• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

5.3 Saran

Berdasarkan beberapa kesimpulan yang telah dijelaskan, ada beberapa saran yang diajukan penulis, yaitu :

1. Peneliti berharap karya yang jauh dari kata kesempurnaan ini bisa memberikan pengetahuan untuk para guru bahasa indonesia. Peneliti juga berharap penelitian yang direlevansikan ke dalam pembelajaran sastra ini dapat berguna bagi dunia pendidikan khususnya pembelajaran sastra di SMA.

2. Pendidik harus meningkatkan komptensi dan kreativitas dalam pembelajaran sastra untuk menumbuhkan minta belajar sastra peserta didik, pendidik harus mengajarkan pengkajian unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik lebih dalam. Selain itu, pendidik harus memberikan keregaman refrensi karya sastra, tidak monoton pada karya dan pengarang itu-itu saja.

3. Pendidik sebaiknya memberikan karya sastra yang mengandung nilai-nilai positif yang dapat diaplikasikan peserta didik ke dalam kehidupan nyata dengan memperhatikan tiga aspek bahasa, aspek psikologis, dan latar belakang budaya siswa karena hal tersebut akan menentukan apakah bahan cocok untuk siswa dalam tingkatan tertentu.

4. Peserta didik dapat memperhatikan nilai-nilai positif yang ada dalam novel untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. 5. Bagi mahasiswa, diharapkan peneliti ini digunakan sebagai acuan

atau referensi dalam penyusunan skripsi dalam novel tersebut untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk penelitian lain

dapat menindaklanjuti penelitian yang berhubungan dengan novel dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra.

DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin. 1987. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktis.

Cetakan Ketigabelas Jakarta: Rineka Cipta.

Budianta, Melani. 2002. “Pendekatan Feminis Terhadap Wacana: Sebuah Pengantar” dalam Budiman, Kris (Ed). Analisis Wacana: Dari Linguistik Sampai Dekonstruksi. Yogyakarta: Kanal.

Djajanegara, Soenardjati. 2000. Kritik Sastra Feminis: Sebuah Pengantar. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.

Fadillah. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran SD/MI, SMP/MTS & SMA/MA. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Hasan, Iqbal. 2002. Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Bogor: Ghalia Indonesia.

Kristiyanti. (2012). “Citra Wanita Tokoh “Aku” Novel Fontenay ke Magallianes, Karya Nh”. Dini”. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Kusdirantin, dkk. 1978. Memahami Novel Atheis. Sumatera: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Moleong Lexy. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyasa. 2008. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Muslich, Mansnur. 2007. KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Dasar Pemahaman dan Pengembangan). Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Nurgiyantoro, Burhan.1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada. University Press.

__________________. 2013. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Kanisius. Rahmanto. B. 1988. Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Kanisius.

Rendi, Oktavianus.2011. “Feminisme Tokoh Perempuan dalam Kumpulan Cerpen Mereka Bilang Saya Monyet! Karya Djenar Maesa Ayu”. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.

Sarawasti, Ekarini. 2003. Sosiologi Sastra: Sebuah Pemahaman Awal. Malang: UMM Press.

Sayuti, Suminto, A.1988. Dasar - Dasar Analisis Fiksi. Yogyakarta: LP3S. Sofia, Adib. 2009. Aplikasi Kritik Satra Feminisme (Perempuan dalam

Kara-Karya Kuntowijoyo, Yogyakarta: Citra Pustaka.

Sudjiman, Panuti. 1988. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya.

Sugihastuti. 2000. Wanita di Mata Wanita: Perspektif Sajak - Sajak Teoti Hearty Bandung: Nuansa.

Suharto dan Sugihastuti. 2002. Kritik Sastra Feminis Teori dan Aplikasinya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sumardjo, Jakob.1984. Memahami Kesusastraan. Bandung: Alumni.

127 Kelas / Semester : X1/ 2

Standar Kompetensi : Membaca

1.5 Memahami Buku Geografi, Novel dan Hikayat Standar kompetensi Materi pembelajaran Kegiatan pembelajaran

Indikator penilaian Alokasi waktu Sumber bahan/alat 15.1 Mengungkap -an hal-hal yang menarik dan dapat diteladani dari tokoh Unsur-unsur intrinsik (tokoh, penokohan, dan latar) novel Cahaya Surga di Wajah Ibu karya Mura Alfa Zaez. Membaca novel Cahaya Surga di Wajah Ibu karya Mura Alfa Zaez. Menganalisis tokoh,

penokohan, dan latar.

