• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untuk melakukan pengembangan program KKB di masa mendatang, diperlukan komitmen dari tiga belah pihak (tripartit), yaitu pihak PT BNI (Persero) Tbk SKC Bogor, mitra binaan dan LP LPPM IPB sebagai lembaga pendamping untuk memperbaiki kondisi internal saat ini, terutama pengembangan mutu SDM yang bertugas dalam penyeleksian mitra binaan dan penyaluran kredit di tingkat bank, serta penguasaan keterampilan maupun pengetahuan dalam bidang tertentu ke mitra binaan. Pengembangan SDM ini dapat dilakukan dengan pelatihan, baik singkat dan kontinu yang sesuai dengan target pesertanya.

DAFTAR PUSTAKA

Blessing. 2007. ”Himpunan Undang-Undang dan Peraturan tentang Waralaba Direct

Selling UKM.” Blessing. Jakarta.

David, F.R. 2006. Manajemen Strategi Konsep. Terjemahan. Prehalindo, Jakarta. Depkop dan PKM. 1999. ”Pedoman Pembinaan Pengusaha Kecil Melalui Inkubator.”

Direktorat Jenderal Bina Pengusaha Kecil dan Menengah, Departemen Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah, Jakarta.

Hadinoto, S. 2007. Micro Credit Challenge. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Hubeis, M. 2006. “Pengantar Industri Kecil Menengah.” Modul kuliah, Program Magister Profesional Industri Kecil Menengah, SPs IPB. Bogor.

Irmalia, 2006. ”Kajian Pelaksanaan Kemitraan PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) dengan Usaha Kecil.” Laporan Akhir pada Program Studi Magister Profesional Industri Kecil Menengah, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Kadarisman, H. 2007. ”Kemitraan Berasaskan Kebersamaan Memperkuat

Ekonomi Nasional berbasis Usaha Kecil dan Menengah.” Kelompok Independen Indonesia, Jakarta.

Kementrian BUMN. 2003. ”Surat Edaran Kementrian BUMN No. Kep-236/MBU/2003.” Tanggal 17 Juli 2003. Kementerian Negara BUMN, Jakarta. LPPM IPB. 2007. “Company Profile.” Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan

Masyarakat, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Lubis, E. 2007. “Regulasi Industri Kecil Menengah.” Modul kuliah, Program Magister Profesional Industri Kecil Menengah, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

PT BNI. 2005. “Pedoman Pelaksanaan Pemberian Kredit Program Kemitraan.” Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Jakarta.

_______2007a. “Company Profile.” PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Jakarta. _______2007b. “Peran Kemitraan Strategis Sektor Perbankan dan Perguruan Tinggi

dalam Pengembangan Usaha Kecil.” Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Jakarta.

Rangkuti, F. 2006. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Reksoprayitno, S. 1997. Prinsip-Prinsip Dasar Manajemen Bank Umum. BPFE, Yogyakarta.

Sugiyono, 2004. Statistik Nonparametrik untuk Penelitian. Alfabeta, Bandung.

Triandaru, S. Susilo dan T. Santoso, 2000. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Salemba Empat, Jakarta.

Umar, H. 2005. Strategic Management in Action. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Yusuf, Y. 2005. ”Model Penyaluran Kredit Kepada Usaha Mikro dan Kecil Berdasarkan

Karakter dan Kapasitas (Kasus Unit Kemitraan dan Bina Lingkungan PT. Sucofindo).” Laporan Akhir pada Program Studi Magister Profesional Industri Kecil Menengah Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Nama :

Alamat :

Umur :

Jenis Kelamin :

1. Apa tingkat pendidikan terakhir yang telah Anda peroleh ? beri tanda silang (x) pada

jawaban yang dipilih !

SD

SMTP

SMTA

D3

SARJANA

Lainnya, sebutkan _____________________________

2. Apa jenis usaha yang Anda tekuni saat ini ? beri tanda silang (x) pada jawaban yang

dipilih !

Jasa

Perdagangan

Perikanan

Peternakan

Industri

Lainnya, sebutkan ________________________

3. Sudah berapa lama Anda menekuni usaha ini? beri tanda silang (x) pada jawaban

yang dipilih !

