BAB V PENUTUP
B. Saran
Sesuai dengan hasil penelitian dan hasil kesimpulan diatas maka peneliti menuliskan beberapa saran yang semoga kedepannya bermanfaat yaitu sebagai berikut:
1. Sesuai dengan hasil penelitian diatas dimana siswa telah mengalami miskonsepsi maka peneliti berharap agar kedepannya guru lebih bisa
memberikan pemahaman yang mendalam terhadap konsep pada pecahan biasa.
2. Untuk peneliti selanjutnya yang berminat melakukan penelitian yang sama yaitu tentang miskonsepsi peneliti berharap agar dapat meningkatkan hal-hal mengenai miskonsepsinya siswa.
3. Untuk siswa peneliti berharap agar lebih memperhatikan atau memahami lagi konsep-konse1yang di jelaskan atau di ajarkan oleh ibu guru serta bertanya kepada guru jika ada yang kurang atau tidak di pahami.
78
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Susanto. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Al- Darmono. 2012. Identifikasi Gaya Kognitif (Cognitive Style) Peserta Didik Dalam Belajar. Jurnal Riset Dan Pendidikan. Ngawi: STAI.
Almolhodaei. 2002. Cognitive Style and Mathematical Word Problem Sovling, Jurnal Off the Korea Society Off Mathematical Education Series.
Mathematical Education.
Altun, Arif. 2006. Undergraduate Students’ Academic Achievement, Field Dependent/Independent Cognitive Style and Attitude toward Computers.
Educational Technology and Societ, volume 9 (1).
Atma, Suganda. 2013. “Upaya untuk Mengubah Miskonsepsi Siswa salam pokok Bahasan suhu dan Kalor Lewat Konflik Kognitif”. Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Sanata Dharma.
Aunurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Alfabeta.
Azizan, Ibrahim. 2012. Misconceptions in Comparing Fraction among Primary School Pupils in Malaysia. International Journal of Social Science Tomorrow. Vol 1, No 2, ISSN 2277-6168
Bunnett Jr, Albert. Burton, Laurie J and Neslon, L Ted, 2012.Mathematics for Elementary Teachers: A Conceptual Approach, 9th ed, New York: Mc Graw-Hill.
Dahar, Ratna Wilis. 2011. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:
Erlangga.
Darsono. 2000. Belajar dan pembelajaran. Semarang: IKIP Press.
Daryanto. 2014. Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013, Jakarta:
Gava Media.
Depdiknas. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Jakarta: Depdiknas.
Desmita. 2012. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
Dwi Asih, Chatarina. 2008. “Pemahaman dan Miskonsepsi Siswa Kelas XI IPA Stella Duce Bantul Tentang Kalor”. Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Sanata Dharma.
Ghufron, Nur., Risnawati Rini. 2012. Gaya Belajar Kajian Teoretik. Yogyakarta:
Pustaka Belajar.
Herdiyana, Wana. 2019. Analisis Kesalahan Menyelesaikan Soal Pola Bilangan pada Siswa Kelas VIII SMP Pasantren GUPPI Samata Kabupaten Gowa.Skripsi tidak diterbitkan. Makassar: Unismuh Makassar.
Heruman. 2007. Model Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar. Bandung Remaja Rosdakarya.
Imam, Kholidazia Wilatikta. 2018. Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Berdasarkan Prosedur Newman. Skripsi.
Universitas Muhammadiyah Malang.
Jeanne Ellis Ormrod. 2009. Psikologi Pendidikan Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang.Jakarta: Erlangga.
Johar, R. 2012. Domain soal PISA untuk Literasi Matematika. Jurnal Peluang, 1 (1), 2302-5158.
Komaruddin. 2007. Kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara.
KBBI. 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). [Online] Available at:
http//kbbi.id/pusat, [Diakses 21 Juni 2016].
Mahardika Ria. 2014. Identifikasi Miskonsepsi Siswa Menggunakan Certainty Off Respone Index (CRI) dan Wawancara Diagnosis pada Konsep Sel. Skripsi.
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Maria Endah Savitri, dkk. 2016. Analisis Miskonsepsi pada Materi Pecahan dalam bentuk Aljabar Ditinjau dari Gaya Kognitif Siwa Kelas VIII SMP Negeri 2 Adimulyo kabupaten KebumenTahun Ajaran 2013/2014. Jurnal Eletronik Pembelajaran Matematika, Vol. 4, No. 4 hal 401-413.
