• Tidak ada hasil yang ditemukan

1) Perlu perbaikan pada bagian pemasaran. Sebaiknya perusahaan memiliki karyawan khusus di bagian pemasaran untuk mengerjakan tugas pemasaran terkait dengan penyusunan strategi yang tepat, misalnya dalam penetapan bauran pemasaran 4P, yaitu produk, harga, distribusi, dan promosi, sehingga mampu meningkatkan keuntungan perusahaan.

2) Sebaiknya CV Aromindo melakukan perluasan pasar, misalnya dengan memasuki pasar China yang sudah ada, sehingga dapat lebih meningkatkan volume penjualan dan keuntungan perusahaan.

3) Sebaiknya perusahaan melakukan kerjasama dengan pihak terkait gaharu untuk menghasilkan rendemen minyak gaharu yang lebih tinggi agar besar nilai tambah yang diciptakan dari proses penyulingan dapat lebih tinggi. 4) Sebaiknya perusahaan mengembangkan produk minyak gaharu yang masih

merupakan bahan baku menjadi minyak wangi dan aromaterapi yang merupakan bahan jadi, sehingga bisa meningkatkan keuntungan perusahaan.

76

DAFTAR PUSTAKA

Adijaya, D. 2009. Gaharu: Harta di Kebun. Trubus online. http://www.trubus- online.co.id/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=8&artid=290. [diakses 10 Januari 2012]

Angipora, Marius P. 2002. Dasar-Dasar Pemasaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Amir, M. Taufiq. 2005. Dinamika Pemasaran: Jelajahi dan Rasakan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Assauri S. 2004. Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep dan Strategi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

[BSN] Badan Standar Nasional. 1999. Standar Nasional untuk Gaharu (SNI. 01- 5009.1-1999). Jakarta: Badan Standar Nasional.

Bintoro. 2011. Indonesia Tuan Rumah Asia Regional Workshop On Agarwood. Siaran Pers Nomor: S.531 /PHM-1/2011. Jakarta. http://www.dephut.go.id/index.php?q=id/node/8154 [diakses 10 Januari 2012]

Biro KLN dan Investasi, 2002. Gaharu, Menjual Kayu dalam Gram. Jakarta: Departemen Kehutanan.

[BPS Kehutanan] Badan Pusat Statistik Kehutanan. 2010. Statistik Kehutanan Indonesia. Jakarta: Kementrian Kehutanan.

________. 2011. Statistik Kehutanan Indonesia. Jakarta: Kementrian Kehutanan. Boyd, H, Orville, C, Walker, J, dan Claude, L. 2000. Manajemen Pemasaran.

Edisi Dua. Jakarta: Penerbit Erlangga.

David, Fred R. 2006. Manajemen Strategis. Edisi Sepuluh. Jakarta: Salemba Empat.

Departemen Kehutanan. 1999. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41

Tahun 1999 Tentang Kehutanan.

http://www.dephut.go.id/files/UNDANG-

UNDANG%20REPUBLIK%20INDONESIA%20NOMOR%2041%20TA HUN%201999.pdf. [10 Jan 2012]

Departemen Kehutanan. 2007. Peraturan Menteri Kehutanan No.35/Menhut-

II/2007 tentang Hasil Hutan Bukan Kayu.

http://www.dephut.go.id/INFORMASI/Web%20HHBK/permen%20P35.p df. [10 Jan 2012]

77

Departemen Kehutanan. 2009. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor: P.19/Menhut-Ii/2009 Tentang Strategi Pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu Nasional. http://www.dephut.go.id/files/p19_09.pdf. [10 Jan 2012]

Dewan Atsiri Indonesia dan IPB. 2009. Minyak Atsiri Indonesia. http://www.minyakatsiriindonesia.wordpress.com/atsiri/ [10 Jan 2012] Faster D. W. 1992. Dasar-dasar Marketing. Proyek Operasi dan Perawatan

Fasilitas Institut Pertanian Bogor. Erlangga: Jakarta. Soetojo S, penerjemah. Terjemahan dari: Principle of Marketing.

