VII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN
9.2. Saran
1. Istri nelayan memiliki underutilization yang tinggi dan respon istri dalam mencurahkan waktu kerjanya di luar sektor perikanan/di pasar kerja terkait erat antara peranan istri sebagai ibu rumahtangga di dalam mengerjakan pekerjaan rumahtangga dengan peranan istri sebagai tenaga kerja dalam
pasar kerja. Pemerintah perlu mempertimbangkan faktor-faktor non ekonomi rumahtangga untuk menetapkan kebijakan dalam penciptaan lapangan kerja bagi istri nelayan agar dapat memberikan kontribusi pada pendapatan total rumahtangga, seperti memberikan pelatihan keterampilan menjahit dan membordir kepada istri nelayan agar mereka dapat meningkatkan keterampilan dan menghasilkan pendapatan.
2. Pada musim paceklik, angin yang kencang, dan ombak yang besar membuat curahan waktu kerja nelayan tradisional di sektor perikanan rendah sehingga produksi nelayan relatif rendah. Alternatif kegiatan produktif yang dapat dilakukan nelayan tradisional pada musim paceklik guna memberikan pendapatan tambahan adalah kegiatan produktif di luar sektor perikanan. Oleh karena itu, kebijakan pemerintah dalam penyediaan lapangan kerja ditujukan pada pengembangan sektor non perikanan, seperti memberikan pelatihan keterampilan membuat alat rumahtangga dari limbah (kayu, ban bekas dan plastik) kepada nelayan agar mereka dapat meningkatkan pendapatannya.
3. Pada musim paceklik, pemenuhan kebutuhan rumahtangga sangat minim dan terbatas sehingga peluang kemiskinan rumahtangga nelayan meningkat. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan pemerintah untuk pengentasan kemiskinan dan mendorong peningkatan pendapatan rumahtangga nelayan tradisional pada musim paceklik. Kebijakan tersebut hendaknya diterapkan berdasarkan aspirasi dan sesuai kebutuhan nelayan, seperti pemberian kredit usaha kepada nelayan.
Anggraeni, L. 2003. Peranan Perkebunan Kelapa Rakyat dalam Pertumbuhan Wilayah dan Penanggulangan Kemiskinan di Kabupaten Indragiri Hilir Propinsi Riau. Tesis Magister Sains. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Aryani, F. 1994. Analisis Curahan Kerja dan Kontribusi Penerimaan Keluarga Nelayan dalam Kegiatan Ekonomi di Desa Pantai (Studi Kasus: Desa Pasir
Baru, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi). Tesis Magister Sains. Sekolah Pascasarjana, lnstitut Pertanian Bogor, Bogor.
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. 2004. Indonesia: Laporan Perkembangan Pencapaian Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium Development Goals). Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Jakarta. Badan Pusat Statistik. 2000. Peta dan Perkembangan Tingkat Kemiskinan di
Indonesia. Badan Pusat Statistik, Jakarta.
Badan Pusat Statistik Propinsi Banten. 2004. Banten Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Banten, Banten.
_______________________________. 2005. Banten Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Banten, Banten.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Serang. 2004. Serang Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Serang, Serang.
__________________________________. 2005. Serang Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Serang, Serang.
Barnum, H. N. and L. Squire. 1979. An Econometric Application of The Theory of The Farm-Household. Journal of Development Economics, 6 (1): 79-102.
Becker, G. 1965. A Theory of The Allocation of Time. Economic Jurnal, 299 (75): 493-517.
________. 1981. A Treatise on The Family. Harvard University Press, Cambridge.
Biro Pusat Statistik. 1999. Data Penduduk dan Jumlah Penduduk Miskin. Biro Pusat Statistik, Jakarta.
Boer, A. 1984. Perbedaan Tingkat Sosial Ekonomi Nelayan Tradisional dan Non Tradisional. Tesis Magister Sains. Sekolah Pascasarjana, lnstitut Pertanian Bogor, Bogor.
Budiharsono, S. 1989. Perencanaan Pembangunan Wilayah. Teori Model Perencanaan dan Penerapannya. Tesis Magister Sains. Sekolah Pascasarjana, lnstitut Pertanian Bogor, Bogor.
Darwis, V. dan R. A. Nurmanaf. 2001. Pengentasan Kemiskinan: Upaya yang telah dilakukan dan Rencana Waktu Mendatang. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 19 (1): 55-67.
Deacon, R. E. and F. M. Firebaugh. 1981. Family Resource Management: Principles and Applications. Allyn and Bacon, Boston.
Deaton, A. and J. Muellbauer. 1980. Economics and Consumer Behaviour. Cambridge University Press, Cambridge.
Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Banten. 2003. Profil Pulau-Pulau Kecil Propinsi Banten, 2003. Dinas Kelautan dan Perikanan, Daerah Tingkat I Propinsi Banten, Banten.
______________________________________. 2005. Statistik Perikanan Tangkap Banten, 2004. Dinas Kelautan dan Perikanan, Daerah Tingkat I Propinsi Banten, Banten.
______________________________________. 2006. Statistik Perikanan Tangkap Banten, 2005. Dinas Kelautan dan Perikanan, Daerah Tingkat I Propinsi Banten, Banten.
______________________________________. 2006. Buku Saku Perikanan Propinsi Banten, 2005. Dinas Kelautan dan Perikanan, Daerah Tingkat I Propinsi Banten, Banten.
Direktorat Jenderal Perikanan. 1999. Peluang Usaha Perikanan. Direktorat Jenderal Perikanan, Departemen Pertanian, Jakarta.
Direktorat Urusan Pesisir, Pantai, dan Pulau-Pulau Kecil. 2000. Penyusunan Pedoman Nasional Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil. Direktorat Kelautan dan Perikanan, Jakarta.
Evenson, R. E. 1976. On The New Household Economics. Journal of Agricultural Economics and Development, 6 (1): 87-107.
Handayani, T. dan Sugiarti. 2001. Konsep dan Teknik Penelitian Gender. Pusat Studi Wanita dan Kemasyarakatan, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang.
Hutajulu, A. T. 1985. Peran Wanita dalam Rumahtangga dan Masyarakat di Desa Wonosari, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang. Pusat Studi Pembangunan Lembaga Penelitian Institut Pertanian Bogor, Bogor. Indrianingsih, S. K. dan K. M. Noekman. 1995. Identifikasi Penduduk Miskin di
Jawa Timur. Prosiding Pengembangan Hasil Penelitian Kemiskinan di Pedesaan Pusat Penelitian Agro Ekonomi, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Bogor.
Intrilligator, M. D. 1996. Econometric Models, Techniques and Applications. Prentice Hall, Inc, New Jersey.
Garis Besar Haluan Negara. 1993. Petunjuk Pelaksanaan Tugas-Tugas Badan Kebijaksanaan dan Pengendalian Pembangunan Nasional. Menteri Sekretariat Negara, Jakarta.
Kasryno, F. 1984. Prospek Pembangunan Ekonomi Pedesaan Indonesia. Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.
Kishor, B. and B. Gupta. 1999. The Role of Rural Women in Decision-Making Process in Agriculture in District Sitapur (Uttar Pradesh) Indian. Journal of Agricultural Economics, 54 (3): 282-286.
Koutsoyiannis, A. 1977. Theory of Econometrics: An Introductory Exposition of Econometrics Methods. Second Edition. Harper And Row Publishers. Inc, New York.
Kusumaatmadja, S. 2000. Pembaharuan Pengelolaan Sumberdaya Alam yang Berkelanjutan. Prosiding Dialog Nasional Pembaharuan Pengelolaan Sumberdaya Alam. Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Luthfi. 1993. Profil Aktivitas Ekonomi dan Problema Kemiskinan Masyarakat Kabupaten Grobongan (Implementasi Model SAM Untuk Penanggulangan Kemiskinan). Tesis Magister Sains. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Mangkuprawira, S. 1985. Alokasi Waktu dan Kontribusi Kerja Anggota Keluarga dalam Kegiatan Ekonomi Rumahtangga (Studi Kasus: Di Dua Tipe Desa di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat). Disertasi Doktor. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogar, Bogor.
Mudzakir, A. K. 2003. Dampak Pengembangan Sektor Perikanan Terhadap Perekonomian Jawa Tengah. Tesis Magister Sains. Sekolah Pascasarjana, lnstitut Pertanian Bogor, Bogor.
Muenkner, H. 2002. Research Register of Studies in Co-operatives in Developing Countries. University of Wiscounsin, Madison.
Muhammad, S. 2002. Ekonomi Rumahtangga Nelayan dan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan di Jawa Timur: Suatu Analisis Simulasi Kebijakan. Disertasi Doktor. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Pakpahan, A., H. F. Siregar, dan A. H. Taryoto. 1995. Metodologi Penelitian
Kemiskinan di Pedesaan: Konsep dan Aplikasinya. Prosiding Pengembangan Hasil Penelitian Kemiskinan di Pedesaan Pusat Penelitian Agro Ekonomi, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Bogor. Pindyck, R. S. and D. L. Rubinfeld. 1999. Econometric Models and Economic
Forecasts. Mc. Graw-Hill, New York.