Mindrianti Muksin. 2015. Identifikasi Miskonsepsi Siswa pada Materi Asam Basa Menggunakan Certainty Off Respone Index (CRI) pada kelas XI IPA 2 di SMA Negeri 1 Bonepantai. Jurnal Pendidikan Kimia.
Musser, G.L., Burger, W.F., & Peterson, B.E. 2011.Mathematics for elementary teachers, a contemporary approach (9thed.). Hoboken: john & willey, Inc.
Natalia T, Kalorin dkk. 2016. Miskonsepsi Pada Penyelesaian Soal Aljabar Siswa Kelas VIII Berdasarkan Proses Berpikir Mason.Jurnal Pendidikan, Vol. 1, No. 10. 1917-1925. (Diakses 29 Mei 2019).
Pesman H. & Eryilmaz, A. 2010. “Devolepment of a Three-Tier Test to Assess Misconceptions About Simple Electric Circuits”. The Journal off Educational Research, 103, 208-222.
Purnomo, Y, W. 2015. Pembelajaran Matematika Untuk PGSD: Bagaimana Guru Mengembangkan Penalaran Proporsional Siswa. Jakarta Erlangga.
Setiawati, Gusti Ayu Dewi., Ida Bagus Ari Sanjaya dan Ni Wayan Ekayanti.
2014. Identifikasi Miskonsepsi dalam Materi Fotosintesis dan Respirasi Tumbuhan pada Siswa Kelas IX SMP di Kota Dempasar.Dempasar: Jurnal Saraswati.
Siregar, E. & Nara, H. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran.Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.
Slameto. 2003. Belajarr dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sugiono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, N.S. 2011. Metode Peneitian Pendidikan. Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia & Rosda.
Suparno, Paul. 2013. Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam Pendidikan Fisika. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Soviawati, Evi. 2011. Pendekatan Matematika Realistik (PMR) Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Siswa Di Tingkat Sekolah Dasar.
Jakarta: Depdiknas.
Suwarto.2013. Pengenbangan Tes Diagnostik dalam Pembelajaran.Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Syahrial. 2014. Tesis: “Profil Strategi Estimasi Siswa SD Dalam Pemecahan Masalah Berhitung Ditinjau dari Perbedaan Gaya Field Dependent dan Field Independent”. Surabaya: UNESA.
Syaiful Sagala. 2011. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Tania Norika, Martina. 2014. “Pemahaman dan Miskonsepsi Konsep Gaya Pada Siswa di Empat Sekolah Menengah Atas Swasta di Daerah Istimewa Yogyakarta”. Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Sanata Dharma.
Tim Penyusun. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.
Titis Vidianti, Chiristiana. 2011. “Pemmahaman dan Miskonsepsi Siswa Kelas XII IPA SMA Pengudi Luhur Sedayu Bantul Tentang Hukum II Termodinamika”. Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Sanata Dharma.
Trianto. 2010. Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsep, Landasan, dan Implementasi Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Jakarta: Kencana.
Witkim, A.H. et al. 1971. Group Embedded Figure. California Mind Garden, Inc.
Woolfolk, A & Nicolich. 2004. Mendidik Anak-Anak Bermasalah.Jakarta: Inisiasi Press.
LAMPIRAN
INSTRUMEN ANGKET Petunjuk:
Dalam rangka mengidentifikasi gaya kognitif siswa, anda diharapkan untuk memberi jawaban yang jujur sesuai dengan keadaan diri anda yang sebenarnya atas setiap peryataan dibawah dengan memberi tanda centang (√) pada kolom YA atau TIDAK.
NO PERYATAAN YA TIDAK
1
Saya memisahkan objek dari lingkungan sekitarnya sehingga persepsi saya tidak terpengaruh apabila lingkungannya berubah.
2 Saya mampu mengatur objek-objek yang belum tertata.
3 Saya cenderung menerima tatanan/aturan yang sudah ada.
4 Saya memiliki orientasi sosial yaitu perhatian terhadap orang lain.
5 Saya cenderung memiliki tujuan yang saya buat sendiri.
6 Saya mempelajari materi sosial dengan baik.
7 Saya cenderung bekerja dengan motivas iintrinsik (dari diri sendiri).
8 Saya dapat mengidentifikasi informasi khusus secara cepat dan tepat.
9 Saya dapat menyimpulkan garis-garis besar informasi secara cepat dan tepat.
10 Saya cenderung mandiri dalam tindakan saya.
11 Saya memandang tubuh saya sebagai satu kesatuan.
12 Saya mempertahankan harga diri saya dengan cara menunjukkan kemampuan intelektual saya.
13 Saya mementingkan hubungan social dengan orang lain.
14
Saya cocok dengan pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus seperti dalam bidang matematika, atau teknik.