> 5 tahun, sebutkan _________________________

4 s/d 5 tahun

3 s/d 4 tahun

2 s/d 3 tahun

1 s/d 2 tahun

4. Dimana lokasi usaha Anda sekarang ?

Pasar Sentral/Induk

Pasar musiman

Di luar lokasi pasar

Lainnya, sebutkan _________________________

5. Bagaimanakah status tempat usaha Anda sekarang ini ?

6. Pengalaman berusaha :

Pernah mengikuti pendidikan yang terkait dengan usahanya

Pernah memiliki usaha tertentu, sebutkan ________________________

7. Sebelum mendapatkan kredit dari bank, apakah Anda pernah mendapatkan bantuan

pendanaan (modal awal) ?

Ya, sebutkan darimana _______________________

Tidak

8. Apa jenis kredit yang Anda ajukan ke bank ?

Kredit Modal Kerja

Kredit Investasi

Lainnya, sebutkan_____________

9. Berapa jumlah omzet usaha Anda rata-rata per bulan ?

< Rp. 1.000.000

Rp. 1.000.000 - < Rp. 5.000.000

Rp. 5.000.000 - < Rp. 10.000.000

Rp. 10.000.000 - < Rp. 20.000.000

> Rp. 20.000.000, sebutkan____________

10. Berapa besar kredit yang Anda terima dari bank ?

Rp. 1.000.000 - < Rp. 5.000.000

Rp. 5.000.000 - < Rp. 10.000.000

Rp. 10.000.000 - < Rp. 15.000.000

Rp. 15.000.000 - < Rp. 20.000.000

Rp. 20.000.000 - < Rp. 25.000.000

Rp. 25.000.000 - Rp. 30.000.000

11. Berapa lama jangka waktu pinjaman yang Anda terima dari bank ?

2 tahun - < 3 tahun

3 tahun - < 4 tahun

> 4 tahun, sebutkan___________

12. Bagaimana omzet penjualan setelah Anda mendapatkan bantuan kredit Bank BNI ?

beri tanda silang (x) pada jawaban yang dipilih !

Lebih meningkat daripada sebelumnya

Sama dengan sebelumnya

Lebih sedikit daripada sebelumnya

13. Berapakah besarnya angsuran per bulan yang harus Anda bayar ke bank ?

< 300.000/bulan

14. Apakah besarnya angsuran yang harus dibayar ke bank memberatkan Anda?

Ya

Tidak

15. Apa yang membuat Anda mengajukan kredit ke bank?

Ingin mendapatkan bantuan modal

Ingin usaha meningkat

Hanya sekedar ikut-ikut teman yang lain

Lainnya, sebutkan ________________________

16. Apakah Anda mengalami kesulitan dalam mendapatkan kredit dari bank ?

Ya, dalam hal apa sebutkan ___________________________

Tidak

17. Bagaimanakah persyaratan awal mengajukan kredit ke bank menurut Anda?

Ringan (mudah dipenuhi)

Sedang (ada item yang tidak bisa dipenuhi)

Berat (sulit untuk dipenuhi)

18. Bagaimanakah proses mengajukan kredit ke bank menurut Anda ?

Mudah (tidak berbelit-belit)

Sedang (tidak berbelit-belit tetapi lama)

Lama (berbelit-belit dan lama)

19. Bagaimanakah realisasi pencairan kredit dari bank menurut Anda ?

Cepat (< 7 hari kerja)

Sedang (1 – 7 hari kerja)

Lama (> 7 hari kerja), sebutkan_______________

20. Bagaimana hubungan Anda dengan pihak bank (angsuran kredit) selama ini ?

Lancar

Kurang lancar

Macet, sebutkan penyebabnya________________________

21. Manfaat apa yang Anda rasakan dengan adanya lembaga pendamping IPB ?

Tidak ada/tidak berpengaruh apa-apa

Menambah keterampilan

Mendapat jaminan pasar

Sama dengan sebelumnya

Lebih sedikit daripada sebelumnya

23. Tingkat keuntungan yang diperoleh setelah mendapatkan bantuan kredit

Lebih meningkat daripada sebelumnya

Sama dengan sebelumnya

Lebih sedikit daripada sebelumnya

24. Sebutkan masalah/ kendala selama mengikuti program kemitraan ? isikan jawaban

Anda !

a___________________________________________________________________

b___________________________________________________________________

c___________________________________________________________________

Petunjuk Pengisian

Pemberian nilai peringkat didasarkan pada kekuatan program KKB dibandingkan pesaing

utama.

