BAB V PENUTUP
5.2 Saran
Melihat hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, pesta tugu luhutan bolon makam Raja Silahisabungan ini ternyata bersifat positif bagi pomparan/keturunan raja Silahisabungan. Peneliti mempunyai beberapa saran bagi pomparan/keturunan Raja Silahisabungan, antara lain:
1. Pesta tugu luhutan bolon memang sebuah alat yang mampu mengintegrasikan pomparan/keturunan Raja Silahisabungan, namun sebaiknya tidak dilakukan sebagai ajang untuk gengsi sosial terhadap kelompok marga lain dalam etnis Batak Toba.
2. Secara nyata, pesta tugu ini juga dapat mempererat persatuan dan kesatuan pomparan/keturunan raja Silahisabungan baik yang berada di kampung induk di desa Silalahi nabolak maupun di perantauan, untuk itu pesta tugu luhutan bolon ini harus terus dipertahankan.
3. Pomparan /keturunan raja Silahisabungan yang terdiri dari suku yang berbeda, dan agama yang berbeda-beda memang mampu memicu konflik antar marga Silahisabungan tersebut, untuk itu diperlukan sikap saling menghormati dan menghargai terhadap perbedaan yang ada, maupun tenggang rasa.
4. Dalam pengadaan pesta tugu luhutan bolon makam raja Silahisabungan ini, kesatuan hati dari seluruh panitia bolahan amak (panitia pelaksana) maupun seluruh pomparan/ keturunan Raja Silahisabungan harus diutamakan, hal ini di tujukan agar pesta tugu ini dapat berjalan dengan baik.
5. Poda sagu-sagu marlangan sebagai norma hukum pomparan/keturunan Raja Silahisabungan harus tetap dijunjung tinggi oleh keturunan Raja Silahisabungan karena mempunyai makna untuk mengatur mereka hidup dalam tali persaudaraan, terhindar dari perpecahan serta menyatukan mereka sebagai keturunan Raja Silahisabungan.
6. Sosialisasi tentang silsilah sah keturunan Raja Silahisabungan sangat diperlukan melalui pesta tugu ini agar generasi muda keturunan Silahisabungan tidak terkecoh atau bingung mengingat kelompok Silahi Raja yang senantiasa mengaku dan menuntut status mereka sebagai anak pertama dari Raja Silahisabungan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi.2010. Prosedur Penelitian. Yogyakarta : Rineka Cipta
Atik Budiati, 2010. Ketahanan Masyarakat Kota Solo (Model Pengelolaan Konflik Tionghoa-Jawa melalui Pendekatan Ketahanan Masyarakat). Surakarta :Universitas Sebelas Maret, Pendidikan Sosiologi-Antropologi FKIP
Bagus Haryono.2011. Estimasi Parameter Integrasi Sosial Suku Tionghoa-Jawa Di Yogyakarta Dan Surakarta: Pengembangan Hybrid Model. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan. Surakarta: UNS. FISIP
Bumulo.2013. Keserasian Sosial Hubungan Antar Etnik ( Suatu studi pada
masyarakat multietnik di Desa Banuroja Kabupaten Pohuwato), Universitas Negeri Gorontalo: Fakultas Ilmu Sosial,
http://kim.ung.ac.id/index.php/KIMFIS/article/view/3164
P.Johnson, Doyle. 1990. Teori Sosiologi Klasik & Modern, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Eka Hendry, dkk. 2013. Integrasi Sosial Dalam Masyarakat Multi Etnik, Pontianak :STAIN Pontianak
Eli Silalahi, dkk. 2008. Raja Bunga-Bunga Gelar Raja Parmahan.Tidak diterbitkan.
