V. K ESIMPULAN DAN SARAN
5.2 Saran
56
V. K ESIMPULAN DAN SARAN
57
DAFTAR PUSTAKA
1. Yulian M, Safrijal S. Uji Aktivitas Antioksidan Daun Benalu Kopi (Loranthus Ferrugineus Roxb.) Dengan Metode DPPH (1,1 – Difenil -2- Pikrilhidrazil). Lantanida J. 2019;6(2):192.
2. Sonia R, Yusnelti Y, Fitrianingsih F. Efektivitas Ekstrak Etanol Daun Durian (Durio zibethinus (Linn.)) sebagai Antihiperurisemia. J Kefarmasian Indonesia. 2020;10(2):130-139.
3. Ananda F. Uji Efek AntiInflamasi dari Ekstrak Etanol Daun durian (Durio zibethinus Murr) Terhadap Tikus Putih Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Albumin Telur 5%. Skripsi. Published online 2020.
4. Romatua Aruan DG, Barus T, Haro G, Siburian R, Simanjuntak P.
Phytochemical Screening and Antidiabetic Activity of N-Hexane, Ethyl Acetate and Water Extract from Durian Leaves (Durio Zibethinus L.). Orient J Chem. 2019;35(1):487-490.
5. Irwandi, Nessa, Lisranu A. Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Biji Buah Durian ( Durio Zibethinus L . ) terhadap Penyembuhan Luka Bakar pada Mencit Putih Jantan ( Mus Musculus ). Pros Semin Kesehatan Perintis. 2021;4(2):152-158.
6. Amir F, Saleh C. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Biji Buah Durian (Durio zibethinus Murr) Dengan Menggunakan Metode DPPH Antioxidant Activity Test Of Ethanol Extract From Durio zibethinus Murr Seeds By DPPH Method. J Kim Mulawarman. 2014;11(2):84-87.
7. Setyoadi, Dewi D. Efek Lumatan Daun Dewa (Gynura Segetum) Dalam Memperpendek Waktu Penyembuhan Luka Bersih Pada Tikus Putih. J Keperawatan Soedirman ( Soedirman J Nursing). 2010;5(3):127-135.
8. Lubis SS. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Durian (Durio zibethinus M.) dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil). Skripsi UMN AL-Washliyah. Published online 2020.
9. Lallo S, Hardianti B, Umar H, Trisurani W, Wahyuni A, Latifah M. Aktivitas Anti Inflamasi dan Penyembuhan Luka dari Ekstrak Kulit Batang Murbei (Morus alba L.). J Farm Galen (Galenika J Pharmacy). 2020;6(1):26-36.
10. Menteri Kesehatanan Republik Indonesiaia. Keputusan Menteri Kesehatanan Republik Indonesiaia Tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Luka bakar. 2019;(2):1-13.
11. Kemenkes. Riset Kesehatanan Dasar. Balitbang Kemenkes RI; 2013.
12. Fauziah M, Soniya F. Potensi Tanaman Zigzag sebagai Penyembuh Luka. J Penelit Perawat Prof. 2020;2(1):39-44. doi:10.37287/jppp.v2i1.41
13. Widianingtyas D, Wihastuti TA, Nanik Setijowati. Pengaruh Perawatan Dengan Ekstrak Daun Pegagan (Centella asiatica) dalam Mempercepat Penyembuhan Luka Bakar Derajat 2 Dangkal Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Strain Wistar. Maj Kesehatan FKUB. 2014;1(4):223-227.
14. Muhaimin M, Irhash Shalihin M, Latief M. Anti-Inflammatory Activity of an Indole Alkaloid Isolated from Bebuas (Premna serratifolia). J Pure Appl Chem Res. 2021;10(2):84-103.
15. Sobir, Napitupulu RM. Berkebun Durian Unggul. Penebar Swadaya; 2015.
16. Tirtawinata DMR, Santoso PJ, Apriyanti LH. Pengetahuan Dasar Ubtuk Pencinta Durian. Agriflo; 2016.
17. Julianto TS. Fitokimia ; Tinjauan Metabolit Sekunder Dan Skrining Fitokimia. Universitas Islam Indonesiaia; 2019.
18. Kristanti AN, Aminah NS, Tanjung M, Kurniadi B. Buku Ajar Fitokimia.
Airlangga University Press; 2008.
19. Francis G, Kerem Z, Makkar HPS, Becker K. The biological action of saponins in animal systems : a review. Published online 2002:587-605.
doi:10.1079/BJN2002725
20. Nasrudin, wahyono, Mustofa RA. Isolasi Senyawa Steroid Dari Kukit Akar Senggugu ( Clerodendrum serratum L.Moon ). PHARMACON J Ilm Farm - UNSRAT. 2017;6(3).