Mencari tokoh utama dan tokoh tambahan. Menganalisis tokoh utama. Mengambil hal-hal yang menarik dan hal-hal yang perlu diteladani

Menganalisis tokoh, penokohan, dan latar yang telah selesai dibaca.

Mengungkapkan hal yang menarik dari tokoh utama.

Mendapatkan dan menemukan hal-hal

yang dapat

diteladani dari tokoh utama Jenis tagihan: Tugas kelompok. Bentuk instrumen: Uraian bebas 2 jp Novel

Cahaya Surga di Wajah Ibu karya Mura Alfa Zaez

128 Citra wanita tokoh utama novel Cahaya Surga di Wajah Ibu karya Mura Alfa Zaez.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/ Semester : XI/ 2

Standar Komptensi : Membaca

15. Memahami buku geografi, novel,dan hikayat

Kompetensi Dasar :15.1 Mengungkapkan hal menarik yang dapat diteladani dari tokoh.

Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran 2 x 45 menit (3 x pertemuan)

Indikator :

Menganalisis tokoh, penokohan, dan latar dalam novel yang dibaca.

Mengungkapkan hal-hal yang menarik tentang tokoh dalam novel yang telah dibaca.

Menemukan hal-hal yang bisa diteladani dari tokoh. Dapat menyimpulkan tentang citra tokoh utama.

1. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu menganalisis tokoh, penokohan, dan latar dalam novel yang dibaca.

Siswa mampu mengungkapkan kembali hal-hal yang menarik dari tokoh.

Siswa mampu menemukan hal-hal yang bisa diteladani dari tokoh utama.

Siswa mampu menyimpulkan citra tokoh utama.

Lampiran 2

2. Materi Pembelajaran

Unsur intrinsik novel (tokoh, penokohan, dan latar) Kritik sastra feminis (citra wanita)

3. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

a. Langkah Kegiatan Pertemuan Pertama

No Kegiatan Alokasi Waktu Metode 1. 2. Kegiatan Awal :

Guru membuka pelajaran dengan salam. Guru menjelaskan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator yang dilakukan.

Guru bertanya kepada siswa novel yang pernah dibaca.

Guru menanyakan novel yang terhangat saat ini kepada siswa. Siswa memberikan pendapatnya.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan Inti Eksplorasi:

Guru mengajak siswa untuk berdiskusi mengenai novel.

Guru memberikan pertanyaan secara lisan kepada siswa tentang unsur-unsur intrinsik dan citra wanita untuk mengetahui seberapa jauh siswa mengerti tentang novel.

Secara acak siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.

Elaborasi :

Guru menjelaskan pengertian unsur intrinsik (tokoh, penokohan,dan latar), citra wanita.

15 menit 60 menit Ceramah,tanya jawab Diskusi,tanya jawab Ceramah, Diskusi,tanya jawab kooperatif

3.

Guru meminta siswa untuk bergabung di kelompok yang sudah dibagikan pada pertemuan sebelumnya.

Guru memberikan kesempatan kepada siswa dalam kelompok untuk melanjutkan hasil diskusinya dalam kelompok untuk membahas unsure-unsur intrinsik dan citra wanita

Konfirmasi:

Guru meminta siswa meminta siswa lain untuk memberi tanggapan atau sanggahan atas hasil diskusi mengenai unsur-unsur intrinsik (tokoh, penokohan,dan latar) dan citra wanita

Guru memberikan apresiasi terhadap siswa dalam mmeberikan tanggapan terhadap materi yang disampaikan melalui diskusi. Guru dapat memberikan bimbingan kepada siswa jika masih kesalahan mengerjakan di dalam diskusi.

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya materi yang disampaikan. Guru memberikan kesimpulan tentang materi yang disampaikan.

Kegiatan Akhir

Siswa diminta untuk memberi komentar tentang kegiatan belajar yang telah berlangsung.

Siswa diajak mefleksikan nilai-nilai yang terkadung dalam pelajaran ini.

Guru menghimbau siswa untuk dapat menjadi pembaca yang baik, teliti, cermat dan apresiatif

15 menit

Tanya jawab dan diskusi

b. Langkah Kegiatan Pembelajaran Kedua

No Kegiatan Alokasi Waktu Metode 1. 2. Kegiatan Awal :

Guru membuka pelajaran dengan salam. Guru menjelaskan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator yang dilakukan.