Eriyanti .2013. Aspek Sosio Budaya, Kebijakan Pemerintah, Mentalitas Terhadap Integrasi Sosial Pada Masyarakat Sumatera Barat, Padang : Universitas
Negeri padang (UNP):
Hidayat, 2013. Hubungan Sosial Antar Etnis Banjar dan Etnis Madura Di Kota Banjar. Komunitas, 5 (1 ): 87 - 92, Semarang: Universitas Negeri Semarang
Huasaini, dan Purnomu, 2004. Metodologi Penelitian Sosial, Bandung: Bumi Aksara
Idrus, Mihammad.2002. Metode Penelitian Ilmu Sosial. Yogyakarta : Erlangga M. Poloma, Margaret.2010. Sosiologi Kontemporer. Jakarta: Raja Grafindo
Manurung Ria, 2005. Dampak Perumahan mewah Terhadap Persepsi Etnik Cina Pada Diri Dan Lingkungannya.Jurnal Wawasan. Medan: FISIP USU
Narwoko dan Suyanto.2004. Sosiologi Teks dan Pengantar.Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Saputra.2010. Integrasi Sosial Masyarakat Multienik Di Desa Gerokgak, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng. Jurnal Pendidikan PKN. Undiksah:
Sunarto Kamanto. 2004. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Fakultas Ekonomi Unversitas Indonesia.
Tagor Nainggolan,2006. Batak Toba di Jakarta Kontinuitas dan Perubahan Identitas,Medan: Bina Media
Vergouwen, 2004 Masyarakat dan Hukum Adat Batak Toba, Yogyakarta : LkiSUsman
Wirotomo Paulus dkk, 2012. Integrasi Sosial masyarakat Industri :teori dan konsep dalam Sistem Sosial Indonesia. Jakarta: Universitas Indonesia (UI- Press)
Skripsi
Brando Sinurat,2010. Peranan Organisasi Masyarakat batak Toba Terhadap Pembentukan Perilaku Pemilihan Umum Legislatif 2009.Tesis (S-1). Diterbitkan. Medan: Program Studi Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Forman Pane. 2009. Peranan Poda Sagu-Sagu Marlangan Dalam
Mempertahankan Hubungan Kekerabatan Marga Silahisabungan. Tesis (S1). Diterbitkan. Medan : Program Studi Antropologi Universitas Sumatera utara
Internet
LAMPIRAN I Profil Informan
1. Morgan Sidebang
Bapak Morgan Sidebang adalah keturunan /pomparan RajaSilahisabungan dari keturunan Sidebang Raja. Bapak morgan sudah mencapi usia 47 tahun. Bapak Morgan Sidebang menganut agama kristen protestan. Bapak Morgan Sidebang mempunyai pekerjaan sebagai wirasawasta. Sebagai wirasawasta dapat dikatakan Bapak Morgan Sidebang merupakan orang yang berkecukupan. Setiap tahunnya beliau datang mengikuti pesta luhutan bolon dengan dana pribadi. Bapak Morgan Sidebang bersal dari Kalimantak dan beliau merupakan salah satu panitia bolahan amak pesta luhutan bolon tugu makam Raja Silahisabungan tahun 2013 silam. Bapak Morgan dalam kepanitiaan bolahan amak pesta luhutan bolob tersebut merupakan panitia penggerak massa dari kalimantan.
2. M .Sidebang
Bapak M. Sidebang merupakan keturunan /pomparan RajaSilahisabungan dari keturunan Sidebang Raja. Beliau tinggal dan menetap di kampung induk di desa Silalahi Nabolak. Bapak M Sidebang berusia 46 tahun dan berprofesi sebagai petani. Bapak M Sidebang seseorang yang menganut agama kristen. Bapak M Sidebang merupakan orang yang tahu betul seluk beluk Raja Silalahi nabolak dan keturunan Sidebang Raja, bahkan mengenai latar belakang pembentukan pesta luhutan bolon tugu makam Raja Silahisabungan.
3. Bapak Esra Silalahi
Bapak Esra Silalahi merupakan tokoh yang aktif dalam segala aktivitas dan kegiatan yang terkait dengan urusan kelompok marga Silahisabungan. Diberbagai kegiatan beliau aktif dalam keanggotaannya dengan punguan Sondi Raja Pematangsiantar, Punguan Silahisabungan kota Pematangsiatar . Meskipun beliau sudah mencapai usia 66 tahun namun tak menghalangi niatnya untuk terus aktif dan berkarya untuk kesatuan dan keutuhan PPRS (Pomparan Raja Silahisabungan). Beliau seseorang yang menganut agama kristen namun tidak melihat perbedaan agama yang dalam keturunan Pomparan Raja Silahisabungan sebagai kendala untuk mempersatukan keutuhan keturunan raja Silahisabungan. Walaupun beliau tinggal di Kota Pematangsiantar namun setiap tahunnya beliau selalu menghadiri pesta tugu luhutan bolon di desa Silalahi Nabolak. Frekuensi kehadirannya setiap tahun membuat beliau banyak mengenal tokoh-tokoh besar adat Silahisabungan. beliau merupakaninforman kunci dan guide peneliti dalam melakukan penelitian.