Prasodjo, N. W. 1993. Pola Kerja Rumahtangga Miskin pada Musim Paceklik: Studi Perbandingan pada Komunitas Nelayan dan Pertanian Tanaman Pangan di Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Tesis Magister Sains. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Reniati. 1998. Faktor-faktor yang Mempengaruhi dan Keterkaitan Keputusan
Kerja, Produksi dan Pengeluaran Rumahtangga Nelayan (Studi kasus: Beberapa Desa Nelayan Miskin dan Tidak Miskin d Kabupaten Pekalongan Propinsi Jawa Tengah). Tesis Magister Sains. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Rinaldi. 1999. Studi Peranan Wanita Nelayan dalam Upaya Mencapai Keluarga Sejahtera (Kasus: Wanita Nelayan di Kotamadya Medan). Tesis Magister Sains. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Rivai, R. 1989. Keragaan Tingkat Kesejahteraan Masyarakat (Studi Kasus di Pulau Nias). Jurnal Agro Ekonomi, 7 (2): 51-59.
Sadoulet, E. and A. Janvry. 1995. Quantitative Development Policy Analysis. The John Hopkins University Press ltd, London.
Saragih, B. 2003. Agribisnis. Paradigma Baru Pembangunan Ekonomi Berbasis Pertanian. Pustaka Manusia Muda Bogor, Bogor.
Sawit, M. H. and D. O'Brein. 1995. Farm Household Responses to Government Policies: Evidence From West Java. Bulletin of Indonesian Economics Studies, 31 (2): 41-59.
Sawit, M. H., Y. Syaefuddin, dan S. Hartoyo. 1986. Aktivitas Non Pertanian, Pola Musiman dan Peluang Kerja Rumahtangga di Pedesaan Jawa: Peluang Kerja dan Berusaha di Pedesaan. Badan Penerbit Fakultas Ekonomi, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Simanjuntak, P. 1985. Pengantar Ekonomi Sumberdaya Manusia. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
Simanullang, E. S. 2006. Analisis Model Peluang Kerja Suami dan Istri, Perilaku Ekonomi Rumahtangga dan Peluang Kemiskinan di Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah Propinsi Sumatera Utara. Tesis Magister Sains. Sekolah Pascasarjana, lnstitut Pertanian Bogor, Bogor.
Singh, I., L. Squire, and J. Strauss. 1986. Agricultural Household Model: Extension, Applications and Policy. The John Hopkins University Press, Baltimore.
Siregar, H. F. dan A. Mintoro. 1995. Pokok-Pokok Pemikiran tentang Model Penanggulangan Kemiskinan Nelayan. Prosiding Pengembangan Hasil Penelitian Kemiskinan di Pedesaan Pusat Penelitian Agro Ekonomi, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Bogor.
Sitorus, M.T.F. 1994. Peranan Ekonomi dalam Rumahtangga Nelayan Miskin di Pedesaan Indonesia. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Institut Pertanian Bogor, 21 (8): 11 – 17.
Suparlan. 2000. Pengantar Ilmu Ekonomi Pembangunan. Balai Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Gajahmada, Yogyakarta.
Sumodiningrat, G., B. Santoso, dan M. Maiwan. 1999. Kemiskinan: Teori, Fakta, dan Kebijakan. Penerbit IMPAC, Jakarta.
Suparmoko. 1989. Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Suatu Pendekatan Teoritis). Badan Penerbit Fakultas Ekonomi, Studi Ekonomi, Pusat Antar Universitas, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Susanto, A. B. 1997. Wanita Masa Kini: Pribadi Mempesona Penunjang Kesuksesan. Perusahaan Umum Percetakan Negara Republik Indonesia, Jakarta.
Todaro, M. P. 1994. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Erlangga, Jakarta.
Tombokan, M. 2001. Pola Pengambilan Keputusan dalam Keluarga, Status Kerja lbu serta Kaitannya dengan Konsep Peran Gender pada Suku Jawa dan Suku Minahasa. Tesis Magister Sains. Sekolah Pascasarjana, lnstitut Pertanian Bogor, Bogor.
United Nations and Development Programme. 2003. Poverty Reduction and Human Rights. United Nations and Development Programme, New York.
Yuwono. 2000. Peluang Bekerja dan Berusaha Bagi Suku Bali dan Migran Lapisan Bawah di Desa yang sedang Mengalami Proses Urbanisasi. Tesis Magister Sains. Sekolah Pascasarjana, lnstitut Pertanian Bogor, Bogor.