21. Robinson T. The Organic Constituents of Higher Plants. Burgess Publishing Company; 1963.
22. Harborne J. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan.; 1987.
23. Ansel H. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi: Beberapa Macam Preparat:
Tinktur , Ekstrak Encer, Ekstrak Air, Amonia, Asam Encer, Spirtus, Dan Radiofarmasi. UI Press; 1989.
24. Mukhtarini. Ekstraksi, Pemisahan Senyawa, dan Identifikasi Senyawa Aktif.
J Kesehatan. 2014;VII(2):361.
25. Badan pengawas obat dan makanan R Indonesiaia. Acuan Sediaan Herbal Volume Kelima.; 2010.
26. Gibson J. Fisiologi & Anatomi Modern Untuk Perawat. Buku Kedokteran EGC; 1990.
27. Effendi C. Perawatan Pasien Luka Bakar. EGC; 1999.
28. Setiabudi RS, Eliyanti H. Anatomi Veteriner Organ Sensorik. Airlangga University Press; 2021.
29. Sari DNR, Anitasari SD. Sistem Integumen-Derivat Dan Sistem Pencernaan.
Nusamedia; 2021.
30. Sabiston. Buku Ajar Bedah. EGC; 1992.
31. Rahayuningsih T. Penatalaksanaan Luka Bakar (Combustio). Profesi (Profesional Islam. 2012;33(10):348-352.
32. Grace PA, Borley NR. At a Glance Ilmu Bedah. Erlangga; 2007.
33. Parinduri AG. Buku Ajar Kedokteran Forensik & Medikolegal. UMSU Press;
2020.
34. MS W. Perawatan Luka Dengan Pendekatan Multidisiplin. In: CV Andi Offset; 2018.
35. Murlistyarini S, Prawitasari S, Setyowatie L. Intisari Ilmu Kesehatanan Kulit Dan Kelamin. UB Press; 2018.
36. Perdanakusuma D, Hariani L. Modern Wound Management Indication &
Application. Petra Media; 2015.
37. Purwaningsih LA, Rosa EM. Respon Adaptasi Fisiologis Dan Psikologis Pasien Luka Bakar yang Diberikan Kombinasi Alternative Moisture Balance Dressing dan Seft Terapi di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Muhammadiyah J Nurs. Published online 2016:41-49.
38. Nagori BP, Solanki R. Role of medicinal plants in wound healing. Res J Med Plant. 2011;5(4):392-405.
39. Maula IF, Tajudin MK, Azrifitria. uji Antifertilisasi Ekstrak N-Heksan Biji Jarak Pagar (Jatropha Curcas L.) Pada Tikus Jantan (Rattus novergicus) Galur Sprague Dawley Secara In Vivo. UIN Syarif Hidayatullah. Published online 2014.
40. Asfianti V, Faisal DSM, Nasution A. Efektivitas Ekstrak Etanol Umbi Porang (Amorphophallus Oncophyllus) Terhadap Penyembuhan Luka Sayat Pada Tikus Jantan Putih. Global Aksara Pers; 2022.
41. Depkes RI. Cara Pembuatan Simplisia.; 1985.
42. Depkes RI. Farmakope Herbal Indonesiaia Edisi II. Kementerian Kesekatan Republik Indonesiaia; 2017.
43. Departemen Kesehatanan RI. Parameter Standar Umum Ekstrak Tanaman Obat. Dep Kesehatan RI. 2000;1:10-11.
44. Martinus B, Aria M, Aulia MF. Pengaruh Pemberian Salep Ekstrak Etanol Daun Piladang (Solenostemonscutellarioides(L). Codd) Selama 15 Hari Secara Topikal Terhadap Aktivitas Penyembuhan Luka Eksisi Pada Tikus Putih Jantan. J Farm dan Kesehatan. 2019;9(2):192.
45. Bhernama BG. Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Rumput Laut (Gracilaria sp.) Asal Desa Neusu Kabupaten Aceh Besar. J Amin. 2020;2(1):1-5.
46. Mappa T, Edy HJ, Kojong N. Formulasi Gel Ekstrak Daun Sasaladahan (Peperomia Pellucida (L.) H.B.K) Dan Uji Efektivitasnya Terhadap Luka Bakar Pada Kelinci (Oryctolagus Cuniculus). Pharmacon. 2013;2(2):49-56.