4. Ibu. H. Sinurat
Ibu. H. Sinurat merupakan keturunan Raja Silahisabungan dari turunan Sondi Raja. Beliau seseorang yang sangat menjunjung tinggi adat dan budaya Raja Silahisabungan. Hal tersebut terwujud dalam keikutsertaan dan partisipasinya dalam keanggotaan perkumpulan Sondi raja. Sekalipun beliau perempuan dan sebenarnya harus mengikuti marga suami, namun hal tersebut tidak menjadi masalah karena beliau mendapat suami yang cukup pengertian. Beliau sehari-harinya berprofesi sebagai guru dan menganut agama khatolik. Bagi
beliau agama apapun nantinya menentunya asalkan calon menantunya ada yang satu boru/ marga dengan dia yaitu boru Sinurat.
5. Bapak Maristella Sidabariba
Bapak maristella adalah turunan raja Silahisabungan dari anak Raja Silahisabungan yang bernama Dabariba Raja. Beliau merupakan seorang wiraswasta, dan menganut agama protestan. Bapak maristella Sidabariba adalah seorang yang berusia 33 tahun. Bapak maristella seseorang yang rajin mengikuti pesta luhutan bolon tugu makam Raja Silahisabungan setiap tahunnya. Beliau percaya dan yakin masih ada kuasa raja Silahisabungan untuk keturunan mereka dalam memberikan kesembuhan, berkat, dan kesejahteraan. Bapak maristella juga cukup tahu seluk beluk Raja Silahisabungan dan makna fungsi pesta luhutan bolon tugu makam Raja Silahisabungan.
6. Bapak Aldi Sitanggang/Br Sipakkar
Bapak Aldi Sitanggang beristrikan keturunan Raja Silahisabungan dari turunan Sondi raja. Istri beliau mempunyai boru Pakkar. Meskipun beliau adalah pihak boru, namun beliau tahu betul mengenai seluk beluk desa Silalahi Nabolak, dan mengenai raja Silahisabungan. bapak Aldi sitanggang juga merupakan turunan Raja Silahisabungan sebab ibunya berboru kan Sipakkar yang tak lain turunan Raja Silahisabungan juga. Beliau tinggal dan menetap di desa Silalahi nabolak sejak kecil. Beliau seorang pedagang dan bertempat tingga tepat di depan lokasi tugu dan jabu parsaktian dibangaun. Beliau sudah berusia 40 tahun dan menganut agama kristen protestan.
7. Bapak E Sinurat
Bapak E Sinurat adalah pengurus perkumpulan Sinurat kota Pematangsiantar. Bapak E Sinurat merupakan keturunan Raja Silahisabungan dari Sondi Raja. Berusia sudah menginjak usia yang ke 60 tahun. Namun beliau masih aktif mengurusi perkumpulan Sinurat maupun Silahisabungan sektor V kota pematangsiantar. Beliau menganut agama protestan. Motivasi beliau sampai saat ini masih terlibat dalam perkumpulan-perkumpulan silalhisabungan karena beliau menganggap pentingnya menjalin hubungan sosial dengan saudara semarga dan poda sagu-sagu marlangan merupakan pedomannya dalam menjalin hubungan kekrabatan dengan marga-marga yang termasuk keturunan Raja Silahisabungan.