Rincian 2000 2001 2002 2003 2004
2000-2004 2003-2004
Jumlah 57 301.65 64 308.30 65 767.60 53 316.81 54 032.92 -4% 1%
Perikanan Laut 53 147.70 60 561.90 64 946.50 52 867.31 53 534.40 3% 1%
Perairan Umum 4 153.95 3 746.40 821.10 449.50 498.52 -130% 11%
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Banten, 2005
Lampiran 2. Nilai Produksi Perikanan Laut Menurut Kuartal dan Kabupaten/Kota di Propinsi Banten, Tahun 2004
(Ribu Rupiah)
Kabupaten/Kota Jumlah Total Kuartal
Kuartal 1 Kuartal 2 Kuartal 3 Kuartal 4
Jumlah Total 287 722 190 69 228 001 76 365 575 71 785 192 70 343 422 Selatan Jawa 103 302 775 29 233 840 28 396 775 19 178 085 26 494 075 Kab. Pandeglang 93 555 275 25 064 425 27 051 400 17559450 23880000 Kab. Lebak 9 747 500 4 169 415 1 345 375 1618535 2614075 Utara Jawa 184 419 415 39 994 161 47 968 800 52 607 107 43 849 347 Kab. Serang 31 222 500 5 304 750 6 057 350 9782280 10078120 Kab. Tangerang 153 189 600 34 689 100 41 910 700 42818700 33771100 Kota Tangerang - - - - - Kota Cilegon 7 314.50 311 749.60 6126.60 127.30
Kabupaten/Kota
Total Kuartal 1 Kuartal 2 Kuartal 3 Kuartal 4
Jumlah Total 2 590 800 791 895 750 302 510 402 538 201 Kab. Serang 1 623 850 574 395 484 802 252 602 312 051 Kab. Pandeglang - - - - - Kab. Lebak 72 800 23 000 13 250 15 250 21 300 Kab. Tangerang 894 150 194 500 252 250 242 550 204 850 Kota Tangerang - - - - - Kota Cilegon - - - - -
Lampiran 4. Nama Pelabuhan dan Pangkalan Pendaratan Ikan di Propinsi Banten, Tahun 2004 Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan (PPP/PPI) Produksi (ton/tahun) Keterangan Tangerang Dadap 842 PPI tipe B, belum optimal
Kronjo 1 278 PPI tipe B, belum optimal Ketapang 341 PPI tipe D, belum optimal Benyawakan 3 PPI tipe D, belum optimal Serang Karangantu 39 539 PPP/PPI, di atas kapasitas Tengkurak 45 PPI tipe B, belum optimal Pasuruan 24 PPI tipe B, belum optimal Lontar 22 PPI tipe D, belum optimal Kemayungan - PPI tipe D, belum optimal Terate 56 PPI tipe D, belum optimal Wadas 30 PPI tipe D, belum optimal
Merak 1 PPI tipe D, belum optimal
Anyer 23 PPI tipe D, belum optimal Kepuh 12 PPI tipe D, belum optimal Cirata 35 PPI tipe D, belum optimal Pandeglang Labuan 12 165 PPI tipe A, di atas kapasitas
Panimbang 7 130 PPI tipe B, di atas kapasitas Pulau Panjang 4 650 PPI tipe D, di atas kapasitas Citeureup 3 250 PPI tipe D, di atas kapasitas Sukanagara - PPI tipe D, belum optimal Sumur 2 383 PPI tipe D, di atas kapasitas Taman Jaya 86 PPI tipe D, belum optimal Muara Binuangeun - PPI tipe D, belum optimal Lebak Binuangeun 4 568 PPI tipe A, belum optimal
Bayah 2 PPI tipe B, belum optimal
Sukahujan 5 PPI tipe D, belum optimal Sawarna 2 PPI tipe D, belum optimal Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Banten, 2005
Keterangan:
PPP/PPI, di atas kapasitas = Pelabuhan perikanan pantai dengan kapasitas 10 000- 30 000 ton per tahun
PPI Type A = Pangkalan pendaratan ikan dengan kapasitas 2 500-10 000 ton per tahun
PPI Type B = Pangkalan pendaratan ikan dengan kapasitas 1 000-2 500 ton per tahun PPI Type C = Pangkalan pendaratan ikan dengan kapasitas < 500 ton per tahun
Lampiran 5. Jumlah Desa Nelayan di Propinsi Banten, Tahun 2004
(Unit)
No. Kabupaten/Kota Desa Kecamatan
1. Kab. Lebak 13 4 2. Kab. Pandeglang 15 6 3. Kab. Serang 24 6 4. Kab. Tangerang 8 7 5. Kota Cilegon 5 1 Propinsi 65 24
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Banten, 2005
Lampiran 6. Nama Desa Nelayan di Kabupaten Serang Propinsi Banten, Tahun 2004
No. Desa Kecamatan
1. Banten/Karangantu Kasemen 2. Terate Kramatwatu 3. Bojonegara Bojonegara 4. Margagiri Bojonegara 5. Argawarna Bojonegara 6. Gedungsoka Bojonegara 7. Mangunreja Bojonegara 8. Salira Bojonegara