Hayami Y, Thosinori M, dan Masdjidin S. 1987. Agricultural Markerting And Processing In Upland Java: A Prospectif From A Sunda Village, Bogor. Kasali, Rhenald. 2003. Membidik Pasar Indonesia Segmentasi, Targeting,

Positioning. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Kohls, Richard L dan Joseph N Uhl. 1985. Marketing of Agricultural Products. New York: Purdue University, Macmillan Publishing Company.

Kotler, Philip. 1993. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Edisi ke-7. Jakarta: Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

________. 1997. Manajemen Pemasaran: Analisa, Perencanaan, Implikasi dan Kontrol. Jilid I. Jakarta: PT. Prenhalindo.

________. 2000. Manajemen Pemasaran. Jilid 2. Jakarta: Bumi Aksara.

________. 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi Kesepuluh. Jakarta: PT Prenhalindo.

________. 2004. Manajemen Pemasaran. Edisi Millenium. Jakarta: Penerbit PT. Prenhalindo.

Kotler, Philip dan Amstrong, Gary. 1997. Dasar-dasar Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

________. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran Jilid 2. Edisi 12. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi ketiga belas. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Laporan Atdag Beijing, China. 2012. Perkembangan Perdagangan Indonesia- China 2012. http://www.kemendag.go.id/id/view/trade-attache- report/116/2012/9 [Diakses 17 Februari 2012]

78

Laporan Atdag Riyadh, Saudi Arabia. 2011. Perkembangan Perdagangan Indonesia-Saudi Arabia Bulan: Januari-Nopember 2011. http://www.kemendag.go.id/id/view/trade-attache-report/143/2011/11 [Diakses 17 Februari 2012] (Judul)

Limbong WH dan Sitorus P. 1987. Pengantar Tataniaga Pertanian. Jurusan Ilmu- Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Lutony, T.L. dan Rahmayati, Y. 2000. Produksi dan Perdagangan Minyak Atsiri.

Jakarta: Penerbit Penebar Swadaya.

Munawar A. 2010. Analisis Nilai Tambah dan Pemasaran Kayu Sengon Gergajian (Studi Kasus di Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor) [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Nurapriyanto I, Abdullah T dan Naris A. 2004. Sistem Pengusahaan Beberapa Hasil Hutan Bukan Kayu dan Alur Tataniaganya di Jayapura, Papua. Jurnal Kehutanan Volume 5: Nomor 2.

Rahardjo, M. Dawam. 1986. Transformasi Pertanian, Industrialisasi dan Kesempatan Kerja. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Rangkuti, F. 2005. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum.

Siran, Sulistyo A dan Turjaman, Maman. 2011. Pengembangan Teknologi Produksi Gaharu Berbasis Pemberdayaan Masyarakat. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengenmabangan Hutan dan Konservasi Alam.

Sidiyasa, K. dan M. Suharti. 1987. Jenis-Jenis Tumbuhan Penghasil Gaharu. Makalah Utama Diskusi Pemanfaatan Kayu Kurang Dikenal. Bogor: Puslitbang Hutan dan KA.

Sudarmalik YR dan Purnomo. 2006. Peranan Beberapa Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) di Riau dan Sumatera Barat. Prosiding Seminar Hasil Litbang Hasil Hutan 2006: 199-219.

Sunaryo. 2008. Arahan Pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK). Surat Direktur Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial. http://www.dephut.go.id/INFORMASI/Web%20HHBK/Arah%20Pengem bangan.pdf [Diakses 10 Januari 2012]

Sumadiwangsa, Suwardi dan Setyawan, D. 2001. Konsepsi Strategi Penelitian Hasil Hutan Bukan Kayu Di Indonesia (Research Strategic Concept on Non-Wood Forest Product in Indonesia). Buletin Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Volume 2: Nomor 2.

79

Sumarna, Yana. 1998. Teknik Budidaya Gaharu. Jakarta: Swadaya.

Swastha, B. Dan Sukotjo, I. 2000. Pengantar Bisnis Modern. Yogyakarta: Liberty. Tinaprilla, Netti. 1992. Analisis Titik Impas, Nilai Tambah dan Pemasaran Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus Jacqu:Fr. Kumm) Studi Kasus pada CV Tunas Sari Kotamadya Bogor [skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Tjiptono, Fandy. 1997. Strategi Pemasaran. Edisi II. Yogyakarta: Andi.