8. Bapak Tambunan
Bapak tambunan adalah keturunan raja Silahisabungan dari turunannya yang bernama Tambun Raja. Beliau tinggal dan menetap di desa Silalahi Nabolak dan berprofesi sebagai petani. Bapak Tambunan memiliki usia 38 tahun dan beliau beragam protestan. Beliau juga cukup tahu dan mengal sejarah Raja Silalahisabungan. Bagi bapak Tambunan meskipun dahulu nenek moyang mereka tambun Raja sempayt berkonflik dengan ketujuh abangnya dari isteri boru padangbatanghari, namun saat ini mereka dapat menjalin hubungan sosial tanpa konflik tanpa diskriminasi karena Poda Sagu-sagu marlanngan.
LAMPIRAN II
KUESIONER Petunjuk-petunjuk pengisian kuesioner
1. Bacalah pertanyaan dengan baik dan teliti
2. Pilihlah jawaban yang menurut Bapak/Ibu, saudara/saudari anggap paling tepat, yakni dengan cara memberi tanda silang (x) pada pilihan huruf yang telah disediakan
3. Diharapkan pada pengisisan angket hendaknya diisi dengan jujur karena penulis berani menjamin bahwa hasil jawaban yang diterima hanyalah untuk kepentingan penelitian saja
A. Identitas Responden Nama Lengkap :
Umur :
Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan
Agama :
Pekerjaan :
No.Telp / HP :
1. Sejak pertama kali diadakannya pesta tugu luhutan bolon hingga yang ke- 32 kalinya, apakah bapak/Ibu senantiasa hadir dalam pesta tersebut? a. Ya, saya selalu hadir setiap tahunnya
b. Saya tidak terlalu sering hadir c. Saya tidak pernah hadir
2. Dalam pesta tugu luhutan bolon, tujuan dibuatnya pengelompokkan sesama marga berdasarkan 7 marga dari keturunan Raja Silahisabungan bertujuan untuk...
a. Mempererat tali persaudaraan/ silahturahmi sesama marga
b. Mengenal lebih jauh anggota sesama marga yang berasal dari daerah yang berbeda
c. Sebagai ajang pamer terhadap marga lain bahwa marga mereka yg paling sukses
3. Apakah bapak/ibu jika pesta tugu luhutan bolon mempunyai fungsi untuk memperkuat tali persaudaraan diantara pomparan Raja Silahi Sabungan yang tersebar diseluruh Indonesia?
a. Setuju
b. Kurang setuju c. Sangat setuju d. Tidak setuju
4. Dalam pesta tugu luhutan bolon, dari berbagai rentetan kegiatan, kegiatan mana yang menurut bapak/ibu mampu menjaga ikatan solidaritas dan tali persaudaraan?
a. Kegiatan di penghujung acara yaitu menari/ manortor bersama semua pomparan RajaSilahisabungan
b. Kegiatan makan bersama dengan keturunan/ pomparan Raja Silahisabungan
c. Kegiatan berziarah bersama kemakam Raja Silahisabungan d. Kegiatan beribadah menurut agama masing-masing
5. Menurut Bapak/ Ibu, Apakah anda setuju bahwa setiap rentetan kegiatan dari pesta tugu luhutan bolon ini mempunyai tujuan untuk mempersatukan setaip keturunan/pomparan Raja Silahisabungan?
a. Setuju b. Sangat setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju
6. Menurut bapak/Ibu, mampukah pesta tugu luhutan bolon ini menjadikan setiap pompran/ keturunan raja Silahisabungan berbaur satu sama lain tanpa melihat latar belakang, status sosial, dan agama?
a. Mampu
b. Sangat mampu c. Kurang mampu
d. Tidak mampu
7. Apakah faktor perbedaan agama sangat mempengaruhi berjalannya integrasi sosial dalam pelaksanaan pesta Raja silahisabungan?
a. Sangat mempengaruhi b. Mempengaruhi
c. Kurang mempengaruhi d. Tidak mempengaruhi
8. Menurut bapak/ ibu, apakah pomparan/ keturunan raja silahisabungan ini sudah mampu menjalin tali persaudaraan lewat pesta tugu luhutan bolon ini?
a. mampu
b. Sangat mampu c. Kurang mampu d. Tidak mampu
9. Apakah setiap pomparan/keturunan Raja Silahisabungan mampu menghormati dan menghargai setiap perbedaan agama yang ada saat pesta tugu luhutan bolon berlangsung?