47. Kaihena M, Luarwan WT, Biologi J. Penyembuhan Luka Bakar Tikus Rattus norvegicus Pasca Diberi Gel Ekstrak Etanol Daun Cengkeh (Syzygium aromaticum L.) Healing Burns of Rattus norvegicus After Being Given Ethanol Extract Gel Clove Leaf (Syzygium aromaticum L.). J Kalwedo Sains (KASA) Maret. 2021;2(1):34-40.
48. Soekendarsi JALAEEE. Uji Potensi Getah Jarak Pagar Jatropha curcas Linn.
Terhadap Kecepatan Penyembuhan Luka Bakar Pada Kulit Tikus Rattus norvegicus. J Biol Makassar. 2021;7168:74-83.
49. Afifah SP. Validasi Metode Penetapan Kadar Asam Amino Hidroksiprolin Menggunakan Metode Spektrofotometri UV-Vis. Skripsi. Published online 2016:1-38.
50. Fauzi R, Fatmawati A, Emelda E. Efek Antidiare Ekstrak Etanol Daun Kelor (Moringa oleifera L.) Pada Mencit Putih Jantan. Pharm J Indonesia.
2020;6(1):35-39.
51. Chairunnisa S, Wartini NM, Suhendra L. Pengaruh Suhu dan Waktu Maserasi terhadap Karakteristik Ekstrak Daun Bidara (Ziziphus mauritiana L.) sebagai Sumber Saponin. J Rekayasa Dan Manaj Agroindustri. 2019;7(4):551.
52. Riwanti P, Izazih F, Amaliyah A. Pengaruh Perbedaan Konsentrasi Etanol pada Kadar Flavonoid Total Ekstrak Etanol 50,70 dan 96% Sargassum polycystum dari Madura. J Pharm Anwar Med. 2018;2(2):35-48.
53. Sani RN, Nisa FC, Andriani RD, Maligan JM. Analisis Rendemen Dan Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Mikroalga Laut Tetraselmis chuii Yield Analysis and Phytochemical Screening Ethanol Extract of Marine Microalgae Tetraselmis chuii. J Pangan dan Agroindustri. 2014;2(2):121-126.
54. Latief M, Tarigan I, PM S, FE A. Aktivitas Antihiperurisemia Ekstrak Etanol
Daun Sungkai (Peronema canescens Jack) Pada Mencit Putih Jantan.
Pharmacon J Farm Indonesia. 2021;18(1):23-37.
55. Salamah N, Widyasari E. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanol Daun Kelengkeng (Euphoria Longan (L) Steud.) Dengan Metode Penangkapan Radikal 2,2’-Difenil-1-Pikrilhidrazil. Pharmaciana. 2015;5(1):25-34.
56. A D, EA F. Pemungutan Minyak Atsiri Mawar (Rose Oil). J Bahan Alam Terbarukan. 2012;1(2):1-8.
57. F H, A A, I N. Karakterisasi Dan Skrining Fitokimia Simplisia Buah Selutui Puka (Tabernaemontana macracarpa Jack). J Ilm As-Syifaa. 2020;12(1):9-15.
58. F M, B T, DP T. Pengukuran Parameter Spesifik Dan Non Spesifik Ekstrak Etanol Daun Matoa (Pometia pinnata J.R & G. Forst). J Mandala Pharmacon Indonesia. 2020;6(1):1-12.
59. Utami YP, Umar AH, Syahruni R, Kadullah I. Standardisasi Simplisia dan Ekstrak Etanol Daun Leilem ( Clerodendrum. J Pharm Med Sci.
2017;2(1):32-39.
60. Kamadjaja D. Anestesi Lokal. Airlangga University Press; 2019.
61. Suhaeni, Yusriadi, Khumaidi A. Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Pepolo (Bischofia javanica Blume) Terhadap Penyembuhan Luka Bakar Pada Kelinci (Oryctolagus cuniculus). J Ilm Medicam. 2019;5(2):121-125.
62. Behrman, Kliegman, Nelson A. Buku Kesehatanan Anak Nelson Vol.1 E/15.
Erlangga; 1999.
63. V E, NU P. Uji Efektivitas Penyembuhan Luka Sayat Ekstrak Rimpang Jeringau Merah (Acorus sp.) pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Galur Wistar Vera. J Farm. 2016;1(1):1-7.
64. Sucita RE, Hamid IS, Fikri F, Purnama MTE. Ekstrak Etanol Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.) Secara Topikal Efektif pada Kepadatan Kolagen Masa Penyembuhan Luka Insisi Tikus Putih. J Med Vet. 2019;2(2):119.
65. MR P, N A Y. Skrining Fitokimia dan Aktivitas Penyembuhan Luka Bakar Ekstrak Etanolik Morinda citrifolia L . pada Kulit Phytochemical Screening and Activity of Ethanolic Leaves Extract Morinda Citrifolia L. J Pharm.