Guru bertanya kepada siswa novel yang pernah dibaca.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan Inti

Eksplorasi:

Guru mengajak siswa untuk berdiskusi mengenai novel yang pernah oleh siswa. Guru memberikan pertanyaan secara lisan kepada siswa tentang unsur-unsur intrinsik dan citra wanita pada waktu pertemuan sebelumnya.

Secara acak siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.

Elaborasi :

Guru memberikan kesempatan kepada murid untuk berkumpul di dalam kelompok yang dibagikan pada pertemuan sebelumnya.

Guru menyuruh siswa untuk membaca novel Cahaya Surga di Wajah Ibu karya Mura Alfa Zaez di dalam kelompok

Konfirmasi: 15 menit 60 menit Ceramah,tanya jawab Diskusi,tanya jawab Ceramah, Diskusi,tanya jawab kooperatif

c. Langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Ketiga

Guru meminta siswa untuk bertanya

kesulitan yang dihadapi siswa ketika membaca novel Cahaya Surga di Wajah Ibu karya Mura Alfa Zaez.

Guru memberikan penjelasan kepada siswa penilaian dalam menganalisis novel.

Guru memberikan kepada murid kesempatan untuk pertemuan selanjutnya untuk mempersentasikan hasil sinopsis novel Cahaya Surga di Wajah Ibu karya Mura Alfa Zaez.

Kegiatan Akhir

Siswa diminta untuk memberi komentar tentang kegiatan belajar yang telah berlangsung.

Siswa diajak mefleksikan nilai-nilai yang terkadung dalam pelajaran ini.

Guru menghimbau siswa untuk dapat menjadi pembaca yang baik, teliti, cermat dan apresiatif

15 menit

Tanya jawab dan diskusi

No Kegiatan Alokasi

Waktu

Metode

1. Kegiatan Awal :

Guru membuka pelajaran dengan salam. Guru menjelaskan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator yang dilakukan.

15 menit Ceramah,tanya jawab

2.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan Inti Eksplorasi:

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkumpul kembali di dalam kelompok yang telah dibagikan pada pertemuan sebelumnya.

Guru mengulang kembali pelajaran sebelumnya kepada siswa untuk mengingatkan siswa tentang materi unsur-unsur intrinsik (tokoh, penokohan, dan latar) dan citra wanita.

Guru memberikan aspek-aspek yang harus dianalisis siswa dalam novel Cahaya Surga di Wajah Ibu karya Mura Alfa Zaez Guru secara acak memberikan kesempatan kepada kelompok untuk maju persentasikan hasil diskusi dan analisis dalam novel Cahaya Surga di Wajah Ibu karya Mura Alfa Zaez.

Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk memberikan komentar dan penilaian terhadap kelompok yang mempersentasikan dari hasil analisis dalam novel Cahaya Surga di Wajah Ibu karya Mura Alfa Zaez. Setelah siswa telah diberikan kesempatan semua telah maju untuk mempersentasikan hasil analisis, kemudian guru menyuruh untuk mengumpulkan tugas siswa.

Elaborasi :

Guru memberikan kesempatan kepada murid untuk berkumpul di dalam kelompok

60 menit 15 menit Diskusi,tanya jawab Ceramah, Diskusi,tanya jawab kooperatif

Tanya jawab dan diskusi

yang dibagikan pada pertemuan sebelumnya.

Guru menyuruh siswa untuk membaca novel Cahaya Surga di Wajah Ibu karya Mura Alfa Zaez di dalam kelompok

Konfirmasi:

Guru meminta siswa untuk bertanya kesulitan yang dihadapi siswa ketika membaca novel Cahaya Surga di Wajah Ibu karya Mura Alfa Zaez.

Guru memberikan penjelasan kepada siswa penilaian dalam menganalisis novel.

Guru memberikan kepada murid kesempatan untuk pertemuan selanjutnya untuk mempersentasikan hasil sinopsis novel Cahaya Surga di Wajah Ibu karya Mura Alfa Zaez.

Guru memberikan kesempatan kepada siswa kesulitan yang dihadapi dalam membaca dan menganalisis novel Cahaya Surga di Wajah Ibu karya Mura Alfa Zaez.

Kegiatan Akhir

Siswa diminta untuk memberi komentar tentang kegiatan belajar yang telah berlangsung.

Siswa diajak mefleksikan nilai-nilai yang terkadung dalam pelajaran ini.

Guru menghimbau siswa untuk dapat menjadi pembaca yang baik, teliti, cermat dan apresiatif

4. Metode Pembelajaran Kooperatif Diskusi Tanya jawab Ceramah. 5. Sumber Pembelajaran

Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Madah University Pres.

