahaman konsep dan penerapannya, meliputi:

1) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan. 2) Benda dan materi, sifat-sifat dan kegunaan, meliputi: cair, padat

dan gas.

3) Energi dan perubahannya, meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana.

(38)

5) Sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat (salingtemas) merupakan penerapan konsep sains dan saling keterkaitannya dengan lingkungan, teknologi dan masyarakat melalui pembuatan suatu karya teknologi sederhana termasuk merancang dan membuat.

4. Standar Kompetensi dan Bahan Kajian Sains

Standar kompetensi sains dalam KBK SD dan MI (2006:3-7), meliputi:

a. Kerja Ilmiah

1) Penyelidikan/penelitian

Siswa menggali pengetahuan yang berkaitan dengan alam dan produk teknologi melalui refleksi dan analisis untuk merencanakan, mengumpulkan, mengolah dan menafsirkan data, mengkomuni-kasikan kesimpulan, serta menilai rencana prosedur dan aslinya.

2) Berkomunikasi ilmiah

Siswa mengkomunikasikan pengetahuan ilmiah hasil temuan dan kajiannya kepada berbagai kelompok sasaran untuk berbagai tujuan.

3) Pengembangan kreativitas dan pemecahan masalah

(39)

Siswa mengembangkan sikap ingin tahu, tidak percaya tahayul, jujur dalam menyajikan data faktual, terbuka pada pikiran dan gagasan baru, kreatif dalam menghasilkan karya ilmiah, peduli terhadap makhluk dan lingkungan, tekun dan teliti.

b. Pengembangan konsep dan penerapannya 1) Makhluk hidup dan proses kehidupan

Siswa dapat mendemonstrasikan pengetahuan dan pemahamannya tentang makhluk hidup dan proses kehidupan serta interaksinya dengan lingkungan untuk meningkatkan kualitas kehidupan.

2) Materi dan sifatnya.

Siswa dapat mendemonstrasikan pengetahuan dan pemahamannya mengenai komposisi, sifat dan stuktur, transformasi, dinamika, dan energetika zat serta menerapkannya untuk memecahkan sehari-hari.

3) Energi dan perubahannya.

Siswa mendemonstrasikan pengetahuan dan pemahamannya tentang energi dan proses interaksinya serta konsekuensinya terhadap lingkungan dan masyarakat.

4) Bumi dan alam semesta.

(40)

untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan cuaca, struktur permukaan bumi, sistem tata surya dan jagad raya.

5) Sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat

Siswa dapat mendemonstrasikan pengetahuan dan pemahamannya tentang adanya keterkaitan yang saling mempengaruhi antara sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat. 5. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Sains di SD dan MI

Dalam buku KBK SD dan MI (2006:3-7), standar kompetensi mata pelajaran sains di SD/MI adalah:

a. Mampu bersikap ilmiah dengan penekanan pada sikap ingin tahu, bertanya, bekerja sama dan peka terhadap makhluk hidup dan lingkungan.

b. Mampu menterjemahkan perilaku alam tentang diri dan lingkungan di sekitar rumah dan lingkungan.

c. Mampu memahami proses pembentukan ilmu dan melakukan inkuiri ilmiah melalui pengamatan dan sesekali melakukan penelitian sederhana dalam lingkup pengalamannya.

(41)

6. Contoh-contoh Penemuan Sains

Sukarno (1981:12-14) mengemukakan bahwa saat ini terdapat berbagai penemuan sains, di antaranya sebagai berikut:

a. Untuk memperoleh hasil pertanian yang lebih besar manusia menggunakan obat-obat pemberantas serangga hama (insektisida). Contoh utama adalah DDT, suatu penemuan sains. DDT mempunyai susunan kimia yang amat stabil yang mengandung klor, yang tidak akan terurai bertahun-tahun setelah penggunaannya. Sisa DDT yang disemprotkan di ladang-ladang dan pada tanam-tanaman akan meresap ke dalam tanah dengan air hujan, dan akhirnya mengalir ke sungai-sungai, danau-danau, dan laut.

b. Dengan ditemukannya tenaga atom, maka banyak berdiri reaktor-reaktor atom. Bagaimana diusahakan pencegahan agar tidak terjadi pengotoran udara, air atau tanah oleh radiasi zat radioaktif ataupun sampah pabrik (waste-product) ini, namun polusi (pencemaran) itu tetap terjadi.

(42)
(43)

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

1. Lokasi dan waktu Penelitian

Penelitian tindakan ini dilaksanakan di SD Koripan 02 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010. Waktu Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 12 s.d. 17 Desember 2009. Subjek penelitian meliputi siswa kelas IV yang berjumlah 28 siswa yang terdiri 16 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Usia rata-rata 10-11 tahun. Latar belakang orang tua siswa yaitu sebagai swasta.