Pemberian nilai peringkat didasarkan pada keterangan berikut :

Nilai 4 , Jika faktor tersebut sangat baik bila dibandingkan dengan perusahaan

pesaing.

Nilai 3 , Jika faktor tersebut baik bila dibandingkan dengan perusahaan pesaing.

Nilai 2 , Jika faktor tersebut cukup baik bila dibandingkan dengan perusahaan

pesaing.

Nilai 1 , Jika faktor tersebut tidak lebih baik bila dibandingkan dengan perusahaan

pesaing.

Menurut bapak/ibu bagaimana kondisi program KKB bila dibandingkan dengan

perusahaan pesaing dalam hal faktor-faktor kekuatan yang dimiliki perusahaan berikut :

KEKUATAN 4 3 2 1

Prosedur pengurusan yang tidak berbelit

Syarat pengajuan mudah

Proses realisasi kredit cepat

Tingkat suku bunga pinjaman rendah

Organisasi UKM bersifat sederhana

UKM yang bergerak cepat menghasilkan

Petugas pendamping dari LP LPPM proaktif

Petunjuk Pengisian

Pemberian nilai peringkat didasarkan pada kelemahan program KKB dibandingkan

pesaing utama.

Pemberian nilai peringkat didasarkan pada keterangan berikut :

Nilai 1 , Jika faktor tersebut lebih lemah bila dibandingkan dengan perusahaan

pesaing.

Nilai 2 , Jika faktor tersebut sedang bila dibandingkan dengan perusahaan pesaing.

Nilai 3 , Jika faktor tersebut cukup lemah bila dibandingkan dengan perusahaan

pesaing.

Nilai 4 , Jika faktor tersebut tidak lebih lemah bila dibandingkan dengan

perusahaan pesaing.

Menurut bapak/ibu bagaimana kondisi program KKB bila dibandingkan dengan

perusahaan pesaing dalam hal faktor-faktor kelemahan yang dimiliki perusahaan berikut :

KELEMAHAN 4 3 2 1

Keterbatasan modal

Masih lemahnya SDM dan kemampuan manajerial UKM

Program KKB belum populer di masyarakat

Petunjuk Pengisian

Pemberian nilai peringkat didasarkan pada kemampuan program KKB dalam meraih

peluang yang ada.

Pemberian nilai peringkat didasarkan pada keterangan berikut :

Nilai 4 , Jika perusahaan mempunyai kemampuan yang sangat baik dalam meraih

peluang.

Nilai 3 , Jika perusahaan mempunyai kemampuan yang baik dalam meraih

peluang.

Nilai 2 , Jika perusahaan mempunyai kemampuan yang sedang dalam meraih

peluang.

Nilai 1 , Jika perusahaan mempunyai kemampuan yang tidak baik dalam meraih

peluang.

Menurut bapak/ibu bagaimana kemampuan program KKB dalam memanfaatkan peluang

berikut :

PELUANG 4 3 2 1

UKM memiliki potensi pasar yang besar

KKB didukung program pemerintah

Masih banyak masyarakat terjerat rentenir

Petunjuk Pengisian

Pemberian nilai peringkat didasarkan pada besarnya ancaman dalam mempengaruhi

keberadaan program KKB.

Pemberian nilai peringkat didasarkan pada keterangan berikut :

Nilai 1 , Jika faktor ancaman sangat kuat mempengaruhi perusahaan.

Nilai 2 , Jika faktor ancaman kuat mempengaruhi perusahaan.

Nilai 3 , Jika faktor ancaman memberikan pengaruh biasa terhadap perusahaan.

