• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bisnis merupakan suatu kegiatan atau aktivitas yang dikerjakan oleh perusahaan untuk mencari keuntungan atau nilai tambah. Saat ini perkembangan bisnis dunia sudah semakin tinggi. Banyak hal yang harus dipersiapkan oleh perusahaan yang ingin terjun ke dunia bisnis ini. Kesiapan perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis nantinya akan dapat dilihat dari bertahan atau tidaknya bisnis yang dijalankannya.

Pada dasarnya sebuah perusahaan atau organisasi bisnis mempunyai tujuan untuk dapat bertahan hidup, mendapatkan laba dan berkembang. Hal tersebut tentunya dapat dicapai dengan menggunakan strategi yang mampu bersaing dengan perusahaan lain. Persaingan merupakan suatu bentuk usaha yang dilaksanakan supaya mendapatkan kemenangan atau mendapatkan posisi yang lebih baik tanpa harus terjadi benturan fisik atau konflik. Persaingan akan terus meningkat seiring dengan perubahan dan perkembangan zaman. Terlebih di era globalisasi saat ini, setiap perusahaan dituntut untuk bersaing dengan perusahaan lain jika ingin tetap hidup. Bagi negara maju, era globalisasi merupakan suatu peluang bagi mereka dalam mengembangkan bisnisnya, namun bagi negara berkembang seperti Indonesia, era ini merupakan sebuah tantangan yang harus diwaspadai. Setiap perusahaan dituntut untuk mempersiapkan strategi dalam menghadapi persaingan dan peka dalam melihat setiap perubahan lingkungannya.

Dalam menarik konsumen untuk melakukan pembelian, perusahaan harus mampu menerapkan konsep pemasaran yang tepat sesuai dengan kondisi pasar yang ada. Konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan pembeli/konsumen. Seluruh kegiatan dalam perusahaan yang menganut konsep pemasaran harus diarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut. Penerapan konsep pemasaran yang tepat sangat diperlukan oleh sebuah perusahaan karena dapat meningkatkan penjualan. Harga merupakan satu-satunya elemen pemasaran yang mendatangkan pendapatan. Penetapan harga merupakan unsur dari konsep inti pemasaran. Harga merupakan salah satu faktor pertimbangan bagi konsumen dalam melakukan pembelian. Tidak jarang konsumen lebih memilih produk sejenis lain yang lebih murah dari produk yang kita jual walaupun terdapat perbedaan kualitas atau bahkan berpindah pada produk substitusi.

Keberhasilan sebuah perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan perusahaan membuat kebijakan yang tepat sehingga dapat menghindarkan perusahaan dari ancaman krisis penjualan. Akibat terjadinya persaingan, tidak jarang terjadi perubahan sifat pasar, yaitu dari seller market atau kekuatan pasar ditangan penjual menjadi buyer market atau kekuatan pasar dikuasai pembeli. Hal ini berarti, ketika penjual mampu menguasai pasar, maka dapat dipastikan seluruh hasil produksi mereka akan habis terjual karena produk tersebut dicari oleh pembeli dan sudah menjadi kebutuhan mereka. Sehingga perusahaan dapat memegang kendali atas pasar atau bahkan dapat memonopoli pasar. Sebaliknya, saat keadaan dimana perusahaan tidak lagi dapat menguasai pasar oleh karena

berkembangnya teknologi, pola hidup, semakin bertambahnya kebutuhan dan tumbuhnya usaha-usaha baru sejenis yang siap bersaing, maka semua perusahaan dituntut untuk mencipatakan strategi inovatif dan kreatif untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya.

Restoran fast food atau dalam bahasa Indonesia disebut restoran cepat saji merupakan rumah makan yang menghidangkan makanan dan minuman dengan cepat, biasanya berupa hamburger atau ayam goreng. Kebanyakan rumah makan cepat yang beroperasi di Indonesia adalah berupa waralaba atau cabang dari perusahaan asing. Restaurant Gaboh Burger merupakan salah satu restaurant fast food yang sudah berdiri sejak tiga tahun lalu yaitu Februari 2010 yang menjual jenis western fast food seperti burger, sandwich, pastah sebagai menu andalan dan yang menjadi trade mark dari restaurant ini adalah Burger Gaboh.

Restoran Gaboh Burger merupakan salah satu restaurant cepat saji yang sedang digemari oleh pecinta kuliner di Medan khususnya kaum anak muda. Jika melihat tingkat persaingan, usaha kuliner merupakan jenis usaha yang memiliki tingkat persaingan yang sangat ketat. Namun di tengah persaingan yang sangat ketat, Gaboh Burger sampai saat ini masih mampu bertahan di tengah persaingan bisnis kuliner yang menawarkan jaminan dan kelebihan tersendiri kepada konsumennya. Sehingga harga, cita rasa dan aneka jenis makanannya serta kualitas pelayanan sudah menjadi faktor penentu bahkan harga mutlak yang harus dipenuhi oleh bisnis seperti ini.