2. Mata Pelajaran

Mata pelajaran yang menjadi objek penelitian ini adalah sains. Sesuai dengan kompetensi dasar pada saat penelitian dilaksanakan, dengan pokok bahasan yang diambil, yaitu praktikum karet busa akan mengapung di permukaan air, kerikil akan tenggelam di dasar air, telur mentah akan melayang di dalam air garam, dengan standar kompetensi memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda serta berbagai cara penggunaan benda-benda berdasarkan sifatnya, dengan indikator:

a. Menjelaskan karet busa akan mengapung di permukaan air. b. Menjelaskan kerikil akan tenggelam di dasar air.

(44)

B. Pelaksanaan Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan 3 siklus penelitian yang masing-masing dimulai perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

Gambaran pelaksanaan ketiga siklus tersebut adalah sebagai berikut: 1. Siklus Pertama

Pelaksanaan siklus pertama terdiri dari empat tahapan, yaitu: a. Perencanaan

1. Refleksi awal yaitu melakukan perenungan berdasarkan evaluasi terhadap pembelajaran yang dilakukan menggunakan metode ceramah menunjukkan bahwa siswa kurang aktif dalam pembelajaran dan nilai yang dicapai masih rendah.

2. Penentuan fokus permasalahan dan pengkajian teori untuk memilih solusi bagi permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran. 3. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai

dengan pokok bahasan dan instrumen pengumpulan data selama penelitian dilaksanakan.

4. Penyiapan sarana dan media pembelajaran, yaitu salah satunya buku cermat kelas 1V.

b. Pelaksanaan

(45)

dasar air dan telur mentah akan melayang di dalam air garam dengan indikator menjelaskan karet busa akan mengapung di permukaan air, menjelaskan kerikil akan tenggelam di dasar air dan menjelaskan telur mentah akan melayang di dalam air garam.

Langkah-langkah dalam penelitian:

1. Melakukan pre tes tentang pengetahuan siswa mengenai materi praktikum. Adapun soal pre tes terlampir.

2. Melakukan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang dimulai dengan guru menjelaskan langkah-langkah dalam eksperimen, kemudian guru membagi siswa yang berjumlah 28 orang menjadi 7 kelompok, sehingga tiap kelompok berjumlah 4 orang, untuk kemudian memilih ketua dan sekretaris kelompok. Setelah membagikan buku cermat dan lembar petunjuk percobaan (eksperimen) kepada setiap kelompok, siswa melakukan percobaan tentang materi dengan mengikuti petunjuk guru.

3. Melaksanakan pos tes tentang pengetahuan siswa tentang materi praktikum. Dalam pos tes ini digunakan soal yang sama dengan pre- tes.

c. Observasi

(46)

difokuskan pada perubahan prestasi. Untuk melakukan observasi terhadap situasi kelas pada saat pembelajaran peneliti meminta bantuan guru untuk mengamati dalam pembelajaran.

Dalam lembar observasi/pengamatan, peneliti menggunakan lembar pengamatan sebagai berikut:

Tabel 3.2 Lembar Observasi Siklus 1

No Aspek yang di amati Kemunculan Catatan pengamat Ya Tidak

1 Keaktifan siswa V Siswa belum aktif 2 Perhatian

siswa

V Siswa belum seluruhnya

memperhatikan, banyak yang bicara sendiri

3 Ketepatan

menggunakan metode

V Belum tepat dalam menggunakan metode 4 Ketepatan

menggunakan waktu

V Waktu molor

5 Kontrol suasana V Kelas ramai

(47)

d. Refleksi

Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan dua hasil pengamatan situasi kelas/pembelajaran, dan hasil peningkatan nilai pos tes dibanding nilai pre tes.

Pada siklus pertama peneliti dapat menemukan kelemahan pembelajaran sebagai berikut:

1) Sebagian siswa belum memahami eksperimen sehingga siswa masih kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran.

2) Pengusaan konsep terhadap materi belum mengalami peningkatan yang maksimal.

Walaupun demikian, pembelajaran sudah mengalami perubahan yaitu dalam hal mengenai metode baru dalam pembelajaran dan sebagian siswa sudah aktif dalam pembelajaran, selanjutnya hasil pos tes terhadap pre tes menunjukkan perubahan. Dari hal di atas, maka hal-hal yang akan peneliti lakukan dan perhatikan pada siklus kedua adalah:

1) Menjelaskan secara detail tentang teknik eksperimen, supaya siswa lebih jelas dan lebih aktif terhadap materi pelajaran.

2) Meningkatkan pemahaman terhadap materi pembelajaran. 2. Siklus Kedua

(48)

a. Perencanaan

Dalam tahap perencanaan ini tercakup kegiatan sebagai berikut: 1) Refleksi kedua, yaitu melakukan perenungan berdasarkan evaluasi

terhadap evaluasi pembelajaran pada siklus pertama yang masih menunjukkan kelemahan, yaitu siswa belum aktif dalam pembelajaran dalam eksperimen dan penguasaan konsep belum menunjukkan peningkatan yang maksimal.

2) Penentuan fokus permasalahan dan mengkaji kelemahan pada siklus pertama.

3) Membuat rencana perbaikan sesuai pokok bahasan dan instrumen pengumpulan data selama penelitian tindakan dilaksanakan.