Umar, H. 2000. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

________. 2003. Strategic Management in Action. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Wiguna, I. 2006. Tinggi Permintaan Terganjal Pasokan. Trubus online. http://www.trubus-

online.co.id/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=8&artid=290. [diakses 10 Januari 2012]

80

81

Lampiran 1. Jenis dan Golongan HHBK

No. Jenis HHBK Golongan HHBK

1 Resin Gondorukem, kopal loba, kopal melengket, damar mata kucing, d. daging, d. rasak, d. pilau, d. batu, kemenyan, gaharu, kemedangan, shellak, jernang, frankensence, kapur barus, biga

2 Minyak atsiri Minyak cendana, m. gaharu, m. kayu putih, m. keruing, m. lawang, m. terpentin, m. kenanga, m. ilang-ilang, m. eukaliptus, m. pinus, kayu manis, vanili, cendana, m. sereh, m. daun cengkeh, m. pala, m. kembang mas, m. trawas, minyak kilemo

3 Minyak lemak, karbohidrat dan buah-buahan

- Minyak lemak : tengkawang, kemiri, jarak, wijen, saga pohon, kenari, biji mangga, m. intaran - Karbohidrat atau buah-buahan : sagu, aren, nipah, lontar, asam, matoa, makadamia, duren, duku, nangka, mente, burahol, mangga, sukun, saga, gadung, iles-iles, talas, ubi, rebung, jamur, madu, garut, kolang-kaling, suweg

4 Tanin dan getah - Tanin : akasia, bruguiera, rizophora, pinang, gambir, tingi

- Getah : jelutung, perca, ketiau, getah merah, balam, sundik, hangkang, getah karet hutan, getah sundik, gemor 5 Tanaman obat dan hias - Tanaman obat : aneka jenis tanaman obat asal hutan - Tanaman hias : anggrek hutan, palmae, pakis, aneka jenis pohon indah

6 Rotan dan bambu Segala jenis rotan, bambu dan nibung

7 Hasil hewan Sarang burung, sutera alam, shellak, buaya, ular, telur, daging, ikan, burung, lilin lebah, tandung, tulang, gigi, kulit, aneka hewan yang tidak dilindungi

8 Jasa hutan Air, udara (oksigen), rekreasi/ekoturime, penyanggah ekosistem alam

9 Lain-lain Balau, kupang, ijuk, lembai, pandan, arang, sirap, ganitri, gemor, purun, rumput gajah, sintok, biga, kalapari, gelam, kayu salaro, pohon angin, uyun, rumput kawat Sumber : Suwardi Sumadiwangsa dan Dendi Setyawan (Buletin Vol. 2 No. 2 Th 2001)

82

Lampiran 2. Jenis – Jenis Pohon Penghasil Gaharu di Indonesia

No Nama Botanis Famili Daerah Penyebaran

1. Aquilaria malacensis Thymeleaceae Sumatera, Kalimantan 2. A. hirta Thymeleaceae Sumatera. Kalimantan 3. A. filarial Thymeleaceae Nusa Tenggara, Maluku, Irja. 4. A. microcarpa Thymeleaceae Sumatera, Kalimantan 5. A. agalloccha Roxb Thymeleaceae Sumatera, Jawa, Kalimantan 6. A. beccariana Thymeleaceae Sumatera, Kalimantan 7. A. secundana Thymeleaceae Maluku, Irian Jaya 8. A. moszkowskii Thymeleaceae Sumatera

9. A. tomentosa Thymeleaceae Irian Jaya

10. Aetoxylon sympethalum Thymeleaceae Kalimantan, Irja, Maluku. 11. Enkleia malacensis Thymeleaceae Irian Jaya, Maluku 12. Wikstroemia poliantha Thymeleaceae Nusa Tenggara, Irja.