9. Karang Kepuh Bojonegara
10. Mangkunegara Bojonegara 11. Anyar Anyar 12. Bandulu Anyar 13. Cikoneng Anyar 14. Umbultanjung Cinangka 15. Sindanglaya Cinangka 16. Kamasan Cinangka 17. Lontar Lontar
18. Alang Alang Lontar
19. Laban Lontar 20. Ponlegon Lontar 21. Wargasara Lontar 22. Tengkurak Lontar 23. Padaleman Lontar 24. Tanara Lontar
Lampiran 7. Banyaknya Rumahtangga Perikanan Menurut Jenis Perikanan di Kabupaten Serang, Tahun 2004
(Unit) No. Kecamatan
Penangkapan
Di Laut Perairan Umum
Sungai Rawa/Danau 1. Cinangka 67 - - 2. Padarincang - 22 37 3. Ciomas - 12 - 4. Pabuaran - 16 - 5. Baros - 40 - 6. Cikeusal - 59 20 7. Pamarayan - 190 61 8. Anyar 98 - - 9. Bojonegara 295 - - 10. Pulo Ampel 126 - - 11. Kramatwatu 55 - - 12. Kasemen 233 - - 13. Pontang 15 - - 14. Tirtayasa 184 - - 15. Tanara 58 - - Serang 2004 1 131 339 118 2003 783 339 118
Lampiran 8a. Program Peluang Kerja Suami di Luar Perikanan OPTIONS NODATE NONUMBER;
DATA logitd1; SET SASUSER.logits1; /*CREATE VARIABEL*/ /* DESKRIPSI VARIABEL*/
LABEL PKSLP = 'PELUANG KERJA SUAMI LUAR PERIKANAN'
PSLP = 'PENDAPATAN SUAMI LUAR PERIKANAN'
US = 'UMUR SUAMI'
LPS = 'LAMA PENDIDIKAN SUAMI'
EKSLP = 'PELUANG KERJA SUAMI LUAR PERIKANAN' RUN;
proc logistic data=logitd1; model pkslp = PSLP US LPS EKSLP;
run;
Lampiran 8b. Hasil Pendugaan Model Peluang Kerja Suami di Luar Perikanan The SAS System
The LOGISTIC Procedure
Model Information
Data Set WORK.LOGITD1
Response Variable PKSLP PELUANG KERJA SUAMI LUAR PERIKANAN Number of Response Levels 2
Number of Observations 80
Model binary logit Optimization Technique Fisher's scoring Response Profile Ordered Total Value PKSLP Frequency 1 0 40 2 1 40
Model Convergence Status
Complete separation of data points detected.
Model Fit Statistics
Intercept Intercept and Criterion Only Covariates
AIC 112.905 10.024 SC 115.288 21.935 ‐2 Log L 110.907 0.026 Lampiran 8b. Lanjutan
The SAS System
The LOGISTIC Procedure
Likelihood Ratio 110.8807 4 <.0001 Score 77.7225 4 <.0001 Wald 0.7516 4 0.9448
Analysis of Maximum Likelihood Estimates
Standard Wald
Parameter DF Estimate Error Chi‐Square Pr > ChiSq Intercept 1 31.9068 9.29795 0.1178 0.07316 PSLP 1 ‐0.00022 0.0000232 0.7515 0.03862 US 1 0.0214 6.0938 0.0000 0.99723 LPS 1 2.6592 42.3782 0.0039 0.95004 EKSLP 1 ‐2.0651 37.4364 0.0030 0.95605
Odds Ratio Estimates
Point 95% Wald Effect Estimate Confidence Limits PSLP 1.000 0.999 1.000 US 1.023 <0.001 >999.999 LPS 14.283 <0.001 >999.999 EKSLP 0.131 <0.001 >999.999
Association of Predicted Probabilities and Observed Responses
Percent Concordant 100.0 Somers' D 1.000 Percent Discordant 0.0 Gamma 1.000 Percent Tied 0.0 Tau‐a 0.506 Pairs 1600 c 1.000
Lampiran 9a. Program Peluang Kerja Istri di Luar Perikanan OPTIONS NODATE NONUMBER;
DATA logitd2; SET SASUSER.logits2; /*CREATE VARIABEL*/ /* DESKRIPSI VARIABEL*/
LABEL PKILP = 'PELUANG KERJA ISTRI LUAR PERIKANAN'
PILP = 'PENDAPATAN ISTRI LUAR PERIKANAN'
UI = 'UMUR ISTRI'
LPI = 'LAMA PENDIDIKAN ISTRI' JAB = 'JUMLAH ANAK BALITA' RUN;
proc logistic data=logitd2; model PKILP = PILP UI LPI JAB;
run;
Lampiran 9b. Hasil Pendugaan Model Peluang Kerja Istri di Luar Perikanan The SAS System
The LOGISTIC Procedure
Model Information
Data Set WORK.LOGITD2
Response Variable PKILP PELUANG KERJA ISTRI LUAR PERIKANAN Number of Response Levels 2
Number of Observations 80
Model binary logit Optimization Technique Fisher's scoring
Response Profile
Ordered Total Value PKILP Frequency
1 0 36 2 1 44
Model Convergence Status
Complete separation of data points detected.