Sofia, Adib. 2009. Aplikasi Kritik Satra Feminisme (Perempuan Dalam Kara-Karya Kuntowijoyo, Yogyakarta: Citra Pustaka.

Sugihastuti. 2000. Wanita di Mata Wanita .Yogyakarta: Nuansa.

Sudjiman, Panuti. 1988. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya.

Zaes, Mura Alfa. 2014. Cahaya Surga di Wajah Ibu. Jakarta: Rumah Orange.

6. Penilaian Tagihan

Tugas kelompok Teknik :

Lisan, Tulis, dan perbuatan Bentuk Instrumen

Uaraian bebas, dan tanya jawab Pertanyaan

1. Sebutkan tokoh utama, tokoh tambahan dan latar dalam novel! 2. Jelaskan penokohan masing-masing tokoh yang ada dalam novel!

3. Sebutkan citra wanita tokoh Wiana dalam novel Cahaya Surga di Wajah Ibu karya Mura Alfa Zaez !

Jawaban :

1. Tokoh utama : Tokoh Wiana

Tokoh tambahan : Tokoh Arfansah, Mimi, Rifka, Nenek, Antoni, Kaka, dan Aldi.

2. a. Penokohan tokoh Wiana : Sosok seorang Ibu yang pekerja keras, mandiri, sangat perhatian dan peduli terhadap anaknya dan suaminya, tegas, dan sabar dalam menghadapi sikap suaminya.

b. Penokohan tokoh Arfansah : Pemarah, kasar, sayang terhadap anaknya c. Penokohan tokoh Mimi : Pembenci dan pedendam, orang yang suka. ceroboh, mempunyai sikap yang optimis dalam pendiriannya, dan mudah putus asa.

d. Penokohan tokoh Aldi : Cerewet, manja, dan bertanggung jawab atas tugas pekerjaan rumah.

e. Penokohan tokoh Rifka : Berani bertanya dan keingintahuan terhadap sesuatu sangat tinggi, dan cerdas.

f. Penokohan tokoh Nenek : Cerewet, dan sikapnya suka menyindir terhadap menantunya Wiana .

g. Penokohan tokoh Kaka : Penolong, dan anak yang cerdas, mempunyai sikap peduli dan perhatian terhadap mimi

h. Penokohan tokoh Antoni : Ramah, dan suka menolong terhadap Mimi untuk menemukan alamat rumah Ayahnya.

3. Citra wanita tokoh Wiana

a. Wiana berperan di dalam keluarga dengan penuh tanggung jawab baik sebagai istri dan Ibu bagi anak-anaknya.

b. Wiana adalah seorang Ibu yang disiplin dalam mendidik anak-anaknya. c. Wiana yang mandiri dan pekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup semenjak suaminya meninggalkannya.

4. Hal-hal yang dapat diteladani dari tokoh Wiana : a. Penyabar.

b. Penyayang terhadap anak dan suaminya.

c. Bertanggung jawab atas kewajibannya sebagai istri dan Ibu dari anak- anaknya.

d. Seorang yang mandiri dan perkerja keras. e. Seorang yang setia terhadap pasangannya.

Sekolah : SMA Kelas/semester : X1/2 Bentuk soal : Uraian Kompetensi dasar :

15.1 Mengungkapkan hal menarik yang dapat diteladani dari tokoh.

Kompetensi Dasar :

15.1 Mengungkapkan hal menarik yang dapat diteladani dari tokoh.

Rubrik Penilaian Kognitif

No Kriteria Skor bobot Skor X

bobot 1. Siswa mampu menjawab tpkoh utama

dan 11 tokoh dalam novel Cahaya Surga di Wajah Ibu karya Mura Alfa Zaez. (tidak adanya bentuk kesalahan penulisan nama ejaannya yang digunakan tepat).

3 2 6

2. Siswa mampu menjawab dengan benar tokoh utama tetapi ada kesalahan ejaan penulisan nama yang kurang tepat.

2 2 4

3. Siswa hanya mampu menjawab dengan benar tokoh utama dan tokoh tambahan tambahan kurang dari 3 dan terdapat kesalahan dalam penulisan nama dan ejaannya.

1 2 2

4. Siswa sangat mampu menjawab dengan benar penokohan dari tokoh utama dan tokoh tambahan (yang jawabannya sesuai dengan kunci jawban).