a. Sangat mampu b. Mampu
c. Kurang mampu d. Tidak mampu
10.Setujukah bapak/ibu selaku popmparan/ keturunan Raja Silahisabungan bahwa poda sagu-sagu marlangan dianggap sebagai norma hukum yang harus ditaati oleh pomparan Raja Silahisabungan?
a. setuju
b. kurang setuju c. sangat setuju d. tidak setuju
11.Menurut Bapak/Ibu apakah aplikasi dari isi Poda Sagu-Sagu Marlangan terlihat jelas diterapkan oleh setiap pomparan keturunan Raja Silahisabungan?
a. Ya, terlihat jelas
b. Tidak ada penerapan sama sekali c. Kurang diterapkan
d. Sangat diterapkan
12.Dari dahulu kala hingga sampai saat ini keturunan Raja Silahisabungan masih tetap utuh dan tidak tercerai berai. apa faktor terbesar yang mendukung terjaganya keutuhan keturunan Raja Silahisabungan ini... a. Adanya hukum poda sagu-sagu marlangan
b. pesta tugu upacara luhutan bolon
c. Adanya cabang organisasi punguan marga Silahisabungan yang tersebar diberbagai daerah di Indonesia
LAMPIRAN III Profil Informan Nama : Usia : Marga : Pendidikan : Agama : Jenis Kelamin : Suku Bangsa : Alamat :
Daftar Interview Guide
1. Sebutkan dan jelaskan, kegiatan apa saja yang mendukung hubungan antar pomparan/keturunan Raja Silahisabungan dapat terjalin secara intens!
2. Bagaimana bentuk kerjasama yang diadakan setiap panitia pesta tuguluhutan bolon yang terpilih dalam melaksanakan berjalannya Pesata Tugu Luhutan Bolon ini dengan baik?
3. Apa yang melatar belakangi diadakannya pesta tugu luhutan Bolon setiap tahunnya?
4. Sejauh manakah pesta tugu luhutan bolon mampu mempertahankan integrasi sosial (satu kesatuan) pomparan Raja Silahisabungan?
5. Apakah setiap rentetan kegiatan dari setiap Pesa Tugu luhutan Bolon ini mampu mengintegrasi ( mempersatukan ) setiap Pomparan/ketruanan Raja Silahisabungan?
6. Jika terjadi konflik inter kelompok marga maupun antar kelompok marga dari pomparan/keturunan Raja Silahisabungan, apakah menurut Bapak/Ibu ada peranan dari tokoh / lembaga masyarakat yang turut ambil bagian
7. Jika terjadi konflik/masalah dalam keturunan/pomparan Raja Silahisabungan , langkah langkah apa saja yang diambil untuk mendamaikan pihak yang berkonflik?
8. Bagaimana bentuk unsur-unsur lokal dari aspek kebijakan para tokoh dan penatua pomparan Raja Silahisabungan yang menjadi potensi integrasi sosial dalam keturunan Raja Silahisabungan?
9. Terkait masalah silahiraja yang mengaku anak pertama dari Raja Silahisabungan, bagaimana para tokoh dari pomparan raja Silahisabungan menyikapi hal tersebut?
10.Apakah yang dilakukan para tokoh untuk mengantisipasi agar keturunan/pomparan Raja Silahisabungan tidak ikut bergabung dan mendukung kelompok silahiraja untuk masuk dan mengakui kelompok tersebut menjadi Pomparan Raja Silahisabungan?
11.Bagaimana Poda sagu-sagu marlangan sebagai norma hukum pomparan Raja Silahisabungan, dalam mengatur atau menyelesaikan konflik antar pomparan / keturunan Raja Silahisabungan pada masa sekarang ini?
12.Norma hukum Pomparan/keturunan Raja Silahisabungan adalh Poda Sagu-sagu marlangan. Mampukah Poda Sagu-sagu marlangan ini mengikat dan mengatur perilaku setiap keturunan Raja silahisabungan untuk tetap bersatu dan saling mengasihi satu dengan yang lain?
13.Sejauh manakah Poda-sagu sagu marlangan ini sudah mampu mempertahankan kesatuan yang terjalin antar Kelompok marga Silahisabungan?