Model Fit Statistics
Intercept Intercept and Criterion Only Covariates
AIC 112.103 10.022 SC 114.486 21.934 ‐2 Log L 110.105 0.024 Lampiran 9b. Lanjutan
The SAS System
The LOGISTIC Procedure
Likelihood Ratio 110.0807 4 <.0001 Score 78.1285 4 <.0001 Wald 0.7265 4 0.9480
Analysis of Maximum Likelihood Estimates
Standard Wald
Parameter DF Estimate Error Chi‐Square Pr > ChiSq Intercept 1 ‐26.0469 3.580 0.0053 0.09421 PILP 1 ‐0.00018 0.0000437 0.1312 0.07174 UI 1 0.6040 6.8295 0.0078 0.92963 LPI 1 1.7131 42.3548 0.0016 0.96774 JAB 1 ‐3.3892 42.5190 0.0064 0.93655
Odds Ratio Estimates
Point 95% Wald Effect Estimate Confidence Limits PILP 1.000 0.999 1.001 UI 1.831 <0.001 >999.999 LPI 5.547 <0.001 >999.999 JAB 29.631 <0.001 >999.999
Association of Predicted Probabilities and Observed Responses
Percent Concordant 100.0 Somers' D 1.000 Percent Discordant 0.0 Gamma 1.000 Percent Tied 0.0 Tau‐a 0.501 Pairs 1584 c 1.000
Lampiran 10a. Program Model Ekonomi Rumahtangga Nelayan Tradisional OPTIONS NODATE NONUMBER;
DATA simd; SET SASUSER.sims; /*CREATE VARIABEL*/ TBP = SPBKN+BPPD+BPJ; TCWKR = CWKSDP+CWKSLP+CWKILP; PTR = PSDP+PSLP+PILP; ETR = KPR+KNPR;
/*MEMBUAT DESKRIPSI VARIABEL*/ LABEL TBP ='TOTAL BIAYA PRODUKSI' SPBKN ='SARANA PRODUKSI NELAYAN'
BPPD ='BIAYA PENYUSUTAN PERAHU' BPJ ='BIAYA PENYUSUTAN JARING' PN ='PRODUKSI NELAYAN' AP ='JUMLAH ASET PERAHU' D1 ='DUMMY MUSIM' D2 ='DUMMY JARING' US ='USIA SUAMI'
LPS ='LAMA PENDIDIKAN SUAMI' UP ='UMUR PERAHU'
UI ='UMUR ISTRI'
LPI ='LAMA PENDIDIKAN ISTRI' JAB ='JUMLAH ANAK BALITA' HJIU ='HARGA JUAL IKAN/UDANG' BAR ='BANYAKNYA ANGGOTA RT'
TCWKR ='TOTAL CURAHAN WAKTU KERJA RT'
CWKSDP='CURAHAN WAKTU KERJA SUAMI DALAM PERIKANAN' CWKSLP='CURAHAN WAKTU KERJA SUAMI LUAR PERIKANAN' CWKILP='CURAHAN WAKTU KERJA ISTRI LUAR PERIKANAN' PTR ='PENDAPATAN TOTAL RT'
PSDP ='PENDAPATAN SUAMI DALAM PERIKANAN' PSLP ='PENDAPATAN SUAMI LUAR PERIKANAN' PILP ='PENDAPATAN ISTRI LUAR PERIKANAN' ETR ='TOTAL PENGELUARAN RT'
KPR ='KONSUMSI PANGAN RT' KNPR ='KONSUMSI NON PANGAN RT'
RUN;
PROC SYSLIN 2SLS DATA=simd OUTEST=simh ;
ENDOGENOUS TBP PN CWKSDP CWKSLP CWKILP TCWKR PSDP PSLP PILP PTR KPR KNPR ETR; INSTRUMENTS SPBKN BPPD BPJ AP D1 D2 US
LPS UP UI LPI JAB HJIU BAR; /*MODEL EKONOMI RUMAHTANGGA NELAYAN TRADISIONAL*/
/*PERSAMAAN STRUKTURAL*/
PROD_NEL:MODEL PN = CWKSDP TBP AP D1 D2 /DW; CU_WKSDP:MODEL CWKSDP = US LPS UP D1 /DW; CU_WKSLP:MODEL CWKSLP = US LPS D1 /DW; CU_WKILP:MODEL CWKILP = UI LPI JAB /DW; PEND_SDP:MODEL PSDP = PN CWKSDP HJIU D1 /DW; PEND_SLP:MODEL PSLP = CWKSLP US LPS D1 /DW; PEND_ILP:MODEL PILP = CWKILP UI LPI /DW; KONS_PRT:MODEL KPR = BAR PTR D1 /DW; KONS_NPR:MODEL KNPR = BAR KPR PTR D1 /DW; /*PERSAMAAN IDENTITAS*/ IDENTITY TBP =TBP+0; IDENTITY TCWKR =TCWKR+0; IDENTITY PTR =PTR+0;