4) Penyiapan sarana dan media pembelajaran yang meliputi buku cermat dan petunjuk eksperimen.

b. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan menggunakan metode eksperimen dengan pokok bahasan yang sama dan indikator yang sama. Langah-langkah dalam penelitian ini meliputi:

1) Melakukan pre tes tentang pengusaan konsep yang berkaitan dengan praktikum.

(49)

anggota kelompok yang berbeda dengan kelompok pada siklus pertama. Kemudian siswa melakukan percobaan dengan teman sekelompok dengan petunjuk guru.

3) Melaksanakan pos tes dengan soal pos tes yang berbeda dengan soal pre tes.

c. Observasi

Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu mengetahui efektifitas metode eksperimen dalam peningkatkan prestasi belajar sains pada siswa kelas IV SD Koripan 02 Susukan Kabupaten Semarang, maka observasi difokuskan pada perubahan prestasi belajar sains. Untuk melakukan observasi terhadap situasi kelas pada saat pembelajaran peneliti meminta bantuan guru untuk mengamati dalam pembelajaran.

Tabel 3.2 Lembar Observasi Siklus II

No Aspek yang Diamati

Kemunculan

Catatan pengamat Ya Tidak

1 Keaktifan siswa V Siswa cukup aktif 2 Perhatian siswa V Siswa sudah

perhatian 3 Ketepatan

menggunakan metode

V Siswa cukup tepat menggunakan metode 4 Ketepatan

menggunakan

(50)

waktu

5 Kontrol terhadap suasana

V Suasana cukup

kondusif 6 Peningkatan

prestasi

V Prestasi cukup meningkat

d. Refleksi

Refleksi dilakukan berdasarkan hasil pengamatan kelas dan hasil perbandingan atau peningkatan nilai pos tes dibandingkan nilai pre tes. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, pada siklus kedua peneliti menemukan cukup ada peningkatan dalam pembelajaran sains melalui metode eksperimen pada siswa kelas IV SD Koripan 02 Susukan Kabupaten Semarang:

1) Keaktifan meningkat walaupun tidak maksimal. 2) Perhatian siswa cukup mengalami peningkatan.

3) Penggunaan metode mengalami peningkatan meskipun tidak maksimal.

Selanjutnya perbandingan nilai pos tes terhadap pre tes menemukan adanya peningkatan.

Berdasarkan hal di atas, maka hal-hal yang akan diteliti, perhatikan dan perbaiki pada siklus ketiga adalah:

1) Meningkatkan pengelolaan kelas.

(51)

3. Siklus ketiga

Siklus ketiga dilaksanakan pada tanggal 16 Desember 2009 dengan pokok bahasan yang sama dan dengan indikator yang sama. Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

Dalam perencanaan ini tercakup kegiatan sebagai berikut:

1) Refleksi ketiga, yaitu peneliti melakukan perenungan berdasarkan evaluasi terhadap pembelajaran yang kedua yang masih menunjukkan kelemahan, yaitu siswa belum aktif secara keseluruhan dalam pembelajaran eksperimen dan penguasaan konsep materi pembelajaran belum maksimal mengalami peningkatan.

2) Menentukan fokus permasalahan dan mengkaji kelemahan pembelajaran pada siklus kedua.

3) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai pokok bahasan dan instrumen pengumpulan data selama penelitian tindakan dilaksanakan.

4) Penyiapan sarana dan media pembelajaran yang meliputi buku cermat dan langkah-langkah pembelajaran.

b. Pelaksanaan

(52)

tenggelam di dasar air dan telur mentah akan melayang di dalam air garam.

Langkah-langkah dalam penelitian ini meliputi:

1) Melakukan pre tes tentang penguasaan konsep tentang materi yang diajarkan. Adapun soal tes terlampir.

2) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah yang dimulai dengan guru menjelaskan langkah-langkah dalam eksperimen, kemudian guru membagi siswa yang berjumlah 28 orang menjadi 4 kelompok dengan menunjuk siswa yang belum aktif sebagai ketua, sekretaris serta anggota kelompok yang berbeda, sehingga jumlah anggota kelompok menjadi 4 orang setiap kelompok. Kemudian siswa melakukan eksperimen sesuai materi.

3) Melaksanakan pos tes tentang penguasaan konsep berkaitan materi yang diajarkan. Dalam pos tes ini digunakan soal yang sama dengan pre tes.

c. Observasi

(53)

pelajaran, peneliti meminta bantuan guru untuk mengamati dalam pembelajaran.

Tabel 3.3 Lembar Observasi Siklus ketiga

No Aspek yang Diamati

Kemunculan

Catatan Pengamat Ya Tidak

1 Keaktifan siswa V Siswa sudah aktif dalam pembelajaran 2 Perhatian siswa V Siswa sudah

memperhatikan dalam pembelajaran 3 Ketepatan

menggunakan metode

V Siswa sudah tepat dalam menggunakan metode

4 Ketepatan menggunakan waktu

V Siswa sudah tepat dalam menggunakan waktu

5 Kontrol terhadap suasana

V Kelas sudah

kondusif 6 Peningkatan

prestasi

V Siswa mengalami

peningkatan yang maksimal

(54)

Penulis melakukan refleksi berdasarkan dua hasil pengamatan, yaitu hasil pengamatan suasana kelas waktu pelajaran dan hasil perbandingan atau peningkatan nilai pos tes dibanding nilai pre tes.