2019;8(1):22-28.
66. Fernandes A, Maharani R, Sunarta S, et al. Karakteristik Kimia Dan Potensi Daun Tanaman Akar Bulou (Mikania Micrantha Kunth) Sebagai Obat Luka Tradisional Chemical Characteristics and Potential of Akar Bulou (Mikania Micrantha Kunth) Leaves As Traditional Wound Healing. Univ Gadjah Mada Jalan Agro. 2018;(68):109-116.
67. Wijaya IMS. Perawatan Luka Dengan Pendekatan Multidisiplin. CV Andi Offset; 2018.
68. Koh TJ, Dipietro LA. Inflammation and wound healing : the role of the macrophage. 2011;13(July):1-12.
69. Kurniawati A, Saputra DR, Cholid Z, Putra HK. Cacao Seed (Theobroma cacao L.) Extract Gel Effect On The Neutrofil Number After Tooth Extraction. ODONTO Dent J. 2020;5(9):112-129.
70. N H, KR P, I J, A K. Formulasi dan uji efektivitas gel luka bakar ekstrak daun cocor bebek. Kalanchoe pinnata. 2012;16(2):89-94.
71. H A, AI A, E AY. Perbandingan Efektivitas Produk Lebah dan Salep Luka
Bakar Terhadap Kecepatan Penyembuhan Luka Bakar Derajat II Pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar. JIMKI J Ilm Mhs Kedokt Indonesia. 2018;6(2):63-71.
72. Samudra AG, Sani F SD. Uji Efektivitas Ekstrak Etanol Daun Sawo (Manilkara zapota L) Pada Luka Sayat Pada Kelinci Jantan (Oryctolagus cuniculus). J Ilmu Farm. 2016;6(1):1-9.
73. Stoilov I, Starcher BC, Mecham RP, Broekelmann TJ. Measurement of Elastin, Collagen, and Total Protein Levels in Tissues. Vol 143. 1st ed.
Elsevier Inc.; 2018.
74. Giri IMDS, Wardani IGA. K, Suena NMDS. Peran Metabolit Sekunder Tumbuhan dalam Pembentukan Kolagen pada Kulit Tikus yang Mengalami Luka Bakar Role of Plant Secondary Metabolites in Collagen Formation of Burned Rats Skin. J Integr Obat Tradis. 2021;1(1):23-29.
75. Dachriyanus. Analisis Struktur Senyawa Organik Secara Spektroskopi.
Lembaga Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Andalas; 2004.
76. Azhar FF, Elvinawati, Nurhamidah. Perbandingan sensitivitas nanopartikel perak dengan Reduktor Albumin dari Telur Ayam dan Bebek untuk Analisis Merkuri. J Pendidik Dan Ilmu Kim. 2019;3(2):213-224.
62
LAMPIRAN Lampiran 1. Alur penelitian
Pembuatan simplisia daun durian
Pembuatan ekstrak etanol daun durian
Uji aktivitas penyembuhan luka bakar pada tikus putih
jantan
Analisis data
Lampiran 2. Preparasi sampel daun durian
Dilakukan sortasi basah Dicuci dengan air bersih Dilakukan perajangan Dikeringkan
Dilakukan sortasi kering
Dihaluskan dengan mesin grinder Daun durian
Serbuk simplisia daun durian
Lampiran 3. Pembuatan ekstrak etanol daun durian
Diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70 %
Direndam selama 6 jam pertama sambil sesekali diaduk
Didiamkan selama 18 jam Difiltrasi hasil maserasi
Disaring menggunakan kertas saring Dilakukan proses remaserasi
Diuapkan pelarut menggunakan rotary evaporator Serbuk simplisia kering daun
durian
Maserat
Ekstrak etanol daun durian
Lampiran 4. Perlakuan pada hewan percobaan
Tikus yang telah di aklimatisasi selama 7 hari
Kelompok kontrol (+)
Salep bioplacenton
Kelompok kontrol (-) Vaselin
flavum
Kelompok I Perlakuan I Ekstrak 5%