13. W. tenuriamis Thymeleaceae Sumatera,Bangka, Kalimantan 14. W. androsaemofilia Thymeleaceae Kalimantan, NTT, Irja, Sulawesi. 15. Gonystylus bancanus Thymeleaceae Bangka, Sumatera, Kalimantan 16. G. macrophyllus Thymeleaceae Kalimantan, Sumatera. 17. Gyrinops cumingiana Thymeleaceae Nusa Tenggara, Irja. 18. G. rosbergii Thymeleceae Nusa Tenggara 19. G. versteegii Thymeleaceae NTT, NTB. 20. G. moluccana Thymeleaceae Maluku, Halmahera 21. G. decipiens Thymeleaceae Sulawesi Tengah 22. G. ledermanii Thymeleaceae Irian Jaya 23. G. salicifolia Thymeleaceae Irian Jaya

24. G. audate Thymeleaceae Irian Jaya

25. G. podocarpus Thymeleaceae Irian Jaya

26. Dalbergia farviflora Leguminoceae Sumatera, Kalimatan. 27. Exccocaria agaloccha Euphorbiaceae Jawa, Kalimantan, Sumatera Sumber: Sidiyasa dan Suharti (1987); Sumarna (1998)

83

Lampiran 3. Daftar Minyak Atsiri yang Sedang Berkembang di Indonesia

No. Nama

Minyak Nama Dagang

Nama

Tanaman Kegunaan Kondisi

1. Adas Fennel Oil Foenicullum vulgare

Flavor, Rempah, Sabun, Krim, Parfum, Pengobatan,

Kosmetik

Potensi dikembangkan

2. Akar wangi Vetiver Oil Vetiveria zizanoides Parfum, Sabun, Kosmetik, Sebagai Fiksatif Sudah Berkembang 3. Bangle Bangle Oil Zingiber

cassummunar Farmasi Potensi dikembangkan 4. Cendana Sandalwood Oil Santalum album Antibakteri, Antiseptik, Desinfektan, Ekspektoran, Sedatif, Stimulan, dan Refrigeran. Sudah Berkembang

5. Cengkeh Clove Oil Syzygium

aromaticum Flavor, Antibiotik

Sudah Berkembang 6. Gaharu Agarwood Oil Aquilaria sp. Parfum, Kosmetika,

dan Obat-obatan Sedang Berkembang 7. Gandapura Wintergreen Oil Gaultheria fragrantissima Parfum, Obat-obatan, Flavor Potensi Dikembangkan 8. Jahe Ginger Oil Zingiber

officinale Pengobatan tradisional, Penyedap Makanan (Flavor) Sedang Dikembangkan 9. Jeringau Calamus Oil Acarus

calamus Farmasi

Potensi dikembangkan 10. Jeruk

Limau - - - -

11. Jeruk Purut Lime Oil Citrus hystrix Makanan, Parfum Potensi dikembangkan 12. Kapolaga Cardamon Oil Elletaria

cardamomum Farmasi

Potensi dikembangkan 13. Kayu Manis Cinnamon

Bark Oil Cinnamomum casea Penyedap Rasa, Flavor Potensi dikembangkan 14. Kayu Putih Cajuput Oil Melaleuca

leucadendron Obat Gosok, Farmasi

Sudah Berkembang 15. Kemangi Basil Oil Ocimum

grattisimum

Farmasi, Makanan, Pestisida Nabati

Potensi dikembangkan

16. Kemukus Cubeb Oil Piper cubeba L.

Flavor Saus,

Minuman Beralkohol, Fragrance pada Sabun, Detergen, Krim, Parfum, Obat Radang, Bronchitis, Asma, dll.

Sedang Berkembang

17. Kenanga Cananga Oil Canangium odoratum

Aromaterapi, Parfum, Kosmetik

Sudah Berkembang 18. Ketumbar Coriander OIl Coriandrum

sativum Makanan, Farmasi

Potensi dikembangkan 19. Klausena Clausena/Anis Oil Clausena anisata Farmasi, Minuman, Parfum, Rokok, Permen Karet, Pasta Gigi