15 Saya cocok untuk bekerja dalam bidang bimbingan dan konseling, Pendidikan atau sosial.
16 Saya memetakanperbedaan antara konsep secara spesifîk.
17
Saya cenderung menerima suatu objek-objek yang sudah tertata karena tidak memiliki kemampuan dalam merestrukturisasi.
18 Saya memberi perhatian lebih pada hal-hal yang berkaitan dengan apa yang saya alami.
19 Saya cenderung memikirkan sesuatu tanpa pembuktian dalam mencapai suatu konsep berpikir.
20 Saya cenderung melakukan pengamatan untuk mencapai suatu konsep berpikir.
21 S a y a lebih menyukai suasana pembelajaran yang menyediakan proses interaksi dengan sesama siswa.
22 Saya lebih menyukai aktifitas pembelajaran yang lebih melibatkan siswa.
23 Saya lebih menyukai guru yang mampu mengelola dan pembelajaran membimbing.
24 Saya lebih menyukai guru yang mampu membuat lingkungan belajar yang hangat dan personal.
25 Saya lebih termotivasi apabila prestasi saya di beri nilai.
26 Saya lebih termotivasi apabila diberikan pujian lisan.
27 Saya lebih termotivasi melakukan suatu tugas dengan berkompetisi.
28 Saya lebih termotivasi melakukan suatu tugas untuk membantu g u r u .
29 Saya lebih termotivasi jika melakukan sesuatu untuk kebutuhan sendiri.
30 Saya lebih termotivasi jika melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk orang lain.
INSTRUMEN SOAL TEST 1. Tentukan hasil dari penjumlahan pecahan berikut ini:
2. Tentukan hasil dari pengurangan pecahan berikut ini:
3. Tentukan hasil dari perkalian pecahan berikut ini:
4. Tentukan hasil dari pembagian pecahan berikut ini:
INSTRUMEN PEDOMAN WAWANCARA
No Aspek yang ditanyakan
HasilJawaban dari pertanyaan
yangdiajukan 1.
Apakah adik telah menyelesaikan penjumlahan pada pecahan biasa sudah benar?
2.
Bagaimana cara adik menyelesaikan penjumlahan pada pecahan biasa?
3. Apakah adik telah menyelesaikan pengurangan pada pecahan biasa sudah benar?
4. Bagaimana cara adik menyelesaikan pengurangan pada pecahan biasa?
5. Apakah adik telah menyelesaikan perkalian pada pecahan biasa sudah benar?
6. Bagaimana cara adik menyelesaikanperkalian pada pecahanbiasa?
7. Apakah adik telah menyelesaikan pembagian pada pecahan biasa sudah benar?
8. Bagaimana cara adik menyelesaikan pembagian pada pecahan biasa?
9. Apakah adik yakin cara melakukan penjumlahan pada pecahan biasa dengan cara seperti itu?
10. Apakah adik yakin cara melakukan pengurangan pada pecahan biasa dengan cara seperti itu?
11. Apakah adik yakin cara melakukan perkalian pada pecahan biasa dengan cara seperti itu?
12. Apakah adik yakin cara melakukan pembagian pada pecahan biasa dengan cara seperti itu?
13. Bagaimana caranya adik menyamakan penyebutnya terhadap penjumlahan pada pecahan biasa?
14. Bagaimana caranya adik menyamakan penyebutnya terhadap pengurangan pada pecahan biasa?
15. Didalam perkalian terhadap pecahan biasa jika penyebutnya beda harus disamakan?
16. Didalam pembagian terhadap pecahan biasa jika penyebutnya beda harus disamakan?
17. Kalau didalam penjumlahan pecahan biasa jika penyebutnyaharuskan dijumlahkan juga?
18. Kalau didalam pengurangan pecahan biasa jika penyebutnyaharuskan dijumlahkan juga?
LEMBAR KERJA ANGKET SFI Petunjuk:
Dalam rangka mengidentifikasi gaya kognitif siswa, anda diharapkan untuk memberi jawaban yang jujur sesuai dengan keadaan diri anda yang sebenarnya atas setiap peryataan dibawah dengan memberi tanda centang (√) pada kolom YA atau TIDAK.