IDENTITY ETR =ETR+0;
The SAS System
The SYSLIN Procedure Two‐Stage Least Squares Estimation
Model PROD_NEL Dependent Variable PN Label PRODUKSI NELAYAN
Analysis of Variance
Sum of Mean
Source DF Squares Square F Value Pr > F
Model 5 3.735E12 7.469E11 22706.3 <.0001 Error 77 2.5328E9 32894103
Corrected Total 82 3.737E12
Root MSE 5735.33810 R‐Square 0.99933 Dependent Mean 499172.266 Adj R‐Sq 0.99928 Coeff Var 1.14897
Parameter Estimates
Parameter Standard Variable Variable DF Estimate Error t Value Pr > |t| Label
Intercept 1 ‐111621 7890.499 ‐14.16 <.0002 Intercept
CWKSDP 1 2104.175 18.82061 111.82 <.0003 CURAHAN WAKTU KERJA SUAMI DALAM PERIKANAN TBP 1 0.158583 0.040208 3.97 0.0005 TOTAL BIAYA PRODUKSI
AP 1 15003.11 2039.077 7.40 <.0005 JUMLAH ASET PERAHU D1 1 ‐29291.35 3103.855 ‐9.49 <.0006 DUMMY MUSIM D2 1 ‐14242.8 1504.946 ‐9.52 <.0007 DUMMY JARING
Durbin‐Watson 2.772123 Number of Observations 80 First‐Order Autocorrelation 0.599111
The SAS System
The SYSLIN Procedure Two‐Stage Least Squares Estimation
Model CU_WKSDP Dependent Variable CWKSDP Label CURAHAN WAKTU KERJA SUAMI DALAM PERIKANAN
Analysis of Variance
Sum of Mean
Source DF Squares Square F Value Pr > F
Model 4 864675.8 216169.0 892.24 <.0001 Error 78 18897.75 242.2789
Corrected Total 82 883573.6
Root MSE 15.56531 R‐Square 0.97862 Dependent Mean 260.57218 Adj R‐Sq 0.97752 Coeff Var 5.97351
Parameter Estimates
Parameter Standard Variable Variable DF Estimate Error t Value Pr > |t| Label
Intercept 1 ‐347.471 31.16934 ‐11.16 <.0002 Intercept US 1 0.644004 1.011020 0.66 0.5262 USIA SUAMI
LPS 1 ‐68.81761 6.451894 ‐10.70 <.0004 LAMA PENDIDIKAN SUAMI UP 1 ‐46.79964 2.939733 ‐15.96 <.0005 UMUR PERAHU
D1 1 ‐194.574 3.480509 ‐55.95 <.0006 DUMMY MUSIM
Durbin‐Watson 2.115218 Number of Observations 80 First‐Order Autocorrelation 0.914591
The SAS System
The SYSLIN Procedure Two‐Stage Least Squares Estimation
Model CU_WKSLP Dependent Variable CWKSLP Label CURAHAN WAKTU KERJA SUAMI LUAR PERIKANAN
Analysis of Variance
Sum of Mean
Source DF Squares Square F Value Pr > F
Model 3 309813.9 103271.3 11658.4 <.0001 Error 79 699.7957 8.858173
Corrected Total 82 310513.7
Root MSE 2.97627 R‐Square 0.99776 Dependent Mean 61.40136 Adj R‐Sq 0.99766 Coeff Var 4.84724
Parameter Estimates
Parameter Standard Variable Variable DF Estimate Error t Value Pr > |t| Label
Intercept 1 ‐17.9528 2.148149 ‐8.37 <.0002 Intercept US 1 0.067334 0.189913 0.37 0.7241 USIA SUAMI
LPS 1 2.056031 1.033780 2.02 0.0505 LAMA PENDIDIKAN SUAMI D1 1 122.5636 0.658185 186.25 <.0005 DUMMY MUSIM