Berdasarkan hasil pengamatan yang terjadi pada siklus ketiga, peneliti menemukan peningkatan yang maksimal dalam pembelajaran sains pada siswa kelas IV SD Koripan 02 Susukan Kabupaten Semarang sebagai berikut:

1) Siswa sudah seluruhnya aktif dalam pembelajaran. 2) Suasana kelas sudah terkontrol.

3) Penggunaan waktu sudah tepat dan penggunaan metode sudah efektif.

(55)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas metode eksperimen dalam meningkatkan prestasi belajar sains pada siswa kelas IV SD Koripan 02 Susukan kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010

Berdasarkan hasil pengamatan, bahwa metode eksperimen itu efektif digunakan dalam pembelajaran sains. Sebagian siswa sudah aktif dalam pembelajaran karena termotivasi oleh suasana baru yang menjadikan siswa tidak merasa bosan serta siswa bebas mengemukakan pikirannya pada waktu melakukan percobaan. Siswa juga dapat belajar langsung, sehingga dapat meningkatkan pengusaan konsep terhadap materi yang diajarkan.

Namun demikan, penerapan metode eksperimen masih ditemukan kelemahan yaitu waktu yang relatif banyak

(56)

1. Hasil Penelitian Siklus I

Tabel 4.1 Daftar Nilai dan Rata-rata Pre test dan Post test Siklus

No

. Nama

Siklus I

Pre tes Pos tes 1. M Oktavian A 40 45 2. Siti Zulaikhah 60 65 3. Novi Ayu S 45 50 4 Linda Irawati 40 50 5. Aufa Abdillah 50 65 6. Arif Munandar 70 80 7. Bagus Pramono 70 75 8. Bayu Sukma

Aji 65 70

9. Dimas Prakas J. 70 75 10. Denis Tri

Hartanti 60 65

11. Fitri Rahmawati 60 65 12. Faisal Anis

Fuadi 55 60

13. Hendri

Kristanto 60 65

(57)

Parjiono

15. Muh. Eko

Bagus S 60 70

16. Muh. fajar Rizqi 60 65 17. Muh. Fajar

kurniawan 60 70

18. Muh. Joko

Susanto 60 75

19. Muh. Sulistyana 55 65 20. Rizqi

Cahyandari 70 75

21. Siti Rismawati 35 40 22. Siti Fatimah 70 75 23. Samsul Huda 60 65 24. Winda Anggitri 45 50 25. Wulan Dwi

Pratiwi 40 50

26. Zainal Fanani 45 55 27. Fatkhur

Rohman 60 65

28. Maksum Aldi

(58)

Jumlah 1575 1770

Rata-rata 56 63

2. Hasil Penelitian Siklus II

Berdasarkan hasil tes yang dilakukan baik pada pre test dan post test, maka diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.2 Daftar Nilai dan Rata-rata pre test dan post test Siklus II

No

. Nama

Siklus II

(59)

14. Muh. Joko

Parjiono 65 75

15. Muh. Eko Bagus S 75 80 16. Muh. fajar Rizqi 70 75 17. Muh. Fajar

kurniawan 65 75

18. Muh. Joko

Susanto 70 85

19. Muh. Sulistyana 65 70 20. Rizqi Cahyandari 80 85 21. Siti Rismawati 50 65 22. Siti Fatimah 75 80 23. Samsul Huda 65 70 24. Winda Anggitri 55 60 25. Wulan Dwi

Pratiwi 55 65

26. Zainal Fanani 60 65 27. Fatkhur Rohman 65 70 28. Maksum Aldi

Saputra 60 65

Jumlah 1820 2000

Rata-rata 65 71

(60)

3. Hasil Penelitian Siklus III

Hasil Penelitian siklus III diperoleh data nilai pre tes dan post tes, yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebagai indikasi peningkatan hasil belajar siswa berikut:

Tabel 4.3 Daftar Nilai dan Rata-rata Pre test dan Post test Siklus III

No

. Nama

Siklus III

Pre tes Pos tes 1. M Oktavian A 60 65 2. Siti Zulaikhah 65 70 3. Novi Ayu S 60 75 4 Linda Irawati 60 70 5. Aufa Abdillah 70 80 6. Arif Munandar 80 95 7. Bagus Pramono 90 100 8. Bayu Sukma Aji 70 80 9. Dimas Prakas J. 80 90 10. Denis Tri Hartanti 70 80 11. Fitri Rahmawati 75 80 12. Faisal Anis Fuadi 70 85 13. Hendri Kristanto 75 85 14. Muh. Joko

(61)