NO PERYATAAN YA TIDAK
1
Saya memisahkan objek dari lingkungan sekitarnya sehingga persepsi saya tidak terpengaruh apabila lingkungannya berubah.
√ 2 Saya mampu mengatur objek-objek yang belum tertata. √ 3 Saya cenderung menerima tatanan/aturan yang sudah
ada. √
4 Saya memiliki orientasi sosial yaitu perhatian terhadap
orang lain. √
5 Saya cenderung memiliki tujuan yang saya buat sendiri. √
6 Saya mempelajari materi sosial dengan baik. √ 7 Saya cenderung bekerja dengan motivas iintrinsik (dari
diri sendiri). √
8 Saya dapat mengidentifikasi informasi khusus secara
cepat dan tepat. √
9 Saya dapat menyimpulkan garis-garis besar informasi
secara cepat dan tepat. √
10 Saya cenderung mandiri dalam tindakan saya. √ 11 Saya memandang tubuh saya sebagai satu kesatuan. √ 12 Saya mempertahankan harga diri saya dengan cara
menunjukkan kemampuan intelektual saya. √
13 Saya mementingkan hubungan social dengan orang lain. √ 14
Saya cocok dengan pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus seperti dalam bidang matematika, atau teknik.
√ 15 Saya cocok untuk bekerja dalam bidang bimbingan
dan konseling, Pendidikan atau sosial. √
16 Saya memetakanperbedaan antara konsep secara spesifîk. √ 17
Saya cenderung menerima suatu objek-objek yang sudah tertata karena tidak memiliki kemampuan dalam merestrukturisasi.
√ 18 Saya memberi perhatian lebih pada hal-hal yang
berkaitan dengan apa yang saya alami. √ 19 Saya cenderung memikirkan sesuatu tanpa pembuktian
dalam mencapai suatu konsep berpikir. √ 20 Saya cenderung melakukan pengamatan untuk mencapai
suatu konsep berpikir. √
21 S a y a lebih menyukai suasana pembelajaran yang
menyediakan proses interaksi dengan sesama siswa. √ 22 Saya lebih menyukai aktifitas pembelajaran yang lebih
melibatkan siswa. √
23 Saya lebih menyukai guru yang mampu mengelola
dan pembelajaran membimbing. √
24 Saya lebih menyukai guru yang mampu membuat lingkungan belajar yang hangat dan personal. √ 25 Saya lebih termotivasi apabila prestasi saya di beri
nilai. √
26 Saya lebih termotivasi apabila diberikan pujian lisan. √ 27 Saya lebih termotivasi melakukan suatu tugas dengan
berkompetisi. √
28 Saya lebih termotivasi melakukan suatu tugas untuk
membantu g u r u . √
29 Saya lebih termotivasi jika melakukan sesuatu untuk
kebutuhan sendiri. √
30 Saya lebih termotivasi jika melakukan sesuatu yang
bermanfaat untuk orang lain. √
LEMBAR KERJA ANGKET SFD Petunjuk:
Dalam rangka mengidentifikasi gaya kognitif siswa, anda diharapkan untuk memberi jawaban yang jujur sesuai dengan keadaan diri anda yang sebenarnya atas setiap peryataan dibawah dengan memberi tanda centang (√) pada kolom YA atau TIDAK.
NO PERYATAAN YA TIDAK
1
Saya memisahkan objek dari lingkungan sekitarnya sehingga persepsi saya tidak terpengaruh apabila lingkungannya berubah.
√ 2 Saya mampu mengatur objek-objek yang belum tertata. √ 3 Saya cenderung menerima tatanan/aturan yang sudah
ada. √
4 Saya memiliki orientasi sosial yaitu perhatian terhadap
orang lain. √
5 Saya cenderung memiliki tujuan yang saya buat sendiri. √ 6 Saya mempelajari materi sosial dengan baik. √ 7 Saya cenderung bekerja dengan motivas iintrinsik (dari
diri sendiri). √
8 Saya dapat mengidentifikasi informasi khusus secara
cepat dan tepat. √
9 Saya dapat menyimpulkan garis-garis besar informasi
secara cepat dan tepat. √
10 Saya cenderung mandiri dalam tindakan saya. √ 11 Saya memandang tubuh saya sebagai satu kesatuan. √ 12 Saya mempertahankan harga diri saya dengan cara
menunjukkan kemampuan intelektual saya. √
13 Saya mementingkan hubungan social dengan orang lain. √ 14
Saya cocok dengan pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus seperti dalam bidang matematika, atau teknik.