Durbin‐Watson 2.249143 Number of Observations 80 First‐Order Autocorrelation 0.843905
The SAS System
The SYSLIN Procedure Two‐Stage Least Squares Estimation
Model CU_WKILP Dependent Variable CWKILP Label CURAHAN WAKTU KERJA ISTRI LUAR PERIKANAN
Analysis of Variance
Sum of Mean
Source DF Squares Square F Value Pr > F
Model 3 103139.7 34379.89 165.28 <.0001 Error 79 16434.08 208.0264
Corrected Total 82 119573.8
Root MSE 14.42312 R‐Square 0.86257 Dependent Mean 39.12452 Adj R‐Sq 0.85734 Coeff Var 36.86466
Parameter Estimates
Parameter Standard Variable Variable DF Estimate Error t Value Pr > |t| Label
Intercept 1 ‐63.0764 28.25809 ‐2.24 0.0285 Intercept UI 1 4.670222 0.689849 6.79 <.0007 UMUR ISTRI
LPI 1 6.06132 5.693512 1.09 0.2906 LAMA PENDIDIKAN ISTRI JAB 1 ‐15.9773 2.771684 ‐5.80 <.0005 JUMLAH ANAK BALITA
Durbin‐Watson 2.0779530 Number of Observations 80 First‐Order Autocorrelation 0.584243
The SAS System
The SYSLIN Procedure Two‐Stage Least Squares Estimation
Model PEND_SDP Dependent Variable PSDP Label PENDAPATAN SUAMI DALAM PERIKANAN
Analysis of Variance
Sum of Mean
Source DF Squares Square F Value Pr > F
Model 4 3.311E12 8.278E11 407082 <.0001 Error 78 1.5862E8 2033556
Corrected Total 82 3.312E12
Root MSE 1426.02788 R‐Square 0.99996 Dependent Mean 463892.156 Adj R‐Sq 0.99995 Coeff Var 0.30741
Parameter Estimates
Parameter Standard Variable Variable DF Estimate Error t Value Pr > |t| Label
Intercept 1 ‐924.558 2280.719 ‐0.42 0.6864 Intercept PN 1 0.986321 0.013136 75.10 <.0003 PRODUKSI NELAYAN
CWKSDP 1 36.47212 31.71177 1.18 0.2539 CURAHAN WAKTU KERJA SUAMI DALAM PERIKANAN HJIU 1 0.10562 0.012473 8.50 <.0005 HARGA JUAL IKAN/UDANG
D1 1 106.5316 1067.108 0.15 0.9212 DUMMY MUSIM
Durbin‐Watson 2.098156 Number of Observations 80 First‐Order Autocorrelation ‐0.04913
The SAS System
The SYSLIN Procedure Two‐Stage Least Squares Estimation
Model PEND_SLP Dependent Variable PSLP Label PENDAPATAN SUAMI LUAR PERIKANAN
Analysis of Variance
Sum of Mean
Source DF Squares Square F Value Pr > F
Model 4 1.199E12 2.997E11 6850.83 <.0001 Error 78 3.4123E9 43747107
Corrected Total 82 1.203E12
Root MSE 6614.15955 R‐Square 0.99717 Dependent Mean 120801.958 Adj R‐Sq 0.99702 Coeff Var 5.47521
Parameter Estimates
Parameter Standard Variable Variable DF Estimate Error t Value Pr > |t| Label
Intercept 1 ‐4941.19 6673.738 ‐0.75 0.4614 Intercept
CWKSLP 1 1127.017 259.7731 4.36 <.0003 CURAHAN WAKTU KERJA SUAMI LUAR PERIKANAN US 1 137.9074 422.4052 0.36 0.7452 USIA SUAMI
LPS 1 ‐53.4007 2358.637 ‐0.06 0.9824 LAMA PENDIDIKAN SUAMI D1 1 103128.4 31872.21 3.29 0.0023 DUMMY MUSIM
Durbin‐Watson 2.256684 Number of Observations 80 First‐Order Autocorrelation 0.836556