3 3 9

5. Siswa mampu menjawab dengan benar tokoh utama dan tokoh tambahan tetapi ada yang tidak sesuai

dengan kunci jawaban.

6. Siswa kurang mampu menjawab dengan benar penokohan tokoh utama dan tokoh tambahan .tidak sesuai dengan penokohan yang dimaksud.

1 3 3

7. Siswa sangat mampu menjawab dengan benar citra wanita tokoh Wiana. Ejaan dan struktur yang digunakan sangat tepat.

3 2 6

8. Siswa mampu menjawab dengan benar 3 citra wanita tokoh Wiana, terdapat struktur kata yang kurang tepat.

2 2 4

9. Siswa kurang mampu menjawab dengan benar citra wanita Wiana. ejaan dan struktur kalimat banyak yang tidak tepat.

1 2 2

10. Siswa sangat mampu menjawab hal-hal yang menarik dan dapat diteladani dari tokoh Wiana sesuai dengan kunci jawaban, ejaannya yang digunakan tepat.

3 2 6

11. Siswa mampu menjawab dengan benar dua dari hal-hal yang menarik dan dapat diteladani dari tokoh Wiana. Ejaannya tidak diperhatikan dan kurang tepat.

2 2 4

12. Siswa hanya mampu menjawab hal-hal yang menarik dari tokoh Wiana . dan ejaannya tidak diperhatikan dan banyak kesalahan.

1 2 2

Skor

Nilai akhir siswa diperoleh dari : skor yang diperoleh siswa X100 Skor maksimal

Rubrik Penilaian Afektif Aspek

yang dinilai

Deskripsi Skor Bobot Bobot

X Skor

1 2 3

Minat Siswa sangat

antusias

mengerjakan tugas. Hal ini dapat terlihat sikap antusias siswa dalam

memperhatikan guru memberikan materi dan latihan tugas yang diberikan

 4

Siswa cukup

berminat ketika diberikan tugas, tetapi tidak terlalu semangat dalam memperhatikan guru memberikan materi maupun tugas yang diberikan.

Siswa tidak berminat dan semangat dalam mengerjakan soal latihan.

Keaktifan Siswa sangat aktif berpartisipasi dalam mengerjakan tugas dan aktif bertanya jika ada belum dipahami yang diberikan oleh guru.

Siswa cukup aktif dalam mengerjakan tugas yang diberikan tetapi tidak aktif dalam bertanya jika ada yang kurang jelas.

Siswa sangat tidak

aktif dalam

mengerjakan tugas yang diberikan dan suka mengobrol dengan teman sebangkunya.  Kerja sama Siswa mampu bekerja sama dengan baik bersama teman kelompoknya dalam mngerjakan tugas.

Siswa tidak bisa bekerja sama dengan kelompoknya untuk mengerjakan tugas yang diberikan.

Siswa tidak mampu untuk bekerja sama dan siswa asyik sendiri untuk mengerjakannya sendiri tugas yang diberikan.

Total skor

Nilai siswa yang diperoleh dari:

Jumlah skor siswa yang benar X 100 = Nilai akhir siswa Jumlah skor total

Rubrik Psikomotorik

No Kriteria Skor bobot Skor X bobot

3 2 6

1. Siswa mampu

mempersentasikan dengan baik secara lisan dengan artikulasi dan intonasi yang jelas, mampu menjawab pertanyaa/ tanggapan dari kelompok lain dengan rasa percaya diri.

2 2 4

2. siswa mampu

mempersentasikan jawaban secara lisan dengan artikulasi dan intonasi cukup jelas dan bisa menjawab pertanyaan/ tanggapan yang diberikan kelompok lain dengan cukup percaya diri.

1 2 2

3. Siswa mempersentasikan jawaban secara lisan ,intonasi, dan artikulasi kurang jelas. Dan siswa kurang mampu menjawab pertanyaan/ tanggapan dari kelompok lain dengan tidak percaya diri.

3 3

Materi Pembelajaran

1. Pengertian Tokoh dan Penokohan

Panuti Sudjiman (1988: 16) mengemukakan tokoh adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berlakuan dalam berbagai peristiwa dalam cerita. Tokoh pada umumnya berwujud manusia, tetapi dapat juga berwuud binatang atau benda yang diinsankan.

Sebagaimana yang dikemukakan Abrams (dalam Aminuddin, 1987: 33) tokoh adalah orang- orang yang ditampilkan dalam sesuatu karya naratif, atau drama yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan tokoh adalah orang yang menjadi pelaku dalam cerita fiksi yang memiliki kualitas moral yang diekspresikan melalui ucapan atau dialog dan tindakan.