Nilai 4 , Jika faktor ancaman tidak akan memberikan pengaruh terhadap

perusahaan.

Menurut bapak/ibu bagaimana kondisi program KKB dipengaruhi oleh faktor ancaman

berikut :

ANCAMAN 4 3 2 1

Bank pesaing sejenis (BUMN atau swasta)

Lembaga non bank (BUMN lainnya)

Perubahan kondisi sosial, ekonomi dan politik yang

bersifat dinamis

Petunjuk Pengisian

Pemberian nilai didasarkan pada perbandingan berpasangan antara dua faktor secara

relatif berdasarkan kepentingan atau pengaruhnya terhadap program KKB.

Contoh :

1. “Syarat pengajuan mudah” (B pada baris/vertikal) lebih penting daripada “Prosedur

pengurusan yang tidak berbelit” (A pada kolom/horizontal), maka nilainya = 1

2. “Syarat pengajuan mudah” (B pada baris/vertikal) sama penting daripada “Prosedur

pengurusan yang tidak berbelit” (A pada kolom/horizontal), maka nilainya = 2

3. “Syarat pengajuan mudah” (B pada baris/vertikal) tidak lebih penting daripada

“Prosedur pengurusan yang tidak berbelit” (A pada kolom/horizontal), maka nilainya

= 3

Catatan :

Cara membaca perbandingan dimulai dari peubah pada baris1 terhadap kolom 1 dan

harus konsisten.

FAKTOR PENENTU A B C D E F G H I J K

A. Prosedur pengurusan tidak berbelit B. Syarat pengajuan mudah

C. Proses realisasi kredit cepat

D. Tingkat suku bunga pinjaman rendah E. Organisasi UKM bersifat sederhana F. UKM yang bergerak cepat menghasilkan G. Petugas pendamping dari LP LPPM proaktif H. Keterbatasan modal

I. Masih lemahnya SDM dan kemampuan manajerial UKM J. Program KKB belum populer di masyarakat

Petunjuk Pengisian

Pemberian nilai didasarkan pada perbandingan berpasangan antara dua faktor secara

relatif berdasarkan kepentingan atau pengaruhnya terhadap program KKB.

Contoh :

1. “KKB didukung program pemerintah” (B pada baris/vertikal) lebih penting daripada

“UKM memiliki potensi pasar yang besar” (A pada kolom/horizontal), maka nilainya

= 1

2. “KKB didukung program pemerintah” (B pada baris/vertikal) sama penting daripada

“UKM memiliki potensi pasar yang besar” (A pada kolom/horizontal), maka nilainya

= 2

3. “KKB didukung program pemerintah” (B pada baris/vertikal) tidak lebih penting

daripada “UKM memiliki potensi pasar yang besar” (A pada kolom/horizontal), maka

nilainya = 3

Catatan :

Cara membaca perbandingan dimulai dari peubah pada baris1 terhadap kolom 1 dan

harus konsisten.

FAKTOR EKSTERNAL A B C D E F

A. UKM memiliki potensi pasar yang besar B. KKB didukung program pemerintah C. Masih banyak masyarakat terjerat rentenir D. Bank pesaing sejenis (BUMN atau swasta) E. Lembaga non bank (BUMN lainnya)