Sedang Berkembang

84

20. Kunyit Curcuma Oil Curcuma

domestica Flavour, Farmasi

Potensi dikembangkan 21. Lada Black Pepper

Oil Piper nigrum

Flavor pada produk Makanan & Minuman, Antimikroba

Sudah Berkembang

22. Lawang - Lawang Obat gosok, minyak

angin

Potensi dikembangkan 23. Masoi Massoi Oil Criptocaria

massoia Flavour Makanan

Sedang Berkembang 24. Melati Jasmine Oil Jasminum

sambac

Parfum, Aromaterapi, Kosmetik

Sedang Berkembang 25. Nilam Patchouli Oil Pogostemon

cablin Benth

Sebagai Fiksatif pada pembuatan parfum

Sudah Berkembang 26. Pala Nutmeg Oil Myristica

fragrans Houtt

Flavor pd Makanan, Rokok

Sudah Berkembang 27. Palmarosa Palmarosa Oil Cymbopogon

martini Farmasi

Potensi dikembangkan 28. Permen Cormint Oil Mentha

arvensis

Flavor, Parfum, Pasta gigi, Permen

Potensi dikembangkan 29. Rosemari Rosemari Oil Rosmarinus

officinale Farmasi Potensi dikembangkan 30. Selasih Mekah Basil Oil (Eugenol type) Ocimum

grattisimum Farmasi, Makanan

Potensi dikembangkan 31. Sereh Dapur Lemongrass Oil Cymbopogon

citrates Makanan, Farmasi

Sedang Berkembang 32. Sereh

Wangi Citronella Oil

Cymbopogon nardus Flavor, Parfum, Sabun Sudah Berkembang 33. Sirih - - X X 34. Surawung Pohon Native Myrthle Oil Backousia citriodora Farmasi Potensi dikembangkan 35. Temulawak Curcuma Oil Curcuma

xanthorizza Farmasi, Minuman

Potensi dikembangkan

36. Terpentin Terpentin Oil Pinus merkusii

Kosmetik, Campuran Bahan Pelarut, Minyak Cat, Antiseptik, Kamper, dan Farmasi Sedang Berkembang 37. Ylang- ylang Ylang-ylang Oil Canangium

odoratum Bahan dasar parfum

Sedang Berkembang Sumber: Dewan Atsiri Indonesia (2012)

85

Lampiran 4. Mesin dan Peralatan CV Aromindo

No Alat dan Mesin

1 Motor Mesin Giling 2 Instalasi Boiler

3 Mesin Giling Disk mill 4 Mesin Boiler

5 Alat Suling (M-3)

6 Alat Suling dengan Jacket Boiler (M-5) 7 Alat Suling dengan Jacket (M-6) 8 Alat Suling Kecil (M-1)

9 Alat Suling Kecil (M-2) 10 Motor Blower 11 Mesin Suling (M-4) 12 Alat Suling (M-7) 13 Alat Suling (M-8) 14 Mesin Giling 15 Mesin suling (M-9) 16 Mesin Destilasi (M-10) 17 mesin suling

18 instalasi gas pabrik 19 Mesin boiler 20 Instalasi gas boiler 21 Bangunan

22 Mesin Destilator 23 Mesin Jet Pam 24 Mesin Genset 25 Mesin Air Sanyo 26 Mesin Air Sova 27 Mesin Air Nasional 28 Mesin Grandfouse 29 Mesin Grandfouse 30 Condensor/Filter 31 Flask Condensor

32 Vacum Pump dan Test Pump 33 Pressure Tank

34 mesin dinamo 35 tangki stainless 36 double jaket 37 Mesin Air Sova

38 Mesin Pompa (SPQ 100) Sumber: Humas CV Aromindo (2012)

86

Lampiran 5. Perhitungan Hari Orang Kerja

Tabel 14. Informasi untuk Perhitungan

No Uraian Jumlah

1 Bahan baku (kayu gaharu) 18.000 kg

2 Output (minyak gaharu) 18 kg

3 Tenaga kerja 5 orang

4 Jam kerja 12 jam

5 Hari kerja 26 hari

6 Bulan kerja 12

7 Harga input kayu gaharu 55.000

8 Harga minyak gaharu 130.000.000

9 Upah tenaga kerja perbulan 1.100.000

10 Bahan bakar gas 2.150/m3

Perhitungan HKP untuk Pengolahan Minyak Gaharu:

 Jumlah karyawan = 12 orang  1 HOK = 8 jam

 Karyawan bekerja selama 12 jam perhari

 Sehingga jumlah HOK untuk minyak gaharu adalah 12 orang x 12 jam /8 jam = 18 HOK

 Jumlah hari kerja dalam 1 bulan adalah 26 hari  Sehingga:

18 HOK x 26 hari = 468 HOK/bulan Atau sama dengan:

468 HOK x 12 bulan = 5616 HOK/tahun

Perhitungan Upah Rata-Rata Tenaga Kerja:

Upah rata-rata = (upah per bulan x jumlah tenaga kerja)/HOK Upah rata-rata = (Rp 1,1jt x 12 orang)/468

87

Lampiran 6. Perhitungan Sumbangan Input Lain

Tabel 15. Penyusutan Alat dan Mesin

No Kelompok/Jenis Harta Harga

Perolehan Nilai Sisa

Umur mesin (tahun)

Penyusutan

1 Motor Mesin Giling 850.000 478.125 16 23.242,188

2 Instalasi Boiler 16.000.000 9.000.000 16 437.500,000

3 Mesin Giling Disk Mill 2.400.000 1.350.000 16 65.625,000

4 Mesin Boiler 111.980.827 62.989.214 16 3.061.975,813

5 Alat Suling (M-3) 5.200.000 2.925.000 16 142.187,500

6

Alat Suling Dengan Jacket

Boiler (M-5) 8.450.000 4.753.125 16 231.054,688

7

Alat Suling Dengan Jacket

(M-6) 7.500.000 4.218.750 16 205.078,125

8 Alat Suling Kecil (M-1) 1.765.000 992.810 16 48.261,875 9 Alat Suling Kecil (M-2) 790.000 444.375 16 21.601,563

10 Motor Blower 450.000 253.125 16 12.304,688 11 Mesin Suling (M-4) 8.000.000 4.500.000 16 218.750,000 12 Alat Suling (M-7) 6.000.000 3.375.000 16 164.062,500 13 Alat Suling (M-8) 9.700.000 5.557.292 16 258.919,250 14 Mesin Giling 7.500.000 4.296.875 16 200.195,313 15 Mesin Suling (M-9) 12.000.000 6.750.000 16 328.125,000 16 Mesin Destilasi (M-10) 7.500.000 4.218.750 16 205.078,125 17 Mesin Suling 7.200.000 5.062.500 16 133.593,750

18 Instalasi Gas Pabrik 50.434.000 35.986.760 16 902.952,500 19 Mesin Boiler 110.000.000 87.083.333 16 1.432.291,688 20 Instalasi Gas Boiler 19.520.000 15.451.333 16 254.291,688

21 Bangunan 569.343.890 551.551.893 16 1.111.999,813

22 Mesin Destilator 84.587.500 47.580.468 16 2.312.939,500

23 Mesin Jet Pam 1.100.000 618.750 16 30.078,125

24 Mesin Genset 26.000.000 14.625.000 16 710.937,500

25 Mesin Air Sanyo 680.000 382.500 16 18.593,750

26 Mesin Air Sova 260.000 146.250 16 7.109,375

27 Mesin Air Nasional 235.000 132.185 16 6.425,938

28 Mesin Grandfouse 1.050.000 590.625 16 28.710,938

29 Mesin Grandfouse 1.050.000 590.625 16 28.710,938

30 Condensor/Filter 9.030.000 5.079.375 16 246.914,063

31 Flask Condensor 2.765.000 1.555.310 16 75.605,625

32 Vacum Pump danTest Pump 3.000.000 1.687.500 16 82.031,250

33 Pressure Tank 8.750.000 4.921.875 16 239.257,813

34 Mesin Dinamo 1.950.000 1.543.750 16 25.390,625

35 Tangki Stainless 8.500.000 6.729.167 16 110.677,063

36 Double Jaket 6.750.000 5.378.906 16 85.693,375

37 Mesin Air Sova 180.000 101.250 16 4.921,875

38 Mesin Pompa (Spq 100) 220.000 127.188 16 5.800,750

88

Perhitungan Harga Input Lain Selain Mesin:

1. Gas alam : 5500 m3 x Rp 2150/m3 x 12 bulan = Rp 141.900.000 per tahun 2. Kemasan :

Aluminium Rp 10.000 kapasitas 800 gram (0.8 kg) Pertahun :

22,5 botol x Rp 10.000 = Rp 225000 per tahun

Pack = Rp 20000/bulan x 12 bulan = Rp 240000 per tahun Total sumbangan input lain kemasan = Rp 465000 per tahun

Dokumen terkait