Berdasarkan segi peran atau tingkat pentingnya tokoh dalam sebuah cerita, tokoh dibedakan menjadi tokoh utama dan tambahan (Nurgiyantoro, 1995: 176-177). Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaanya dalam novel yang bersangkutan. Ia merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan. Baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian dan konflik. Ia sangat mempengaruhi perkembangan plot. Di pihak lain, pemunculan tokoh-tokoh tambahan dalam keseluruhan cerita lebih sedikit, tidak dipentingkan,dan kehadirannya hanya jika ada keterkaitan dengan tokoh utama, secara langsung maupun tidak langsung.

Penokohan adalah penyajian watak tokoh dan penciptaan citra tokoh (Sudjiman, 1986: 58), Sedangkan Menurut Kusdirantin, dkk (1978: 75) penokohan adalah cara-cara penampilan pelaku melalui sikap, sifat dan tingkah laku pelakunya. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa penokohan adalah cara pengarang menampilkan pelaku melalui sikap dan tingkah pelakunya yang merupakan sikap batin manusia yang mempengaruhi seluruh pikirannya dengan cara langsung atau tidak langsung.

Menurut Nurgiyantoro (2005: 194-201) beberapa cara pengarang atau penulis karya fiksi dalam melukiskan atau menggambarkan penokohan tokoh cerita dalam karya fiksi, yaitu:

Teknik ekspositori/analistis : Pelukisan tokoh cerita dilakukan dengan memberikan deskripsi, uraian, atau penjelasan secara langsung. Tokoh cerita hadir dan dihadirkan oleh pengarang ke hadapan pembaca secara tidak berbelit- belit, melainkan begitu saja dan langsung disertai kediriannya, yang mungkin berupa sikap, sifat, watak, tingkah laku, atau bahkan ciri fisiknya.

Teknik dramatik/tidak langsung : Teknik pelukisan tokohnya, pengarang tidak mendeskripsikan secara eksplisit sifat dan sikap serta tingkah laku tokoh. Pengarang membiarkan (baca: menyisati) para tokoh cerita untuk menunjukkan kediriannya sendiri melalui berbagai aktivitas yang dilakukan, baik secara verbal lewat kata maupun nonverbal lewat tindakan atau tingkah laku, dan juga melalui peristiwa yang terjadi.

2. Pengertian Latar

Secara umum latar dapat diartikan sebagai gambaran waktu dan tempat yang melatar belakangi aksi tokoh-tokoh dalam suatu peristiwa (Sudjiman, 1984: 120). Latar adalah elemen fiksi yang menunjukkan kepada kita dimana dan kapan kejadian-kejadian dalam cerita berlangsung (Sayuti,1999: 110). Menurut Suparwoto latar adalah keadaan yang digambarkan diatas pentas (1985: 16). Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa latar adalah tempat atau keadaan yang menggambarkan terjadinya peristiwa berlangsung yang dialami tokoh-tokoh.

Nurgiyantoro (1995: 227-233) menjelaskan unsur latar dibedakan menjadi tiga, yaitu:

Latar tempat tempat menyarankan lokasi terjadinya peristiwa yang yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi.

Latar waktu berhubungan dengan masalah kapan terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Masalah kapan biasanya dihubungkan dengan waktu factual, waktu yang ada kaitannya atau dapat dikaitkan dengan peristiwa sejarah.

Latar sosial menyarankan pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi.

3. Pengertian Citra Wanita

Menurut Sugihastuti (2000: 45) citra artinya rupa, gambaran, dapat berupa gambaran yang dimilki oleh banyak mengenai pribadi atau kesan mental (bayangan) visual yang ditimbulkan oleh sebuah, kata, frase, atau kalimat dan merupakan unsur dasar yang khas dalam prosa dan puisi. Yang dimaksud citra wanita adalah semua wujud gambaran mental spritual dan tingkah laku seharian yang terekspresi oleh wanita (Heraty, 2000: 45).

Citra diri wanita merupakan sosok individu yang mempunyai pendirian dan pilihannya sendiri. Wanita juga mempunyai kemampuan untuk berkembang membangun dirinya. Berdasarkan pola pilihannya sendiri, wanita bertanggung jawab atas potensi diri sendiri sebagai makhluk individu (Sugihastuti, 2000: 113). Citra diri wanita terbagi menjadi dua yaitu citra fisis dan citra psikis.

Dokumen terkait