15. Muh. Eko Bagus S 80 85 16. Muh. fajar Rizqi 75 85 17. Muh. Fajar

kurniawan 70 75

18. Muh. Joko

Susanto 75 80

19. Muh. Sulistyana 75 85 20. Rizqi Cahyandari 85 90 21. Siti Rismawati 65 70 22. Siti Fatimah 85 90 23. Samsul Huda 75 80 24. Winda Anggitri 70 75 25. Wulan Dwi

Pratiwi 65 75

26. Zainal Fanani 70 75 27. Fatkhur Rohman 75 80 28. Maksum Aldi

Saputra 65 70

Jumlah 2035 2185

(62)

B. Pembahasan

1. Pembahasan Siklus I

Dalam rangka menunjukkan adanya hubungan antara penggunaan metode eksperimen terhadap peningkatan hasil belajar maka digunakan perhitungan dengan menggunakan rumus t-tes:

 

1

2 2   

N N N D D D t

Adapun perhitungan tersebut sebagai berikut:

Tabel 4.4 Lembar Nilai Pre Test dan Post Test Siklus I

No. Nama Nilai Pre Test Nilai Post Test Nilai Beda (D) Beda Kuadrat D2

1 M Oktavian

A 40 45 -5

+25

2 Siti

Zulaikhah 60 65 -5

+25

3 Novi Ayu

S 45 50 -5

+25

4 Linda

Irawati 40 50 -10

+100

5 Aufa

Abdillah 50 65 -5

(63)

6 Arif

Munandar 70 80 -10

+100

7 Bagus

Pramono 70 75 -5

+25

8 Bayu

Sukma Aji 65 70 -5

+25

9 Dimas

Prakas J 70 75 -5

+25

10 Denis Tri

Hartanti 60 65 -5

+25

11 Fitri

Rahmawati 60 65 -5

+25

12 Faisal Aniz

fuadi 55 60 -5

+25

13 Hendri

Kristanto 60 65 -5

+25

14 Muh. Joko

Susanto 60 65 -5

+25

15 Muh. Eko

Bagus S 60 70 -10

+100

16 Muh fajar

Rizqi 60 65 -5

+25

(64)

Kurniawan +100

18 Muh Joko

Susanto 60 75 -5

+25

19 Muh

Sulistyana 55 65 -10

+100

20 Rizqi

Cahyandari 70 75 -5

+25

21 Siti

Rismawati 35 40 -15

+225

22 Siti

Fatimah 70 75 -5

+25

23 Samsul

Huda 60 65 -5

+25

24 Winda

Anggitri 45 50 -5

+25

25 Wulan Dwi

Pratiwi 40 50 -10

+100

26 Zainal

Fanani 45 55 -10

+100

27 Fatkhur

Rohman 60 65 -5

+25

28 Maksum

Aldi S 50 55 -5

(65)

-185 +1425

D2

Rerata D = (-185) : 28 = 6,607

 

1

2 2   

N N N D D D t

28 1

28 28 185 1425 607 , 6 2      t

 

27 28 28 34225 1425 607 , 6   t

756 321 , 1222 1425 607 , 6   t 756 68 , 202 607 , 6  t 268 , 0 607 , 6  t

 

12,8 755 , 12 518 , 0 607 , 6 t
(66)

peningkatan hasil belajar siswa dikarenakan t hitung lebih besar dari t tabel. Yaitu setelah dilakukan tindakan pembelajaran dengan metode eksperimen maka hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang cukup baik.

Berdasarkan tabel dan perhitungan di atas diketahui antara hasil

pre test dan post test mengalami peningkatan. Yaitu hasil rata-rata dari 56

menjadi 63 yang mengalami peningkatan sebesar 7. Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan.

Nilai Ketuntasan Minimum (KKM) mata pelajaran Sains atau IPA pada standar kompetensi memahami beragam sifat dan wujud benda serta berbagai cara penggunaan benda-benda berdasarkan sifatnya adalah sebesar 6,50. Berdasarkan KKM tersebut, maka pada pre test terdapat 9 siswa yang tuntas dan sebanyak 11 siswa dinyatakan belum tuntas. Sedangkan pada post test seluruh siswa dinyatakan tuntas. Maka terdapat kenaikan jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 2 siswa.

(67)

Hubungan antara penggunaan metode eksperimen dengan peningkatan prestasi belajar siswa dapat diperoleh dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut:

Tabel 4.5 Lembar Nilai Pre Test dan Post Test Siklus II

No. Nama Nilai Pre Test Nilai Post Test Nilai Beda (D) Beda Kuadrat D2

1 M

Oktavian 45 55 -10

+100

2 Siti

Zulaikhah 65 65 0

0

3 Novi Ayu

S 50 50 0

0

4 Linda

Irawati 55 55 0

0

5 Aufa

Abdillah 75 80 -5

+25

6 Arif

Munandar 80 80 0

0

7 Bagus

Pramono 80 85 -5

+25

8 Bayu

Sukma Aji 65 85 -20

(68)

