BAB III.............................................................................................................. 43
B. Saran
1. Pengetahuan mengenai hak perempuan dalam perkawinan ini sejak dini seharusnya sudah diberikan oleh Pemerintah dan KUA setempat agar tidak terjadi kesenjangan pemikiran antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya.
59
2. Sebaiknya perceraian ini tidak dilakukan oleh setiap orang baik laki-laki maupun perempuan, karena pernikahan adalah hal yang sakral dan perceraian adalah hal yang dibenci oleh Allah SWT.
77
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Zainuddin. 2014. Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Sinar Grafika.
Baroroh, Umul. 2015. Fiqh Keluarga Muslim Indonesia.Semarang: Karya Abadi Jaya
Djamil, M. 2015. Aneka Hukum Perceraian di Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Ernaningsih, Wahyu dan Samawati, Putu.2006.Hukum Perkawinan Indonesia.
Palembang: PT. Rambang Palembang.
Imron, Ali. 2015. Hukum Perkawinan Islam di Indonesia.semarang: Karya Abadi Jaya.
Kharlie, Ahmad Tholabi. 2013. Hukum keluarga Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika.
Mardani. 2016. Hukum Keluarga Islam di Indonesia. Jakarta: Kencana.
Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya.
Muhammad, Abdul Kadir. 2000. Hukum Perdata Indonesia. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Ramulyono, Mohd Idris. 2004. Hukum Perkawinan Islam: Suatu analisis Undang-Undang No.1 Tahun 1974 dan Kompilasi Hukum Islam. Jakarta:
PT. bumi Aksara.
Susilo, Budi. 2008. Prosedur Gugatan Cerai. Yogyakarta: Pustaka Yustisia.
Subekti. 2000. Pokok-Pokok Hukum Perdata. Jakarta: PT. Internusa.
Thalib, Sajuti. 1982. Hukum Kekeluargaan Indonesia. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Yahanan, Annalisa. 2013. Hukum Perceraian. Jakarta: Sinar Grafika.
Agustina, Nova. 2019. Hubungan Antara Kesadaran Hak-Hak Individu Pada Perempuan Dengan Tingkat Keinginan Cerai Gugat Di Kota Banda Aceh.
(http://etd.unsyiah.ac.id/baca/index.php?id=55701&page=7diakses pada tanggal 21 September 2019)
Aulia, Nida. 2018. Persepsi Masyarakat Tentang Hak Perempuan Dalam Memutuskan Perkawinan (Studi Analisis DiDesa Pidodo Kecamatan Karangtengah Kabupaten Demak).
(http://eprintis.walinsongo.ac.id/8058/1/132111067.pdfdiakses pada tanggal 21 September 2019)
Apriliani, Detty. 2014. Makalah Perceraian.
(http://makalahtugakuliahku.blogspot.com/2014/10/hukum-perdata-makalah-perceraian.html?=1diakses pada tanggal 23 September 2019)
Julianto, Muhammad. 2016. Dampak Perceraian dan Pemberdayan Keluarga (Studi Kasus di Kabupaten Wonogiri), Vol. 1, No. 1,
(http://ejournal.iainsurakarta.ac.id/index.php/buana-gender/article/download/71/53diakses pada 21 September 2019)
Muhammad, Bakhtiar Hasan Arza. 2010. Perceraian Dan Perubahan Sosial Di Kabupaten Bungo (Studi Terhadap Tren Pola Perceraian dari Talak Cerai ke Gugat Cerai), Vol. 26, Nomor. 2,
(http://media.neliti.com/media/publication/37143-ID-perceraian-dan- perubahan-sosial-di-kabupaten-bungo-studi-terhadap-tren-pola-perc.pdfdiakses pada tanggal 27 September 2019)
Subhandi, Handar. 2014. Pengertian Perceraian Dan Dasar Hukum Perceraian.
(http://www.researchgate.net/profile/Handar_Subhadi/publication/3205577 31_Pengertian_Perceraian_Dan_Dasar_Hukum_Perceraian/links/59ed7fea
0f7e9bfdeb71b3a8/Pengertian-Perceraian-Dan-Dasar-Hukum-Perceraian.pdf?origin=publication_detaildiakses pada tanggal 24 September 2019).
L A M
P
I
R
A
N
DAFTAR INFORMAN PENELITIAN
1. Informan I, Nama SMR (Sintia Miandra Razak) 40 tahun, guru paud.
Wawancara dilakukan pada tanggal 5 November 2020 pada pukul 19.00 WITA.
2. Informan II, Nama ANS (Anisa Niken Safitri) 45 tahun, petani.
Wawancara dilakukan pada tanggal 8 November 2020 pada pukul 17.30 WITA.
3. Informan III, Nama IS (Intan Suriamin) 30 tahun, pedagang pasar.
Wawancara dilakukan pada tanggal 11 November 2020 pada pukul 20.00 WITA.
4. Informan IV, Nama SM (Sitti Maryam) 38 tahun, Pedagang. Wawancara dilakukan pada tanggal 15 November 2020 pada pukul 13.00 WITA.