3 HERMAN L 45 25.000.000,00 20.000.000,00 KMK 8 24 PERDAG ATK PERDAGANGAN 904.546,00

4 INEU SITI SALMAH P 38 15.000.000,00 10.000.000,00 KMK 6 36 JASA SALON JASA 304.219,00

5 RISNO PERANGINANGIN L 41 30.000.000,00 30.000.000,00 KMK 8 36 SEMBAKO PERDAGANGAN 940.091,00

6 META AHDIANA P 34 30.000.000,00 15.000.000,00 KMK 8 36 DESIGN GRAFIS JASA 470.045,00

7 SYAFRUDIN ZAINAL L 40 20.000.000,00 25.000.000,00 KMK 8 36 PAKAIAN DALAM INDUSTRI 783.409,00

8 MAHMUDIN L 52 20.000.000,00 10.000.000,00 KMK 6 36 POTONG AYAM PERDAGANGAN 304.219,00

9 RISMAN YULIANTO L 42 40.000.000,00 30.000.000,00 KMK 8 24 PAKAIAN PERDAGANGAN 1.356.819,00

10 HAMDAN RIFA'I L 39 30.000.000,00 30.000.000,00 KMK 8 36 SEMBAKO PERDAGANGAN 940.091,00

11 HASAN BASRI L 46 20.000.000,00 12.000.000,00 KMK 8 36 WARUNG NASI PERDAGANGAN 376.036,00

12 MULYANAH P 43 20.000.000,00 10.000.000,00 KI 6 36 WARUNG NASI PERDAGANGAN 304.219,00

13 PITER SITORUS L 44 30.000.000,00 30.000.000,00 KMK 6 36 SEMBAKO PERDAGANGAN 940.091,00

14 GUSMAWATI L 49 20.000.000,00 15.000.000,00 KMK 6 36 CUKUR RAMBUT JASA 470.045,00

15 MALEAKHI GULO L 37 25.000.000,00 20.000.000,00 KMK 8 24 SEMBAKO PERDAGANGAN 904.546,00

16 DEWI RETNOWATY P 36 15.000.000,00 10.000.000,00 KMK 6 36 KANTIN PERDAGANGAN 304.219,00

17 SARIPAH P 35 15.000.000,00 10.000.000,00 KMK 6 36 KELONTONG PERDAGANGAN 304.219,00

18 HARIS L 41 50.000.000,00 30.000.000,00 KMK 6 24 BARANG ANTIK PERDAGANGAN 1.356.819,00

19 DEDE SAMSUDIN L 32 25.000.000,00 20.000.000,00 KMK 8 36 MEBEL ANTIK INDUSTRI 626.727,00

20 DATA EFFENDI L 43 50.000.000,00 30.000.000,00 KMK 8 24 KUSEN PINTU INDUSTRI 1.356.819,00

21 SAKBAN NASUTION L 48 30.000.000,00 30.000.000,00 KMK 6 36 SEMBAKO PERDAGANGAN 940.091,00

22 LENY SUMARLENY P 33 25.000.000,00 20.000.000,00 KI 8 36 BAKERY INDUSTRI 626.727,00

23 FETRIANI P 36 30.000.000,00 30.000.000,00 KI 8 36 PONDOKAN/KOST JASA 940.091,00

24 EVIE P 35 50.000.000,00 30.000.000,00 KMK 8 36 ROTI & KUE INDUSTRI 940.091,00

25 DERMAN SIMBOLON L 48 30.000.000,00 30.000.000,00 KMK 8 24 SEMBAKO & BENGKEL PERDAGANGAN 1.356.819,00

Keterangan :

PROFIL PERUSAHAAN

A. PENDAHULUAN

Kebutuhan terhadap pakaian tidak pernah habis, karena pakaian merupakan

salah satu kebutuhan pokok. Jaket salah satu komoditi pakaian yang dibutuhkan.

Jaket berfungsi antara lain sebagai penghangat tubuh ketika cuaca dingin,

melindungi tubuh dari guyuran hujan dan memperindah penampilan.

Berdasarkan tingkat kebutuhan usaha konsumen, maka konveksi jaket

merupakan usaha yang memiliki prospek baik dan menguntungkan, usaha

konveksi jaket, sebagai mana usaha-usaha di bidang pertanian (agrobisnis) juga

relatif tahan terhadap krisis ekonomi. Hal ini bukanlah sekedar omong kosong,

bukti empiris di lapangan menunjukkan demikian. Saat ini, usaha konveksi jaket

skala kecil maupun besar, tetap eksis dan berkembang. Contoh dalam ruang

lingkup kecil dapat dilihat pada usaha konveksi jaket di Kp. Pabuaran, Desa

Cihideng Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Saat ini terdapat sejumlah

pengrajin skala kecil dan menengah, usaha yang dijalankan berjalan dengan baik,

yang ditandai dengan kontinuitas produk setiap hari dan peluang pasar yang

masih terbuka.