Kelompok II Perlakuan II Ekstrak 10%
Kelompok III Perlakuan III Ekstrak 15%
Tikus dianestesi menggunakan castran kemudian diinduksi dengan lempeng besi berdiameter 2,5 cm yang telah dipanaskan selama 5
menit lalu ditempelkan pada punggung tikus selama 5 detik
Diamati diameter penyembuhan luka bakar dan
persentase kesembuhan luka bakar yang berlangsung
selama 14 hari
Pengujian kadar hidroksiprolin
Analisis data
Lampiran 5. Perhitungan Susut Pengeringan dan Kadar Abu 1. Susut Pengeringan
Susut Pengeringan = erat cawan kosong sampel) g)- erat cawan sampel ) g)
g) x 100%
I. Susut Pengeringan = ) -
x 100% = 20,38%
II. Susut Pengeringan = 39,56 1,01) - 40,35
1,01 x 100% = 21,78%
III. Susut Pengeringan = 32,56 1,01) - 33,36
1,01 x 100% = 20,79%
Rata-rata =
= 20,38 21,78 20,79
3 = 62,95
3 = 20,98 % 2. Kadar Abu
Kadar Abu Ekstrak (%) = ) - erat cawan kosong
erat Awal kstrak) x 100%
I. Kadar Abu Ekstrak (%) =
1,00 x 100% = 14%
II. Kadar Abu Ekstrak (%) =
1,04 x 100% = 13,46%
III. Kadar Abu Ekstrak (%) =
1,02 x 100% = 11,76%
Rata-rata = Kadar Abu I II III
3 =
3 = 13,07%
Lampiran 6. Data Pengukuran Diameter Luka Bakar dan Perhitungan Persentase Kesembuhan Luka Bakar
Kontrol Positif (Bioplacenton)
Hari Ke-
Kontrol Positif (+)
Rata-Rata (cm) Pengulangan (cm)
1 2 3 4 5
0 2.42 2.48 2.55 2.43 2.45 2.47
3 2.38 2.45 2.50 2.39 2.42 2.43
6 2.28 2.36 2.40 2.27 2.32 2.33
9 1.27 1.31 1.67 1.80 1.75 1.56
12 0.82 0.37 0.80 0.61 0.81 0.68
14 0.62 0.20 0.43 0.36 0.56 0.43
AUC 24.09 23.21 25.97 24.91 25.73 24.78 Kontrol Negatif (Vaselin Flavum)
Hari Ke-
Kontrol Negatif (-)
Rata-Rata (cm) Pengulangan (cm)
1 2 3 4 5
0 2.63 2.48 2.56 2.49 2.50 2.53
3 2.61 2.45 2.54 2.46 2.45 2.50
6 2.59 2.43 2.52 2.45 2.41 2.48
9 1.98 2.22 2.33 2.39 2.12 2.21
12 1.79 1.74 1.86 1.96 1.87 1.84
14 1.71 1.58 1.72 1.87 1.63 1.70
AUC 31.67 30.95 32.38 32.41 31.00 31.68 Ekstrak Daun Durian Konsentrasi 5 %
Hari Ke-
Konsentrasi 5%
Rata-Rata (cm) Pengulangan (cm)
1 2 3 4 5
0 2.54 2.40 2.56 2.58 2.45 2.51
3 2.51 2.39 2.49 2.57 2.41 2.47
6 2.49 2.32 2.46 2.53 2.37 2.43
9 1.66 1.93 2.09 1.96 1.91 1.91
12 1.28 1.62 1.51 1.59 1.77 1.55
14 1.00 1.28 1.22 0.77 1.25 1.10
AUC 27.99 28.85 29.96 29.80 29.42 29.20
Ekstrak Daun Durian 10%
Hari Ke-
Konsentrasi 10%
Rata-Rata (cm) Pengulangan (cm)
1 2 3 4 5
0 2.52 2.36 2.54 2.60 2.56 2.52
3 2.46 2.34 2.46 2.55 2.52 2.47
6 2.40 2.30 2.37 2.47 2.45 2.40
9 1.88 1.27 1.62 1.76 1.81 1.67
12 1.41 1.08 0.95 1.44 0.98 1.17
14 1.27 0.69 0.66 0.88 0.69 0.8
AUC 28.80 24.66 26.20 28.72 27.32 27.14 Ekstrak Daun Durian 15%
Hari Ke-
Konsentrasi 15%
Rata-Rata (cm) Pengulangan (cm)
1 2 3 4 5
0 2.26 2.58 2.31 2.56 2.54 2.45
3 2.18 2.50 2.23 2.49 2.44 2.37
6 2.08 2.41 1.60 2.40 2.35 2.17
9 1.91 2.06 1.42 1.89 2.02 1.86
12 1.09 1.09 1.03 0.81 1.30 1.06
14 0.63 0.74 0.65 0.58 0.62 0.64
AUC 25.26 28.25 22.44 26.79 28.11 26.17 Persentase Kesembuhan Luka Bakar
Px = -
x
100%1. Kontrol Positif (Bioplacenton) Tikus 1 = - x 100% = 74,38%
Tikus 2 = - x 100% = 91,93%
Tikus 3 = -
x 100% = 83,13%
Tikus 4 = - x 100% = 85,18%