Seiring berjalannya waktu, tingkat penjualan pada Gaboh Burger pasti mengalami perubahan, baik menurun maupun meningkat. Perubahan tersebut

dapat dipengaruhi oleh perubahan harga maupun perubahan akibat persaingan. Namun seiring perkembangan politik dan perekonomian di Indonesia yang mengakibatkan kenaikan harga kebutuhan pokok, Gaboh Burger mengalami sedikit kendala dalam menetapkan harga. Sehingga Gaboh Burger melakukan penaikan harga pada beberapa produk termasuk pada Burger Gaboh. Perubahan harga tersebut tentunya mempengaruhi tingkat penjualan pada Gaboh Burger. Berikut data total penjualan Burger Gaboh pada tingkat harga yang berbeda.

Tabel 1.1 Total Penjualan Burger Gaboh Tahun 2010 - 2013 Pada Tingkat Harga yang Berbeda

Periode Harga (Rp) Volume (Unit) Pendapatan (Rp) Februari – Desember (2010) 13.000 1.103 14.339.000 Januari – Juli (2011) 14.000 1.090 15.260.000 Agustus – Desember (2011) 16.000 1.109 17.744.000 Januari – Desember (2012) 16.000 3.577 57.696.000 Januari – Mei (2013) 18.000 1.708 30.774.000 Sumber : Gaboh Burger

Dari data tersebut terlihat perubahan harga mempengaruhi tingkat penjualan walupun tidak signifikan. Pada dasarnya harga bukanlah menjadi satu-satunya faktor yang meningkatkan penjualan, tetapi harga merupakan faktor penting yang dapat meningkatkan penjualan, apalagi jika ditinjau dari konsep pemasaran. Namun di sisi lain, harga merupakan satu-satunya elemen pemasaran yang mendatangkan pendapatan bagi perusahaan. Penetapan harga yang tepat dapat meningkatkan penjualan perusahaan, karena secara langsung harga

mempengaruhi psikologis kosumen untuk melakukan pembelian. Semakin tinggi tingkat penjualan perusahaan, maka semakin besar kesempatan perusahaan untuk memaksimumkan laba.

Mengadakan penelitian tidak terlepas dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu dengan tujuan untuk memperkuat hasil dari penelitian yang sedang dilakukan, selain itu juga bertujuan untuk membandingkan dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya. berikut ringkasan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh peneliti selama melakukan penelitian.

Tabel 1.2 Hasil Penelitian Terdahulu

Peneliti Sumber Judul Penelitian Hasil Penelitian Faisal Kraus (2004) Skripsi Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas Bina Nusantara Analisis Hubungan Metode Penetapan Harga terhadap Volume Penjualan PT. Djasula Wangi

Diperoleh bahwa di dalam menerapkan metode dan strategi penetapan harga yaitu dengan metode

markup pricing, dapat meningkatkan volume penjualan. Verina H. Secapramana (2000) Jurnal Fakultas Psikologi Universitas Surabaya Model dalam Strategi Penetapan Harga Memaparkan Strategi Penetapan Harga dengan mengetengahkan salah satu model dari Harper W.Boyd, Jr & Orville C. Walker, Jr. (1982). Model ini menyarankan

diperhitungkannya dua faktor utama dalam

penetapan harga, yakni faktor internal dan faktor eksternal. Roy Surya Satriawan (2009) Skripsi Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas Bina Nusantara Strategi Penetapan Harga Pada PT. Sagateknindo Sejati dalam Meningkatkan Volume Penjualan Dalam meningkatkan penjualannya, PT Sagateknindo Sejati menggunakan strategi penetapan harga fleksibel kepada beberapa yang tidak ada keterkaitan dengan tujuan perusahaan dalam memaksimumkan laba dan juga strategi penetapan harga tunggal ke beberapa

pelanggan guna menghindari pelanggan beralih ke pesaing. Syahfitriani (2005) Skripsi Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas Sumatera Utara Analisis Penetapan Harga dalam Meningkatkan Volume Penjualan

Kopi Biji Arabika pada CV. Sidikalang Medan

Dalam meningkatkan penjualan, CV. Sidikalang Medan menggunakan metode penetapan harga yang berpedoman pada harga yang berlaku di pasar internasional kopi biji arabika disamping mempertimbangkan unsur

biaya dan laba yang ingin diperoleh. Sadikin Ali (2007) Skripsi Fakultas Ekonomi Analisis Strategi Penetapan Harga dan Promosi dalam

Kebijakan harga yang dilakukan oleh PT Bintang Duta Cabang Medan adalah

Universitas Sumatra Utara Meningkatkan Volume Penjualan Cemical Oxford pada PT. Bintang Duta Cabang Medan dengan mempertimbangkan biaya-biaya yang dikeluarkan dan juga harga

yang ditetapkan oleh perusahaan saingan, dalam hal biaya menggunakan metode biaya produksi ditambah dengan biaya pengrongsokan dan laba yang diharapkan.

Sumber : Peneliti

Oleh karena itu, sehubungan dengan pentingnya strategi penetapan harga dalam meningkatkan penjualan, penulis tertarik untuk mempelajari dan membahas dalam skripsi yang berjudul ” Analisis Strategi Penetapan Harga pada Restoran Fast Food dalam Meningkatkan Penjualan(Studi pada Restoran Gaboh Burger Dipo).

Dokumen terkait