Prakas J +25

10 Denis Tri

Hartanti 65 80 -15

+225

11 Fitri

Rahmawati 65 70 -5

+25

12 Faisal Anis

Fuadi 65 75 -10

+100

13 Hendri

Kristanto 65 70 -5

+25

14 Muh.Joko

Parjiono 65 70 -5

+25

15 Muh. Eko

Bagus S 75 75 0

0

16 Muh.Fajar

Rizqi 70 85 -15

+225

17 Muh. fajar

Kurniawan 65 75 -10

+100

18 Muh.Joko

Susanto 70 75 -5

+25

19 Muh.

Sulistyana 65 70 -5

+25

20 Rizqi

Cahyandari 80 85 -5

(69)

21 Siti

Rismawati 50 65 -15

+225

22 Siti

Fatimah 75 80 -5

+25

23 Samsul

Huda 65 70 -5

+25

24 Winda

Aggitri 55 60 -5

+25 25 Wulan Dwi Pratiwi 55 65 -10 +100

26 Zainal

Fanani 60 65 -5

+25

27 Fatkhur

Rohman 65 70 -5

+25

28 Maksum

Aldi S 60 65 -5

+25

-180 +1850

D2

Rerata D = (-180) : 28 = 6,43

 

1

(70)

28 1

28 28 180 1850 43 , 6 2      t

 

27 28 28 32400 1850 43 , 6   t

756 143 , 1157 1850 43 , 6   t 756 86 , 692 43 , 6  t 916 , 0 43 , 6  t

 

6,7 718 , 6 957 , 0 43 , 6 t

Hasil dari perhitungan t hitung sebesar 6,7 kemudian t tabel dengan db= n – 1= 27; taraf signifikansi 5% t tabel = 2,052. Berdasarkan hal tersebut berarti ada perbedaan atau ada hubungan antara prestasi belajar dengan penggunaan meode eksperimen dalam proses pembelajaran, dikarenakan t hitung lebih besar dari t tabel. Hal ini menunjukkan bahwa setelah dilakukan tindakan pembelajaran dengan metode eksperimen maka prestasi belajar siswa mengalami peningkatan yang sudah baik.

(71)

siswa. Yaitu dari hasil rata-rata pre test sebesar 65 menjadi 71 pada post test, mengalami peningkatan sebesar 6. Hal ini menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa juga mengalami peningkatan.

Berdasarkan KKM, maka pada pre test terdapat 27 siswa yang tuntas dan sebanyak 6 siswa dinyatakan belum tuntas. Sedangkan pada

post test masih terdapat 3 siswa yang belum tuntas. Maka terdapat

kenaikan jumlah siswa yang tuntas belajar dari pre test ke post test

sebanyak sebanyak 3 siswa.

Peningkatan pada rata-rata pre test dan post test yang diperoleh sudah baik dan meningkat daripada siklus I karena penggunaan metode eksperimen yang lebih tepat pada pembelajaran Sains atau IPA. Hasil belajar siklus II menunjukkan kemajuan yang baik, walaupun masih belum memuaskan karena dalam post test terdapat 3 siswa yang belum tuntas. Diharapkan siklus selanjutnya akan lebih baik lagi dan dituntaskan.

3. Pembahasan Siklus III

Pada siklus III untuk mengetahui hubungan antara penggunaan metode eksperimen dengan peningkatan hasil belajar siswa dapat diperoleh dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut:

Tabel 4.6 Lembar Nilai Pre Test dan Post Test Siklus III

No. Nama Nilai Pre Test

Nilai Post Test

Nilai Beda (D)

Beda Kuadrat

D2

(72)

Oktavian A +25

2 Siti

Zulaikhah 65 70 -5

+25

3 Novi Ayu

S 60 75 -15

+225

4 Linda

Irawati 60 70 -10

+100

5 Aufa

Abdillah 70 80 -10

+100

6 Arif

Munandar 80 95 -15

+225

7 Bagus

Pramono 90 100 -10

+100

8 Bayu

Sukma Aji 70 80 -10

+100

9 Dimas

Prakas J 80 90 -10

+100

10 Denis Tri

Hartanti 70 80 -10

+100

11 Fitri

Rahmawati 75 80 -5

+25

12 Faisal Anis

fuadi 70 85 -15

(73)

13 Hendri

Kristanto 75 85 -10

+100

14 Muh. Joko

Parjiono 80 85 -5

+25

15 Muh. Eko

Bagus S 80 85 -5

+25

16 Muh. Fajar

Rizqi 75 85 -10

+100

17 Muh. Fajar

Kurniawan 70 75 -5

+25

18 Muh. Joko

Susanto 75 80 -5

+25

19 Muh.

Sulistyana 75 85 -10

+100

20 Rizqi

Cahyandari 85 90 -5

+25

21 Siti

Rismawati 65 70 -5

+25

22 Siti

Fatimah 85 90 -5

+25

23 Samsul

Huda 75 80 -5

+25

(74)