Tikus 5 = - x 100% = 77,14%
Rata-rata Kesembuhan = 82,35%
2. Kontrol Negatif (Vaselin Flavum) Tikus 1 = - x 100% = 34,98%
Tikus 2 = - x 100% = 36,29%
Tikus 3 = - x 100% = 32,81%
Tikus 4 = - x 100% = 24,89%
Tikus 5 = - x 100% = 34,80%
Rata-rata Kesembuhan = 32,77%
3. Konsentrasi Ekstrak 5%
Tikus 1 = - x 100% = 60,62%
Tikus 2 = - x 100% = 47,96%
Tikus 3 = - x 100% = 52,34%
Tikus 4 = - x 100% = 70,15%
Tikus 5 = - x 100% = 48,97%
Rata-rata Kesembuhan = 56,00%
4. Konsentrasi Ekstrak 10%
Tikus 1 = - x 100% = 49,60%
Tikus 2 = - x 100% = 70,76%
Tikus 3 = - x 100% = 74,01%
Tikus 4 = -
x 100% = 66,15%
Tikus 5 = - x 100% = 73,04%
Rata-rata Kesembuhan = 66,71%
5. Konsentrasi Ekstrak 15%
Tikus 1 = - x 100% = 72,12%
Tikus 2 = - x 100% = 71,31%
Tikus 3 = - x 100% = 71,86%
Tikus 4 = - x 100% = 77,34%
Tikus 5 = - x 100% = 75,59%
Rata-rata Kesembuhan = 73,64%
Lampiran 7. Analisis Data Pengukuran Persentase Diameter Luka Bakar Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz ed Residual
N 25
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 2.81403505
Most Extreme
Differences
Absolute .114
Positive .101
Negative -.114
Kolmogorov-Smirnov Z .569
Asymp. Sig. (2-tailed) .903
a. Test distribution is Normal.
(Data terdistribusi normal karena nilai p>0,05 yaitu 0,903) Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances Diameter_Luka
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
2.650 4 20 .064
(Data terdapat perbedaan yang bermakna nilai p>0,05 yaitu 0,64) Uji Anova
ANOVA Diameter_Luka
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between
Groups 146.209 4 36.552 16.102 .000
Within Groups 45.401 20 2.270
Total 191.610 24
(Data terdapat perbedaan yang bermakna dilihat dari nilai p<0,05 yaitu 0,000)
Uji Lanjut Duncan
Diameter_Luka Duncan
Kelompok_Perlakuan N
Subset for alpha = 0.05
1 2 3 4
Kontrol Positif 5 24.7820
P3 (15%) 5 26.1700 26.1700
P2 (10%) 5 27.1400
P1 (5%) 5 29.2040
Kontrol Negatif 5 31.6820
Sig. .161 .321 1.000 1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5.000.
Lampiran 8. Hasil Pengukuran Kurva Standar Hidroksiprolin Konsentrasi (ppm) Absorbansi
9 0,572
18 0,975
27 1,521
36 1,981
45 2,582
54 3,168
Grafik Kurva Standar Hidroksiprolin
y = 0.0263 + 0.0583x R² = 0.9962
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
0 20 40 60
Konsentrasi
Absorbansi
Absorbansi
Linear (Absorbansi)
Lampiran 9. Data Absorbansi dan Perhitungan Kadar Hidroksiprolin Kelompok Perlakuan Absorbansi Kadar Hidroksiprolin
(µg/ml)
Rata-Rata
Kontrol Positif
4.397 74.96
79.62
5.000 85.31
4.586 78.21
4.705 80.25
4.655 79.39
Kontrol Negatif
2.059 34.86
34.69
2.362 40.06
2.049 34.69
1.556 26.23
2.219 37.61
P1
2.981 50.68
47.21
2.313 39.22
2.675 45.43
3.427 58.33
2.498 42.39
P2
2.841 48.27
61.16
3.613 61.52
4.403 75.07
3.238 55.08
3.867 65.87
P3
4.131 70.40
70.61
3.457 58.84
3.984 67.88
4.773 81.41
4.372 74.54
Lampiran 10. Perhitungan Kadar Hidroksiprolin 1. Kontrol Positif
Tikus 1
Absorbansi = 4,397 Y = 0,0263 + 0,0583x 4,397 = 0,0263 + 0,0583x x = 74,96 µg/ml
Tikus 3