√ 15 Saya cocok untuk bekerja dalam bidang bimbingan
dan konseling, Pendidikan atau sosial. √ 16 Saya memetakanperbedaan antara konsep secara spesifîk. √ 17
Saya cenderung menerima suatu objek-objek yang sudah tertata karena tidak memiliki kemampuan dalam merestrukturisasi.
√ 18 Saya memberi perhatian lebih pada hal-hal yang
berkaitan dengan apa yang saya alami. √
19 Saya cenderung memikirkan sesuatu tanpa pembuktian dalam mencapai suatu konsep berpikir. √ 20 Saya cenderung melakukan pengamatan untuk mencapai
suatu konsep berpikir. √
21 S a y a lebih menyukai suasana pembelajaran yang menyediakan proses interaksi dengan sesama siswa. √ 22 Saya lebih menyukai aktifitas pembelajaran yang lebih
melibatkan siswa. √
23 Saya lebih menyukai guru yang mampu mengelola √
dan pembelajaran membimbing.
24 Saya lebih menyukai guru yang mampu membuat lingkungan belajar yang hangat dan personal. √ 25 Saya lebih termotivasi apabila prestasi saya di beri
nilai. √
26 Saya lebih termotivasi apabila diberikan pujian lisan. √ 27 Saya lebih termotivasi melakukan suatu tugas dengan
berkompetisi. √
28 Saya lebih termotivasi melakukan suatu tugas untuk
membantu g u r u . √
29 Saya lebih termotivasi jika melakukan sesuatu untuk
kebutuhan sendiri. √
30 Saya lebih termotivasi jika melakukan sesuatu yang
bermanfaat untuk orang lain. √
LEMBAR KERJA TES SUBJEK SFI
LEMBAR KERJA TES SUBJEK SFD
HASIL WAWANCARA SUBJEK A. SUBJEK FIELD INDEPENDENT
1. Penjumlahan Pada Pecahan
P1.001 : Apakah adik telah menyelesaikan penjumlahan
pecahan biasa sudah benar?
SFI1.001 : Iya kak …
P1.002 : Lalu bagaimana caranya adik menyelesaikan
penjumlahan pada pecahan biasa?
SFI1.002 : Pembilangnya dengan pembilangnya di jumlahkan dan penyebut dengan penyebut di jumlahkan…
P1.003 : terus bagaimana caranya adik menyamakan
penyebutnya terhadap penjumlahan pecahan biasa?
SFI1.003 : Tidak tau kak…
P1.004 : Kalau didalam penjumlahan pecahan biasa jika
penyebutnya sama haruskah di jumlahkan juga ?
SFI1.004 : Iya kak…
2. Pengurangan Pada Pecahan
P2.001 : Bagaimana caranya adik menyelesaikan pengurangan
pada pecahan biasa?
SFI2.001 : Disamakan pembilangnya, penyebutnya di kali
penyebut dan pembilangnya di kali pembilang lalu masing-masing di kurangkan…
P2.002 : Apakah adik yakin cara melakukan pengurangan pada pecahan biasa dengan cara seperti itu seperti itu?
SFI2.002 : Iya kak…
3. Perkalian Pada Pecahan
P3.001 : Apakah adik telah menyelesaikan perkalian tehadap pecahan biasa?
SFI3.001 : Sudah kak…
P3.002 : Lalu bagaimana cara adik menyelesaikan perkalian terhadap pecahan biasa?
SFI3.002 : Disamakan penyebut kemudian di kali silang…
P3.003 : Apakah cara yang adik lakukan dalam menyelesaikan perkalian terhadap pecahan biasa sudah benar?
SFI3.003 : iya kak…
P3.004 : Kalau didalam perkalian terhadap pecahan biasa jika penyebutnya beda harus disamakan?
SFI3.004 : Iya…
4. Pembagian Pada Pecahan
P4.001 : Apakah adik telah menyelesaikan pembagian terhadap
pecahan biasa?