PEDOMAN WAWANCARA
JUDUL : IMPLEMENTASI HAK-HAK PEREMPUAN PASCA PERCERAIAN DI PENGADILAN AGAMA KOLAKA
NAMA:
UMUR:
PEKERJAAN:
1. Apakah ibu mengetahui hak-hak perempuan pasca perceraian?
2. Apakah ibu sudah menerima hak-hak yang ibu tuntut tersebut, bisa ibu jelaskan?
3. Bagaimana dengan pembagian harta gono-gini selama pernikahan?
4. Bagaiamana dengan hak asuh anak dan biaya hidup anak?
5. Bagaimana peran pengadilan dalam penuntutan hak ibu setelah bercerai?
INFORMAN
1. Apakah ibu mengetahui hak-hak perempuan pasca perceraian?
NO Nama Umur Pekerjaan Hasil Wawancara
1 Sintia Miandra Razak (SMR)
35 tahun Guru paud Iya, hak-hak yang sudah pasti yaitu hak asuh anak karena anak yang masih kecil akan jatuh ketangan ibunya,
berhubung anak saya 2 dan semuanya masih kecil jadi saya yang
mengurusnya tetapi tetap bapaknya sendiri yang memberikan biaya sekolah dan kebutuhan
lainnya.
2 Anisa Niken Safitri (ANS)
45 tahun Petani Saya mengetahui beberapa tapi saya belum paham betul.
3 Intan Suriamin (IS) 30 tahun Pedagang Saya mengetahui beberapa hak perempuan pasca percerian atau setelah bercerai.
4 Sitti Maryam (SM) 38 tahun Pedagang Saya mengetahui sedikit-sedikit.
2. Bapakah ibu sudah menerima hak-hak yang ibu tuntut, bisa ibu jelaskan?
NO Nama Umur Pekerjaan Hasil Wawancara
1 Sintia Miandra Razak (SMR)
35 tahun Guru paud Iya sudah, tapi hak mut‟ah masih dalam peninjauan hakim dan
pengacara karena mantan suami pekerjaanya
belum jelas. Jadi
4 Sitti Maryam (SM) 38 tahun Pedagang Ada beberapa yang saya terima dan ada juga yang tidak saya terima.
3. Bagaimana dengan pembagian harta gono-gini selama pernikahan?
NO Nama Umur Pekerjaan Hasil Wawancara
1 Sintia Miandra Razak (SMR)
35 tahun Guru paud Belum karena masih dalam musyawarah keluarga dan menunggu panggilan lagi untuk siding selanjutnya.
2 Anisa Niken Safitri (ANS)
45 tahun Petani Pembagian
tersebut tidak ada, karena sebelum bercerai suami
saya telah menjual satu- persatu barang-barang kami karena berjudi.
Jadi setelah putusan cerai hanya rumah yang tersisa dan rumah ini masih milik orang tua saya.
4 Intan Suriamin (IS) 30 tahun Pedagang Iya, saya
menerima rumah dan mobil. Pihak pengadilan juga masih mengurus beberapa.
5 Sitti Maryam (SM) 38 tahun Pedagang Semua di bagi dua dengan suami mobil, gudang, dan tanah.
4. Bagaimana dengan hak asuh anak dan biaya hidup anak?
NO Nama Umur Pekerjaan Hasil Wawancara
1 Sintia Miandra
mantan suami tidak mempunyai hak itu.
4 Sitti Maryam (SM) 38 tahun Pedangang Anak saya 3 orang, yang pertama berumur 21 tahundi dalam putusan
perceraian di pengadilan anak yang berusia 21 tahun mereka disuruh memilih ikut bersama ibu atau ayahnya, dan anak saya
memilih ikut bersama ayahnya, sementara anak saya yang 2 orang masih jatuh ke hak asuh saya (ibu).
5. Bagaimana peran Pengadilan dalam pemutusan hak ibu setelah bercerai?
NO Nama Umur Pekerjaan Hasil Wawancara
1 Sintia Miandra Razak (SMR)
35 tahun Guru paud Peran Pengadilan sangat penting
3 Intan Suriamin (IS) 30 tahun Pedagang Pengadilan hanya membantu
sampai putusan perceraian (ketuk palu).
4 Sitti Maryam (SM) 38 tahun Pedangang Pengadilan sangat
membantu saya dan saya bisa mengetahui hak-hak saya setelah bercerai.
LEMBAR OBSERVASI
No. PENYATAAN YA TIDAK INTERPRESTASI
1. Perempuan yang sudah dan hak asuh anak jatuh ke tangan ibunya jika anak
DOKUMENTASI
1.1 PENGADILAN AGAMA KOLAKA
1.2 VISI DAN MISI PENGADILAN AGAMA KOLAKA
1.3 ROLE MODEL PENGADILAN AGAMA KOLAKA
1.4 SALAH SATU PERLENGKAPAN SPANDUK
1.5 PROSES SIDANG PERCERAIAN
1.6 GRAFIK PERKARA (2012 – 2017)
RIWAYAT HIDUP
TARA FATHIN RUSLI, Lahir pada tanggal 28 Desember 1997 di Soppeng desa Donri-donri Kecamatan Donri-donri Kabupaten Soppeng. Putri pertama dari dua bersaudara dari pasangan H. Rusli M dan Hj. Najmiah K.
Penulis masuk Sekolah Dasar Negeri 1 Pomalaa Kecamatan Pomala tahun 2003 dan tamat pada tahun 2009. Tamat SMPS ANTAM Pomalaa tahun 2012. Dan tamat SMA Negeri 1 Pomalaa tahun 2015.
Pada tahun yang sama 2015, penulis melanjutkan pendidikan pada program strata (S1) program studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar dan selesai tahun 2020.