Bahkan saat ini banyak perusahaan dealer motor yang memesan untuk jaket

promosi perusahaannya melalui hadiah jaket. Persoalan yang dihadapi bukanlah

pemasaran, tetapi persoalannya adalah terbatasnya modal untuk mengembangkan

usaha ini.

B. SEJARAH SINGKAT USAHA

Saya mulai usaha konveksi ini dimulai pada tahun 1996, dengan modal

usaha awal yang sangat minim dan baru punya karyawan/tukang jahit hanya 2

(dua) orang karyawan dan untuk tukang potongnya dikerjakan sendiri.

C. NAMA, BENTUK DAN KEDUDUKAN USAHA

Nama Perusahaan : WIDYA FASHION

Bentuk Usaha : Perorangan

Tempat Usaha : Kp. Pabuaran Rt.02/05

Desa Cihideung Udik

Kec. Ciampea Kab. Bogor 16620

Jenis Usaha : Konveksi Jaket

Mulai Usaha : Tahun 1996

Telepon : 0251 – 422742

Omset : 3000 pic / bulan

Aset yang dimiliki : Rumah Produksi ukuran 8 x 16 m2

dan Mesin Jahit Garmen

Selama ini jaket yang diproduksi di jual kebeberapa orang pedagang besar di

pasar Tanah Abang dan pasar Cipulir Jakarta. Pasar Tanah Abang dan pasar

Cipulir merupakan pasar yang sangat potensial, karena disana terdapat puluhan

pedagang besar yang siap membeli jaket dalam jumlah besar.

Pengembangan perusahaan masih diupayakan dengan tetap bermitra dengan

beberapa orang pedagang yang selama ini telah terjalin kerjasama yang baik. Hal

ini di tempuh karena pedagang tersebut masih sanggup menerima produksi jaket

dalam jumlah lebih besar.

Selain pasar Tanah Abang dan pasar Cipulir pasar lain yang dapat dimasuki

adalah pasar-pasar di luar Jakarta. Saya juga menerima pemesanan dari lembaga

atau mitra insidentil yang membutuhkan jaket untuk kebutuhan sendiri. Biasanya

mitra seperti ini memesan dengan dibuatkan bordir, oleh karena itu dipersiapkan

satu mesin bordir, sehingga tercipta efisiensi kerja dan optimisasi keuntungan

tercapai.

Selain pasar-pasar yang ada, juga dikerjakan jaket-jaket pesanan seperti

jaket almamater dan jaket olahraga.

E. KREDIT YANG DIUSULKAN

Kredit modal usaha yang diusulkan untuk memenuhi modal usaha Rp.

50.000.000.- (lima puluh juta rupiah) diperuntukkan bagi pengembangan usaha,

investasi dan modal kerja.

1. Investasi

- Beli Mesin Jahit 15 unit x Rp. 1.300.000.- = Rp. 19.500.000.-

- Beli Mesin Obras 2 unit x Rp.2.000.000.- = Rp. 4.000.000.-

Total (1 + 2) = Rp. 50.000.000.-

RINCIAN BELANJA BAHAN BAKU

1. Beli Bahan Luar = 2000 yard x Rp. 8.300 / yard = Rp. 16.600.000.-

2. Beli Bahan Puring = 2000 yard x Rp. 3.000 / yard = Rp. 6.000.000.-

3. Beli Zipper = 200 lusin x Rp. 9.000 / lusin = Rp. 1.800.000.-

4. Beli Kain Kerag = 50 kg x Rp.10.000/kg = Rp. 500.000.-

5. Beli Plastik 35x50 = 25 kg x Rp. 8.000/kg = Rp. 250.000.-

6. Beli Benang Jahit = 150 lusin x Rp. 8.000/lusin = Rp. 1.200.000.-

7. Transportasi Belanja = Rp. 150.000.-

Jumlah = Rp. 26.500.000.-

PENUTUP

Dalam usulan ini disampaikan pula gambar denah lokasi dan kegiatan

sehari-hari usaha ini (Gambar 1-5) sebagai bahan pertimbangan penilaian.

Demikianlah proposal singkat usaha ini dibuat mudah-mudahan ada

manfaatnya.

Dokumen terkait