SFI4.001 : Iya kak
P4.002 : Lalu bagaimana cara adik menyelesaikan pembagian terhadap pecahan biasa?
SFI4.002 : Dibalik kak…
P4.003 : Pecahan bagian mana yang harus di balik?
SFI4.003 : Yang pertama kak…
P4.004 : Kalau didalam perkalian terhadap pecahan biasa jika penyebutnya beda harus disamakan?
SFI4.004 : Iya kak…
B. SUBJEK FIELD DEPENDENT 1. Penjumlahan Pada Pecahan
P1.001 : Apakah adik telah menyelesaikan penjumlahan
pecahan biasa sudah benar?
SFD1.001 : Iya kak…
P1.002 : Lalu bagaimana caranya adik menyelesaikan
penjumlahan pada pecahan biasa?
SFD1.002 : Dengan cara pembilangnya dan penyebut di kali silang lalu dijumlahkan …
P1.003 : Kalau didalam penjumlahan pecahan biasa jika
penyebutnya sama haruskah di jumlahkan juga?
SFD1.003 : Tidak kak…
2. Pengurangan Pada Pecahan
P2.001 : Bagaimana caranya adik menyelesaikan pengurangan
pada pecahan biasa?
SFD2.001 : Pembilang di kurang pembilang dan penyebut di kurang penyebut kak…
P2.002 : Apakah penyebut tidak disamakan terlebih dahulu?
SFD2.002 : Tidak…
P2.003 : Kalau didalam pengurangan pecahan biasa jika
penyebutnya sama haruskah di kurangkan juga?
SFD2.003 : Iya kak…
3. Perkalian Pada Pecahan
P3.001 : bagaimana cara adik menyelesaikan perkalian terhadap pecahan biasa?
SFD3.001 : Dikalikan pembilang dengan pembilang, penyebut dengan pembilang…
P3.002 : Itu cara untuk mencari apa itu dik
SFD3.002 : Untuk mencari pembilangnya kak
P3.003 : Kalau didalam perkalian terhadap pecahan biasa jika penyebutnya beda harus disamakan?
SFD3.003 : Tidak kak…
P3.004 : Lalu bagaimana cara adik mencari penyebutnya?
SFD3.004 : Penyebut di kali penyebut seta penyebut di kali pembilang…
4. Pembagian Pada Pecahan
P4.001 : Bagaimana cara adik menyelesaikan pembagian
terhadap pecahan biasa?
SFD4.001 : Penyebutnya disamakan kak…
P4.002 : Kalau didalam perkalian terhadap pecahan biasa jika penyebutnya beda harus disamakan?
SFD4.002 : Iya kak…
P4.003 : Lalu bagimana cara adik menentukan hasil akhirnya?
SFD4.003 : pembilang di bagi pembilang penyebut di bagi penyebut…
HASIL TES MISKONSEPSI SISWA KELAS VIII
KUNCI JAWABAN
1. Tentukan hasil dari penjumlahan pecahan berikut ini:
+ = …
2. Tentukan hasil dari pengurangan pecahan berikut:
- = …
3. Tentukan hasil dari perkalian pecahan berikut:
x =…
=
=
4. Tentukan hasil dari pembagian pecahan berikut:
: = …
= x
=
=
DOKUMENTASI PENELITIAN
PRESENTASI
RIWAYAT HIDUP
Fitriani, lahir di Tinco, 13 Februari 1997. Berasal dari Barru dan sekarang bertempat tinggal di Jalan Toddopuli II Kota Makassar Sulawesi Selatan. Anak pertama dari 1 bersaudara, buah kasih pasangan dari Ayahanda “Supu” dan Ibunda
“Hartati”. Riwayat pendidikan, SD di SDN 16 Palludda (2003-2009), SMP di SMPN 1 Pujananting (2009-2012), SMA di SMKN 4 Barru (2012-2015), Penulis melanjutkan kuliah di Universitas Muhammadiyah Makassar mengambil Program Studi S1 Pendidikan Matematika dan lulus pada tahun 2021.Berkat karunia Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Muhammadiyah Makassaar dengan tersusunnya skripsi dengan judul “Analisis Miskonsepsi pada Materi Pecahan Ditinjau dari Gaya Kognitif di Kelas VIII SMP Muhammadiyah 12 Makassar”.