Aggitri +25

25 Wulan Dwi

Pratiwi 65 75 -10

+100

26 Zainal

Fanani 70 75 -5

+25

27 Fatkhur

Rohman 75 80 -5

+25

28 Maksum

Aldi S 65 70 -5

+25

-220

+2050

D2

Rerata D = (-220) : 28 = 7,86

 

1

2 2   

N N N D D D t

28 1

28 28 220 2050 86 , 7 2      t

(75)

756 57 , 1728 2050 86 , 7   t 756 43 , 321 86 , 7  t 425 , 0 86 , 7  t

 

121, 06 , 12 652 , 0 86 , 7 t

Hasil dari perhitungan t hitung sebesar 12,1 kemudian t tabel dengan db= n – 1= 27; taraf signifikansi 5% t tabel = 2,052. Berdasarkan hal tersebut berarti ada perbedaan atau ada hubungan antara prestasi belajar dengan penggunaan metode eksperimen dalam proses pembelajaran, dikarenakan t hitung lebih besar dari t tabel. Hal ini menunjukkan bahwa setelah dilakukan tindakan pembelajaran dengan meode eksperimen maka prestasi belajar siswa mengalami peningkatan yang lebih baik.

Berdasarkan tabel dan hasil perhitungan di atas diketahui pada siklus III hasil rata-rata pre test sebesar 72 menjadi 78 pada posttest, yang mengalami peningkatan sebesar 6. Hal ini menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa juga mengalami peningkatan.

(76)

post test sudah tuntas seluruhnya. Maka terdapat kenaikan jumlah siswa yang tuntas belajar dari pre test ke post test sebanyak sebanyak 3 siswa.

Pada siklus III peningkatan pada rata-rata pre test dan post test

(77)

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Hasil yang diperoleh dari penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh penulis terhadap siswa kelas 1V SD Koripan 02 Susukan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010 melalui penerapan metode eksperimen, dapat diambil kesimpulan bahwa:

1.Nilai rata-rata pada pre test siklus I 56, siklus II 65, dan siklus III 72 sedangkan berdasarkan KKM pada siklus I terdapat kenaikan jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 2 siswa, Siklus II 3 siswa, dan siklus III sudah tuntas semuanya.

(78)

B. SARAN-SARAN

1. Untuk Guru

a. Guru hendaknya lebih mempersiapkan diri dalam pembelajaran baik materi, metode, dan media yang akan digunakan.

b. Guru hendaknya memilih metode yang tepat sesuai materi yang akan diajarkan dan lebih mengaktifkan siswa supaya siswa lebih antusias dalam meningkatkan prestasinya baik dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

2. Untuk kepala sekolah

a. Kepala sekolah hendaknya lebih meningkatkan perhatiannya kepada guru-guru yang masih perlu dalam meningkatkan kadar profesionalitas sehingga guru benar-benar menjadi central figure yang patut diteladani siswa

b. Kepala sekolah mengadakan supervisi kepada guru-guru dalam mengajar bagaimana penggunaan metode dan media pembelajarannya sudah sesuai atau belum.

3. Untuk siswa

(79)
(80)

DAFTAR PUSTAKA

Ibrahim. 1996. Perencanaan Pengajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Singarimbun, Masri. 1982. Metode Penelitian Survei. Jakarta.

Djamarah, Syaiful, Bahri. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Sukarno, dkk. 1981. Dasar-Dasar Pendidikan Sains. Jakarta : Bratara Karya Aksara.

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.

Soetomo. 1993. Dasar-Dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya : Usaha Nasional.

Arifin, Zainal. 1998. Evaluasi Intruksional. Bandung : Remaja Karya.

Sukmadinata, Syaud, Nana. 2004. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.

Bandung : Remaja Rosdakarya.

Azwar, Syaifudin. 1987. Test Prestasi. Yogyakarta : Liberty.

Kurikulum Berbasis Kompetensi Berbasis Kompetensi Sekolah Dasar Dan

(81)

Lampiaran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

Siklus 1, 2, dan 3

Satuan Pendidikan : SD/MI Mata Pelajaran : Sains Kelas/Semester : 1V/1

Standar Kompetensi : Memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda

serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifat-sifatnya.

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasikan wujud benda padat, cair dan gas

memiliki sifat tertentu. Indikator :

 Menjelaskan karet busa akan mengapung di permukaan air.

 Menjelaskan kerikil akan tenggelam di dasar air

 Menjelaskan telur mentah akan melayang di dalam air garam.

A. Tujuan Pembelajaran

(82)

3. Siswa dapat menjelaskan telur mentah akan melayang di dalam air garam. B. Materi Ajar

Benda padat bila di masukkan ke dalam benda cair akan mengalami peristiwa:

1. Tenggelam

Bila berat benda yang diletakkan di air lebih besar daripada gaya tekan ke atas oleh air, maka benda itu akan turun hingga ke dasar.

2. Melayang

Bila berat benda yang diletakkan di air sama dengan gaya tekan ke atas oleh air, maka benda itu akan berada di dalam zat cair tetapi tidak sampai ke dasar.