Absorbansi = 4,586 Y = 0,0263 + 0,0583x 4,586 = 0,0263 + 0,0583x x = 78,21 µg/ml
Tikus 5
Absorbansi = 4,655 Y = 0,0263 + 0,0583x 4,655= 0,0263 + 0,0583x x = 79,39 µg/ml
2. Kontrol Negatif Tikus 1
Absorbansi = 2,059 Y = 0,0263 + 0,0586x 2,059 = 0,0263 + 0,0583x x = 34,86 µg/ml
Tikus 3
Absorbansi = 2,049 Y = 0,0263 + 0,0586x 2,049 = 0,0263 + 0,0583x x = 34,69 µg/ml
Tikus 5
Absorbansi = 2,219 Y = 0,0263 + 0,0586x 2,219 = 0,0263 + 0,0583x x = 37,61 µg/ml
Tikus 2
Absorbansi = 5,000 Y = 0,0263 + 0,058x 5,000 = 0,0263 + 0,058x x = 85,31
Tikus 4
Absorbansi = 4,705 Y = 0,0263 + 0,0583x 4,705 = 0,0263 + 0,0583x x = 80,25 µg/ml
Tikus 2
Absorbansi = 2,362 Y = 0,0263 + 0,0586x 2,362 = 0,0263 + 0,0586x x = 39,22
Tikus 4
Absorbansi = 1,556 Y = 0,0263 + 0,0586x 1,556 = 0,0263 + 0,0583x x = 26,23 µg/ml
3. P1 (Konsentrasi Ekstrak 5%) Tikus 1
Absorbansi = 2,981 Y = 0,0263 + 0,0586x 2,981 = 0,0263 + 0,0583x x = 50,68 µg/ml
Tikus 3
Absorbansi = 2,675 Y = 0,0263 + 0,0586x 2,675 = 0,0263 + 0,0583x x = 45,43 µg/ml
Tikus 5
Absorbansi = 2,498 Y = 0,0263 + 0,0586x 2,498 = 0,0263 + 0,0583x x = 42,39 µg/ml
4. P2 (Konsentrasi Ekstrak 10%) Tikus 1
Absorbansi = 2,841 Y = 0,0263 + 0,0586x 2,841 = 0,0263 + 0,0583x x = 48,27 µg/ml
Tikus 3
Absorbansi = 4,403 Y = 0,0263 + 0,0586x 4,403 = 0,0263 + 0,0583x x = 75,07 µg/ml
Tikus 5
Absorbansi = 3,867 Y = 0,0263 + 0,0586x 3,867 = 0,0263 + 0,0583x x = 65,87 µg/ml
Tikus 2
Absorbansi = 2,313 Y = 0,0263 + 0,0586x 2,313 = 0,0263 + 0,0583x x = 39,22 µg/ml
Tikus 4
Absorbansi = 3,427 Y = 0,0263 + 0,0586x 3,427 = 0,0263 + 0,0583x x = 58,33 µg/ml
Tikus 2
Absorbansi = 3,613 Y = 0,0263 + 0,0586x 3,613 = 0,0263 + 0,0583x x = 61,52 µg/ml
Tikus 4
Absorbansi = 3,238 Y = 0,0263 + 0,0586x 3,238 = 0,0263 + 0,0583x x = 55,08 µg/ml
5. P3 (Konsentrasi Ekstrak 15%) Tikus 1
Absorbansi = 4,131 Y = 0,0263 + 0,0586x 4,131 = 0,0263 + 0,0583x x = 70,40 µg/ml
Tikus 3
Absorbansi = 3,984 Y = 0,0263 + 0,0586x 3,984 = 0,0263 + 0,0583x x = 67,88 µg/ml
Tikus 5
Absorbansi = 4,372 Y = 0,0263 + 0,0586x 4,372 = 0,0263 + 0,0583x x = 74,54 µg/ml
Tikus 2
Absorbansi = 3,457 Y = 0,0263 + 0,0586x 3,457 = 0,0263 + 0,0583x x = 58,84 µg/ml
Tikus 4
Absorbansi = 4,773 Y = 0,0263 + 0,0586x 4,773 = 0,0263 + 0,0583x x = 81,41 µg/ml
Lampiran 11. Analisis Data Kadar Hidroksiprolin Uji Normalitas
(Data terdistribusi normal karena nilai p > 0,05 yaitu 0,930 Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances Kadar Hidroksiprolin
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.151 4 20 .362
(Data homogen karena nilai p> 0,05 yaitu 0,362) Uji Anova
ANOVA Kadar Hidroksiprolin
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 6471.554 4 1617.889 29.728 .000
Within Groups 1088.465 20 54.423
Total 7560.019 24
(Data terdapat perbedaan yang bermakna nilai p< 0,05 yaitu 0,000) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 25
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 17.70628472 Most Extreme
Differences
Absolute .109
Positive .101
Negative -.109
Kolmogorov-Smirnov Z .543
Asymp. Sig. (2-tailed) .930
a. Test distribution is Normal.