3. Terapung

Bila berat benda yang diletakkan di air lebih kecil daripada gaya tekan ke atas oleh air, maka benda itu akan berada dipermukaan zat cair.

C. Metode pengajaran

Eksperimen.

D. Langkah-Langkah Kegiatan

1. Pendahuluan

a. Guru mengucapkan salam dan memulai pelajaran dengan do’a. b. Guru membagikan soal pre tes dan siswa mengerjakan soal tersebut. c. Guru mengumpulkan soal dan jawaban siswa.

2. Kegiatan inti

(83)

b. Guru mengemukakan masalah yang akan di praktikkan dan memberikan pengarahan.

c. Guru menyimpulkan hasil percobaan. 3. Penutup

a. Guru melakukan soal pos tes untuk dikerjakan siswa. b. Guru mengumpulkan soal dan jawaban siswa.

c. Guru menutup pelajaran dengan do’a.

E. Alat dan Sumber Belajar

1. Buku cermat, Karangan Tim Bina Kompetensi Guru SD/MI 2. Kerikil, karet busa, telur mentah, air, gelas, garam.

F. Penilaian

Teknik : Tes. Bentuk Instrument : tertulis.

(84)

Lampiran 2

LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN

A. Karet Busa akan Mengapung di Permukaan Air

Alat dan Bahan : 1. Sebuah karet busa 2. Gelas.

3. Air satu gelas. Cara kerja:

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan 2. Masukkan air ke dalam gelas

3. Masukkan karet busa ke dalam air. 4. Amati dan catat yang terjadi. 5. Laporkan hasil pengamatan.

B. Kerikil akan Tenggelam di Dasar Air

Alat dan bahan: 1. Sebuah kerikil. 2. Gelas

3. Air Cara kerja:

1. Siapkan alat dan bahan.

2. Masukkan air ke dalam gelas, jangan sampai penuh 3. Masukkan kerikil ke dalam gelas

(85)

5. Laporkan hasil pengamatan

C. Telur Mentah akan Melayang di Dalam Air Garam

Alat dan bahan: 1. Telur Mentah 2. Air

3. Gelas

4. Garam Secukupnya Cara kerja:

1. Siapkan alat dan bahan 2. Masukkan air ke dalam gelas 3. Masukkan garam ke dalam air 4. Masukkan telur mentah

(86)

Lampiran 3

SOAL PRE TES DAN POS TES SIKLUS PERTAMA, DAN PRE TES

SIKLUS KEDUA

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Sebutkan contoh-contoh benda yang bisa mengapung? 2. Sebutkan contoh-contoh benda yang bisa tenggelam? 3. Mengapa karet busa akan mengapung di permukaan air? 4. Mengapa kerikil akan tenggelam di dasar air?

(87)

Lampiran 4

SOAL POS TES KEDUA , SOAL PRE TES DAN POS TES KETIGA

Jawablah pertanyaan- pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Gambar dan jelaskan karet busa akan mengapung di permukaan air? 2. Gambar dan jelaskan kerikil akan tenggelam di dasar air?

3. Gambar dan jelaskan telur akan melayang di air garam?

(88)

Lampiran 5

P

Gambar

Gambar 1.1 Tahap-tahap penelitian tindakan kelas (Arikunto, 2008: 74)
Tabel 3.2 Lembar Observasi Siklus 1
Tabel 3.2 Lembar Observasi Siklus II
Tabel 3.3 Lembar Observasi Siklus ketiga
+7

Referensi

Dokumen terkait

4 Penjualan bibit-bibit karet (stumps). 5A.12 JAWATAN PERIKANAN DARAT. 5A.12.1 Jawatan Perikanan Darat. 5A.13 JAWATAN PEMBANGUNAN USAHA TANI. 5A.13.1 Jawatan Pembangunan Usaha

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan metode peramalan terbaik antara metode ARIMA, ANFIS, dan hybrid ARIMA-ANFIS untuk meramalkan beban puncak pemakaian

Dalam suatu kisi ruang , semua titik-titik kisi mungkin membentuk pasangan bidang-bidang sejajar dan berjarak yang sama yang disebut bidang-bidang kisi. Bidang-bidang inilah

Merupakan metoda pilihan untuk penderita derajat III dan IV atau pada penderita yang mengalami perdarahan yang berulang yang tidak sembuh dengan cara

La Vila Nova quedava fonamentalment articulada per dos carrers, el carrer de Llauradors en sentit perpendicular al mar, en el qual es va situar l’església de Sant Nicolau, i el carrer

Maka pelu dilakukan penelitian mengenai : keanekaragaman jenis, serta kelimpahan teripang dan kondisi lingkungan pendukung kehidupan teripang di pesisir desa

Hasil penelitian yang di lakukan dengan analisis univariat menunjukkan bahwa masyarakat Desa Bungin Permai masih banyak yang memiliki tradisi yang tidak mendukung di

Pengobatan secara mandiri swamedikasi termasuk menggunakan obat-obatan sisa yang disimpan di rumah Oralit merupakan obat diare yang dapat mengganti cairan tubuh yang keluar