Uji Lanjut Duncan
Kadar Hidroksiprolin Kelompok
Perlakuan N
Subset for alpha = 0.05
1 2 3 4
Duncana Kontrol Negatif 5 34.6900
P1 5 47.2100
P2 5 61.1620
P3 5 70.6140 70.6140
Kontrol Positif 5 79.6240
Sig. 1.000 1.000 .056 .068
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5.000.
Lampiran 12. Uji Fitokimia dan Karakterisasi Ekstrak
(a) (b) (c)
(d) (e) (f)
(g) (h) Keterangan:
(a) Steroid (b) Flavonoid (c) Tanin
(d) Alkaloid dengan Pereaksi Dragendorff (e) Alkaloid dengan Pereaksi Mayer (f) Saponin
(g) Ekstrak Kental (h) Warna Ekstrak
Lampiran 13. Uji Kadar Abu dan Susut Pengeringan
(a) (b) (c) (d)
(e) (f) (g) (h) Keterangan :
(a) Ditimbang cawan kosong + ekstrak
(b) Ekstrak dalam krus porselen dioven pada suhu 105oC (c) Didinginkan di dalam desikator
(d) Ditimbang bobot cawan + ekstrak setelah dioven (e) Ditimbang bobot cawan kosong + ekstrak
(f) Dipijarkan pada tanur dengan suhu 600oC (g) Didinginkan pada desikator
(h) Ditimbang cawan+abu
Lampiran 14. Pembuatan Konsentrasi Ekstrak 1. Konsentrasi 5%
Keterangan :
(a) Ditimbang 2,5 gram ekstrak (b) Ditimbang 47,5 gram vaselin flavum
(a) (b) 2. Konsentrasi 10%
Keterangan :
(a) Ditimbang 5 gram ekstrak (b) Ditimbang 45 gram vaselin
flavum
(a) (b) 3. Konsentrasi 15%
Keterangan :
(a) Ditimbang 7,5 gram ekstrak (b) Ditimbang 42,5 gram vaselin
flavum
(a) (b)
Lampiran 15. Induksi Luka Bakar
(a) (b) (c)
(d) (e) (f)
Keterangan :
(a) Kelompok Perlakuan (b) Dianestesi tikus
(c) Digunting rambut tikus pada bagian punggung tikus (d) Dioleskan veet untuk menghilangkan sisa rambut (e) Punggung tikus yang telah bersih
(f) Ditempelkan besi panas pada punggung tikus
Lampiran 16. Pengukuran Diameter Luka 1. Kontrol Positif
Hari ke-1 Hari ke-3 Hari ke-6
Hari ke-9 Hari ke-12 Hari ke-14 2. Kontrol Negatif
Hari ke-1 Hari ke-3 Hari ke-6
Hari ke-9 Hari ke-12 Hari ke-12
3. Konsentrasi 5%
Hari ke-1 Hari ke-3 Hari ke-6
Hari ke-9 Hari ke-12 Hari ke-14 4. Konsentrasi 10%
Hari ke-1 Hari ke-3 Hari ke-6
Hari ke-9 Hari ke-12 Hari ke-14
5. Konsentrasi 15%
Hari ke-1 Hari ke-3 Hari ke-6
Hari ke-9 Hari ke-12 Hari ke-14
Lampiran 17. Uji Hidroksiprolin Pada Kulit TIkus
(a) (b) (c) (d)
(e) (f) (g) (h)
(i) (i) (j) (k) (l)
Keterangan :
(a) Dianestesi menggunakan castran (b) Diambil bagian kulit bekas luka (c) Dibungkus kulit dalam aluminium foil (d) Dioven kulit pada suhu 60oC (12 jam) (e) Ditambahkan HCl 2 ml
(f) Dioven pada suhu 110oC (24 jam) (g) Ditambahkan NaOH agar pH nya 7 (h) Ditambahkan CuSO4, H2O2, NaOH dioven
suhu 80oC selama 5 menit (i) Ditambahkan 4 ml H2SO4
(j) Ditambahkan 2 ml 2- dimetil aminobenzaldehid
(k) Dioven pada suhu 70oC selama 16 menit
(l) Dibaca absorbansinya pada spektrofotometer uv-vis
Lampiran 18. Surat Determinasi Tanaman